You are on page 1of 10

LAPORAN

FIELDTRIP DI BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU (BBAP) TAKALAR MATA KULIAH : Rekayasa Wdah dan Peralatan Pembenihan

DOSEN PENGASUH : Ir. Andi Asdar Jaya, M.Si LABORAN : Marbiah, S.Pi

OLEH : ARDIANSYAH MANOMPO (09 24 004)

PEMBENIHAN BUDIDAYA PERIKANAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP 2011

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Hal mendasar dalam sistem aquaqulture adalah rekayasa media. Hal ini berguna untuk menjamin kelancaran mobilitas operasional sehari-hari, menjamin keamanan suplai air dan pembuangannya, dapat menekan biaya konstruksi tanpa mengurangi fungsi teknis dari unit tambak yang dibangun, untuk mempertahankan aspek kelestarian lingkungan. Aplikasi rekayasa jenis ini yaitu pembuatan tanggul keliling (Primer), tanggul penyekat (skunder), petak pengendapan, pintu air pembuatan layout tambak yang tepat dengan beragam fasilitas inti dan penunjang, macam pompa air, mesin diesel, gudang, kantor/laboratorium, sarana olahraga dan rumah para petambak. Bisa pula berbentuk akuarium dengan aeratornya, keramba dengan jaring tali dan drumnya, atau petak kolam ikan dengan hiasan bunga teratai dan air terjun mini, Peningkatan aktivitas di suatu wilayah menyebabkan terdegradasinya kualitas lingkungan perairan, sehingga tekanan bagi kelangsungan hidup hewan air di dalamnya semakin besar. Karena air adalah faktor vital bagi kehidupan ikan. Air sebagai media kehidupan bagi ikan bersifat pasif, akan menerima berbagai intervensi baik faktor fisik maupun biologi. Sehingga peran pembudidaya menjadi sangat besar dalam

mempertahankan kualitas air bagi media ikan budidaya. Pilihan tersebut bisa dilakukan dengan mencari sumber air yang masih baik atau dengan memberikan perlakuan terhadap media air yang semakin terbatas. Seiring dengan perkembangan wilayah dan pertambahan penduduk membuat pilihan untuk mencari sumber air yang masih bersih juga sama-sama memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga alternatif kedua menjadi pilihan bagi pembudidaya. Sejumlah jenis bakteri yang berbahaya bagi kehidupan ikan budidaya sudah ditemukan pada sumber air budidaya.

2. Tujuan Diharapkan mahasiswa dapat membandingkan antara teori dan praktek dilapangan Sebagai study banding mahasiswa Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana system mengelolaan air di BBAP Takalar.

BAB II METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Fieldtrip Mata kuliah Rekayasa Wadah dan Peralatan Pembenihan modu Rancang bangun Peralatan Kulitas air ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 14 Juni 2011 pukul 10.30 sampai selesai bertempat di Balai Budidya Air Payau (BBAP) Takalar Kecamatan Galesong Utara.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL Di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar Peralatan airnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Pompa

Bak Tandon

Tower

Bak Reservoar

Sand Filter

Saringan Pada pengeluaran

Alat UV

Di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar Sistem penyaringan airnya adapat dilihat pada gambar berikut:

B. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan selama karya wisata berlangsung didapatkan beberapa gambar seperti yang tertera pada gambar diatas dapat pula diketahui bentuk pengelolaan air di BBAP takalar . 1. Pompa Fungsi dari pompa adalah untuk menyaring air laut masuk ke tandon. Pada ujung pengisap dipasangkan penyaring agar kotoran tidak masuk kedalam bak tandon. Sistem pemipaan yang digunakan di BBAP Takalar didesain oleh bagian teknis dilapangan yang bertugas sesuai dengan wewenang yangdiberikan.

2. Bak Tandon Bak tandon berfungsi untuk menampung air dan mengendapkan kotoran yang masuk melalui saringan dari pompa pemasukan. BBAP Takalar mengabungkan antara Bak tandon dan filter pasir (sistem penyaringan bersusun tiga). Adapun elemen yang mereka gunakan adalah pasir, arang dan batu kali yang disusun kedalam tiga bak. Bak pertama berisi batu, arang dan pasir. Bak ke dua berisi pasir, arang, dan batu kali sedangkan bak ketiga berisi batu, arang dan pasir kwarsa. Sistem penyaringan air yang digunakan di BBAP Takalar adalah gabungan antara filter fisik dam kimia. Sistem filter mekanik (fisik) adalah sistem filter yang digunakan dengan cara merombak dedritus atau partikel dasar dari air laut hingga menjadi partikel yang sesuai dengan kondisi yang lebih baik bagi kehidupan organisme. Filter kimia atau chemical filter merupakan sistem filter yang bekerja dengan cara mengubah polutan dalam air menjadi zat yang tidak membahayakan kualitas dan kuantitas air laut. Filter kimia dapat melakukan fungsinya dengan tiga cara yaitu 1. 2. 3. Serapan (absorpsi) Pertukaran Ion Jerapan

3. Bak Resevoar Sama fungsinya dengan bak tandon akan tetapi bak reservoir ini tempat menampung air yang bersih.

4. Tower Setelah air dari bak resevoir langsung dipompa menuju ketower. Mengapa harus menggunakan tower lagi karena untuk mempermudah didalam distribusi air kebak-bak larva dan induk.

5. Sand Filter Untuk menjamin kualitas air BBAP menggunakan sandfilter setelah air melalui tower. Fungsi sandfilter adalah menyaring partikel-partikel yang halus dan sistem kerja dari sandfilter adalah secara fisika. Sistem filter mekanik (fisik) adalah sistem filter yang digunakan dengan cara merombak dedritus atau partikel dasar dari air laut hingga menjadi partikel yang sesuai dengan kondisi yang lebih baik bagi kehidupan organisme.

6. Alat UV Fungsi UV adalah menghambat mikroorganisme (bakteri dan virus) sehingga air yang dikeluarkan dari UV ini benar-benar bersih dan tidak menyebabkan organisme peliharaan terkontaminasi. BBAP Takalar telah berhasil mendesain sistem disinfektan dengan menggunakan lampu UV yang mengadopsi sistem dari produsen-produsen import. Produsen import yang mahal membuat kesulitan bagi pembudidaya-pembudidaya skala kecil untuk diaplikasikan. Akan tetapi permasalahan tersebut saat ini bisa di pecahkan dengan adanya sistem UV dengan sistem knock down dengan memanfaatkan pipa PVC, dimana ketika lampu UV sudah turun kemampuannya atau dilakukan perawatan, lampu UV bisa diganti atau dibersihkan. 3 Efektivitas cahaya UV akan sangat bergantung pada tingkat interaksi antara patogen dan cahaya UV itu sendiri, oleh karena itu sangat berkaitan dengan kecepatan aliran air, intensitas cahaya UV, jarak antara patogen dengan sumber cahaya UV. Lampu

tunggal yang dipasang pada pipa PVC berdiameter 2.5 mampu mereduksi bakteri patogen yang ditemukan di dalam air media hingga

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan fieldtrip (karya wisata) dapat kita simpulkan bahwa manajemen pengelolaan air yang digunakan Di Balai Budidaya Air Payau ( BBAP Takalar) sangat bagus dan sudah memenuhi standar untuk usaha budidaya. Kebutuhan suplai air yang lebih besar dalam waktu yang relatif singkat seperti pada kegiatan pembenihan skala besar tanpa resirkulasi, membutuhkan sistem disinfektan yang sama. BBAP Takalar telah berhasil mendesain sistem disinfektan dengan menggunakan lampu UV yang mengadopsi sistem dari produsen-produsen import. Produsen import yang mahal membuat kesulitan bagi pembudidaya-pembudidaya skala kecil untuk diaplikasikan. Akan tetapi permasalahan tersebut saat ini bisa di pecahkan dengan adanya sistem UV dengan sistem knock down dengan memanfaatkan pipa PVC, dimana ketika lampu UV sudah turun kemampuannya atau dilakukan perawatan, lampu UV bisa diganti atau dibersihkan.

You might also like