You are on page 1of 11

IRIGASI I

POLA TANAM
Oleh : Eptaria Marsillina dan Melinda Lestari

Pola Tanam
Dalam irigasi dikenal dua istilah yaitu :
 Pola

Tanam ( Cropping Patern )  Rencana Tata Tanam ( Irrigation Shedule )

Pola Tanam adalah bentuk bentuk jadwal tanam secara umum yang menyatakan kapan mulai tanam Padi, Palawija, Tebu dsb. Palawija adalah tanaman yang berumur pendek dan kebutuhan airnya sedikit. Seperti : Kacang kedelai, jagung, cabe dll. Rencana Tata Tanam adalah bentuk bentuk jadwal tanam secara lebih terperinci pada suatu daerah irigasi. irigasi.

Bentuk Pola Tanam bergantung kepada :




Kondisi daerah Ketersediaan air di daerah irigasi tersebut

Penentuan Pola Tanam


Penentuan pola tanam merupakan salah satu perencanaan usaha tani yang dapat dilakukan agar rendahnya pendapatan petani dapat diatasi, jika diatasi, pola tanam dapat dilakukan dengan baik maka kelangkaan sumberdaya seperti luas lahan yang relatif sempit dapat diatasi dan keuntungan maksimal dapat tercapai. tercapai.

Bentuk bentuk Pola Tanam




Pola Tanam : Padi Padi Jika ketersediaan air banyak. Pola Tanam : Padi Padi Palawija Jika dipakai padi dengan varitas unggul ( umur < 140 hari) dan masih memungkinkan menanam palawija. Pola Tanam : Padi Palawija Palawija Jika sawah - sawah mengalami kesulitan air di musim kemarau dan persediaan air dimusim kemarau terbatas.

Tujuan Pola Tanam


Tujuan pola tanam yaitu keuntungan maksimal mempunyai nilai kuantitatif sehingga dalam perencanaan pola tanam tersebut diperlukan pendekatan secara kuantitatif dengan pertimbangan bahwa pendekatan kuantitatif selalu didasarkan pada seperangkat analisis empiris yang terukur sifatnya, sebaliknya sifatnya, pendekatan kualitatif didasarkan pada pertimbangan pembuat keputusan. keputusan.

Pola Tanam di Indonesia


Pola tanam di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya disusun selama 1 tahun dengan memperhatikan curah hujan (terutama pada daerah/lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan. hujan. Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan di Indonesia adalah sebagai berikut: berikut: a. Tumpang sari (intercropping), melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon. pohon.

b. Tumpang gilir (Multiple Cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, kacang tanah, ubi kayu. c. Tanaman Bersisipan (Relay Cropping): pola tanam dengan cara menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang. d. Tanaman Campuran (Mixed Cropping): penanaman terdiri atas beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

Terima Kasih

Daftar Pustaka
http://www.gerbangpertanian.com/2010/06/pola-tanam-di-indonesia.html http://www.scribd.com/doc/45043194/Model-Optimasi-Pola-Tanam-Pada-Lahan-Kering http://ebookbrowse.com/t-penentuan-pola-tanam-berdasarkan-prakiraan-curah-hujanproses-stokastik-pdf-d61343926

You might also like