You are on page 1of 9

Aspek Etik dan Hukum Pada Pasien Hemodialisa

Kelompok D3

Prinsip hemodialisa
Hemodialisa berasal dari kata hemo=darah,dan dialisa=pemisahan atau filtrasi. Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput semi permeabel.

Tujuan Hemodialisa
Sebagai terapi pengganti, kegiatan hemodialisa mempunyai tujuan : a) Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam urat b) Membuang kelebihan air. c) Mempertahankan atau mengembalikan system buffer tubuh. d) Mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh. e) Memperbaiki status kesehatan penderita.

Indikasi pasien hemodialisa


Hemodialisa dilakukan jika gagal ginjal menyebabkan : a) Kelainan fungsi otak ( ensefalopati uremik ) b) Perikarditis ( peradangan kantong jantung ) c) Asidosis ( peningkatan keasaman darah ) yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan lainnya. d) Gagal jantung e) Hiperkalemia ( kadar kalium yang sangat tinggi dalam darah ).

Frekuensi Hemodialisa.
Frekuensi, tergantung kepada banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, tetapi sebagian besar penderita menjalani dialisa sebanyak 3 kali/minggu.

Aspek etik
Etik adalah Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistem nilai, standar perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang benar dan apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan kebajikan dan apa yang merupakan kejahatan, apa yang dikendaki dan apa yang ditolak.

Informed consent
Dasar dasar Informed consent UU N0 23 / 1992 tentang kesehatan Pasal 53 ayat ( 2) dan Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 585 tentang persetujuan tindakan medik.

Aspek hukum

You might also like