You are on page 1of 12

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN ELASTISITAS PENAWARAN DAN PERMINTAAN

OLEH: ERSA MAULANA SAKTI (0910480058) AFIF AULIYA (0910483084) AMROSN ROSADI (0910483087) MOCH. YUSUF R (0910483109) PANJI SATRIA SAGANTARA (0910483112)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

ELASTISITAS Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran. Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah Pada elastisitas, terdapat dua macam bentuk elastisitas yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. A. ELASTISITAS PERMINTAAN Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan 1. MACAM MACAM ELASTISITAS PERMINTAAN A. Price elasticity of demand (harga permintaan) Elastisitas harga permintaan merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya. Contoh

Dimana : Eh Q P adalah elastisitas harga permintaan adalah Jumlah barang yang diminta adalah harga barang tersebut adalah delta atau tanda perubahan.

Dengan rumus di atas dapat dijelaskan dalam bentuk kurva sebagai berikut :

Macam-macam harga permintaan : a. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) Permintaan inelastis sempurna terjadi ketika perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan (koefisien E = 0). Sebagai contoh adalah permintaan terhadap garam. Kondisi permintaan inelastis sempurna ini dapat dapat digambarkan ke dalam bentuk kurva berikut (Gambar 1).

b. Permintaan inelastic (E<1) Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari 1 persen. Sebagai contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok lainnya (Gambar 2)

c. Permintaan elastis uniter (E=1) Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaan uniter adalah satu (E = 1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan sebesar 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi permintan elastis uniter ini ditunjukkan oleh Gambar 3.

d. Permintaan elastis (E>1) Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. Koefisien permintaan elastis bernilai lebih dari satu (E > 1), artinya kenaikan harga sebesar1 persen menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi ini biasanya terjadi pada permintaan permintaan terhadap mobil dan barang mewah lainnya (Gambar 4).

e. Permintaan elastis sempurna (E=~) Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan sumbu X atau Q (kuantitas barang) seperti ditunjukkan pada Gambar 5 tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan

B. Income elasticity of demand (pendapatan dari permintaan) Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.

Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, dengan rumus.

Dimana:
Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan

menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta; Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan

membelanjakan bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik. C. Cross elasticity of demand (elastisitas silang) Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand) Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y Apabila hubungan kedua barang (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena. Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

Barang subtitusi Jika Es lebih dari 0, dimana harga barang Y akan menyebabkan kenaikan kuantiitas barang X yang diminta

Barang koplementer Jika Es kurang dari 0, dimana kenaikan haraga barang Y akan menyebabkan penurunana kuntitas barang X yang diminta. Ket: Qx= jumlah barang X yang diminta Px= harga barang X Py= harga barang Y 2. FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut Jenis barang dan pola preferensi konsumen Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

B. ELASTISITAS PENAWARAN Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.

1. Macam Macam Elastisitas Penawaran Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi lima macam, Yaitu : a. Penawaran Inelastis Sempurna (E = 0) Penawaran inelastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Kurva penawaran sejajar dengan sumbu vertikal Y atau P (tingkat harga).

b. Penawaran Inelastis (E < 1) Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran. Dengan kata lain, jumlah yang ditawarkan relatif tidak sensitif

terhadap perubahan harga.

c. Penawaran elastis uniter terjadi ketika perubahan harga perubahan jumlah penawaran

sebanding dengan

d. Penawaran Elastis (E > 1) Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.

e. Penawaran Elastis Sempurna (E = ~ ) Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran sejajar dengan sumbu horisontal (X) atau Q (jumlah output yang ditawarkan). tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran a. Sifat ketahanan barang Apabila suatu barang tidak tahan lama (mudah rusak/membusuk) seperti halnya hasil-hasil pertanian, maka barang tersebut cenderung memiliki penawaran yang inelastis. Barang tersebut biasanya tidak terlalu sensitif terhadap perubahan

harga. Sebagai contoh, peningkatan harga sayuran tidak b. Biaya dan kemudahan penyimpanan barang

serta merta

mengakibatkan perubahan (kenaikan) jumlah barang yang ditawarkan. Barang dengan biaya penyimpanan yang mahal cenderung memiliki derajat elastisitas penawaran yang rendah. c. Waktu Dalam jangka pendek, penawaran cenderung inelastis karena tidak mudah bagi produsen untuk menyesuaikan jumlah barang yang ditawarkan secara cepat sebagai respon dari perubahan harga. Sementara itu, dalam jangka panjang, penawaran akan lebih responsif terhadap perubahan harga sehingga penawarannya lebih elastis. d. Sifat alamiah suatu barang Produk-produk primer memiliki elastisitas yang rendah penawaran yang tinggi (elastis) relatif terhadap perubahan harga. (inelastis) dibandingkan dengan produk-produk manufaktur yang memiliki elastisitas

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, A. 2011. http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-

elastisitas-penawaran-dan-permintaan/diakses tanggal 30 Maret 2011 Anonymous, B. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_%28ekonomi%29. Diakses tanggal 30 Maret 2011 Mangkoesoebroto, Guritno, 1993, Ekonomi Publik, Yogyakarta: BPFE Sudarman, Ari, 2000, Teori Ekonomi Mikro, Buku 1, Yogyakarta: BPFE

You might also like