Professional Documents
Culture Documents
MEMAKAI
JILBAB
by :
adi_rahman10@yahoo.co.id
Pengantar
Menutup aurat adalah kewajiban bagi seorang muslimah. Hal ini telah banyak
dijelaskan dan diperintahkan dalam ayat dan hadis-hadis. Mayoritas ulama juga
telah menguatkan kewajiban ini dengan berbagai argumentasinya. Sebagai sebuah
kewajiban, menutup aurat akan terus wajib hingga kiamat nanti.
Arus informasi yang demikian mudah dijangkau, murah, massal dan cepat
(realtime) telah membentuk preferensi berpakaian yang berkembang cepat. Anakanak muda sekarang ini begitu akrab dan malum (tak asing) dengan gaya
harujuku gaya pakaian model kartun animasi Jepang (manga). Gaya pakaian
sehari-hari pun terpengaruh gaya pakaian sinetron dan film. Padahal, tampilan di
sinetron/film
memang
dibuat
sedemikian
rupa
untuk
menghibur,
menarik
berharap tulisan ini bermanfaat dunia akherat. Tentu saja masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik penyusun terima dengan terbuka.
slam menjelaskan secara gamblang dan akurat tentang peran kaum laki-laki
dan perempua dalam kehidupan ini, serta memberikan pedoman yang rinci
tentang bagaimana seharusnya mereka berinteraksi antara satu dengan yang
lain dalam setiap aspek kehidupan. Penjelasan dan pembagian peran ini langsung
berasal dari Allah Swt, Sang Pencipta manusia. Oleh sebab itulah, maka penjelasan
dan pembagian peran tersebut benar-benar sesuai dengan kodrat manusia, dan
tidak dikenal adanya penindasan atau diskriminasi yang dilakukan oleh salah satu
pihak kepada pihak lainnya.
Umat manusia adalah kumpulan dari individuindividu manusia yang memiliki
berbagai naluri yang
sama, yaitu naluri mempertahankan diri (gharizatu albaqa) naluri beragama
(gharizatu at-tadayyun), dan naluri untuk mempertahankan keturunan (gharizatu
an-nau). Masing-masing individu juga memiliki kebutuhan pokok yang sama,
seperti kebutuhan untuk makan, tidur, bernafas, dan sebagainya. Naluri dan
kebutuhan jasmani ini dimiliki oleh setiap individu, apa pun jenis kelaminnya. Kaum
laki-laki maupun kaum perempuan adalah makhluk Allah Swt, dan dalam hal ini
kedua belah pihak memiliki kedudukan yang sama. Islam menjelaskan tujuan hidup
manusia, yakni semata-mata untuk beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt
berfirman:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
(beribadah) kepada-Ku. (TQS. adz-Dzariyat [51]: 56)
Maka
Tuhan
mereka
memperkenankan
permohonannya
(dengan
berkata),
Namun harus dipahami bahwa Allah Swt menciptakan laki-laki dan perempuan
dengan fitrah yang berbeda, yang menyebabkan mereka mempunyai peran yang
berbeda dalam kehidupan ini. Hal ini disebabkan karena ada sejumlah sifat yang
hanya dimiliki oleh kaum laki-laki atau kaum perempuan, yang tidak bisa dilakukan
oleh lawan jenisnya.
Sebagai misal, kaum perempuan mempunyai potensi untuk mengandung dan
menyusui anak-anaknya; sementara laki-laki yang secara fisik lebih kuat tidak
bisa menjalankan fungsi tersebut. Salah satu dari sekian banyak kesalahan yang
kita dapati dalam sistem buatan manusia adalah bahwa kesetaraan antara kaum
laki-laki dan perempuan dimaknai dengan kesamaan. Atas dasar konsep
tersebut, maka laki-laki dan perempuan didorong untuk saling berkompetisi dalam
menjalani peran dan fungsi yang sama.
Syariat Islam mencegah hal ini terjadi. Dalam beberapa aspek, yang tidak
dikhususkan bagi jenis kelamin tertentu, kaum laki-laki dan kaum perempuan
mengikuti aturan-aturan yang sama, seperti dalam hal shalat, mengucapkan
syahadat, atau shaum; kecuali pada saat-saat tertentu dimana terdapat perbedaan
akibat adanya sifat-sifat alamiah tertentu. Jadi, pada saat menstruasi, kaum
perempuan tidak melaksanakan
shalat, dan pada saat hamil mereka mendapatkan rukhshah (keringanan) untuk
tidak menjalankan ibadah shaum (meski harus menggantinya pada hari-hari yang
lain). Akan tetapi, pada aspek-aspek yang lain, yakni dalam hal-hal yang berkaitan
dengan jenis kelamin tertentu, kaum laki-laki dan kaum perempuan mempunyai
peran yang berbeda serta mengikuti aturan yang berlainan pula. Misalnya adalah
Berikut ini adalah beberapa poin penting terkait posisi perempuan dalam
sistem Khilafah.
Pendidikan
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang, lelaki maupun perempuan.
Bahkan sangat penting bagi perempuan muslimah untuk memiliki pendidikan
Islami setinggi mungkin, karena merekalah yang nantinya akan menjadi sumber
pengetahuan pertama bagi anak-anaknya.
5
sangatlah
penting
bagi
keberlangsungan
masyarakat.
Dapat
dibayangkan betapa rikuhnya seorang perempuan jika harus membahas masalahmasalah yang khas perempuan dengan seorang hakim lelaki, misalnya. Karena
itulah keberadaan hakim perempuan, khususnya dalam pengadilan keluarga,
dibutuhkan oleh negara.
Bahkan jika seorang perempuan muslimah bekerja, dia tidak diwajibkan untuk
membelanjakan uangnya untuk keluarganya. Dia bisa menjadi orang yang kaya
raya, sedangkan kewajiban menafkahi keluarga tetap ada pada lelaki yang menjadi
suaminya, bukan pada dirinya. Suami ataupun keluarga, tidak punya hak untuk
6
Hijab
Dalam sistem Khilafah, perempuan diwajibkan mengenakan penutup kepala
(khimar) dan pakaian panjang (jilbab). Mereka tidak diwajibkan menutupi wajah
mereka, meskipun jika ingin, mereka boleh mengenakannya sesuai pendapat
fukaha yang mereka ikuti, demikian juga mereka diperbolehkan memakai burqa
bila memang berkehendak.
7
+
niat pake jilbab dah ada sejak madrasah diniyah, sekitar kelas 5 SD. Sempet
ngomong ma bapak, tapi karna masi kecil, ngga dianggep mungkin.
Singkat cerita, pas SMU di bulan Ramadhan ada acara Pesantren Kilat (produk
Peskil nih) disitu Nada tanya2 kesulitan, kendala dsbnya hal2 yang buat diri ini
maju mundur buat pake jilbab. siang bertanya malam berdo'a mohon petunjuk dan
kekuatan agar hati ini mantap menjalankannya. alhamdulillah Nada langsung pakai
se-selesainya acara tsb. waktu itu sambil menangis memaksa agar diizinkan oleh
ortu. Bunda awalnya ngga ngizinin, menurut bunda yang penting baik hatinya.
syukur, diizinkan sama bapak. Karna mendadak, baju sekolah pinjam tetangga.
Pake kerudung masih acak2an. pertama kali masuk ke kelas, ngga pede, nunduk
terus (malu). sepanjang koridor menuju ke kelas disalami kakak kelas & rekan2.
teman2 lelaki di kelas yang berkerubung, bingung dikira ada anak baru.
alhamdulillah, banyak teman terpacu dan menambah semangat mereka untuk ikut
berjilbab (banyak kendala di rumah masing2). di rumah, bunda sempat memberi
julukan Nada sebagai orang badui, karna tiap kali ada tamu lelaki yang masuk
rumah, Nada langsung kabur. waktu itu belom punya bergo. baju juga Cuma punya
satu kemeja panjang dan satu celana panjang. singkat cerita alhamdulillah bunda
lambat laun mengerti dan membelikan banyak baju muslimah, bahkan kini telah
berbusana muslimah.
Allah banyak berikan anugrah. banyak kemudahan yang Dia berikan seiring
dengan kemantapan niat untuk kebaikan. terlalu panjang kalau diceritakan,
pengalaman menarik selama pake jilbab. kesulitan itu jadi indah setelah dilewati,
do not ever give up!!!
+
hiks....
Jika ALLAH tak sayang padaku...
ku tak mengenalmu....
dulu, waktu itu...
9
lembutmu,
tiada
sedikitpun
remehkanku..ada
damai
setiap
kulihat
kelebatmu...
bukan sekedar kata kau tawarkan padaku...
"aku sahabatmu ukhti" ucapmu ikhlas...
benar sebuah telaga yang kulihat indahmu...
hingga beningmu ku dapat berkaca...
hingga beningmu kudapat menimba...
butiran2 embun makna sejuknya tamanmu..
hingga akhirnya...aku belajar ...dan belajar...luruskan niatku karenaNYA...
menanam 'pagar hidup' di tamanku...yang semoga semakin hijaukanku...
bahwa keindahan taman kita...bukan untuk sembarang mata...:)
Alhamdulillah ....lebih tenang dan nyaman,,,lebih PD...Leluasa beraktivitas....
+
Kalo Rhea...
Niatnya mah udach sejak SD, kira** kelas 3...kalo pas ada acara khusus.. Rhea
waktu itu paling demen pake kerudung + pakaian Muslimah atau Baju Kurung..kalo
sehari** belum boleh ama Ibu ma Ayah juga..Mereka mah bukannya apa...
tentunya gembira sekali pasngedenger anaknya berniat mo pake Jilbab...namun
karena Rhea masih kecil waktu itu... Ayah ma Ibumasih nyuruh Rhea fikirkan
dengan matang...banyak alasan dariAyah & Ibu berikan.. dia takutnya Rhea lum
bener** siap..lagian takutnyah
Rhea berhijab namun pergaulan dll sebagainya tidak sesuai dengan hijab
Rhea.. lagian Masyarakat di Kampung..tau kan.. kalo yg berhijab itu lebih disorot
10
daripada yg ga'...segala tingkah lakunya jika ada sedikit yg salah.. pasti banyak yg
mencerca.. yah.. gitu dech.. Akhirnya Rhea urungkan niat itu...
pas lulus SD.. Rhea punya keinginan sekolah di Pesantren...lagi** ga'
kesampaian... karena sesuatu halangan... Trus pas di SMK, waktu baru masuk...
Rhea pinginnyah mulai berhijab ech taunyah Pakaian Sekolahnya udach dibikinin
yg pendek semua dari sekolah.. Akhirnya ke Urung lagi Niat Rhea... & Ahamdulillah
pas udach lulus...& mo masuk di campus LP3I tepatnya Hari Sabtu, 24 July 2004
Pukul 07.30 WIB.. Alhamdulillah... Rhea berangkat dengan berhijab Mank siy
awalnya ada temen yg manggil "Bu Haji" tapi Rhea senyum ajah... Kadang ada
mata yg agak** gimana.. gituh pas liat Rhea berubah.. Pertama kali make
Kerudung.. Kepala suka Pusing kalo udach makenya lama**... kalo gerah mah ga'...
malah Rhea ngerasa adem...Kalo make Jilbab yah Alhamdulillah, rasanya nyaman...
banget..
Tapi.. pas udach Mulai Studynya.. Segala pakaian udach di tentuin dari
Campus..Tiap
Senin
ama
Rabu..
harus
pake
Kemeja
Putih+Jas
Almamater+Rok/Celana Biru Donker (Kalo yg ini gpp bagi Rhea.. ) trus Selasa ma
Kamis.. Harus pake Kemeja.. stelan kantor gituh.. Kadang Rhea pake Kemeja +
Blezer atau + Rompi + Rok atau juga kadang celana kain... + Kerudung... Kalo Hari
Jum'at... Baru pake Baju Kurung... Saat** ga' ke campus Rhea baru bisa pake Jilbab
+ Kerudung... baru dech bisa ber Hijab Rhea... ech ber hijab ria maksudnyah...
Panjang bener ceritanyah... padahal yg ditanya kesannya kan... ? Afwan dech..
nyambil bercerita nich... Wassalaamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
+
TEntang jilbab, saya kenal jilbab dari kelas 3 SD. Tapi pakai Cuma disekolah aja.
Pas SMP, saya pakai jilbab total, tapi masih pakai celana. Pas SMU, saya mulai
kenal rok(peraturan diasrama). Kalo diasrama pake rok, dirumah...balik ke celana
lagi. Tapi saya mulai tertarik sama guru-guru aya....(jadi inget) waktu saya
ternorak-norak melihat manset..(saya pikir guru saya pakai kaus tangan panjang
ketat), pakai gamis...pas nyoba walhasil saya keserimpet terus...sampai pernah
jatuh ditangga perpustakaan, nyoba pakai kaus kaki total kemana-mana...dan
11
mulai ber-rok ria pas dirumah...almarhumah mama sampai nangis liat saya pakai
rok dirumah...saking itu pemandangan super langka (hehehe..jadi malu) sampai
saya mulai terbiasa. Keinginan berjilbab seperti guru- guru saya tetap ada, dengan
jilbab sepanjang itu tidak menghalangi aktifitas mereka.
Alhamdulillah saya belum pernah mencoba melilitkan jilbab saya...selalu
menjuntai kebawah walau tidak panjang tapi cukup panjang dibanding temanteman saya.Pas saya kuliah...sebulan pertama saya onta-ganti pakai celana, rok,
gamis. tapi pake manset dan kaus kaki. Suatu hari di bulan oktober tanggal 1
tahun 2002, saya datang pagi sekali kekampus. Selesai ngerjain tugas saya pamit
kekamar mandi mau betulin jilbab. Tapi saya minta tungguin sama teman-teman
saya, bareng kekelas. Kebetulan saya pakai
gamis. Lama sekali saya utak-atik jilbab itu. Perasaan saya kok gak rapi2 ya? Ampir
setengah jam saya utak atik, lalu keluar. Teman-teman saya (kebetulan pria
semua, satu-satunya teman wanita saya sedang sakit) seketika melongo tapi gak
bilang apa pun. Hanya sering mencuri pandang. dikelas, dosen saya sempat tidak
mengenali saya, tapi langsung tersenyum, kakak2 akhwat LDK semua menyalami
saya dan yang ikhwannya tersenyum dari jauh. ada apa? saya bingung. Sejurusan
sempat heboh (maklum, langka wanitanya..cuma ber enam saat itu dan sekarang
tinggal dua). Tapi mereka tidak bilang apa pun. sampai dirumah, mama
mengernyitkan kening, terheran-heran lihat anaknya.
Pas dikamar saya melihat cermin,
suami saya dan menjelaskan bahwa sol sepatu itu terbuat dari kulit babi. Wah
untung dikasih tahu. Alhamdulillah, identitas muslimahnya keliatan.
Apalagi ya, oh ya sewaktu saya sedang dalam perjalanan mudik ke tanah air,
saya sedang menunggu flight di Wina-Austria bersama anak saya yang waktu itu
masih 1 tahun. Jadi saya muter-muter jalan-jalan di airport dengan kereta bayinya.
Eh engga sengaja ketemu ama akhwat yang berwajah melayu. Saya sapa ternyata
mereka pasangan suami istri dari Malaysia baru berkunjung ke Swiss dan akan
balik ke KL.
Kebetulan kami menggunakan pesawat yang sama. Alhamdulillah. Dia juga
membantu saya di dalam pesawat, sewaktu saya hendak shalat , dia menjaga
anak saya.
Subhanallah! Indahnya persaudaraan. Sampe akhirnya kami berpisah hingga
saya harus meneruskan perjalanan hingga Surabaya. Kami bertukar email tapi
sayang saya kehilangan email tsb. I hope one day, kami bisa ketemuan lagi. Insya
Allah.
+
Pengalaman berjilbabku...
Saya menggunakan jilbab kira2 baru 10 tahunan. Semenjak saya kelas 1 SMU,
disitulah saya mulai mengenal lebih dalam tentang kewajiban seorang wanita
muslim mengenakan jilbab, terlebih lagi saya mengikuti kegiatan ekskul-nya di
SMU dulu adalah DKM ( rohis ) jadi lingkungan secara langsung sangat
mempengaruhi saya.
Pas kelas 3 SMU, pan disuruh difoto tuhbuat ijazah, trus yang berjilbab disuruh
"harus terlihat telinga-nya". Entah apa argumen dari peraturan itu....
Terpaksa saya harus menandatangani surat perjanjian di atas materai dengan
pihak sekolah karena saya ga mau memperlihatkan telinga saya hanya sekedar
untuk dipajang di ijazah. Kejadian yang hampir serupa masih saya alami, ketika
saya mau mendapatkan ijazah di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung.
Tapi sekarang agak mending.... Semua wanita berjilbab diminta memperlihatkan
"pundak-nya" ( artinya jilbabnya harus yang pendek, jangan yang panjang2 ).
14
Sempat saya tanyakan alasannnya kenapa, tapi mereka hanya bilang "nanti kayak
pake mukena dong kalo panjang2 jilbabnya "
Saya jadi bingung.... Kapan ya wanita muslimah terbebas dari kungkungan
peraturan yang menurut saya "kurang masuk akal" ?
Tapi tetep istiqomah aja ya...
Akhwat2 lain mungkin punya pengalaman yang sama dengan saya ? atau
bahkan lebih menarik...
+
Aq jg punya penglmn mirip sm ukht nissa. Tp aq ga hanya hrs berhadapan dgn
guru. Aq jg hrs berhadapan dgn ortu.
Ceritanya gini, waktu itu qta hrs foto utk ijazah. Trus biasa deh, guru2 lgs pd
ngerayu dengan segala cara spy qta lepas jilbab. Saat itu aq bnr2 sedih, krn
merasa aneh di hadapan semua org. Ga ada tmn2 yg ngebelain. Apalagi pd masa
itu msh jarang tmn2ku yg pake jilbab. Satu angkatan mngkn baru 6 org.
Lalu aq dgn pedenya blg klo sudah ada SK dr Depdikbud yg mengatur ttg ini
(emang pernah denger sih dr kakak, tp sama sekali blom pernah liat tuh SK).
Akhirnya, guru2ku pun menyerah. Aq boleh foto pakai jilbab dgn syarat hrs buat
surat perjanjian yg ditandatangani ortu, bhw siap menerima konsekuensi apapun
dgn foto spt itu. Bbrp tmnku foto dgn melepas jilbabnya Nah, di sini masalahnya.
Sejak awal ortu keberatan aq memakai jilbab. Tp waktu itu aq bnr2 udah pasrah.
Bismillah aja,terserah deh mo diceramahin apaan aja. Aq pun menerima
kemarahan ortu tanpa bs komen apa2.Yg penting suratnya ditandatanganin deh.
Pd waktu ebtanas berlangsung, semua foto siswa terpampang di dpn kls. Tmn2
ku byk yg berkomentar ttg tmnku yg membuka jilbabnya. Saat itu aq bnr2
bersyukur krn berhasil menyelamatkan auratku.
+
aku pake jilbab waktu mau masuk kuliah alhamdulillah karena jilbab yang aku
kenakan aku mendapat banyak kemudahan waktu waktu ospek, cama/cami lain
jalan bebek di lumpur aku cuma disuruh nyanyi lagi ospek yang rata2 liriknya
15
ngaco, temen2 disuruh berendem di kubangan aku Cuma disuruh nyari semut
alhamdulillah kemudahan yang diberikan Allah diawal2 aku pake jilbab
+
assalamu'alaikum wr wb.
aku sebenernya dah mau pake jilbab dah lama, pas mau masuk sma taun 95.
Ortu alhamdulillah mendukung, apalagi ibuku dah lama berjilbab, alhamdulillah
tapi pas dah masuk sma, kok mau make masih takut, masih gak pede, dsb.
akhirnya gak jadi make. tapi kalo ke undangan nikahan (diajakin ortu), aku
biasanya pake jilbab (kata ibuku, biar terbiasa sama jilbab).
trus sampe aku lulus sma, aku blom juga make, hingga aku pindah ke jakarta
untuk bekerja. ada teman kerjaku di kantor yang cukup baik sama aku, menurutku
dah seperti nganggep aku itu anaknya sendiri, mungkin karena beliau blom punya
anak, wallahu'alam
nah suatu hari, yaitu jum'at sore, tgl 24 maret 2001, beliau sempat berbicara
denganku lewat telp, koordinasi kerjaan besoknya, sabtu tgl 25 maret 2001, pagi,
sekitar jam 10an, aku dapet telp dari temen kantor, bahwa temenku itu, yang
kemarin sore baru saja telpon aku, berbicara denganku, meninggal dunia,
meninggal ditempat karena kecelakaan di tol Cikampek. aku seperti gak percaya
dengan kabar itu, wong kemaren masih ngobrol sama aku, kok sekarang dah
meninggal sih?
aku sempet diem... dan membayangkan kalo hal itu terjadi sama aku... kan
takut juga... perintah yang wajib-wajib belom dikerjain semua, trus meninggal, hik
(, salah satunya ya kewajiban make jilbab itu.
akhirnya, hari itu juga aku make jilbab loh... trus aku langsung telp ibuku...
waktu itu ibuku lagi masak.. dan ibuku bilang "iya iya.. bagus kalo begitu,
alhamdulillah eh dapet sekitar 1/2 jam kemudian ibuku telp ke aku.. nanyain
apakah aku bener bener pake jilbab...(hihi rupanya pas aku telp tadi gak begitu
ngeh hihi), setelah aku jawab "iya, aku beneran pake jilbab, nih sudah aku pake".
ibuku langsung berucap alhamdulillah, ucapannya girang banget syukur
alhamdulillah kalo aku pikir-pikir, kok dulu bisa langsung make jilbab spontan gitu
16
ya... ya mungkin itu udah kehendak Allah dan kemudahan yang Ia berikan untukku
yang jelas.. alhamdulillah kewajibanku untuk menutup aurat sudah kulaksanakan
mohon doanya..semoga bisa tetap istiqomah ya
wassalamu'alaikum wr wb
+
Mengingat peristiwa yang berhubungan dengan jilbab, lumayan banyak yang
berkesan dalam, ada 2 peristiwa yang selalu tersimpan indah dalm memori ana,
salah satunya yang ini....
Ana kuliah disebuah PTS di malang, yang mempunyai image "kampus artis",
"Kampus orang borju", de-el-el...poko'nya jauh dari kesan islami...maklum, 50%
mahasiswa adalah orang chinese...yang muslim sich lumayan banyak, tapi yang
berkerudung hanya beberapa orang saja....
Dalam sejarah perjalanan ana kuliah, setiap tahunnya yang menjadi THE BEST
TEN pada upacara wisuda adalah orang chinese! walaupun ada rasa kurang suka,
tapi ana harus mengakui kalau mereka patut menjadi The Best Ten, karena
memang mereka patut dan layak...
Nah...dipacu oleh rasa tidak rela kalo mereka terus yang masuk dalam The Best
Ten, ana berazzam dalam diri ana, bahwa ana harus bisa menunjukkan kepada
mereka bahwa seorang muslimah juga bisa seperti mereka, bahwa muslimah juga
adalah orang yang pandai dan cerdas! Untuk mencapai cita" ana, ana selalu
mengikuti perkuliahan dengan semaksimal mungkin, ana usahakan untuk selalu
mengejakan tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin...
Dan
Alhamdulillah,
keinginan
ana
untuk
membuktikan
bahwa
seorang
muslimah juga tak kalah pandai seperti mereka, ana berhasil masuk dalam The
Best Ten untuk Jurusan Akuntasi pada upacara wisuda angkatan ana.
Allahu Akbar!!! walaupun hanya ana satu"nya yang muslimah dan berjilbab
yang masuk dalam The Best Ten, namun ana sudah cukup puas. Cita" ana tercapai
untuk menunjukkan pada mereka bahwa seorang muslimah yang berjilbab juga
bisa seperti mereka, bahwa seorang muslimah adalah wanita yang pandai dan
17
cerdas
dalam
urusan
dunia
dan
akhiratnya...Alhamdulillah...nikmatMU
tak
terlupakan Ya Allah....
+
Hm..ana pke jilbab bru 1th ni..tp kpengenya ud sjak umur 17th (kir2 th 98),
mksd hati..pengen bjilbab bgitu ultah k 17..tp..ortu ga' ksh restu..dg alasan msh
SMA,nti gmn klo nglamar kerjaan, nti gmn susah dpt jodoh..dsb..dll..biarpun ana
minta ijin smp memohon2..ttp ga' dkabulkan..mgkn jg wkt tu niat blm bulat
100%..Akhirnya ana ngalah ga' jd pake jilbab (pdhl ud mulai ngumpulin baju
lengan panjang, biarpun krudung baru1) Tp niat itu..msh terus tersimpan..tiap
sholat ana slalu mohon agar hidayah itu jgn smp hilang dr hati ana...
Ada lg cerita laen..wkt ana kuliah (kbtulan ana kul di univ.kristen)..wkt tu ana lg
ada urusan di gd.rektorat, kbtulan ana ksana dg 2 org tmn ana (1 laki2,1
perempuan)..keduanya nasrani..ga' sengaja..qt liat ada 1 org mahasiswi bejilbab
(ntah dr fak mana..or mgkn jg bs dr univ sebelah )..Tiba2 tmn ana yg laki2 nyletuk
"Luh..kamu knp ga' pake jilbab..bukannya itu wajib di agama kamu..?"..Deg.. ana
terdiam...& hnya bisa jwb bhw.."bjilbab butuh satu keyakinan yg mantap..krn jilbab
hrs dipake smp mati..ga' blh dibuka2 lg..& saat itu blm mantap 100%..tp keinginan
ada..tunggu saja saatnya nti akan tiba"..Dr peristiwa itu..tiap sholat slalu
mohon..makin dmantapkan hati u/mewujudkan niat itu...
Next
story..tjd
wkt
ana
masuk
kerja...Subhanallah..ana
dtrima
kerja
Esok hari-ny dtemani seorang sahabat (yg snang skaligus tdk percaya dg
keputusan ana.. )..Ana hunting jilbab..yg bikin ana takjub adl..justru tmn ana yg
smangat 45 memilih2 jilbab & sgala pernak-perniknya u/ana...(Thank you ya nek.. )
The next day..ana minta restu ortu..ana telp ibu ana di kampung..ana
bilang.."jgn takut & khawatir dg rejeki & jodoh-ku nanti..krn smua sdh diatur
o/Allah..Mama & Bpk..berdoa aj..aku dpt yg tbaik.."..Alhamdulillah..tdk spt 5 th
yl..kli ni..ortu sgt mdukung... 3 hari stelah restu dr ortu keluar..barulah ana..bjilbab
smp hari ni...&..Insya Allah slamanya...
Alhamdulillah..stlh ana bjilbab..siulan2 nakal sopir bajaj & taxi..yg nongkrong di
warung dekat kos ana..tdk pernah ana dengar lagi tiap ana lwt didpan mereka...
..Klo ana pul malam dr kntr-pun..ngerasa aman..coz..ngrasa..spt ad yg melindungi
ana stiap saat...
+
Menanggapi artikel ttg jilbab ini, kalau boleh sy mau berbagi pengalaman jg
nih. Jujur sebenernya sy kurang tau, apa ini yg dibilang hidayah atau bukan.
Critanya, skitar thn 2000, di masa2 jahilliyah sy, sy pernah sakit keras sampai sy
harus dirawat di rumah sakit. Waktu itu mungkin sy demam tinggi, dan sy
mengalami suatu peristiwa, yg seperti nyata (bukan mimpi). Dlm peristiwa itu, sy
bertemu dan merasa seperti dibawa terbang oleh 1 sosok yg bersayap, hingga
melewati luar angkasa (mungkin), yg pasti...banyak batu2 seperti di luar angkasa.
Terbang itu dlm posisi berdiri dan herannya, ga nabrak2, padahal dlm kecepatan
yg tinggi bgt, sampai2 sy menggigil krn kedinginan.
Kemudian, sy sampai di suatu tempat, tanah berbatu, dgn kolam2 api di kanan
dan kirinya. Di dalamnya sy melihat orang2 yg sy kenal alim ada di sana
(astaghfirullah...). Di sana sy merasa sgt2 kepanasan, hingga sy samapi di ujung
jalan. Di ujung jln itu, ada jembatan yg berakhir di suatu pulau yg melayang. pulau
itu begitu indah, subur dan hijau, dan byk anak2 dan bayi2 bersayap. Sy menggigil
lg waktu itu. Terus tau2 di depan sy ada sinar terang bgt, tapi herannya ga
menyilaukan. Dr arah sinar itu ada suara menggema.
19
Suara itu bilang, kalau sy sudah ditunjukkan suatu perumpamaan yg sy sdh tau
itu apa. Tapi dia bilang skrg blom waktunya sy u/ dipanggil, dan sy hrs kembali lg
u/memperbaiki segalanya. Suara itu jg bilang, sy sdh tau, apa yg harus sy lakukan,
apa yg seharusnya seorang wanita muslim lakukan. Jadi, sy harus kembali u/
memperbaiki segala yg sdh sy lakukan krn sy masih punya kesempatan, dan sy hrs
memanfaatkan kesempatan itu. Karena kalau memang sdh waktu sy, sy ga bakal
bisa kembali lg....
Setelah itu, sy seperti orang yg baru sadar/bgn dr tidur tapi sambil menangis
sesenggukan dan menggigil krn kedinginan. Tdk lama setelah itu, sy mulai agak
sembuh dan bisa kembali pulang ke rumah. Sy bingung, apakah itu yg namanya
hidayah. Karena menurut pengertian sy mengenai, apa yg harus sy lakukan sbg
wanita muslim,mumpung masih dikasih kesempatan, adalah paling tidak HARUS
MENGENAKAN JILBAB. Sejak itu, sy mulai cari2 informasi ke teman2 sy yg sdh
pakai jilbab, ttg apakah mereka seblmnya mendapat hidayah atau tdk. Ada yg
bilang ya....(hanya dgn mimpi pakai jilbab)
tapi ada jg yg bilang ga dpt hidayah sebelumnya.
+
Alhamdulillah, sejak 3 th lalu....sy sdh menggunakan jilbab dan berusaha
supaya
Insya
Allah
dapat
lebih
baik
lg
di
dalam
berjilbab
daripada
sebelumnya...dan juga Insya Allah akan berusaha u/ mjd lebih baik lg di dalam
beribadah....baik
di
dalam....hablum
minallah...tapi
jg....hablum
+
Kenapa berjilbab ? kenapa ana sampai berjilbab ? gini ceritanya. waktu habis
shalat dzuhur di kampus, kan biasanya ada kultumnya tuh. nah sambil dengerin
itu, ana ngeliatin orang yang duduk didepan ana. dia itu pake jilbab sih, tapi
kayaknya sih dia itu akhwat yang ngikutin trend.
kenapa ? karena selain jilbabnya yang pendek, bajunya pun pendek. yang kalo
duduk agak ketarik ke atas bagian bawahnya, yah baju model sekarang deh. dan
mungkin dia itu masih punya malu kali ya, jadi dia setengah mati narik - narikin itu
baju biar pinggangnya nggak keliatan.
nah ana kan jadi mikir, lho kenapa nggak pake baju yang panjang aja sih ? kan
beres ! dan dia itu bukannya nggak mampu, itu keliatan kok dari penampilannya.
Jadi selama kultum itu ana bukannya ngedengerin, eh malah ngeliatin dia narik narik gitu deh. jadinya sebel sama itu orang, sampai - sampai waktu dia nengok ke
belakang aja ana nggak mau kepengen liat mukanya ( lho apa hubungannya ? )
terus akhirnya ana pindah aja ke tempat yang lain. eh ternyata masih kepikiran
sama tuh orang. kenapa sih kita malu kalo harus menggunakan pakaian yang
sesuai dengan syariat ? apa takut dibilang kuno dan nggak gaul ? jadinya kita jadi
manusia yang setengah - setengah ? apa begitu berharganya anggapan orang
terhadap kita daripada pandangan Allah kepada kita ? apa selamanya kita harus
hidup menjadi seorang muslim yang setengah - setengah ?,
pokoknya waktu itu ana jadi kessseeelll banget deh sama orang itu ( padahal
sih waktu itu ana juga belum pake jilbab ! ). yah akhirnya sejak saat itu ana pasang
niat untuk berjilbab. buat menunjukkan kalo kita nggak perlu ragu dan malu untuk
menggunakan pakaian muslim yang sesungguhnya. nah itu kan kejadian siangnya
tuh. pas malemnya ana sakit perut, buang air nggak
pokoknya nggak karuan deh. sempat kepikiran juga sih, tuh kan baru kesel sama
orang siangnya, malemnya udah kena balasannya deh ternyata sakit itu berlanjut
selama dua minggu sodara - sodara. rasanya nggak usah diceritain deh ya, nggak
karuan deh rasanya. jadinya selama sakit itu yang doanya mula - mula " Ya Allah
21
berikanlah kesembuhan atas penyakitku " sampai yang udah kayak doanya orang
putus asa kayak gini " Ya Allah janganlah Engkau ambil dulu aku, karena aku belum
berjilbab. tapi kalau sampai disini ajalku, matikan aku dalam keadaan Islam " tapi
akhirnya alhamdulillah, bisa sembuh juga. dan sekarang AKHIRNYA ana pake jilbab
juga dengan riang gembira, walaupun baru mau jalan dua bulan. yang jelas
jilbabnya nggak pendek dan bajunya juga nggak pendek. doakan supaya tetap
istiqomah dan tidak tergiur dengan godaan dunia. cie
Daftar Pustaka
Perlakuan Negara Khilafah Terhadap Perempuan HTI tanpa tahun
Thread Pengalaman berjilbab myquran.com
22