You are on page 1of 32

Kegawatan Psikiatrik Masa Dewasa Kegawatan psikiatrik merupakan segala gangguan pada pikiran, perasaan dan aksi dimana

terapi yang segera sangat diperlukan. Untuk berbagai alasan, seperti peningkatan insidensi kekerasan, peningkatan apresiasi terhadap peran ilmu kedokteran dibidang perubahan status mental, dan epidemi dari alkoholisme serta penyalahgunaan obat-obatan, peningkatan angka kegawatan pada pasien sedang dalam peningkatan. Perluasan ruang lingkup kegawatan psikiatri melampaui praktik psikiatrik umum meliputi kasus special seperti penyalahgunaan obat-obatan, kekerasan pada anak-anak dan pasangan; kekerasan dalam bentuk bunuh diri, pembunuhan, dan pemerkosaan serta isu sosial lainnya seperti ketunawismaan, penuaan, kewenangan, dan masalah AIDS. Psikiater yang menangani kasus kegawatan diharuskan memperbaharui pengetahuan mengenai masalah medikolegal dan perawatan yang terkelola. Bagian ini menyajikan ikhtisar mengenai kegawatan psikiatrik secara umum dan pada orang dewasa secara khusus. Bagian berikutnya akan membahas mengenai kegawatan pada anak-anak. Kondisi Pelayanan Kebanyakan kasus kegawatan psikiatrik di ruang dan keadaan gawat darurat dilakukan bukan oleh psikiater, walaupun layanan terspesialisasi oleh piskiater sendiri semakin banyak diminati. Tanpa mempedulikan bagaiman situasinya, atmosfir yang nyaman dan aman harus tetap dikedepankan. Jumlah staf yang terlibat termasuk psikiater, perawat, bantuan lain serta pekerja sosial harus selalu tersedia. Personil tambahan untuk membantu pada kondisi yang ramai harus selalu tersedia. Kondisi khusus seperti harus melakukan pengekangan, seharusnya sudah diperjelas dan dipraktikan oleh seluruh tim kegawatan. Komunikasi yang lancar dan pembagian kerja sangat penting. Organisasi staf menjadi sebuah tim multidisipliner sangat diharapkan. Anak-anak dan dewasa muda paling baik dikondisikan di situasi khusus pediatrik (Bagian 34.3). Terkecuali jika terdapat risiko masalah perilaku, upaya meninggalkan

rumah sakit, atau melanggar petunjuk, mereka perlu dikirim ke layanan kegawatan psikiater orang dewasa. Akses cepat ke ruang gawat darurat serta diagnosis yang tepat dibutuhkan karena satu dari tiga kondisi medis khusus muncul dengan manifestasi psikiatrik. Berbagai spektrum pilihan obat-obatan jiwa juga sebaiknya tersedia bagi psikiater. Kekerasan dalam pelayanan kegawatan tidak dapat dimaafkan atau ditoleransi. Kode etik yang diharapkan dari anggota staf dan pasien harus dipasang dan dipahami sejak awal kedatangan pasien ke ruang kegawatan. Keamanan paling baik dikelola sebagai isu klinis oleh klinisi, bukan oleh personil penegak hukum. Kapanpun jika mungkin, pasien yang mengalami gaduh gelisah atau merasa terancam seharusnya dipisahkan dari pasien yang tidak gelisah. Ruangan tempat pengasingan sebaiknya dekat dengan ruang perawat jaga untuk memudahkan observasi. Seluruh staf harus mengerti bahwa pasien itu rapuh baik kondisi fisik maupun emosi dan segala macam harapan dan fantasi pasien, walaupun tidak realistis, mempengaruhi respon pengobatan. Sebaai contoh, seorang pria dengan gangguan tes realita, yang dipaksa dibawa oleh polisi tidak akan mengerti bahwa klinisi adalah orang yang bersedia membantunya. Pasien lainnya, yang terpengaruh oleh pengobatan sebelumnya yang tidak memuaskan, akan bersikap bermusuhan. Sebagian besar pasien percaya bahwa psikiater dapat membaca pikiran atau hanya akan memasukan pasien atau mengasingkannya. Pasien-pasien tersebut melihat sedikit kesempatan untuk berdiskusi mengenai masalah secara terbuka. Kebanyakan orang, tidak dengan tepat, paham mengenai hak mereka sebagai pasien. Seluruh intervensi klinik harus mempertimbangakn perilaku dan harapan tersebut untuk meminimalisir kemungkinan adanya masalah ketidakpahaman. Epidemiologi Ruang kegawatan psikiatrik biasanya digunakan sama banyaknya antara pria dan wanita dan lebih sering oleh yang belum menikah dibandingkan yang sudah menikah. Sekitar dua puluh persen adalah pasien percobaan bunuh diri dan sepuluh persen

adalah pasien kekerasan. Diagnosis tersering adalah gangguan mood (meliputi gangguan depresi dan episode manik), skizofrenia dan ketergantungan alkohol. Sebanyak empat puluh persen dari seluruh pasien kegawatan piskiatrik membutuhkan rawat inap. Kebanyakan datang saat malam hari, tidak tergantung hari dalam minggu atau bulan tertentu dalam setahun. Bertentangan dengan kepercayaan umum. studi tidak menunjukan bahwa kasus kegawatan psikiatrik meningkat pada saat bulan purnama atau hari-hari seputar natal. Evaluasi Tujuan utama evaluasi kegawatan psikiatrik adalah ketepatan waktu dalam penilaian pasien dalam keadaan krisis. Untuk mencapainya, dokter harus membuat penilaian awal, mengidentifikasi faktor-faktor pencetus serta apa saja yang dibutuhkan dengan cepat dan memulai penatalaksanaan atau merujuk pasien ke kondisi paling tepat untuk pengobatan. Walaupun dengan kondisi ruang gawat darurat yang sulit diprediksi, banyaknya pasien dengan keluhan fisik maupun emosi, keterbatasan tempat dan persaingan dalam memberikan layanan tambahan, pendekatan pragmatis terhadap pasien sangat dibutuhkan. Terkadang, memindahkan pasien kedalam kondisi atau ruang yang tepat untuk mendiagnosis dan menatalaksana adalah pilihan yang terbaik. Kegawatan medis psikiatrik secara umum dapat dikelola dimana saja. Tetap menempatkan jumlah pasien seminimal mungkin dalam satu ruangan dapat menurunkan kemungkinan munculnya kegelisahan dan perlawanan pasien. Wawancara psikiatrik standar -terdiri dari penggalian cerita, pemeriksaan status mental dan pada saat yang tepat (tergantung dari peraturan ruang gawat darurat), pemeriksaan fisik serta tes tambahan - adalah landasan evaluasi ruang kegawatan. Ruang kegawatan psikiater, bagaimanapun, harus siap untuk dilakukan modifikasi, jika diperlukan. Sebagai contoh, psikiater, harus menyusun wawancara dengan pasien manik yang melantur, mengobati atau mengatasi pasien gelisah atau harus mengabaikan prinsip konfidensialitas untuk menilai risiko remaja untuk bunuh diri. Secara umum, berbagai strategi di ruang gawat darurat untuk melakukan penilaian

terhadap pasien merupakan praktik klinik yang baik sepanjang hal tersebut terdokumentasi dalam rekam medis. Gambar 34.2-1 Evaluasi dan Penatalaksanaan kegawatan psikiatrik xxxxxxxxxxxxxxx Keamanan Pasien Seorang dokter harus mempertimbangkan macam pertanyaan keamanan pasien sebelum melakukan evaluasi. Jawaban harus mengacu kepada isu yang menyangkut tata ruang gawat darurat, pola kepegawaian, komunikasi dan banyaknya pasien. Psikiater harus mencari tahu : Apakah mereka dalam keadaan yang tepat untuk dilakukan evaluasi? Apakah hal-hal dalam kasus dapat menimbulkan reaksi kontratransferensi? Penilaian diri harus mencakup seluruh evaluasi. Keamanan fisik dan emosi pasien merupakan prioritas utama diatas pertimbangan lainnya. Jika intervensi verbal gagal dilakukan atau merupakan kontraindikasi, penggunaan medikasi atau pengikatan pasien dapat dipertimbangan, jika perlu disusun. Perhatian khusus terhadap kemungkinan munculnya gaduh gelisah atau perilaku mengacau diluar batas yang diterima adalah jaminan terhadap kejadian yang tidak diinginkan. Medik atau Psikiatrik? Pertanyaan terpenting untuk kegawatan psikiatrik adalah menentukan masalah ini merupakan masalah medis atau psikiatrik atau keduanya? Kondisi medis seperti diabetes mellitus, penyakit tiroid, intoksikasi akut, status putus zat (withdrawal), AIDS, trauma kepala- dapat muncul dengan perubahan status mental yang menonjol yang menyerupai penyakit jiwa (gambar 34.2-2). Kondisi tersebut dapat mnegancam jiwa jika tidak segera ditangani. Secara umum, tatalaksana penyakit medis lebih pasti dan prognosisnya lebih baik dibandingkan gangguan jiwa fungsional. Psikiater harus mempertimbangkan segala kemungkinan penyebab.

sekali pasien dikategorikan sebagai pasien jiwa, keluhan mereka tidak dianggap serius oleh pelayan kesehatan non-kejiwaan. Bagaimanapun kondisi pasien tersebut mungkin memburuk, terlebih jika mereka mempunyai sindroma axis I mayor. Karena faktor-faktor seperti deinstitusionalisasi, ketunawismaan, dan alkoholisme kronis, penyakit mental termasuk kedalam risiko besar tuberculosis, defisiensi vitamin dan seringkali diabaikan, walaupun mudah untuk diobati. Gejala seperti paranoid, preokupasi internal, psikosis akut, dapat membuat diagnosis medis rutin menjadi sangat sulit. Setiap pasien harus dinilai kemungkinan adanya penyakit organik yang bersamaan dengan penyakit jiwa yang mendasari. Pria muda yang dating ke ruang gawat darurat, intoksikasi atau dengan gejala withdrawal alkohol, dua hingga tiga kali dalam sebulan mungkin akan datang suatu hari dengan hematoma subdural akibat terjatuh. Tabel 34.2-2 mencantumkan gambaran yang mengarah kepada kausal medis kelainan mental. Tabel 34.2-2 kausal medis kelainan mental Kondisi Wawancara Spesifik Psikosis Apakah pasien adalah psikosis, tidak begitu banyak mengarahkan kepada diagnosis, juga kepada keparahan gejala pasien dan derajat gangguan kehidupan. Derajat penarikan diri terhadap realita, derajat afek, fungsi intelektual, dan derajat regresi adalah parameter penting lainnya. Perburukan pada berbagai area tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan evaluasi. Kegelisahan, perilaku menyerang atau kegagalan untuk memenuhi rekomendasi pengobatan juga dapat terjadi. Pasien paranoid dan terlalu was-was dapat menyalahartikan bantuan sebagai penyerangan dan mungkin mencaci maki sebagai bentuk pertahanan diri. Halusinasi auditorik perintah dapat menyebabkan pasien menyangkal gejala dan membuang resep ke tempat sampah segera setelah keluar dari ruang kegawatan. Psikiater harus siaga terhadap komplikasi yang muncul pada pasien dengan gangguan tes realita dan karenanya, harus memodifikasi cara pendekatan.

Seluruh komunikasi dengan pasien secara terang-terangan. Seluruh intervensi klinis harus dijelaskan secara singkat dalam bahasa yang mudah dimengerti pasien. Psikiater tidak boleh selalu berasumsi bahwa pasien percaya terhadap klinisi atau menginginkan bantuannya. Klinisi harus menyiapkan Depresi dan Pasien Potensial Bunuh Diri Klinisi sebaiknya selalu menanyakan tentang ide bunuh diri sebagai bagian pemeriksaan status mental, terlebih pada pasien yang depresi. Pasien mungkin tidak menyadari gejala, seperti terbangun tengah malam dan peningkatan keluhan somatic, adalah gejala gangguan depresi.Pasien harus selalu ditanyakan secara langsung apakah anda pernah berusaha bunuh diri? Apakah anda merasa ingin mati? Apakah anda merasa tidak baik hingga ingin menyakiti diri sendiri?- Delapan dari sepuluh pasien yang nantinya akan bunuh diri, memberikan peringatan tentang keinginannya tersebut. Jika pasien berencana untuk beraksi, hal tersebut merupakan tanda bahaya. Jika pasien yang pernah mengancam akan bunuh diri menjadi tidak gelisah dan tenang, mungkin hal tersebut adalah pertanda baik. Klinisi terutama harus memperhatikan faktor-faktor yang tercantum pada tabel 34.2-3. Pesan bunuh diri, riwayat bunuh diri pada keluarga atau riwayat bunuh diri sebelumnya meningkatkan risiko bunuh diri. Adanya bukti impulsif atau pesimisme tentang masa depan juga termasuk risiko. Jika dokter telah menentukan pasien dalam risiko bunuh diri, pasien harus dirawat inap dan diproteksi. Situasi sulit timbul ketika risiko tidak tampak secara langsung namun risiko potensial bunuh diri tampak selama pasien masih depresi. Jika psikiater memutuskan tidak merawat inap pasien secara langsung, ia harus menuntut pasien bahwa ia akan berjanji untuk menghubungi kapanpun muncul tekanan bunuh diri yang besar. Tabel 34.2-3 Riwayat, Tanda dan Gejala dari Risiko Bunuh Diri Kekerasan Pasien

Pasien melakukan kekerasan karena berbagai alasan, dan wawacara dengan pasien harus disertai upaya untuk memastikan penyebab mendasar perilaku kekerasan karena kausa mempengaruhi jenis intervensinya. Diagnosis banding perilaku kekerasan diantaranya adalah gangguan mental organik akibat substansi psikoaktif, kepribadian antisosial, skizofrenia katatonik, infeksi, neoplasma otak, gangguan dekompensasi kepribadian obsesif-kompulsif, gangguan disosiasi, gangguan delusional, kepribadian paranoid, skizofrenia, epilepsi lobus temporal, gangguan bipolar, kekerasan tidak terkontrol sekunder dari stres interpersonal. wawancara psikiatrik harus meliputi pertanyaan yang berupaya untuk menyingkirkan diagnosis banding dari perilaku kekerasan dan pertanyaan harus mengacu kepada prediksi kekerasan. Prediktor terbaik penyebab perilaku kekerasan adalah : (1) asupan alkohol berlebihan; (2) riwayat aksi kekerasan disertai penahanan atau riwayat kriminal; (3) riwayat kekerasan masa kanak-kanak. Tabel 34.2-4 mencantumkan beberapa faktor signifikan dalam menilai dan memprediksi penyebab kekerasan Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual Pemerkosaan adalah paksaan untuk melakukan aksi seksual terhadap korban yang tidak menginginkannya, biasanya adalah berhubungan seksual, walaupun hubungan anal dan oral (felasio) dapat dikategorikan sebagai pemerkosaan. Seperti tindakan kekerasan lainnya, pemerkosaan adalah kegawatan psikiatrik lainnya yang membutuhkan intervensi yang cepat dan tepat. Korban pemerkosaan dapat mengalami gejala sisa yang menetap seumur hidup. Pemerkosaan adalah pengalaman yang mengancam hidup dimana korban hampir selalu merasa terancam dengan kekerasan fisik, tidak jarang dengan senjata. Sebagai penambahan dari pemerkosaan adalah bentuk lain dari kekerasan seksual berupa manipulasi genital dengan benda asing, pengalaman dengan rasa sakit, dan pemaksaan untuk aktivitas seksual.

Kebanyakan pemerkosa adalah laki-laki, dan kebanyakan korban adalah perempuan. Pemerkosaan laki-laki juga biasa terjadi di institusi dimana laki-laki ditahan (sebagai contoh penjara). Perempuan diantara umur 16 hingga 24 tahun berada pada kategori risiko terbesar, namun pernah pada korban perempuan berusia 15 bulan dan 82 tahun. Lebih dari tiga dari seluruh pemerkosaan dilakukan oleh pemerkosa yang mengenal korban, tujuh persen oleh saudara dekat. Satu perlima dari seluruh pemerkosaan melibatkan lebih dari satu pemerkosa (Pemerkosaan berkelompok). Reaksi khas baik pada korban perkosaan dan pelecehan seksual meliputi rasa malu, penghinaan, kecemasan, kebingungan, dan kemarahan. Kebanyak korban bertanyatanya apakah mereka ikut bertanggung jawab dan entah bagaimana mengundang serangan tersebut. Bahkan, perilaku korban kurang penting dalam menimbulkan suatu pemerkosaan daripada perilaku korban dalam mengundang pembunuhan atau perampokan. Korban perkosaan dan pelecehan seksual sering bingung setelah serangan itu. Dokter harus meyakinkan, mendukung, dan tidak menghakimi. Informasikan pasien tentang ketersediaan pelayanan medis, hukum dan pusat krisis perkosaan yang memberikan layanan multidisipliner. Tabel 34.2-4 Menilai dan Memprediksi Perilaku Kekerasan Jika mungkin, seorang dokter wanita dapat mengevaluasi pasien, karena korban akan lebih mudah untuk berbicara dengan seorang wanita dibandingkan dengan laki-laki. Evaluasi harus dilakukan secara pribadi. Jika perkosaan atau pelecehan seksual belum dibenarkan secara terbuka, biasanya adalah karena kebanyakan korban ragu untuk membicarakan serangan dan menghindari topik. Jika pasien tampak cemas ketika ditanya tentang riwayat pemerkosaan dan menghindari diskusi, penting untuk membenarkan penghindaran pasien. Kenali bahwa korban perkosaan telah mengalami stres yang tak terduga dan mengancam jiwa. Adalah legal dan penting secara terapetik untuk mengambil secara detail dan komplit riwayat penyerangan. Dengan persetujuan tertulis pasien, kumpulkan bukti, seperti semen dan rambut kemaluan, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemerkosa. Ambil foto ,jika mungkin.

Rekam medis dapat digunakan sebagai bukti dalam proses pidana, karena itu, dokumentasi objektif yang teliti dari semua aspek evaluasi sangat penting. Tatalaksana Kegawatan Psikoterapi Pada intervensi kegawatan psikiatri, semua usaha dilakukan untuk membantu harga diri pasien. Empati sangat penting dalam penyembuhan keadaan kegawatan psikiatri. Pengetahuan yang diperoleh tentang bagaimana biogenetika, situasional,

perkembangan, dan eksistensial bertemu menjadi satu dalam riwayat untuk menciptakan kegawatan psikiatrik sama besarnya dengan pematangan keterampilan kegawatan psikiatrik. Gangguan penyesuaian pada semua kelompok umur dapat mengakibatkan ledakan kemarahan atau amukan. Kemarahan seperti ini biasa pada pertengkaran pasangan suami istri, dan polisi sering dipanggil oleh tetangga yang tertekan oleh suara-suara perkelahian. Perkelahian pasangan suami istri tersebut harus diwaspadai dengan hati-hati, karena pertengkaran tersebut mungkin disertai oleh penggunaan alcohol dan senjata yang berbahaya. Pasangan yang bermusuhan seringkali melimpahkan kemarahan pada orang lain yang tidak waspada. Harga diri yang terluka merupakan isu utama dan dokter harus menghindari sikap merendahkan atau menghina dan mencoba untuk berkomunikasi dengan sikap hormat dan peduli terhadap perdamaian. Dalam kekerasan keluarga, psikiater harus memperhatikan kerentanan dari kerabat dekat tertentu. Suami atau istri dapat memiliki rasa kasih sayang yang ganjil dan masokistik terhadap pasangannya dan dapat menimbulkan kekerasan dengan mencelakakan dan merusak harga diri pasangan. Hubungan seperti ini sering berakhir pada pembunuhan pasangan yang memprovokasi dan kadang-kadang bunuh diri pasangan satunya -dinamika ini sering disebut pakta bunuh diri (suicide pacts). Seperti banyak pasien bunuh diri, Kebanyakan pasien kekerasan memerlukan rawat inap dan biasanya menanggapi perawatan inap sebagai bentuk pertolongan.

Lebih dari satu psikoterapis atau bentuk psikoterapi biasa digunakan dalam kegawatan psikiatrik. Sebagai contoh, laki-laki 28 tahun, depresi dan mencoba bunuh diri setelah operasi kolostomi akibat kolitis intractable, yang istrinya mengancam meninggalkannya karena suaminya yang iritabel dan pertengkaran yang terus menerus, dapat dirujuk ke psikiater untuk psikoterpi suportif dan medikasi anti depresan, ke terapis perkawinan dengan istrinya untuk memperbaiki fungsi perkawinan, dan ke grup penunjang kolostomi untuk belajar mengatasi masalah kolostomi. Dokter kegawatan psikiatrik itu pragmatis; mereka menggunakan setiap mode intervensi terapi yang tersedia untuk menyelesaikan krisis dan mendukung eksplorasi nilai dan pertumbuhan, dengan perhatian yang kurang dari biasanya dalam mencairkan hubungan terapetik. Terapi kegawatan menekankan bagaimana bermacam modalitas psikiatrik bekerja sinergis untuk menunjang penyembuhan. Tidak ada satupun pendekatan yang tepat untuk segala jenis orang pada situasi yang sama. Apa yang dokter katakan kepada pasien dan keluarga yang terlibat dalam kegawatan psikiatrik, seperti percobaan bunuh diri atau nasib skizofrenia? Untuk beberapa, Alasan rasional genetik dapat membantu; informasi mengenai penyakit yang komponen biologisnya kuat dapat melegakan beberapa orang. Untuk yang lainnya,, bagaimanapun, pendekatan ini menegaskan adanya kekurangan control dan meningkatkan depresi dan kecemasan. Seluruhnya merasa tidak berdaya, karena baik keluarga maupun pasien tidak dapat merubah perilaku untuk meminimalkan kemungkinan rekurensi. Beberapa pasien mungkin diuntungkan dari penjelasan mengenai dinamika individu dan keluarga. Lainnya, hanya ingin seseorang yang mendengarkan mereka; lambat laun, mereka dapat memahami sendiri. Dalam situasi kegawatan, seperti juga pada situasi psikiatrik lainnya, ketika dokter tidak tahu apa yang harus dikatakan, pendekatan terbaik adalah untuk mendengarkan. Orang-orang dalam krisis mengungkapkan seberapa banyak mereka membutuhkan bantuan, penyangkalan, pembicaraan, dan kata-kata untuk membuat konsep mengenai krisis mereka itu dan untuk menemukan pemecahan.

Farmakoterapi

Indikasi utama penggunaan obat-obatan psikotropika di ruang kegawatan meliputi perilaku kekerasan atau menyerang, panic atau kecemasan berlebihan, reaksi ekstrapiramidal seperti distonia dan akatisia sebagai efek samping obat-obatan psikiatrik. Laringospasme adalah bentuk jarang dari distonia, dan psikiater harus bersiap untuk menjaga jalan nafas terbuka dengan intubasi jika diperlukan. Orang-orang paranoid atau pada status luapan katatonik memerlukan transkuilisasi. Kekerasan episodik berespon terhadap haloperidol (Haldol), antagonis reseptor adrenergik (beta-bloker), karbamazepin (Tegretol) dan litium. Jika riwayat mengacu kepada gangguan kejang, lakukan studi klinis untuk mengkonfirmasi diagnosis dan evaluasi untuk memastikan penyebab. Jika penemuan positif, terapi anti konvulsan dapat diberikan atau pembedahan yang tepat dapat dipersiapkan (sebagai contoh pada kasus massa otak). Tindakan konservatif cukup memadai untuk kasus intoksikasi pada ketergantungan obat. Terkadang, haloperidol (5 hingga 10 mg setiap setengah jam sampai satu jam) dibutuhkan hingga pasien stabil. Benzodiazepin juga dapat digunakan dibandingkan, penambahan dari, antipsikosis (untuk mengurngi dosis antipsikosis). Jika obat rekreasional memiliki sifat antikolinergik yang kuat, benzodiazepine lebih tepat dbandingkan antipsikosis. Orang dengan respon alergi atau reaksi menyimpang terhadap antipsikosis dan benzodiazepine dapat diterapi dengan amobarbital (Amytal), 130 mg oral atau intramuskular (IM), paraldehyde atau diphenhidramine (Benadryl), 50 hingga 100 mg oral atau IM. Pasien yang melakukan kekerasan dan perlawanan paling efektif ditenangkan dengan sedative atau antipsikosis yang sesuai. Diazepam (Valium), 5 hingga 10 mg, atau lorazepam (Ativan), 2 hingga 4 mg, dapat diberikan perlahan intravena (IV) selama dua menit. Dokter harus memberikan medikasi IV secara hati-hati untuk menghindari henti napas. Pasien yang membutuhkan medikasi intramuskular dpat disedasi dengan haloperidol, 5 hingga 10 mg. Jika kemarahan disebabkan oleh alkohol atau bagian dari gangguan psikomotor paska kejang, tidur yang disebabkan oleh medikasi intravena dengan jumlah relatif kecil dapat berlangsung selama berjam-jam. Saat terbangun, pasien sering kali sepenuhnya terjaga dan rasional dan biasanya memiliki amnesia penuh terhadap episode kekerasan.

Jika kemarahan adalah bagian dari proses psikotik yang sedang berlangsung dan kembali sesudah medikasi intravena menghilang, medikasi selanjutnya dapat diberikan. Kadang-kadang, lebih baik menggunakan dosis intramuskular atau oral kecil dengan interval setengah sampai satu jam (sebagai contoh haloperidol, 2 hingga 5 mg, atau diazepam, 20 mg) hingga pasien terkontrol, dibandingkan menggunakan dosis besar diawal, yang dapat menyebabkan overmedikasi pada pasien. Saat perilaku telah dapat dikendalikan, dosis yang semakin kecil dan lebih jarang dapat diberikan. Selama terapi pendahuluan, tekanan darah pasien dan tanda vital lainnya harus dimonitor.

Pengikatan Pengikatan digunakan jika pasien sangat membahayakan dirinya atau orang lain karena sangat mengancan hingga sulit dikendalikan dengan cara lain. Pasien dapat diikat secara sementara untuk mendapatkan medikasi atau untuk periode yang lama jika medikasi tidak dapat digunakan. Biasanya, pasien yang diikat menjadi tenang dalam beberapa waktu. Pada tingkat psikodinamika, pasien semacam itu mungkin menerima pengikatan tersebut sebagai kontrol terhadap impuls. Tabel 34.2-5 untuk rangkuman pedoman penggunaan pengikatan.

Pengaturan Dalam beberapa kasus, pilihan lazim untuk memasukan atau membebaskan pasien tidak dianggap optimal. Suspek Psikosis toksik, dekompensasi sinkat pada pasien dengan gangguan kepribadian dan reaksi penyesuaian terhadap kejadian trauma, sebagai contoh, dapat dikelola terbaik dengan observasi yang meluas. Memungkinkan waktu tambahan bagi pasien di lingkungan yang aman dapat menghasilkan perbaikan yang cukup atau uraian mengenai isu untuk membuat pengobatan rawat inap tradisional tidak diperlukan. Hal tersebut juga menghindarkan pasien dari trauma atau stigma pengakuan psikiatrik dan dapat menyediakan tempat tidur lebih bagi pasien yang lebih membutuhkan.

Tabel 34.2-5 Pengikatan Lebih baik lima atau minimal empat orang harus dikerahkan untuk mengikat pasien. Pengikatan dengan kulit adalah jenis pengikatan yang paling aman dan paling menjamin. Jelaskan kepada pasien mengapa mereka harus diikat. Seorang staf harus selalu terlihat dan menentramkan pasien yang diikat. Penentraman membantu menghilangkan rasa takut akan ketidakberdayaan, ketidakmampuan, dan hilangnya kendali pasien. Pasien harus diikat dengan kedua tungkai kaki terpisah dan satu lengan diikat di satu sisi dan lengan lain diikat diatas kepala pasien. Pengikatan harus diletakan sedemikian rupa sehingga cairan intravena dapat diberikan jika diperlukan. Kepala pasien ditinggikan sedikit untuk mengurangi kerapuhan perasaan pasien dan kemungkinan aspirasi. Pengikatan harus diperiksa secara berkala demi keamanan dan kenyamanan. Setelah pasien diikat, dokter dapat memulai terapi, menggunakan intervensi verbal Walaupun diikat, sebagian besar pasien masih menggunakan medikasi antipsikotik dalam bentuk terkonsentrasi. Setelah pasien dikendalikan, satu ikatan sekali waktu harus dilepas dengan interval lima menit sampai pasien hanya memiliki dua ikatan. Kedua ikatan lainnya harus dilepas pada waktu bersamaan, karena tidak dianjurkan membiarkan apsien hanya dengan satu ikatan. Selalu mencatat dengan lengkap alasan pengikatan, perjalanan terapi dan respon pasien terhadap terapi saat dalam pengikatan. Data dari : Dubin WR, Weiss KJ. Emergency psychiatry. In: Michaels R, Cooper A, Guze SB, et al., eds. Psychiatry. Vol. 2. Philadelphia: JB Lippincott; 1991. Ketika keputusan adalah untuk merawat inap pasien di rumah sakit, akan lebih baik jika melakukan hal tersebut dengan dasar kesukarelaan. Berikan pasien opsi yang memberikan mereka rasa untuk mengambil alih kehidupan mereka dan berpartisipasi

dalam keputusan pengobatan. Pasien yang memenuhi kriteria syarat perawatan inap tanpa persetujuan didasarkan oleh bahaya terhadap dirinya sendiri atau orang lain tidak dapat meninggalkan rumah sakit tanpa pertimbangan lebih lanjut dan dapat selalu berubah statusnya dengan paksaan, jika diperlukan. Karena evaluasi awal biasanya tidak meyakinkan, pengobatan definitive paling baik ditunda hingga diagnosis jelas, bagaimanapun, respon pasien terhadap pengobatan sebelumnya diketahui, tidak ada sesuatu yang diperoleh oleh penundaan. Sebagai contoh, pasien szikofrenia kronis yang terdekompensasi setelah menghentikan regimen antipsikosis yang biasa digunakan adalah paling baik dilanjutkan dengan cepat pengobatannya. Bahkan jika pasien merasa nyaman dating ke ruang kedaruratan disaat yang diperlukan, psikiatrik kedaruratan harus langsung atau mengalihkan ke situasi pengobatan yang tepat. Pasien di klinik psikofarmakologi yang biasa melalaikan harus diberikan medikasi yang cukup untuk menyokong mereka hingga mereka dating ke klinik. Umpan balik kepada yang lain yang mengobati mereka haruslah hal yang biasa. Tabel 34.2-6 Kegawatan psikiatrik yang umum Sindrom Manifestasi kegawatan Masalah Terapi Penatalaksanaan masalah medis; psikiatrik; pemeriksaan pelaporan

Penyiksaan pada anak Tanda trauma fisik atau orang dewasa

terhadap yang berwenang AIDS defisiensi (Sindrom Perubahan kekebalan akibat perubahan perilaku penyebab perilaku sekunder Penatalaksanaan penyakit organik; neurologis; sekunder penatalaksanaan penyerta; dukungan

tubuh yang didapat)

karena rasa takut dan kecemasan; psikologis perilaku bunuh diri memperkuat social Krisis remaja Usaha dan ide bunuh

diri; Evaluasi adanya keinginan

penyalahgunaan zat, membolos, untuk bunuh diri. beratnya masalah kehamilan, dengan melarikan hukum, penyalahgunaan zat,

diri; dinamika keluarga; terapi keluarga berorientasi krisi dan terapi individu; rawat inap jika perlu; konsultasi dengan petugas ekstra

gangguan makan; psikosis

familial yang tepat Agrofobia Panil; depresi Alprazolam (Xanax), 0,25 mg hingga 2 mg;

propanolol

(Inderal);

medikasi anti depresan Agranulositosis (akibat Demam tinggi; faringitis, ulserasi Hentikan medikasi dengan clozapin [clozaril]) ora dan perianal segera; beri faktor koloni

penstimulasi granulosit Kegawatan berhubungan alkohol Delirium alkohol Kebingungan, kesadaran berfluktuasi, dan disorientasi, Chlordiazepoxide; persepsi dengan

yang haloperidol (Haldol) untuk psikosis dapat

hiperaktvitas gejala

otonom; mungkin fatal Intoksikasi alkohol Perilaku terdisinhibisi,

ditambahkan jika perlu sedasi Gejala menghilang dengan berjalannya waktu dan

pada dosis tinggi

lingkungan yang protektif Gangguan alkohol Kebingungan, kehilangan daya Rawat ingat untuk semua inap; hypnosis; dengan (Amytal); penyebab

amnestik menetap

data wawancara amobarbital singkirkan

identifikasi pribadi

organik Demensia alhokol menetap Kebingingan, agitasi, impulsivitas Singkirkan penyebab

demensia lain; tidak ada terapi efektif; rawat inap jika perlu

Gangguan alkohol halusinasi

psikotik Halusinasi dengar jelas (kadang- Haloperidol untuk gejala dengan kadang halusinasi lihat) dengan psikotik afek sesuai dengan isi (sering menakutkan); sensorium bersih

Kejang alkohol

Kejang grandma; jarang status Diazepam epileptikus fenitoin pencegahan menggunakan

(Valium), (Dilantin); dengan

chlordiazepoxide (Librium) detoksikasi Putus alkohol Iritbilitas, mual, muntah, Cairan dan alcohol dijaga; dengan selama

insomnia, malaise, hiperaktivitas sedasi otonom, menggigil Benzodiasepine; pengikatan; tanda vital;

monitoring 100 mg

Thiamine IM Intoksikasi idiosinkatrik alkohol Perilaku agresif dan menyerang Biasanya yang jelas tidak

memerlukan terapi selain lingkungan yang protektif

Sindrom Korsakoff

Stigmata konfabulasi

alkohol,

amnesia, Tidak ada terapi efektif; institusionalisasi seringkali diperlukan

Tiamin, 10 mg IV atau IM, dengan MgSO4 yang

diberikan sebelum beban glukosa Intoksikasi amfetamin Waham, (atau zat yang depresi paranoia, (dari kekerasan; Antipsikosis, pengikatan; zat); rawat inap jika diperlukn; tidak perlu putus bertahap; antidepresan diperlukan Anoreksia nervosa Penurunan 25 persen berat badan Rawat inap; mungkin

putus

berhubungan)

kecemasan, delirium

normal menurut usia dan jenis elektrokardiograf (EKG), kelamin cairan dan elektrolit,

pemeriksaan neuroendokrin Intoksikasi antikolinergik Gejala psikosis, kulit dan mulut Hentikan obat,

kering, hiperpireksia, midriasis, physostigmin (Antilinum) takikardia, lihat gelisah, halusinasi IV, 0,5 hingga 2 mg, untuk agitasi berat atau demam, Benzodiazepin;

antipsikotik dikontraindikasikan Intoksikasi antikonvulsan Intoksikasi benzodiazepin Sedasi, somnolensi, dan ataksia Psikosis; delirium Dosis diturunkan Tindakan suportif; antikonvulsan

midazolam (Versed), 7,5 hingga 45 mg sehari,

dititrasi seperlunya, harus digunakan hanya orang lain yang terlatih dan peralatan

tersedia resusitasi Kehilangan Perasaan bersalah; iritabilitas; Harus

dibedakan

dari

insomnia; keluhan somatik

gangguan depresif berat; antidepresan diindikasikan; benzodiazepine tidur, pembicaraan untuk tidak

mendorong

Gangguan kepribadian Ide dan sikap bunuh diri; ide dan Penilaian risiko bunuh diri ambang sikap penyalahgunaan membunuh; dan zat; membunuh (jika

episode besar, rawat inap); dosis

mikropsikotik; luka bakar; tanda kecil antipsikosis; rencana luka sayat pada tubuh Gangguan singkat follow up yang jelas inap dosis sering kecil

psikotik Kekacauan emodional; labilitas Rawat ekstrem; gangguan akut tes realita diperlukan;

setelah stress psikososial yang antipsikotik nyata

mungkin

diperlukan tetapi sering menghilang spontan secara

Intoksikasi bromida

Delirium; psikosis

mania;

depresi; Kadar

serum

diukur

(>50mg sehari); asupan bromide dihentikan;

sejumlah besar natrium klorida IV atau oral jika agitasi, paraldehid antipsikotik Intoksikasi kafein Kecemasan berat, menyerupai Hentikan zat yang kafein; digunakan atau

gangguan panik; mania; delirium; mengandung depresi teragitasi; gangguan tidur Intoksikasi kanabis Waham; panic; benzodiazepine

disforia; Benzodiazepine antipsikosis

dan jika

gangguan kognitif

diperlukan, risiko bunuh

penilaian diri dan gejala menghilang

membunuh; biasanya

dengan berjalannya waktu dan dengan penentraman Skizofrenia katatonik Gangguan psikomotor yang jelas Transkuilisasi (baik kegembiraan atau stupor); dengan kelelahan, dapat fatal monitor amobarbital cepat antipsikosis; tanda vital; dapat

melepaskan pasien dari mutisme katatonik atau tetapi stupor dapat perilaku

mencetuskan kekerasan Gangguan cimetidin Putus klonidin psikotik Delirium; waham Turunkan hentikan obat

dosis

atau

Iritabilitas; psikosis; kekerasan; Gejala menghilang dengan kejan berjalannya waktu, tetapi antipsikosis mungkin

diperlukan; turunkan dosis bertahap Intoksikasi dan putus Paranoia kokain dan kekerasan; Antipsikotik dan anti

kecemasan hebat; keadaan manik; benzodiazepine; delirium; skizofreniform; hipertensi, infark

psikosis; depresan atau ECT untuk takikardia, depresi akibat putus zat miokardium, jika persisten

penyakit serebrovaskular; depresi dan ide bunuh diri delirium Sensorium yang berfluktiasi; Evaluasi semua faktor

risiko bunuh diri dan membunuh; pencetus yang potensial pengaburan kognitif; halusinasi dan penglihatan, perabaan obati masing-

dan masingnya; penentraman, penyusunan, kepada petunjuk orientasi;

pendengaran; paranoia

benzodiazepine dan dosis rendah, potensi antipsikotik tinggi harus

digunakan dengan hatihati karena potensinya

terhadap aksi paradoksik dan peningkatan agitasi Gangguan delusional Paling sering dibawa ke ruang Antipsikotik jika pasien gawat darurat secara paksa; mau patuh (IM jika

ancaman diarahkn pada orang lain diperlukan);

intervensi

keluarga intensif; rawat inap jika diperlukan Demensia Tidak sendiri; mampu merawat diri Dosis kecil antipsikotik

ledakan

kekerasan; potensi tinggi; petunjuk orientasi; organic, pemakaian intervensi

psikosis; depresi dan ide bunuh untuk diri; kebingungan pemeriksaan termasuk medikasi; keluarga Gangguan depresif Ide dan usaha bunuh diri

diri; Evaluasi bahaya bagi diri; inap jika penyebab

menelantarkan

sendiri; rawat diperlukan;

penyalahgunaan zat

nonpsikiatrik dari depresi harus dinilai Intoksikasi L-dopa Mania; depresi; gangguan Rendahkan dosis atau

skizofreniform;

dapat

berupa hentikan obat

perputaran cepat pada apsien dengan gangguan bipolar I Distonia akut Spasme involunter kuat otot-otot Turunkan leher, lidah, wajah, rahang, mata antipsikotik; atau batang tubuh Hysteria kelompok Sekelompok orang dosis benztropin

atau difenhidramin IM yang Kelompok dipecah dengan

menunjukan rasa duka cita yang bantuan petugas kesehatan ekstrim atau perilaku mengacau lain; pengungkapan, terapi lainnya berorientasi diperlukan, krisis; dosis jika kecil

benzodiazepine Gangguan halusinogen halusinasi psikotik Gambaran gejala adalah hasil Skrining serum dan urin; dengan interaksi jenis zat, dosis yang singkirkan digunakan; lama gangguan

kerja, medis atau mental yang

kepribadian pramorbid pemakai, mendasari; situasi; panik; agitasi; psikosis benzodiazepine (2 hingga atropin 20mg) peroral;

penetraman dan orientasi; transkuilisasi cepat; sering berespons secara spontan Perilaku membunuh Agitasi jelas dengan ancaman Pengurungan, pengikatan, verbal medikasi menata

dan menyerang Panik homoseksual

Tidak ditemukan pada laki-laki Pengungkapan,

atau wanita yang nyaman dengan lingkungan, dan , pada orientasi seksualnya; terjadi pada beberapa mereka yang gigih menyangkal mungkin memiliki impuls impuls keadaan, diperlukan

homoerotic; medikasi untuk panic akut dengan (misalnya, alprazolam,

ditimbulkan

berbicara, tawaran fisik, atau 0,25 hingga 2 mg) atau

bermain bersama teman dengan antipsikotik; jenis kelamin sama, atau dengan jenis

klinisi kelamin harus pasien jika tidak untuk

menyentuh satu sama lain di berlawanan tempat mandi; orang yang memeriksa

mengalami panik melihat orang mungkin, lain yang tertarik secara seksual boleh kepada dirinya dan

pasien

disentuh

bertahan pemeriksan rutin; pasien yang telah dekat dengan dokter yang memeriksa abdomen atau melakukan pemeriksaan rectal

melawan mereka

(misalnya, seorang lakilaki yang

menyembunyikan impuls homoseksual terintegrasi terselubung) Krisis hipertensi Reaksi hipertensi yang Penghambat adrenergicphentolamin nifedipin tak yang

membahayakan hidup sekunder (misalnya, akibat ingesti makanan tiramin yang [Regitine]);

mengandung

dengan (Procardia) 10 mg peroral;

kombinasi MAOI; nyeri kepala, chlorpromazine kaku leher, berkeringat, mual, (Thorazin); muntah bahwa gejala pastikan bukan

sekunder karena hipotensi (efek samping inhibitor monoamine [MAOI] saja) Hipertermia Kegembiraan ekstrim atau stupor Hidrasi katatonik atau keduanya; mungkin dan dinginkan; merupakan oksidase

peninggian

temperature

yang reaksi hentikan

obat,

sehingga obat,

ekstrim; hiperagitasi kekerasan

semua

singkirkan infeksi Incest dan penyiksaan Perilaku bunuh diri; krisis remaja; Bukti-bukti seksual pada anak penyalahgunaan zat perlindungan tuntutan; korban;

hubungi pelayanan social; pemeriksaan medis dan psikiatrik; intervensi krisis Insomnia Depresi dan iritabilitas; agitasi Hipnotik dini hari; mimpi menakutkan; pendek; kelelahan hanya jangka

misalnya,

triazolam (Halcion), 0,25 hingga 0,5 mg, sebelum tidur, terapi tiap gangguan mental dasar; patuhi

higien tidur Gangguan intermiten eksplosif Ledakan kekerasan singkat; Benzodiazepine anti[sikotik pemeriksaan atau singkat; jangka

episode usaha bunuh diri periodik

panjang dengan CT scan, elektrokardiogram (EEG) pada tidur, glukosa Ikterus Komplikasi pemakaian rendah chlorpromazine) Lekopenia agranulositosis dan Efek samping dalam dua bulan Psien pertama terapi antipsikotik harus segera yang sering dari Ganti obat menjadi dosis obat potensi keadaan kurva kurang toleransi

fenotiazin

potensi rendah

(misalnya, rendah yang berbeda kelas

menghubungi jika terjadi nyeri tenggorok, demam,

dan lakukan hitung darah segera; hentikan obat;

rawat di rumah sakit jika perlu Toksisitas litium Muntah; nyeri abdomen; diare Lavase berat; tremor berat; dengan selang

ataksia; berlubang besar; diuresis

koma; kejang; konfusi;disartria; osmotik; konsultasi medis, gejala neurologis fokal mungkin terapi ICU Episode depresif berat Gejala episode depresif berat Antipsikotik dengan ciri psikotik dengan bersalah waham; berat; agitasi; ideas rasa antidepresan; ditambah evaluasi memerlukan

of keinginan bunuh diri dan inap

references; risiko bunuh diri dan membunuh; rawat membunuh Episode manik

dan ECT jika diperlukan

Perilaku kekerasan, impulsive; Rawat inap; pengikatan perilaku seksual atau berbelanja jika tanpa pilih-pilih; psikosis; transkuilisasi dengan diperlukan; cepat antipsikotik;

penyalahgunaan zat

perbaikan kadar lithium Krisis perkawinan Pencetus mungkin adanya Masing-masing harus

hubungan gelap diluar nikah, ditanya onset penyakit

sendiri-sendiri

serius, tentang hubungan gelap di pernikahan, dengan tentang

pengungkapan keinginan untuk luar bercerai, atau masalah dengan konsultasi anak-anak atau pekerjaan; salah pengacara

satu atau kedua pasangan dalam perceraian, dan kemauan terapi atau sakit secara jiwa; salah untuk bekerja dalam terapi satu pasangan mencari berorientasi jangka krisis atau untuk masalah;

hospitalisasi untuk lainnya

panjang

memecahkan

riwayat seksual. financial dan terapi psikiatrik dari keduanya, psikiatrik dapat pemeriksaan saat dating; oleh

dicetuskan

onset gangguan mood atau gejala afektif yang tidak terobati yang disebabkan oleh penyakit medis atau demensia dengan onset perlahan-lahan; untuk penyakit stress rujukan

penatalaksanaan menurunkan segera dan kapasitas masalah secara lebih dapat

meningkatkan mengatasi pasangan sehat;

anak-anak

memberikan tilikan hanya bagi seseorang yang

secara intim terlibat dalam sistem sosial Migrain Nyeri kepala berdenyut, unilateral Sumatriptan (Imitrex) 6 mg IM Prolapsus katup mitralis Berhubungan dengan gangguan Ekokardiogram; panic; sesak napas dan palpitasi; alprazolam rasa takut dan kecemasan Sindrom malignan neuroleptik Hipertermia; kekakuan propanolol otot; Hentikan antipsikotik; atau

ketidakstabilan otonom; hejala dantrolene (Dantrium) IV; parkinsonisme; stupor katatonik; bromokriptin (Panodel)

tanda neurologis; kematian 10- peroral; 30%; peninggian

hidrasi

dan

kreatinin pendinginan; kadar CPK

monitoring

fosfokinase Toksisitas oksida nitrogen Euforia dan perasaan melayang

Gejala menghilang tanpa terapi dalam beberapa jam pemakaian

Intoksikasi pala

Agitasi; halusinasi; nyeri kepala Gejala menghilang tanpa hebat; mati rasa pada anggota terapi dalam beberapa jam gerak pemakaian

Intoksikasi dan putus Intoksikasi dapat menyebabkan Naloxone IV, antagonis opioid koma dan kematian; putus opioid narkotik; skrining urin dan tidak membahayakn hidup serum penyakit kejiwaan dan medis lainnya

(misalnya AIDS) dapat memeprsulit gambaran Gangguan panik Panik, teror; onset akut Harus dibedakan lain dari yang

gangguan

menimbulkan kecemasan, baik medis EKG maupun untuk prolapus

kejiwaan;

menyingkirkan

katup mitralis; propanolol (10-30mg); (0,25 hingga alprazolam 2 mg); jangka

penatalaksanaan

panjang dapat termasuk suatu antidepresan Skizofrenia paranoid Halusinasi perintah; mengancam Transkuilisasi cepat; rawat orang lain atau diri sendiri inap; jangka medikasi; panjang; depot orang

yang diancam harus diberi tahu dan dilindungi Parkinsonisme Kekakuan, tremor, bradikinesia, Obat afek datar, gaya salvias, berjalan selama sekunder sampai turunkan antipsikotik Tremor (kelinci) perioral Tremor perioral (seringai wajah Turunkan dosis atau ganti mirip kelinci) biasanya tampak menjadi medikasi kelas setelah terapi jangka panjang lain dengan antipsikotik Intoksikasi fenisiklidin Psikosis (atau zat paranoid; dapat Evaluasi serum dan urin; dapat eksresi; dapat gejala samping Parkinson empat tiga oral minggu bulan; dosis

menyeret,

karena medikasi antipsikotik

yang menyebabkan kematian; bahaya benzodiazapin akut bagi diri sendiri dan orang mempengaruhi lain antipsikotik memperburuk karena efek

berhubungan)

antikolinergik; monitoring medis dan rawat inap pada intoksikasi parah Gangguan fenelzin Toksisitas fenilpropalamin psikotik Psikosis dan mania pada orang Turunkan yang terpredisposisi Psikosis; paranoia; hentikan obat insomnial Gejala menghilang dengan penurunan penghentian dosis atau dosis dan

gelisah; tegang; nyeri kepala

(ditemukan

pada obat diet yang dijual bebas dan dekongestan nasal dan oral) Fobia Panic, kecemasan; rasa takut Terapi sama seperti

gangguan panic

Fotosensitivitas

Mudah terbakar sinar matahari Pasien harus menghindari sekunder antipsikotik akibat medikasi sinar matahari yang kuat dan menggunakan tabir matahari tingkat tinggi

Retinopati pigmentaris

Dilaporkan pada dosis thioridazin Tetap thioridazin dibawah (Mellari) sama atau lebih besar 800 mg sehari dari 800 mg sehari

Psikosis post partum

Melahirkan

anak

dapat Bahaya bagi diri sendiri

mencetuskan skizofrenia, depresi, dan orang lain (termasuk psikosis reaktif, mania dan bayi) harus dinilai dan

depresi; gejala afektif adalah yang diambil pencegahan yang tersering; risiko bunuh diri tepat; penyakit tampak medis dengan perilaku dalam banding dan

menurun selama kehamilan tetapi yang

meningkat pada periode paska perubahan persalinan dimasukan diagnosis

harus dicari dan diobati; harus diperhatikan efek pada ayah, bayi, kakeknenek, dan anak lain Gangguan stress paska Panik, terror, ide bunuh diri; kilas Penentraman, mendorong trauma balik kembali ke tanggung

jawab; hindari rawat inap jika mungkin untuk

mencegah

invalidisme

kronis; monitor ide bunuh diri Priapismus (akibat Ereksi penis menetap disertai Epinefrin dengan nyeri hebat drainase intrakorporeal, mekanis atau

trazodon [desyer])

pembedahan

Toksisitas propanolol

Depresi berat; kebingungan

Turunkan hentikan

dosis obat;

atau monitor

kecenderungan bunuh diri Pemerkosaan

Intoksikasi reserpin

Episode depresif berat; ide bunuh Evaluasi ide bunuh diri; diri; mimpi buruk turunkan dosis atau ganti obat; antidepresan atau ECT diindikasikan mungkin

Gangguan skizoafektif

Depresi paranoia

berat;

gejala

manik; Evaluasi bahaya bagi diri sendiri dan orang lain; transkuilisasi cepat jika diperlukan; terapi depresi (antidepresan saja dapat meningkatkan skizofrenik); antimanik gejala gunakan

Skizofrenia

Menelantarkan diri sendiri secara Evaluasi potensi bunuh ekstrem; bunuh paranoia diri atau gejala berat; ide diri dan membunuh;

melakukan identifikasi tiap penyakit psikotik selain dari skizofrenia;

penyerangan; ekstrim Skizofrenia eksaserbasi

transkuilisasi cepat

dalam Menarik diri; agitasi; risiko bunuh Penilaian risiko bunuh diri diri dan membunuh dan membunuh; uji saring untuk penyakit medis; dan

pengikatan

transkuilisasi cepat jika diperlukan; penilaian

ulang regimen medikasi

Intoksikasi dan putus Perubahan zat sedatif,

mood,

perilaku, Naloxone (Narcan) untuk dari opioid; perlahan-lahan fenobarbital atau sodium atau

hipnotik pikiran-delirium; derealisasi dan membedakan depersonalisasi; jika tidak diobati, intoksikasi dapat mematikan; kejang putuskan dari (Luminal) thiopental

atau ansiolitik

bezodiazepin; rawat inap Gangguan kejang Kebingungan; kecemasan; EEG segera; EEG saat dan saat

derealisasi dan depersonalisasi; dating perasaan halusinasi ancaman [engecapan

kiamat; kekurangan tidur dan 24 dan jam; singkirkan kejang

penciuman; keadaan mirip fuga Putus zat Nyeri abdomen; delirium;

semu; antikonvulsan putus obat

insomnia; Gejala kejang; psikotropik

mengantuk;

menghilang

gejala tardive diskinesia dapat dengan berjalannya waktu timbul; erupsi gejala manic atau dan skizofrenik menghilang saat

pemberian obat kembali; gejala putus antidepresan dapat diobati dengan baik dengan antikolinergik, atropine; secara obat seperti

memutuskan bertahap zat

psikotropik selama dua sampai biasanya empat minggu

menghilangkan

perkembangan gejala

Kematian berhubungan

mendadak Kejang;

asfiksia;

penyebab Terapi medis spesifik hipotensi

dengan kardiovaskular;

medikasi antipsikotik

postural; distonia laring-faring; supresi reflek muntah

Kematian

mendadak Infark miokardium setelah stress Terapi

medis

spesifik;

dengan asal psikogenik

psikis yang tiba-tiba; voodoo atau pengobatan tradisional guna-guna; putus asa, terutama disertai dengan penyakit fisik serius

Bunuh diri Putus simpatomimetik

Ide bunuh diri, putus asa zat Paranoia; depresi status

Rawat inap; antidepresan besar gejala

kebingungan; Sebagian

menghilang tanpa terapi; antipsikotik; antidepresan jika diperlukan

Tardive diskinesia

Diskinesia mulut, lidah, wajah, Tidak ada terapi efektif leher dan batang tubuh; gerakan yang koreoatetoid anggota dilaporkan dapat dengan

gerak; dicegah

biasanya setelah terapi jangka meresepkan obat dengan panjang dengan antipsikotik, jumlah sesedikit mungkin waktu sesingkat dan

terutama setelah penurunan dosis; untuk

insidensi paling tinggi pada lanjut mungkin usia dan penderita cedera otak; menggunakan gejala diperkuat oleh obat

antiparkinson dan tertutupi tetapi tidak terobati oleh peningkatan dosis antipsikotik

You might also like