You are on page 1of 6

Pengaruh Teh Terhadap Tubuh Dalam kehidupan sehari-hari teh merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh setiap

lapisan masyarakat. Pada orang yang mengonsumsi teh berdasarkan kebiasaan, umumnya tidak menyadari efek dan manfaat dari minum teh tersebut. Akan tetapi, bagi orang yang minum teh untuk kesehatan, teh dipercaya memiliki manfaat dalam menetralisir lemak. Terdapat bermacam-macam jenis teh dan tiap jenis memiliki jumlah kandungan senyawa yang berbeda-beda dan memiliki khasiat dan efeknya masing-masing. Teh adalah minuman yang dihasilkan dari daun tamanan Camellia sinensis. Teh merupakan minuman terpopular kedua di dunia setelah air putih. Terdapat beberapa jenis teh dan diproduksi dengan proses yang berbeda-beda serta mengakibatkan daun teh tersebut teroksidasi pada temperatur yang berbeda pula. Berbagai macam tipe teh yang umum di dunia yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh oolong1. Kafein memiliki efek stimulan pada sistem saraf pusat (SSP), maka kafein dapat menangkal rasa kantuk dan meningkatkan kemampuan untuk pekerjaan dengan mental atau fisik. Jika seseorang mengonsumsi kafein, kemudian melakukan latihan fisik, sebelum sumber energi internal dari otot (glukosa atau glikogen) digunakan, terjadi fenomena dimana lemak akan digunakan sebagai sumber energi, sehingga membantu untuk meningkatkan stamina. Teh juga efektif untuk mencegah mabuk, karena pengaruh kafein yang menyebabkan alkohol dimetabolisme lebih cepat. Secara historis, diperkirakan bahwa teh telah diadopsi sebagai minuman yang disukai oleh manusia sebagai efek menyegarkan dari kafein. Katekin adalah jenis polyphenol dan merupakan komponen utama teh hijau, lama dikenal sebagai tanin. Katekin pertama kali diisolasi dari ekstrak tanaman
1

Macfarlane A dan Iris Macfarlane, The Empire of Tea (The Overlook Press, 2011), 32.

catechu di India (tanaman Acacia catechu, pohon dari keluarga Fabaceae, genus Acacia). Katekin teh pertama kali diisolasi oleh Dr Michiyo Tsujimura pada tahun 1929 di RIKEN (Institute of Fisik dan Kimia Penelitian) di Jepang. Terdapat empat jenis utama katekin yang ditemukan dalam daun teh, yaitu Epikatekin (EC), Epigallokatekin (EGC), Epikatekin Gallate (ECG), dan Epigallokatekin Gallate

(EGCG). Selain itu, selama proses pembuatan minuman teh yang menggunakan suhu tinggi, terjadi beberapa bentuk perubahan, yaitu EC menjadi Katekin, EGC menjadi Gallokatekin, ECG menjadi Katekin gallate, dan EGCG menjadi Gallokatekin gallate2. Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) pada teh terlihat mampu secara signifikan menghambat aktivitas dari kultur sel PCA (Prostate Cancer) secara in vitro melalui penghambatan ekspresi FAS (Fatty Acid Synthase) yang tinggi. Penghambatan FAS diikuti dengan penurunan lipogenesis, penghambatan pertumbuhan, dan apoptosis. EGCG juga menghambat aktivitas FAS dan pembelahan pada fibroblas normal (dengan ekspresi FAS yang rendah), tetapi tidak memacu apoptosis. Lipogenesis merupakan suatu jalur reaksi kimia yang mengubah molekul kimia yang akan diubah menjadi lemak FAS merupakan enzim yang berperan penting dalam mengkatalisis sintesis asam lemak yang berantai panjang. Ekspresi dari FAS pada kebanyakan orang rendah pada jaringan, karena mayoritas lipid yang diperlukan berasal dari makanan. Tetapi, pada pengidap kanker, ekspresi FAS meningkat. Penelitian di laboratorium telah membuktikan bahwa androgen dapat menstimulasi ekspresi dari FAS pada sel PCA melalui mekanisme yang menyangkut aktivasi jalur sterol regulatory element binding protein (SREBP). SREBP merupakan faktor transkripsi yang mengatur ekspresi enzim dari dua jalur lipogenesis, yaitu

Lipton Institute of Tea, Green Tea, http://www.unilever.co.uk/Images/iv-icn09_fact-sheet-green-tea_tcm28189863.pdf (24 April 2011)

sintesis asam lemak dan sintesis kolesterol. SREBP juga dapat mengekspresikan enzim lipogenik lainnya, yaitu ATP-citrase, asetil-CoA karboksilase, dan enzim malat. Kenaikan FAS pada tumor merupakan bagian dari stimulus jalur sintesis asam lemak yang kemudian juga akan meningkatkan kadar Acetil-CoA Carboksilase (ACC). Analisis KLT (Kromatografi Lapis Tipis) menunjukan bahwa EGCG mengurangi sintesis dari trigliserid dan fosfolipid (termasuk

phosphatidylethanolamine, lemak3.

phosphatidylcoline,

phosphatidylserine,

phosphatidylinositol, dan sphingomyelin), bagian dari lipid yang kaya akan asam

EGCG dapat mengaktifkan AMP (Adenosin Monofosfat) activated kinase (AMPK) yang kemudian akan menurunkan ekspresi enzim lipogenesis seperti FAS dan ACC 4. Katekin juga terbukti dapat bekerja sebagai antioksidan yang lebih kuat dari Vitamin C dan E. Sebuah studi menunjukan bahwa mengonsumsi teh hijau dan oolong dapat memperkecil kemungkinan terkena darah tinggi hingga 45% - 65% 5. Akan tetapi, dari sekian manfaat meminum teh diatas, terdapat beberapa efek negatif. Banyak orang mengonsumsi es teh tanpa mengetahui adanya kandungan oksalat yang berkadar tinggi. Oksalat merupakan salah satu faktor kimia pada pembentukan batu ginjal, suatu kelainan pada saluran kemih. Batu ginjal merupakan kristal yang terbentuk dari mineral dan garam yang umumnya ditemukan pada ginjal hingga kantung kemih. Penyebab utama batu ginjal adalah kurangnya minum air. Pada musim panas, umumnya orang-orang mengalami dehidrasi dan digabungkan
3

Eugen Illenberger, dan Jacques Momigny, Gaseous molecular ions : an introduction to elementary processes induced by ionization, http://books.google.co.id/books?id=E6Sq2usHfjEC&source=gbs_navlinks_s (23 April 2011) 4 Huang C H, et al., EGCG inhibits protein synthesis, lipogenesis, and cell cycle progression through activation of AMPK in p53 positive and negative human hepatoma cells. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19662644 (23 April 2011) 5 Harvard Medical School, Benefit of drinking green tea : The proof is in drinking tea is healthy, says Harvard Womens Health Watch, http://www.health.harvard.edu/press_releases/benefit_of_drinking_green_tea (6 Mei 2011)

dengan konsumsi es teh akan meningkatkan resiko terkena batu ginjal. Teh panas juga mengandung oksalat, tetapi tidak mudah untuk mengonsumsi teh panas dalam jumlah yang banyak. Penambahan lemon pada teh tersebut dapat mencegah pembentukan batu ginjal tersebut. Lemon memiliki kandungan sitrat yang tinggi. Sitrat dapat memperlambat pembentukan batu ginjal6. Menurut Prof. Dr. Soetaryo, Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM, minum teh setelah makan dapat menyebabkan hambatan penyerapan zat besi dalam tubuh hingga 80%. Zat besi penting dalam masa pertumbuhan karena digunakan untuk proliferasi dan diferensiasi sel, termasuk sel syaraf, otot, tulang dan organ lainnya 7. Adanya tanin pada teh dapat mengakibatkan penyerapan zat besi oleh sel darah berkurang. Berdasarkan riset Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, tanin dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama pada kategori besi non-heme. Dan menurut Dr. Rachmad Soegih, ahli gizi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat tanin dapat menghambat produksi hemoglobin8. Zat besi merupakan mineral yang terdapat pada makanan dan hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit untuk menjaga kesehatan tubuh. Kekurangan zat besi merupakan masalah nutrisi yang umum ditemukan di seluruh dunia dan dapat mengakibatkan anemia. Anemia memiliki gejala, seperti cepat lelah, kehilangan nafsu makan, dan berkurangnya imunitas tubuh. Fungsi biologis dari zat besi adalah membawa oksigen melalui hemogobin pada sel darah merah. Hemoglobin membawa oksigen menuju sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi. Zat besi juga membantu proteksi terhadap infeksi selaku bagian dari enzim pada sistem imun tubuh. Zat besi
6

Loyola University School of Medicine, Hidden Hazards of Iced Tea : Popular Summer Drink may raise risk of painful kidney stones, Loyola urologist warns, http://www.lumc.edu/Template/luhs/newsrelease/reportdetail.cfm?autonumber=973441227 (6 Mei 2011) 7 Syamsud Dhuha, Minum Teh Setelah Makan Dapat Menghambat Penyerapan Zat Besi, http://www.today.co.id/read/2011/02/25/12947/minum_teh_setelah_makan_bisa_menghambat_penyerapan_z at_besi (6 Mei 2011) 8 Dampak Negatif Es Teh, Koran Terbaru, http://koranbaru.com/dampak-negatif-es-teh/ (7 Mei 2011)

juga dapat membantu mengubah beta-karoten menjadi vitamin A, membentuk kolagen (protein yang mengikat jaringan-jaringan tubuh), serta membentuk protein (asam amino)9. Besi non-heme terdapat pada tumbuh-tumbuhan, seperti sayuran dan kacangkacangan. Sedangkan, besi heme terdapat pada makanan hewani. Absorbansi besi non-heme dipengaruhi oleh faktor penghambat dan pendukung yang terdapat pada makanan. Sedangkan, zat besi heme tidak dipengaruhi oleh faktor penghambat, sehingga zat besi heme dapat lebih banyak diserap oleh tubuh. Dari berbagai penelitian, besi heme dapat diserap hingga 30%, sedangkan non-heme hanya dapat diserap sebesar 5%. Tingkat penyerapan zat besi non-heme tersebut dapat ditingkatkan dengan penambahan vitamin C. Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme hingga empat kali lipat. Di dalam tubuh, vitamin C dan zat besi dapat membentuk senyawa kompleks askorbat-besi yang lebih mudah diserap oleh usus10. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi teh memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, seperti menetralisir lemak, menjaga kesadaran dan stamina, serta mecegah kanker. Namun, di antara manfaat tersebut terdapat efek negatif dari teh jika tidak diatasi dengan baik, seperti pembentukan batu ginjal, penurunan daya serap tubuh terhadap zat besi yang berfungsi dalam membawa oksigen untuk menghasilkan energi dan berujung pada anemia. Dianjurkan untuk mengonsumsi teh dua jam sebelum dan setelah makan atau dengan penambahan susu atau lemon.

Harvard University, Iron Nutrition, http://huhs.harvard.edu/Resources/HealthInformationByTopic/Nutrition/IronNutrition.aspx (8Mei 2011) 10 Faisal Anwar dan Ali Khomsan, Makan Tepat Badan Sehat, http://books.google.co.id/books?id=tJrYjV_r4UC&source=gbs_navlinks_s (7 Mei 2011)

DAFTAR PUSTAKA Anwar, Faisal dan Khomsa, Ali. Makan Tepat Badan Sehat. Diambil dari http://books.google.co.id/books?id=tJ-rYjV_r4UC&source=gbs_navlinks_s (7 Mei 2011) Dhuha, Syamsud. Minum Teh Setelah Makan Dapat Menghambat Penyerapan Zat Besi. Daimbil dari http://www.today.co.id/read/2011/02/25/12947/minum_teh_setelah_makan_bis a_menghambat_penyerapan_zat_besi (6 Mei 2011) Harvard Medical School. Benefit of drinking green tea : The proof is in drinking tea is healthy, says Harvard Womens Health Watch. Diambil dari http://www.health.harvard.edu/press_releases/benefit_of_drinking_green_tea (6 Mei 2011) Harvard University. Iron Nutrition. Diambil dari http://huhs.harvard.edu/Resources/HealthInformationByTopic/Nutrition/IronNu trition.aspx (8Mei 2011) Huang, C H, et al. EGCG inhibits protein synthesis, lipogenesis, and cell cycle progression through activation of AMPK in p53 positive and negative human hepatoma cells. Diambil dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19662644 (23 April 2011) Illenberger, E. dan Momigny, J. Gaseous molecular ions : an introduction to elementary processes induced by ionization. Diambil dari http://books.google.co.id/books?id=E6Sq2usHfjEC&source=gbs_navlinks_s (23 April 2011) Koran Terbaru. Dampak Negatif Es Teh. Diambil dari http://koranbaru.com/dampaknegatif-es-teh/ (7 Mei 2011) Lipton Institute of Tea. Green Tea. Diambil dari http://www.unilever.co.uk/Images/iv-icn09_fact-sheet-green-tea_tcm28189863.pdf (24 April 2011) Loyola University School of Medicine. Hidden Hazards of Iced Tea : Popular Summer Drink may raise risk of painful kidney stones, Loyola urologist warns. Diambil dari http://www.lumc.edu/Template/luhs/newsrelease/reportdetail.cfm?autonumber= 973441227 (6 Mei 2011) Macfarlane A dan Iris Macfarlane, The Empire of Tea (The Overlook Press, 2011), 32.

You might also like