You are on page 1of 13

Makanan Yang Di Haramkan

BABI

Sebagaimana firman Allah.


Diharamkan bagimu [memakan] bangkai, darah, daging babi, [daging hewan] yang di sembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas kecuali yang kamu sempat menyembelihnya, dan yang disembelih untuk berhala. [Al-Maidah :3] Dari keumuman ayat di atas maka semua yang berkaitan dengan babi baik kulit, daging, minyak, lemak dan lainnya diharamkan untuk dimakan dan dimanfaatkan untuk keperluan apapun.

Catatan : Babi di HARAM-kan untuk dimakan

Pendidikan Agama Islam

GAJAH


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram. (HR. Muslim no. 1934)
Madzhab jumhur ulama menyatakan bahwa dia termasuk ke dalam kategori hewan buas yang bertaring. Dan inilah yang dikuatkan oleh Imam Ibnu 'Abdil Barr, Al-Qurthuby, Ibnu Qudamah, dan Imam An- Nawawy -rahimahumullah-. [Al-Luqothot point ke-14] Catatan : Gajah termasuk ke dalam kelompok hewan buas dan bertaring

Pendidikan Agama Islam

ELANG & GAGAK

Elang

Gagak

Setiap burung yang bercakar dan cakarnya ini digunakan untuk menyerang mangsanya (seperti burung elang), maka haram untuk dimakan. Dalilnya adalah hadits Ibnu Abbas, beliau berkata,


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram. (HR. Muslim no. 1934) Penulis Aunul Mabud mengatakan, Yang dimaksud dengan mikhlab (cakar) adalah cakar yang digunakan untuk memotong dan merobek seperti pada burung nasar dan burung elang. [4] Artinya di sini, syarat diharamkan burung yang bercakar adalah apabila cakarnya digunakan untuk menerkam atau menyerang mangsanya. Oleh karena itu, ayam jago, burung pipit, dan burung merpati tidak termasuk yang diharamkan. Catatan : Gagak dan Elang termasuk yang di HARAM-kan dimakan karena binatang tersebut, mempunyai kuku yang tajam yang digunakan untuk mencakar dan menyerang mangsanya.

Pendidikan Agama Islam

ANJING DAN HARIMAU

Anjing

Harimau

Anjing
Ia diharamkan karena termasuk Al-Khabaits [sesuatu yang menjijikkan] sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. buruk dan


Sejelek-jelek pendapatan adalah upah pelacur, harga anjing dan pendapatan tukang bekam. [HR.Muslim No. 1568] Allah telah mengharamkan semua yang khabaits (jelek), dan yang buruk sebagaimana firman-Nya.


Dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. [al-Araf : 157]. Juga hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah yang memerintahkan untuk mencuci bejana dari jilatan anjing dengan basuhan tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan tanah ,menunjukkan keharaman dari anjing. Dalam kaidah Ushul juga dikenal Qiyas aula, yaitu kalau harganya saja diharamkan atau sebagian tubuhnya saja mesti disucikan, maka lebih diharamkan memakan binatangnya. Dan pada dasarnya memelihara anjing dilarang oleh agama, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.


Pendidikan Agama Islam 3

Barangsiapa memelihara anjing yang bukan untuk berburu atau anjing untuk menjaga tanaman, maka kebaikannya akan berkurang dua Qirath setiap hari. [HR. Muslim dari Ibnu Umar] Dalam riwayat Muslim yang lain Ibnu Umar berkata: Kami diperintahkan untuk membunuh anjing, kecuali anjing untuk berburu dan anjing untuk menjaga tanaman.

Catatan : Anjing di HARAM-kan untuk dimakan

Harimau
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.


Semua binatang yang bertaring, maka memakannya adalah haram.[HR.muslim]. Juga apa yang diriwayatkan oleh Idris Al-Khalulani, dia mendengar Abu Tsalabah al-Khutsani berkata.


Rasulullah melarang memakan semua binatang yang mempunyai taring. [HR. Muslim : No 1932]

Catatan : Harimau di HARAM-kan dimakan karena termasuk ke dalam binatang yang


bertaring.

Pendidikan Agama Islam

ULAR DAN TIKUS

Ular

Tikus

Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

:
Ada lima (binatang) yang fasik (jelek) yang boleh dibunuh baik dia berada di daerah halal (selain Mekkah) maupun yang haram (Mekkah): belang,

Ular,

gagak yang

Tikus, anjing, dan rajawali. (HR. Muslim)

Adapun cicak dan termasuk di dalamnya tokek, maka telah warid dari hadits Abu Hurairah riwayat Imam Muslin tentang anjuran membunuh wazag (cicak). Lihat keterangan tambahan di: http://al-atsariyyah.com/?p=1161 [Bidayatul Mujtahid (1/344) dan Tafsir Asy-Syinqithy (1/273)]

Catatan : Ular dan Tikus di HARAM-kan untuk dimakan sesuai HR. Muslim

Pendidikan Agama Islam

SEMUT DAN LEBAH

Semut

Lebah

Ada beberapa jenis binatang yang dilarang oleh agama untuk dibunuh. Maka dilarangnya membunuh binantang itu, berarti dilarang pula memakannya. Karena kalau binatang itu termasuk yang boleh dimakan, bagaimana cara memakannya kalau dilarang membunuhnya? Di antara binatang tersebut adalah seperti yang disebutkan dalam riwayat Ibnu Abbas, beliau berkata:


Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membunuh empat jenis binatang, yaitu: Semut, Lebah, burung hud-hud dan burung shurad (sejenis burung gereja). [HR. Abu Daud, Kitab al-Adab, Bab fi Qatli Ad-Dzur No; 5267]. Sebagian ulama berpendapat bahwa kodok termasuk dalam hal ini. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Utsman, seorang thabib (dokter) datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salalm dan bertanya tentang kodok yang dibuat menjadi obat, dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membunuhnya. [HR.Ahmad, Nasai dan dishahihkan oleh Al-Hakim]

Catatan : Semut dan Lebah di HARAM-kan untuk dimakan sesuai HR. Abu Daud

Pendidikan Agama Islam

KUTU DAN KEPITING

Kutu

Kepiting

Kutu Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. (QS. Al-Baqarah : 17) Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. (QS. Al-Baqarah : 168). Menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. (QS. Al-Araf : 157) Catatan: Kutu di HARAM-kan untuk dimakan, karena menurut saya, binatang tersebut Dianggap jijik bagi orang yang memiliki tabiat yang selamat. Sesuai penjelasan dari : Ulama Syafiiyah mencontohkan seperti menelan ludah, menelan keringat dan menelan mani. Contoh-contoh yang disebutkan tadi asalnya sesuatu yang suci yang berasal dari manusia. Namun diharamkan menelan (memakannya) karena dianggap menjijikkan. Namun ulama Syafiiyah mengecualikan sesuatu yang dinilai menjijikkan tadi jika tujuannya adalah untuk mencuci tangan, maka pada saat ini tidaklah haram. Ulama Hambali mencontohkan sesuatu yang dianggap jijik dan terlarang untuk dikonsumsi, seperti kotoran manusia atau hewan, kencing, dan kutu. Namun patut dipahami di sini bahwa ulama Hambali berpendapat bahwa kotoran hewan yang hewan tersebut halal kita makan

Pendidikan Agama Islam

dagingnya, kotoran tersebut tetap suci, begitu pula kencingnya. Yang dinyatakan haram adalah mengonsumsi kotoran atau kencing tersebut karena itu adalah suatu hal yang menjijikkan.

Kepiting
Hewan air terbagi menjadi 2 : a. Hewan yang murni hidup di air, yang jika dia keluar darinya, maka dia akan segera mati, contohnya adalah ikan dan yang sejenisnya. b. Hewan yang hidup di dua alam, seperti buaya dan kepiting . Lihat pembagian ini dalam Tafsir Al-Qurthuby (6/318 ) dan Al-Majmu (9/31-32) Hukum hewan air bentuk yang pertama, menurut pendapat yang paling kuat- adalah halal untuk dimakan secara mutlak. Ini adalah pendapat Al-Malikiyah dan Asy-Syafiiyah, mereka berdalilkan dengan keumuman dalil dalam masalah ini, di antaranya adalah firman Allah Taala :


Dihalalkan bagi kalian binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut. (Al-Quran Surat Al-Ma`idah: 96) Adapun bangkainya maka ada rincian dalam hukumnya: a. Jika dia mati dengan sebab yang jelas, misalnya: terkena lemparan batu, disetrum, dipukul, atau karena air surut, maka hukumnya adalah halal berdasarkan kesepakatan para ulama. Lihat AlMughny maa Asy-Syarhul Kabir (11/195) b. Jika dia mati tanpa sebab yang jelas, hanya tiba-tiba diketemukan mengapung di atas air, maka dalam hukumnya ada perselisihan. Yang kuat adalah pendapat jumhur dari kalangan Imam Empat kecuali Imam Malik, mereka menyatakan bahwa hukumnya tetap halal. Mereka berdalilkan dengan keumuman sabda Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam-:

,
Dia (laut) adalah pensuci airnya dan halal bangkainya. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzy, An-Nasa`iy, dan Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Imam Al-Bukhary). Lihat At-Talkhish (1/9) [Al-Bidayah (1/345), Asy-Syarhul Kabir (2/115), Mughniyul Muhtaj (4/291), dan Al-Majmu (9/32,33), Al-Mughny maa Asy-Syarhul Kabir (11/84,195] Adapun bentuk yang kedua dari hewan air, yaitu hewan yang hidup di dua alam. Pendapat yang paling kuat adalah pendapat Asy-Syafiiyah yang menyatakan bahwa seluruh hewan yang hidup di dua alam baik yang masih hidup maupun yang sudah jadi bangkai seluruhnya adalah halal kecuali kodok. Mereka berdalilkan dengan keumumam ayat dan hadits di atas. Dikecualikan darinya kodok karena ada hadits yang mengharamkannya. Yaitu: Hadits Abu Hurairah -radhiallahu anhu-, beliau berkata:

Pendidikan Agama Islam

Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- melarang membunuh shurod(1), kodok, semut, dan hudhud. (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shohih). Sisi pendalilannya, bahwa semua hewan yang haram dibunuh maka memakannya pun haram. Karena tidak mungkin seekor binatang bisa dimakan kecuali setelah dibunuh. Lihat Al-Majmu (9/3233)

Catatan : Kepiting di menurut saya di HALAL-kan untuk dimakan sesuai penjelasan diatas

Pendidikan Agama Islam

KODOK DAN BUAYA

Kodok

Buaya

KODOK Dasar larangan membunuh katak hdala hadis berikut;

- - - . -
Dari Abdurrahman bin Utsman, bahwa seorang dakter bertanya kepada Rasulullah saw tentang katak yang dijadikan sebagai obat, maka nabi saw melarangnya membunuh katak Catatan : Kodok di HARAM-kan untuk dimakan sesuai Hadits diatas

BUAYA Binatang ini diharamka untuk dimakan seperti yang diriwayatkan dalam hadits berikut: Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari mengatakan,


Termasuk hewan yang dikecualikan dari kehalalan untuk dimakan adalah buaya karena ia memiliki taring untuk menyerang mangsanya. [2] Imam Ahmad mengatakan,
3

Pendidikan Agama Islam


Setiap hewan yang hidup di air boleh dimakan kecuali katak dan buaya. [3]

Catatan : Buaya di HARAM-kan untuk dimakan sesuai Hadits diatas

Pendidikan Agama Islam

BINATANG YANG MATI TANPA SYARATSYARAT


Contohnya adalah: - Al munkhoniqoh: hewan yang mati dalam keadaan tercekik. - Al mawquudzah: hewan yang mati karena dipukul dengan tongkat atau selainnya. - Al mutaroddiyah: hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi. - An nathiihah: hewan yang mati karena ditanduk. - Hewan yang diterkam binatang buas. Jika hewan-hewan di atas ini masih didapati dalam keadaan bernyawa, lalu disembelih dengan cara yang syari, maka hewan tersebut menjadi halal karena Allah Taala berfirman,


Kecuali yang sempat kamu menyembelihnya. Yang termasuk bangkai adalah segala sesuatu yang terpotong dari hewan yang masih hidup. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Apa yang dipotong dari binatang dalam keadaan hidup, maka sesuatu tersebut adalah bangkai. (HR. Abu Daud no. 2858, At Tirmidzi no. 1480, Ibnu Majah no. 3216, Ahmad 5/218. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jaami no. 5652) Namun ada dua bangkai yang dikecualikan keharamannya, artinya bangkai tersebut halal yaitu bangkai ikan dan bangkai belalang. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa. (HR. Ibnu Majah no. 3218. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Pendidikan Agama Islam

You might also like