You are on page 1of 17

ALAT-ALAT NAVIGASI

ERICK ENDRO SUSANTO 4307117730/TPI

Alat-Alat Navigasi
Alat-alat dan pesawat navigasi yang harus ada di kapal ditentukan oleh peraturan-peraturan kapal 1935 (Schepen Ordonansi 1935, Schepen Verordening, and SOLAS (Safety Of Life at Sea), Ketentuan atau peraturan ini untuk keselamatan jiwa di kapal baik sebagai awak kapal maupun sebagai penumpang, serta alat navigasi mengandung keselamatan perjalanan kapal.

Secara garis besar alat-alat navigasi dapat dibagi dalam :

Alat-alat Navigasi Sederhana / biasa (Konvensional)


ALAT-ALAT NAVIGASI

Alat-alat Navigasi Modern (Elektronik)

Alat Navigasi Konvensional


Sesuai dengan maksud dan tujuan dari alat-alat navigasi konvensional antara lain : 1. Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan di ruang peta untuk menjangka peta : Sepasang penggaris segitiga, mista jajar, jangka semat, jangka pensil, busur derajat, mistar jajar, dll. Alat untuk menentukan jurusan, arah dan mengukur sudut dalam bidang datar : Kompas (Pedoman) Alat untuk membaring (pesawat baring) : Penjera dan celah, semat bayangan. Alat untuk mengukur sudut dalam bidang vertikal : SEXTAN Alat untuk menentukan kecepatan kapal : topdol tangan (menduga diluar kapal), topdol tunda, topdol arus.

2.

3. 4. 5.

6.

Alat untuk menentukan atau mengetahui kedalaman perairan : Perum (perum tangan, perum mekanis, perum batang duga) Alat untuk mengetahui tekanan udara dan suhu udara (Barometer, temperatur) Alat untuk pengukuran waktu (chronometer)

7.

8.

Alat-Alat Navigasi Modern (Elektronik)


1. RADAR (Radio Detection and Ranging) 2. GPS (Global Positioning System) 3. RDF (Radio Direction Finder) 4. PERUM GEMA (Echo Sounder/Fish Finder, SONAR (Sound Navigation and Ranging)

Alat-alat yang dipakai dalam pekerjaan menjangka Peta

PERUM :
Perum Tangan terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Tali Perum 2. Batu Perum.

Tali Perum :
Bahan yang digunakan sebagai tali perum adalah tali yang memiliki sifat cepat tenggelam dalam air yang biasa disebut serat henep (catton). Tali perum yang digunakan sebagai perum tangan terlebih dahulu diberi tanda (merkah), pemberian atau pemasangan merkah-merkah pada tali perum dalam keadaan basah. a) Merkah 1,2,4,6,8,9 meter dst, tali tidak berwarna. b) Merkah 3,13,23 meter dst. Potongan kain merah c) Merkah 5,15,25, meter dst. Warna putih. d) Merkah 7,17,27, meter dst. warna biru. e) Merkah 10,20,30, meter dst. Bahan kulit dengan diberi lobang 1,2, 3 dst. Sesuai dengan angka puluhan. Pemberian warna pada merkah tidak mutlak, yang penting mudah dalam pembacaannya dalam menduga kedalaman air.

Gambar : Batu Perum dan Tali Perum

Batu Perum Tali Perum Lobang

KOMPAS (PEDOMAN)

KOMPAS MAGNIT

KOMPAS GASING

N
NW NE

0
305
45

270

90

225 SW SE

135

180

Kompas Magnet bekerja atas dasar suatu jarum magnit yang digantungkan pada bidang datar (horizontal) secara bebas akan mengarah pada arah Utara - Selatan sejati. Sedangkan pada kompas gasing bekerja atas dasar benda yang dibalingkan sangat cepat dengan gaya listrik. Dengan balingan yang sangat cepat tersebut poros gasing menunjuk ke arah derajah Utarasejati.

SIFAT-SIFAT JARUM MAGNIT.


a) Mempunyai gaya tarik terhadap baja dan besi b) Gaya tarik terkuat pada ujung jarum magnit (kutub) c) Dalam keadaan bebas berputar kutub-kutub magnit mengarah Utara dan Selatan (yang mengarah utara kutub Utara dan mengarah Selatan kutub Selatan) d) Kutub yang senama saling menolak dan kutub yang tidak senama saling tarik menarik.

Berdasarkan penempatan kompas di kapal dibedakan :


1. Pedoman Dasar
2. Pedoman Kemudi. 3. Pedoman Pembantu (Sekoci, dan lainnya)

Untuk bernavigasi diatur oleh pedoman dasar.


Berdasarkan konstruksinya dapat dibedakan atas : 1. Pedoman Kering. 2. Pedoman Basah (zat cair)

ALAT-ALAT UNTUK MEMBARING (PESAWAT BARING)

Alat untuk membaring dengan kedudukan diatas kompas (pedoman) antara lain : 1. Semat 2. Penjera Celah dan Penjera Benang. 3. Pelorus.

1. Semat. Alat baring semat untuk membaring waktu mengambil azimut, dengan perantaraan bayangan di atas piringan pedoman. Selain untuk membaring matahari, juga untuk membaring benda-benda secara datar yaitu benda yang ada di daratan (pulau, mercu suar, gunung, dll) 2. Penjera celah dan benang. Penjera celah dan benang untuk membaring benda-benda yang ada di daratan, dengan cara penjera celah tersebut berada di atas piringan pedoman. Dengan membidik benda yang dibaring melalui celah benang sehingga benda yang dibaring jadi satu. Bacalah pada piringan pedoman derajat, itulah hasil baringannya. 3. Polurus. Adalah sebagai pembantu pedoman dan pesawat baring. Dengan cara sama dengan pesawat penjera celah dan benang..

Gambar : Alat-alat untuk membaring (pesawat baring)

ALAT-ALAT UNTUK MENGUKUR SUDUT SECARA VERTIKAL.


Alat untuk mengukur sudut dalam bidang datar dan vertikal dikapal adalah SEXTAN

You might also like