You are on page 1of 3

AKAR WANGI sebagai Penghasil Minyak Atsiri

Akar wangi adalah bagian dari jenis tanaman minyak yang dapat disuling dan menghasilkan minyak atsiri. Salah satu komoditi ekspor Indonesia, memiliki pangsa pasar tingkat dunia dengan harga cukup menawan.Tanaman akar wangi boleh dianggap tanaman yang mati tidak hidup pun enggan . Padahal tidak selamanya bertanam akar wangi akan merugikan, bahkan sebaliknya, tanaman akar wangi merupakan salah satu tanaman yang mampu mendukung upaya pelestarian lingkungan (misalnya menahan erosi).Sementara itu diketahui bahwa nilai ekonomis tanaman akar wangi terletak pada akarnya yaitu sebagai bahan baku penghasil minyak atsiri. Kualitas dan kuantitas minyak akar wangi bergantung dari keadaan tanaman akar wangi itu sendiri dan cara pembudidayaan yang dilakukan oleh petani.Kendati tanaman akar wangi cukup potensial untuk diambil minyaknya tetapi hingga saat ini belum menarik perhatian pihak pemerintah dan investor. Dengan demikian perkembangan tanaman akar wangi hanya di daerah-daerah tertentu saja. Satu-satunya daerah sentra produksi tanaman akar wangi adalah di Kabupaten Garut, Jawa Barat terutama di daerah sekitar hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Cimanuk, tepatnya di sekitar Kecamatan Semarang, Leles, Bayongbong, Cilawe dan Cisurupan.Selain di daerah Garut, tanaman akar wangi pernah coba dikembangkan di sekitar Propinsi Jawa Tengah, seperti di daerah lereng gunung Merapi. Bahkan sebuah perusahaan swasta juga pernah mengembangkan akar wangi di lereng gunung Unggaran, seperti di Kecamatan Ambarawa dan Somowono. Namun karena berbagai sebab, petani kurang berminat sehingga perkembangan tanaman akar wangi di Jawa Tengah mengalami kemacetan.Dengan demikian Kabupaten Garut tetap menjadi sentra penghasil minyak akar wangi yang mampu memasok 90% lebih dari total produksi minyak akar wangi Indonesia, yaitu sekitar 60-75 ton pertahun. Asal Usul Akar Wangi Tanaman akar wangi (vetiveria zizaniodes) berasal dari India, Birma dan Srilangka. Namun tidak diketahui secara pasti sejak kapan tanaman akar wangi dibudidayakan di Indonesia, khususnya di daerah Garut, Jawa Barat. Yang pasti kini, akar wangi merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang diandalkan sebagai gantungan hidup sebagian warga Garut. PENYULINGAN MINYAK ATSIRI Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang bahan bakunya berasal dari berbagai jenis dan bagian tanaman minyak, diantaranya tanaman akar wangi. Produk turunan dari minyak atsiri beraneka ragam antara lain sebagai bahan parfumMinyak atsiri yang berasal dari tumbuhtumbuhan dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu :1. Pengempaan (Expression).2. Ekstraksi menggunakan pelarut (salvent Extraction).3. Penyulingan (Destilation).Dari ketiga cara tersebut yang erat kaitannya untuk mendapatkan minyak akar wangi/ minyak atsiri adalah dengan cara penyulingan.Penyulingan adalah salah satu cara untuk mendapatkan minyak atsiri dengan cara mendidihkan bahan baku yang dimasukkan ke dalam ketel sehingga terdapat uap yang diperlukan. Atau

dengan cara mengalirkan uap jenuh (Sturated or Superheated) dari ketel pendidih air ke dalam ketel penyulingan.Tujuan dari penyulingan adalah untuk memisahkan zat-zat bertitik didih tinggi dari zat-zat yang tidak dapat menguap. Dengan kata lain, penyulingan adalah proses pemisahan komponenkomponen campuran dari dua atau lebih cairan berdasarkan tekanan uap dari setiap komponen tersebut.Cara penyulingan minyak atsiri, pertama-tama adalah memasukkan bahan baku dari tanaman yang mengandung minyak ke dalam ketel pendidih atau ke dalam ketel penyulingan dan dialiri uap. Air yang panas dan uap, tentu akan mempengaruhi bahan tersebut sehingga di dalam ketel terdapat dua cairan, yaitu air panas dan minyak atsiri. Kedua cairan tersebut didihkan perlahan-lahan hingga terbentuk campuran uap yang terdiri dari uap air dan uap minyak. Campuran uap ini akan mengalir melalui pipa-pipa pendingin dan terjadilah proses pengembunan sehingga uap tadi kembali mencair. Dari pipa pendingin, cairan tersebut dialirkan ke alat pemisah yang akan memisahkan minyak atsiri dari air berdasarkan berat jenisnya, kosmetika, dan bahan pewangi sabun. http://www.scribd.com/doc/17884283/AKAR-WANGI-Sebagai-Penghasil-Minyak-Atsiri

MINYAK AKAR WANGI


Sejarah Minyak akar wangi (vetiver Oil) bersumber dari tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) yang tumbuh secara liar di tanam di daerah-daerah tropika dan sub tropika. Bagian tanaman yang berada di bawah tanah terdiri dari sejumlah akar yang halus, berwarna kuning muda atau abu-abu kemerahan. Bagian akar tersebut mengandung minyak atsiri yang kental dan berbau wangi. Minyak akar wangi merupakan salah satu bahan pewangi dan digunakan secara luas pada pembuatan parfum, kosmetik dan bahan pewangi sabun. Pulau jawa mengekspor akar wangi kering dalam jumlah besar ke eropa, terutama ke jerman, Perancis dan Inggris Manfaat Minyak akar wangi dikenal sebagai minyak atsiri yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan baku kosmetik oleh pabrik kosmetik serta minyak wangi di paris (perancis) dan beberapa negara eropa lainnya. Sifat-sifat fisika dan kimia minyak akar wangi: 1. Warna : kuning pucat sampai kecoklatan

2.Bobot Jenis pada 15 oC: 1,010 1,030 a. Berat jenis pada 25 oC: 0,978-1,038 4.Putaran Optik : +28 o 0 - +40 o 0 5.Indekas Bias pada 20 oC: 1,5230 1,5270 1. Indeks bias 25 oC: 1,515-1,530 2. Bilangan ester:5-25 3. Bilangan ester setelah asetilasi: 100-150 9.Bilangan Asam : 20 33 10.Bilangan Ester : 6 10 11.Bilangan Ester setelah asetilasi : 145 -170 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kelarutan dalam alkohol 95% 1:1 dan seterusnya jernih Kelarutan dalam alkohol 80% pada 20 o biasanya larut dalam 0,5 1 vol. Kadang-kadang opalesen dan sedikit keruh jika ditambahkan lagi alkohol Memiliki bau yang segar dan khas Putaran optik: 17o-46o Sukar menguap Dapat campur dalam segala perbandingan dengan minyak lainnya, seperti minyak bunga mawar, minyak cendana, dan munyak nilam.

Komposisinya: Komponen yang menyusun minyak akar wangi antara lain terdiri dari vetiveron, vetiverol, vetilvenil vetivenat, asam palmitat, asam benzoat, dan vetivena. y - dan - Vetivenon (Vetiveron): Mengandung 7,8 35,50% keton. Bau minyak akar wangi disebabkan oleh seskuiterpen ketonat C15H22O yVetivenol (Vetiverol) yVetivenil Vetivenat yAsam palmitat yAsam Benzoat yVetivena
http://mkf-poenya.blog.friendster.com/my-kampus-site-minyak-akar-wangie/

You might also like