You are on page 1of 11

LAPORAN PENGOLAHAN DATA MATERI III UJI T DAN ANOVA

Oleh: Rina Anggraeni Safia 08/272785/PN/11534 Manajemen Sumber daya Perikanan

LABORATORIUM SOSIAL EKONOMI PERIKANAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010

UJI T DAN ANOVA Materi 3 Tujuan : Uji T dan Anova :


y y

Mampu menguji hipotesis dengan menggunakan data yang berpasangan maupun yang tidak berpasangan. Mampu membandingkan antara dua rata-rata atau lebih.

Alat analisis : T test, Uji homogenitas, Post Hoc test (HSD tukey dan Bonferroni)

UJI T UJI T SATU DAN DUA SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT-SAMPLE T TEST) Uji t untuk sample independen digunakan untuk melihat kesamaan rata-rata dan variansi kelompok data pada sebuah sampel independen atau tidak berkaitan satu sama lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kedua kelompok data pada sebuah sampel tersebut bersumber dari populasi yang sama atau populasi yang berbeda.
T-TEST GROUPS=Bank(1 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=Bunga /CRITERIA=CI(.95). [DataSet0]
Group Statistics Bank Bunga Tabungan Koperasi nelayan Konvensional N 10 10 Mean 5.30 7.20 Std. Deviation Std. Error Mean

1.160 .367 1.033 .327

Tabel di atas merupakan table statistic deskriptif untuk setiap kelompok data (koperasi nelayan dan konvensional) pada fungsi Independent-samples T test. Interpretasi output data: y Pada data bunga tabungan koperasi nelayan diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 10 data (N) tanpa adanya data yang hilang atau missing data. Nilai rata-rata (Mean) dari 10 data bunga tabungan koperasi nelayan yaitu 5,30 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 1,160 dan standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 0,367.

Pada data bunga tabungan konvensional diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 10 data (N) tanpa adanya data yang hilang atau missing data. Nilai rata-rata (Mean) dari 10 data bunga tabungan koperasi nelayan yaitu 7,20 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 1,03 dan 3 standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 0,327.
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of Mean F Bunga Tabungan Equal variances assumed Equal variances not assumed .239 Sig. .631 t -3.869 -3.869 df Sig. (2-tailed) 18 .001 17.764 .001 Difference Std. Error Difference the Difference Lower -2.932 -2.933 Upper -.868 -.867

-1.900 .491 -1.900 .491

Pada table di atas dapat dilihat hasil uji kesamaan variansi dan uji kesamaan rata-rata, yang disebutkan pula besaran perbedaan antara dua rata-rata (Mean Difference) tersebut, kekeliuran baku (standard error difference) dan esti asi rentangannya. Uji kesamaan variansi biasanya dilakukan sebagai m persyaratan untuk uji t dan ditemukan bahwa melalui uji F (menggunakan uji levene) kedua variansi tersebut sama (homogen) dengan taraf signifikansi 0,631>0,05 atau dapat dibandingkan dengan melihat nilai F hitung dan F table, F hitung yang diperoleh yaitu 0,239 dan F table yaitu 2,456, karena F hitung < dari F table maka menunjukkan bahwa variansi kedua data tersebut homogen atau sama. Uji kesamaan rata-rata yang sebesar -1,900 ditemukan taraf signifikansi sebesar 0,001, dan nilai ini <0,05. Keputusannya adalah hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat kesamaan rata-rata bunga tabungan koperasi nelayan dan bunga tabungan bank konvensional ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan antara bunga tabungan koperasi nelayan dan bunga tabungan bank konvensional. Sementar itu, estimasi perbedaan bunga tabungan koperasi nelayan dan bank konvensional untuk taraf kepercayaan 95% adalah -2,932 s/d -0,868.

UJI T DATA BERPASANGAN (PAIRED T TEST) Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua.

SAVE OUTFILE='D: \Rina, msp, 11534 Uji t -test\data independent.sav' /COMPRESSED. NEW FILE. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. T-TEST PAIRS=Sebelum WITH Sesudah (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500) /MISSING=ANALYSIS. [DataSet1]

Paired Samples Statistics Mean Pair 1 Sebelum pemberian pelet Sesudah pemberian pelet 84.5100 83.3090 N 10 10 Std. Deviation 6.63931 5.58235 Std. Error Mean 2.09953 1.76530

Tabel di atas merupakan table statistic deskriptif untuk setiap kelompok data (Sebelum pemberian pellet dan sesudah pemberian pelet) pada fungsi dependent-samples T test atau Paired T test Interpretasi output data: y Pada data sebelum pemberian pelet diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 10 data (N) tanpa adanya data yang hilang atau m issing data. Nilai rata-rata (Mean) dari 10 data sebelum pemberian pelet yaitu 84,5100 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 6,63931 dan standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 2,09953.
y

Pada data sesudah pemberian pelet diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 10 data (N) tanpa adanya data yang hilang atau missing data. Nilai rata-rata (Mean) dari 10 data sesudah pemberian pelet yaitu 83,3090 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 5,58235 dan standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 1,76530.
Paired Samples Correlations N Pair 1 Sebelum pemberian pelet & Sesudah pemberian pelet Correlation 10 .943 Sig. .000

Pada table ini dapat dilihat korelasi antara pasangan variable dengan tampilan koefisien korelasi dan taraf signifikansi pengujiannya, dapat dijelaskan bahwa: y Koefisien Korelasi dibandingkan dengan nilai rtabel(korelasi tabel). Nilai rtabel (N=10, =5%) yaitu 0,632, sedangkan nilai koefisien korelasi yang diperoleh yaitu 0,943. Apabila koefisien korelasi > rtabel maka ada korelasi yang signifikan (H0 diterima) atau korelasi sangat kuat (0,75-0,99 menunjukkan korelasi sangat kuat)
y

Sig. (2-tailed) pada tabel menunjukkan nilai sig. yang lebih kecil daripada nilai signifikansi yang dipakai dalam analisis (nilai sig. 0,000 < 0,05) sehingga ada korelasi yang signifikan antara sebelum pemberian pellet dan sesudah pemberian pelet (H0 ditolak dan H1 diterima).

Arah hubungan dilihat dari tanda koefisien korelasi, a. Tanda (-) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel Y rendah (koefisien -1 s/d 0) b. Tanda (+) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel Y juga tinggi (koefisien 0 s/d 1) Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh tanda koefisien korelasi positif (+) yaitu apabila variable X (Sebelum pemberian pelet) tinggi maka variable Y (sesudah pemberian pelet) juga tinggi.
Y

Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1 Sebelum pemberian pelet Sesudah pemberian pelet 1.20100 Std. Deviation Std. Error Mean Lower -.44960 Upper 2.85160 t 1.646 df Sig. (2-tailed) 9 .134

2.30738 .72966

Pada table ini adalah hasil uji t antara sampel berpasangan itu sendiri. Dapat dilihat besaran rata-rata dari perbedaan data secara berpasangan yang ditampilkan pada kolom mean yaitu 1,20100. Kolom berikutnya secara berurutan adalah tampilan simpangan baku atau standard deviasi sebesar 2,30738, kekeliruan baku rata-rata (standard error mean) sebesar 0,72966.

Berdasarkan uji t ditemukan taraf signifikansi sebesar 0,134, dan nilai ini >0,05. Keputusannya adalah hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata pertumbuhan ikan sebelum dan sesudah pemberian pelet. Dapat pula dibandingkan berdasarkan nilai t hitung dengan nilai t table, yaitu t hitung sebesar 1,646 > t table 2,262, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata pertumbuhan ikan sebelum dan sesudah pemberian pelet. Sementar itu, estimasi rata-rata pertumbuhan ikan sebelum dan sesudah pemberian pelet untuk taraf kepercayaan 95% adalah -0,44960 s/d 2,85160. ANOVA ONE-WAY ANOVA Fungsi one-way anova adalah untuk membandingkan antara dua rata-rata atau lebih. Antara t-test dengan anova terdapat kesamaan tujuan yaitu untuk mengetahui apakah sejumlah rata-rata terhitung dari sampel sama (homogen) atau berbeda. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa pada setiap perhitungan t-test hanya dapat digunakan untuk mengolah perbedaan dua rata-rata secara terbatas dan anova dapat digunakan untuk mengolah perbedaan dua rata-rata atau lebih. Pada fungsi one-way anova ini, kita dapat mengolah perbedaan antara sejumlah rata-rata dan juga analisis lanjutnya sekaligus. Disebut one-way anova karena factor yang disertakan pada pengujian ini hanya satu.
NEW FILE. DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT. ONEWAY Volume BY Olahan /STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY /MISSING ANALYSIS /POSTHOC=TUKEY BONFERRONI ALP HA(0.05). [DataSet2]
Descriptives Volume penjualan 95% Confidence Interval for Mean N Nugget Sosis Surimi bakso Total 10 10 10 10 40 Mean 45.10 40.90 39.20 35.80 40.25 Std. Deviation 7.724 8.386 5.412 5.051 7.358 Std. Error 2.442 2.652 1.711 1.597 1.163 Lower Bound 39.57 34.90 35.33 32.19 37.90 Upper Bound 50.63 46.90 43.07 39.41 42.60 Minimum 35 30 29 29 29 Maximum 60 50 47 44 60

Interpretasi output data: y Pada data volume penjualan nugget diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 10 data (N) tanpa adanya data yang hilang atau m issing data. Nilai rata-rata (Mean) dari 10 data penjualan nugget yaitu 45,10 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 7,724 dan standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 2,442. Estimasi rata-rata volume penjualan nugget untuk taraf kepercayaan 95% adalah 39,57 s/d 50,63. Dari 10 data volume penjualan nugget diperoleh nilai terkecil konsumen yang membeli nugget yaitu 35 orang dan nilai terbesar konsumen yang membeli nugget yaitu 60 orang.
y

Pada data volume penjualan sosis diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 10 data (N) tanpa adanya data yang hila atau missing data. Nilai ng rata-rata (Mean) dari 10 data penjualan sosis yaitu 40,90 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 8,386 dan standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 2,652. Estimasi rata-rata volume penjualan sosis untuk taraf kepercayaan 95% adalah 34,90 s/d 46,90. Dari 10 data volume penjualan sosis diperoleh nilai terkecil konsumen yang membeli sosis yaitu 30 orang dan nilai terbesar konsumen yang membeli sosis yaitu 50 orang.

Pada data volume penjualan surimi diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 10 data (N) tanpa adanya data yang hilang atau missing data. Nilai rata-rata (Mean) dari 10 data penjualan surimi yaitu 39,20 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 5,412 dan standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 1,711. Estimasi rata-rata volume penjualan surimi untuk taraf kepercayaan 95% adalah 35,33 s/d 43,07. Dari 10 data volume penjualan surimi diperoleh nilai terkecil konsumen yang membeli surimi yaitu 29 orang dan nilai terbesar konsumen yang membeli surimi yaitu 47 orang.

Pada data volume penjualan bakso diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 10 data (N) tanpa adanya data yang hilang atau mi sing data. Nilai s rata-rata (Mean) dari 10 data penjualan bakso yaitu 35,80 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 5,051 dan standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 1,597. Estimasi rata-rata volume penjualan bakso untuk taraf kepercayaan 95% adalah 32,19 s/d 39,41. Dari 10 data volume penjualan bakso diperoleh nilai terkecil konsumen yang membeli bakso yaitu 29 orang dan nilai terbesar konsumen yang membeli bakso yaitu 44 orang.

Pada data volume penjualan seluruh olahan diperoleh jumlah keseluruhan data sebanyak 40 data (N) tanpa adanya data yang hilang atau missing data. Nilai rata-rata (Mean) dari 40 data penjualan seluruh olahan yaitu 40,25 dengan standard deviasi atau penyimpangan data yaitu 7,358 dan standard error mean atau kesalahan estimasi rata-rata yaitu 1,163. Estimasi rata-rata volume penjualan seluruh olahan untuk taraf kepercayaan 95% adalah

37,90 s/d 42,60. Dari 40 data volume penjualan seluruh olahan diperoleh nilai terkecil konsumen yang membeli seluruh olahan yaitu 29 orang dan nilai terbesar konsumen yang membeli seluruh olahan yaitu 60 orang.
Test of Homogeneity of Variances Volume penjualan Levene Statistic 1.984 df1 3 df2 Sig. 36 .134

Pada table di atas dapat dilihat hasil uji kesamaan variansi (homogenitas varian). Uji kesamaan variansi biasanya dilakukan sebagai persyaratan untuk uji t dan ditemukan bahwa melalui uji F (menggunakan uji levene) kedua variansi tersebut sama (homogen) dengan taraf signifikansi 0,134>0,05 atau dapat dibandingkan dengan melihat nilai F hitung levene dan F table, F hitung yang diperoleh yaitu 1,984 dan F table yaitu 2,866, karena F hitung < dari F table maka menunjukkan bahwa variansi kedua data tersebut homogen atau sama.
ANOVA Volume penjualan Sum of Squares Between Groups Within Groups Total 448.500 1663.000 2111.500 df 3 36 39 Mean Square 149.500 46.194 F Sig.

3.236 .033

Pada table ini dapat dilihat bahwa F-ratio ditemukan sebesar 3,236 yang teruji dengan taraf signifikansi sebesar 0,033<0,05. Hasil perhitungan ini sejalan dengan uji Welch dan Brown-Forsythe tentang uji kekuatan (robust) kesamaan rata-rata yang ditemukan signifikansi sebesar 0,033<0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan atau dapat dibandingkan dengan melihat nilai F hitung dan F table, F hitung yang diperoleh yaitu 3,236 dan F table yaitu 2,866, karena F hitung > dari F table maka terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan.

POST HOC TEST Uji post hoc atau post hoc test digunakan sebagai uji lanjut untuk melihat perbedaan rata-rata antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Uji tukey dan bonferroni yang didasarkan atas asumsi kesamaan variansi untuk menguji perbandingan rata -rata, menghasilkan besaran statistic seperti yang terlihat pada table multiple comparison. Kolom pertama adalah model pengujian, kolom kedua adalah unsure yang diuji, dan kolom ketiga adalah unsure lain yang diujikan. Kolom-kolom lainnya adalah besaran statistic perbedaan rata-rata, kekeliuran baku, signifikansi dan estimasi (taksiran) nilai perbedaan pada populasi dengan taraf kepercayaan 95%.
Multiple Comparisons Dependent Variable:Volume penjualan (I) Jenis Olahan ikan (J) Jenis Olahan ikan Mean Difference (I-J) Tukey HSD Nugget
dimensi on3

95% Confidence Interval Std. Error Sig. Lower Bound -3.99 -2.29 1.11 -12.39 -6.49 -3.09 -14.09 -9.89 -4.79 -17.49 -13.29 -11.59 1.000 -4.29 -2.59 .81 1.000 1.000 -12.69 -6.79 Upper Bound 12.39 14.09 17.49 3.99 9.89 13.29 2.29 6.49 11.59 -1.11 3.09 4.79 12.69 14.39 17.79 4.29 10.19

Sosis Surimi bakso

4.200 5.900 9.300


*

3.040 .519 3.040 .229 3.040 .021 3.040 .519 3.040 .943 3.040 .350 3.040 .229 3.040 .943 3.040 .681 3.040 .021 3.040 .350 3.040 .681 3.040 3.040 .361 3.040 .025 3.040 3.040

Sosis
dimensi on3

Nugget Surimi bakso

-4.200 1.700 5.100 -5.900 -1.700 3.400 -9.300


*

dimensi on2

Surimi
dimensi on3

Nugget Sosis bakso

bakso
dimensi on3

Nugget Sosis Surimi

-5.100 -3.400 4.200 5.900 9.300


*

Bonferroni

Nugget
dimensi on3

Sosis Surimi bakso

dimensi on2

Sosis
dimensi on3

Nugget Surimi

-4.200 1.700

bakso Surimi
dimensi on3

5.100 -5.900 -1.700 3.400 -9.300


*

3.040 .612 3.040 .361 3.040 3.040 3.040 .025 3.040 .612 3.040 1.000 1.000 1.000

-3.39 -14.39 -10.19 -5.09 -17.79 -13.59 -11.89

13.59 2.59 6.79 11.89 -.81 3.39 5.09

Nugget Sosis bakso

bakso
dimensi on3

Nugget Sosis Surimi

-5.100 -3.400

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Baik yang dilakukan melalui uji tukey maupun bonferroni ditemukan bahwa perbedaan rata-rata volume penjualan pada produk nugget dan bakso yang sebesar 9,300 menunjukkan perbedaan secara signifikan. Pada kolom sig. ditemukan besaran signifikansi sebesar 0,021<0,05 melalui uji tukey dan 0,025<0,05 melalui uji bonferroni. Adapun, uji perbedaan untuk kelompok rata-rata lainnya ditemukan signifikan yang tidak berarti.
Volume penjualan Jenis Olahan ikan N Tukey HSD
a

Subset for alpha = 0.05 1 10 10 10 10 .350 .229 35.80 39.20 40.90 39.20 40.90 45.10 2

bakso Surimi
dimensi on1

Sosis Nugget Sig.

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10.000.

Pada table ini dapat dilihat kembali uji Tukey, untuk pengujian pada subset kolom 2, kita dapat melihat perbandingan rata-rata volume penjualan produk dan terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata volume penjualan bakso dengan nugget. DAFTAR PUSTAKA Amir, Mohammad Faisal. 2006. Mengolah dan Membuat Interpretasi Hasil Olahan SPSS untuk Penelitian Ilmiah. EDSA Mahkota. Jakarta

You might also like