You are on page 1of 11

K 4 BIO

Alat Kelamin dalam WANITA..


1. Ovarium, di dalam ovarium terdapat kelenjar buntu
penghasil hormon dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur atau ovum.

2. Saluran kelamin, terdiri dari saluran telur, rahim/uterus


yang merupakan pertemuan dua tuba yang membentuk rongga tempat pertumbuhan embrio, dan vagina yang merupakan saluran akhir dari saluran kelamin dalam wanita.

ALAT REPRODUKSI WANITA

HORMON YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ALAT KELAMIN

Fsh, berperan merangsang pengeluaran hormon testosteron pada pria dan esterogen pada wanita. Lh, berperan dalam pembentukancorpus luteum (badan kuning) di dalam ovarium setelah terjadinya ovulasi. Esterogen, berperan dalam proses pembentukan ovum dan pembentukan sifatsifat kelamin sekunder pada wanita dan merangsang produksi lh dan menghambat produksi fsh.

HORMON YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ALAT KELAMIN


Lanjutan..

Progesteron, berfungsi dalam proses pembentukan lapisan endonetrium pada dinding uterus untuk menerima ovum yang telah mengalami fertilisasi. Oksitosin, berperan dalam merangsang kontraksi awal otot uterus saat proses kelahiran (partus). Relaksin, berperan dalam merangsang ligamen pelvis melakukan relaksasi pada saat proses kelahiran berlangsung. Laktogen, bersama-sama progesteron merangsang kelenjar mamae untuk menghasilkan asi.

Apabila pada tuba falopii terjadi pembuahan dan dihasilkan zigot, maka zigot yang terbentuk ini akan bergerak ke arah rahim untuk menempel pada dinding rahim. Di dalam rahim zigot akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Makanan yang diperoleh berasal dari tubuh induk melalui plasenta. Embrio yang berkembang di dalam rahim dibungkus oleh selaput yang berfungsi melindungi embrio dari kekeringan dan gun serta membantu proses pernapasan, ekskresi, dll. Selaput tersebut terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois.

Lanjutan

Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat, yang terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh darah di dalam plasenta. Pengangkutan sari makanan dan oksigen berlangsung dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedangkan zat sisa dan CO2 berlangsung dari pembuluh darah embrio, ke pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya kembali dialirkan ke pembuluh darah ibu.

Menstruasi merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah.
Siklus menstruasi terdiri atas 4 fase: 1. Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. 1. Fase pra-ovulasi Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen, yang menyebabkan pembentukan kembali dinding endometrium

1. Fase Ovulasi Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH. Peningkatan LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel.

Fase pasca-ovulasi (sekresi) Fase ini selalu sama, yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mennsekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon esterogen. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum berubah menjadi korpus albikan sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah.

..LAMPIRAN GAMBAR..

You might also like