You are on page 1of 14

SUPERVISI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS SEKOLAH DI MIN KERANG KAB.

BONDOWOSO TAHUN 2011


OLEH. MOHAMAD ALI MUDINI BAB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang berkualitas merupakan suatu investasi yang mahal. Masyarakat industry modern yang menyadari hal ini akan menanmkan investasi yang besar untuk industri pendidikan. Kesadaran masyarakat untuk menanggung biaya pendidikan pada hakikatnya akan memberikan suatu kekuatan pada masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan.Hal ini berbeda sekali dengan keadaan di Negara berkembang dimana ada keengganan masyarakat untuk membagi beban pendidikan yang tampak dalam relative rendahnya social rate of retund dan tingginya private rate of return investasi dalam bidang pendiddikan. Sementara itu, pembiayaan pendidikan yang cukup besar dalam masyarakat industry modern berasal dari orang tua, masyarakat, dan dunia industry. Orang tua akan menyadari dan menanggung biaya pendidikan (SPP) yang lebih riil, sedangkan dari sector peerintah kemungkinan melalui pajak pendidikan. Dari masyarakat dapat berupa sumbangan begitu pula dari duia industry, misalnya untuk melakukan penelitian. Persoalannya lembaga pendidikan (sekolah) pada umumnya tidak langsung menanggung seluruh biaya karena gaji guru dan sarana pendidikan dominan bersumber dari pemerintah bagi sekolah negeri atau dari yayasan bagi sekolah swasta. Sedangkan uang pemerintah sebagian dari masyarakat melalui pembebasan wajib pajak.Pajak dibayar oleh masyarakat dipandang sebagai biaya tidak langsung. Oleh karena itu, pendidikan dapat dipandang sebagai aktivitas yang bersifat pelayanan umum.

Penelitian dan pengembangan menuju terciptanya sekolah efektif dewasa ini sudah berevolusi sejak munculnya laporan James Coleman dari Universitas Hopkins, Amerika Serikat tahun 1966. Laporan Coleman ini dibuat berdasarkan survey yang dilakukannya bersama beberapa Kolega dari universitas bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Amerika. Coleman melaporkan bahwa sekolah sekolah asuhan pemerintah Amerika Serikat sedikit sekali membawa dampak positif terhadap prestasi peserta didik. Sementara itu, justru lingkungan keluarga yang sangat berpengaruh bagi peningkatan prestasi peserta didik. Untuk menuju sekolah efektif pertama, perlu dijrlaskan dahulu penggunaan kata efetif. Sebuah tindakan efektif maksudnya adalah apabila dapat mencapai tujuan objektif spesifiknya. Jadi agar efektif, suatu tindakan atau institusi harus mencapai sesuatu melalui tindakan yang disengaja.Artinya sekolah efektif apabila telah ditetapkan target dan kemudian dapat mencapai target tersebut. Dalam hal ini, tentnya ada perbedaan yang jelas antara efektifitas dan efisiensi. Keduanya menyangkut pencapaian, namun kata efisien juga

mengandung pengertian productifitas, yaitu mencapai tujuan tanpa pemborosan sumber daya atau usaha.Dengan demikian suatu sekolah dapat saja efektif tetapi tidak efisien, karena sekolah mampu mencapai tujuan, akan tetapi dengan biaya yang terlalu besar. Sebaliknya, sekolah dapat bersifat efisien tetapi tidak efektif, karena hemat dalam penggunaan sumber daya, akan tetapi tidak mampu mencapai hasil yang telah ditargetkan sebelumnya. Sejak pertengahan dasawarsa 1970-an, telah muncul berbagai gerakan untuk menciptakan sekolah yang efektif. Dalam hal ini diakui bahwa sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Kemampuan Administrator Sekolah untuk memahami berbagai karakteristik sekolah sangat dituntut oleh adanya kompleksitas sekolah. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai sekolah yang efektif ini.Diantaranya laporan Prof. James Coleman di Amerika Serikat tahun 1966 yang
2

menyatakan bahwa Variabel lingkungan keluarga adalah hal terpenting dalam menjelaskan keragaman tingkat prestasi bagi semua kelompok ras, kelompok daera,fasilitas dan kurikulum sekolah merupakan variable dengan nilai kepentingan paling kecil Laporan ini merupakan salah satu survey yang komprehensif terhadap siswa yang meliputi ribuan anak-anak dari setiap bagian Negara USA tersebut. Hal ini tentunya menyulut controversial karena menganggap bahwa sekolah hanya memberikan sedikit pengaruh dalam mendukung prestasi anak yang bebas dari latar belakangnya dan konteks social umumnya. Dengan demikian perlu adanya sekolah yang efektif, dan untuk itu unsure administrasi sangat penting karena administrasi pendidikan merupakan suatu proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan.yang meliputi perencanaan, Pengorganisasian,, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil material, maupun spiritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. 1.2. Topik Pembahasan Permasalahan yang akan dibahas dalam Makalah ini adalah : 1. 2. 3. Kosep teori supervise pembiayaan Pendidikan Konsep teori sepervisi sekolah yang efektif Langkah-langkah Supervisi Pembiayaan Guna meningkatkan Efektifitas Sekolah di MIN Kerang Kab. Bondowoso. 1.3. 1. 2. 3. Tujuan Penulisan Mengetahui Konsep Teori Supervisi Pembiayaan Pendidikan Mengetahui Konsep Teori Supervisi Sekolah yang Efektif Mencari Solusi Meningkatkan Efektifitas Sekolah Melalui Supervisi Pembiayaan Di MIN Kerang Kab. Bondowoso.
3

BAB. II. PEMBAHASAN 2.1. Konsep Teori Supervise Pembiayaan Sekolah Pembiayaan Pendidikan adalah sebagai nilai rupiah dari seluruh sember daya (input) yang digunakan untuk suatu kegiatan pendidikan.Pembiayaan adalah kemampuan internal system pendidikan untuk mengelola dana-dana pendidikan secara efisien.Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisa sumber daya, tetapi juga menggunakan dana-dana secara efisien. Makin efisien system pendidikan itu makin sedikit dana yang diperlukan untuk mencapai tujuantujuannya dan karena itu lebih tampak tercapai dengan anggaran yang tersedia. Sekolah sebagai produsen jasa penddikan secara teoritis menimbulkan konsep biaya yang sama dengan bidang -bidang aktivitas lainnya. Sekolah memerlukan dana yang akan dipergunakan dalam berbagai keperluan yaitu untuk gaji guru, tenaga kependidikan lainnya serta tenaga administrasi, biaya pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana (seperti ruang belajar, ruang laboratorium, ruang perpustakaan,ruang/gedung bangunan, dan fasilitas pendidikan lainnya),dan biaya penyelenggaraan pendidikan perluasan dan pengembangan. Dengan kata lain, kualitas suatu sekolah dapat dicapai tergantung dari ketersediaan sumber daya manusia dan fasilitas pendidikan lainnya.Seluruh komponen dan kegiatan pendidikan ini hanya dapat dipenuhi apabila didukkung oleh pembiayaan yang memadai. Oleh karena itu setiap sekolah perlu membuat rencana kerja tahunan yang terdidi dari sejumlah kegiatan pembangunan pada tahun yang bersangkutan disertai dengan pembiayaan sesuai dengan sumber pendapatannya. Anggaran biaya sekolah terdiri dari dua sisi yang stu sama lain saling berkaitan, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapa tujuan-tujuan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah. Anggaran penerimaan adalah pendapatan yang diperoleh setiap tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur, atau diterima secara tidak teratur. Sedangkan anggaran pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan sekolah.
4

Untuk mendukung kelancaran kegiatan sekolah tersebut, ada beberapa sumber pembiayaan sekolah, yaitu: 1. Dana dari masyarakan yang tergabung dalam Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3), yang anggotanya terdiri dari para orang tua atau wali siswa di sekolah tersebut, 2. Dana dari lembaga penyelenggara pendidikan atau pemerintah 3. Dana dari donator. 4. Dana dari Unit Pendanaan Sekolah. Pengalokasian dana ini harus sedemikian rupa sehingga dana yang tersedianya dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Dan alokasi dana harus disusun berdasarkan realita dan skala prioritas, bukan berdasarkan pemerataan semata.Atau yang lebih ironis lagi, apabila dana sudah turun, akan tetapi kesulitan menggunakannya karena tidak adanya perencanaan sebelumnya. Dalam Menyusun anggaran sekolah ini hendaknya tidak asal dibuat saja, tetapi harus dengan memperhatikan aspek-aspe sebagai berikut : 1. Aspek Struktur, yaitu dimulai dengan mengidentifikasi kelompokkelompok program dan elemen-elemennya agar memperoleh tujuan-tujuan yang diinginkan. 2. Aspek Analisis, yaitu untuk mengetahui tingkat efektifitas biaya pada setiap tugas melalui alternatif-alternatif yang disediakan untuk

menyelesaikan tugas tersebut. 3. Aspek control, yaitu sebagai pedoman bagi para pelaksana pendidikan, dalam melakukan tugasnya dalam menggunakan uang dan sebagai alat bagi pemimpin untuk mengontrol penggunaan dana oleh para bawahannya. 4. Aspek data dan informasi, yaitu data yang ada sebelum,pada saat implementasi, maupun sesudahnya, yang perlu dipelajari oleh perencana anggaran sebelum mengalokasikan biaya.
5

Dalam hal ini, belanja sekolah sangatlah ditentukan oleh besarnya anggaran pendapatan atau penerimaan sekolah yang diterima dari berbagai sumber baik secaa langsung atau tidak. Pengeluaran sekolah tersebut dapat dikategorikan ke dalam beberapa hal, yaitu. 1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran. Pelaksanaan pelajaran tidak dapat berlangsung secara baik tanpa didukung oleh perangkat pendukung baik berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), dengan demikian jelas membutuhkan biaya untuk mewujudkan perangkat keras dan lunak tersebut. Ketersediaan dan kelengkapan perangkatperangkat tersebut akan ikut mendukung suksesnya pihak sekolah untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas. 2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah. Pengeluaran sekolah yang menyangkut surat-menyurat administrasi, persiapan ujian, pelaporan, dan sebagainya memerlukan alokasi dana (biaya)khusus dari RAPBS,karena pengeluaran sikolah untuk tata usaha sekolah ini merupakan jenis pengeluaran rutin, sehingga anggaran biaya tata usaha sekolah ini harus ada.Jika anggaran biaya untuk tujuan tata usaha ini tidak ada, kelihatannya sulit untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas. 3. Pemeliharaan sarana dan prasarana (fasilitas )sekolah. Sarana dan fasilitas sekolah merupakan komponen penting yang secara langsung mempengaruhi dan mendukung aktifitas dan proses pembelajaran di

sekolah..Sekolat setiap tahun belum tentu mendapat bantuan dan mampu membeli fasilitas yang sama maka sudah barang tentu harus ada pemeliharaan yang continue sehingga mampu memperpanjang waktu pemakaian. 4. Kesejahteraan pegawai (guru) Kesejahteraan pegai juga menjadi kata kunci untuk mewujudkan sekolah yang berprestasi. Hal ini disebabkan karena guru atau pegawai secara langsung berhubungan dengan siswa,guru jugalah secara langsung mengarahkan potensi
6

kurikulum secara maksimal kepada siswa.Ketika persoalan kesejahteraan guru tidak diperhatikan atau kurang proporsional, maka kendali sekolah akan kehilangan arah.Dikatakan demikian karepelaporanna guru akan mengalami kekurangan gairah kerja, jika hal ini yang terjadi, maka jelas akan menyebabkan pelayanan guru terhadap siswa di kelas ikut menurun. 5. Administrasi Alokasi biaya untuk tujuan administrasi sangat diperlukan untuk tujuan mendesak yang menyangkut anggaran rutin untuk keperluan sekolah sehari-hari atau mungkin juga anggaran tidak rutin untuk persiapan yang tidak terduga.Akan tetapi yang tidak kalah pentingnya pengeluaran biaya sekolah dari segi administrasi ini. 6. Pembiayaan tenaga Kependidikan. Pembiayaan terhadap tenaga kependidikan adlah sebagai bentuk imbal jas yang diberikan kepada sekolah. Dengan pembiayaan yang tinggi tersebut, diharapkan tenaga kependidikan mampu untuk melaksanakan fungsinya secara professional pula,Untuk itu tenaga kependidikan atau guru dalam hal ini harus terus diupayakan untuk membekalinya dengan pengetahuan-pengetahuan baru atau metodologis, mengenai tugas-tugas yang diembannya. 7. Pendataan Sekolah dalam melakukan fungsi dan perannya sebagai lembaga pendidikan, tentu memerlukan pendataan dalam bentuk pelaporan-pelaporan sehingga existensi sekolah tersebut dapat terdeteksi oleh pemerintah. Dalam membuat Anggaran Pendapatan belanja sekolah ini harus membuat beberapa analisis terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut : Analisis Keefektifan biaya ; Suatu pekerjaan disebut efektif apabila pekerjaan tersebut dikerjakan dengan tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Biaya pendidikan di sekolah tersebut digunakan secara efektif yang berarti bahwa biaya tersebut diarahkan hanya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan semula.
7

Analisis Kemanfaatan Biaya; Analisis kemanfaatan biaya sekolah adalah analisis yang berusaha untuk membandingkan antara biaya yang digunakan oleh suatu alternative dengan estimasi manfaatnya atau nilai Outcome-nya.

Analisis kefisibilitasan Biaya; Bila analisis keefektifan biaya, analisis keuntungan biaya, dan analisis kemanfaatan biaya sekolah dapat diukur melalui angka yaitu biaya yang terendah atau rasionya masing-masing untuk mendapatkan alternafif yang terbaik maka analisis kefisibilitasan biaya sekolah tidak dapat diukur secara kuantitatif.Analisis ini hanya melihat apakah biaya yang dipakai oleh alternative itu cukup atau tidak dihubungkan dengan dana yang tersedia .Bila biaya alternative melebihi dana dan sumber-sumber pendidikan perguruan tinggi islam lainnya, maka rencana itu tidak dapat dilaksanakan atau alternative itu tidak fisibel.

2.2. Konsep teori sepervisi sekolah yang efektif Perencanaan merupakan salah satu aspek administrasi yang meliputi proses pengambilan keputusan mengenai apa yang akan dilakukan sekolah di masa yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan sekolah yang efektif berarti menentukan tujuan yang harus dicapai oleh sekolah tersebut dengan menentukan program prioritas dan menentukan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menentukan tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah dibuat oleh penyelenggara sekolah tersebut. Sekolah yang efektif harus mempunyai langkah-langkah perencanaan yang meliputi: 1. Mengumpulkan dan mengolah data atau informasi untuk menentukan indicator-indikator sekolah yang berprestasi, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. 2. Menganalisis data yang ada sebagai masukan untuk menyusun perencanaan sekolah yang berprestasi tersebut.
8

3. Merumuskan kebijakan mengenai sekolah yang berprestasi tersebut. 4. Memprediksi kebutuhan yang akan datang, baik terhadap input, proses maupun output sekolah, yang diharapkan bisa memenuhi standar prestasi dan kualitas yang telah ditentukan. 5. Menetapkan sasaran dan alternative strategi yang dapat mendukung terwujudnya sekolah yang berprestasi, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. 6. Memperhitungkan anggaran yang dibutuhkan dalam rangka membiayai rencana yang akan dilaksanakan oleh sekolah, dan mengetahui sumbersumber pembiayaan sekolah, baik yang berasal dari pemerintah maupun masyarakat. Pengorganisasian merupakan suatu proses dalam mengelompokkan orangorang, alat-alat, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab sehingga secaa bersama-sama dapat berupaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan sebelumnya Setelah perencanaan dan pengorganisasian dirancang dengan sebaik mungkin maka selanjutnya perlu dilaksanakan operasionalisasinya agar dapat mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Pengorganisasian merupakan upaya untuk menggalang kerjasama diantara berbagai unsure yang terlibat dalam melaksanakan rencana-rencana yang telah ditentukan untuk mewujudkan sekolah yang efektif ini. Selanjutnya pengontrolan atau pengawasan merupakan suatu proses untuk mengamati pelaksanaan kegiatan sekolah agar dapat menjamin bahwa tujuan sekolah atau sasaran yang telah ditetapkan dapat atau telah dilaksanakan dengan baikn dan disisi lain, dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tersebut secara dini. Menurut Richard Hersh ada beberapa elemen yang dapat mendukung efektifitas sekolah yaitu :
9

1. Adanya tujuan sekolah yang jelas 2. Adanya tata tertib dan kedisiplinan 3. Adanya tingkat pengharapan yang tinggi 4. Adanya profesionalitas guru. 5. Adanya pengembangan karir yang baik 6. Adanya tingkat insentif dan penghargaan masyarakat 7. Adanya dukungan masyarakat 8. Adanya kepemimpinan administrative 9. Adanya waktu pembelajaran akademik yang tinggi 10. Adanya monitoring terhadap pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa. 11. Adanya variasi strategi yang digunakan guru dalam mengajar. 12. Adanya Responsibilitas para siswa. Peranan administrator turut menentukan terciptanya sekolah yang efektif hal ini meliputi : 1. Adanya kepemimpinan administrative yang kuat, khususnya dalam proses pembelajaran. 2. Adanya iklim yang kondusif dalam pembelajaran, yaitu rasa aman dan kedisiplinan. 3. Upaya sekolah yang ditekankan pada pembelajaran untuk pencapaian keahlian secara mendasar. 4. Para guru berharap semua siswa memperoleh tingkat pencapaian yang sama 5. Adanya system monitoring dan penilaian terhadap kinerja siswa.
10

BAB. III. IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1 IDENTIFIKASI MASALAH MIN Kerang Kab. Bondowoso merupakan salah satu dari tiga Madrasah ibtidaiyah negeri yang ada di Bondowoso.Madrasah ini berdiri sejak tahun 1984.Seperti Madrasah Negeri Pada Umumnya,bahwa seluruh pembiayaan operasional Madrasah berasal dari pemerintah,dengan jumlah tenaga pengajar saat ini berjumlah 26 orang,14 tenaga pengajar berstatus PNS dan CPNS sisanya adalah GTT,satu orang tenaga keamanan dan satu lagi tenaga keamanan.sehingga jumlah keseluruhan pegawai di Madrasah ini adalah 28 orang. Permasalahan yang muncul saat ini antara lain ; 1. Sistem pegawai yang belum sesua dengan prosedur dan asas manfaat pegawai yang dibutuhkan serta tanpa mempertimbangkan kebutuhan pegawai di masa depan menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan keberadaan guru dengan peserta didik yang menjadi obyek mengajar. 2. MIN Kerang merupakan salah satu dari sekian banyak Madrasah Negeri yang sumber pembiayaan utama adalah dari pemerintah dan tanpa ada lagi sumber pendapatan dari yang lain,hal ini menyebabkan kurang perhatian Madrasah dalam memberikan penghidupan yang layak bagi karyawan swasta yang mengabdi di tempat tersebut.sehingga menyebabkan penurunan tanggung jawab,disiplin dari pegawai yang ada karena harus mencari sumber penghasilan lain untuk menghidupi keluarganya,sehingga menyebabkan kelas sering kosong,padahal dengan guru yang kita miliki sekarang tidak masuk akal bila ada kelas yang tidak ada tenaga pengajarnya. 3. .Kualitas input dari guru GTT yang mengabdi di Madrasah ini hampir di bawah standart dan tidak sesuai dengan bidang ilmu yang di ajarkan di sebabkan proses perekrutan yang masih sederhana dan berbau kolusi dan nepotisme serta tak ada patokan standarisasi lulusan pelamar namun lebih
11

focus pada factor lain yang bisa membuat kepala sekolah di hargai masyarakat/pengakuan masyarakat tentang existensinya. 4. Dengan rombongan belajar yang sedikit dan jumlah tenaga pengajar yang banyak serta kualitas yang belum kompeten sehingga menyebabkan kesulitan dalam pembagian tugas mengajar. 5. Pembiayaan yang hanya bersumber dari pemerintah saja maka menyebabkan perawatan dan pengadaan media pembelajaran dan fasilitas sekolah tidak bisa berjalan dengan maksimal di karenakan keterbatasan dana yang di miliki. 3.2 .PEMECAHAN MASALAH Dalam rangka meningkatkat efektifitas sekolah dengan cara mengefektifkan pembiayaan dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Proses perekrutan pegawai harus tegas dan sesuai dengan criteria serta standarisasi lulusan juga kompetensi dari pelamar,selain itu juga harus melalui proses penyaringan yang ketat dan menjauhkan unsure nepotisme dan lain-lain yang dapat mengurangi kesalahan dalam perekrutan tenaga pengajar. 2. Meningkatkan promosi Madrasah sehingga menyebabkan banyak siswa yang akan tertarik belajar di Madrasah ini maka masalah ketidak seimbangan rombongan belajar dan tenaga pengajar terselesaikan. 3. Untuk mendukung kelancaran kegiatan sekolah tersebut, Madrasah harus mulai bisa belajar mandiri dengan menambah sumber pendapat lain selain dari pemerintah.ada beberapa sumber pembiayaan madrasah yang bisa digunaka yaitu: Dana dari masyarakan yang tergabung dalam Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3), yang anggotanya terdiri dari para orang tua atau wali siswa di sekolah tersebut,SPP siswa Dana dari donator.
12

Dana dari Unit Pendanaan Sekolah,misalnya koprasi sekolah,dan usaha lain yang bisa menambah pemasukan Madrasah.

4. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dari tenaga pengajar yang masih di bawah standard,seorang supervisor dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut : Menurut Gwynn antara lain: Kepanitiaan-kepanitiaan Kerja Kelompok Laboratorium Kurikulum Baca terpimpin Demonstrasi Pembelajaran Darmawisata/Study Wisata Kuliah/Studi Diskusi Panel Perpustakaan jabatan Organisasi Profesional Buletin Supervisi Pertemuan Guru Lokakarya atau Konfrensi kelompok Seminar dll

13

BAB. IV. PENUTUP Sebuah Madrasah Negeri yang ideal manakala sudah mampu mandiri dan dapat menghasilkan sumberdana lain sebagai pembiayaan operasional madrasah dan mulai melepaskan diri dari ketergantungan dari Pemerintah pusat. Madrasah akan berjalan lebih efektif manakala sudah mampu

melaksanakan perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang disesuakan dengan Pembiayaan dan kebutuhan di Madrasah tersebut. Daftar Pustka 1. Olivia, Peter f. 1984. Supervision For Todays School. New York : Longman 2. Purwanto, Ngalim. 2003. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung Rosdakarya. 3. Mukhtar,Iskandar 2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan.

14

You might also like