You are on page 1of 3

Apakah Kompas Selamanya Menunjukkan Arah Utara?

Kita sering mendengar, kalau tersesat di hutan atau dimana pun dimana kita nggak tahu arah, gunakanlah kompas. Namanya juga alat penunjuk arah, seketika alat ini akan menunjukkan arah Utara, sehingga kita dapat mengetahui arah mata angin lainnya. Ups, ngomong-ngomong, kita nggak sedang membicarakan Koran Kompas ya Andaikan pemikiran usil kamu itu datang. Dan kali ini, terbersit pertanyaan, Apakah jarum kompas tetap akan menunjukkan ke Utara, seandainya bidang magnet Bumi berubah arah? Jarum kompas adalah sebuah magnet kecil yang sejajar dengan garis-garis bidang magnetik Bumi; dimana garis-garis imajiner ini berkumpul di Greenland. Jika terjadi perputaran mendadak seketika pada bidang magnet Bumi, bidang-bidang magnetik tersebut akan berubah, dan Kutub Utara jarum kompas akan mencoba sejajar dengan Kutub Selatan dari magnet Bumi. Jadi, jawabannya? Simpulkan sendiri ah Sumber Gambar : dirgantara-lapan Post to: delicious, Digg, ma.gnolia, Stumbleupon

Ikuti diskusi Ada 3 komentar untuk artikel ini.


1. ibnusomowiyono

Menurut fisika jika terjadi perubahan kekuatan atau perubahan arah medan magnit akan terjadi medan listrik,sebaliknya arus listrik dapat menimbulkan medan magnit. Hingga saat ini medan magnit bumi masih merupakan misteri, ada yang beranggapan disebabkan oleh serbuk magnit yang terdapat diperut bumi (Greenoland), ada yang beranggapan akibat putaran bumi mengelilingi porosnya. Medan magnit menurut TM merupakan fenomena semu (imaginer) hingga tak memiliki massa dan tak memerlukan ruang nyata, bedanya dengan cahaya ialah cahaya yang kita kenal menimbulkan foton, medan magnit tak menimbulkan partikel melainkan dapat mempengaruhi/menginduksi partikel tertentu, misalnya

besi. (Saat ini dikenal adanya kemagnitan lain yang dikatakan dapat menimbulkan partikel, ini dapat dijelaskan oleh TM dengan FSM: Sepasang monopole dalam keadaan keseimbangan prima bukan hanya menimbulan manikul weber melainkan membentuk sebuah atom. Bedanya medan magnit dengan medan gravitasi ialah medan magnit memiliki dua kutub sedangkan gravitasi tak mengenal jenis kutub. Dua kutub magnit bumilah yang menentukan arah sebuah kompas, karena kompas merupakan sebuah magnit permanen. Jika terjadi penyimpangan/gangguan medan magnit bumi akibat sesuatu (misalnya adanya tambang biji besi disuatu tempat, atau medan magnit lokal yang sangat kuat, misalnya yang disebabkan oleh medan difleksi TM dan peralatan listrik (terutama DC)yang menimbulkan medan magnit sangat kuat, maka arah kompas dapat terpengaruh. Badai taufan magnetik yang diakibatkan oleh fenomena dimatahari dapat juga mempengaruhi arah penunjukan jarum kompas. July 30th, 2009 at 5:45 pm 2. ibnusomowiyono

Dalam Fiksi Blackhole, Som Xiang lebih sependapat dengan Teori Weber dari pada Teori Faraday yang menyatakan cahaya yang kecepatannya melebihi c terdiri dari pulsa-pulsa medan magnit yang timbul pada saat energi magnit akan mencapai faktor bulat dari pecahan sehingga terjadilah transisi (goncangan) antara faktor bulat (body) dan faktor pecahan (energy),transisi ini tak melewati titik keseimbangan prima (E=0, sebab hanya terjadi pada monopole). Transisi ini berbeda dengan yang terjadi pada saat dipole akan mencapai keseimbangan prima dan menimbulkan symetrical transwave. Saint tak mengenal adanya monopole dan hanya mengakui adanya dipole, sehingga sangat masuk akal jika beranggapan c merupakan kesepatan terbesar. TM dan FSM menginformasikan adanya cahaya gaib dan cahaya fikir yang kecepatannya melebihi c, yang oleh Bob Gate dinamakan asymetrical trans wave. Saya ingin bertanya: adakah kompas yang hanya memiliki satu kutub(monopole)? Mungkin anda akan heran, tanpa kompas kita dapat mengetahui arah mata angin. Bathin dan fikiran kita, masing-masing adalah kompas monopole! July 31st, 2009 at 8:16 pm 3. ibnusomowiyono

Tambahan mengenai tanggapan saya mengenai Apakah kompas selalu menunjuk kearah utara dan selatan. a. Cobalah bawa kompas dipole (magnit permanen) ke Greendland, kompas akan menungging, bukan menunjuk kearah utara dan selatan, melainkan cenderung kearah atas dan bawah. b. Kompas dipole juga tak berfungsi (menunjuk arah) jika dibawa keruang angkasa yang sangat jauh dari bumi. c. Jika dibawa kekutub utara, disebelah utara Greenland, maka arah yang ditunjukkan akan terbalik. Bagaimana dengan kompas monopole (kemampuan berfikir dan kemampuan berkeyakinan manusia). Menurut TM kompas ini menunjuk ke arah yang gaib untuk menuju ke kebahagiaan abadi (keyakinan/religi) dan menunjuk kearah kenikmatan duniawi (fikiran). Fikiran dengan bantuan pancaindra(mata) juga sanggup membantu navigasi dimanapun berada, misalnya dengan mengamati posisi bintang dilangit. Keyakinan dapat membedakan timur dan barat dengan mengamati gerakan matahari mengitari bumi. Penjelasan saya mungkin bersifat filosofis, namun dapat melengkapi tulisan dalam blog ini dengan judul sebagai diatas. August 1st, 2009 at 3:22 am

You might also like