You are on page 1of 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN

: MATEMATIKA : IX ( SEMBILAN ) : 2 ( DUA ) : 2009 / 2010

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 BUBULAN Jl.Raya Bubulan No.135 Bubulan Bojonegoro 2009

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( 1 )


SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMP Negeri 1 Bubulan : MATEMATIKA : IX / 2

: 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana. : 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar. : 1. Menjelaskan pengertian bilangan bilangan berpangkat, bilangan bulat positif, negatif dan nol. 2. Mengubah bulat positif. bilangan berpangkat pangkat negatif menjadi

Alokasi Waktu

: 4 X 40 menit ( 2 Pertemuan )

A.

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian bilangan berpangkat bilangan positif, negatif dan nol. 2. Menjelaskan sifat perkalian dan pembagian bilangan berpangkat dengan bilangan pokok sama. 3. Menjelaskan hasil pemangkatan bilangan dengan pangkat nol 4. Mengubah bilangan berpangkat bulat negatif menjadi bilangan bulat pangkat positif.

B.

Materi Ajar Bilangan berpangkat dan bentuk akar

C.

Metode Pembelajaran Demonstrasi, Tanya jawab, penugasan dengan pendekatan induktif dan model pembelajaran kooperatif.

D.

Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan

Apersepsi Motivasi

: Mengingat kembali pengertian perkalian suatu bilangan : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran diantaranya dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan bilangan dalam jumlah besar yang dinyatakan dalam bentuk bilangan berpangkat, misalnya 12.400.000.000 yang ditulis dalam bentuk 1,24 X 1010

Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak membahas pengertian bilangan berpangkat positif, nol dan negatif dengan memberikan beberapa contoh diantaranya : 23 , (-2)3 dan 2 4 b. Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak membahas contoh mengalikan dua bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama dengan beberapa contoh diantaranya : 25 x 25 = (2x2x2) x (2x2x2x2x2) = 2x2x2x2x2x2x2x2 b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang pengembangannya yaitu mengalikan dan membagi dua bilangan berpangkat dengan bilangan pokok sama melalui metode induktif.. Dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan arahan seperlunya. c. Siswa melanjutkan membahas dalam diskusi kelompok tentang sifat-sifat perkalian dan pembagian bilangan berpangkat, yang mengarah pada bentuk an x am ; an : am ; (axb) n ; (a:b) n d.Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan. 2. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi.

Pertemuan Kedua Pendahuluan Apersepsi : Membahas PR yang sulit Mengingat kembali pengertian an dan sifat-sifatnya.

Motivasi

: a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran diantaranya dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan bilangan dalam jumlah besar yang dinyatakan dalam bentuk bilangan berpangkat yang dikalikan atau dibagi

Kegiatan Inti

: a. Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak untuk mengungat kembali tentang arti bilangan berpangkat. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang hasil dari bilangan yang berpangkat (0) nol dengan metode induktif dengan memberikan contoh diantaranya. 20 = 23-3 = 23 : 23 =8:8 =1 Kemudian menggeneralisasikan menjadi bentuk umum bahwa Setiap bilangan yang dipangkatkan dengan 0 (nol) arahan seperlunya. d.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak membahas cara merubah bilangan berpangkat negatif menjadi bilangan berpangkat positif dengan menerapkan sifat-sifat yang telah dipelajari yang disertai contoh : 3-3 = 20-3 = 20 : 23 = 1 : 23 = 1 / 23 d. Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan. (sifat bilangan berpangkat) selalu sama dengan 1 , dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan (pemisalan contoh) (sifat pembagian bil.berpangkat) pangkat hanya sebuah

1. Penutup

: a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi.

Alat dan sumber Belajar Buku teks, LKS Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian Contoh Instrumen: 1. Tentukan arti dari : a. 32 a. 53 = 35 b. 5-3 b. 150 c. (23x32)x34 = 23x(32x34) 2. Tentukan benar atau salah perhitungan di bawah ini: b. 46 x 42 = 42 x 46 3. Bagaimana hasil bilangan berpangkat yang pangkatnya 0 (nol) 4. Ubahlah bilangan di bawah ini dalam bentuk berpangkat positif : a. 3-4 b. b-2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( 2 )


SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : SMP Negeri 1 Bubulan : MATEMATIKA : IX / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

: 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana. : 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar. : 1. Mengenal arti bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar 2. Mengubah pecahan sebaliknya hasilnya. bilangan kebentuk serta berpangkat akar dan menemukan

Alokasi Waktu

: 4 X 40 menit ( 2 Pertemuan )

A. 1.

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : Menjelaskan pengertian bilangan berpangkat bentuk pecahan dan bilangan bentuk akar. 2. Menyederhanakan bentuk akar

3. 4.

Merubah bilangan bentuk akar kedalam bentuk pangkat. Merubah bilangan bentuk pangkat kedalam bentuk akar. B. Materi Ajar

Bilangan berpangkat dan bentuk akar C. Metode Pembelajaran Demonstrasi, tanyajawab, penugasan dengan pendekatan induktif dan model pembelajaran kooperatif. b. D. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan

Apersepsi

: Membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa. Mengingat kembali pengertian bilangan berpangkat dan sifatsifatnya

Motivasi

: a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran diantaranya dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan bilangan dalam bentuk akar dan operasinya.

Kegiatan Inti

: a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak membahas pengertian bilangan berpangkat pecahan dan bilangan berbentuk akar (misalnya beda antara bilangan bentuk 9 dan 11) . Dan memberikan gambaran bahwa berpangkat dan bilangan dalam bentuk antara bilangan akar terdapat

keterkaitan yaitu untuk mempermudah menentukan nilai suatu bilangan., misalnya 53/2 yang tidak dapat dihitung langsung nilainya kecuali dengan merubah dalam bentuk akar. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk bilangan mendiskusikan dalam bentuk tentang akar cara dengan menyederhanakan

memberikan beberapa soal diantaranya menyederhanakan 8 , 332 yang didahului dengan memberikan sifat bilangan bentuk akar dalam bentuk contoh , misalnya: 225 = 9x25 = 9 x 25 Dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan arahan seperlunya. c.Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan. 3. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. Pertemuan Kedua Pendahuluan Apersepsi : Membahas PR yang sulit

Mengingat kembali pengertian bilangan bentuk akar dan bilangan berpangkat pecahan Motivasi : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran diantaranya dapat menentukan nilai bilangan yang berpangkat pecahan yang tidak dapat dihitung dengan cara biasa melainkan harus diubah dalam bentuk akar. Kegiatan Inti : a. Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak membahas contoh cara merubah bilangan dalam bentuk akar kedalam bentuk pangkat pecahan dan sebaliknya. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 2 siswa (teman sebangku) untuk mendiskusikan tentang cara merubah bilangan berpangkat kedalam bentuk akar dan sebaliknya dengan memberikan contoh sederhana 54/3 = 354 . Dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan arahan seperlunya. c. Siswa melanjutkan membahas dalam diskusi kelompok dengan menentukan nilai dari bilangan dalam bentuk pecahan yang dirubah dulu menjadi bilangan dalam bentuk akar. d.Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan. 2. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. a. E. Alat dan sumber Belajar Buku teks, LKS F. Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian Contoh Instrumen: 1. Diantara bilangan dibawah ini manakah yang merupakan bentuk akar ? a. 32 b. 121

2. Sederhanakanlah : a. 108 a. 5 a. 52/3 a. 35 b. 350 b. 6b2 b.p 3/4 b. 6 5b3 3. Ubahlah bilangan di bawah ini dalam bentuk pangkat: 4. Ubahlah bilangan di bawah ini dalam bentuk akar: 5. Sederhanakan bilangan bentuk akar di bawah ini :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( 3 )


SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : SMP Negeri 1 Bubulan : MATEMATIKA : IX / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

: 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana. : 5.2 Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar. : 1. Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali , bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar. 2. Merasionalkan penyebut pecahan bentuk a/b dengan a dan b bilangan positif dan b bukan bilangan kuadrat sempurna.

Alokasi Waktu

: 6 X 40 menit ( 3 Pertemuan )

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 1. Menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan bilangan berpangkat bulat. 1. 2. Menyelesaikan perkalian dan pembagian bilangan berpangkat bulat Menyelesaikan operasi pangkat dari bilangan berpangkat bulat. 3. Menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan bilangan bentuk akar. 4. 5. Menyelesaikan perkalian dan pembagian bilangan bentuk akar Menyelesaikan operasi pangkat dari bilangan bentuk akar.

B. Materi Ajar Bilangan berpangkat dan bentuk akar

C. pembelajaran kooperatif.

Metode Pembelajaran

Demonstrasi, tanyajawab, penugasan dengan pendekatan induktif dan model

D. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan Apersepsi Motivasi : Mengingat kembali pengertian bilangan berpangkat : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak mengingat kembali pengertian bilangan berpangkat positif, nol dan negatif. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang hasil dari operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan berpangkat dengan memberikan contoh menghitung hasil dari 52 + 33 dan 52 - 33 . Dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan arahan seperlunya. c.Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan mendiskusikan tentang hasil dari operasi perkalian dan pembagian bilangan berpangkat dengan memberikan beberapa contoh, diantaranya : 32 x 34 = (3x3) x (3x3x3x3) = 3x3x3x3x3x3 = 36 85 : 83 = (8x8x8x8x8) : ( 8x8x8) 8x8x8x8x8 8x 8x8 = 8x8 = 82

dan kemudian diarahkan pada bentuk umum am x an = am+n dan am : an = am-n : 4. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi.

Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan Apersepsi : Membahas PR yang sulit Mengingat kembali pengertian bilangan berpangkat dan bentuk akar Motivasi : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diarahkan untuk membahas perkalian bilangan berpangkat secara berulang, misalnya 32 x 32 x 32 dan dibandingkan hasilnya dengan nilai dari (32)3. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang pengembangannya yaitu menentukan hasil dari bilangan berpangkat yang dipangkatkan sehingga diarahkan pada bentuk (a m)n = a seperlunya. c. Siswa melanjutkan membahas dalam diskusi kelompok tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bentuk akar dengan menerapkan hukum Dustributif perkalian dengan penjumlahan atau pengurangan . Dalam hal inidiberikan contoh 42+32 dan 236 - 36. yang mengarah pada ab+ cb = (a+c)b dan ab - cb = (a-c)b d. Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan. 3. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR.
mn

Dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan arahan

c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. Pertemuan Ketiga 1. Pendahuluan Apersepsi : Membahas PR yang sulit Mengingat kembali pengertian perkalian dan pembagian bilangan bentuk akar. Motivasi : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diarahkan untuk membahas perkalian dan pembagian bilangan bentuk akar . b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang pengembangannya yaitu menentukan bentuk umum dari perkalian dan pembagian bilangan bentuk akar dimulai dengan contoh menghitung nilai dari 25 x 9 dibanding dengan hasil 25x9, begitu juga dengan membandingkan antara 100 : 25 dengan hasil antara 100:25. Kemudian diarahkan pada bentuk umum a x b = axb dan a : b = a:b. Dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan arahan seperlunya. c. Siswa melanjutkan membahas dalam diskusi kelompok tentang pangkat dari bilangan bentuk akar dengan memberikan contoh (5)2 yang mengarah (b) n d. Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan. 4. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. E. Alat dan sumber Belajar Buku teks, LKS F. Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian

Contoh Instrumen: 1. Nyatakan hasil dari : a. 34 + 23 2. Sederhanakanlah : a. 45 x 47 c. 58 : 53 a. (25) 3 a. 2 3 + 4 3 c. 8 5 - 2 5 a. 2a 3 x a 3 c.( t) 6 6. Tentukan dalam bentuk pangkat : a. (3)2 b. (3a2) x (3a4) b. (ab) c b. 6 12 + 3 27 c. 4 18 - 5 50 b. 125 : 5 b. b5 x b8 d. p2 : p9 b. 2 3 3 2

3. Nyatakan dalam bentuk berpangkat yang sederhana: 4. Nyatakan hasilnya dalam bentuk paling sederhana :

5. Tentukan hasilnya dalam bentuk paling sederhana :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( 4 )


SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : SMPN 1 Bubulan : MATEMATIKA : IX / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu

: 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana. : 5.3 Memecahkan masalah sederhana yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan bentuk akar. : Menggunakan sifat-sifat dan operasi hitung pada bilangan berpangkat dan bentuk akar untuk memecahkan masalah.. : 2 X 40 menit

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 1. 6. Menyelesaikan masalah sederhana dengan menerapkan sifat-sifat dan operasi hitung pada bilangan berpangkat.. Menyelesaikan masalah sederhana dengan menerapkan sifat-sifat dan operasi hitung pada bilangan bentuk akar B. Materi Ajar Bilangan berpangkat dan bentuk akar C. Metode Pembelajaran Tanyajawab, penugasan dengan pendekatan induktif dan model pembelajaran kooperatif. D. Langkah-langkah Kegiatan 1. Pendahuluan

Apersepsi

: Membahas PR yang dirasa sulit oleh siswa Mengingat kembali pengertian bilangan berpangkat dan bentuk akar serta operasi dan sifat-sifatnya

Motivasi

: a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran, bahwa setiap kita mempelajari pengetahuan pasti ada manfaatnya bagi kita baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan Inti

: a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak mengingat kembali pengertian bilangan berpangkat dan bentuk akar dengan memberikan akar sangat beberapa soal latihan. untuk Setelah itu guru soal memberikan gambaran bahwa bilangan berpangkat dan bentuk bermanfaat menyelesaikan pengembangan. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan cara menyelesaikan soal dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan sifat-sifat dan operasi hitung pada bilangan bentuk akar. Dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan arahan seperlunya.

5. Penutup

: a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi.

E. Alat dan sumber Belajar Buku teks, LKS F. Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian Contoh Instrumen: 1. Diketahui p = 23 , q = 32 dan r = 33 . Tentukan nilai dari : a. 2p + 3q b. pq - r 2 c. p2 - q 2 - 3r 2 3. Diketahui persegi panjang yang panjang sisinya 5 2 cm dan lebarnya 3 2 cm. Tentukan panjang diagonal persegi panjang tersebut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( 5 )


SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : SMPN 1 Bubulan : MATEMATIKA : IX / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

: 6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunannya dalam pemecahan masalah sederhana. : 6.1Menentukan pola barisan bilangan sederhana. : 1. Menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan barisan bilangan. 2. Mengenal unsur-unsur barisan dan deret diantaranya suku pertama, rasio dan beda. 3. Menentukan pola barisan bilangan

Alokasi Waktu

: 6 X 40 menit ( 3 Pertemuan )

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 1. Memberikan contoh hal-hal dalam kehidupan sehari-hari yangberkaitan dengan barisan bilangan. 2. Menentukan suku pertama dan suku berikutnya dari suatu barisan. 7. 8. Menentukan beda dan rasio suatu barisan bilangan. Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan dengan memperhatikan bentuk keteraturan (pola) dari barisan bilangan tersebut. B. Materi Ajar 1. Barisan dan deret Aritmetika. 2. Barisan dan deret Geometri

C. pembelajaran kooperatif. D. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama

Metode Pembelajaran

Demonstrasi, tanyajawab, penugasan dengan pendekatan induktif dan model

1. Pendahuluan Apersepsi : Mengingat kembali beberapa hal dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai Motivasi keteraturan yang dimulai dari memperhatikan beberapa jenis bilangan yang diketahui siswa : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya terutama untuk melanjutkan pada sekolah yang lebih tinggi baik SMA maupun SMK . b.Menyebutkan tujuan pembelajaran terutama dalam keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak mencari hal-hal dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan barisan. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang beberapa pengertian dalam suatu barisan bilangan yaitu suku pertama dan suku berikutnya dengan memberikan contoh beberapa barisan baik berupa barisan bilangan ataupun barisan yang lain. Misalnya : 1,3,5,7, J,F,M,A, menentukan sederhana. d. Guru memberikan soal latihan yang relevan. 6. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. suku (Bilangan Ganjil) (Nama Depan Bulan Masehi) berikutnya suatu barisan dengan

c.Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan mendiskusikan cara memperhatikan keteraturannya dengan memberikan contoh

Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan Apersepsi : Membahas PR yang dianggap sulit bagi siswa. Mengingat kembali pengertian barisan bilangan dan unsurunsurnya yaitu tentang suku pertama dan suku berikutnya. Motivasi : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diberikan contoh beberapa barisan untuk diperhatikan bentuk keteraturannya dan diarahkan untuk mengenal istilah beda dan rasio suatu barisan Contoh : 2,4,6,8, (suku berikutnya diperoleh dengan menambah suku sebelumnya dengan dua, maka dikatakan barisan tersebut mempunyai beda 2. 1,3,9,27, (suku berikutnya diperoleh dengan membagi suku sebelumnya dengan tiga, maka dikatakan barisan tersebut mempunyai rasio 3. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang ciri-ciri barisan yang memiliki beda atau rasio serta dapat menentukan besarnya beda atau rasio suatu barisan. c. Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan yaitu menentukan rasio atau beda suatu barisan.. 5. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. Pertemuan Ketiga 1. Pendahuluan Apersepsi : Membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa Mengingat kembali pengertian dan cara menentukan beda dan rasio suatu barisan bilangan.

Motivasi

: a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

: a.Dengan dialog dan tanya jawab dari beberapa contoh barisan bilangan siswa diarahkan untuk memahami pengertian suku ke-n. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang cara menentukan suku ke-n dari suatu barisan bilangan dengan melihat keteraturan (pola). Misalnya : 1,2,3,4, ( Sukuberikutnya diperoleh dengan . menambahkan 1 pada suku sebelumnya)

Dilanjutkan dengan diberikan masing-masing kelompok 6 soal yang bervariasi. c. Dengan memberikan beberapa soal yang telah didiskusikan siswa diarahkan untuk dapat menarik suatu kesimpulan. d. Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan. 6. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. E. Alat dan sumber Belajar Buku teks, LKS F. Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian Contoh Instrumen: 1. Sebutkan contoh dua hal dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan barisan (terdapat suatu keteraturan). 2. Tentukan suku pertama dan suku ketujuh dari barisan bilangan di bawah ini a. 2,4,6,8, b. 10,7,4,1, c. 2,4,8,16,

3. Tentukan beda atau rasio dari barisan bilangan di bawah ini : a. 3,6,9,12, b. 3,9,27,71, 4. Tentukan rumus suku ke-n dari barisan bilangan di bawah ini dengan memperhatikan polanya: a. 3,6,9,12, b. 3,9,27,71,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( 6 )


SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : SMPN 1 Bubulan : MATEMATIKA : IX / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

: 6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunannya dalam pemecahan masalah sederhana. : 6.2 Menentukan suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri. : 1. Mengenal pengertian barisan aritmatika dan barisan geometri . 2. Menentukan rumus suku ke-n dari barisan aritmatika dan barisan geometri.

Alokasi Waktu

: 4 X 40 menit ( 2 Pertemuan )

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 1. 2. 9. 10. Mengklasifikasikan barisan bilangan kedalam bentuk barisan aritmetika atau barisan geometri. Menentukan suku tertentu suatu barisan bilanganyang diketahui rumus suku ke-n Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan geometri Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmatika. Materi Ajar 1. Barisan dan deret Aritmetika. 2. Barisan dan deret Geometri

C. pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama

Metode Pembelajaran

Demonstrasi, tanyajawab, penugasan dengan pendekatan induktif dan model

1. Pendahuluan Apersepsi Motivasi : a. Membahas PR yang dianggap sulit b. Mengingat kembali tentang pengertian barisan bilangan : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya terutama untuk melanjutkan pada sekolah yang lebih tinggi baik SMA maupun SMK . b.Menyebutkan tujuan pembelajaran terutama dalam keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak untuk mengenal pengertian barisan geometri dan barisan aritmatika serta ciricirinya. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang cara menentukan apakah suatu barisan termasuk barisan aritmatika atau barisan geometri . c.Guru memberikan soal latihan yang relevan untuk menentukann jenis dari barisan bilangan tertentu (diberikan 6 barisan yang bervariasi. d.Guru memperkenalkan bentuk umum suatu barisan dan menentukan suku suatu barisan yang diketahui bentuk umumnya. Contoh : Diketahui suatu barisan yang dinyatakan dengan 2n+1 maka siswa dapat menentukan lima suku pertama. 7. Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan

Apersepsi

: a. Membahas PR yang dianggap sulit bagi siswa. b.Mengingat kembali pengertian barisan aritmatika dan barisan geometri serta rasio dan beda suatu barisan.

Motivasi

: a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

: a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diberikan contoh barisan bilangan dan diarahkan untuk menentukan rumus suku ke-n dengan mengkorespondensikan dengan barisan bilangan Asli b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang cara menentukan suku ke-n barisan aritmatika dan dilanjutkan dengan barisan geometri. c. Siswa melanjutkan diskusi tentang menentukan suku ke-n suatu barisan dengan menghubungkan antara suku ke-n , rasio dan beda dari barisan tersebut. Diikuti dengan menerapkannya pada beberapa contoh untuk kemudian disimpulkan. c. Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan yaitu menentukan rumus suku ke-n suatu barisan bilangan..

7. Penutup

: a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi.

Alat dan sumber Belajar Buku teks, LKS Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian Contoh Instrumen: 1. Dari barisan bilangan di bawah ini tentukan jenisnya (termasuk barisan geometri atau barisan aritmatika) : a. 1,3,5,7, b. 2,4,8,16, c. 200,100,50,25,

2. Tentukan tiga suku pertama barisan bilangan yang dinyatakan dengan rumus suku ke-n adalah : a. 3n + 4 b. 4n2 2n 3. Tentukan rumus suku ke-n dan suku ke-20 dari barisan geometri di bawah ini : a. 2 , 4 , 6 , 8, b. 5 , 10 , 15 , 20,

4. Tentukan rumus suku ke-n dan suku ke-10 dari barisan aritmetika di bawah ini a. 2 , 4 , 8 , 16, b. 1 , 3 , 9 , 27,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( 7 )


SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : SMPN 1 Bubulan : MATEMATIKA : IX / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

: 6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunannya dalam pemecahan masalah sederhana. : 6.3Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri. : 1. Mengenal pengertian deret aritmatika dan deret geometri naik dan turun . 2. Menentukan rumus jumlah n suku pertama aritmetika dan deret geometri. dari deret

Alokasi Waktu

: 6 X 40 menit ( 3 Pertemuan )

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 1. 2. 3. 4. aritmetika 5. geometri B. Materi Ajar 1. Barisan dan deret Aritmetika. Menentukan rumus jumlah n suku pertama dari deret Mengenal pengertian deret. Mengenal pengertian deret aritmetika dan deret geometri Mengenal pengertian deret naik dan deret turun Menentukan rumus jumlah n suku pertama dari deret

2. Barisan dan deret Geometri C. pembelajaran kooperatif. D. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama 1. Apersepsi Motivasi Pendahuluan : Mengingat kembali tentang pengertian barisan bilangan : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya terutama untuk melanjutkan pada sekolah yang lebih tinggi baik SMA maupun SMK . b.Menyebutkan tujuan pembelajaran terutama dalam keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. 2. Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak untuk mengenal pengertian deret bilangan. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang jenis deret yaitu deret c.Guru aritmetika atau deret geometri dengan memberikan memberikan soal latihan yang relevan untuk beberapa contoh. menentukann jenis deret suatu bilangan tertentu (diberikan 6 deret yang bervariasi). 3. Penutup :a.Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan Apersepsi : Membahas PR yang dianggap sulit bagi siswa. Mengingat kembali pengertian deret aritmetika dan deret geometri. Motivasi : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. Metode Pembelajaran

Demonstrasi, tanyajawab, penugasan dengan pendekatan induktif dan model

b.Menyebutkan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diarahkan untuk memahami pengertian deret naik dan deret turun. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang cara menentukan deret naik dan deret turun. c. Siswa melanjutkan diskusi untuk menentukan jumlah suku ken suatu deret aritmetika dengan menerapkannya pada beberapa contoh untuk kemudian disimpulkan. c. Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan yaitu menentukan rumus jumlah suku ke-n suatu deret aritmetika. 3.Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi.

Pertemuan Ketiga 1. Pendahuluan Apersepsi : Membahas PR yang dianggap sulit bagi siswa. Mengingat kembali pengertian barisan aritmetika dan deret geometri serta unsur-unsurnya. Motivasi : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya. b.Menyebutkan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti : a.Dengan dialog dan tanya jawab siswa diingatkan cara menentukan jumlah suku ke-n dari suatu deret aritmetika dengan contoh sederhana misalnya mencari hasil dari 1+2+3+4+ sampai suku ke-10 b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang cara menentukan jumlah suku ke-n dari deret geometri dengan menggunakan rumus. c. Dengan cara yang sama siswa mencoba dengan menggunakan beberapa contoh deret aritmatika untuk dicari jumlah mulai suku pertamanya kemudian disimpulkan dan menemukan rumusnya.

c. Setelah mendapatkan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok guru memberikan beberapa latihan soal yang relevan yaitu menentukan rumus jumlah suku ke-n suatu deret geometri. 3.Penutup : a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. Alat dan sumber Belajar Buku teks, LKS Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian Contoh Instrumen: 1. Apa yang dimaksud deret dan beri 2 contoh. 2. Berikan masing-masing dua contoh deret aritmetika dan deret geometri. 3. Manakah yang merupakan deret turun ? a. 7 + 10 + 13 + 16 + b. 70 + 68 + 66 + 64 + c. 4 + (-8) + (-12 ) + ( -16) + 4. Tentukan rumus jumlah suku ke-n dan rumus jumlah suku ke-20 dari deret 2+4+6+8+ 5. Tentukan rumus jumlah suku ke-n dan rumus jumlah suku ke-10 dari deret 2 + 4 + 8 + 16 +

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( 8 )


SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : SMPN 1 Bubulan : MATEMATIKA : IX / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

: 6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunannya dalam pemecahan masalah sederhana. : 6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret. : Menggunakan sifat-sifat dan rumus pada deret aritmatika dan deret geometri untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan deret.

Alokasi Waktu A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : a. b.

: 2 X 40 menit

Menyelesaikan masalah dengan menerapkan rumus dan sifat deret aritmetika.. Menyelesaikan masalah dengan menerapkan rumus dan sifat deret geometri..

B. Materi Ajar 1. Barisan dan deret Aritmetika. 2. Barisan dan deret Geometri C. pembelajaran kooperatif. Metode Pembelajaran

Demonstrasi, tanyajawab, penugasan dengan pendekatan induktif dan model

Langkah-langkah Kegiatan 1. Pendahuluan Apersepsi Motivasi : Mengingat kembali tentang pengertian deret aritmetika dan deret geometri. : a.Jika siswa mampu menguasai materi ini maka mereka akan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya terutama untuk melanjutkan pada sekolah yang lebih tinggi baik SMA maupun SMK . b.Menyebutkan 2. Kegiatan Inti tujuan pembelajaran terutama dalam keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. : a. Dengan dialog dan tanya jawab siswa diajak untuk mengingat kembali tentang pengertian,jenis dan rumus deret bilangan. b.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan tentang penerapan materi deret yaitu deret c.Guru memberikan aritmetika atau deret geometri untuk soal latihan yang relevan untuk menyelesaikan soal dengan memberikan beberapa contoh. menentukann jenis deret suatu bilangan tertentu (diberikan 4 deret yang bervariasi). 4. Penutup :a.Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil pembelajaran. b. Siswa diberi tugas latihan sebagai PR. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi. Alat dan sumber Belajar Buku teks, LKS F. Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian Contoh Instrumen: 1.Dalam sebuah gedung pertemuan disusun tempat duduk yang jumlah kursi pada baris pertama 40 buah, baris kedua 44 kursi, baris ketiga 48 kursi dan seterusnya. Jika dalam gedung tersebut terdapat 15 baris kursi berapa banyaknya kursi yang dibutuhkan seluruhnya ? 2. Sebuah permainan anak berbaris dengan aturan baris pertama 2 anak, baris kedua 4 anak, baris ketiga 8 anak , baris keempat 16 anak dan seterusnya. Jika dalam

permainan tersebut terdapat 10 barisan. Berapa jumlah anak yang ikut dalam permainan tersebut.?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN

: MATEMATIKA : IX ( SEMBILAN ) : 2 ( DUA ) : 2009 / 2010

Mengetahui, Kepala SMPN 1 Bubulan

Bubulan, Juli 2009 Guru Mata Pelajaran

Drs. H.Suyitko NIP. 131 288 401

Sigit Wiratno,S.Pd NIP.510 185 017

You might also like