You are on page 1of 52

BAB I PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN Kesehatan Sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah. Sesuai Undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan Anak yang dinyatakan anak adalah orang yang berusia 0-21 tahun dan belum menikah. Menurut permasalahan yang berbeda sesuai dengan kelompok usianya, pembinaan kesehatan anak dibagi atas 2 bagian besar yaitu : 1. Pembinaan kesehatan bayi, balita serta anak prasekolah (kelompok umur 0-6 tahun). 2. Pembinaan kesehataari anak usia sekolah (kelompok umur 7-21 tahun). Perbedaan kelompok sasaran ini aijakukan karena adanya permasalahan yang berbeda yang memerlukan pola pembfnaan,kesehatan yang berbeda pula.

B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak untuk hidup sehat yang memungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatnya kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi melalui : 1. Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya, keluarganya serta lingku-ngannya; 2. Peningkatan cara berpikir yang berorientasi kepada masalah kesehatan yang dihadapi; 3. Peningkatan kemampuan pengendalian diri sehingga dapat mengatur perilaku dan menjalankan prinsip hidup sehat. b. Meningkatnya kemampuan anggota keluarga, terutama ibu, dalam pengasuhan anak yang mendorong terbentuknya perilaku hidup sehat.

C. POLA PEMBINAAN 1. Upaya pembinaan kesehatan anak usia sekolah dilakukan dalam berbagai bentuk pelaksanaan, yang ditentukan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan kesehatan sesuai tahapan proses tumbuh kembang anak usia sekolah.Berdasarkan tahapan dalam proses tumbuh kembang anak usia sekolah dapat dibagi tiga kelompok : 1) Pra remaja (kelompok umur 7-12 tahun) 2) Remaja (kelompok umur 13-18 tahun) 3) Dewasa muda (kelompok umur 19-21 tahun) 2. Untuk menjangkau semua anak usia sekolah dengan upaya pembinaan kesehatan maka dikem-bangkan program pembinaan kesehatan a. Melalui sekolah, dikenal dengan Usaha kesehatan sekolah; dilaksanakamdi sekolah, perguruan agama, pondok pesantren. b. Di luar sekolah, melalui kelompok-kelompok khusus seperti kelompok 10keluarga/dasawisma, organisasi pemuda antara lain karang taruna, atau bentuk lembaga swadaya masyarakat lainnya termasuk panti asuhan. 3. Program pembinaan kesehatan anak usia sekolah, baik yang melalui sekolah maupun yang di luar sekolah, selain pembinaan langsung kepada anak usia sekolah juga melaksanakan pembinaan peran serta ibu dan unsur potensial lainnya melalui Komunikasi, Informasi dan Motivasi (KIM) serta pendekatan edukatif dalam rangka alih kelola dan alih teknologi.

BAB II USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

A. PENGERTIAN UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatdan selanji nya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yai optimal. UKS mempunyai tiga kegiatan utama yang disebut TRIAS UKS, terdiri atas : 1. 2. 3. Pendidikan kesehatan Pelayanan kesehatan Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat Pada intinya TRIAS UKS merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan: a. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan yang dilaksanakan sesuai ketentuan kirikulum; b. Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan; c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat merupakan penggabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan.

B. TUJUAN UKS 1. Tujuan umum. Meningkatnya kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta mencitakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yan harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

2. Tujuan Khusus Tujuan khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajs kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup :

a. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat sert, berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial. c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk pengaruh buruk penyalah gunaan narkotika, obat-obat dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dan sebagainya.

C. SASARAN 1. Sasaran pelayanan kesehatan Sasaran pelayanan kesehatan adalah peserta didik di sekolah dasar sampai dengan sekolar menengah, termasuk perguruan agama, sekolah kejuruan dan sekolah luar biasa. 2. Sasaran pembinaan a. Pelaksanaan kesehatan di Sekolah. b. Lingkungan, khususnya: 1) Lingkungan fisik sekolah, bila merupakan masalah yang tidak mendukung tercapainya derajat kesehatan yang optimal. 2) Lingkungan rumah tangga, bila lingkungan fisiknya maupun pola pengasuhan tidak mendukung tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

D. PETUNJUK PELAKSANAAN UKS DI PUSKESMAS 1. Fungsi Puskesmas Puskesmas sebagai unit organisasi kesehatan mempunyai fungsi: a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan melalui keterpaduan berbagai kegiaian pokok, termasuk penyelenggaraan berbagai intervensi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan di sekolah; b. Melaksanakan pembinaan baik pembinaan teknis medis, alih kelola teknologi maupun peran serta masyarakat;

c. Melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan mencakup sinkronisasi, integrasi dan motivasi termasuk mengatur pendelegasian wewenang dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.

Melaksanakan pelayanan kesehatan melalui satu kegiatan pokok Puskesmas tidak berdiri sendiri tetapi terkait dan terpadu dengan berbagai kegiatan kegiatan pokok lainnya. Karena itu penyelenggaraan upaya kesehatan dalam rangka UKS merupakan upaya terpadu antara kegiatan pokok kesehatan sekolah dengan berbagai kegiatan pokok lainnya. Dengan demikian pelayanan kesehatan dalam rangka UKS dilaksanakan oleh Tim kesehatan dari Puskesmas dalam kerjasama dengan para guru. Tim Kesehatan dari Pyskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dengan tanggung jawab sesuai dengan kegiatan pokok yang terkait dalam pelayanan kesehatan UKS. Tenaga kesehatan yang diserahkarti tanggung jawab kegiatan pokok intervensi untuk mengurangi atau menyelesaikan masalahimasalah perorangan dan lingkungan yang tidak baik mendukung tercapainya derajat kesehatan optimal serta intervensi untuk membentuk perilaku hidup setiap masyarakat sekolah. Tenaga Kesehatan yang diserahkan itanggung jawab kegiatan pokok kesehatan sekolah mempunyai fungsi robot pada manajemen pelayanan kesehatan yang mencakup : a. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data b. Koordinasi penyusunan rencana kerja terpadu c. Koordinasi pelaksanaan operational pelayanan kesehatan d. Mengikuti dan memantau perkembangan pelaksanaan operasional. e. Menyusun laporan Mengingat bahwa pelayanan kesehatan dalam rangka UKS adalah upaya terpadu antara berbagai kegiatan pokok Puskesmas maka berikut ini diuraikan petunjuk untuk :

1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan standar minimal di sekolah dasar. 2) Penyaringan kesehaian. Untuk informasi lainnya agar melihat petunjuk-petunjuk pada kegiatan pokok yang bersangkutan. Khususnya untuk pelayanan kesehatan di sekolah lanjutan dan sekolah kejuruan maupun Sekolah Luar Biasa SLB) akan diterbitkan petunjuk tersendiri melengkapi pedoman ini. Pelayanan Kesehatan standar minimal untuk Sekolah Dasar. a. Sifat dan bentuk kegiatan Paket minimal mempunyai perangkat kegiatan sebagai berikut: SIFAT KEGIATAN 1) Peningkatan (promotif) BENTUK KEGIATAN a. Membina sarana keteladanan di sekolah : 1) Sarana keteladanan gizi berupa kantin (warung) sekolah yang memenuhi

persyaratan sanitasi, higiene dan gizi. 2) Sarana keteladanan kebersihan

lingkungan berupa: a. Keteladanan pengelolaan sampah, saluran air kebersihan jamban dan kamar mandi dsb b. tidak ada tempat pembiakan

binatang penyebar penyakit b. Membina kebersihan perorangan peserta didik. c. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan latihan kader kesehatan sekolah (atau dokter kecil) dengan fokus latihan pada

1) Ketrampilan

mengamati

dan

memelihara kebersihan perorangan 2) ketrampilan mengamati dan memelihara kebersihan lingkungan 3) Ketrampilan mengamati status

kesehatan berupa :  Mengukur dan mencatat tinggi dan berat badan  Mengukur dan mencatat ketajaman penglihatan 4) Ketrampilan P3K 5) ketrampilan penanganan diare 6) ketrampilan menginformasikan tentang pentingnya dan ma'nfaat imunisasi serta tentang materi yang dila-tihkan pada butir 1) s/d 5). 2) Pencegahan (Preventi) a) Penjaringan kesehatan pada peserta didik baru kelas I b) Pemeriksaan kesehatan periodik setahun : 1) untuk peserta didik bukan di kelas I, berupa :  mengukur tinggi dan berat badan  mengukur ketajaman penglihatan dan pendehgaran  periksa HB 2) untuk guru berupa pemeriksaan kesehatan secara sederhana sekali P3B, khususnya

c) Imunisasi peserta didik kelas I dan VI d) Pengawasan terhadap keadaan air. 3) Penyembuhan dan a) Pengobatan ringan dan pertolongan

pemulihan (kuratif dan b) rujukan medik untuk mengurangi derita rehabilitatif) sakit, kasus kece-lakaan, keracunan atau lain kondisi yang membahayakan nyawa, dan kasus penyakit yang k'husus c) penanganan kasus anemi gizi 4) Manajemen a) Forum komunikasi terpadu antar kegiatan pokok Puskesmas berupa: 1) pertemuan perencanaan dan

penyusunan program kerja pelayanan kesehatan dalam rangka UKS. 2) pertemuan periodik tiap triwulan sekali dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam rangka UKS. 3) antar Puskesmas dan sekolah b) Pembinaan teknis dan pengawasan ke c) Pencatatan dan pelaporan.

b. Uraian kegiatan terpadu guru-tenaga Puskesmas. Pelayanan kesehatan dalam rangka UKS dilaksanakan secara terpadu antara guru dan tenaga-tenaga Puskesmas, uraian kegiatan untuk petugas Puskesmas dan guru adalah sebagai berikut:

DILAKSANAKAN OLEH URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS 1 1) Membina sarana keteladanan gizi a) Pengorganisasian dan pemeliharaan ++ 2 3 GURU

kantin (warung) sekolah b) Pembinaan teknis dan pemantauan. 2) Membina sarana keteladanan kebersihan lingku-ngan a) Menggerakkan pemeliharaan dan ++ ++ -

mengawasi kebersihan lingkungan di sekolah :  Pengelolaan sampah  Saluran air limbah  kebersihan jamban dan kamar mandi  kebersihan kantin (warung) sekolah ruang UKS, ruang kelas dsb b) Mencegah terbentuknya tempat ++

pembiakan binatang penyebar penyakit, di antaranya pembasmian sarang

nyamuk. c) Pembinaan teknis dan pemantauan 3) Membina kebersihan perorangan perserta didik. a) Melakukan pemeriksaan rutin kebersihan kuku, rambut, telinga, gigi dsb ++ ++ -

b) mengadakan kegiatan menggosok gigi rutin di sekolah sekali tiap bulan. 4) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan (kader kesehatan sekolah/Dokter kecil) a) kordinasi, mengatur dan membantu ++ ++

latihan ke-trampilan. b) Membimbing latihan teknis pelayanan kesehatan dan pengawasan materi teknis pelayanan kesehatan yang dilatihkan. c) memantau peran serta didik yang sudah dilatih ("kader kesehatan sekolah atau dokter kecil") 5) Penjaringan Kesehatan pada peserta peserta didik baru kelas I 6) Pemeriksaan kesehatan periodik a) Peserta didik bukan di Kelas I berupa : Mengukurtinggi-dan berat badan Mengukur ketajaman penglihatan ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++

dan pende-ngaran Periksa Hb

b) untuk guru 7) Imunisasi a) Identifikasi peserta didik yang perlu imunisasi b) memberi Imunisasai 8) Pengawasan terhadap keadaan air a) Menjaga keamanan sumber air

++ ++

++ -

10

b) Memantau keadaan fisik air

++

++

9) Pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah 10) Rujukan medik untuk mengurangi derita sakit, kasus kecelakaan, keracunan atau lain kondisi yang membahayakan nyawa, dan untuk kasus penyakit yang khusus. a) Pengenalan dini kondisi yang perlu dirujuk b) Pengobatan kasus dan rujukan

++

++ -

++

++

++

spesialistik bila diperlukan 11) Penanganan Kasus Anemi a) Pengenalan dini dan merujuk b) Tindakan teknis medis 12) Forum komunikasi terpadu a) Antar kegiatan pokok Puskesmas b) Antar Puskesmas dan sekolah kordinasi dan membantu pelaksanaan bimbingan dan pembinaan teknis. ++ ++ ++ ++ ++ -

13) Pencatatan dan laporan a) Pencatatan sederhana data kesehatan dan pela-yanan kesehatan oleh guru b) Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan sistem yang berlaku ++ ++

4. Uraian kegiatan tenaga Puskesmas dalam kaitan hubungan kerja fungsional Uraian kegiatan masing-masing tenaga Puskesmas yang secara fungsional terkait adalah sebagai berikut.

11

URAIAN KEGIATAN PUSKESMAS YANG DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK: KESEHATAN SEKOLAH ASPEKYANG DIBINA (1) URAIAN KEGIATAN (2)

1. Keteladanan penjajaan makanan a. Koordinasi kegiatan lintas program dalam dan minuman di Sekolah. rangka pembinaan gizi, higiene dan sanitasi penjajaan makanan dan minuman di sekolah. b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip penjajaan makanan dan minuman di sekolah sesuai persyaratan kesehatan serta untuk

menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid tersebut. c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian agar penjajaan makanan dan minuman di sekolah meme-nuhi persyaratan kesehatan. d. Menghimpun dan menganalisa data dan dalam pelaksanaan prinsip-prinsip

informasi terkait dengan penjajaan makanan dan minuman di sekolah, untuk evaluasi dan pengambilan keputusan tindak lanjut. e. Membuat laporan terpadu. 2. Keteladanan kebersihan lingkungan sekolah a. Koordinasi kegiatan lintas program dalam rangka pembinaan sanitasi lingkungan sekolah. b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip

12

pemeliharaan kebersihan lingkungan sekolah serta untuk menggerakkan peran serta guru dan orang tua dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut. c. Melaksanakan pengawasan dan pengfendalian agar pemeliharaan kebersihan lingkungan

sekolah meme-nuhi persyaratan kesehatan. / d. Menghimpun dan menganalisa data dan

informasi terkait dengan kebersihan lingkungan sekolah, untuk evaluasi dan pengambilan

keputusan tindak lanjut. e. Membuat laporan terpadu. 3. Keteladanan peran serta murid dalam mengatasi masalah kesehatan a. Koordinasi kegiatan lintas program dalam rangka pembinaan peran serta murid dalam mengatasi masalah kesehatan. b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid untuk menyatupadukan prinsip-prinsip perlunya peran serta murid dalam mengatasi masalah kesehatan serta untuk menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid dalam melaksanakan prinsip-prinsip tersebut. c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan massal, dengan materi sesuai kesepakatan. d. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan

sekolah (dokter kecil) dengan materi sesuai kesepakatan. e. Menghimpun dan menganalisa data dan

informasi terkait dengan penyuluhan kesehatan

13

dan pelatihan kader kesehatan sekolah (dokter kecil), untuk evaluasi dan pengambilan

keputusan tindak lanjut. f. Membuat laporan terpadu 4. Pemeliharaan kebersihan perorangan murid a. Koordinasi lintas program dalam rangka

pembinaan pemeliharaan kebersihan perorangan murid. b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip pemeliharaan kebersihan perorangan murid serta menggerakkan peran serta murid dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut. c. Menghimpun dan menganalisa data dan

informasi terkait dengan kebersihan perorangan murid, untuk evaluasi dan pengambilan

keputusan tindak lanjut. d. Membuat laporan terpadu. 5. Penjaringan Kesehatan murid kelas I a. Koordinasi lintas program dalam rangka

penjaringan kesehatan murid kelas I. b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip penjaringan kesehatan serta untuk

menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid tersebut. c. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan jenis pemeriksaan sesuai kesepakatan. dalam pelaksanaan prinsip-prinsip

14

d. Menghimpun dan menganalisa data terkait dengan penjaringan kesehatan periodik murid bukan kelas I, untuk evaluasi dan pengambilan keputusan tindak lanjut. e. Membuat laporan terpadu. 6. Pemeriksaan kesehatan periodik murid bukan kelas I. a. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua untuk menyatupadukan prinsip-prinsip

pemeriksaan kesehatan periodik bukan kelas I serta untuk menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid dalam pelak-sanaan prinsipprinsip tersebut. b. Memantau pelaksanaan pemeriksaan kesehatan periodik oleh guru dan melaksanakan tindakan korektif bila diperlukan. c. Menghimpun dan menganalisa data dan

informasi terkait dengan pemeriksaan kesehatan periodik murid bukan kelas I, untuk evaluasi dan pengambilan ke-putusan tindak lanjut. d. Membuat laporan terpadu. 7. Penjaringan kesehatan guru. a. Koordinasi pelaksanaan penjaringan kesehatan guru. b. Menghimpun informasi dan terkait menganalisa dengan data dan

pelaksanaan

penjaringan kesehatan guru, untuk evaluasi dan pengambilan keputusan tindak lanjut. c. Membuat laporan terpadu. 8. Imunisasi murid Kelas I dan murid wanita Kelas VI a. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua

15

murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip imunisasi serta untuk menggerakkan peran serta orang tua murid dalam pelaksanaan prinsipprinsip tersebut. b. Menghimpun dan menganalisa data dan

informasi terkait dengan pelaksanaan imunisasi di sekolah, untuk evaluasi dan pengambilan keputusan tindak lanjut. c. Melaksanakan imunisasi d. Membuat laporan terpadu. 9. Pemberantasan sumber penularan penyakit. a. Koordinasi lintas program dalam rangka

pemberantasan sumber penularan penyakit. b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip imunisasi serta untuk menggerakkan peran serta orang tua murid, pemberantasan penularan penyakit serta untuk menggerakkan peran serta guru dan murid dalam pelaksanaan prinsipprinsip tersebut. c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian agar pemberantasan sumber penularan penyakit dilak-sanakan dengan baik dan benar.

10. Pengobatan, pemulihan dan rujuk-annya

a. Koordinasi

lintas

program

dalam

rangka

pengobatan, pemulihan dan rujukannya murid dan guru yang sakit atau cedera. b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua

16

murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip pengobatan, pemulihan dan rujukan murid dan guru yang sakit atau cedera. c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian ter-hadap pelaksanaan pengobatan dan

pemulihan di sekolah yang

didelegasikan

kepada guru dan kader kesehatan sekolah (dokter-kecil). d. Menghimpun dan menganalisa data dan

informasi terkait dengan pengobatan, pemulihan dan rujukan murid serta guru yang sakit atau cedera, untuk eva-luasi dan pengambilan

keputusan tindak lanjut. e. Membuat laporan terpadu.

17

URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS YANG DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK: PERBAIKAN GIZI

ASPEK YANG DIBINA (1) 1.

URAIAN KEGIATAN (2) mengolah, menginterpretasi

Keteladanan penjajaan makanan a. Mengumpulkan, dan minuman

date dan informasi tentang gizi makanan dan minuman yang dijaja di Sekolah. b. Meneniukan materi bimbingan teknis dan penyuluhan kesehatan berkaitan dengan

masalah gizi makanan dan minuman yang dijaja di sekolah. c. Menyusun penyuluhan jadwal bimbingan teknis dan

kesehatan

berkaitan

dengan

masalah gizi makanan dan minuman yang dijaja di sekolah, Puskesmas yang dibahas dengan tenaga terkait untuk kesepakatan

pelaksanaannya. d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip persyaratan gizi makanan dan minuman yang dijaja di sekolah serta untuk menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut. e. Membuat laporan. 2. Keteladanan peran serta murid a. Menentukan materi yang ada hubungannya dalam mengatasi masalah dengan masalah kesehatan bersumber gizi, yang

18

kesehatan.

dapat di-atasi dengan peran serta murid. b. Menyusun jadwal pembinaan peran serta murid da-lam mengatasi masalah kesehatan bersumber gizi, yang dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait untuk kesepakatan pelaksanaannya. c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada murid di kelas atau secara masal dengan materi gizi atau tambah dengan materi lain sesuai kesepakatan. d. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan

sekolah (dokter kecil) dengan materi gizi atau ditambah meteri lain sesuai kesepakatan; e. Membuat laporan. 3. Penjaringan kesehatan murid a. Melaksanakan pemeriksaan berkaitan dengan kelas I status gizi murid atau ditambah jenis

pemeriksaan lain sesuai kesepakatan. b. Mengolah dan menginterprestasi data

penjaringan kesehatan, khususnya berkaitan dengan status gizi, serta menentukan tindak lanjut. c. Membuat laporan.

19

URAIAN KEGIATAN PETUGAS KESEHATAN YANG DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN : KESEHATAN LINGKUNGAN

ASPEK YANG DIBINA (1) 1. Keteladanan kebersihan lingkungan sekolah

URAIAN KEGIATAN (2) a. Mengumpulkan, data dan mengolah, menginterpretasi kebersihan

informasi

tentang

lingkungan sekolah, khususnya lokasi penjajaan makanan dan minuman, pengolahan sampan, pengolahan air limbah, jamban atau kamar mandi sekolah. b. Menentukan mated bimbingan teknis dan penyuluhan kesehatan berkaitan dengan

kebersihan lingkungan sekolah. c. Menyusun penyuluhan jadwal bimbingan teknis dan

kesehatan

berkaitan

dengan

pembinaan kebersihan lingkungan sekolah, yang dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait untuk kesepakatan pelaksanaannya. d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip

keteladanan kebersihan lingkungan sekolah serta untuk menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid dalam pelaksanaan prinsipprinsip tersebut. e. Membuat laporan.

20

2. Pemberantasan sumber penularan penyakit

a. Mengumpulkan,

mengolah,

menginterpretasi

data dan informasi tentang sarang pembiakan binatang penular penyakit, kondisi fisik sumber air dan kualitas fisik air sekolah. b. Menentukan materi bimbingan teknis dan penyuluhan kesehatan berkaitan dengan

masalah sarang pembiakan binatang penular penyakit, kondisi fisik sumber air dan kualitas fisik air di sekolah. c. Menyusun penyuluhan jadwal bimbingan teknis dari

kesehatan

berkaitan

dengan

masalah sarang pembiakan binatang penular penyakit. kondisi sumber air dan kualitas fisik air, yang dibahas dengan tenaga Puskesmas lainnya untuk kesepakatan pelaksanaannya. d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip pemberantasan sumber penular penyakit di sekolah serta untuk menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut. e. Membuat laporan. 3. Keteladanan peran serta murid dalam mengatasi masalah kesehatan a. Menentukan materi yang ada hubungannya dengan masalah kesehatan bersumber

kebersihan lingkungan serta masalah kesehatan berkaitan dengan tempat pembiakan binatang penular penyakit, kondisi fisik sumber air dan kualitas fisik air, yang dapat diatasi dengan

21

peran serta murid. b. Menyusun jadwal pembinaan murid dalam mengatasi masalah kesehatan bersumber pembiakan

kebersihan lingkung-an, tempat

binatang penular penyakit, kondisi fisik sumber air dan kualitas fisik air, yang dibahas dengan petugas Puskesmas terkait untuk kesepakatan bersama. c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada

murid di kelas atau secara masal, dengan materi kebersihan lingkungan dan pemberantasan

penyakit bersumber tempat pembiakan binatang penular penyakit, kondisi fisik sumber air dan kualitas fisik sumber air atau ditambah dengan materi lain sesuai kesepakatan. d. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan olah raga (dokter kecil) dengan materi kebersihan lingkungan, pemberantasan penyakit bersumber tempat pembiakan binatang penular penyakit, kondisi fisik sumber air dan kualitas fisik air atau ditambah dengan meteri lain sesuai kesepakatan. e. Membuat laporan.

22

URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS YANG DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK: PENGARAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

ASPEK YANG DIBINA (1) 1. Keteladanan penjajaan makanan a. ddn minuman di sekolah

URAIAN KEGIATAN (2) Mengumpulkan, mengolah, menginterprestasi data dan informasi tentang ttigiene makanan dan minuman yang dijaja di sekolah. b. Menentukan materi bimbingan teknis dan penyuluhan kesehatan berkaitan dengan

higiene makanan dan minuman yang dijaja di sekolah, yang dibahas dengan tenaga

Puskesmas terkait utuk kesepakatan pelaksanaannya. c. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kepada orang tua murid, untuk menyatupa-dukan prinsip-prinsip higiene

makanan dan minuman yang dijaja di sekolah serta untuk menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid dalam pelak-sanaan prinsipprinsip tersebut. d. 2. Keteladanan peran serta murid a. dalam kesehatan b. mengatasi masalah Membuat laporan. Menentukan materi yang berkaitan dengan pence-gahan dan pemberantasan penyakit, yang dapat di atasi dengan peran serta murid. Menyusun jadwal pembinaan peran serta murid dalam mengatasi masalah kesehatan berupa pence-gahan dan pemberantasan penyakit, yang

23

dibahas dengan petugas Puskesmas terkait untuk kesepakatan pelaksanaannya. c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada murid, di kelas atau secara masal, dengan materi pemberantasan dan pencegahan

penyakit atau ditambah materi lain sesuai dengan kesepakatan. d. Melaksanakan sekolah pelatiahan kecil) kader kesehatan materi

(dokter

dengan

pencegahan dan pemberantasan penyakit atau ditambah materi lain sesuai kesepakatan. e. Membuat laporan.

3. Imunisasi murid kelas wanita a. Menyiapkan logistik....... Kelas VI b. Menyusun jadwal pelaksanaan imunisasi yang dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait untuk kesepakatan pelaksanaannya. c. Membuat laporan.

NB. Lihat uraian kegiatan pada kegiatan pokok kesehatan lingkungan

24

URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS YANG DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN: PENGOBATAN ASPEK YANG DIBINA (1) URAIAN KEGIATAN (2)

1. Penjaringan kesehatan murid ke- a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan las I jenis pemeriksaan sesuai kesepakatan. b. Membantu mengolah data hasil perijaringan kesehatan. 2. Penjaringan kesehatan a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan jenis pemeriksaan sesuai kesepakatan,

terutama ditujukan untuk memutus rantai penularan penyakit. b. Mengolah data hasil penjaringan kesehatan serta menentukan tindak lanjut. 3. Pengobatan, rujuk-annya. pemulihan dan a. Mengumpulkan, terprestasi data mengolah dan dan mengintentang

informasi

kebutuhan pengobatan, pemulihan dan rujukan dari guru dan murid. b. Menerima rujukan khusus dari sekolah. c. Menentukan dukungan logistik untuk keperluan pengobatan guru d. Melaksanakan pelatihan pengobatan sederhana untuk guru dalam rangka penyelenggaraan pertolongan pertama pada sakit dan kecelakaan di sekolah. e. Membuat laporan. 4. Keteladanan peran serta murid a. Menentukan materi yang ada hubungannya dalam mengatasi masalah dengan pertolongan pertama pada sakit dan

25

kesehatan.

kecelakaan yang dapat dilakukan peran serta murid. b. Menyusun jadwal pembinaan peran.serta .murid da-lam pertolongan pertama pada sakit dan kecelakaan di sekolah, yang dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait untuk kesepakatan pelaksanaannya. c. Melaksanakan sekolah pelatihan kecil") kader kesehatan materi

("dokter

dengan

pertolongan pertama pada sakit dan kecelakaan di sekolah atau ditambah materi lain sesuai kesepakatan. d. Membuat laporan.

26

URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS YANG DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK: KESEHATAN GIGI DAN MULUT ASPEK YANG DIBINA (1) URAIAN KEGIATAN (2)

1. Pemeliharaan kebersihan pribadi a. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi murid. data dan informasi tentang higiene mulut murid. b. Menentukan materi bimbingan teknis dan penyuluhan kesehalan berkaitan dengan higiene mulu murid c. Menyusun penyuluhan jadwal bimbingan teknis dan

kesehatan

berkaitan

dengan

masalah higiene mulut murid, yang dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait untuk

kesepakatan pelaksanaannya. d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip pemeliharaan higiene mulut murid serta

menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid dalam pelaksanakan prinsip-prinsip

tersebut. e. Melakukan tindakan untuk meningkatkan

higiene mulut murid. f. 2. Penjaringan kelas I kesehatan murid a. Membuat laporan. Melaksanakan pemeriksaan berkaitan dengan status kesehatan gigi dan mulut murid atau ditambah jenis pemeriksaan lain sesuai

27

kesepakatan. b. Mengolah dan menginterpretasi data

penjaringan kesehatan, khusunya berkaitan dengan status kesehatan gigi dan mulut, serta menentukan tindak lanjut. c. 3. Pengobatan rujuk-annya pemulihan dan a. Membuat laporan. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretrasi data dan informasi tentang kebutuhan murid akan upaya untuk mengatasi rasa sakit di dalam mulut. b. Menentukan materi bimbingan teknis dan penyuluhan kesehatan berkaitan dengan

kebutuhan murid akan upaya untuk mengatasi rasa sakit di dalam mulut. c. Menyusun penyuluhan jadwal bimbingan teknis dan kesehatan berkaitan dengan

kebutuhan murid akan upaya untuk mengatasi rasa sakit di dalam mulut yang dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait untuk kesepakatan pelaksanaannya. d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid untuk menyatupadukan prinsip-prinsip pelaksanaan tindakan untuk mengatasi rasa sakit di dalam mulut serta untuk

menggerakkan peran serta guru dan orang tua murid tersebut. e. Membuat laporan. dalam pelaksanaan prinsip-prinsip

28

4. Keteladanan peran serta murid a. Menentukan materi yang ada hubungannya dalam kesehatan mengatasi masalah dengan masalah kesehatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut yang dapat diatasi dengan peran serta murid. b. Menyusun jadwal pembinaan peran serta murid da-lam mengatasi masalah kesehatan berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut yang dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait untuk

kesepakatan pelaksanaanya. c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada murid didalam kelas atau masal, dengan mateti kesehatan gigi dan mulut atau ditambah dengan materi lain sesuai kesepakatan. d. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan

(dokter kecil) dengan materi kesehatan gigi dan mulut atau ditambah materi lain sesuai

kesepakatan. e. Membuat laporan.

29

URAIAN TUGAS TENAGA PUSKESMAS YANG DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK: LABORATORIUM SEDERHANA

ASPEKYANGDIBINA (1) 1. Penjaringan kesehatan murid ke- a. las I b. c. 2. Penjaringan Kesehatan guru

URAIAN KEGIATAN (2) Melakukan pemeriksaan spesimen sesuai keperluan. Untuk keperluan pemeriksean spesimen Membuat laporan Sesuai uraian kegiatan pada butir I

3.

Pemeriksaan kelas I

periodik

murid

Sesuai uraian kegiatan pada butit I

4.

Pengobatan, rujukannya

pemulihan

dan

Sesuai uraian kegiatan pada butir I

3. Penjaringan Kesehatan a. Sifat dan bentuk kegiatan Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan (upaya preventif) dan upaya pencegahan penyakit (upaya preventif). Dalam rangka upaya preventif antara lain dilaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan (skrining kesehatan) anak sekolah Penjaringan kesehatan adalah sejumlah prosedur pemeriksaan kesehatan yang tidak membuat diagnosa tetapi tujuannya memisahkan anak yang tidak sehat.

30

Pengertian " tidak sehat" adalah lebih luas dari sakit, sebab juga mencakup kondisi lain yang menyebabkan menurunnya produktivitas belajar dari anak tersebut. b. Sasaran Sasaran penjaringan kesehatan sekolah adalah peserta didik di kelas I sekolah tingkat dasar dan sekolah tingkat lanjutan. c. Pelaksanaan Langkah pelaksanaan pejaringan kesehatan anak sekolah meliputi: 1. Persipan penjaringan kesehatan a) Dinas Kesehatan Dati II mengadakan pertemuan lintas sektoral dengan Tim Pembins UKS Dati Huntak-menghasilkan: (1) Pernyataan dan kesepakatan tentang penjaringan kesehatan anak sekolah. (2) Inventarisasi tenaga, sarana termasuk dana yang ada untuk kebutuhan pelaksanaar penjaringan kesehatan anak sekolah (3) Identifikasi masalah operasional dalam kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah dan mencari serta menentukan upaya pemecahannya untuk memperlancar pelaksanaan penjaringan

kesehatan anak sekolah. (4) Persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan penjaringan kesehatan anak sekolah, termasuk menentukan Puskesmas Pelaksana, jumlati sekolah per Puskesmas per-siapan administratif, dan sebagainya. b) Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan : (1) Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan maupun unsur lain yang dipandang perlu untuk menghasilkan : (a) Penyatuan pengertian dan kesepakatan tentang penjaringan kesehatan anak sekolah. (b) Inventarisasi data tentang jumlah sekolah, penyebaran sekolah serta jumlah peserta didik di kelas I.

31

(c) Rencana kerja penjaringan kesehatan, yang mencakup : Penetapan jumlah dan lokasi sekolah sasaran penjaringan kesehatan; pada prinsipnya semua sekolah dalam wilayah kerja Puskesmas harus dicakup, namun bila kondisi Puskesmas tidak memungkinkan hal ini maka perlu ditentukan jumlah sekolah sasaran dan perlu diperhitungkan tersebut. Jadwal kerja, mencakup kegiatan persiapan dan pelaksanaan penjaringan kesehatan menurut sekolah sasaran. (2) Sekolah yang bersangkutan (Kepala Sekolah, guru pembina UKS, Wakil POMG) dengan tujuan : (a) Adanya penyatuan pengertian dan kesepakatan tentang penjaringan kesehatan anak sekolah. (b) Adanya kesepakatan bersama tentang rencana pelaksanaan kemampuan Puskesmas menjangkau sekolah

penjaringan kesehatan anakdi masing-masing sekolah. (c) Adanya kejelasan tentang prosedur penjaringan kesehatan serta tugas masing-masing anggota tim, dan bila diperlukan ada latihan keterampilan. 2. Pelaksanaan penjaringan kesehatan a) Pelaksanaan Tim penjaringan kesehatan minimal terdiri atas : (1) Satu dokter (2) Tiga tenaga paramedik: (1) perawat umum, (2) tenaga laborat, (3) tenaga paramedik lain, misalnya perawat gigi. (3) Dua guru : (1) guru kelas/wali kelas, (2) guru pembina UKS (guru bidang studi Olah raga Kesehatan).

32

b) Prosedur Penjaringan kesehatan dilakukan secara bertahap : (1) Pada tahap awal penjaringan kesehatan akan dilakukan di sekolah oleh guru, meliputi pengenalan gejala sederhana, baik melalui pengamatan maupun dengan, cara wawancara dengan peserta didik dan atau orang tua mereka. (2) Pada tahap selanjutnya penjaringan kesehatan dilakukan bleh tenaga medik dengan prosedur pemeriksaan fisik yang sederhana maupun dengan cara pengamatan. (3) Pada tahap ketiga, penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter, dan akan jelas memisahkan kasus yang telah dideteksi pada tahap pertama dan kedua, untuk kemudian menetapkan tindak lanjut pengamatan kasus tersebut. Selain itu pada tahap pemeriksaan dokter juga diidentrfikasi apakah peserta didik boleh mengikuti tahap selanjutnya, yaitu tahap tes kesegaran jasmani. (4) Tahap keempat: tes kesegaran jamani, dilakukan oleh guru yang sudah terlatih. c) Pencatatan (1) Yang dicatat adalah parameter yang sifatnya member! petunjuk tentang kelainan yang mempunyai indikasi (a) Prevelensi tinggi, (b) Langsung mengganggu proses belajar, (c) Menyebabkan cacat fisik, mental dan sosial serta kematian. Selain itu juga perlu diperhatikan kelainan atau penyakit yang menjadi kekhususan suat daerah. (2) Dengan telah ditetapkan paket pelayanan kesehatan minimal sebagai standar dasg pelayanan kesehatan dari UKS maka untuk penjaringan kesehatan, juga ditentukan jeni data minimal perlu dicatat sebagai dasar untuk menetapkan kondisi anak didik sert tindak lanjutnya. (3) Masing-masing anggota tim penjaringan kesehatan mencatat data sebagai berikut:

33

Pelaksanaan Guru kelas/Wali kelas

Komponen 1. keadaan umum

Data yang dicatat a. Berat Badan b. Tinggi badan

2. penglihatan

a. Tidak dapat melihat b. tidak mengenal orang pada jarak 6 meter c. Sering meraba-raba, kesandung waktu berjalan, mendapat kesulitan waktu jalan, mendapat kesulitan waktu

mengambil benda di dekatnya d. Mata bergoyang terus e. Kerusakan nyata pada bola mata 3. Pendengaran a. Tidak mendengar b. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi c. Tidak atau kurang tanggap ter-hadap suara atau bila diajak bicara d. Sering memiringkan kepala dalam

usaha untuk mendengar 4. Penampilan a. Penampilan fisik yang tidak seimbang b. Kordinasi terkendali. c. Gerakan hiperatif, tak dapat tenang, d. Gangguan bicara/gugup e. Ada cacat pada alat gerak Paramedik 1. Keadaan Umum a. Kebersihan umum kurang atau buruk b. Rambut warna kusam c. Rambut mudah dicabut d. Bibir kering, pecah-pecah mudah gerakan kurang atau tak

berdarah

34

e. Sudut mulut luka, pecah-pecah, mudah berdarah. 2. Mata a. Ketajaman penglihatan tidak normal b. Radang pada mata c. Juling 3. Telinga 4. Mulut Ketajaman pendengaran a. Gigi berlubang b. Gigi tertutup kotoran/karang c. Gusi bengkak, luka, berdarah d. Lidah kotor e. Bibir terbelah (sumbing) dan atau langit-langit terbelah 5. Kardio Vaskuler a Denyut nadi b. Tekanan darah a. Keadaan Hb, urine, tinja 6. Laborat b. Khusus isputum dan atau lain hal atas permintaan dokter Dokter Lihat petunjuk lebih lanjut pada lampiran

Guru Orkes

Kesegaran jasmani

- idem -

35

d) Pengolahan data dan laporan 1. Pengolahan data dilakukan secara bertahap: (a) Puskesmas mengumpulkan dan mengolah data dari semua sekolah dengan penja-ringan kesehatan, untuk mendapat gambaran tentang kondisi kesehatan anak yang baru masuk sekolah ; Puskesmas meneruskan data yang telah diolah tersebut ke Dinas Kesehatan Dati II. (b) Dinas Kesehatan Dati II mengkompilasi dan menganalisa data dari Puskesmas, untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi kesehatan anak baru masuk sekolah per propinsi, Dinas Kesehatan Dati I meneruskan informasi tentang penjaringan kesehatan tersebut kepada Dit.Jen. Pembinaan Kesehatan

Masyarakat Dep Kesehatan, cq Direktorat Bina Kesehatan Keluarga melalui Kantor Wilayah Departemen Kesehatan. 2. Data yang dilaporkan oleh Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Dati II adalah : (a) Data umum Jumlah sekolah tingkat dasar dan tingkat lanjutan (termasuk madrasah), dan jumlah peserta didik kelas I dalam wilayah kerja Puskesmas. Jumlah sekolah yang menjadi sasaran penjaringan kesehatan, dan jumlah peserta didik yang menjalani penjaringan kesehatan, terbagi menurut jenis kelamin. Umur peserta didik yang menjalani penjaringan kesehatan menurut jenis kelamin : rentang ('range') umur; umur rata-rata.

(b) Data khusus Jumlah perserta didik menurut jenis kelamin dengan kondisi: gizi kurang gizi baik gizi lebih

Untuk menentukan kelompok gizi peserta didik dipakai model standar berat badan terhadap tinggi badan menurut jenis kelamin kurva, sesuai petunjuk pada kegiatan pokok" Perbaikan gizi".

36

Jumlah peserta didik menurut jenis kelamin, dengan klasifikasi : normal perlu observasi perlu pengobatan perlu pelayanan spesialistik perlu rehabilitasi

dengan menjelaskan jenis tindak lanjut yang di perlukan : tindak lanjut medik, psikologik, atau medik dan psikologik. Untuk peserta dididk wanita di sekolah tingkat lanjutan rentang ('range') umur mendapat haid. Catatan : Yang diartikan dengan perlu pengobatan adalah peserta didik dengan masalah kesehatan/kelainan yang sepenuhnya dapat diselesaikan dengan pengobatan dasar di Puskesmas dan selanjutnya perlu rujukan medik, atau yang sepenuhnya memerlukan rujukan medik. Yang diartikan dengan perlu rehabilitasi adalah peserta didik dengan kecacatan menetap yang belum direhabilitasi. Klasifiasi tersebut diatas dilaksanakan atas dasar kelainan terberat. Data kepenyakitan/kelainan menurut urutan prevalensi. Data penyakit tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan tahap V (oleh dokter). Data kesegaran jasmani berupa jumlah peserta didik menurut jenis kelamin dan kelompok umur, dengan klasifikasi sebagai berikut: tidak boleh mengikuti tes kesegaran jasmani. yang mengikuti tes kesegaran jasmani dan yang berdasarkan hasil tes dikategorikan menjadi: sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk. (c) Informasi tentang pelaksanaan operasional Laporan singkat tentang pelaksanaan penjaringan kesehatan, termasuk waktu yanc diperlukan, beban beban kerja per hari, tenaga yang diikutsertakan, dan sebagainya. Hambatan yang ditemui dengan pelaksanaan penjaringan kesehatan anak sekolafr dan upaya jalan keluar yang telah diambil.

37

Pelaksanaan tindak lanjutterhadap hasil penjaringan kesehatan anak sekolah, antare lain mencakup: yang dapat diselesaikan oleh Puskesmas keperluan rujukan kesehatan untuk meningkatkan fungsi Puskesmas dalarr menangani tindak lanjut penjaringan kesehatan (d) Kesimpulan dan saran.

4. Format yang dipakai Format yang dipakai untuk mencatatdata penjaringan kesehatan terdiri dari atas komponer sebagai berikut: I. Identitas murid Nama :.......................... Jenis kelamin : Orang tua/Wali:............. [ ] ....................................... W = 2 Alamat:......................... Tanggal lahir: ....................................... hari/bulan/tahun II. Pendataan oleh GURU 1. Keadaan umum Berat badan ..............kg/Tinggi badan ............ 2. Penglihatan [ ] tidak dapat melihat / [ ] tidak dapat mengenal orang pada jarak 6 meter / Sering meraba-raba, kesandung waktu jalan, mendapat kesulitan waktu mengamb benda di dekatnya. [ Kerusakan nyata pada bola mata 3. Pendengaran [ ] Tidak mendengar / [ ] Sering menggunkan isyarat kalau ] Mata bergoyang terus / [ ] P=1

berkomunikasi / Tidak atau kurang tanggap terhadap suara atau bila diajak bicara / [ ] Sering memiringkan kepala dalam usaha untuk

mendengar / [ ] Keluar nanah dari telinga.

38

4. Penampilan [ ] Penampilan fisik yang tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil terlalu besar, mongoloid / [ ] koordinasi gerakan kurang, tak terkendali / [ ] Kesulitan dalam bergerak, kaku, tak lentur, tak terkendati / [ ] Gerakan hiperaktif, tidak dapat tenand; /[ ]Gangguan-gagap/[ J Ada cacat pada alat gerak. 5. Tingkahlaku [ ] Sika'p pembangkang / [ ] Mudah terangsang emosinya, [ ] Sering melakukan tindakan yang agresip / [ perhatian terhadap lingkungannya. ) tidak ada atau kurang sekali

III.

Pencatatan dan PERAWATAN 1. Keadaan umum [ ] Kebersihan umum kurang, buruk/[ ] Rambut warna kusam [ ] Rambut mudah dicabut / [ ] Bibir kering, pecah-pecah, mudah berdarah / [ ] Sudut mulut luka, pecah-pecah, mudah berdarah. 2. Mata Ketajaman penglihatan tanpa kacamata tidak normal [ ] mata kanan

...........[ ] mata kiri............./ [ ] / [ ] Radang pada [ ] mata kanan [ ] mata kiri / [ ] juling [ ] mata kanan [ ] mata kiri. 3. Telinga Ketajaman pendengaran tidak nomral [ ] telinga kanan [ ] telinga kiri. 4. Mulut Gigi [ ] berlubang (karies), [ ] tertutup kotoran - karang gigi/gusi [ ] bengkak [ ] dan [ ] atau [ ] luka, [ ] berdarah/ [ ] lidah kotor / [ ] Bibir terbelah (sumbing) [ ] dan [ ] atau langit-langit terbelah. 5. Kardio vaskuler Denyut nadi .......per menit, [ ] tidak teratur Tekanan darah...............

39

6. Khusus peserta didik wanita 12 tahun ke atas Haid pertama pada usia........... tahun IV. Pencatatan oleh petugas LABORATORIUM Darah : Hb ............/urine [ ] Rerun, warna ......... Tinja : [ ] telur cacing. Khusus (sesuai permintaan dokter): [ ] Sputum [ ] Lain-lain (jelaskan)......................................... V. Pencatatan oleh DOKTER 1. Keadaan Umum [ ] Sclera ictris /[ ] Cyonosis /[ ] Conjunctive pucat'/ [ ] Dyspnoe 2. Telinga [ ] Kelainan pada liang telinga / [ ] Serumen / [ ] Kelainan pada

gendang telirv [ ] kanan [ ] kiri. 3. Mulut dan tenggorokan [ [ ] Tonsil membesar, [ ] radang [ ] kelainan pada kelenjar gondok.

] Kelenjar submandibulerteraba, membesar.

4. Kardiovaskuler [ [ ] Gangguan irama jantung :.......................... ] Kelainan jantung :..........................

5. Pernafasan [ ] Asthma bronchiale [ ] Bronchitis kronis 6. Perut [ ] Hepar teraba / [ ] Lien teraba 7. Alat kelamin [ ] Hernia / [ ] Hidrocele testicorum / [ ] Lain-lain : 8. Kulit [ ] Scabies/[ ]Borok/[ ]Mikosis/[ ] Bercak putih indikasi Morbus

Hansen / [ ] lain-lain : .............. 9. Sistem syarat dan anggota gerak [ ] Cerebral palsy / [ ] Epilepsi / [ ] Parkinson / [ ] Lumpuh.

40

VI.

Kesegaran Jasmani [ ] istimewa/[ ] Sangatbaik/[ ]Baik/[ ]Sedang/[ ]Buruk/[ ]Sangatbur

VII.

Kesimpulan 1. Medik [ ] Normal / [ j Perlu Observasi / [ ] Perlu pengobatan / [ ] Perlu

pelayan; spesialistik / [ ] Perlu rehabilitasi 2. Psikologik [ ] Normal /[ ] Perlu observasi / [ ] Perlu pengobatan / [ ] Perlu

pelayanan spesialistik / [ ] Perlu rehabilitasi 3. Saran dan tindak lanjut.

tanggal:

dr. Puskesmas. .. .

41

7. Cara pengisian format a) Dengan memberi tanda V dalam kotak yang tersedia di depan kata atau kalimat yanc cocok dengan hasil pemeriksaan. Contoh : a. [V] Bibir terbelah (sumbing) [ ] atau langrt-langit terbelah. Artinya : Bibir terbelat (sumbing) b. [V] Bibir terbelah (sumbing) [V] atau langit-langit terbelah. Artinya : Bibir terbelat (sumbing) dan langit-langit terbelah. c. [ ] Bibir terbelah (sumbing) [V] atau langit-langit terbelah. Artinya langitlangit terbelah. b) Kotak yang tidak terisi tanda tersebut berarti tidak ada kondisi seperti tercantum c belakang kotak. c) Titik-titik yang ada di belakang suatu kata atau kalimat disediakan untuk menulis/men jelaskan hasil pemeriksaan. d) Beberapa petunjuk pelaksanaan pendataan.

2) Pendataan oleh guru Ada jumlah gejala/ tanda /keadaan yang mudah diamati, dan ada pula gejala/tanda keadaan yang baru akan dapat dilihat bila subyek diberi tes tertentu. Berikut ini akai diberikan beberapa petunjuk untuk mempermudah guru dalam mengadakan obsei vasi terhadap gejala/tanda/keadaan pada diri subyek. 1) Menimbang beratbadan Timbangan yang dipakai dapat berupa : Timbangan dewasa, timbangan kama mandi ('spring bathroom scale'), timbangan barang Cara menimbang: a) Timbangan diletakkan di tempat yang terang dan datar, dan tempat berdi; diberi alas berpijak ( misalnya sehelai kertas ) agar tempat berdiri tidak cepe kotor. b) Jarum timbangan menunjukkan pada angka 0 (nol) sebelum penimbanga dimulai. c) Sepatu, sandal, topi, peci, dilepas dulu, pada anak laki juga baju atasnya.

42

d) Anak disuruh naik ke atas timbangan dan berdiri tegak tanpa berpegangar misalnya pada dinding. e) Bacalah dan catatlah angka yang ditunjuk oleh jarum 2) Mengukurtinggi badan Alat yang dipakai dapat berupa : a) Alat pengukur tinggi badan yang sudah menjadi bagian dari timbangan pad timbangan dewasa b) Microtoir c) Pita pengukur (sentimeter) yang ditempel pada dinding yang rata, atau ukura sentimeter yang bergambar pada dinding yang rata. Sebagai alat bantu adala lempengan kayu atau karton, dapat juga buku yang agaktebal. Sudut siku-sik dari alat bantu ini adalah untuk menentukan batas di atas kepala. Cara mengukur: a) Sepatu, sandal, peci, topi dilepas, dan anak disuruh berdiri tegak denga punggungnya serta belakang kepala menempel ke tiang pengukur atau dindin yang ada alat pengukurnya. b) Letakkan sisi siku-siku dari alat bantu tepat pada bagian tertinggi dari kepala anak dengan sisi siku-siku satu menefnpel pita pengukur. Pada alat pengukur yang menyatu dengan timbangan hal ini tidak dilakukan sebab sudah ada alatnya tersendiri menempel pada alat pengukur tersebut. c) Bacalah dan bacalah tinggi badan anak. Catatan : Lakukan pengukuran tinggi badan anak pada pagi hari sebelum pelajaran dimulai. Karena anak masih segardan bila dilakukan sesudah jam pelajaran kemungkinan anak sudah lelah, ototnya kendor dan.ia tidak berdiri tegap, sehingga ukuran tinggi badan lebih rendah dari tinggi sebenarnya. 3) Penglihatan Selain gejalaAanda/kelainan yang langsung dapat dilihat. Terdapat pula gejala/ tanda / kelainan yang dilaksanakan dengan pengamatan. Lakukan pengamatan dengan cara :

43

(1) Tidak dapat melihat: Subyek diminta menyebut benda yang ada pada jarak 6 meter dari subyek, lalu guru bertanya 'Siapa berdiri disana?' Bila subyek gagal maka beri tanda V. (2) Tidak dapat mengenal orang pada jarak 6 meter: Tanpa pengetahuan Subyek, guru minta bantuan anggota keluarga/kenalan subyek untuk berdiri pada jarak 6 meter dari subyek, lalu guru bertanya 'Siapa berdiri disana' Bila subyek gagal maka diberi tanda V (3) Sering meraba-raba, kesandung waktu berjalan mendapat kesulitan mengambil benda di dekatnya : Subyek diberi perintah untuk berjalan dari tempat ke tempat lain.

Perhatikan apa gejala tersebut tampak. Subyek diminta mengambil benda yang ada di atas meja, misalnya pensil, buku dan sebagainya. Perhatikan apakah gejala tersebut tampak. Bila gejala ada maka beri tanda V 4) Pendengaran Untuk mengamati ada tidaknya gejala kepada subyek diberi tugas : a) Tidak mendengar: Minta pertolongan orang lain untuk berada pada jarak 15 meter di belakang subyek. Orang tersefaut-diminta untuk bertepuk tangan, memanggil nama subyek atau membunyikan bunyi-bunyian lainnya. Perhatikan reaksi subyek, bila tidak memperlihatkan reaksi maka beri tanda V. b) Sering menggunakan isyarat dalam berkomupikasi: (1) Adakan tanya jawab sederhana dengan subyek, misalnya tanya namanya, umurnya dan sebagainya. Selanjutnya tanyakan juga benda yang ada di lingkungan subyek atau suruh subyek menunjuk benda yang disebutkan guru. Jika sebagai reaksi subyek hanya berisyarat, misalnya dengan gerakan tangan, beri tanda. (2) Untuk menguatkan hasil observasi, guru melakukan tanya jawab dengan orang tua/keluarga subyek.

44

c) Tidak atau kurang tanggap terhadap suara atau bila diajak bicara : Sama dengan pada gejala b). d) Sering memiringkan kepala dalam usaha untuk mendengar: Sama dengan pada gejala b) 5. Penampilan Ada beberapa gejala yang langsung dapat diamati, seperti penampilan fisik yam tidak seimbang. Beberapa gejala perlu observasi yang lebih cermat: a) Kordinasi gerakan kurang, tidak terkendali : Observasi sikap subyek wakti berjalan, melompat, memegang benda. Subyek diberi tugas seperti melompal benda, mengambil barang yang besar (misalnya buku), Mengambil barang yang kecil (seperti batu Hecil, pinsil). Perhatikan cara mengambilnya ; pada anak tergolong anak dengan Keter belakangan mental biasanya gerakannya kaku dan tidak ada perbedaan antar: cara mengambil benda besar dengan cara mengambil benda kecil caranya sama, seolah-olah menggenggam. Bila gejala kordinasi gerakan kurang/ tak terkendali, beri tanda. b) Gerakan hiperaktif, tidak dapat tenang: Dapat diamati segera sewaktu gun mengadakan wawancara dengan orang tua/keluarga subyek. Berilah tanda kalau subyek tak dapat duduk dengan tenang, terus meneru memegang benda di sekitarnya secara gelisah dan perhatiannya sangat mu dart teralihkan. c) Ada cacat pada alat gerak: Secara umum gejala ini lebih nyata dapat diama dengan hanya memperhatikan subyek, misalnya sewaktu guru mengadaka wawancara dengan orang tua/keluarga subyek, sewaktu subyek berdiri, bei jalan atau duduk. 6. Tingkah laku a) Sikap pembangkang/mudah terangsang emosinya/sering melakukan tindaka yang agresip: Tanyakan pada orang tua/keluarga subyek. Gejala ini kadanc kadang dapat juga diamati di kelas atau di waktu bermain.

45

b) Tidak ada atau kurang sekali perhatian terhadap lingkungannya : Perawat, perawatgigi melakukan pendataan atas dasar hasil observasi, anamnesa dan atau pemeriksaan tisik sederhana. Berikut ini diberikan beberapa petunjuk untuk mempermudah pendataan. 1) Keadaanumum Mencakup dua aspek, (1) kebersihan perorangan dan (2) gejala yan memberikan indikasi kelainan gizi yang mengarah kepada kurang kalori da protein (KKP). 2) Mata a) Ketajaman penglihatan (1) Melalui observasi dan anamnesa tentukan ada tidaknya gejala (a) Memicingkan kelopak mata untuk melihat jauh dan mendekatka obyek untuk melihat dekat. (b) Mengeluh cepat lelah untuk membaca dekat. (c) Kesulitan melihat jauh maupun dekat (d) Dapat disertai gerakan mata yang tidak terkoordinir (nistagmus (2) Lakukan pengukuran ketajaman penglihatan dengan optotip Snellen b) Radang mata Beri tanda V bila ditemukan (1) Mata merah dengan kotoran mata yang tak kunjung sembuh (Trakoma) (a) folikel selaput lendir kelompak mata atas (b) terdapat parut pada selaput lendir kelopak mata atas (c) kelopak mata atas mengarah kedalam (d) bulu mata mengarah ke dalam (e) pada kornea di bagian atas ada infiltraf seperti jarum pentul dan dikelilingi dengan pembuluh darah berbentuk seperti sisir yang disebut panustrakomatosa. (f) ada jaringan parut pada kornea (2) Gejala berkaitan dengan konjungtivitis akuta

46

(a) udema dan hiperemis pada kelopak mata (b) radang pada kunjungtiva (c) ada sekret serous, seromukous, mukapurulen, purulen (3) Gejala berkaitan dengan konjungtivitis gonorrhoika (a) udema dan hiperia berat pada kelopak mata, bila ditekan keluar sekret purulen (b) hipermia konjungtis, udema berat pada konjungtiva (c) dapat disertai ulkus kornea, terutama di bagian bawah kornea (4) Gejala berkaitan dengan konjungtis fliktenularis terdapat flikten di konjungviva bulbi, kornea

(5) Mata merah dengan kemunduran virus c) Juling (1) Kedudukan bola mata mengarah keluar (temporal) (2) Kedudukan bola mata mengarah ke tengah (nasal) (3) Telinga Tes ketajaman pendengaran djlakukan dengan Garpu Tala (500 cps) menggunakan metdde Weber Teknik/metode Weber dilakukan sebagai berikut: (a) Garpu Tala diketokkan pada meja, kursi atau benda lain, lalu ujung tungkainya diletakkan di tengah-tengah dahi (b) Bandingkan kekuatan bunyi di telinga kiri dan telinga kanan. Bila ada gangguan pada sistem penghantar atau pada syaraf pendengaran maka bunyi Garpu Tala kurang atau tidak dapat didengar. konjungtivitis dan siller disertai gangguan pada penglihatan

Pemeriksaan ketajaman pendengaran harus dilakukan di ruangan atau tempat yang tenang dan tidak berisik.

47

(4) Mulut a) Gigi berlubang Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut, dan kalau perlu dengan eksavator. Gejala yang diperhatikan adalah kerusakan pada bentuk anatomi gigi, baik berupa lubang pada dataran kunyah (oklusal) geraham,maupun dapat berupa lubang disela gigi (geraham atau g depan), ataupun keadaan dimana mahkota gigi sesudah hanc dan tertinggal akar gigi. b) Gigi tertutup kotoran - karang gigi Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut dan sonde. (1) Permukaan gigi tertutup dengan endapan lunak seperti me tega, (2) Pada umumnya ada endapan keras yang menempel pa bagian gigi yang menghadap ke lidah (untuk gigi raha bawah), dan bagian geraham yang menghadap ke pipi (unt geraham di rahang atas). Adakalanya endapan yang keras dapat juga ditemukan bagian labial gigi front bawah. Warna endapan dapat b variasi dari putih kekuning-kuningan sampai hijau kecoklat c) Gusi Pemeriksaan lisik dengan alat bantu kaca mulut atau penek lidah: (1) Gusi bengkak (a) Pembengkakan pada gusi terlihat seperti kedelai berwar putih kekuning-kuningan, pada umumnya tidak sakit. (b) Pembengkakan pada gusi agak difus dan sakit kalau di kan, dapat disertai pembengkakan pada rahang atau pada (sehingga muka menjadi asimetris) pada umumnya adalah riwayat gejala infeksi.

48

(2) Gusi luka (a) Dapat berupa gejala tersebut pada butir (1) (a) dima benjolan seperti kedelai telah pecan. (b) Dapat berupa luka yang letaknya pada bagian gusi ya dapat digerakkan, lukanya mempunyai batas yang je yang berwarna merah, bagian tengah luka tertutup kotoi yang berwarna abu kekuning-kuningan, umumnya dirt

pembengkakan kelejar submandibuler dan rasa sakit. (c) Gusi berdarah Gusi berdarah spontan atau bila disentuh, perhatikan I gian gusi yang berbatasan dengan gigi yang menggele bung/membengkak. Ada gejala fetor ex ore d) Lidah kotor Lidah kotor ('coated tongue') merupakan indikasi adar kemungkinan peradangan gastro Intestinal. e) Kelainan pertumbuhan oro-fasial yang menyolok (1) Bibir atas terbelah (labioschizis) (2) Langit-langiUerbelah (palatoschizis) (3) cheilo-palatoschizis. Umur mendapat haid hanya dicatat untuk putri di SLIP dan SLTA. Data ini diperlukan untuk memonitor perubahan. b. Pencatatan oleh petugas laboratorium 1) Pemeriksaan rutin dilakukan sebagai tahap lanjut dari penjaringan kesehatan oleh perawat/perawat gigi, mencakup: (a) Darah : Hb (Sahli) (b) Urine : Keadaan fisik (c) Tinja : Telur cacing 2) Pemeriksaan khusus atas permintaan dokter

49

c. Pencatatan oleh dokter Pemeriksaan dokter merupakan pemeriksaan yang lebih men-dalam terhadap keadaan yang diidentifikasi pada tahap penjaring-an oleh guru dan paramedik, dan juga mengidentifikasi kelainan atau penyakit yang tidak dapat dijaring pada tahap sebelumnya.

Petunjuk pelaksanaan penjaringan kesehatan oleh dokter meliputi : 1) Jenis kelainan 2) Perincian kelainan 3) Gejala / tanda khusus yang perlu diperhatikan 4) Metode (bahan, cara dan peralatan untuk mendapatkan tanda khusus tersebut) 5) Identifikasi tindak lanjut sesuai dengan kelainan yang ditemu-kan sebagaimana diuraikan berikut ini

50

DAFTAR ISI

Hal BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN ................................................................................... B. TUJUAN ............................................................................................. C. POLA PEMBINAAN ........................................................................... 1 1 2

BAB II USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) A. PENGERTIAN..................................................................................... B. TUJUAN UKS ..................................................................................... C. SASARAN ........................................................................................... D. PETUNJUK PELAKSANAAN UKS Dl PUSKESMAS ................... 3 3 4 4

51

Kesehatan Sekolah

52

You might also like