You are on page 1of 21

PROFILE KPPN PURWAKARTA

A. Sejarah Singkat Berdirinya KPPN Purwakarta


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah, yang dipimpin oleh Kepala Kantor. Awal sejarah pembentukan KPPN Purwakarta terjadi pada tahun 1969 dengan nomenklatur Kantor Pembantu Bendahara Negara (KPBN) Purwakarta beralamat di Jalan Veteran No.77 Purwakarta, yang secara struktural bertanggung jawab kepada Kantor Bendahara Negara di Jakarta dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten/Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta dan Subang. Pada tahun 1970 ditingkatkan statusnya menjadi Kantor Bendahara Negara dibawah Pembinaan Direktorat Perbendaharaan dan Tata Laksana Anggaran di Jakarta. Pada tahun 1975 organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran mengalami reorganisasi, sehingga Kantor Bendahara Negara (KBN) Purwakarta berubah menjadi dua unit kerja yaitu Kantor Kas Negara (KKN) dan Kantor Perbendaharaan Negara (KPN) masing-masing institusi tersebut berada dibawah Pembinaan Kanwil Direktorat Jenderal Anggaran. Seiring dengan perkembangan dan penyederhanaan organisasi khususnya organisasi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Anggaran maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.645/KMK.01/1989 tanggal 12 Juni 1989 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran No.1077/A/1989 tanggal 14 September 1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJA, pada tahun 1990 Kantor Perbendaharaan Negara Purwakarta dan Kantor Kas Negara Purwakarta digabung menjadi satu institusi dengan nama Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) Purwakarta yang merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI. KPKN ini melaksanakan fungsi ordonateur dan comptabel dalam satu atap. Adapun wilayah kerja KPKN Purwakarta meliputi Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang Berdasarkan surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 32/KMK.01/2004, terhitung mulai tanggal 01 Oktober 2004 Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara
Profil KPPN Purwakarta

(KPKN) Purwakarta mengalami perubahan menjadi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purwakarta Tipe B. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kinerja Kantor Vertikal di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta penyempurnaan terhadap organisasi dan tata kerja Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara maka sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purwakarta Tipe B mengalami perubahan lagi menjadi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purwakarta Tipe A2. KPPN Purwakarta mempunyai wilayah kerja yang meliputi Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan jumlah 78 satker pada tahun 2010 dan 86 satker pada tahun 2011. Sejak berdiri pada tahun 1969 KPPN Purwakarta telah mengalami beberapa kali pergantian kepala kantor. Pergantian ini seiring dengan kebijakan mutasi di lingkungan Departemen Keuangan.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Soekartono Kartobroto Drs. Basil Kaslim Syafei Tujung, BA Drs. Sanusi Drs. Soewito

Nama

Periode 1973 s.d. 1975 1975 s.d. 1979 1979 s.d. 1981 1981 s.d. 1982 1982 s.d. 1985 1985 s.d. 1990 1990 s.d. 1993 1993 s.d. 1994 1994 s.d. 1996 1996 s.d. 1997 1997 s.d. 1999 1999 s.d. 2002 2002 s.d. 2004 2004 s.d. 2008 2008 s.d. 2009 2009 s.d. 2010 2010 s.d. sekarang

Drs. Soeharso Setyodarmodjo Drs. Mardan Ginting Dra. Sriwarniningsih Dra. Endang Srinani Drs. Djoko Wihantoro Dra. Sujatmi Drs. Syamsudin Siegar Drs. Soemardjo Dra. Ida palembina LT, MM Thoif, SE Sulaimansyah, SE Aris Saputro, SE. MM

Profil KPPN Purwakarta

B. Tugas Dan Fungsi Serta Organisasi


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : Tugas : Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-undangan; Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas negara atas nama Menteri Keuangan (Bendahara Umum Negara); Penyaluran pembiayaan atas beban APBN; Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan; Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara; Pengiriman dan penerimaan kiriman uang; Penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara; Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri; Penatausahaan PNBP; Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi; Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan; Pelaksanaan kehumasan; Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

Sebagai Organisasi vertikal dibawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan KPPN Purwakarta terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum; Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga dan kehumasan, penyusunan laporan kepegawaian, keuangan instansi, pembukuan bendahara dan barang milik negara,
Profil KPPN Purwakarta

penyelesaian temuan hasil pemeriksaan dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). 2. Seksi Pencairan Dana; Seksi Pencairan Dana mempunyai tugas melakukan pengelolaan basis data pelaksanaan anggaran, pengujian terhadap dokumen perintah membayar, penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas nama Menteri Keuangan (Bendahara Umum Negara), pengelolaan basis data pembayaran gaji, pengesahan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran, dan penyusunan laporan realisasi pencairan anggaran. 3. Seksi Bank/Giro Pos; Seksi Bank/Giro Pos mempunyai tugas melakukan pencairan dana dan penatausahaannya, penelitian dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara, pelaksanaan pengelolaan kas (cash forecasting dan Treasury Single Account), pengiriman dan penerimaan kiriman uang, pembukuan bendahara umum dan penyusunan Laporan Kas Posisi. 4. Seksi Verfikasi dan Akuntansi; Seksi Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi, penelitian, penilaian, rekonsiliasi dan penyusunan LKPP serta melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bendahara instansi.

C. Visi, Misi Dan Motto Pelayanan


Sebagai organisasi dibawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan di daerah yang memegang peran cukup strategis dalam hal pelayanan langsung kepada masyarakat, yang melaksanakan kewenangan Perbendaharaan dan Kuasa Bendahara Umum, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari Kas Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, KPPN Purwakarta telah menetapkan Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi
MENJADI FUNGSI BENDAHARA UMUM NEGARA DI DAERAH YANG PROFESIONAL, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL UNTUK MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA

Profil KPPN Purwakarta

Misi
1. Menjamin Kelancaran Pencairan Dana Anggaran Belanja Negara Secara Tepat Sasaran, Tepat Jumlah dan Tepat Waktu. 2. Menatausahakan Penerimaan Negara Secara Profesional. 3. Mewujudkan Pelaporan Pertanggungjawaban APBN Yang Transparan, Akurat, Akuntabel dan Tepat Waktu. 4. Memberikan Pelayanan Prima kepada Stakeholders.

Untuk meningkatkan semangat dalam memberikan pelayanan kepada stakeholders Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta mempunyai Motto Pelayanan dan Janji Layanan, yaitu:

Motto Layanan :

Mitra Terbaik Dalam Pembangunan , Prima Dalam Pelayanan

Janji Layanan :

Layanan Kami Ikhlas Tanpa Biaya

D. Sumber Daya Manusia


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta adalah KPPN Tipe A2 dengan susunan pejabat sebagai berikut : Kepala KPPN Kepala Subbagian Umum Kepala Seksi Pencairan Dana Kepala Seksi Bank/Giro Pos Kepala Seksi Verak : Aris Saputro, SE. MM : Sudarisman, SH : Akhmadi, SE : Ruhiyat, SE : Rd. Yen Yen Nuryeni, S. Sos. MSE

Dalam melaksanakan tugas, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada KPPN Purwakarta berjumlah 37 pegawai, dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin dan berdasarkan tingkat pendidikan, dengan penjelasan sebagai berikut :

Profil KPPN Purwakarta

Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah Seluruh Pegawai Jumlah Pegawai 26 11 37

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan S2 S1 D3 D1 SLTA SLTP SD Jumlah Pegawai Jumlah Pegawai 2 6 1 3 23 2 37

Sumber Daya Manusia merupakan modal utama dalam suatu organisasi dan merupakan bagian yang melekat dalam pelaksanaan kegiatan kantor dalam rangka pencapai sasaran yang telah ditetapkan. Menyadari pentingnya pemanfaatan dan pemberdayaan SDM secara optimal untuk membentuk SDM yang berkualitas KPPN Purwakarta telah mengikusertakan para pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Adapun pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti oleh para pegawai KPPN Purwakarta antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Bimtek Jaringan dan Komputer DTSS Bendahara Pengeluaran PPAKP ( Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah) Diklat Pengadaan Barang dan Jasa DTSS Perbendaharaan DTSS Kuasa BUN Bimtek Web Bimtek Aplikasi ( Aplikasi SP2D, Bendum dan Vera) Bimtek Aplikasi SAI dan SIMAK-BMN Pelatihan Service Excellent

Profil KPPN Purwakarta

E. Sarana Dan Prasarana


Dalam rangka peningkatan layanan kepada Stakeholders di bidang keuangan yang cepat, tepat, akuntabel dan tanpa biaya merupakan target yang harus diwujudkan dalam menjalankan reformasi birokrasi. Sebagai upaya meningkatkan layanan yang bergerak dalam bidang layanan publik peningkatan sarana dan prasana yang memadai mutlak dilakukan. Bentuk konkrit peningkatan pelayanan dilakukan dengan melahirkan ide-ide kreatif/inovasi baru dengan trigger yaitu dari yang kurang bagus menjadi bagus, dari yang belum ada menjadi ada, yaitu : 1. Pada saat ini KPPN Purwakarta telah menempati gedung baru yang lebih representatif dengan luas 986 M2 yang lebih berorientasi kepada peningkatan pelayanan publik seperti : a) Sarana parkir yang lebih luas b) Sarana olah raga c) Smoking area d) Toilet khusus tamu e) Poliklinik f) Mushola g) Perpustakaan h) Ruang Arsip i) Gudang ATK j) Saung Pinter ( Sarana Unggulan Penuh Interaksi ) k) Aula l) Pantry 2. Penyempurnaan lay out ruangan telah dilakukan untuk memenuhi berjalannnya proses SOP Percontohan yang berdasarkan fungsi dan layanan one stop service dengan design dan lay out sesuai dengan KPPN percontohan, yang terdiri dari Front Office , Middle Office dan Back Office. 3. Mengganti dan melengkapi sarana yang ada, seperti mebeulair, meja dan kursi kerja, kursi tamu ruang tunggu, persyaratan penerbitan SP2D dan pengesahan SKPP, alur/proses penyelesaian SP2D dan loket pelayanan. 4. Penyediaan monitor untuk menampilkan webservice untuk menyajikan proses penyelesaian SPM dan SP2D yang dapat dipantau oleh petugas stakeholders di ruang tunggu.
Profil KPPN Purwakarta

5. Membangun website dengan alamat www.kppn-purwakarta.net untuk menyajikan informasi di bidang perbendaharaan dan keuangan negara, dengan didukung secure system yang memadai, yaitu : a) Informasi realisasi APBN setiap hari b) Monitoring penyelesaian SP2D c) Monitoring sisa pagu, Sisa UP, download aplikasi, dan peraturan d) Liputan terkini, berita, profile dan artikel e) Konsultasi On Line f) Dokumentasi kegiatan 6. Menyediakan layanan SMS-center dengan nama KPPN Purwakarta Mobile System, berupa : a) Informasi realisasi, sisa pagu dan sisa UP b) Informasi proses penyelesaian SP2D c) Sarana untuk menyampaikan keluhan, saran, masukan via SMS d) Sarana untuk menyampaikan data rencana penarikan dana harian oleh satuan kerja

7. Penggunaan Aplikasi Persuratan digunakan sebagai berikut : a. b. c. d.

dalam rangka ketertiban tata persuratan,

Pengadministrasian surat masuk Pengadministrasian surat keluar Pengadministrasian pelaporan periodik Monitoring penyelesaian surat masuk oleh seksi terkait e. Pemberian disposisi oleh sekretaris dari Kepala Kantor

8. Penggunaan Aplikasi Elektronik Filling system dalam rangka ketertiban/penataan sistem pengarsipan, digunakan sebagai : a. Pengadministrasian arsip berkas masing-masing seksi b. Pengadministrasian arsip berkas SP2D lembar ke-3 c. Pengadministrasian berkas pelaporan periodik d. Monitoring kearsipan pada arsip gudang terpadu

Profil KPPN Purwakarta

9. Pemasangan televisi layar datar ( Flat Screen ) di lobby/ruang tunggu sebagai media informasi dan hiburan.

10. Pemasangan mesin antrian yang telah terintegrasi dengan Barcode KIPS. Alat yang dapat dipergunakan oleh satuan kerja untuk mengambil nomor antrian dengan cara men-scan KIPS satker masing-masing.

11. Mesin absensi telah terpasang Digunakan sebagai sarana pegawai untuk melakukan absen harian. 12. Finger Door Closer Sistem Secure yang menghubungkan antara ruang layanan dengan middle office dan back office dimana hanya para pegawai yang telah teregistrasi pada alat tersebut yang bisa masuk ruangan middle office ataupun back office

13. Telah terpasang 4 (empat) kamera CCTV System Secure dan juga sekaligus menjadi media bagi Kepala KPPN untuk memantau seluruh aktifitas yang berada di ruang layanan, middle office, back office serta ruang operasional. 14. Banner Banner merupakan media informasi yang didesain menarik dan eyecatching sehingga message yang ingin disampaikan dapat dengan cepat dibaca oleh stakeholders

Profil KPPN Purwakarta

KEBIJAKAN INTERNAL DAN INOVASI


A. Peningkatan Kualitas Layanan
Kebijakan dalam rangka meningkatkan pelayanan Sebagai ujung tombak pelayanan di lingkungan Ditjen Perbendaharaan, KPPN Purwakarta berusaha memberikan layanan terbaik bagi semua stakeholders. Langkahlangkah terus diupayakan dalam meningkatkan kinerja pelayanan agar stakeholders mendapatkan service excellent. Beberapa kebijakan yang telah dilakukan oleh KPPN Purwakarta sebagai bukti layanan terbaik terhadap stakeholders. KPPN Purwakarta senantiasa berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tugas dan fungsi dalam rangka meraih capaian kinerja yang prosesnya dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai kontribusi terhadap perwujudan good governance dan clean government, upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai kebijakan, antara lain : - Menyediakan informasi yang cepat melalui saran elektronik terkait pelaksanaan APBN satuan kerja; - Memberikan motivasi kepada satuan kerja untuk mengelola anggaran negara secara profesional dan akuntabel dengan diberikan penghargaan kepada tiga satker terbaik setiap tahunnya atas penyampaian laporan keuangan, LPJ Bendahara, dan Perencanaan Kas yang disampaikan kepada KPPN sebagai BUN di daerah. Penghargaan ini diserahkan pada saat sosialisasi dengan mengundang seluruh stakeholder dengan maksud memberikan tekanan publik yang kuat terhadap prestasi yang diraihnya; - Memberikan layanan sarana unggulan dimana satker dapat berinteraksi secara intensif Kupas Tuntas dengan petugas KPPN terhadap suatu permasalahan yang dihadapinya; - Berupaya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman satker terhadap aturan/ketentuan/aplikasi pengelolaan anggaran, serta tingkat kepuasan satker terhadap kualitas pelayanan KPPN; - Memberikan sarana edukasi bagi satker maupun para pegawai KPPN dalam rangka mengupgrade ilmu pengetahuan terkait pengetahuan, aturan,/juklak, maupun beritaberita seputar perbendaharaan dan ilmu-ilmu umum lainnya - Memberikan proteksi kepada komputer FO terkait pengenaan sanksi SP2S/SP3S - Menjalin komunikasi yang intensif dan berkualitas pada level pimpinan sehingga setiap hari Senin/hari pertama dalam satu minggu diadakan monday meeting yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor - Memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada satker terhadap kebutuhan ataupun kebijakan yang harus segera diketahui oleh satker yang tersedia pada ruang layanan
Profil KPPN Purwakarta

10

- Memberikan kepastian kepada satker dokumen apa saja yang harus dilengkapi pada saat pelaksanaan rekonsilasi dan memberikan gambaran historis kelengkapan dan ketepatan waktu pelaksanaannya selama satu tahun - Memberikan layanan ekstra kepada para bendaharawan sebelum menyampaikan LPJ kepada KPPN melalui sarana email - Memberikan bekal spiritual bagi seluruh pegawai KPPN sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban pada pagi hari yang menjadi amanahnya. - Memberikan kemudahan kepada para pegawai middle office pada seksi pencairan dana untuk melakukan administrasi belanja pegawai satuan kerja non GPP, sehingga tidak menulis secara manual pada kartu belanja pegawai perorangan. - Membuka akses yang luas kepada stakeholders untuk mengetahui jumlah dana yang menjadi tanggung jawabnya secara terbuka dan transparan. Stakeholders dapat mengetahui apakah pengajuan dananya telah diproses dan selesai ataukah belum. Dan semua ini dapat diperoleh stakeholders secara terbuka, transparan dan tanpa biaya apapun.

Inovasi 1. Monthly Meeting Rekonsiliasi Imbalan Jasa Perbankan dengan Pihak Perbankan

Dalam rangka pelaksanaan penandatanganan BAR IJP, setiap awal bulan melakukan pertemuan rekonsiliasi di KPPN dengan seluruh Bank/Pos Persepsi. Keuntungan adanya pertemuan ini selain dapat digunakan untuk mempercepat proses penandatangan BAR

(karena rekonsiliasi langsung), juga digunakan sebagai media dalam rangka mendiskusikan hal-hal yang sekiranya belum jelas seperti permasalahan Unmatch/Parsial match dan sebagainya, sehingga permasalahan dengan Bank/pos Persepsi dapat segera diselesaikan.

2. Cek List Penerimaan LHP Dari Perbankan

Laporan MPN yang berbentuk ADK pada saat ini seringkali dikirim melalui e-mail, sedangkan untuk hardcopy masih dikirim melalui jasa kurir atau dikirim langsung oleh petugas Bank yang bersangkutan. Agar Bank/Pos dapat mengetahui bahwa laporannya telah diterima KPPN maka
Profil KPPN Purwakarta

dibuat lembar Tanda Terima yang didalamnya memuat ringkasan dari Laporan MPN tersebut. Tanda terima tersebut ditandatangani oleh pihak Bank/Pos Persepsi dan petugas KPPN apabila data telah sesuai dengan ADK kemudian dikirimkan kembali satu copy
11

kepada pihak Bank bersangkutan sebagai tanda terima. Tanda Terima ini menguntungkan kedua belah pihak baik pihak bank maupun pihak KPPN untuk dapat saling mengcrosschek data masing-masing,

sehingga data yang terkirim ke LKP akurat. KPPN tidak perlu membuka kembali laporan MPN secara keseluruhan kecuali jika terdapat permasalahan. Keuntungan lainnya menghemat waktu penyelesaian LKP dengan benar.

3. Rekap Konfirmasi PNBP

Permohonan

konfirmasi

atas

bukti

bahwa penerimaan negara tersebut telah disetorkan ke Kas Negara. Untuk masa yang akan datang konfirmasi ini akan ditindak lanjuti dengan aplikasi dimana Satker akan diberikan aplikasi untuk membuat ADK yang akan disampaikan ke KPPN. Dengan ADK tersebut pelaksanaan konfirmasi di KPPN dapat cepat terselesaikan karena tidak dilakukan secara manual, data-data yang diajukan satker akan dibandingkan dengan data-data MPN di database KPPN secara aplikasi dan akan secara otomatis tercetak dan hal ini selain akan memudahkan/mempercepat dalam pelaksanaanya juga akan menjadi tertib dalam pengadministrasiannya.

penerimaan Negara yang biasa digunakan untuk pengajuan SPP PNBP selama ini diajukan oleh Satker langsung ke petugas Bendum di Front Office tanpa ada surat permohonan. Hal ini menindikasikan konfirmasi tersebut berjalan tanpa koordinasi dan memberi kesan kurang tertib. Sejatinya, setiap permohonan yang melibatkan/berkaitan dengan KPPN dilakukan secara formal melalui lembar permohonan konfirmasi yang dilampiri dengan daftar SSBP yang akan ditandatangani petugas yang berisi Kode Akun, Nomor NTPN, dan Nilai SSBP. Keuntungan lembar konfirmasi, Seksi Pencairan Dana dapat menggunakan lembar konfirmasi tersebut sebagai bukti

4.Aplikasi FKU

Laporan Faktur Kiriman Uang dan laporan Penerimaan/ Pelimpahan Penerimaan negara harus disampaikan
Profil KPPN Purwakarta

setiap hari ke Kanwil dan Bandung I sebagai KPPN Induk sudah

12

menggunakan aplikasi, yang selama ini dibuat secara manual. Keuntungan Aplikasi ini dapat membuat laporan hanya dengan mengetik tanggal laporan, maka akan terbentuk laporan yang dimaksud dan

dapat segera dikirim. Disamping itu akurasi laporan dapat dipertanggung jawabkan karena data diambil langsung dari database server.

5.Pengkartuan Belanja Pegawai TNI/Polri Secara Elektronik

Sebelum diserahkannya pengelolaan administrasi belanja pegawai ke masing-masing satuan kerja dan belum adanya aplikasi GPP untuk pengawasan pembayaran belanja pegawai seluruh pegawai pada satuan kerja dikartukan dalam kartu belanja gaji perorangan secara manual oleh KPPN, seiring telah di launching-nya aplikasi belanja pegawai atau aplikasi GPP, KPPN tidak lagi mengkartukan belanja pegawai perorangan secara manual, namun pengkartuan telah dilaksanakan melalui sistem aplikasi secara elektronik.

Namun dalam pelaksanaannya tidak semua satuan kerja (TNI/Polri) bersedia menggunakan aplikasi GPP dalam pengelolaan administrasi pembayaran belanja pegawainya. Sehingga KPPN masih melakukan pengkartuan secara manual dan untuk memudahkan pengkartuan belanja gaji perorangan dimaksud, maka KPPN melakukan inovasi pengkartuan secara elektronik dalam format excel dan pada saat ini sedang dikembangkan melalui Microsoft Access.

6.Validasi Rekening Penerima Belanja Pegawai Non Gaji Induk oleh Bank Penerima

Dengan diberlakukannya pembayaran belanja pegawai non gaji induk ke rekening masing-masing penerima, dalam perjalanannya mengalami banyak kendala antara lain dengan banyaknya rekening retur dengan
Profil KPPN Purwakarta

berbagai alasan pengembalian, disebabkan nomor rekening salah, nama rekening beda, rekening berstatus pasif dan telah tutup.

13

Dengan adanya permasalahan tersebut, KPPN melakukan upaya antisipasi dengan cara mewajibkan seluruh satuan kerja agar dalam pengajuan belanja pegawai non gaji induk agar daftar rekening para penerima 7. Map Status Rekonsiliasi

terlebih dahulu dilakukan validasi oleh pihak bank penerima. Tujuannya agar ada kepastian bahwa daftar rekening yang diajukan ke KPPN adalah data valid dan dapat mengurangi tingkat return SP2D.

Dengan

banyaknya

lampiran

rekonsiliasi yang harus dibawa ke KPPN serta volume rekonsiliasi meningkat, tingkat ketelitian baik petugas rekon maupun satker menurun, sehingga diperlukan suatu tools untuk memudahkan pelaksanaan rekonsiliasi. Untuk mengatasi permasalahan yang sifatnya berulang dibuat map status yang telah dimodifikasi sedemikian rupa, berisi nama satuan kerja serta check list data-data yang harus disertakan pada saat rekonsiliasi bulanan. Dengan adanya map tersebut

system pengendalian dan verifikasi laporan akan efektif dan efisien.

8.Menyediakan sarana melalui e-mail untuk Pengiriman LPJ Bendahara Prarekonsiliasi tugasnya sebagai pejabat fungsional. Dalam pelaksanaanya di lapangan, ternyata bendahara penerimaan/pengeluaran tersebut belum sepenuhnya memahami teknis pengisian yang terdapat pada form LPJ bendahara, akibatnya seringkali LPJ yang telah mereka sampaikan dikembalikan karena tidak sesuai dengan perdirjen perbendaharaan nomor PER-47/PB/2009. Pengembalian tersebut menjadi kurang efisien terutama untuk satker yang
14

LPJ Bendahara Penerimaan/ Pengeluaran merupakan salah satu laporan yang rutin dikirimkan setiap bulannya ke KPPN sebagai bentuk pertanggungjawaban bendahara dalam
Profil KPPN Purwakarta

lokasinya sangat jauh dari KPPN Purwakarta. Sebagaimana rekonsiliasi yang telah menerapkan E-rekon, maka satuan kerja difasilitasi menyampaikan data LPJ Bendahara lebih awal melalui

email sebagai bentuk konfirmasi satker ke KPPN tentang kebenaran LPJ tersebut. Teknis penyampaian data LPJ melalui e-mail tersebut adalah :

Satuan kerja melakukan upload file LPJ Bendahara penerimaan /pengeluaran bulan berkenaan yang telah lengkap terisi datanya namun belum di tandatangani oleh Pejabat Penandatangan LPJ (KPA dan Bendahara) ke alamat e-mail KPPN Purwakarta KPPN c.q seksi Verak KPPN kemudian melakukan download file LPJ tersebut untuk kemudian melakukan verifikasi kebenaran data termasuk perbandingan saldo awal LPJ dengan saldo akhir LPJ bulan sebelumnya. Setelah verifikasi, Seksi Verak KPPN kemudian melakukan konfirmasi ke satuan kerja terkait melalui reply e-mail balasan untuk menginformasikan bahwa LPJ tersebut benar atau salah. 9. Capacity Building

Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir disemua bidang pekerjaan atau seksi KPPN terjadi kesenjangan kapasitas yang dimiliki antar pegawai meskipun masih dalam bidang pekerjaan yang sama, hal ini dapat dilihat pada adanya ketergantungan pada salah satu SDM/pegawai. Untuk mengatasi adanya kesenjangan tersebut maka pada setiap seksi dilakukan transfer knowledge untuk memeratakan kapasitas staff yang ada. Capacity 10.Buku Konsultasi

building adalah bentuk pembelajaran bersama yang dilakukan oleh setiap seksi. System pembelajaran bersama ini mirip dengan GKM, perbedaannya yaitu GKM pesertanya semua staff KPPN namun capacity building pesertanya terbatas pada seksi masingmasing dan cenderung membahas masalah teknis pekerjaan pada masingmasing seksi.

Selama ini permasalahan-permasalahan yang terjadi belum diinventarisir


Profil KPPN Purwakarta

dengan baik oleh hampir disemua KPPN. Sehingga apabila terjadi


15

permasalahan yang sama namun pada satker yang berbeda harus dijelaskan dengan berulangkali. Dengan adanya buku konsultasi, akan diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh satker untuk kemudian dijadikan buku saku permasalahan dan solusi dan dijadikan pedoman

bersama dalam menjawab permasalahan yang terjadi dilapangan. Dimasa yang akan datang diharapkan dengan adanya buku saku ini, satker yang mempunyai permasalahan dapat membaca dahulu buku saku tersebut sebelum mengajukan pertanyaan ke KPPN Purwakarta.

11. Survei Tingkat Pemahaman Pengelolaan Anggaran dan Tingkat Kepuasan Satker Tahun 2010

Telah dilakukan survey tingkat pemahaman pengelolan anggaran dan kepuasan satker pada interval triwulan

II 2010. untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman satuan kerja dalam aturan/ketentuan/aplikasi yang harus dikuasainya, serta sejauh mana tingkat kepuasan satuan kerja terhadap pelayanan KPPN Purwakarta. Berdasarkan hasil survey tersebut kemudian dilakukan evaluasi tingkat keberhasilan kinerja dan pelayanan KPPN purwakarta untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan-kebijakan manajerial.

12.Character Building dilakukkan pada tahun 2010. Pada kesempatan itu dihadirkan pula motivator yang turut memberikan materi

Dalam rangka pembentukan watak atau budi pekerti para pegawai KPPN Purwakarta telah diselenggarakan kegiatan Character Building yang

Profil KPPN Purwakarta

16

13.Warning Alert untuk SP2S (Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi)

Warning

alert

merupakan

sistem

System

ini

akan

memberikan

peringatan dini yang melekat pada komputer front office pada KPPN Purwakarta. Dasar penggunakan sistem tambahan ini karena adanya kekhawatiran dari KPPN Purwakarta atas lolosnya SPM yang diajukan oleh satker yang dikenakan sanksi SP2S. 14. Reward bagi Satker Terbaik

peringatan pada saat komputer booting yang berisi data satker dikenakan sanksi SP2S/SP3S maka petugas front office akan menolak SPM yang disampaikan oleh satker

Reward ataupun penghargaan bagi para satker terbaik telah dilaksanakan mulai tahun 2010 atas penyampaian laporan keuangan tahun 2009. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pemberian motivasi kepada satuan kerja dalam pelaksanaan rekonsiliasi laporan keuangan, penyampaian laporan pertanggungjawaban bendahara serta penyampaian rencana Pencairan dana dan Cash Disbursement secara tertib, tepat waktu dan akuntabel, Pemberiaan penghargaan ini merupakan agenda rutin tahunan. Penilaian 15.Doa Pagi

terhadap satker diwilayah kerja KPPN Purwakarta. Dasar pertimbangan penilaian Rekonsiliasi Laporan Keuangan , Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Pencairan Dana dan Cash Disbursement antara lain : faktor ketepatan waktu penyampaian laporan, faktor akurasi data , faktor kelengkapan, faktor volume transaksi, faktor akurasi dokumen pada pengajuan SPM dan konsistensi pelaksanaan Cash Disbursement.

Doa pagi hari merupakan bekal spirititual sebelum melaksanakan pekerjaan rutin agar diberi kemudahan
Profil KPPN Purwakarta

dan kelancaraan serta dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan rutin
17

setiap hari dan disampaikan secara bergilir oleh para pegawai. Selain dari doa, disampikan pula kata-kata bijak

yang membangun motivasi sebagai penyemangat dalam melaksanakan tugas.

16.Saung Pinter

Fungsi KPPN yang dituntut sebagai guru dan pelayan masyarakat mendorong lahirnya Sarana Unggulan Penuh Interaksi (SaUng PInter). Wujud saung pinter adalah bentuk saung (tempat rileks) yang dimodifikasi untuk tempat belajar mengajar. Metode pembelajarannya

dimulai dengan diumumkan melalui website, tentang materi bimtek yang akan dilaksanakan dengan kapasitas peserta maksimal 10 orang. 10 (sepuluh) pendaftar pertama diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut.

17.Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sarana penting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, namun seringkali perpustakaan dijadikan sebagai pelengkap sehingga fungsi dari perpustakaan itu sendiri tidak berjalan dengan optimal. Keberadaan perpustakaan yang unik merupakan salah satu cara guna memberikan semangat kepada para pegawai untuk memanfaatkan perpustakaan. Saat ini

KPPN purwakarta sedang mengembangkan perpustakaan dimana lay out perpustakaan itu sendiri didesain khusus dan lebih menarik diantaranya : Rak Buku yang didesain dengan bentuk yang variatif Pendataan buku yang menggunakan program khusus Koleksi buku yang variatif

Profil KPPN Purwakarta

18

18.KMS (KPPN Mobile System)

Terobosan lain dalam rangka memberikan pelayanan kepada stakeholders diwilayah kerja KPPN Prwakarta adalah menyediakan Aplikasi KPPN Mobile System. Aplikasi KMS merupakan sebuah aplikasi berbasis SMS (Short message service) yang cara penggunaannya mirip dengan aplikasi SMS Banking pada sektor perbankan. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan para satuan kerja (stakeholders) dalam hal 19.Website

mendapatkan informasi data keuangan dengan cara mengirimkan SMS. Beberapa menu yang terdapat dalam KPPN Mobile System antara lain : Informasi realisasi, sisa pagu dan sisa UP Informasi proses penyelesaian SP2D Sarana untuk menyampaikan keluhan, saran, masukan via SMS Sarana untuk menyampaikan data rencana penarikan dana harian oleh satuan kerja

Seiring dengan semangat reformasi birokrasi Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, untuk memenuhi keinginan masyarakat terhadap perbaikan kualitas pelayanan pemerintah yang dari tahun ke tahun semakin besar. Kenyataan ini merupakan issue yang sangat krusial dalam lingkup manajemen sektor publik, khususnya di bidang pelayanan perbendaharaan.
Profil KPPN Purwakarta

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara selaku Kuasa Bendahara Umum Negara mendukung pelaksanaan operasional Pemerintahan, dengan turut memberi kontribusi dalam

19

percepatan pelaksanaan program Pemerintah..

program-

diharapkan juga dapat memberikan suatu dampak yang positif kepada masyarakat umum dan pegawai KPPN Purwakarta dalam hal peningkatan pengetahuan di bidang Perbendaharaan, Keuangan Negara, dan teknologi informasi untuk memudahkan pelaksanaan tugas pokok KPPN Purwakarta.

Untuk itu pembuatan website pada KPPN Purwakarta diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam proses perbaikan kualitas pelayanan perbendaharaan KPPN Purwakarta kepada stakeholders. Disamping itu, dengan dibangunnya website ini,

20. Running text

Dalam rangka menyampaikan informasi-informasi penting terkait pelaksanaan anggaran kepada stakehodes secara up to date KPPN Purwakarta menempatkan sebuah running text pada ruang Front Office.

21. LCD/Web service untuk pengumuman

Dalam rangka memberikan informasi terkait proses penyelesaian SPM dan SP2D serta memberikan informasi / edukasi peraturan-peraturan berkaitan dengan keuangan negara kepada stakeholders telah terpasang LCD/Web service pada ruang Front Office.

Profil KPPN Purwakarta

20

B. PRESTASI Beberapa prestasi yang telah diperoleh KPPN Purwakarta dalam perjalanan tugasnya melayani stakeholders yaitu : a. Peringkat 1 LKP Tingkat Kanwil Tahun 2009 Penghargaan ini diberikan oleh Kanwil Ditjen. Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta atas Kinerja Penyampaian Laporan Kas Posisi Akhir Tahun Anggaran 2009. b. Peringkat 3 LKPP Tingkat Kanwil Tahun 2009 Penghargaan ini diberikan oleh Kanwil Ditjen. Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta atas Kinerja Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2009. c. Peringkat 25 LKPP Tingkat Nasional Tahun 2009 Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwaarta atas Kinerja Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2009, dimana sebelumnya KPPN Purwakarta pada tahun 2008 menempati peringkat 120 dan pada tahun 2007 menempati peringkat 139. d. Peringkat 5 Perencanaan Kas Tingkat Kanwil Tahun 2009 Penghargaan ini diberikan oleh Kanwil Ditjen. Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta atas Kinerja Penyampaian Laporan Perencanaan Kas Akhir Tahun Anggaran 2009 periode Triwulan IV. e. Peringkat ke-2 Pembinaan Kinerja KPPN Tingkat Kanwil Tahun 2010 Penghargaan ini diberikan oleh Kanwil Ditjen. Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta atas kinerja pelayanan KPPN tahun 2010 f. Peringkat ke-2 dalam rangka HUT Keuangan ke-64 Tahun 2010 Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwaarta atas pelaksanaan kegiatan ke Stakeholders dan gerakan penghijauan (Go Green) dalam rangka memperingati HUT Keuangan ke-64 Tahun 2010.
Profil KPPN Purwakarta

21

You might also like