You are on page 1of 2

2. Deskripsi Morfologi Organ Secara umum Lygodium mempunyai akar yang merayap, berambut tapi tidak bersisik.

Daun-daunnya monostichous, melilit dan pertumbuhannya tidak dapat didefinisikan. Rantingnya biasanya tidak panjang, ranting primernya pendek, ujungnya tterhenti dan ditutupi oleh rambut dan setiap ujungnya terdapat sepasang ranting sekunder. Ranting sekunder mengandung daun dengan bentuk menyirip, atau cabang dikotom mengandung daun yang becuping. Terdapatpula daun yang steril berbentuk gerigi maupun berlobus, sedangkan daun yang fertile berjumbai sepanjang tepinya dengan cuping sempit yang pendek dan setiap cuping mengandung dua baris sporangia yang ditutupi dengan indusium kecil. Paku yang termasuk dalam genus ini mempunyai ciri-ciri yaitu kebiasaan merambat, rhizome berada di dalam tanah dan rantingnya merambat ke atas pohon beberapa meter serta berada di tempat yang sedikit terbuka. Lygodium mempunyai rhizome horizontal di bawah tanah dengan terbagi dalam dua cabang dan cabang ini meninggalkan daun-daunnya secara berurutan pada saat permukaan atas bidangnya. Porosnya tegak lurus atau miring pada daun-daun dan ditempatkan pada satu pilinan tebal. Batangnya membelit. Daun seringkali amat panjang, dengan taju daun-daun yang tersusun menyirip. Sporangium terdapat pada bagian daun-daun yang tersusun menyirip. Sporangium terdapat di pada bagian-bagian dan yang tersendiri atau seringkali hanya taju-tajunya saja yang bersifat fertile, misalnya Lygodium circinnatum. Lygodium telah dikenal sejak zaman tersier. Secara umum marga lygodium merupakan paku yang menjalar dan selalu merambat pada tumbuhan lain. Marga ini sangat berbeda dengan jenis paku lainnya karena mempunyai akar rimpang yang menjalar di tanah dan berdaging. Daunnya membelit tumbuhan lainnya yang ada di dekatnya. Hanya dapat hidup di tempat yang terbuka karena paku jenis ini menyukai sinar matahari. 3. Sistem Reproduksi 4. Siklus Hidup Homosfor 5. Kunci Identifikasi Jenis. 1. Ranting sekundernya menyirip dengan 10-15 pasang daun, sudutnya berbentuk silinder dan seluruhnya tidak bersayap. Lygodium polystachyum. 1.Ranting sekunder menyirip dengan sedikit daun atau dikotom, setiap sudutnya bersayap pada beberapa tingkat. 2. Ranting primer terpisah, biasanya panjangnya lebih dari 4 mm dan rhizome merayap. 3. Ranting sekundernya menyirip sederhana dan daunnya bersambung pada bagian dasar. Lygodium mycrophyllum. 3. Ranting sekundernya menyirip ganda dan daunnya tidak bersambung pada bagian dasar. Lygodium japonicum. 2.Ranting primer tidak terpisah, rhizome merayap pendek dan daunnya dekat secara bersama-sama. 4. Rantai sekunder menyirip secara teratur dengan 3-5 pasang daun. 5. Daun lateral lebih lebar menghadap dasar ranting sekunder, bagian dasarnya menjalar atau cupingnya menyebar secara miring. 6. Jalaran daunnya tidak menempel pada bagian dasar, berambut halus, cuping terakhir dapat mencapai panjang 15 cm, lebar 2.5 cm. Lygodium flexosum. 6. Setiap persimpangan sudut yang lebih tinggi dan daun merayap secara bersambung, sepanjang padat berambut, cuping terakhir mencapai panjang 20 cm, lebar 4 cm. Lygodium giganteum. 5. Semua daun sama, tidak bercabang pada bagian dasar, daun yang merayap menempel pada persimpangan dengan lamina. Lygodium salicifolium.

4. Ranting sekunder sederhana atau bercabang dikotom, daun bercabang palm, tidak pernah menempel pada ujung tangkai. Lygodium circinatum.

You might also like