You are on page 1of 8

EFEK MEROKOK TERHADAP RONGGA MULUT

Sarah Faizah Daulay Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Jalan Alumni No.2 Kampus USU, Medan 20155

Abstract Smoking has a close relationship with the oral cavity. Smoking may be associated with a variety of dangerous changes in the oral cavity. Cigarettes containing materials - hazardous chemicals and produces smoke that contains gas - a toxic gas. In smoking, tobacco smoking contained in direct contact with the mouth, as well as materials - chemicals found in cigarettes have their effect - each of the oral cavity. Therefore, smoking can give a direct negative effect on the network in the oral cavity. Cigarettes can cause various diseases in the oral cavity, causing halitosis, causes staining, tartar more easily develop, destroying the email and dentine, mouth mucosa, oral hygiene, and periodontium. Tobacco contained in cigarettes is also harmful to the health of the oral cavity. People who smoke have a risk of periodontal disease and disorders of the mouth four times greater than those who do not smoke.

Keywords : smoking, periodontal, oral cavity

PENDAHULUAN Merokok merupakan kebiasaan umum yang memiliki daya merusak cukup besar terhadap kesehatan. Rokok adalah salah satu jenis konsumsi manusia yang mengakibatkan banyak penyakit seperti kanker, kardiovaskuler, gangguan kesehatan lainnya. Dalam rokok, terdapat tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya yaitu tar, nikotin dan karbonmonoksida. Asap rokok juga mengandung oksidan yang diperkirakan jumlahnya 1015 1018 molekul radikal bebas di setiap hisapan.

Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai dimana-mana di dunia. Kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial.1 Rokok yang diisap oleh seseorang mutlak melalui mulut, berkontak dengan gigi dan jaringan lunak (mukosa) rongga mulut sehingga dapat dipastikan rokok mempunyai pengaruh terhadap gigi dan mulut karena bagian ini (gigi dan mulut) adalah yang pertama terkena paparan asap rokok. Laporan jurnal periodonti dari penelitian bahwa dari 13.650 orang yang berusia 18 tahun ke atas, ditemukan bahwa perokok memiliki risiko penyakit periodontal empat kali lebih besar daripada orang yang tidak pernah merokok.2 Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang beberapa efek merokok terhadap rongga mulut. Kebiasaan merokok erat kaitannya dengan berbagai macam perubahan yang berbahaya dalam rongga mulut. Penderita periodontitis yang perokok memiliki tingkat yang lebih parah dan mempunyai insiden acute ulcerative gingivitis yang lebih tinggi. Beberapa efek merokok terhadap rongga mulut diantaranya penyebab halitosis,penyebab staining, tartar lebih mudah berkembang, merusak email dan dentin, mukosa mulut, kebersihan mulut,dan periodontium.

PENGARUH ROKOK TERHADAP MUKOSA MULUT Rokok mempunyai banyak dampak negatif terhadap mukosa mulut. Rokok merusak jaringan jaringan yang terdapat di mukosa mulut. Bahan bahan kimia dan gas dalam rokok, seperti : tar, nikotin, karbonmonoksida, amonia, sianida, nikotin dan sebagainya merangsang infeksi mukosa. Tar, nikotin, dan karbonmonoksida merupakan bahan kimia yang paling berbahaya yang terkandung dalam rokok.

Tar adalah hidrokarbon aromatic polsiklik yang terdapat dalam asap rokok dan merupakan senyawa yang bersifat karsinogenik3. Tar dapat menyebabkan perubahan awal pada struktur dasar epitel mukosa mulut seperti deskuamasi, atropi dan keratosis, lebih jauh mengakibatkan dysplasia epitel, selanjutnya karsinoma in situ atau karsinoma invasive.4 Kadar tar yang terkandung dalam asap rokok inilah yang berpotensi m enimbulkan kanker. Nikotin adalah bahan alkaloid toksik dalam tembakau yang dapat langsung bekerja pada system saraf perifer, menimbulkan rangsangan ganglionik dan pelepasan katekolamin yang secara tidak langsung akan menimbulkan ROS.3 Studi epidomologi yang menunjukkan bahwa dari semua penderita kanker mulut, lebih dari setengahnya adalah perokok sehingga dapat dilihat bahwa rokok merupakan bahan yang meningkatkan tingginya penderita kanker mulut3,4. Dan adanya faktor karsinogen memicu untuk terjadinya karsinoma.4 Leukoplakia adalah istilah klasik untuk plak atau bercak putih pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyakit lain secara klinis atau histopatologis dimana daerah yang rentan adalah dasar mulut, ventral dan lateral lidah. Rokok dapat menstimulasi melanosit mukosa mulut dan menghasilkan melanin berlebihan, sehingga terjadi pigmentasi coklat pada mukosa bukal, dan gingiva yang dikenal sebagai lesi Melanosis Perokok.4 Rokok menyebabkan tonjolan pada lidah bagian atas menjadi lebih panjang (hipertropi) yang merusak ujung sensoris tastebuds (alat perasa).1

ROKOK MENYEBABKAN ADANYA NODA ATAU STAIN Hasil pembakaran tembakau yang terdapat dalam rokok, disebut ter menyebabkan adanya noda yang menjadi penyebab perubahan warna pada gigi. Pada perokok biasa, noda yang ada berwarna coklat, sedangkan pada perokok pipa terjadi warna perubahan warna

menjadi hitam. Apabila merokok yang berkepanjangan stain akan masuk ke bagian gigi lapisan superficial dan sulit untuk dihilangkan. 1

gambar : terdapatnya stain pada mulut akibat merokok

PENGARUH ROKOK TERHADAP EMAIL DAN DENTIN

gambar : adanya pengaruh rokok terhadap email dan dentin

Berdasarkan hasil penelitian WHO 80 -95% masyarakat menghisap rokok kretek yang mana menurut Soetarti (1992) dilaporkan adanya hubungan antara rokok kretek dengan karies spesifik , baik dalam bentuk,lokasi, maupun patofisiologi pada perokok kretek5. Karies spesifik dalam hal ini diduga bukan karena demineralisasi, hal ini mungkin disebabkan tembakau mengandung fenol dan sIgA juga eugenol cengkeh yang bersifat antibakteri. Efek merokok terhadap email dan dentin berbeda berdasarkan jenis rokok yang dikonsumsi, lama waktu konsumsi, juga banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi. Cairan krevikular bersama dengan asap rokok berdifusi melalui lubang mikro pada permukaan email dan dapat mencapai lapisan dentino-enamel junction yang akan menyebabkan denaturasi protein pada bagian organik gigi.5 Pada rokok kretek, apabila terjadi denaturasi, dentin akan mengalami pengerasan terlebih dahulu yang akan menyebabkan penurunan mikro ditandai dengan terjadinya skeloris.5

PENGARUH ROKOK TERHADAP JARINGAN PERIODONTAL Periodontitis adalah penyakit radang kronis yang terjadi akibat aktivitas plak bakteri, yang diawali oleh timbulnya radang pada gusi dan berlanjut hingga terbentuknya lubang gigi, kehilangan perlekatan tulang dan berakhir pada tanggalnya gigi. Perokok mempunyai resiko yang besar untuk perkembangan penyakit periodontal menjadi lebih parah dibandingkan dengan bukan perokok. Terdapat hubungan yang sangat erat antara konsumsi merokok dengan jaringan periodontium. Kalkulus, lubang pada gigi, kerusakan jaringan periodontal jauh lebih banyak ditemukan pada mereka yang perokok. Demikian juga standar kebersihan rongga mulut orang perokok terlihat sangat memprihatinkan.6 Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludah. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zat asam) sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok berisiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit periodontal dibandingkan mereka yang bukan perokok.7

gambar : jaringan periodontal orang perokok

Pada perokok terdapat penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang terdapat di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehinggal sel pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga terhadap infeksi. 7

Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Periodontity meneliti bahwa mereka yang perokok akan berisiko empat kali lebih besar untuk terkena penyakit periodontal daripada mereka yang tidak merokok.2 Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar

dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi.7 Hubungan antara produktivitas tembakau dan penyakit periodontal dapat digambarkan dalam 6 bagian,yaitu6 : 1. Berpengaruh terhadap prevalensi penyakit periodontal Penelitian Edinburgh, Kowolik, and Nisbet (1983) terlihat bahwa 98 dari 100 orang yang terkena Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) adalah perokok. Selain itu, pada mulut orang yang merokok akan lebih banyak timbunan plak dan lebih dalamnya masalah lubang periodontal sebagai akibat dari bahan bahan kimia yang terkandung dalam rokok. Laporan terbaru dari penelitian 10 tahun terakhir bahwa merokok merupakan penyebab yang signifikan atas hilangnya tulang alveolar. Banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi juga menunjukkan prevalensi yang berbeda beda. Penelitian Spanish dari 889 subjek bahwa setiap kenaikan konsumsi 10 20 akan menunjukkan adanya kenaikan risiko sebasar 0.5 sampai 10 %6. Dari kasus yang tampak, terlihat beberapa kasus yang terlihatlebih rentan terjadi pada mereka yang perokok, antara lain6 :
y y y

lebih mudah kehilangan tulang alveolar meningkatkan kedalaman lubang meningkatkan penyakit

y y y

meningkatkan tumpukan kalkulus mengurangi perawatan pada gingival mengganggu aliran darah pada gingival

2. Memungkinkan terjadinya kerusakan hubungan jaringan periodontitis Tembakau dapat menjadi penyebab signifikan dalam peningkatan penyakit periodontal, hal ini dapat dilihat pada kenyataan bahwa persentasi mereka yang mengalami periodontiti lebih besar pada perokok.6 3. Akibat dari tembakau tanpa asap pada jaringan periodontal. Dalam rongga mulut tembakau sangat erat kaitannya dengan leukoplakia dan karsinoma yang merupakan penyebab kanker mulut.6 4. Kemungkinan rusaknya bagian yang berhubungan dengan jaringan periodontal. Penelitian menunjukkan bahwa terlihat adanya perbedaan tumpukan plak,standar kebersihan mulut, dan tingkat kehilangan tulang alveolar antara orang yang perokok dengan yang tidak perokok.6 Merokok menghasilkan produksi nikotin yang berhubungan dengan daerah gingival dimana efeknya sangat berbahaya. Efek merokok pada jaringan local seperti : a. Merusak rangsangan jaringan terhadap adanya infeksi (Seymour, 1991). b. Mengubah rangsangan sehingga lebih merusak jaringan (Lamster, 1992).

5. Dampak terhadap perawatan periodontal Seperti yang diketahui bahwa merokok memberikan efek yang signifikan terhadap semua jenis penyakit periodontal.6 6. Penghentian merokok dalam pencegahan penyakit periodontal. Menginformasikan tentang bahaya dan mengajak untuk berhenti merokok penting untuk pencegahan penyakit periodontal secara inisiasi dan progresi.6

PEMBAHASAN Kandungan rokok yang terdiri dari gas dan bahan bahan kimia yang bersifat toksik dan karsinogenik. Merokok dapat menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan di dalam rongga mulut, di samping kesehatan secara umum. Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut, tentunya dapat menjalankan peran yang penting dalam menyadarkan masyarakat terhadap bahaya merokok, khusunya untuk masalah perawatan kesehatan mulut. DAFTAR PUSTAKA 1. Mulyawati Yenny. 30 Maret 2004. <http://www.gizi.net/cgi-

bin/berita/fullnews.cgi?newsid1080707834,43437 ,> (19 Oktober 2009). 2. Ellis Medeline. The effects of smoking on oral health. 22 January

2008.<http://www.healthnews.com/dental-health/effects-smoking-oralhealth/index.php> (4 Oktober 2009). 3. Revianti Syamsulina. Pengaruh radikal bebas pada rokok terhadap timbulnya kelainan di rongga mulut. J Dent FKG-UHT 2007; 1(2): 859. 4. Dewi Diana. Pengaruh kebiasaan merokok terhadap mukosa mulut. J Dent 2005; 10(2): 1325. 5. Soetiarto Farida, Winanto S. Subekti, Rukmo Mandojo, Irawan Bambang. Pengaruh rokok terhadap kekerasan mikro pada email dan dentin. J Dent 2004; (56): 705. 6. Eley BM, Manson JD.Periodontitics.5 th ed.London : Wright, 2004 : 44 9. 7. Amalia. Bahaya merokok. 8 September 2009. <http://smkn1-

kotabekasi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=319%3Abahayamerokok&catid=54%3Aartikel-sehat&Itemid=411&lang=in> (19 Oktober 2009).

You might also like