You are on page 1of 3

UNDANG UNDANG DASAR 1945

Pasal 1 ayat 1 Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. ayat 3 Negara Indonesia adalah negara hukum. Pasal 2 ayat 1 MPR terdiri atas DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilihan Umum Ayat 2 MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara Ayat 3 Segala putusan MPR ditetapkan dengan suara terbanyak. Wewenang MPR : 1. Mengubah dan menetapkan UUD 2. Melantik Presiden dan wakil Presiden 3. Menyaksikan Presiden ketika mengucapkan sumpah 4. Memberhentikan Presiden dan wakil Presiden Pasal 3 ayat 2 MPR melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. Pasal 4 ayat 1 Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UndangUndang Dasar. Pasal 5 ayat 1 Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR. Ayat 2 Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang Pasal 6 tentang calon Presiden dan wakil presiden syarat dan cara pemilihannya. Pasal 7 Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam satu masa jabatan. 7a Presiden dan/atau wakil Presiden diberhentikan dari masa jabatan oleh MPR jikA terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat atau perbuatan tercela. 7b tentang usul pemberhentian presiden oleh DPR kepada MPR lalu Mahkamah Konstitusi, dengan dukungan 2/3 anggota DPR yang hadir dan dihadiri 2/3 anggota DPR 7c Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR. Pasal 8 ayat 3 jika Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak bisa melaksanakan tugas digantikan oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Pertahanan Keamanan secra bersama-sama. Pasal 11 Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. Pasal 14 ayat 1 Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA. Pasal 14 ayat 2 Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Pasal 15, Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang daitur dengan undang-undang. Pasal 16, Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang.

Pasal 17 ayat 1, Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara Pasal 17 ayat 2, Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Pasal 18 Tentang Pemerintah Daerah, cara pemilihan, wewenang, hubungan keuangan, pelayanan umum dan sumber daya alam diatur dengan undang-undang. Pasal 19 ayat 1 Anggota DPR dipilih melalui Pemilu. ayat 2 Susunan DPR diatur dengan undang-undang. ayat 3 DPR bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. Pasal 22 C keanggotaan anggota DPD tiap daerah sama yang jumlahnya tidak boleh lebih 1/3 dari jumlah anggota DPR Pasal 22 D tugas dan wewenang DPD mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah. Pasal 22 E, Asas pemilu langsung, umum, bebas, rahasia dan jurdil dan tujuan pemilu. Pasal 23 BPK sebagai pemeriksa keuangan hasilnya diserahkan kepada DPR Pasal 23 ayat 1, tentang APBN ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dst. Pasal 23F ayat 1, Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden. Pasal 23G ayat1, kedudukan BPK di ibukota negara. Pasal 24 ayat 1, Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukm dan keadilan. Pasal 24 ayat 2, Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah MA dan badan peradilan di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, militer, agama, dan tata usaha negara, dan oleh sebuah MK. Pasal 24a MA berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di bawah undang-undang dst. Pasal 24b, KY mengusulkan pengangkatan hakim agung dan menjaga kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Pasal 26 ayat 1, Warganegara Indonesia adalah WNI asli dan orang lain yang disahkan dengan undang-undang. Pasal 27 ayat 1, Setiap warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa kecuali. Pasal 27 ayat 2, ....................atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal 27 ayat3,..................... berhak dan wajib ikut dalam upaya pembelaan negara. Pasal 28, Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan ...dst ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 29 ayat 1, Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pasal 29 ayat 2, Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Pasal 30 ayat 1, Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat 2, Usaha pertahanan melalui sistem hankamrata, TNI dan polisi sebagai kekuatan utama dan rakyat pendukung. Pasal 30 ayat 4, Tugas kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta melindungi, mengayomi, melayani masayarakat dan mnegakkan hukum. Pasal 31 ayat 1, Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pasal 31 ayat 2, Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Pasal 32, tentang kebudayaan nasional Pasal 33, tentang perekonomian Pasal 34, tentang fakir miskin dan anak terlantar. Pasal 35, tentang Bendera Merah putih. Pasal 36, tentang Bahasa Indonesia, a, Garuda Pancasila dan seboyan Bhineka Tunggal Ikan, b. Lagu Kebangsaan Indonsia raya. Pasal 37 ayat 1, Usul perubahan UUD diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 jumlah anggota MPR. Ayat 2, Setiap usul diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang ingin diubah. Ayat 3, sidang untuk melakukan perubahan dihadiri minimal 2/3 jumlah anggota MPR. Ayat 4, Putusan perubahan diambil atas peesetujuan minimal lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR. Macam- macam hak anggota DPR : 1. Hak Inisiatif : hak untuk mengajukan usul RUU 2. Hak Amandemen : hak untuk mengadakan perubahan terhadap suatu usul yang diajukan oleh Presiden. 3. Hak Budged : hak untuk mengesahkan RAPBN yang diajukan oleh pemerintah. 4. Hak Bertanya : hak untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah. 5. Hak Interpelasi : hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah terhadap sesuatu masalah, usul ini harus diajukan oleh sekurang-kurangnya 10 orang dan diajukan scara tertulis kepada ketua DPR. 6. Hak Angket : hak untuk mengadakan penyelidikan terhadap masalah tertentu, usul ini harus diajukan sekurang-kurangnya 20 orang dan disampaikan secara tertulis kepada ketua DPR. 7. Hak Petisi : hak untuk mengadakan usul atau anjuran serta pernyataan mengenai suatu masalah.

You might also like