You are on page 1of 57

1

TINJAUAN PRODUK TABUNGAN PADA PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH MAROS

Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Islam Maros untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

SYARIFAH HAJRAH

SE

KO

LA

STI

H T IN G

M - Y A P IM
G I IL M U M A N

A JE

ME

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS (STIM-YAPIM) 2008

HALAMAN PERSETUJUAN

1. Judul

: TINJAUAN PRODUK TABUNGAN PADA BANK PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH

MAROS 2. Pelaksana a. Nama b. NIM c. Jurusan d. Program Studi 3. Jangka waktu : : SYARIFAH HAJRAH : 07.20107.005 : MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN : MANAJEMEN KEUANGAN PERBANKAN : Tanggal 17 Februari Sampai dengan 8 April 2010 4. Jumlah waktu 5. Bentuk kegiatan : 2 (dua) bulan : Magang Maros, Menyetujui : Pembimbing Mahasiswa Maret 2010

NURWAHIDAH M,S.E,M.Si.

SYARIFAH HAJRAH

Mengetahui : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Islam Maros Ketua,

MUHAMMAD NASRUM , S.E , M.M

HALAMAN PENGESAHAN

Pada hari ini ahad, tanggal tiga bulan April tahun Dua ribu sepuluh, Laporan Magang / Tugas Akhir dengan judul TINJAUAN PRODUK TABUNGAN PADA PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH MAROS Nama NIM : SYARIFAH HAJRAH : 07.20107.005

Jurusan / Program Stud i : MANAJEMEN /Diploma Tiga Konsentrasi : MANAJEMEN KEUANGAN & PERBANKAN

Telah disyahkan oleh Panitia dan Penguji Tugas Akhir Mahasiswa STIM YAPIM Maros Jenjang Diploma Tiga Periode ke IV tahun 2010 yang dibentuk dengan Surat Keputusan ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM No. 010 / SK / STIM YAPIM / VIII /2010 tanggal 2010, untuk

memenuhi sebagian syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Jenjang Pendidikan Diploma Tiga, pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Yauasan Perguruan Islam Maros (STIM-YAPIM).

Panitia Ujian Ketua Sekertaris Penguji

: : MAHAMMAD NASRUM ,S.E, M.M : : 1. 2.

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan ini merupakan salah satu persyaratan dalam penyelesaian studi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM. Dalam penyusunan laporan ini, masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karenanya dengan segala kerendahan hati dan kekurangan ini penulis mengharap kritik maupun saran-saran demi kesempurnaan penulisan ini. Penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan dorongan berbagai pihak, untuk itu sepantasnya kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Drs. H.M.Ikram Idrus, MS. Selaku Ketua Yayasan Perguruan Islam Maros (YAPIM). 2. Bapak Muhammad Nasrum,S.E.,M.M Selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM. 3. Ibu Nurwahidah M,S.E.,M.Si. selaku Ketua Program Diploma Tiga (D-III) sekaligus Pembimbing Penulisan. 4. Bapak dan Ibu Dosen beserta segenap Staf Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM. 5. Bapak Hartani Djurnie, Pemimpin Cabang PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian pada Departemen Tresuri . 6. Ibu Hj.Halija Marzuki,Kasie Umum dan Personalia, yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian pada Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros.

7. Bapak Samuria Firmansyah, Pemimpin Seksi Akutansi dan Pelaporan, sebagai pembimbing yang telah membantu dalam memberikan data-data yang penulis butuhkan selama penelitian. 8. Bapak Arman Umar, Assistent Operasional Seksi Akuntansi & Pelaporan, sebagai penbimbing yang telah membantu dalam memberikan data-data yang penulis butuhkan dan membantu penulis sebelum penelitian sampai penelitian berakhir. 9. Karyawan PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros, yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih. 10. Sahabat-sahabat di STIM YAPIM yang tidak sempat disebut satu persatu, yang telah memberikan saran, masukan dan motivasi yang bermanfaat bagi penulis.

Akhirnya apa yang tertuang dalam laporan ini disadari masih terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis sangan

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kasempurnaan laporan ini.

Maros,

Maret 2010

Penulis,

DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................................... Halaman Persetujuan .......................................................................... Halaman Pengesahan Kata Pengantar ................................................................................... Daftar Isi .............................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... A. Latar Belakang ....................................................................... B. Masalah Pokok ....................................................................... C. Tujuan Magang ...................................................................... D. Manfaat Penelitian .................................................................. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... A. Pengertian Lembaga Keuangan Dan Bank ............................... a. Pengertian lembaga keuangan ............................................ b. Pengertian Bank................................................................... B. Pengertian Dan Jenis Tabungan ............................................... a. Pengertian Tabungan ........................................................... b. Jenis Tabungan.................................................................... c. Hipotesis .............................................................................. BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ A. Lokasi dan Waktu Magang ........................................................ B. Metode Pengumpulan Data ....................................................... C. Jenis dan Sumber Data ............................................................. D. Metode Analisis ........................................................................ BAB IV GAMBARAN UMUM ............................................................... A. Sejarah Singkat Perusahaan ..................................................... B. Visi dan Misi Bank Sul-Sel Syariah ............................................ C. Tujuan dan Strategi Usaha Perusahaan .................................... i ii iii iv vii 1

a. Tujuan Bank Sul-Sel Syariah ................................................ 1. Tujuan Umum Bank Sul-Sel Syariah .............................. 2. Tujuan Khusus Bank Sul-Sel Syariah ............................. b. Strategi Usaha Bank Sul-Sel Syariah ................................... D. Konsep Dasar Operasional Perusahaan ................................... E. Struktur Organisasi .................................................................... F. Tugas, Fungsi Dan Tanggung Jawab ........................................ BAB V PEMBAHASAN ........................................................................ A. Ketentuan Tabungan Syariah .................................................... a. Syarat-Syarat Umum ........................................................... b. Penyetoran dan Penarikan Dana.......................................... c. Perhitungan Bagi Hasil ......................................................... B. Prosedur Pembukaan Tabungan ............................................... C. Analisis Komparatif Perkembangan Produk Tabungan Syariah PT. Bank Sul-Sel Syariah, Cab Maros ....................................... BAB VI PENUTUP ................................................................................ A. Kesimpulan ................................................................................ B. Saran ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. LAMPIRAN ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan upaya restruksturisasi perbankan nasional yang sedang dilaksanakan saat ini, yaitu membangun kembali sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung program pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional, maka salah satu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi sistem Perbankan Syariah dengan

beberapa tujuan. Diantaranya sebagai berikut: Pertama, Untuk memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima konsep bunga . Kedua, Dengan diterapkannya system perbankan syariah yang berdampingan dengan system perbankan konvensional, mobilisasi dana masyarakat dapat dilaksanakan lebih optimal terutama dari segmen masyarakat yang selama ini belum dapat tersentuh oleh sistem perbankan konvensional. Ketiga, Peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha yang lebih berdasarkan prinsip kemitraan. Dalam prinsip ini, konsep yang diterapkan adalah pola hubungan yang harmonis dan saling

menguntungkan (mutual partnership) antara bank dan nasabah. Keempat, kebutuhan akan produk dan jasa perbankan yang memiliki keunggulan yang unik dan berlandaskan nilai-nilai moral. Keunggulan. Keunggulan ini merupakan peniadaan pembebanan bunga yang berkesinambungan (perpetual interest effect), membatasi kegiatan spekulasi yang tidak produktif, serta pembiayaan yang ditujukan kepada usaha-usaha yang mencegah terjadinya kerusakan lingkungan dan kerusakan moral. Dalam perkembangan sejarah, perekonomian syariah yang bersih dan bebas bunga di Indonesia telah memasuki tahap pengembangan yang sarat akan tantangan. Dalam perjalanannya kita dapat menganalisis adanya beberapa kendala cultural dalam penerapannya, khususnya

sektor perbankan syariah. Kendala cultural masyarakat Indonesia ini dapat kita simpulkan sebagai berikut: Pertama, kendala simbolisme. Masyarakat Indonesia khususnya umat Islam baik kalangan praktisi usaha maupun masyarakat umum sering terjebak pada simbolisme (syakliyah) dan merupakan aspek substansi dari ajaran syariah Islam itu sendiri yang mengajar istiqamah (konsistensi) dalam ucapan, pengakuan, dan tindakan keseharian secara komprehensif (kaffah), dan bukan menjadikan simbol-simbol agama menjadi sekedar slogan kampanye, promosi, serta pengakuan simbolik formal untuk kepentingan social ekonomi dan politik. Inilah sebenarnya tuntutan pemenuhan aspek syariah (sharia compliance) yang masih sangat memperhatinkan. Dalam menjalankan kegiatan usaha bank, masih banyak ditemukan upaya bank untuk sekedar mengubah penampilan formal bank sehingga membentuk image bank ataupun lembaga keuangan syariah, baik melalui penampilan karyawan/karyawati yang bernuansa Islami sekedar dijualnya nama para toko yang duduk di Dewan Pengawas Syariah (DPS). Memang tidak dipungkiri bahwa ada kemungkinan rekayasa bisnis (tepatnya rekayasa syariah untuk kepentingan bisnis) tanpa sepengetahuan DPS secara detail yang disebut terminologi syariah sebagai hiyal fighiyah. Ataupun, tidak menutup kemungkinan adanya kecenderungan bermainmain dengan bisnis konvensional yang bertentangan dengan prinsip syariah tanpa perlu rekayasa syariah, asalkan para stake holders dan pihak terkait tidak menyadari atau mengetahui. Kedua, Kendala Gratisisme (majjaniyah). Memang sangat dimaklumi dan wajar bila masyarakat luas sejak lama berharap besar pada bank syariah untuk mendapatkan pelayanan jasa bank yang Islami dan tidak seberat sistem bunga sehingga membantu meringankan krisis

ekonomi yang mereka hadapi. Tingkat pengetahuan produk bank syariah dikalangan nasabah sangat beragam yang ditawarkan bank, karena yang penting tidak terlibat riba dan merasa aman dunia dan akhirat. Namun, masyarakat kebanyakan juga masih perlu disadari bahwa berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh bank syariah tidak dapat memenuhi keinginan masyarakat yang lebih berangkat dari budaya pragmatism yang mendorong untuk bersifat serba gratis. Artinya, sistem perbankan syariah ini baru memasuki tahap pengembangan dan relatif masih kecil dari semua aspeknya dibandingkan bank konvensional yang ratusan tahun mendahuluinya dan telah mapan di berbagai Negara termasuk di negara-negara muslim. Tentunya wajar bila masa perintisan dan pengembangan membutuhkan pengorbanan kolektif atau agregat memerlukan cost bersama secara empirik tidak ada yang gratis dalam mencoba sesuatu sistem sosial ekonomi yang baru. Keinginan manajer bank untuk segera meraup keuntungan yang tinggi dan bersaing dengan bank konvensional dengan kondisi seperti sekarang ini sungguh tidak realistis dan terlalu dini. Kebijakan ini sebenarnya menganut prinsip gratisisme karena ingin cepat untung besar atau tidak ingin menanggung keuntungan yang tertunda mengingat prilaku nasabah ( customer behavior ) yang belum siap dengan pembiayaan yang mahal. Sehingga, menyebabkan kerugian persepsi dari dua sisi yaitu pandangan masyarakat terlanjur menuduh bank syariah tidak syariah atau bank syariah hanya sekedar papan nama dan dari sisi bank syariah sendiri secara tidak sengaja telah membebani nasabah dengan margin terlalu tinggi dan berpeluang besar menjadi pembiayaan yang macet atau akan bersikap apriori terhadap bank syariah. Produk bank syariah yang relatif mahal ini memang menjadi Pertanyaan karena nisbah bagi hasil yang diberikan pada tabungan atau

deposito mud harabah 1 sampai 3 bulan paling tinggi setara 7%. Produk bank murah dan sukses mengerut laba telah dibuktikan oleh salah satu bank syariah di Jawa Barat. Kesuksesan diperoleh dari segmen nasabah yang merupakan community basis bersekala luas. Sehingga walau margin bank rendah, perolehan laba stabil dengan tingkat yang hampir nol persen. Kesuksesan membangun community customer dengan skala luas telah menyelamatkan bank dari kebangkrutan dan likuidasi bahkan berkembang menjadi bank yang kuat dan solid. Ketiga, Kendala Watchisme. Keterkaitan dan minat semua unsure masyarakat terhadap wacana Islam dan fenomena bank syariah dalam bentuk kajian, riset, kritik pengamatan dan berbagai forum diskusi merupakan suatu hal yang positif. Namun, patut disayangkan jika masyarakat umum, masyarakat akademis, dan para ulama hanya asyik dan sibuk pengamat, pembahas, dan membentuk berbagai lembaga pengamatan ekonomi dan perbankan syariah semacam shariah economic dan banking watch dengan cukup sekedar mengkritik produk-produk dan kinerja lembaga ekonomi syariah. Namun, dalam tataran implementatif justru masih terlibat dengan bunga ribawiah, bahkan termasuk lembaga yang terkait dengan masih belum menggunakan rekening syariah. Hal itu merupakan suatu ironi yang kontra produktif. Seharusnya langkah keterlibatan dalam pengembangan yang lebih kongkrit bagi semua unsur dalam masyarakat secara luas adalah dengan setiap muslimin menjadi pelaku bisnis syariah, sebab merupakan fardu ain kewajiban personal setiap muslim untuk mensyariatkan semua aspek hidupnya termasuk ekonominya. Menjadi pelaku ekonomi syariah konotasinya tidak hanya menjadi pengusaha bisnis syariah saja, tetapi menjadi pengguna dan mitra bisnis syariah itu juga termasuk menjadi pelaku bisnis syariah, seperti menjadi Nasabah bank syariah.

B. Masalah Pokok Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah pokok pada penelitian ini adalah: Apakah Simpanan pada PT. Bank Sul-Sel Syariah Cabang Maros mengalami peningkatan ?. C. Tujuan magang Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan jumlah simpanan tabungan pada PT. Bank Sul-Sel Syariah Cabang Maros. D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut: 1) Sebagai masukan kepada manajemen PT. Bank Sul-Sel Syariah Cabang Maros untuk menentukan kebijakan pada masa yang akan datang. 2) Sebagai bahan dan acuan kepada pihak-pihak yang melakukan lanjutan obyek yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Lembaga Keuangan dan Bank a. Pengertian Lembaga Keuangan Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk liquid dan kewajibankewajibannya terutama dari simpanan diterbitkan. Menurut Kasmir (2000/11-12) dikemukakan bahwa pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dimana kegiatannya tidak hanya menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana. Selanjutnya, menurut Roger Le Roy Miller dan David D. Van Hoose (1993/73) dalam bukunya Modern Money and Banking, yang masyarakat serta instrument-instrumen utang yang

dimaksud dengan lambang keuangan adalah Institution such as commercial banks, savings and loans associations, insurance companies, and pension funds, that, receive funds from household and lend them to businesses and other. Fungsi utama dari lembaga keuangan sesuai dengan namanya adalah mentransfer dana -dana dari unit surplus kepada unit defisit. Dana-dana yang berhasil dihimpun oleh lembaga perantara ini kemudian dialokasikan atau ditempatkan di pasar uang yang akan mempertemukan kepentingan pihak pensuplai dana dengan pihak yang membutuhkan dana lembaga keuangan ini meliputi badan-badan usaha seperti bank, perusahaan asuransi dan pension, perusahaan reksa dan, perusahaan pembiayaan, serta lembaga -lembaga perkreditan lainnya. 6

b. Pengertian Bank Untuk mengetahui secara jelas mengenai tugas dan usaha pokok bank dapat kita lihat dari pengertian berikut ini. Dalam UndangUndang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 butir (1) tentang perbankan dikemukakan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Lloyd B. Thomas (1993/6) pengertian bank adalah financial institutions which accepts varios types of deposits and uses the funds attracted primarily to grant loans. Dari uraian di atas dapatlah di definisi atau diperoleh batasan bahwa bank merupakan suatu badan usaha lembaga keuangan yang kegiatannya bertujuan untuk memberikan kredit dan jasa-jasa serta menampung dana-dana yang berlebihan dalam masyarakat kemudian menyalurkannya membutuhkan. B. Pengertian dan Jenis Tabungan a. Pengertian Tabungan Dalam Undang-Undang Pokok Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 butir (9) tentang perbankan dikemukakan bahwa tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyaet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan alat itu. b. Jenis Tabungan Adapun jenis-jenis tabungan yang terdapat pada PT. Bank SulSel Syariah Cabang Maros adalah sebagai berikut : kembali kepada golongan masyarakat yang

1. Tabungan Syariah Merupakan akad kerja sama usaha antar dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila terjadi rugi

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. 2. Deposito Syariah Merupakan simpanan berjangka berdasarkan prinsip

Mudharabah Muthlaqah dengan Bagi hasil yang kompetitif dan beragam keuntungan lainnya. Deposito Syariah juga Merupakan fasilitas simpanan yang memberi rasa aman dengan bagi hasil yang menarik yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan, instansi/dinas, perusahaan (swasta, BUMN, BUMD) dan Yayasan maupun Koperasi. 3. GiroSyariah Merupakan simpanan dengan prinsip Wadiah Yadh

Dhamanah yang mengutamakan kemudahan dan kelancaran transaksi bisnis dan merupakan fasilitas simpanan fleksi bel nasabah yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan,

instansi/dinas, perusahaan (swasta, BUMN, BUMD), dan Yayasan maupun Koperasi. 4. Tabungan Hatam (Haji dan Umrah) Merupakan jenis tabungan yang diperuntukkan untuk menunaikan rukun Islam yang Kelima yakni Haji dan umrah. Jenis tabungan ini tidak dapat ditarik sewaktu-waktu.

C. Pengertian Sumber Dana Bank Menurut Kasmir, (2000,45) pengertian Sumber Dana Bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari : a. Dari Bank Itu Sendiri Adapun pencairan dana yang bersumber dari itu sendiri terdiri dari : 1) Setoran modal dari pemegang saham yaitu, merupakan modal dari para pemegang saham lama atau pemegang saham baru 2) Laba bank yang belum di bagi, yaitu laba tahunan berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham. b. Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas 1. Simpanan Giro (Demand Deposit) yang merupakan simpanan bank di mana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau Bilyet giro. Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan didalam cek atau kepada pembawa cek Pengertian Bilyet Giro (BG) adalah Surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lain 2. Simpanan Tabungan (Saving Deposito) yaitu simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah dan penarikannya dengan menggunakan slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM, atau sarana penarikan lainnya.

10

3. Simpanan Deposito (Time Deposito) merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan dapat ditarik dengan bilyet giro. D. Konsep Bank Syariah a. Pengertian Bank Syariah Bank syariah adalah bank yang berkoperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam yang mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-Quarandan Hadist yaitu tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat, praktek-praktek yang dikuatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk di isi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan sangat dijauhi. Untuk menjamin proses bank syariah tidak menyimpang dari ketentuan syariah, maka pada setiap bank syariah dipilih seorang manajer dan pimpinan bank yang sedikit banyaknya menguasai prinsip muamalah dalam bank syariah. Selain itu, di bank ini dibentuk Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dari sudut pandang syariahnya. Adapun tugas Dewan Pengawas Syariah adalah untuk

mendiskusikan masalah-masalah dan transaksi yang diharapkan kepadanya sehingga dapat ditetapkan kesesuaiannya dengan syariah Islam. Selain itu Dewan Pengawas Syariah mempunyai wewenang dalam memberikan pedoman/garis-garis besar syariah baik untuk pengerahan maupun penyaluran dana serta kegiatan lainnya dan mengadakan perbaikan seandainya suatu yang telah/sedang dijalani dinilai bertentangan dengan syariah. Filsafah dasar dari hubungan perniagaan atau transaksi ekonomi antar pihak-pihak yang terlibat dalam operasi bank

berdasarkan syariah Islam adalah :

11

1. Efisiensi Yaitu mengacu prinsip saling mendorong untuk berikhtiar yang bertujuan mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan masukan-masukan yang perlu diberikan selayaknya. 2. Keadilan Yaitu mengacu pada hubungan yang tidak menzalimi, dan mengikhlaskan pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan yang matang tentang proporsi masukan dan keluaran dari pihak tersebut. 3. Kebersamaan Yaitu mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktifitas. Bank syariah mempunyai daya tarik dalam mengerahkan dana masyarakat yaitu dengan tidak memberikan bunga kepada penyimpanan dana, maka daya tarik bank syariah bagi

penyandang dana (shohibul maal) adalah bank syariah dapat memberikan pendapat (return on investment) yang memadai. b. Ciri-ciri Bank Syariah Bank syariah beroperasi dengan berpedoman pada Al-Quran dan Hadist. Karena itu bank Islam mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bank konvensional. Ciri-ciri pokok bank syariah menurut Warkum Warsito adalah : 1. Keuntungan dan beban biaya yang disepakati tidak kaku dan ditentukan berdasarkan kelayakan tanggungan resiko dan

pengorbanan masing-masing. 2. Beban biaya tersebut hanya dikenakan sampai batas waktu kontrak. Sisa utang selepas kontrak dilakukan dengan membuat

12

kontrak baru dilakukan dengan membuat kontrak baru. Hal ini sesuai dengan Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 280. 3. Penggunaan persentase untuk perhitungan keuntungan dan biaya administrasi selalu dihindari, karena persentase bersifat melekat pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir. 4. Pada bank syariah menerapkan perhitungan berdasarkan

keuntungan yang pasti (fixed return ) yang ditetapkan di muka, karena pada hakekatnya yang mengetahui tentang untung dan ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah semata, manusia sama sekali tidak mampu meramalkannya. 5. Bank syariah tidak menerapkan jual beli atau sewa menyewa uang dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau dollar dengan dollar yang dari transaksi itu dapat menghasilkan keuntungan. 6. Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas untuk

mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariah . c. Keistimewaan Bank Syariah Bank syariah sebagai alternative bagi bank-bank konvensional yang dianggap kurang berhasil dalam mengembangkan misi

utamanya, memiliki keistimewaan- keistimewaan yang juga merupakan perbedaan jika dibandingkan dengan bank-bank konvensional.

Keistimewaan-keistimewaan bank syariah tersebut adalah : 1. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pemegang saham, pengelola bank dan nasabahnya. Kuatnya ikatan

emosional keagamaan ini akan menimbulkan kebersamaan dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan secara jujur dan adil, dan semua pihak yang terlibat dalam bank syariah akan memiliki tanggung jawab usaha yang sama.

13

2. Diterapkan sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga yang memungkinkan cost push inflation yaitu akibat penerapan sistem bunga pada bank konvensional dapat dihilangkan sehingga bank syariah diharapkan mampu menjadi pendukung kebijakan moneter handal, selain itu dengan sistem hasil memungkinkan terjadinya persaingan antar bank syariah berjalan secara wajar karena keberhasilan bank syariah ditentukan oleh fungsi edukatif-bank dalam membina Nasabah dengan kejujuran, keuletan dan

profesionalisme yang pada akhirnya bank syariah akan lebih mandiri dari pengaruh gejolak moneter baik dalam maupun luar negeri. 3. Dalam bank syariah tersedia fasilitas kredit kebaikan (Al Qardhul Hasan) yang diberikan secara cuma-cuma. Nasabah hanya berkewajiban menanggung biaya materai, biaya notaris dan biaya studi kelayakan. 4. Dengan penempatan sistem bagi hasil berarti tidak membebani biaya diluar kemampuan bank (dalam hal ini bagi hasil kepada deposan) maupun debitur (bagi hasil atas usaha kepada bank) sehingga terjamin akan adanya keterbukaan d. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah memiliki persamaan, terutama dalam segi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi computer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan dan sebagainya. Perbedaan itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. 1. Akad dan Aspek Legalitas

14

Dalam

bank

syariah

akad

yang

dilakukan

memiliki

konsekuensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan didasarkan pada hukum agama Islam Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya, harus memenuhi ketentuan akad yaitu : y Rukun meliputi : penjual, pembeli, barang, harga, akad/ijab qabul y Syarat , antara lain :

a) Barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang dan jasa yang haram menjadi batal demi hokum syariah. b) Harga barang dan jasa harus jelas. c) Tempat penyerahan harus jelas karena akan berdampak pada biaya transportasi. d) Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam

kepemilikan. 2. Lembaga Penyelesaian Sengketa Berbeda dengan perbankan konvensional, pada perbankan syariah jika terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank dengan nasabahnya, maka kedua belah pihak tidak

menyelesaikannya di peradilan negeri tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hokum materai syariah. Lembaga yang mengatur hokum materai berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan Badan Arbitrase Muamalah Indonesia (BAMUI) yang didirikan secara bersama oleh Kejaksaan Indonesia. Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama

15

3. Struktur Organisasi Unsur yang amat membedakan bank syariah dengan bank konvensional adalah adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produk nya agar sesuai dengan hukum syariah. Dewan pengawas syariah biasanya diletakkan pada posisi setingkat dewan komisaris pada setiap bank. Hal ini untuk menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah. Penetapan anggota Dewan Pengawas Syariah dilakukan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) setelah para anggota Dewan Pengawas Syariah itu mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional. 4. Bisnis dan Usaha yang dibiayai Pada Bank Syariah, pembiayaan hanya diberikan pada bisnis dan usaha yang halal dan tidak menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat. 5. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture Cara berpakaian dan tingkat laku dari para karyawan merupakan cerminan bahwa mereka bekerja pada lembaga keuangan yang berlandaskan syariah Islam. E. Hipotesis Dengan mengacu pada masalah pokok dan landasan teori yang dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: Diduga , bahwa simpanan tabungan pada Cabang Maros mengalami peningkatan. PT. Bank Sul-Sel Syariah

16

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Maros, dimana PT. Bank Sul-Sel Syariah Cabang Maros, dijadikan objek penelitian. Sedang waktu penelitian dan penyusunan laporan diperkirakan 2 (bulan) bulan. B. Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini digunakan metode studi kasus, dan

pengumpulan data melalui penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan, yaitu pengumpulan data lapangan dengan cara sebagai berikut : a) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan b) Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pimpinan dan karyawan perusahaan untuk mendapatkan data yang diperlukan 2. Penelitian pustaka, yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah berbagai buku literature dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. C. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini digunakan data primer dan sekunder. 1. Data primer, yaitu data yang bersumber dari hasil observasi dan wawancara dengan pemimpin dan karyawan perusahaan. 2. Data Sekunder, yaitu data yang bersumber dari dokumen dan laporan tertulis perusahaan yang dibuat secara berkala.

16

17

D. Metode Analisis Untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang diajukan pada penelitian ini digunakan metode analisis Komparasi (Comparative Analysis Method).

18

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. BANK SUL-SEL SYARIAH CABANG MAROS

A. Sejarah Singkat Perusahaan Didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara, berkedudukan di Makassar, berdasarkan Akte Notaris Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Setelah mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar dan penambahan modal disetor dan setelah perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) lahirlah Perda No,13 tahun 2003 tanggal 20 Agustus tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari. Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan, dengan modal dasar Rp.650 Milyar. Akta pendirian PT berdasarkan Akta Notaris Mestariani Habie, SH No.19 tanggal 27 Mei tahun 2004 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan ( disingkat PT Bank Sul-Sel) telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. 13 tertanggal 15 Februari 2005, tambahan Nomor 1655/2005. Perubahan status Bank Sul-Sel dari PD Menjadi PT juga diikuti dengan perubahan logo pada tanggal 22 Desember 2005. Dan sejak saat itu dimulailah lembaran baru perjalanan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan yang menampilkan wajah baru dengan call name Bank Sul-Sel beserta logo baru berupa majinatif layar terkembang yang sarat makna dan dinamis dalam mengiringi setiap

18

19

langkah Bank Sul-Sel untuk senantiasa menjadi Bank Kebanggaan seluruh Masyarakat Sulawesi Selatan Dan Sulawesi Barat. Bank Sul-Sel memiliki 1 kantor Pusat , 3 Kantor Cabang utama , 24 Kantor Cabang, 2 Kantor Cabang Pembantu, 3 Kantor Cabang Syariah yaitu : 1. Cabang Syariah Sengkang yang didirikan pada bulan April 2006 2. Cabang Syariah Maros yang didirikan pada tanggal 27 November 2007 3. Cabang Syariah Makassar yang didirikan pada tanggal 30 Desember 2008 4. Office Chanelling Syariah pada PT. Bank Sulsel Cabang Utama Bone, PT. Bank Sulsel Cabang Bulukumba, dan PT. Bank Sulsel Cabang Palopo, Didirikan pada awal tahun 2010. Kantor Kas 27 unit, serta Payment Point/Kas Keliling 6 unit. Dan di tahun 2010 ini direncanakan untuk menambah satu lagi jaringan kantor yaitu pembukaan Cabang Jakarta. Dan dari 65 kantor termasuk cabang syariah dengan di dukung oleh 100 orang karyawan yang terdiri dari level pendidikan S2, S1, Sarjana, SMP, SMA, Dan SD yang tersebar di Kantor Pusat dan seluruh cabang. B. Visi dan Misi Bank Sul-Sel Syariah Visi Menjadi bank yang terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan dukungan manajemen yang professional serta memberikan nilai tambah kepada Pemda dan masyarakat Misi a) Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah b) Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah

20

c) Salah satu sumber pendapatan asli daerah Motto Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dunia perbankan saat ini dan akan datang serta persaingan global, Bank Sulsel Syariah memiliki motto MAJU BERSAMA MERAIH BERKAH artinya Bank Sulsel memiliki tekad untuk secara terus menerus meningkatkan kinerja dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan stakeholder dengan penuh rasa tanggung jawab dan di dedikasi yang tinggi dalam upaya mencapai keberhasilan bersamasama. a. Perkembangan Operasional Bank Sul-Sel Syariah TABEL PERKEMBANGAN USAHA 2007-2009 NO 1 2 3 4 5 6 URAIAN Total Asset Pembiayaan Dana Pihak Ketiga Laba Kotor Pajak Laba Bersih 2008 4.530.284 3.390.769 2.795.950 314.382 98.035 216.347 2009 5.003.869 3.465.556 2.900.357 292.310 87.693 204.617 % 10,45% 2,21% 5,09% -7,02% -10,55% -5,42%

Keterangan :  Kinerja Tahun 2009 sebelum Audit  Taksiran Pajak Tahun 2009 sebesar 30% Perlu dijelaskan bahwa, penurunan laba tersebut disebabkan karena kondisi perekonomian Indonesia yang sedikit kurang stabil karena adanya krisis global dan kredit yang disalurkan sebahagian telah mengarah ke sektor produktif sebagai wujud keberpihakan Bank Sul-Sel pada Sektor UMKM.

21

b. Perkembangan Kredit Yang Diberikan Dalam mendukung pengembangan ekonomi regional di Provinsi Sulawesi Selatan, Bank Sul-Sel Syariah menyalurkan kredit kepada dunia usaha yang membutuhkan. Untuk mempertahankan eksistensi bisnis dan pencapaian keuntungan Bank, maka penyaluran kredit dilakukan secara konservatif dengan memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian. Hal ini wajib dilakukan mengingat Bank memiliki tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan nasabah penyimpanan dan juga pemegang saham. Skim kredit Bank Sul-Sel Syariah antara lain adalah KIB, KMK, KUL, KUM, Pokdakan, Multi Guna, KPR, KPM, SMS, KPKM-PNM, DPRD/Kontraktor & terakhir yang baru diluncurkan adalah Pundi Usaha Rakyat (PUR). Ke depan Bank Sul-Sel Syariah akan terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan kemudahan dan melakukan edukasi kepada masyarakat agar memenuhi

bagaimana mengakses kredit ke bank khususnya kepada nasabah UMKM di Sulawesi Selatan dan Barat. C. Tujuan Strategi Usaha Perusahaan a. Tujuan Bank Sul-Sel Syariah Tujuan Bank Sul-Sel Syariah harus dengan ketentuan syariat Islam serta situasi dan kondisi di Indonesia, baik di bidang ekonomi, sosial budaya, hokum maupun politik. Pentingnya penyesuaian tersebut agar kehadiran Bank Sul-Sel Syariah yang relatif lebih baru dari pada bank-bank konvensional tidak menimbulkan benturan- benturan, bahkan pertentangan satu sama lain. Sehingga Bank Sul-Sel Syariah diharapkan dapat hidup berdampingan dan berkompetisi secara sehat dengan bank-bank yang telah ada dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional.

22

Dengan demikian Bank Sul-Sel Syariah akan terjamin kelangsungan hidupnya di tanah air Indonesia. Adapun tujuan PT. Bank Sul-Sel Syariah Maros dibagi dalam : 1. Tujuan Umum Bank Sul-Sel Syariah a) Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, sehingga akan semakin berkurang kesenjangan sosial ekonomi, sebagai akibat dari praktek- praktek kegiatan ekonomi yang tidak Islami,. b) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses

pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan yang selama ini partisipasi akibat dari sifat keraguan terhadap hukum bunga bank. c) Mengembangkan lembaga bank dan sistem perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, sehingga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggalang

ekonomi rakyat, dengan memperluas jaringan perbankan ke daerah-daerah pedesaan yang terpencil. d) Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berfikir secara ekonomi berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 2. Tujuan Khusus Bank Sul-Sel Syariah a) Memberikan kesempatan kepada orang-orang Islam khususnya dan tidak menutup peluang bagi selain yang beragama Islam untuk berhubungan dengan perbankan yang lebih menjamin adanya kebersamaan, keadilan dan pemerataan pendapatan. Kesempatan tersebut tidak hanya diberikan kepada kelompok ekonomi menengah keatas, tetapi justru mengutamakan

kelompok ekonomi kebawah. Oleh karena itu, fasilitas-fasilitas

23

pembiayaannya diutamakan berupa barang / peralatan modal usaha dengan harapan ekonomi nasabah semakin mandiri. b) Memberikan lapangan kerja, sekaligus mendidik kepada orangorang yang kurang mampu atau pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya, sehingga mampu berwirausaha dan memiliki prospek bisnis yang cerah. Untuk mencapai tujuan ini, selain wujud fasilitasnya berupa barang / peralatan modal, juga berupa fasilitas al-Qardhul Hasan. c) Memberikan pembinaan kepada pengusaha produsen baik kecil maupun besar, petani maupun pengrajin berupa pembiayaan pemilik barang-barang modal dan bahan baku (al Mudharabah atau al-Bai u Bithaman Ajil) d) Memberikan pembinaan kepada pedagang perantara guna pembantu pemecahan masalah baik produsen dengan

memberikan modal berupa barang dagangan kepada para perantara yang berminat menjualkan barang hasil produksi pengusaha yang dibina Bank Islam. e) Mengembangkan usaha bersama dengan jalan memberikan pembiayaan investasi berupa barang modal dan bahan baku dengan sistem bagi hasil al-Murabahah. Untuk kredit

pengembangan usaha ini tidak dikenakan biaya apapun, hanya berupa pembagian keuntungan. Apabila diperlukan pengusaha tersebut dapat meminta kredit modal kerja tunai yang harus dibayar kembali dengan biaya administrasinya. b. Strategi Usaha Bank Sul-Sel Syariah Dalam upaya mencapai tujuan PT. Bank Sul-Sel Syariah Cabang Maros dalam Operasionalnya akan mendasarkan kepada strategi usaha sebagai berikut :

24

1) Sasaran pembinaan Sasaran pembinaan PT. Bank Sul-Sel Syariah meliputi pengrajin industri kecil, nelayan, peternak, perkebunan, petani, tanaman, pangan, dan hortikultura, pedagang kecil, pengusaha transportasi dan pengusaha lainnya. Untuk sasaran tersebut dilakukan kegiatan yang merupakan pembinaan untuk

mempercepat berkembangnya masyarakat kelompok ekonomi menengah kebawah untuk mengantisipasi dampak pembangunan, sehingga terbentuk landasan yang kokoh bagi pengembangan manusia seutuhnya dalam pembangunan nasional jangka panjang kedua. 2) Strategi pengembangan Strategi pengembangan Bank Sul-Sel Syariah dilakukan dengan kegiatan-kegiatan : a. Bekerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat yang telah ada dengan cara : y Mengintrodusir dan membina pengembangan produk-produk dan sistem perbankan berdasarkan Syariah Islam. y Mengintrodusir sistem pengembangan usaha berdasarkan persamaan dan peran serta dalam permodalan dan resiko. y Merintis dan mengembangkan kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat dalam mendukung peningkatan

kemampuan manajerial dalam teknologi, peningkatan dan pengembangan usaha kecil dan menengah. b. Mendorong pengembangan Bank Sul-Sel Syariah baru di daerah potensial, pengembangan usaha kecil dan menengah dengan cara : y Penyediaan modal perangsang

25

y y y y

Penyediaan staf BSS dan pelatihan Penyediaan modal kerja dan teknis Pembinaan lanjutan Merintis dan mengembangkan kerja sama dengan LSM dalam mendukung peningkatan kemampuan manajerial dan teknologi, peningkatan nilai tambah dan pengembangan usaha pengusaha kecil dan menengah.

c. Bekerja sama dengan Badan Amil Zakat, Infaq dan sedekah (BAZIS) mengitensifkan pengelolaan dan Zakat, Infaq dan sedekah untuk proyek-proyek pengembangan usaha kecil dan menengah. d. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembagalembaga penyediaan bantuan teknik manajemen untuk

pengusaha kecil dan menengah e. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-

lembaga penyedia teknologi peningkatan produktivitas f. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-

lembaga penyedia bantuan pembinaan keterampilan akuntansi g. Mengembangkan peranan lembaga dan melancarkan jaringan penyedia bahan baku h. Mengembangkan produksi. D. Konsep Dasar Operasional Perusahaan Dalam menjalankan usahanya, Bank Syariah Indonesia peranan kelembagaan pemasaran hasil

mempunyai beberapa konsep dasar operasional yang terdiri dari : 1. Sistem Simpanan Murni (Al Wadiah)

26

Yaitu fasilitas yang diberikan oleh Bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang berlebihan dana untuk menyimpan dananya di Bank. Fasilitas ini biasanya diberikan untuk tujuan keamanan dan

pemindahbukuan dan bukan tujuan investasi. 2. Sistem Bagi Hasil Yaitu suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana, maupun antara bank dan nasabah penerima dana. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini adalah Mudharabah dan Musyawarah. 3. Sistem Jual Beli dan Marjin keberuntungan Yaitu suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana pihak bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dan nasabah dalam kapasitasnya sebagai agen bank melakukan pembelian-pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga beli ditambah keuntungan

(margin/mark up). Jasa-jasa yang berdasarkan konsep dasar ini adalah Al Murabah dan Al Baiu Bithaman Ajil (BBA). 4. Sistem Fee (Jasa) Yaitu sistem kegiatan yang meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini antara lain, bank garansi, kliring, inkaso, jasa transfer dan lain-lain. E. Struktur Organisasi Secara garis besar tugas dan kewajiban masing-masing jabatan yang ada pada PT. Sul-Sel Syariah Cabang Maros adalah sebagai berikut

27

28

STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SUL-SEL KANTOR CABANG SYARIAH MAROS Pemimpin Cabang Hartani Djurnie

Pem. Seksi Akuntansi & Pelaporan Samuria Firmansyah

Pem. Seksi Umum & Personalia Hj. Halijah Marzuki

Pem. Seksi Pemasaran & Treasury Amri Mahmud

Arman Umar / Head Teller Hasdiana / Teller

Baso / Satpam Gassing / Satpam Zainal / Satpam Fardin Lajaki Djafar / Zainal Abidin /

Idawati / Analis Pembiayaan M. Fadly Salahuddin / Analis Pembiayaan Andi Heriyanto / Heru Haryadi / SA. Pelayanan Nursamsu / Staf Pemasaran

29

F. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Pimpinan Cabang Bertanggungjawab terhadap pencapaian seluruh target Cabang yang telah ditetapkan oleh perusahaan, bertanggungjawab terhadap seluruh aktivitas operasional cabang, melakukan supervisi terhadap setiap unit/seksi di cabang untuk pelaksanaan pencapaian target pemasaran dan operasional sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, bertanggungjawab terhadap penyaluran pembiayaan yang disalurkan melalui cabang dan melakukan monitoring dan pengawasan agar tetap comply-with dengan ketentuan yang telah ditetapkan, bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas SDM Cabang, bertanggungjawab atas kondisi cabang agar tetap kondusif, bertanggungjawab atas monitoring dan pembinaan terhadap nasabah pembiayaan, penanggungjawab user 530 011 (pemimpin cabang). Kasie Umum dan Personalia Memonitoring pegawai, membuat daftar gaji, membuat daftar uang makan, membuat surat-surat keluar, mengangenda surat masuk, menjaga barang inventaris kantor, membuat daftar penyusutan ATI, Melaksanakan taksasi jaminan, melaksanakan penagihan, memonitoring kebutuhan ATC,

bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, penanggungjawab user kasie umum 530 006 Pemimpin Seksi Akuntansi dan Pelaporan Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi, melakukan review transaksi teller, memonitoring angsuran bulanan nasabah, melakukan edukasi dan sosialisasi perbankan syariah, melakukan pemeriksaan data-data untuk pencarian pembiayaan, berkoordinasi dengan teller, SA dan penanggung jawab VBS secara langsung, melakukan konsolidasi RAK ataupun Giro antar

30

Bank dengan divisi UUS, melakukan koordinasi dengan kasie umum, pemasaran perihal putusan pembiayaan, menjaga stabilitas cabang, menjaga keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal, menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia, anggota komite kantor cabang, bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, penanggungjawab use, kasie akuntansi dan pelaporan 530 011, SA supervisor 530 035, head teller 530 016, penanggungjawab kunci ruang khasanah, penanggungjawab kunci brangkas. Teller Melakukan transaksi tunai dan non tunai, membuat laporan kas,

memonitoring posisi saldo kas, untuk fungsi kontrol maka ditugaskan untuk melakukan transaksi Back Office, melayani nasabah buka rekening, bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, penanggungjawab user teller 530 018, penanggungjawab kunci kombinasi lemari brangkas. SA Bertanggungjawab atas pelayanan kepada seluruh nasabah secara prima, menjelaskan berbagai produk simpanan/pembiayaan kepada nasabah secara efisien dan efektif dan tetap menjaga kerahasiaan bank, memonitoring pembukaan rekening simpanan secara reguler, melakukan koordinasi dengan kasie keuangan dan teller perihal aktivasi rekening simpanan, menjaga keharmonisan kerja dengan seluruh bagian, mengupdate

pengetahuan mengenai produk perbankan syariah, menguasai materi KYC pada saat melakukan aktivasi pembukaan rekening simpanan,

bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, petugas taksasi

31

jaminan pembiayaan, penanggungjawab user SA 530 034, memonitoring penggunaan materai. Penanggungjawab VBS dan Teller PB/Back Office Bertanggungjawab atas : transaksi non tunai/Back Office, monitoring dan pemeliharaan ATI, jaringan VBS dan pemeliharaan komputer termasuk up date anti virus, bertanggungjawab atas pembuatan dan pengiriman laporan : LBUS (Laporan Bank Umum Syariah), SID (Sistem Informasi Debitur), mingguan, pajak-pajak termasuk mengadministrasikan file pajak, petugas transaksi jaminan, bertanggungjawab terhadap pencapaian target

pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung. SA. Administrasi Bertanggung jawab atas supporting pembiayaan : administrasi

pembiayaan/pencairan pembiayaan, dokumentasi pembiayaan (legal file dan file pembiayaan), asuransi pembiayaan, bertanggungjawab atas pembuatan dan pengiriman laporan : SID (Sistem Informasi Debitur), LBUS (Laporan Bank Umum Syariah), mingguan, bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung. Kasie Pemasaran dan Treasury Bertanggungjawab terhadap pencapaian target unit sebesar Rp. 38.100 milyar untuk DP3 dan Rp. 33.25 milyar untuk pembiayaan. Laba Rp. 1 M dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan, memonitoring angsuran nasabah, bertanggungjawab (monitoring), memantau dan melaporkan dalam

pelaksanaan

pembiayaan

bertanggungjawab

memastikan perikatan hukum (akad, HT dan FEO) secara sempurna dan memastikan kesempurnaan penutupan asuransi terhadap debitur, sosialisasi nasabah funding, sosialisasi nasabah lending, monitoring target agar tepat waktu, mengontrol kerja dan tugas AO, melakukan penagihan ke nasabah,

32

menjaga hubungan baik antara Bank Sul-Sel Syariah dan nasabah, anggota komite, penanggungjawab user kasie pemasaran 530 026. Wira Dasar Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, menerima berkas permohonan pembiayaan, melakukan sosialitas terhadap permohonan yang masuk, membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan, membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan, membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target funding, bertanggungjawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk

pembiayaan Bank Sul-Sel. Staf Pemasaran Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, melakukan pencairan nasabah pembiayaan dan melakukan pelunasan cepat pada VBS,

bertanggungjawab terhadap penyimpanan file pembiayaan dan dokumentasi taksasi jaminan, menerima berkas permohonan pembiayaan, melakukan sosialitas terhadap permohonan yang masuk, membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan, membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan, membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target funding, bertanggungjawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sul-Sel, penanggungjawab user pembiayaan 530 029.

33

BAB V PEMBAHASAN

A. Ketentuan Umum Tabungan Ummat Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perkembangan produk simpanan tabungan dalam hal ini tabungan syariah PT. Bank Sul-Sel Syariah Cabang Maros, terlebih dahulu diuraikan tentang ketentuanketentuan umum Tabungan Syariah yang terdiri dari syarat-syarat umum, penyetoran dan penarikan dana, dan perhitungan bagi hasil. a. Syarat-Syarat Umum Adapun syarat-syarat umum tabungan Syariah pada PT. Bank Sul-Sel Syariah sebagai berikut : 1. Tabungan syariah hanya diperuntukkan bagi penabung

perorangan. Bank akan menerbitkan Buku Tabungan (passbook) atau laporan mutasi transaksi rekening (statement) atas nama penabung sebagai bukti transaksi tabungan. 2. Bank menerbitkan kartu ATM sebagai fasilitas tambahan atas permintaan penabung yang menginginkan transaksi melalui ATM dan Bank akan menerbitkan statement. 3. Apabila terdapat perbedaan antara saldo pada Buku Tabungan atau statement dengan saldo yang tercatat pada pembukuan Bank, maka sebagai patokan Bank digunakan saldo yang tercatat pada pembukuan Bank. 4. Apabila buku tabungan hilang maka penabung harus segera melaporkan ke kantor Bank Sul-Sel Syariah tempat membuka rekening dengan disertai surat keterangan dari kepolisian.

32

34

5. Segala penyalahgunaan dalam bentuk apapun termasuk akibat hilangnya buku tabungan, menjadi tanggungjawab sepenuhnya penabung. b. Penyetoran dan Penarikan Dana 1. Penabung dapat melakukan penyetoran dan penarikan dana setiap hari kerja selama kas buka 2. Setoran awal minimal Rp. 500.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp. 500.000,3. Saldo yang tersisa pada saat penarikan dana minimal sebesar Rp. 500.000,- bagi nasabah yang menggunakan fasilitas ATM saldo yang tersisa pada saat penarikan dana minimal

Rp. 250.000,4. Setiap penyetoran dan atau penarikan dana, penabung diwajibkan untuk menunjukkan Buku Tabungan dan ATM dan Bank akan membukukan transaksi-transaksi tersebut dalam Buku Tabungan atau statement. 5. Penarikan tunai yang dilakukan oleh orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa dari penabung dan kartu identitas asli dari penabung dan penerima kuasa 6. Transaksi penarikan tunai dengan menggunakan surat kuasa hanya dapat dilakukan di Kantor Bank Syariah tempat membuka rekening. 7. Apabila tanda tangan pada slip penarikan berbeda dengan tanda tangan pada buku tabungan bank harus meminta kartu identitas penabung. Penabung tidak dapat menyerahkan kartu identitasnya, bank harus berhak menahan buku tabungan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampai dengan dipastikan kebenaran penarikan yang dilakukan.

35

8. Apabila ada perubahan tanda tangan dan alamat, maka penabung diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis yang dilakukan. c. Perhitungan Bagi Hasil 1. Bank akan membagi keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan dana tabungan berdasarkan pada nasabah bagi hasil sebagaimana tercantum pada permohonan pembukaan Tabungan Ummat dan saldo rata-rata yang terdapat dalam 1 (satu) bulan takwin dengan saldo minimum Rp.500.000,2. Penutupan rekening yang dilakukan sebelum saldo mengendap selama 1 (satu) bulan terhitung sejak setoran pertama, tidak diperhitungkan bagi hasil. Cara Mudah Menghitung Imbal Hasil Hasil Investasi Nasabah yakni:

Saldo Deposito (Saldo rata-rata Tabungan) x (Nisbah/100) x (IH-1000 bln berjalan/1000)

Contoh : Jumlah Deposito Tenor Nisbah 6 bulan Bagi Hasil (bruto) : Rp. 1 Milyar : 6 bulan : 64 % : Jumlah Simpanan x Nisbah x Imbal Hasil per 1000 Bagi Hasil (bruto) : 1.000.000.000 x (64/100) x 12.88/1000) = Rp. 8.234.200

36

B. Prosedur Pembukaan Tabungan Syariah Kegiatan pelayanan tabungan berupa pelaksanaan untuk menjadi nasabah, penyetoran, pengambilan dan lain-lain tentunya diperlukan suatu prosedur agar mudah dalam pelaksanaannya. Prosedur merupakan suatu rangkaian tata kerja yang harus dilalui secara sistematis yang sudah terperinci, sehingga akan tercipta efisiensi dalam penyelenggaraan yang meliputi usaha-usaha yang mempersingkat waktu pelayanan terhadap penabung. Adapun prosedur pelaksanaan pembukaan tabungan syariah pada PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros adalah sebagai berikut : 1. Nasabah cukup memperlihatkan identitas diri yakni berupa KTP atau SIM, ataupun identitas lain yang masih berlaku untuk dicantumkan pada buku Tabungan Ummat. 2. Untuk keperluan pelaksanaan dan penyelenggaraan Tabungan syariah maka digunakan satu jenis buku saldo simpanan yang disediakan oleh Bank Sul-Sel syariah, buku saldo tabungan syariah ini memuat hal-hal sebagai berikut : y Bank Sul-Sel syariah kantor cabang/Bank Sul-Sel syariah kantor unit dimana nasabah mendaftar y y y y Nomor rekening, nama nasabah. Alamat tempat tinggal nasabah. Kartu identitas (KTP atau SIM) Pada lembar berikutnya merupakan catatan jumlah tabungan syariah yang memuat. Tanggal penyetoran dan pengambilan. Kode transaksi, yakni dengan huruf artinya sebagai berikut : BL Saldo EC Koreksi Transaksi

37

CA Setoran Tunai CL Setoran Kliring CN Kredit Nota CW Penarikan Tunai DN Debet Nota -

HC House Check IN Bonus/Bagi Hasil RT Tolakan Kliring TX Pajak

Slip penyetoran adalah berupa formulir isian oleh penabung yang mencantumkan nomor rekening, nama dan alamat nasabah, dan data lain yang berkaitan dengan penatausahaan tabungan syariah. Slip penyetoran ini menunjukkan jumlah penyetoran oleh penabung dan sebagai dasar pencatatan mutasi pada buku saldo tabungan syariah. Slip penyetoran terdiri dari 3 rangkap yaitu :  Lembar 1 berwarna putih diperuntukkan bagi Bank  Lembar 2 berwarna merah bagi Bank  Lembar 3 berwarna hijau diperuntukkan bagi nasabah Tiket penarikan tabungan syariah terangkum dalam suatu slip pengambilan yang praktis, sehingga para nasabah dengan mudah dapat mengambil uangnya hanya dengan menyerahkan lembaran pengambilan. Dalam lembaran pengambilan ini terdapat isian yang terdiri dari nomor piket, tanggal, terbilang, nomor rekening, nama, jumlah penarikan serta tanda tangan.

Kemudian dibalik lembaran pengambilan ini terdapat keterangan menyangkut perincian uang yang diinginkan dan tanda tangan

pengambilan. Bagi nasabah yang ingin mewakili diri jika tidak sempat untuk mengambil sendiri dananya maka dapat mewakilkan pihak lain dengan melampirkan surat kuasa yang dilengkapi dengan tanda tangan dan materi.

38

Jadi, penabung dalam proses pengambilan dan penyetoran mengisi daftar isian seperti yang dipaparkan diatas, pengisian daftar ini harus sesuai dengan apa yang terdapat dalam buku tabungan syariah. Kemudian slip disodorkan kepada petugas loket atau teller bersama petugas pembukuan melakukan pengisian dan perhitungan dalam daftar pencatatan kasir. Berdasarkan buku tabungan syariah (buku saldo), yang

bersangkutan untuk diproses lebih lanjut, kemudian akan dipanggil untuk menerima buku saldo tadi bersama dananya bagi yang melakukan pengambilan.

39

C. Analisis Komparatif Perkembangan Produk Tabungan Syariah PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros Dalam menganalisis penerimaan dana masyarakat dari produk tabungan syariah pada PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros penulis menerapkan metode analisis komparatif. Selanjutnya untuk melihat perkembangan penerimaan tabungan syariah, maka akan disajikan dalam tabel berikut : Tabel 1 Perkembangan Penerimaan Tabungan Syariah Tahun 2007-2009 No Tahun Jumlah Penerimaan Tabungan Ummat 1 2 3 2007 2008 2009 752.000.000 2.675.000.000 3.461.000.000 1.672.000.000 3.475.000.000 6.354.000.000 Kenaikan Persentase

Dari tabel perkembangan penerimaan tabungan diatas diperoleh informasi bahwa selama tahun 2007-2009 jumlah penerimaan tabungan syariah terus-menerus mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah dana pihak ketiga untuk tabungan syariah sebesar Rp. 752.000.000. sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp. 2.675.000.000 dan tahun 2009 sebesar Rp. 3.461.000.000. Ini memperlihatkan bahwa pada tahun 2007 ke 2008 penerimaan tabungan syariah mengalami peningkatan sebesar Rp. 3.475.000.000, atau sekitar % sedangkan pada tahun 2008 ke 2009 memperlihatkan kenaikan sebesar Rp. 6.354.000.000, atau sekitar %.

40

Selanjutnya, untuk melihat bagaimana perkembangan nasabah dari produk simpanan tabungan syariah, tabel di bawah ini akan

memperlihatkan perkembangan nasabah selama 3 (tiga) tahun. Tabel 2 Perkembangan Nasabah Tabungan Syariah Tahun 2007-2009 No Tahun Jumlah Nasabah Tabungan Ummat 1 2 3 2007 2008 2009 Kenaikan Persentase

Dari tabel 2 diatas, yang memperlihatkan perkembangan penabung tabungan syariah diatas, diperoleh informasi bahwa selama tahun 20072009 jumlah penabung atau nasabah tabungan syariah terus-menerus mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah nasabah untuk tabungan syariah sebanyak 1047 sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 1438 dan tahun 2009 sebanyak 3531. Ini memperlihatkan bahwa pada tahun 2007 ke 2009 perkembangan penabung atau nasabah tabungan syariah mengalami peningkatan sebanyak 391 atau sekitar % sedangkan pada tahun 2008 ke 2009 memperlihatkan kenaikan sebanyak 2093 atau sekitar %. Dari hasil analisis diatas, terdapat korelasi (hubungan) antara penerimaan tabungan syariah dan peningkatan penabung (nasabah). Sehingga dapat dikatakan bahwa penerimaan tabungan syariah

dipengaruhi oleh peningkatan nasabah. Dan untuk jelasnya dapat dilihat pada beberapa grafik berikut ini.

41

GRAFIK PERKEMBANGAN PENERIMAAN TABUNGAN SYARIAH PADA BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH MAROS TAHUN 2007-2009

Billions 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0

3.461.000.000 2.675.000.000

Jumlah

752.000.000

2007

2008 Tahun

2009

42

GRAFIK PERKEMBANGAN NASABAH TABUNGAN SYARIAH PT. BANK SUL-SEL CABANG SYARIAH MAROS TAHUN 2007-2009

4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0

Jumlah

2007

2008
Tahun

2009

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan tabungan syariah pada Bank Sul-Sel Syariah baik jumlah tabungan (Rupiah) maupun jumlah penabung dari tahun 2007-2009 sehingga dengan demikian maka hipotesis dapat diterima.

43

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros sebagai Bank Swasta Nasional pertama yang beroperasi murni syariah Islam sejak didirikannya pada tahun 2007 telah berhasil meletakkan dasar yang kuat dan menjadi pionir dalam perkembangan sistem perbankan Islam di Indonesia. Respon masyarakat terhadap kehadiran Bank Sul-Sel Syariah sangat baik. PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros dengan sistem lost and profit sharing-nya telah membuktikan ketangguhan sistemnya yang terbebas dari negative spread yang sangat banyak dialami bank-bank konvensional ketika terjadi krisis ekonomi dan perbankan tahun 1997 hingga saat ini. Bank Sul-Sel Syariah dalam operasinya sangat mendasarkan investasinya pada sektor riil, sehingga pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan bukan merupakan pertumbuhan yang semu. Disamping itu orientasi terbesarnya adalah upaya untuk memajukan usaha kecil meskipun tidak melupakan usaha menengah dan besar yang juga mendukung berkembangnya usaha-usaha.

44

B. Saran-Saran Masyarakat Muslim yang menjadi target pasar utama Bank Sul-Sel Syariah masih sedikit yang mengerti secara baik tentang sistem Bank Syariah. Upaya edukasi yang dilakukan sangat sedikit dan lambat meskipun beberapa line promosi sedang ditempuh, tetapi masih terkesan eksklusif dan terbatas pada kelompok-kelompok tertentu saja. Bank Sul-Sel Syariah juga harus berupaya untuk menggandeng lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi agar bisa

memasukkan sistem perbankan Syariah dalam kurikulum pendidikan pada 40 lembaga-lembaga pendidikan tersebut yang dinilai akan sangat efektif mendidik masyarakat sebagai pasar potensialnya. Bank Sul-Sel Syariah sebagai pioneer perbankan syariah di Indonesia harus mulai diwaspadai munculnya institusi perbankan yang juga membuka kantor-kantor cabang Syariah. Bank Sul-Sel Syariah hendaknya melaksanakan lagi promosi yang efektif guna lebih

menjangkau lapisan masyarakat utamanya kaum muslimin.

45

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama No. Pokok Jurusan / Program

: Syarifah Hajrah : 07.20107.005 : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros Minggu Tanggal Laporan : 1 (satu) : 17 - 18 Februari 2010

Hari / Tanggal Rabu 17 Februari

uraian Kegiatan - Brifing pagi dan Doa Bersama -

Paraf Pembimbing Lapangan

Kamis 18 Februari

Maros, 19 Februari 2010 Mengetahui, Mahasiswa Pembimbing

Syarifah Hajrah

Arman Umar

46

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama No. Pokok Jurusan / Program

: Syarifah Hajrah : 07.20107.005 : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros Minggu Tanggal Laporan : 2 (Dua) : 24 - 25 Februari 2010

Hari / Tanggal Rabu 24 Februari

uraian Kegiatan - Brifing pagi dan Doa Bersama -

Paraf Pembimbing Lapangan

Kamis 25 Februari

Maros, 26 Februari 2010 Mengetahui, Mahasiswa Pembimbing

Syarifah Hajrah

Arman Umar

47

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama No. Pokok Jurusan / Program

: Syarifah Hajrah : 07.20107.005 : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros Minggu Tanggal Laporan : 3 (Tiga) : 3 - 4 Maret 2010

Hari / Tanggal Rabu 3 Maret

uraian Kegiatan - Brifing pagi dan Doa Bersama -

Paraf Pembimbing Lapangan

Kamis 4 Maret

Maros, 5 Maret 2010 Mengetahui, Mahasiswa Pembimbing

Syarifah Hajrah

Arman Umar

48

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama No. Pokok Jurusan / Program

: Syarifah Hajrah : 07.20107.005 : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros Minggu Tanggal Laporan : 4 (Empat) : 10 - 11 Maret 2010

Hari / Tanggal Rabu 10 Maret

uraian Kegiatan - Brifing pagi dan Doa Bersama -

Paraf Pembimbing Lapangan

Kamis 11 Maret

Maros, 12 Maret 2010 Mengetahui, Mahasiswa Pembimbing

Syarifah Hajrah

Arman Umar

49

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama No. Pokok Jurusan / Program

: Syarifah Hajrah : 07.20107.005 : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros Minggu Tanggal Laporan : 5 (Lima) : 17 - 18 Maret 2010

Hari / Tanggal Rabu 17 Maret

uraian Kegiatan - Brifing pagi dan Doa Bersama -

Paraf Pembimbing Lapangan

Kamis 18 Maret

Maros, 19 Maret 2010 Mengetahui, Mahasiswa Pembimbing

Syarifah Hajrah

Arman Umar

50

JURNAL KEGIATAN MINGGUAN

Nama No. Pokok Jurusan / Program

: Syarifah Hajrah : 07.20107.005 : Manajemen Keuangan & Perbankan /D3

Tempat PKL / Magang : Kantor PT. Bank Sul-Sel Cabang Syariah Maros Minggu Tanggal Laporan : 6 (Enam) : 24 -25 Maret 2010

Hari / Tanggal Rabu 24 Maret

uraian Kegiatan - Brifing pagi dan Doa Bersama -

Paraf Pembimbing Lapangan

Kamis 25 Maret

Maros, 26 Maret 2010 Mengetahui, Mahasiswa Pembimbing

Syarifah Hajrah

Arman Umar

You might also like