You are on page 1of 3

Pondok pesantren sunan pandanaran (PPSPA) didirikan oleh Al-Maghfurlah Al-;Alim KH. Mufid Masud dan istrinya Hj.

Jauharoh Munawwir. KH. Mufid Masud di lahirkan di Solo tahun 1928 pada hari Ahad legi 25 ramadhan, wafat tanggal 2 April 2007 silam di Jogjakarta. PPSPA didirikan tanggal 20 desember 1975 di dusun Candi Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Sebelum hijrah ke candi, KH. Mufid Masud merupakan salah satu pengasuh di PP Al Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta. Di atas tanah wakaf sekitar 2000 m2 dengan bangunan di atasnya berupa sebuah rumah dan sebuah masjid, area yang sekarang disebut kompleks satu. Seiring perjalanan waktu, PPSPA telah mampu mengembangkan pendidikan-pendidikan yang dikelolahnya. PPSPA sekarang memiliki lima kompleks asrama yang terpisah-pisah, dengan jumlah dengan jumlah santri mukim kurang lebih sekitar 1300-an anak. PPSPA identik dengan al-Quran, lembaga ini sejak awalnya memang bertujuan untuk menjadi kawah candradimukanya para calon-calon khaafid-khaamil al-Quran. Falsafah pendidikan alQuran menerangkan bahwa ia merupakan kitab petunjuk yang mampu menuntun manusia keluar dari kegelapan menuju arah kehidupan yang penuh pancaran cahaya keimanan. Falsafah itulah yang dijadikan landasan berjalannya roda-roda pendidikan di PPSPA. PPSPA sebagai sebuah institusi pendidikan mengemban misi membebaskan manusia dari gelap gulitanya kejahiliyahan, mengangkat mereka ke atas kemuliaan hidup dunia-akhirat yang diselimutkan cahaya keagungan tuhan. Pada mulanya PPSPA hanya memiliki program pendidikan tahfidz al-Quran. Kini, unit kgiatan pendidikan yang diselenggarakan PPSPA telah berkembang menjadi lima program. Selain program tahfidz, system pendidikan yang diadopsi PPSPA merupakan formulasi pendidikan pesantren salafi dan formal (madrasah) sesuai dengan standar kurikulum serta metode diknas. Pengembangan dan penyempurnaan kurikulum serta metode pembelajaran terus dikembangkan oleh pihak pengelola. Ini dimaksudkan agar cita-cita PPSPA untuk mampu mencetak generasi bangsa yang mumpuni dari segi agama dan umum dapat diwujudkan. Kurikulum yang diterapkan dimadrasah mengacu pada ketentuan pemerintah dengan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi. Jika Allah SWT mengijinkan, pada tahun akademik 2009 mendatang PPSPA akan membuka perguruan tinggi, yaitu sekolah tinggi agama islam Sunan Pandanaran (STAISPA). Bentuk khidmad yang masyarakat adalah: diselenggarakan pondok pesantren sunan pandanaran kepada

1. Program tahfidz al-Quran Masa tempuh studi ini bervariasi, rata-rata dua sampai tiga tahun atau lebih. Sangat bergantung pada tingkat kecerdasan dan tingkat kerajinan seorang santri. Pengasuh menerapkan dua pola pendekatan belajar, yakni pendekatan personal dan pendekatan system. Pendekatan personal adalah tawajjuh-an antara pengasuh dengan santri saat menyetorkan hafalan, seminggu sekali sebanyak satu juz per santri sesuai dengan jadwal yang disusun. Sementara pendekatan system meliputi tiga aspek. Pertama, system badal; system ini dimaksudkan ntuk memberikan bimbingan kepada santri dalam membuat hafalan setiap bada maghrib dan bada subuh, berikut bimbingan untuk menguasai ilmu tajwid. Kedua, system presensi atau keaktifan santri dalam setiap kegiatan. Ketiga, system evaluasi berkala (imtihan) yang dilaksanakan setiap santri mencapai lima juz, berikut setiap kelipatannya sampai dengan juz 30. Selain itu, ada jam wajib deresan tiap pagi dan sore di bawah pantauan dari pengasuh dan badal. Bagi santri yang masuk pada program tahfidz al-quran dari nol atau belum mampu membaca al-Quran serta belummenguasai ilmu-ilmu penunjangnya, maka ia akan dimasukkan ke dalam kelas madrasah diniyah takhosus al-Quran terlebih dahulu. Dalam kelas matrikulasi ini, untuk tahap awal santri dibimbing untuk menghafalkan juzs amma. Pada tahun berikutnya mereka dibimbing untuk membaca al-Quran sampai khatam 30 juz bin-nadzri. Setelah semua tahapan tersebut selesai baru mereka dibimbing menghafalkan al-Quran 30 juz. Selain materi pokok

2.

3.

4.

5.

tersebut, mereka juga diberi pelajaran ilmu-ilmu penunjangan seperti tajwid, bahasa arab dasar (nahwu shorof), fiqh al-Quran (kitab al-Tibyan fii adabi hamalati al-Quran, dll. TK Sunan Pandanaran TK/RA Sunan Pandanaran merupakan lembaga formal pertama yang dimiliki oleh PPSPA setelah huffadz dan madrasah diniyah al-Quran. Misi lembaga ini adalah ingin membangun generasi bangsa yang berkarakter islami, cerdas, trampil, percaya diri serta berguna bagi nusa dan bangsa sejak usia dini. Siswa yang tercatat di TK ini sebanyak 152 anak. Banyak siswa yang belajar di lembaga ini menunjukkan bahwa ia telah mendapat kepercayaan yang besar dari masyarakat karena kualitasnya. Tahun 2004 TK sunan pandanaran masuk lima besar lomba drum band tingkat provinsi DIY, tahun 2005 meraih peringkat satu lomba mewarnai untuk tingkat nasional, menjadi TK percontohan kabupaten sleman, dan selama tujuh tahun berturut-turut dipercaya untuk menyelenggarakan TK se kecamatan ngaglik. Madrasah ibtidaiyah Sunan Pandanaran MISPA diresmikan dan mulai beroperasi sejak tahun 2006. Sampai sekarang telah memasuki tahun kedua. Target yang hendak dicapai MISPA adalah mempersiapkan kader-kader qurani sejak kecil. Mulai masuk kelas satu, siswa diajari membaca Quran dengan baik dan dbenar sesuai tajwid. Selanjutnya mereka akan dituntun mulai menghafalkan surat-surat pendek oleh guru-guru atau tahfidz atau hafidzoh, dan saat mereka sampai ke kelas empat targetnya adalah hafal juz ammah dan di kelas lima mereka ditargetkan khatam binnadzri 30 juz. MISPA dalam kesehariannya meerapkan tiga kurikulum, pertama kurikulum depag (pembelajaran wajib nasional seperti bahasa Indonesia, matematika, bahasa inggris, dll.)kedua, kurikulum muatan local, penekanan kurikulum kedua ini adalah upaya memperdalam ilmu-ilmu agama ala pesantren. Pelajaran al-Quran dimulai dari Tahsin, tartil sampai tahfidz al-Quran. Terakhir berupa kurikulum alam. Tujuan dari konsep ketiga ini adalah agar anak bisa mengenal dan menyayangi lingkungan alam sekitar sejak kecil. Salah satu caranya adalah siswa diajak praktik untuk merawat, menyiram, menata tanaman setiap pagi di laboratorium alam milik MISPA. Kegiatan ekstra kurikuler yang ada meliputi sains club, olah raga, outbound, English club, dll. Madrasah tsanawiyah Sunan Pandanaran Madrasah tsanawiyah sunan pandanaran, merupakan madrasah setingkat dengan SLTP. Madrasah ini menjadi sebuah pilihan untuk santri untuk mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan formal. MTs sunan pandanaran memuat kurikulum depag, departemen pendidikan nasional dan muatan local dari pesantren (kitab kuning dan pengkajian al-Quran), visi madrasah adalah mandiri, berprestasi, cerdas dan berkepribadian al-quan, mempunyai 5 misi dan 13 tujuan yang tertuang dalam visi misi madrasah. Dalam pencapaian program jangka panjang madrasah menuju sekolah bertaraf internasional danberpegang pada ajaran ahlusunnah wal jamaah. Madrasah sedang merintis penggunaan bahasa asingdi kelas, yang telah dirintis oleh siswa kelasVII tahun ajaran 2007/2008, dengan harapan penggunaan bahasa asing dalam proses belajar mengajar akan efektif pada 3 tahun ke depan, dan selanjutnya menerapkan kurikulum yang bertaraf internasional. Program madrasah dilakukan dengan tetap memperhatikan segi psikologis siswa, sehingga pembelajaran dilakukan sesuai dengan kemampuan dari masing-masing siswa. Lulusan dari MTs sunan pandanaran diharapkan dapat memiliki wawasan global, mampu berbahasa asing, berprestasi, dan memiliki jiwa kepesantrenan. Madrasah aliyah sunan pandanaran Sejak lahirnya MASPA mengemban misi mencetak generasi islami yang mandiri dalam segala bidang, memiliki klualitas IMTAK dan IPTEK yang seimbang serta memiliki wawasan global yang luas. Karakter ideal yang ingin dibangun MASPA bagi lulusannya yaitu santri yang memiliki kesalehan pribadi, kesalehan social dan kesalehan alam. Alumni MASPA banyak yang telah mampu meneruskan pendidikannya ke perguruan tunggi favorit baik dalam negeri maupun luar negeri. Ada tiga konsentrasi studi yang ada di MASPA; ilmu pengetahuan alam (jur. IPA), ilmu pengetahuan social (IPS), dan keagamaan (jur. Keagamaan). Sebagai perpanjangan tangan

system pendidikan pesantren, semua siswa MASPA juga diharuskan mengikuti madrasah diniyah yang diselenggarakan pondok. Pppada tahun 1999 MASPA mendapat status disamakan. Sedangkan pada 24 desember 2005 lampau, MASPA telah terakreditasi A berdasarkan SK NOMOR A/KW.12/MA/02/06. Tahun 2006/2007 87% output MASPA melanjutkan ke perguruan tinggi, dengan rincian sebanyak 13 orang siswa/siswi diterima masuk UIN sunan kalijaga melalui jurusan PBUCM, 4 orang diterima di UGM melalui beasiswa depag, 6 orang melanjutkan ke AL-Azhar Cairo Mesir , selebihnya melanjutkan ke perguruan tinggi swasta. Sementara lainnya melanjutkan di pesantren untuk menghafal Al-quran. 6. Program santri mandiri 7. Pesantren mahasiswa dan mahasiswi 8. Majelis talim al-jauharoh 9. Majelis mujahadah kamis wage 10.Yayasan bimbingan haji (YHB) Sunan pandanaran

You might also like