You are on page 1of 14

METODE DRILL ( LATIHAN )

Diajukan Sebagai Tugas


Metode Pembelajaran PAI

Disusun Oleh : M Dwi Fidiqsa Laynatus Sariro Nida Iryanika Wasilatul Ibad ( D31208034 ) ( D31208040 ) ( D31208048 ) ( D31208049 )

Dosen Pembimbing Drs. Sutiyono , MM.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA F A K U L T A S T A R B I Y A H S U R A B A Y A JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) 2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah,kami panjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberkahi kami, sehingga laporan ini dapat selesai dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa kami ucapkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberi jalan yang terang dan mengentas kita dari kebodohan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang setia membimbing kami selama masa perkuliahan serta proses penyelesaian laporan ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kita dalam penyelasian laporan ini, terutama kepada orang tua kami yang selalu mendoakan kami dimana pun berada. Dan tak lupa kami ucapkan maaf atas segala khilaf atas penulisan makalah ini.Karena kami jua hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Semoga apa yang kami sajikan ini berguna bagi kita semua dan dapat membantu dalam segala hal.

Surabaya , 12 April 2011

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning ) dan pembelajaran ( instruction ). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya. Ada banyak sekali metode pengajaran yang digunakan oleh para pendidik, salah satu metode pengajaran yang digunakan adalah metode drill / latihan. Seberapa efektifkah metode ini dan bagaimanakah metode ini dipergunakan dalam proses pembelajaran ? B. Rumusan Masalah
1. 2. 3.

Apakah Drill itu? Sebutkan kelemahan dan kelebihan metode Drill ? Bagaimana mengatasi kelemahan metode Drill ?

C. Tujuan Menjelaskan dan memahamkan kepada mahasiswa mengenai apakah metode Drill. D. Manfaat

Mahasiswa akan tahu apa metode Latihan (Drill) . Mahasiswa akan mampu menyebutkan kelemahan dan kelebihan metode Drill. Mahasiswa akan dapat menjelaskan serta memahami tentang Metode Drill.

Mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

BAB II PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN METODE DRILL ( LATIHAN ) Metode drill atau disebut latihan adalah suatu metode mengajar dimana siswa langsung diajak menuju ketempat latihan keterampilan / eksperimental, seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dsb.1

. http://re-searchengines.com/Artikel_Pendidikan_Network/MetodeMengajarBerdasarkanTipologi BelajarSiswa.html

Metode drill / latihan siap dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.2 Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar. Drill wajar digunakan untuk : Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat (musik, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya).

Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan sebagainya. 3 Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan. 2. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan. 3. Lama latthan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. 4. Selingilah latihan agar tidak membosankan.

Prof.dr.Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : 2005), hal. 281 http://www.hardja-sapoetra.co.cc/2010/03/metode-latihan-drill-metodologi.html

5.

Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula.4 Prinsip dan petunjuk menggunakan metode Drill:

1. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu. 2. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna. 3. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan. 4. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
5. B.

Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang essensial dan berguna.5

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE DRILL ( LATIHAN ) Kelebihan Metode Latihan. Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat. Peserta didik memperoleh kecakapan mental, contohnya dalam perkalian,

penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya. Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
-

Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pengajaran.6

Kelemahan Metode Latihan


4

Ramayulis, Metodologi Pendidikan.................,282. http://education-mantap.blogspot.com/2010/05/metode-team-teaching-metode-latihan.html Abdul Munjih dkk, Metode dan Teknik Pembelajaran PAI, (Malang: UIN Malang,2010),hlm.

Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.

Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.

Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis, dalam dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak secara otomatis.

Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik menyelesaikan tugas secara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.7

C.

USAHA MENGATASI KELEMAHAN METODE DRILL 1. Metode ini hendaknya digunakan untuk melatih hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan grafik, kesenian dsb. 2. Sebelum latihan dimulai, pelajar hendaknya diberi pengertian yang mendalam tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa saja yang harus dikuasai. 3. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis. Kalau pada latihan pertama, pelajar tidak berhasil, maka guru harus mengadakan perbaikan, lalu penyempurnaan. 4. Latihan harus menarik minat dan menyenangkan serta menjauhkan dari hal-hal yang bersifat keterpaksaan.
5.

Sifat latihan, yang pertama bersifat ketepatan kemudian kecepatan, yang keduanya harus dimiliki oleh peserta didik.8

Ibid., Ibid.,

BAB III PENUTUP Kesimpulan


Metodologi mengajar banyak ragamnya, kita sebagai pendidik tentu harus memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan hanya satu metode saja, tetapi harus divariasikan, yaitu disesuaikan dengan tipe belajar siswa dan kondisi serta situasi yang ada pada saat itu, sehingga tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik dapat terwujud / tercapai. Karena tidak ada satupun metode didunia ini yang sempurna. Metode drill / latihan merupakan salah satu metode dalam pengajaran. Metode latihan ini juga memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan (seperti metode lainnya), dimana kekurangan - kekurangannya dapat diatasi dengan beberapa solusi sebagaimana telah diungkapkan diatas.

DAFTAR PUSTAKA
http://education-mantap.blogspot.com/2010/05/metode-team-teaching-metodelatihan.html http://re-searchengines.com/Artikel_Pendidikan_Network.html http://www.hardja-sapoetra.co.cc/2010/03/metode-latihan-drill-metodologi.html Munjih, Abdul dkk.2010.Metode dan Teknik Pembelajaran PAI. Malang: UIN Malang. Ramayulis.2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu I. Standar Kompetensi : : SMP Negeri 3 Surabaya. : Pendidikan Agama Islam : VII / 1 : 3 x 40 menit ( 1 x pertemuan )

1. Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah. II. Kompetensi Dasar :

1.1 Menjelaskan hukum bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah. III. Indikator :

1.1.1. Menjelaskan pengertian hukum Al Syamsiyyah. 1.1.2. Menyebutkan contoh contoh bacaan Al Syamsiyyah

1.1.3. Menjelaskan pengertian hukum bacaan Al Qamariyah 1.1.4. Menunjukkan contoh-contoh hukum bacaan Al Qamariyah IV. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian hukum bacaan Al Syamsiyyah. 2. menunjukkan contoh bacaan Al Syamsiyyah . 3. menjelaskan pengertian hukum bacaan Al Qamariyyah . 4. menunjukkan contoh bacaan hukum bacaan V. Materi Pembelajaran : Al Qamariyyah. :

Hukum bacaan Al Syamsiyyah. 1. 2. 3. 4. Pengertian hukum bacaan Al Syamsiyyah Contoh-contoh bacaan Al Syamsiyyah Pengertian hukum bacaanAl Qamariyyah. Contoh-contoh bacaan Al Qamariyyah : :

VI. Metode Pembelajaran

1. Tanya jawab : Siswa mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah. 2. Drill (latihan) : Siswa berlatih untuk membuat contoh-contoh bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah. 3. Praktik : Siswa mempraktikkan cara membaca contoh-contoh bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah. VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : 1. Kegiatan Pendahuluan : a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan belajar. b. Guru menunjuk siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin membaca surat pilihan dari al-Quran bersama-sama. c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. d. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid. 2. Kegiatan Inti : a. Siswa membaca buku-buku tajwid untuk menelaah pengertian hukum bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah . b. Siswa mencari contoh-contoh bacaan bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah dari suratsurat pendek dalam al Quran. c. Siswa menunjukkan contoh bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah dari potongan ayat al Quran. 3. Kegiatan Penutup : membaca doa sebelum

teman temannya

a. Guru memberi tugas siswa untuk mencari contoh-contoh bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah dari surat-surat pendek dalam al Quran serta menuliskannya dalam buku tugas. b. Mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan Al Syamsiyyah dan Al Qamariyyah dan cirri-cirinya. c. Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek sebagai penutup kegiatan pembelajaran. VIII. Alat/Sumber Belajar : 1. Departemen Agama, 1995, Al Quran dan Terjemahnya, Semarang, PT. Tanjung Mas Inti. 2. Achmad Sunarto, l987, Ilmu Tajwid Lengkap, Surabaya, CV. Bina Ilmu. 3. Tim MGMP PAI, 2005, Pendidikan Agama Islam kelas VII, Sidoarjo, CV. Duta Aksara Mulia. IX. Penilaian : 1. Teknik Penilaian : Tes Tulis. 2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian. 3. Soal / Instrumen : Aspek Penguasaan Konsep (Kognitif) :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

a. Jelaskan pengertian hukum bacaan Al Syamsiyyah ! b. Berilah contoh-contoh bacaan Al Syamsiyyah ! c. Jelaskan pengertian hukum bacaan Al Qamariyyah ! d. Berilah contoh-contoh bacaan Al Qamariyyah !

Mengetahui Kepala SMP Negeri 3 Surabaya

Surabaya, 28

Juni 2010

Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 3 Surabaya

DRA.HJ.RETNO INDAH S . M.Pd


NIP. 19630113 198412 2 001

DRS. H. MAHALLI
.

You might also like