You are on page 1of 13

Griseofulvin Indikasi: Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh

Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Kontra Indikasi: Pasien yang menderita penyakit porfiria, gangguan sel hati dan pasien yang hipersensitif terhadap griseofulvin. Jangan digunakan pada penderita yang sedang hamil, menyusui dan penderita lupus erythematosus sistemik. Komposisi: Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg. Cara Kerja Obat: Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara invitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di selsel terbawah dari sel epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur. Dosis: Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari. Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan. Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 - 12 bulan. Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang. Peringatan dan Perhatian: - Keamanan dan manfaat griseofulvi untuk pencegahan infeksi jamur belum diketahui dengan pasti. - Pengobatan jangka panjang harus dibawah pengawasan dan dimonitor secara periodik fungsi-fungsi organ termasuk fungsi ginjal, hati dan hematopoietik. - Penderita yang alergi terhadap penisilin boleh memakai obat ini, walaupun secara teoritis dapat terjadi sensitivitas silang terhadap penisilin. - Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi dan dilaporkan timbulnya lupus erythematosus pada penderita yang mendapatkan griseofulvin. Efek Samping: - Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada mulut, iritasi lambung dan rash kulit. - Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik. - Proteinuria, hepatotoksisitas.

Interaksi Obat: Griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan, kontrasepsi oral dan dapat meningkatkan efek alkohol. Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin. Cara Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar (dibawah 30 derajat Celcius) dan tempat kering. HARUS DENGAN RESEP DOKTER Jenis: Tablet Produsen: PT Indofarma www.dechacare.com

Griseofulvin 125 mg
Deskripsi: Griseofulvin adalah antibiotika yang bersifat fungistatik. Secara in-vitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur. Komposisi: Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg Indikasi: Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Dosis: Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari. Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan. Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 12 bulan.

Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang. Kemasan: Ktk 100 Produksi: PT Indofarma TBK www.detikhealth.com

griseofulvin
Golongan Obat antijamur Sediaan Kapsul atau tablet: 125 mg; 250 mg Penyakit/indikasi Alasan penggunaan Untuk infeksi jamur kulit, kulit kepala dan kuku. Saat obat topikal tidak berhasil atau tidak sesuai. (tidak efektif terhadap candida albikans atau pityriasis versikolor)

Indikasi: Infeksi jamur kulit, kulit kepala, rambut dan kuku saat pengobatan topikal tidak berhasil atau tidak tepat Kontraindikasi : Penyakit hati berat; kehamilan (hindari kehamilan selama pengobatan dan selama 1 bulan setelah pengobatan; porfiria; lupus eritematosus sistemik (risiko kekambuhan) Perhatian : Adanya insufisiensi hati (pemantauan fungsi hati selama pengobatan); gangguan darah (pemantauan hitung darah mingguan selama bulan pertama pengobatan); menyusui Dapat mempengaruhi kemampuan tugas yang membutuhkan ketelitian, contoh mengoperasikan mesin, mengemudi Kehamilan dan meyusui :

Kehamilan :

Hindari (kerusakan janin dan cacat pada penelitian binatang); kontrasepsi yang efektif diperlukan selama dan 1 bulan setelah pemberian griseofulvin (penting karena mengurangi efektivitas kontrasepsi); pria tidak disarankan menghasilkan anak selama dan sedikitnya 6 bulan setelah pengobatan

Menyusui :

Hindari- tidak ada informasi

Interaksi : Alkohol Antikoagulan Antiepilepsi Barbiturate Siklosporin Estrogen Progesterone Griseofulvin mungkin meningkatkan efek alkohol Griseofulvin mengurangi efek antikoagulan koumarin Penyerapan griseofulvin dikurangi oleh primidone, mengurangi efeknya Phenobarbital mengurangi penyerapan griseofulvin, mengurangi efeknya Griseofulvin mungkin mengurangi kadar siklosporin dalam darah Griseofulvin meningkatkan metabolism estrogen, mengurangi efek kontrasepsi Griseofulvin meningkatkan metabolism progesteron, mengurangi efek kontrasepsi

Dosis : Infeksi jamur permukaan/superfisial, per oral, DEWASA 0.5-1 g (tetapi tidak kurang dari 10mg/kg) sehari dengan makanan sebagai dosis tunggal atau terbagi; ANAK 10mg/kg sehari dengan makanan dalam dosis tunggal atau terbagi CATATAN. Lama pengobatan tergantung infeksi dan ketebalan keratin di tempat infeksi; minimal 4 minggu untuk kulit dan rambut, minimal 6 minggu untuk jamur pada kulit kepala, bisa sampai 3 bulan; 6 bulan untuk kuku dan 12 bulan atau lebih untuk kuku ibu jari Cara pelarutan dan pemberian : Efek yang tidak diinginkan :

Sakit kepala, mual, muntah, diare, ruam, pusing, kelelahan; leukopenia, hepatotoksik; gangguan tidur; fotosensitif; lupus eritematosus sistemik, epidermal nekrolisis toksik, eritema multiforme; neuropati perifer; kebingungan dan gangguan koordinasi http://apps.who.int/emlib/Medicines.aspx?Language=EN British National Formulary ed.57 March 2009

MENGAPA griseofulvin DIMINUM DENGAN SUSU.


Indikasi: Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Kontra Indikasi: Pasien yang menderita penyakit porfiria, gangguan sel hati dan pasien yang hipersensitif terhadap griseofulvin. Jangan digunakan pada penderita yang sedang hamil, menyusui dan penderita lupus erythematosus sistemik. Komposisi: Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg. Cara Kerja Obat: Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara invitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di selsel terbawah dari sel epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur. Dosis: Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari. Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan. Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 12 bulan. Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang. Peringatan dan Perhatian: - Keamanan dan manfaat griseofulvi untuk pencegahan infeksi jamur belum diketahui

dengan pasti. - Pengobatan jangka panjang harus dibawah pengawasan dan dimonitor secara periodik fungsi-fungsi organ termasuk fungsi ginjal, hati dan hematopoietik. - Penderita yang alergi terhadap penisilin boleh memakai obat ini, walaupun secara teoritis dapat terjadi sensitivitas silang terhadap penisilin. - Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi dan dilaporkan timbulnya lupus erythematosus pada penderita yang mendapatkan griseofulvin. Efek Samping: - Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada mulut, iritasi lambung dan rash kulit. - Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik. - Proteinuria, hepatotoksisitas. Interaksi Obat: Griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan, kontrasepsi oral dan dapat meningkatkan efek alkohol. Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin. Cara Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar (dibawah 30 derajat Celcius) dan tempat kering. Interaksi Obat dengan Makanan : Konsentrasi griseofulvin dapat meningkat jika digunakan bersama makanan , terutama makanan yang mengandung lemak tinggi. Absorpsi Griseofulvin ultramicrosize hampir sempurna; absorpsi Griseofulvin microsize bervariasi (25 % hingga 70 % dari dosis oral); absorpsi meningkat jika digunakan bersama makanan yang mengandung lemak ( absorpsi ultramicrosize pada saluran cerna ~ 1.5 kali daripada microsize ) Apa yang terjadi dengan griseofulvin jika di berikan dengan susu. Tentunya tidak berarti karena absorbsi griseofulvin akan lebih baik jika di berikan dengan makanan yang mengandung lemak tinggi. Susu hanya dengan obat tertentu memiliki efek seperti dengan tetracyclin dimana tetracyclin tidak akan terserap sermpurna. www.wordpress.com

Griseofulvin
Deskripsi - Nama & Struktur Kimia - Sifat Fisikokimia Sinonim : 2S-trans ]-7-chloro-2,4,6-trimethoxy- 6: methylspiro[benzofuran-2(3H),1(2)-cyclohexene]-3,4-dione. C17H17ClO6 : Griseofulvin berwarna putih atau putih krem, rasa pahit, termostabil. Dalam perdagangan obat ini tersedia untuk penggunaan secara oral sebagai Griseofulvin Microsize dan

- Keterangan

Griseofulvin Ultramicrosize. Griseofulvin Microsize mengandung partikel berukuran diameter 4 m dan Griseofulvin Ultramicrosize mengandung partikel berukuran diameter < 1 m. Larut dalam etanol, metanol, aseton, benzen, kloroform,etil asetat dan asam asetat; Praktis tidak larut dalam air, petroleum eter. Griseofulvin adalah antibiotika fungistatik yang dihasilkan oleh : Penicillium griseofulvum atau species lain dari Penisillium termasuk P chrysogenum

Golongan/Kelas Terapi Anti Infeksi Nama Dagang - Fulcin - Fungistop - Mycostop - Griseofulvin (Generik) Indikasi Infeksi dermatofit pada kulit, kulit kepala, rambut dan kuku jika terapi topikal tidak berhasil atau tidak cocok. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Dewasa :500 mg sehari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal, pada infeksi berat dosis dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat , kemudian dosis diturunkan jika telah ada respon; Anak-anak : 10 mg/kg sehari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal. Farmakologi Absorpsi : absorpsi Griseofulvin ultramicrosize hampir sempurna; absorpsi Griseofulvin microsize bervariasi (25 % hingga 70 % dari dosis oral); absorpsi meningkat jika digunakan bersama makanan yang mengandung lemak ( absorpsi ultramicrosize pada saluran cerna ~ 1.5 kali daripada microsize ) Distribusi : menembus plasenta Metabolisme : sebagian besar di hati T eliminasi : 9-22 jam Ekskresi : urine (< 1% dalam bentuk obat tidak berubah); feses dan keringat

- Griseofort

- Griseofulvin Prafa

Stabilitas Penyimpanan Sedaan griseofulvin harus disimpan pada suhu kurang dari 40C. Tablet Griseofulvin Microsize dan Griseofulvin Ultramicrosize harus disimpan dalam wadah tertutup rapat. Sediaan griseofulvin mempunyai waktu kadaluarsa 2 5 tahun sesuai tanggal kadaluwarsa yang tercantum dari masing-masing produsen obat. Kontraindikasi Penyakit hati yang berat, lupus erytematosus sistemik (risiko serangan); porfiria; kehamilan (hindari kehamilan selama penggunaan obat dan hingga 1 bulan setelah pengobatan; menyusui; pria sebaiknya tidak merencanakan mempunyai anak selama 6 bulan dalam pengobatan. Efek Samping Mual, muntah, diare ; sakit kepala; tidak banyak terjadi hepatotoksisitas, pusing, kebingungan, rasa lelah, gangguan tidur, gangguan koordinasi, neuropati perifer, leukopenia, ruam termasuk yang jarang terjadi erithema multiform, necrolysis epidermal toksik, dan fotosensitivitas Interaksi - Dengan Obat Lain : Efek sitokrom P450: induksi CYP1A2 (lemah), 2C8/9 (lemah), 3A4 (lemah) Meningkatkan efek/toksisitas : Toksisitas ditingkatkan dengan etanol, dapat menyebabkan takikardi dan flushing (kemerahan) Menurunkan efek : barbiturat dapat menurunkan kadar griseofulvin. Menurunkan aktivitas warfarin. Menurunkan efektivitas kontrasepsi oral - Dengan Makanan : Konsentrasi griseofulvin dapat meningkat jika digunakan bersama makanan , terutama makanan yang mengandung lemak tinggi. Etanol : hindari etanol (dapat meningkatkan depresi SSP), Etanol akan menyebabkan reaksi type disulfiram seperti kemerahan, sakit kepala, mual dan pada beberapa pasien mengalami muntah dan nyeri dada dan/atau abdominal. Pengaruh - Terhadap Kehamilan : Dihindari penggunaannya pada wanita hamil , dilaporkan

terjadi fenotoksisitas dan teratogenisitas pada hewan; gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama pengobatan dan hingga paling sedikit 1 bulan sesudah pengobatan (penting : efektivitas oral kontrasepsi diturunkan; juga pria pria sebaiknya tidak merencanakan mempunyai anak selama 6 bulan setelah menjalani pengobatan. Faktor risiko : C - Terhadap Ibu Menyusui : Distribusi ke dalam air susu ibu tidak diketahui - Terhadap Anak-anak : - Terhadap Hasil Laboratorium : Interaksi terhadap tes laboratorium : reaksi palsu positif pada pemeriksaan kadar VMA urin Parameter Monitoring Tes fungsi ginjal, hati dan hematopoetik Bentuk Sediaan Tablet Peringatan Jangan menjalankan mesin, kendaraan bermotor karena griseofulvin dapat menurunkan kewaspadaan. Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus Informasi Pasien Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat tanyakan pada dokter atau apoteker. Penggunaan obat bersama dengan makanan yang mengandung lemak (kacang atau es krim )untuk meningkatkan absorpsi, atau dengan makanan atau susu untuk menghindari gangguan saluran cerna (GI upset)

Tes laboratorium diperlukan untuk memonitor terapi. Pastikan hal ini dilakukan. Obat ini menyebabkan sensitivitas terhadap sinar matahari dan cahaya ultra violet lain. Hindari paparan yang terlalu lama terhadap sinar matahari. Gunakan tabir surya atau gunakan pakaian untuk melindungi tubuh hingga tubuh dapat mentoleransi kembali. Sangat penting untuk menjaga kebersihan selama dan sesudah untuk mencegah terjadinya reinfeks.i Jangan menghentikan pemakaian obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter . Jangan menggunakan obat melebihi jumlah yang telah diresepkan, kecuali atas anjuran dokter. Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum menggunakan obat ini. Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat . Ini termasuk sediaan herbal atau suplemen makanan yang lain. Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari dokter atau apoteker. Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat dokter atau apoteker Obat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat resep. Jangan diberikan pada orang lain. Mekanisme Aksi Menghambat mitosis sel jamur pada metafase; berikatan dengan keratin manusia menyebabkan resistensi terhadap invasi jamur. Monitoring Penggunaan Obat Tes fungsi ginjal, hati dan hematopoetik secara periodik Daftar Pustaka BNF 50

AHFS Drug Information 2005 MIMS Indonesia 2006/2007 Drug Fact & Comparisons 2003 Drug Information Handbook http://dinkes.tasikmalayakota.go.id Griseofulvin

nama dagang - Fulcin - Fungistop - Griseofort - Griseofulvin Prafa- Mycostop - Griseofulvin (Generik)

dosis Dewasa :500 mg sehari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal, pada infeksi berat dosis dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat , kemudian dosis diturunkan jika telah ada respon; Anak-anak : 10 mg/kg sehari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal.

indikasi Infeksi dermatofit pada kulit, kulit kepala, rambut dan kuku jika terapi topikal tidak berhasil atau tidak cocok. kontraindikasi Penyakit hati yang berat, lupus erytematosus sistemik (risiko serangan); porfiria; kehamilan (hindari kehamilan selama penggunaan obat dan hingga 1 bulan setelah pengobatan; menyusui; pria sebaiknya tidak merencanakan mempunyai anak selama 6 bulan dalam pengobatan.

efek samping Mual, muntah, diare ; sakit kepala; tidak banyak terjadi hepatotoksisitas, pusing, kebingungan, rasa lelah, gangguan tidur, gangguan koordinasi, neuropati perifer, leukopenia, ruam termasuk yang jarang terjadi erithema multiform, necrolysis epidermal toksik, dan fotosensitivitas interaksi Dengan Obat Lain :

Efek sitokrom P450: induksi CYP1A2 (lemah), 2C8/9 (lemah), 3A4 (lemah) Meningkatkan efek/toksisitas : Toksisitas ditingkatkan dengan etanol, dapat menyebabkan takikardi dan flushing (kemerahan) Menurunkan efek : barbiturat dapat menurunkan kadar griseofulvin. Menurunkan aktivitas warfarin. Menurunkan efektivitas kontrasepsi oral

Dengan Makanan : Konsentrasi griseofulvin dapat meningkat jika digunakan bersama makanan , terutama makanan yang mengandung lemak tinggi. Etanol : hindari etanol (dapat meningkatkan depresi SSP), Etanol akan menyebabkan reaksi type disulfiram seperti kemerahan, sakit kepala, mual dan pada beberapa pasien mengalami muntah dan nyeri dada dan/atau abdominal.

mekanisme kerja Menghambat mitosis sel jamur pada metafase; berikatan dengan keratin manusia menyebabkan resistensi terhadap invasi jamur

bentuk sediaan Tablet parameter monitoring

stabilitas penyimpanan

informasi pasien

You might also like