You are on page 1of 28

PROSES UNTUK MENEMUKAN BUKTI AUDIT YANG DILAKUKAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA

BATU TAHUN ANGGARAN 2008

1.

Dasar Hukum Pemeriksaan


a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;


d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah untuk memperoleh opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria:
a. b. c. d.

Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures); Kepatuhan terhadap perundang-undangan; Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Sasaran Pemeriksaan Sasaran Pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah sebagai berikut.
a. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi dalam Neraca per

31 Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2008 sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;
b. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;


c.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d.

Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;

e.

Tindak lanjut yang dilakukan Pemerintah Daerah atas Hasil Pemeriksaan BPK RI sebelumnya.

4. Standar Pemeriksaan Standar Pemeriksaan yang digunakan adalah Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK RI Tahun 2007. 5. Metode Pemeriksaan Metodologi pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan den gan pendekatan berdasarkan risiko, yang dirancang untuk menemukan kesalahan dan penyimpangan informasi atas laporan keuangan dengan menelaah kegiatan pemerintahan. Kegiatan pemeriksaan dimulai dengan melakukan penelaahan kegiatan yang akan menentukan area risiko penting yang seharusnya menjadi fokus pemeriksaan untuk meyakinkan pencatatan yang memadai di laporan keuangan. Dalam menganalisis dan menguji proses akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah, BPK telah melakukan prosedur-prosedur di bawah ini: a. Memahami dan menguji sistem akuntansi dan pelaporan yang dipakai dan diterapkan oleh Pemerintah Daerah saat ini apakah telah mengikuti sistem akuntansi yang telah ditetapkan Pemerintah.

b.

Menganalisis proses akuntansi dan pelaporan instansi, termasuk pengendalian yang diterapkan untuk mengurangi risiko salah saji dan kesalahan yang disengaja;

c.

Menelaah kecukupan pengendalian intern yang berhubungan dengan sistem akuntansi dan pelaporan; dan

d. Menelaah keakuratan, kelengkapan, keberadaan, penilaian, pisah batas, kepemilikan, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi dan pelaporan. Pemeriksaan BPK juga mencakup pengujian pengendalian, prosedur analitis, dan pengujian substantif untuk menilai efektivitas pengendalian, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kewajaran laporan keuangan pemerintah daerah. Selain itu, kami juga melakukan

pemantauan atas tindak lanjut dari setiap permasalahan yang ditemui dalam pemeriksaan LKPD sebelumnya.
6. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan mulai tanggal 22 April 2009 dan berakhir pada tanggal 31 Mei 2009.

7. Objek Pemeriksaan

Obyek pemeriksaan BPK adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu Tahun 2008, yang terdiri dari:
a. b.

Neraca per 31 Desember 2008; Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2008;

c.

Laporan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2008, dan

d.

Catatan atas Laporan Keuangan.

8. Kendala Pemeriksaan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu Tahun 2008, BPK RI tidak menghadapi kendala yang berarti dalam pelaksanaan pemeriksaan. LANGKAH LANGKAH DALAM PROSES AUDIT Dalam menganalisa langkah-langkah proses Audit, Kelompok kami akan membahas satu persatu masalah yang terjadi pada laporan keuangan Pemerintah Kota Batu. 1. Realisasi Belanja Hibah. Langkah-langkah : Melakukan penelusuran kepada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Mencocokkan bukti-bukti melalui surat pertanggungjawaban (SPJ). Mencocokkan bukti-bukti dengan Peraturan a) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4 yang

menyatakan bahwa Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,

ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat; b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 44 pada: 1. Ayat (1) yang menyatakan bahwa Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah daerah;

2. Ayat (4) yang menyatakan bahwa Naskah Perjanjian hibah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat identitas penerima hibah, tujuan pemberian hibah, jumlah uang yang dihibahkan. c) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2677/SJ tanggal 8 November 2007 tentang Hibah dan Bantuan Daerah pada butir 6b yang menyatakan bahwa Hibah dalam bentuk uang kepada organisasi non pemerintah (seperti Ormas dan LSM) dan masyarakat dipertanggungjawabkan dalam bentuk bukti tanda terima uang dan laporan realisasi penggunaan dana sesuai naskah perjanjian hibah yang pengaturan

pelaksanaannya ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. d) Peraturan Walikota Batu Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Belanja Hibah Kota Batu TA 2008 pada Pasal 4:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Belanja hibah

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah daerah atau naskah lain yang dipersamakan;
2) Ayat

(3)

yang

menyatakan

bahwa

Naskah

Perjanjian hibah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat identitas penerima hibah, tujuan pemberian hibah, jumlah uang yang dihibahkan.

Konfirmasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bagian Hukum.

2. Proses Pinjam Pakai Kendaraan, Tanah dan Bangunan di Pemerintah Kota Batu. Langkah-langkah :

Mencocokkan dengan data pinjam pakai kendaraan dinas operasional serta tanah dan bangunan dari Bagian Perlengkapan Tahun 2008.

Konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan. Konfirmasi kepada pihak yang meminjam pakai kendaraan, tanah, dan bangunan. Mencocokkan dengan daftar berita acara pinjam pakai kendaraan, tanah, dan bangunan. Melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa SKPD Mencocokkannya dengan peraturan : a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, pada pasal 44 yang menyatakan bahwa pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib mengelola dan menatausahakan barang milik negara/daerah yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya. b) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dalam Pasal 23:
1)

Ayat (2) yang menyatakan bahwa Jangka waktu pinjam pakai barang milik Negara/daerah paling lama dua tahun dan dapat diperpanjang;

2)

Ayat (3) yang menyatakan bahwa pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:
a). b).

pihak -pihak yang terikat dalam perjanjian; jenis, luas atau jumlah barang yang

dipinjamkan dan jangka waktu;


c).

tanggung

jawab

peminjam

atas

biaya

operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; dan persyaratan lain yang dianggap perlu. c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006

tanggal 20 Maret 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah, pada: 1) Pasal 13 yang menyatakan bahwa kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf d, meliputi:
a) b)

Kendaraan perorangan dinas; Kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas

jabatan; dan c) Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan; ayat (1) yang menyatakan bahwa

2) Pasal 14

kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf a, disediakan dan dipergunakan untuk pejabat negara;
3) Pasal

14

ayat (2) yang

menyatakan bahwa

kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukkan bagi pemangku jabatan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota;
4) Pasal 15

ayat (1) yang menyatakan bahwa

kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf b disediakan dan dipergunakan untuk kegiatan

operasional perkantoran;
5) Pasal 15

ayat (2) yang menyatakan bahwa dinas operasional/kendaraan dimaksud pada ayat dinas (1)

kendaraan jabatan

sebagaimana

diperuntukkan bagi Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota. d) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, pada pasal 35:
1) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pinjam pakai

barang

milik

daerah

berupa selain

tanah

dan/atau atau

bangunan bangunan

maupun

tanah/dan

dilaksanakan oleh pengelola setelah

mendapat persetujuan Kepala Daerah;


2) Ayat 4 yang menyatakan bahwa Jangka waktu

pinjam pakai barang milik daerah paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang; 3) Pelaksanaan pinjam pakai dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: a) pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian. b) jenis, luas, dan jumlah barang yang dipinjamkan. c) jangka waktu peminjaman. d) tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu

peminjaman. e) persyaratan lain yang dianggap perlu. 3. Serah Terima Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang Kepada Pemerintah Kota Batu. Langkah-langkah : Melakukan pemeriksaan atas aset hasil pelimpahan dari Pemerintah Kabupaten Malang.

Melakukan konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan. Mencocokkan dengan peraturan : a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, pada pasal 44. b) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4. c) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

pernyataan nomor 7 mengenai akuntansi aset tetap. d) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.. e) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, pada Lampiran VII angka 4 Pengadaan tanah. 4. Aset Yang Diserahkan ke Pihak Ketiga tetapi belum di hapus Langkah-langkah: Melakukan pemeriksaan atas dokumen pertanggungjawaban (SPJ) Diterbitkan Surat Penetapan penghapusan yang selanjutnya segera diproses penghapusannya Mencocokan dengan peraturan

a) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tanggal 14


maret 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007


tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. 5. Kegiatan Belanja Modal Pengadaan Ternak. Langkah-langkah : Melakukan seleksi dengan system. Melakukan pengecekan pada surat perjanjian bantuan ternak. Melakukan pengecekan dalam ternak berita acara nomor

penyerahan/penyetoran

524/1139.3/422.208/2008 tanggal 25 S e p t e m b e r 2 0 0 8 , surat p e r ja n jia n ba ntuan ternak sapi no mo r

524/1150.1/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008 dan surat perjanjian bantuan ternak kelinci nomor

524/1153.2/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008. Mencocokkan dengan peraturan : a) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 3 ayat (1) b) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4. c) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13

Juni 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan

pernyataan nomor 6 mengenai Akuntansi Investasi. d) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 72 ayat (1). e) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 71. f) Surat Perjanjian Bantuan Ternak nomor

524/1150.1/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008 tentang pemberian bantuan ternak sapi perah ke kelompok tani pada Pasal 3. g) Surat Perjanjian Bantuan Ternak nomor

524/1153.2/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008 tentang pemberian bantuan ternak kelinci ke kelompok tani pada Pasal 3. 6. Beberapa Kegiatan di SKPD Mengalami Keterlambatan Langkah- langkah : konfirnmasi dengan Bendahara Pengeluaran, SPP (Surat Pengajuan Pembayaran) Berdasarkan pemeriksaan fisik Mencocokkan dengan peraturan :
a.

Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3 November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,


b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14

Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pasal 21 ayat (1).


c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tanggal 15

Oktober 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pada pasal 75 ayat (7).

7. Pemecahan Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan di Dinas Pertanian Langkah-Langkah : - Pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban dan

pelaksanaan belanja modal - Hasil konfirmasi dengan PPK dan PPTK mengenai pelaksanaan kegiatan fisik yang sejenis dengan kontrak yang berbeda. - mencocokkan dengan peraturan : a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4. b. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada

Lampiran I Bab 1 angka 1.a.3).a). 8. Nilai Perolehan Puskesmas Bumiaji yang Dibongkar Total Belum Dihapuskan Langkah-langkah : konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan dan Dinas Kesehatan, pemeriksaan terhadap dokumen addendum kontrak mencocokkan dengan peraturan a. Pasal 54 ayat (2) yang menyatakan bahwa penghapusan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 (b) dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena sebab-sebab lain; b. Pasal 54 ayat (3) yang menyatakan bahwa penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan Keputusan Kepala Daerah; c. Pasal 55 ayat 1 huruf (a) yang menyebutkan bahwa penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjut pemusnahan dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan tidak dapat dipindahtangankan; 9. Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik Tidak Sesuai Dengan Ketentuan.

Langkah-langkah : mencocokkan dengan dokumen terkait. mencocokkan dengan peraturan :

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.25 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Permendagri No. 32 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik pada lampiran III bentuk laporan penggunaan bantuan keuangan partai politik. 10. Terdapat Kesalahan Pembebanan Penganggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa Langkah-langkah : pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumentasi, dan

wawancara dengan masing-masing PPTK. pemeriksaan dokumen (dhi. Neraca, LRA SKPD) dan konfirmasi dengan Bagian Keuangan a. mencocokkan dengan peraturan : Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pada: b. PSAP Nomor 02 paragraf 37. PSAP Nomor 07 paragraf 5 ayat b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, pada: 11. Pasal 52 Ayat (1) dan Ayat (2) . Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung dengan Bukti

yang Lengkap. Langkah-langkah : pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah mencocokkan dengn peraturan : a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pasal 3 ayat (1).

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pasal 61 ayat (1). c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. d. Peraturan Walikota Nomor 306 Tahun 2007 tentang Pedoman Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Kota Batu Tahun Anggaran 2008 bagian B mengenai Standar Perjalanan Dinas. 12. Pengadaan Blanko KTP Sebesar Rp199.800.000,00 Mendahului Surat Perjanjian Kerja dan Pengadaan Blanko KK Sebesar Rp45.000.000,00 Mendahului Anggaran. Langkah-langkah : Pengamatan terhadap stock persediaan Melakukan konfirmasi terhadap PPK dan PPTK mencocokkan dengan peraturan : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April tentang Keuangan Negara, pasal 3 ayat (1). b. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3 November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Bagian Kedua. 13. Pengadaan Sistem Informasi Geografis Sebesar Rp210.000.000,00 di Dinas Pariwisata Mendahului Anggaran dan Belum Bisa Dimanfaatkan. Langkah-langkah : melakukan pemeriksaan dan konfirmasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Panitia Pengadaan. meminta keterangan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Pemeriksaan Berita Acara Pemeriksaan Nomor

027/2378/422.207/2008 dan Berita Acara Penerimaan Barang Nomor 027/2383/422.207/2008 serta Surat Perjanjian Kerja. Melakukan Pemeriksaan lebih lanjut atas SIG. mencocokkan dengan : a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3

November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengdaan Barang/Jasa Pemerintah.

b. Peraturan

Menteri

Pekerjaan

Umum

Nomor

43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan jasa Konstruksi Bab IV mengenai Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang. 14. Penerimaan Retribusi di Dua SKPD Peraturan Daerah. Langkah-langkah : Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan Belum Ditetapkan dengan

penerimaan di Dinas Pertanian serta konfirmasi melakukan dengan Bendahara Penerimaan Pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan serta melakukan konfirmasi dengan Bendahara Penerimaan mencocokkan dengan : a. Undang Undang Nomor 34 tahun 2000 tanggal 20

Desember 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Udang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada pasal 24. b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 15. Pendapatan Retribusi Tanda Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Digunakan Langsung. Langkah-langkah : Melakukan pemeriksaan terhadap penerimaan TDP. Pemeriksaan dokumen-dokumen terkait mencocokkan dengan : a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pada pasal 16 ayat (3). b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. BUKTI BUKTI AUDIT Setelah langkah-langkah dilakukan, BPK menemukan bukti-bukti sebagai berikut : 1. Realisasi Belanja Hibah Berdasarkan penelusuran kepada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah, ditemukan anggaran realisasi belanja hibah sebesar Rp10.405.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar

Rp5.687.949.000,00 atau 54,67% dari anggaran. Adapun rinciannya sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Penerima hibah No Penerima Hibah Pelaksana Kegiatan Jumlah

(Leading Sector) (Rp) 1 Pemerintah Desa Bagian Pemerintahan 51.000.000,00 2 KONI & Bagian Kesejahteraan 2.807.460.000,0 3 Organisasi profesi Bagian Kesejahteraan 292.875.000,00 4 PKK Kapemas 750.000.000,00 5 Organisasi Bagian Kesejahteraan 1.356.614.000,00 6 150.000.000,00 Usaha Ekonomi Kapemas 7 JPES Bappeda 280.000.000,00 Total 5.687.949.000,00 Sehingga, BPK memutuskan bahwa Realisasi Belanja Hibah Sebesar Rp5.687.949.000,00 Tidak Disertai dengan Naskah

Perjanjian Hibah, karena didasarkan pada pemeriksaan atas bukti-bukti pertanggungjawaban (SPJ) dan konfirmasi dengan Bagian

Kesejahteraan Rakyat dan Bagian Hukum, diketahui bahwa pemberian hibah tersebut tidak disertai dengan naskah perjanjian hibah 2. Proses Pinjam Pakai Kendaraan, Tanah dan Bangunan di Pemerintah Kota Batu. Terdapat beberapa proses pinjam pakai yang tidak sesuai dengan ketentuan. Selain itu Keputusan Walikota yang mengatur

pinjam pakai barang-barang inventaris milik Pemerintah Kota Batu belum ada. a) Pinjam pakai kendaraan roda empat kepada mantan pejabat terdapat empat unit kendaraan roda empat yang masih digunakan oleh mantan pejabat Pemerintah Kota Batu periode 2003 s.d 2007. b) Pinjam pakai kendaraan roda empat kepada pihak di luar unit kerja SKPD terdapat 19 unit kendaraan roda empat dan dua unit kendaraan roda dua milik Pemerintah Kota Batu yang masih digunakan oleh pihak di luar unit kerja SKPD. c) Pinjam pakai kendaraan roda 4 (empat) kepada Anggota DPRD terdapat 21 unit kendaraan roda empat milik Pemerintah Kota Batu yang dipinjampakaikan ke masing-masing anggota DPRD dengan jangka waktu hingga berakhirnya masa jabatan. d) Pinjam pakai tanah dan bangunan kepada KONI dan Badan Narkotika Kota Batu terdapat dua aset tetap berupa tanah dan bangunan milik pemerintah Kota Batu yang dipinjam pakaikan kepada instansi lain. 3. Serah Terima Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang Kepada Pemerintah Kota Batu. Hasil pemeriksaan atas aset hasil pelimpahan dari Pemerintah Kabupaten Malang, menunjukkan dari 159 tanah dan bangunan yang dilimpahkan terdapat 134 tanah dan bangunan senilai Rp560.188.593.000,00 yang belum ditindaklanjuti dengan proses perubahan kepemilikan. Berdasarkan hasil konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan, Pemerintah Kota Batu belum pernah

menindaklanjuti atau melakukan konfirmasi mengenai aset tanah dan bangunan yang dilimpahkan kepada Pemerintah Kabupaten Malang. sehingga BPK mengungkapkan bahwa Serah Terima Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang Kepada Pemerintah Kota Batu Tidak Ditindaklanjuti dengan Penyerahan Bukti Kepemilikan Aset. 4. Aset Yang Diserahkan ke Pihak Ketiga Pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kota Batu

menganggarkan

Belanja

Modal

sebesar

Rp120.367.300.791,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp79.735.000.341,00 atau 66,24% dari anggaran. Diketahui bahwa dalam realisasi belanja modal tersebut, terdapat belanja modal yang disalurkan kepada masyarakat. a) Terdapat dua kegiatan Belanja Modal di Dinas Pertanian sebesar Rp490.236.000,00 yang disalurkan sebagai bantuan kepada gabungan kelompok tani.

b) Terdapat tiga kegiatan Belanja Modal berupa rambu portable dan traffic cone di Kantor Perhubungan sebesar Rp57.750.000,00 yang diantaranya sebesar Rp45.402.500,00 disalurkan sebagai bantuan ke sekolah dan Arhanud.

c) Terdapat enam kegiatan Belanja Modal di Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebesar

Rp224.400.000,00 yang disalurkan sebagai bantuan kepada Industri Kecil Menengah (IKM) yang telah

mempunyai ijin industri dan mempunyai prospek pasar yang bagus dan layak.

5. Kegiatan Belanja Modal Pengadaan Ternak Rincian kelompok tani penerima bantuan ternak adalah sebagai berikut; Tabel 5.1 Daftar Kelompok Tani Penerima Bantuan Ternak No Keteranga Jum Tani n Sapi Perah Betina Bunting FH 27 ekor (umur rata-rata 2 thn) 1 Sumber Tirto 9 Nomor telinga: 687, 688, 692, 693, 695 2 Sido Maju 9 Nomor telinga: 674, 675, 1062, 106 3 Pandermania 9 676, 1041, 1066, 3001 5, Nomor telinga: 678, 679, 683,1064, 686 684, Kelinci Potong Bibit Betina 135 ekor & Bibit Jantan 20 ekor 1 Sumber Mulyo 38 33 ekor betina, 5 ekor jantan 2 Ternak Jaya 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan 3 Satwa Harapan 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan 4 Aji Jaya 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan Belanja modal pengadaan ternak yang digulirkan ke masyarakat merupakan investasi jangka panjang non permanen, sehingga seharusnya dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan dana bergulir. Kelompok

6. Beberapa Kegiatan di SKPD Mengalami Keterlambatan Pemerintah Kota Batu telah menganggarkan Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp51.258.020.247,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp40.321.293.231,44 atau 78,66% dari anggaran. Selain itu,

Pemerintah Kota Batu juga telah menganggarkan Belanja Modal sebesar Rp120.367.300.791,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp79.735.000.341,00 atau 66,24% dari anggaran. Hasil pemeriksaan atas Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal di Pemerintah Kota Batu menunjukkan hal-hal sebagai berikut: a. DInas Pariwisata Pada Tahun Anggaran 2008 Dinas Pariwisata

menganggarkan Belanja Modal Pengadaan Parasut dengan kode rekening 2.04.01.16.08.5.2.3.07.08 sebesar Rp250.915.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp249.750.000,00 atau 99,53%.

Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan kontrak, barang tersebut harus sudah diterima 30 hari kalender sejak dikeluarkannya surat perintah kerja dan harus diserahkan paling lambat tanggal 24 Oktober 2008.

Berdasarkan konfirmasi dengan Bendahara Pengeluaran, SPP (Surat Pengajuan Pembayaran) dibuat setelah barang diterima dan ada pemberitahuan dari pengurus barang. Pembuatan SPP pada hari Rabu tanggal 12 November 2008. Sehingga dikenakan denda keterlambatan yang harus dikenakan sebesar

Rp4.245.750,00 (Rp249.750.000,00 x 17 x 1/1000). Atas denda keterlambatan sebesar Rp4.245.750,00 telah disetor pada tanggal 29 Mei 2009.

b. Dinas Kesehatan 1) Denda keterlambatan pada pengadaan belanja barang dan jasa Dinas Kesehatan Kota Batu pada tahun anggaran 2008 telah merealisasikan 100% anggaran belanja barang dan jasa dari Program Perbaikan Gizi Masyarakat untuk kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin sebesar

Rp68.062.500,00. Berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilaksanakan tanggal 7 Mei 2009 diketahui bahwa surat jalan dari rekanan tertanggal 22 Desember 2008. Kedua pengadaan tersebut seharusnya diterima paling lambat tanggal 6 Desember 2008. Atas pengadaan bahan makanan tambahan berupa bubur bayi dan pengadaan bahan makanan tambahan berupa biskuit bayi. sehingga kena denda keterlambatan sebesar Rp3.731.586,00 telah disetor pada tanggal 29 Mei 2009. 7. Pemecahan Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan Dinas Pertanian dalam Perubahan APBD (PAK) menganggarkan belanja modal pada kegiatan penyediaan sarana dan prasarana perikanan dengan kode rekening 2.01.01.20.04.5.2.3.26.01 sebesar Rp1.857.900.000,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp1.846.071.999,00 atau 99,36% dari anggaran. Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban dan pelaksanaan belanja modal tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. Seluruh pekerjaan dianggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan

Perubahan Anggaran (DPPA) menjadi satu paket dan satu kode rekening yaitu 2.01.01.20.04.5.2.3.26.01 untuk belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor;
b.

Pelaksanaan pembangunan fisik berada di dua tempat yaitu: Pasar Benih Ikan (PBI) di desa Punten dan Balai Benih Ikan (BBI) di desa Pendem;

c.

Pelaksanaan belanja modal ini dilaksanakan menjadi 24 paket pekerjaan

oleh 24 rekanan setelah Perubahan APBD;


d.

Terdapat enam paket pekerjaan senilai Rp439.025.000,00 di satu area PBI yang dapat dikerjakan menjadi 2 (dua) paket pekerjaan saja.

8. Nilai Perolehan Puskesmas Bumiaji yang Dibongkar Total Belum Dihapuskan dan Terdapat Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp415.000,00 a. Belum adanya penghapusan atas aset yang dibongkar total Dari hasil konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan dan Dinas Kesehatan, diketahui terdapat aset daerah berupa gedung dan bangunan rumah dinas paramedis seluas 136m2 dengan nilai aset sebesar Rp137.105.000,00 yang dibongkar total kemudian dibangun gedung baru untuk Puskesmas Bumiaji menjadi dua lantai dengan luas lantai 1 sebesar 167.195m2 dan luas lantai 2 sebesar 167.195m2 dengan nilai aset sebesar Rp757.043.000,00 Atas pembongkaran total terhadap aset tersebut, Dinas Kesehatan belum mengajukan usulan ke Bagian Perlengkapan untuk dilakukan penghapusan, sehingga nilai aset menjadi lebih besar/tidak sewajarnya. b. Terdapat kelebihan pembayaran atas kontrak pembangunan Hasil pemeriksaan terhadap dokumen addendum kontrak menunjukkan adanya selisih harga total pekerjaan sebesar

Rp415.000,00 dimana antara nilai kontrak di Surat Perintah Kerja (SPK) sebesar Rp757.043.000,00 berbeda dengan nilai di Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp756.628.000,00. 9. Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Tahun Anggaran 2008 Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Batu menganggarkan belanja hibah bantuan partai politik sebesar Rp500.000.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp500.000.000,00 atau 100%, Hasil pemeriksaan terhadap dokumen diketahui bahwa dari sepuluh partai politik terdapat tujuh partai politik yang belum menyusun

laporan penggunaan bantuan keuangan partai politik belum sesuai dengan ketentuan.

10. Terdapat Kesalahan Pembebanan Penganggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa a. Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2008 Dinas Kesehatan telah menganggarkan Belanja Barang dan Jasa Belanja Bahan Bangunan dari Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor sebesar Rp219.024.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp197.577.000,00 atau 90,21%. Berdasarkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari Belanja Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor diketahui bahwa kegiatan tersebut berupa paket pekerjaan pembangunan pagar yang dilakukan di 6 puskesmas. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap

dokumentasi, dan wawancara dengan masing-masing PPTK dapat diyakini bahwa realisasi kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan tersebut merupakan pengadaan yang menambah aset tetap. b. Kantor Perhubungan Tahun Anggaran 2008 Kantor Perhubungan telah menganggarkan Belanja B a r a n g d a n J a s a B e la n ja B a h a n B a n g u n a n d a r i K e g ia t a n Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal sebesar

Rp110.000.000,00 dan telah direalisasikan Rp109.356.800,00 atau sebesar 99,42%. Adapun pekerjaan pembangunan fisik yang direalisasikan dari kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal adalah sebagai berikut: Tabel 10.2 Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal

Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumentasi, dan wawancara dengan masing-masing PPTK, dapat diyakini bahwa realisasi kegiatan yang ada di Kantor Perhubungan tersebut merupakan pengadaan yang menambah aset tetap dan seharusnya dibebankan sebagai Belanja Modal. c. Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Hasil pemeriksaan atas Belanja Barang dan Jasa di Bagian Keuangan Sekretariat Daerah diketahui pada Tahun Anggaran 2008 Bagian Keuangan Sekretariat Daerah telah menganggarkan Belanja Barang dan Jasa Belanja komputer dan telah direalisasikan sebesar Rp43.500.000,00 Adapun rinciannya sebagai berikut;

Berdasarkan pemeriksaan dokumen (dhi. Neraca, LRA SKPD) dan konfirmasi dengan Bagian Keuangan, mereka telah memasukkan belanja komputer ke akun belanja modal. Tetapi oleh bagian keuangan - bidang akuntansi, belanja tersebut dicatat sebagai belanja barang dan jasa. Atas kekeliruan pencatatan ini telah diakui oleh bagian keuangan - bidang akuntansi. 11. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung dengan Bukti yang Lengkap Berdasarkan pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah, ditemui adanya SPJ yang tidak lengkap sebesar Rp62.250.000,00 di Sekretariat Daerah. Bukti-bukti perjalanan dinas yang tidak lengkap karena tidak disertai dengan :

a. Rincian Kwitansi Pembayaran; b. Surat Tugas dan SPPD Hasil pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah, ditemui adanya kelebihan pembayaran perjalanan dinas yang disebabkan bukti penginapan, transportasi/tiket yang dilampirkan di SPJ lebih rendah dari yang dibayarkan dan perjalanan dinas ganda, selain itu ditemukan juga pembayaran uang harian dan uang representatif yang melebihi ketentuan. Berdasarkan perhitungan ulang atas SPJ perjalanan dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp26.315.000,00 di Sekretariat Daerah. 12. Pengadaan Blanko KTP Sebesar Rp199.800.000,00 Mendahului Perjanjian Kerja dan Pengadaan Blanko KK Sebesar

Surat

Rp45.000.000,00 Mendahului Anggaran a. Pengadaan Blanko KTP

Melihat dari mutasi persediaan diketahui bahwa persediaan tidak mencukupi untuk kegiatan di bulan April. Atas kekurangan stok tersebut PPK dan PPTK menjelaskan secara tertulis bahwa untuk tetap dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat maka PPK dan PPTK memberanikan diri untuk meminjam blanko KTP dari PT AMG sebesar 10.000 keping dengan didukung oleh surat Kepala Dinas Dukcapil nomor 470/656/422.212/2008 tanggal 8 Mei 2008 perihal peminjaman blanko KTP. PT AMG adalah pemenang lelang atas Pengadaan 135.000 keping blanko KTP sebesar Rp199.800.000,00 berdasarkan Surat

Perintah

Kerja

nomor

602.1/04/PPK.01/422.212/2008

yang

ditandatangani tanggal 9 Mei 2008. Hal ini menunjukkan adanya pengadaan blanko KTP sebelum ada penandatanganan Surat Perintah Kerja. b. Pengadaan Blanko KK

Melihat dari mutasi persediaan blanko KK diketahui bahwa persediaan tidak mencukupi untuk kegiatan di bulan Maret, atas kekurangan stok tersebut PPK dan PPTK mengatakan bahwa untuk tetap dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat maka blanko KK dipinjam dari PT.SC sebesar 15.000 keping dengan didukung oleh surat nomor 470/1081/422.212/2008 perihal peminjaman blanko Kartu Keluarga tanggal 16 Juli 2008 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas. Berdasarkan dokumen pengadaan, PT.SC adalah rekanan atas Pengadaan 15.000 keping blanko Kartu Keluarga melalui Penunjukan Langsung berdasarkan Surat Perjanjian Kerja nomor 601.1/05/KK/PPK.1/422.212/2008 tanggal 17 Nopember 2008 dengan nilai kontrak sebesar Rp45.000.000,00. Hal ini

menunjukkan bahwa rekanan telah menyediakan blanko KK jauh sebelum ada Penandatanganan Surat Perjanjian Kerja bahkan sebelum anggarannya ditetapkan. 13. Pengadaan Sistem Informasi Geografis Sebesar Rp210.000.000,00 di Dinas Pariwisata Mendahului Anggaran dan Belum Bisa Dimanfaatkan.

Hasil pemeriksaan dan konfirmasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Panitia Pengadaan dijelaskan bahwa proses pelelangan diawali adalah dengan mengumumkan pelelangan tersebut di Harian Bhirawa pada tanggal 6 Oktober 2008. Sampai dengan batas akhir waktu pendaftaran peserta lelang yang mendaftar hanya Universitas Brawijaya. Karena waktu yang tidak memungkinkan

untuk mengadakan pelelangan ulang maka Dinas Pariwisata Kota Batu mengirim surat penawaran kerja sama kepada Universitas Brawijaya pada tanggal 10 Oktober 2008 dengan lampiran Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi Geografis Kota Batu Tahun 2008. Kemudian Universitas Brawijaya menjawab surat tersebut tanggal 13 Oktober 2008 yang menyatakan bersedia untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan Sistem Informasi Geografis dengan melampirkan Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang sama dengan HPS. Pekerjaan pengadaan SIG diikat dengan Surat Perjanjian Kerja Nomor 050/2214/422.207/200 tanggal 16 Oktober 2008 antara Dinas Pariwisata dan Universitas Brawijaya dengan jangka waktu pelaksanaan selama 60 hari atau sampai tanggal 14 Desember 2008. Penyerahan pekerjaan berupa penginstalan Sistem Informasi Geografis di Hardware Dinas Pariwisata dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2008, namun Berita Acara Pemeriksaan Nomor 027/2378/422.207/2008 dan Berita Acara Penerimaan Barang Nomor 027/2383/422.207/2008 dibuat tanggal 9 Desember 2008. Kronologis pengadaan barang di atas menunjukkan bahwa pengadaan ini sangat dipaksakan karena tidak memperhitungkan waktu yang tersedia untuk melaksanakan pengadaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu Surat Perjanjian Kerja tidak

menyebutkan tanggung jawab Penyedia Jasa / Pembuat SIG pasca penjualan/penyerahan pekerjaan. 14. Penerimaan Retribusi di Dua SKPD Peraturan Daerah. a. Dinas Pertanian Belum Ditetapkan dengan

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di Dinas Pertanian serta hasil konfirmasi dengan Bendahara Penerimaan diketahui bahwa penarikan retribusi rumah potong hewan yang selama ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian belum diatur dengan Peraturan Daerah Kota Batu mengenai retribusi rumah potong hewan. Penarikan retribusi masih mengacu pada Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang Nomor 25 Tahun 1999 tanggal 27 Juli 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 20 Tahun 1998 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan. b. Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan serta hasil konfirmasi dengan Bendahara Penerimaan diketahui bahwa pengenaan tarif retribusi yang dilakukan oleh UPTD ATV hanya berdasarkan pada daftar harga iklan reguler dan harga produksi yang dibuat dan ditandatangani oleh Pengguna Anggaran (Kepala Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan). Hal ini disebabkan karena belum adanya peraturan daerah Kota Batu yang mengatur mengenai retribusi ATV. 15. Pendapatan Retribusi Tanda Daftar dan Perdagangan Perusahaan di Dinas Langsung Sebesar

Perindustrian

Digunakan

Rp11.412.500,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap penerimaan TDP, diketahui bahwa tidak semua penerimaan disetorkan ke Dinas Pendapatan. Hal ini berdasarkan Peraturan Walikota Batu Nomor 3 Tahun 2006 tanggal 11 Januari 2006 tentang Pedoman Biaya Administrasi Wajib Daftar Perusahaan dan Informasi Tanda Daftar Perusahaan pada pasal 5 yang menyebutkan bahwa penerimaan dan pengelolaan Biaya Administrasi Wajib Daftar Perusahaan (BAWDP) dan Biaya Informasi Tanda Daftar Perusahaan (BITDP), 75% disetorkan ke Kas Daerah dan 25% digunakan sebagai biaya penunjang operasional BA WDP dan BI TDP. Rincian Penerimaan TDP Tahun Anggaran 2008 adalah sebagai berikut :

Karena BPK RI tidak dapat menerapkan prosedur pemeriksaan yang memadai sebagaimana diuraikan dalam paragraf di atas, lingkup pemeriksaan BPK RI tidak

memungkinkan BPK RI menyatakan pendapat, dan BPK RI tidak menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Batu.

You might also like