You are on page 1of 14

MAKALAH : AKUNTANSI INTERNASIONAL

TRANSLASI MATA UANG ASING

Disusun Oleh:

Kelompok IV :
Andi Rosmiati Zainuddin (08.401.073) Angel Paramitha (08.401.074) Dimaz Okky P (09.401.024) Nurudin Hanif (09.401.031) Yurike Mangoli (09.401.069)

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (YPUP)
MAKASSAR 2011

DAFTAR ISI

SAMPUL DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II PERMASALAHAN BAB II PEMBAHASAN


A. B. C. D.

i 1 3 5 5 7 8 9 12

Alasan-alasan Melakukan Translasi Pengaruh Kurs Translasi Transaksi Mata Uang Asing Translasi Mata Uang Asing

BAB IV KESIMPULAN

BAB I

PENDAHULUAN

Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi. Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan

multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan.

Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri. Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah. Pengukuran resiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.

BAB II

PERMASALAHAN

Untuk

menginterprestasikan

kinerja

perusahaan

multinasional

yang

dilaporkan secara tepat, kita harus memahami sifat keuntungan dan kerugian valuta asing. Pengaruh perubahan dalam nilai mata uang asing terhadap penjualan dimasa depan dan biaya masa depan sering disebut sebagai potensi risiko ekonomi (economic exsposure). Nilai tukar yang berfluktuasi secara khusus (dan jarang sekali stabil) terjadi di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa bagian Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi lokal. Dalam makalah translasi mata uang asing kita akan membahas tentang: 1. Alasan-alasan melakukan translasi 2. Pengaruh kurs translasi 3. Transaksi mata uang asing 4. Translasi mata uang asing Karena pasar valuta asing ( Valas ) adalah pasar yang tidak punya lokasi fisik, transaksi di pasar ini biasanya dilakukan oleh bank dengan menggunakan sistem
5

jaringan antar bank ( interbank trading ). Ada beberapa jenis pasar yang terjadi dalam perdagangan valuta asing dan masing-masing mempunyai komposisi yang berbeda. Dengan demikian kita dapat memahami sifat transaksi mata uang asing yang dilakukan pada pasar Sport, pasar Forward dan pasar Swap.

BAB III PEMBAHASAN


A. Alasan alasan Melakukan Translasi

Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi (pertukaran dari satu mata uang kemata uang secara fisik) Beberapa alasan mengapa translasi dilakukan adalah: 1. Agar para pembaca laporan keuangan mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. 2. Translasi mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan

multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi. 3. Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang asing.
4. Translasi juga dapat digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembaca

laporan keuangan, praktek ini sering disebut sebagai translasi kemudahan (Confenience), seperti yang dilakukan oleh banyak perusahaan di Jepang. 5. Nilai relatif mata uang asing jarang sekali ditetapkan.

6. Kurs nilai tukar variabel, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan. 7. Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.
8. Meluasnya peningkatan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi

mengenai suatu perusahaan yang berdomisili disatu negara kepada pengguna dinegara lain, yang timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri, melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnya. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar dimasa mendatang. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan

dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forwad atau penjualan spot atau pembelian forward,atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu negara asing, dan dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing. Translasi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu kedalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi spot dan forward untuk kebanyakan mata uang utama pada setiap hari kerja dapat ditentukan pada halaman bisnis kebanyakan surat kabar utama. A. Pengaruh Kurs Translasi Nilai tukar yang dapat digunakan saat melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik, yaitu :
1. Kurs kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan

keuangan.
2. Kurs historis (historical), adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva

dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. 3. Kurs rata-rata (average), adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis. Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar historis dibandingkan kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang

asing umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik. Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan dan penurunan dalam ekuivalen saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor. Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian, yang kedua adalah keuntungan dan kerugian transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan. A. Transaksi Mata Uang Asing Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Suatu transaksi mata uang asing yang berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain. Mata uang fungsional sebuah perusahaan

10

diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar negeri relatif berdiri sendiri dan terintegrasi dalam negara asing ( yaitu suatu anak perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat), umumnya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang lokal (negara-tempat-domisili). B. Translasi Mata Uang Asing Metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode ini ada dua jenis : 1. Metode Kurs Tunggal Metode ini digunakan untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik dengan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar yang umumnya digunakan dengan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Hasil konsolidasi mencerminkan perspektif mata uang setiap perusahaan yang hasilnya akan dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggal induk perusahaan. Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini (vs historis) mengubah nilai seluruh aktiva kini luar negeri dalam

11

ekuivalen mata uang induk perusahaan setiap kali terjadi perubuhan nilai tukar. 2. Metode Kurs Berganda Metode ini menggunakan berbagai macam kurs, dengan menggabungkan kurs nilai tukar historis dan nilai tukar kini dalam proses translasi : Metode Kini-Non Kini Aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar

ditranslasikan berdasarkan kurs historis. pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.
Metode Moneter Non moneter

Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditraslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos non moneter aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor-ditranslasikan dengan

menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan

12

dengan menggunakan prosedur yang sama dengan metode kini-non kini. Metode Temporal Dalam metode ini, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan nilai sesunggunhya. Kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga uang yang terkait pada saat pos tersebut diakuisisi atau terjadi (harga historis). Persediaan diukur sebesar harga yang terjadi per tanggal laporan keuangan (harga kini), dengan aturan mana yang lebih rendah antara biaya perolehan atau harga pasar (dimensi waktu berkaitan dengan nilai uang ini).

13

BAB IV

KESIMPULAN

Tujuan translasi adalah untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara asal induk perusahaan. Tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan antara mata uang yang sangat tidak stabil dan sangat stabil, karena tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode yang manapun. Translasi tidak diperlukan jika laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan diterbitkan benar-benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk negara lain yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibangdingkan dan memiliki situasi mata uang nasional yang dapat dibandingkan.

14

You might also like