Professional Documents
Culture Documents
Latar belakang
Dalam memahami berlakunya hukum internasional terdapat dua teori, yaitu teori voluntarisme, yang mendasarkan berlakunya hukum internasional pada kemauan negara. Sedangkan teori objektivis yang menganggap berlakunya hukum internasional lepas dari kemauan negara.
http://becreative.moodlehub.com
22
Pasal 38 Mahkamah Internasional Permanen dan Pasal 38 ayat 1 Mahkamah Internasional, hukum positif yang berlaku bagi Mahkamah Internasional dalam mengadili perkara yang diajukan dihadapannya adalah:
Perjanjian Internasional; Kebiasaan Internasional; Prinsip Hukum Umum; Keputusan Pengadilan dan ajaran para sarjana yang terkemuka
http://becreative.moodlehub.com
33
Perjanjian internasional yang dimaksud adalah perjanjian yang dibuat atau dibentuk oleh dan diantara anggota masyarakat internasional sebagai subjek hukum internasional dan bertujuan untuk mengakibatkan hukum tertentu. Perjanjian internasional yang dibuat antara negara diatur dalam Vienna Convention on the Law of Treaties (Konvensi Wina) 1969
http://becreative.moodlehub.com
44
http://becreative.moodlehub.com
55
1. Perjanjian yang dibentuk melalui tiga tahap pembentukan yakni perundingan, penandatanganan dan ratifikasi. Hal ini dilakukan untuk perjanjian yang dianggap sangat penting
http://becreative.moodlehub.com 66
Penjajakan: dilakukan oleh kedua pihak mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional. Perundingan: tahap kedua untuk membahas substansi dan masalah-masalah teknis yang akan disepakati Perumusan Naskah: merupakan tahap merumuskan rancangan suatu perjanjian internasional. Penerimaan: dalam bilateral disebut penerimaan" (paraf), dan dalam multilateral disebut proses penerimaan (acceptance/approval) Penandatanganan: melegalisasi suatu naskah perjanjian internasional. Untuk multilateral keterikatan terhadap perjanjian melalui pengesahan (ratification/accession/acceptance/approval).
http://becreative.moodlehub.com 77
http://becreative.moodlehub.com
88
Dalam pengesahan perjanjian internasional terbagi dalam empat kategori, yaitu: Ratifikasi (ratification), yaitu apabila negara yang akan mengesahkan turut menandatangani naskah perjanjian internasional Aksesi (accesion), yaitu apabila negara yang akan mengesahkan semula tidak turut menandatangani naskah perjanjian; Penerimaan (acceptance) atau penyetujuan (approval) yaitu pernyataan menerima atau menyetujui suatu http://becreative.moodlehub.com perjanjian internasional dengan 99
Rangkuman
Perjanjian internasional dapat dilaksanakan dalam tiga tahap pembentukan yakni perundingan,
penandatanganan dan ratifikasi. Hal ini dilakukan untuk perjanjian yang dianggap sangat penting dan menimbulkan pembentukan hukum baru atau menyangkut masalah keuangan negara. Perjanjian dua tahap yaitu perundingan dan penandatanganan, untuk masalah yang lebih sederhana dan perlu cepat
http://becreative.moodlehub.com
11
Penjajakan PerundinganPerumusan NaskahPenerimaan Penandatanganan (untuk multilateral keterikatan melalui pengesahan (ratification/accession/ acceptance/ approval). Ada 4 kategori pengesahan, yaitu: (1) Ratifikasi (ratification), bagi yang turut menandatangani naskah perjanjian internasional, (2) Aksesi (accesion), bila tidak turut menandatangani, (3) Penerimaan (acceptance/approval) menerima dengan perubahan, dan (4) self-executing (langsung berlaku ketika itu).
http://becreative.moodlehub.com
12
Sekian
http://becreative.moodlehub.com
13