You are on page 1of 3

Dewanto, H. 1993. Aspek-aspek Epidemiologi Maloklusi. Gajahmada University Press. Yogyakarta. h.36-38, 49-50. Graber, T.M. 2005.

Orthodontics Current Principles Techniques. 4th Edt. Philadelphia-USA, pp.103, 204-205, 211-261. Irmansyah, P. 2001. Identifikasi Maloklusi Sederhana Untuk Upaya Ortodontik Pencegahan. Jurnal PDGI. Vol. 51. Mc Donald, R.E., Avery, D.R., Dean, J.A. 2004. Dentistry for the child and adolescent. Ed. Ke-8. Mosby. Hlm. 634-646 Pinkham, J.R., Casamassimo, P.S., Fields, H.W., McTique, D.J., Nowak, A.J. 2005. Pediatric dentistry infancy through adolescence.Ed. ke -5. WB Saunders Company. Hlm. 423-430 Rahardjo, P. 2009. Ortodonti Dasar. Airlangga University Press. Surabaya. h. 60

Haryanto AG. Buku ajar ilmu geligi tiruan sebagian lepasan. Jakarta: Hipokrates, 1991: 30-50. Zarb GA, Bolender CL, Hickey JC, Carlsson GE. Buku ajar prostodonti untuk pasien tak bergigi menurut Boucher. Alih Bahasa. Daroewati Mardjono. Edisi 10. Jakarta: EGC, 2002: 2. Fenn HR, Liddelow KP, Gimson AP. Clinical dental prosthetics. New Delhi: CBS Publishers & Distributors, 2002: 302 -8, 454-55. Busari JO, Weggelaar NM. How to investigate and manage the child who is slow to speak. BMJ 2004; 328:272276 Parker S, Zuckerman B, Augustyn M. Develop mental and behavioral Pediatrics (2nd ed): Language Delays. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, 2005 Gangguan bahasa dan berbicara adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Keterlambatan bicara adalah keluhan utama yang sering dicemaskan dan dikeluhkan orang tua kepada dokter. Gangguan ini semakin hari tampak semakin meningkat pesat. Dari penelitian didapatkan bahwa gangguan bahasa dan berbicara terjadi 1% sampai 32% dari populasi normal dan sebanyak 60% dari kasus yang ditemukan terjadi secara spontan pada anak berumur dibawah 3 tahun. 4,5

Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, masalah suara, masalah kelancaran berbicara (gagap), afasia (kesulitan dalam menggunakan kata kata, biasanya akibat cedera otak) serta keterlambatan dalam bicara atau bahasa. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran. Gangguan bicara dan bahasa juga berhubungan erat dengan area lain yang mendukung seperti fungsi otot mulut dan fungsi pendengaran. Keterlambatan da n gangguan bisa mulai dari bentuk yang sederhana seperti bunyi suara yang tidak normal (sengau, serak) sampai dengan ketidakmampuan untuk mengerti atau menggunakan bahasa, atau ketidakmampuan mekanisme oralmotor dalam fungsinya untuk bicara dan makan . (Guyton) Berdasarkan hal tersebut di atas, maka gangguan bahasa dan bicara harus menjadi prioritas bagi dokter untuk dideteksi secara dini agar penyebabnya dapat segera dicari, sehingga pengobatan dan pemulihannya dapat diberikan sesegera mungkin kare na akan sangat mempengaruhi perkembangan anak di masa depan. Gangguan dalam perkembangan bahasa dan artikulasi, selain menyebabkan hambatan dalam bidang akademik, akan menyebabkan pula hambatan dalam bidang hubungan sosial, yang kemudian dapat menimbulk an berbagai macam tingkah laku, seperti membolos, minat belajar kurang, dan berbagai macam tingkah laku antisosial. Tidak jarang kepribadian anak ikut terpengaruh misalnya anak mulai merasa rendah diri, menjadi peragu dan sering waswas menghadapi lingkungannya.

Hall DMB, Hugh Jolly. Disorders of communication. Dalam : The Child with a handicap. London : Blackwell Scientific Publication,1984 ; 237 268 4. Busari JO, Weggelaar NM. How to investigate and manage the child who is slow to speak. BMJ 2004; 328:272276 5.Parker S, Zuckerman B, Augustyn M. Developmental and behavioral Pediatrics (2nd ed): Language Delays. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, 2005 6.Markum, AH. Gangguan perkembangan berbahasa. Dalam : Markum, Ismael S, Alatas H , Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S, editor. Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 1991; 56 69 http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196211211984 031-DUDI_GUNAWAN/BUKU_ARTIKULASI.pdf Bunawan, L. (1997), Komunikasi Total, Latar Belakang Pengembangan Sistem Isyarat Indonesia, Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdikbud. Monks, FJ & Knoers, dkk (2002), Psikologi Perkembangan, Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Jogyakarta: Gajah Mada University Press. Mukalel, J.C., (2003), Psychology of Language Learning , New Delhi: Discovery Publishing House. Sadjaah,E. (2005). Layanan dan latihan Artikulsi Anak Tunarungu . Bandung : San Grafika. Dixon, A.D., (1993). Anatomi Untuk Kedokteran Gigi. Ed. Ke-5. London. 1993. Hl 274-275

You might also like