You are on page 1of 13

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP

Hubungan Antarmakhluk Hidup


Kita sering melihat kupu-kupu hinggap pada bunga atau kambing berkeliaran di padang rumput. Di sawah, kita juga sering melihat katak, tikus, atau ular. Apakah hewan-hewan tersebut saling berhubungan? Apa yang terjadi jika padang rumput yang berada di permukaan bumi ini lenyap?

Apakah yang dimaksud dengan rantai makanan? Rantai makanan adalah perjalanan makan dan dimakan dengan urutan tertentu antarmakhluk hidup. Perhatikan Gambar 4.4! padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Setelah beberapa waktu burung elang mati, bangkainya membusuk dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat dibutuhkan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu. Di lautan, yang menjadi produsen adalah fitoplankton, yaitu sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil ukurannya dan melayanglayang dalam air. Konsumen I adalah zooplankton (hewan pemakan fitoplankton), sedangkan konsumen II-nya adalah ikan-ikan kecil, konsumen III-nya adalah ikan-ikan sedang, konsumen IV-nya adalah ikan-ikan besar. Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar bila seluruh komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi ketimpangan dalam urutan

makan dan dimakan tersebut. Agar rantai makanan dapat terus berjalan, maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen kesatu, konsumen kesatu lebih banyak daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya. Ada satu lagi komponen yang berperan besar dalam rantai makanan, yaitu pengurai Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Hasil kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.

Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya


Kamu telah memahami hubungan antarmakhluk hidup. Sekarang, kamu akan belajar tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Kesadaran adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat membuat kita lebih menghargai semua ciptaan Tuhan. Kelompok makhluk hidup yang berbeda dan hidup pada suatu tempat akan membentuk komunitas. Misalnya, di dalam komunitas sawah terdapat kelompok makhluk hidup, seperti padi, rumput, tikus, belalang, siput, elang, dan ular. Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antarmakhluk hidup di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin hubungan dengan lingkungannya. Lingkungan ada dua macam, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Misalnya, hewan, tumbuhan, dan manusia. Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda-benda tak hidup. Misalnya, air, batu, pasir, udara, cahaya matahari, dan tanah.

Makhluk hidup sangat bergantung kepada lingkungannya. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Jadi, apabila kita menyebut ekosistem sungai, maka berarti di dalamnya terdapat ikan, tumbuhan, air, plankton, cahaya matahari, dan udara. Namun, apabila kita menyebut kominutas sungai, maka hanya terdapat ikan, tumbuhan, dan plankton, tanpa melibatkan air, cahaya matahari, dan udara. Untuk lebih jelasnya tentang ekosistem, baca kembali kolom Jendela Ilmu halaman 64.

Rantai makanan tidak akan terputus selama semua mata rantai tersedia. Misalnya, rantai makanan di hutan akan terus terbentuk jika ada rumput, rusa, dan harimau. Jika tidak ada rumput, maka rusa akan kelaparan dan kemudian mati. Jika rusa banyak yang mati, maka harimau menjadi kelaparan. Hal ini membahayakan keselamatan hewan ternak dan manusia yang tinggal di tepi hutan. Jika harimau banyak yang mati, maka jumlah rusa tidak terkendali. Hal ini bisa menyebabkan kelaparan karena rumput yang tersedia tidak mencukupi. Jadi, setiap perubahan lingkungan berpengaruh terhadap berlangsungnya kehidupan.

Contoh lain hubungan makhluk hidup dengan lingkungannnya adalah antara tumbuhan dan cacing. Pernahkah kamu melihat cacing? bagaimana bentuknya? Jijikkah kamu melihatnya? Banyak orang yang jijik melihat cacing. Namun dibalik itu, cacing sangat berjasa besar bagi tumbuhan dan manusia. Cacing adalah hewan yang hidup di dalam tanah. Makanan cacing berupa daun-daun yang telah membusuk. Untuk memperoleh makanannya, cacing membuat lubang-lubang di dalam tanah. Tanpa disengaja, lubanglubang tersebut memudahkan udara dan air masuk ke dalam tanah. Jadi, cacing sangat membantu dalam penggemburan dan penyuburan tanah. Tanah yang subur sangat diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Tumbuhan yang yang baik akan menghasilkan makanan yang berkualitas. Makanan yang berkualitas sangat diperlukan manusia. Coba carilah contoh lain hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya! Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggalnya. Ikan di sungai membutuhkan air sungai yang bersih dan tidak tercemar. Harimau, gajah, ular, dan hewan hutan lain membutuhkan lingkungan hutan yang alami, hijau, dan rimbun. Tumbuhan di hutan membutuhkan keadaan lingkungan dengan suhu, sinar matahari, dan hujan yang cukup untuk pertumbuhannya. Lingkungan dapat berubah menjadi buruk karena beberapa hal, seperti pencemaran dan kebakaran hutan.

1. Pencemaran

Pencemaran dapat terjadi di lingkungan darat, air, dan udara. Pencemaran di darat bisanya menyebabkan tanah tidak subur. Akibatnya tanah tidak dapat ditanami. Pencemaran air merusak kehidupan di air. Tumbuhan, ikan dan semua makluk hidup yang tinggal di air akan mati. Pencemaran udara dapat menimbulkan penyakit saluran pernapasan. Pencemaran yang sering kita jumpai adalah pencemaran air, contohnya sungai. Pencemaran sungai biasanya disebabkan oleh limbah kimia dan sampah yang dibuang ke sungai. Limbah kimia yang dibuang ke sungai menyebabkan kehidupan di sungai terganggu. Bahkan bisa menyebabkan jenis makhluk hidup tertentu musnah. Coba tanyakan kepada orang tuamu, adakah jenis ikan yang dulu mereka temui, tetapi sekarang sudah punah? Selain limbah, adanya sampah menyebabkan aliran sungai menjadi tidak lancar. Jika hujan turun, maka air dalam sungai akan meluap karena alirannya tidak lancar. Hal ini dapat menyebabkan bencana banjir. Banjir merusak lingkungan. Akibat banjir, kehidupan makhluk hidup terganggu. Selain itu, sampah yang menggunung juga menyebabkan bau yang tidak sedap. Udara di sekelilingnya menjadi tercemar. Bahkan sungai yang tercemar merupakan sumber dari berbagai penyakit, seperti penyakit kulit dan diare. Oleh karena itu, agar lingkungan menjadi bersih dan sehat, hendaknya jangan membuang sampah di sungai dan tingkatkan program kali bersih (prokasih). 2. Kebakaran Hutan Kebakaran hutan mengancam banyak kehidupan di hutan. Pohon-pohon yang terbakar akan kering dan mati. Begitu pula dengan hewan-hewan hutan, mereka akan kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan. Manusia perlu memelihara dan melestarikan hutan dengan baik karena hutan berguna untuk mencegah terjadinya banjir dan erosi serta sebagai tempat

tinggal hewan. Sebagai pencegah banjir, hutan akan menyerap air hujan yang turun untuk disimpan dalam tanah. Di tempat-tempat tertentu, air akan keluar sebagai mata air. Jika air hujan jatuh di tanah yang gundul, maka aliran air tidak ada yang menahannya. Akibatnya, bila hujan deras, dapat terjadi banjir. Untuk menghindari semua itu, kita dilarang menebang pohon-pohon di hutan secara liar dan melakukan pembakaran hutan. Selain menimbulkan bahaya banjir, pembakaran hutan dapat menimbulkan asap yang mengganggu manusia, hewan, dan lingkungan sekitarnya. Asap juga dapat mengakibatkan penglihatan dan pernapasan menjadi terganggu. Untuk menjaga hutan agar tetap lestari, pemerintah membentuk kesatuan polisi hutan. Petugas ini menjaga agar tidak terjadi penebangan dan perburuan liar, serta pencurian kayu (ilegal logging). Selain itu, polisi hutan juga bertugas melakukan penanganan darurat bila terjadi kebakaran hutan. Maukah kamu menjalankan tugas mulia ini?

SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM


Kalian pernah melihat kupukupu beterbangan di halaman sekolahmu? Kupukupu hinggap pada tanaman bunga untuk membantu penyerbukan. Tumbuhan membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Manusia butuh tanaman padi untuk makan. Coba kamu bayangkan seandainya tidak ada kupukupu, bagaimana penyerbukan pada bunga? Tumbuhan tidak ada air, dan manusia tidak ada makanan. Apa yang akan terjadi? Hal ini menunjukkan adanya saling interaksi antara organisme satu dengan lainnya dan antara organisme dengan lingkungan. Dalam hubungan tersebut akan terjadi saling ketergantungan satu sama lain dalam suatu ekosistem. Ekosistem merupakan interaksi antara organisme dalam suatu lingkungan. Dalam komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganime. Berdasarkan fungsi, komponen biotik dibedakan menjadi: a.Produsen Produsen merupakan kelompok organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Semua jenis tumbuhan hijau termasuk produsen. Mengapa tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri? Tumbuhan hijau dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Perhatikan proses fotosintesis di bawah ini!

Zat makanan akan tersimpan pada daun, batang, akar dan buah. O2 dilepas ke udara dimanfaatkan oleh organisme lain untuk pernafasan. Organisme yang dapat membuat makanan sendiri seperti di atas disebut organisme autotrof. Ada tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil maka kebutuhan makanannya tergantung organisme lain karena tidak dapat berfotosintesis, misal : tali putri. b.Konsumen Kelompok yang terdiri dari hewan dan manusia. Kelompok ini tidak dapat membuat makanan sendiri, untuk itu tergantung pada organisme lain. Organisme tersebut disebut organisme heterotrof , yang artinya organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhannya tergantung pada organisme lain. Maka di sini terjadi peristiwa makan memakan. Berdasarkan tingkat memakannya, terbagi menjadi: 1) Konsumen I atau primer: organisme yang makan produsen (tumbuhan hijau) 2) Konsumen II atau sekunder: organisme yang makan konsumen I atau primer. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sebagai organisme heterotrof dibagi menjadi: 1) Herbivora: hewan pemakan tumbuhan Contoh: kerbau, kambing, belalang. 2) Karnivora: Hewan pemakan daging Contoh: anjing, elang, harimau. 3) Omnivora: hewan pemakan segalanya Contoh: tikus, ayam, luwak. c . Pengurai atau dekompuser Merupakan mikroorganisme yang menguraikan senyawa organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa an organik yang lebih kecil. Pengurai biasanya dari golongan jamur dan bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mereka memperoleh makanan dengan cara menguraikan organisme yang telah mati. Hasil penguraian ini berupa zat mineral yang akan meresap ke dalam tanah. Zat mineral tersebut akan diambil tumbuhan.

D. Hubungan Antar Komponen

Ekosistem

1 . Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garamgaram mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari, tekanan udara. 2 . Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik Di antara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melalui peristiwa sebagai berikut: a . Rantai makanan Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu.

b . Jaring-jaring makanan Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring-jaring makanan di bawah ini terdiri dari 5 (lima) rantai makanan

c . Piramida makanan Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.

d . Arus energi Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.

e . Siklus energi Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal. Contoh lihat siklus air di bawah ini!

Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di antara komponenkomponen ekositem.agar aling ketergantungan dapat berjalan lingkungan di kelola dengan baik.

Semula produsen, herbivora dan karnivora berada pada tempat tertentu. Tumbuhan sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak. Apabila ada hal-hal yang mengubah lingkungan maka organisme tersebut tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika jumlah organisme tidak terkendalikan akan membahayakan organisme lainnya.

E.Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya


1 . Keanekaragaman Makhluk hidup Di permukaan bumi dihuni oleh berjuta-juta makhluk hidup, baik itu di daratan maupun di lautan. Bagaiamana dengan halaman sekolahmu? apakah juga dihuni makhluk hidup? Coba sebutkan makhluk hidup yang ada di halaman sekolahmu! Berapa macamnya? Apakah makhluk hidup yang kamu jumpai itu sama? Coba lihat apakah daun dalam satu jenis pohon sama? Terdapat beberapa macam variasi bentuk daun dalam satu jenis pohon. Variasivariasi inilah yang menunjukkan bahwa makhluk hidup itu mempunyai keanekaragaman. Apa yang dimaksud keanekaragaman? Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan speciesnya. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lainlain.

Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap atau tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman. Penurunan keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi secara alami dan campur tangan manusia. Dewasa ini campur tangan manusia berperan besar dalam penurunan keanekaragaman makhluk hidup, baik itu disadari maupun tidak disadari. Beberapa perbuatan manusia yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain: a. Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya. b. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab. c. Pembuangan limbah industri yang sembarangan. d. Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya. 2 . Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya. Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui caracara sebagai berikut :

a.Tumbuhtumbuhan Upaya yang dilakukan, sebagai berikut: 1) Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh : kebon kelapa di BoneBone, kebon mangga di Pasuruan. 2) Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi Contoh: di Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti, temutemuan, talas, dan suweg. 3) Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor. b.Hewan Upaya yang dilakukan, sebagai berikut: 1) Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut. 2) Mengambil telurtelur hewan untuk dibantu menetaskannya. 3) Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok. 4) Membuat undangundang perburuan.

You might also like