You are on page 1of 4

Kata Pengantar

Dengan kondisi perekonomian nasional yang masih sulit diprediksi pergerakannya secara tepat, berarti sangat menarik dan penting untuk mengetahui dan memahami problematika secara lengkap tentang perekonomian Indonesia terkini dalam perspektif nasional maupun internasional, terutama setelah pemerintahan baru SBYJK berkuasa. Buku ini mencoba menguraikan secara sistematis dan logis tentang beberapa perihal atau subyek yang paling banyak didiskusikan, diperbincangkan bahkan diperdebatkan masyarakat Indonesia maupun internasional. Buku ini ditulis dalam format ulasan dengan perspektif analitik, namun sederhana dan membumi secara faktual karena sesuai keadaan dan berdasarkan pemikiran logik ilmiah. Rentang waktu analisis antara periode sejak krisis ekonomi mulai berlangsung hingga saat ini.Buku ini diurai ke dalam delapan (8) bagian besar pokok pembahasan dengan beberapa ulasan dan analisis peristiwa yang terjadi di Indonesia. Diantaranya menguraikan perihal mengenai kondisi dan arah perkembangan perekonomian serta kebijaksanaan perekonomian terkini di Indonesia. Kemudian mengenai masalah ekonomi kerakyatan; mengenai sektor perbankan, moneter dan keuangan dalam skala nasional dan internasional; mengenai badan usaha negara (BUMN); mengenai kegiatan usaha dan bisnis sektor swasta; serta beberapa pembahasan tentang isu ekonomi sektoral terkini yang paling hangat diperbincangkan. Analisis buku ini mengacu pada berbagai ulasan, kritik dan saran sesuai aspek atau subyek pembahasan, terutama berkaitan dengan subyek atau topik kebijaksanaan ekonomi, perbankan, kredit, uang, pasar uang dan modal, dunia usaha dan nvestasi, privatisasi, lembaga keuangan internasional dan utang luar negeri. Buku ini merupakan refleksi pemikiran penulis yang telah tersampaikan dalam banyak kesempatan secara publik, baik melalui seminar dan dialog ilmiah secara nasional maupun internasional. Sebahagian besar tulisan dalam buku ini telah dimuat atau dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, seperti jurnal Amanna Gappa, Jurnal Analisis dan Jurnal Ekonomi, serta oleh surat khabar atau harian nasional seperti FAJAR, Tribun Timur, Pedoman Rakyat maupun Media Indonesia. Makassar, 26 Juni 2005 Penulis. 1|4Page

Kata Pengantar
Tampaknya, pelan tapi pasti, dengan telah redanya berbagai masalah yang mendera perekonomian Indonesia selama setahun awal pemerintahan SBY-JK, roda pemerintahan telah mulai berfungsi, dengan tatanan organisasi pemerintahan yang cukup solid. Hal itu terjadi terutama semenjak dilakukannya resufle kabinet, setelah ada desakan masyarakat untuk memperbaiki kinerja beberapa anggota kabinet yang dianggap kurang sesuai harapan. Semenjak itu telah dapat dibaca arah kebijaksanaan pembangunan pemerintah. Misalnya di bidang ekonomi, ada beberapa terobosan rencana kebijaksanaan ekonomi yang telah disampaikan dan mulai dilaksanakan. Seperti, kebijaksanaan di bidang investasi atau infrastruktur serta kebijaksanaan untuk pemerataan. Tapi meskipun demikian, masih ada beberapa pihak yang menganggap bahwa hal itu masih belum cukup baik, karena belum jelasnya flat form atau blue print kebijaksanaan ekonomi yang disusun, terutama dalam kaitannya dengan target pembangunan apa yang mau dicapai nantinya, kapan dicapainya, atau dengan instrumen apa target-target pembangunan itu akan dicapai. Anggapan tersebut mungkin ada benarnya, jika memperhatikan pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi yang sudah dilaksanakan, dimana pemerintah masih mengalami beberapa kendala. Seperti belum terkoordinasinya dengan baik beberapa kebijaksanaan yang dilakukan oleh beberapa lembaga ekonomi negara yang ada. Seperti selalu rawannya hubungan kerja antara otoritas moneter BI dengan otoritas fiskal depertemen keuangan, yang selalu terjebak dalam situasi trade off, akibat adanya beberapa kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh ke dua lembaga ekonomi besar tersebut yang saling bertentangan hasilnya. Misalnya dalam kasus kebijaksanaan bunga tinggi oleh otoritas moneter BI, yang berakibat jelek terhadap jumlah penawanan kredit perbankan, atau dengan kebijaksanaan kenaikan harga komoditas publik, BBM dan TDL, oleh otoritas fiskal, yang dianggap berakibat negatif terhadap kondisi inflasi dan nilai tukar rupiah. Sulitnya, karena pertentangan kebijaksanaan tersebut, juga terjadi antara lembaga lembaga ekonomi pemerintah sendiri, misalnya antara departemen pertanian dengan perindustrian, mengenai masalah harga pupuk. Dan banyak lagi kejadian trade off lainnya yang masih cukup memprihatinkan hingga kini.

2|4Page

Buku ini menganalisis tentang beberapa kejadian atau kebijaksanaan yang telah dilakukan para pelaku ekonomi, yang langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi berbagai kegiatan para pelaku ekonomi itu sendiri, seperti tercermin dari perubahan variabel atau besaran ekonomi yang dapat menentukan tingkat atau kualitas kesejahteraan ekonomi para pelaku ekonomi tersebut khususnya. Analisis dikaitkan dengan beberapa besaran atau variabel ekonomi utama tersebut, yang diwakili oleh beberapa aspek sektor ekonomi riel, seperti, tingkat pendapatan, kemiskinan, stabilitas harga, BBM, listrik, komoditas unggulan lokal, sektor ekonomi UMKM; serta yang diwakili oleh sektor ekonomi moneter dan keuangan, seperti jumlah uang beredar, perbankan, suku bunga, kredit, dan masalah nilai tukar. Buku ini dibagi ke dalam dua bagian besar, yang meliputi analisis terhadap perubahan dari besaran atau variabel ekonomi tersebut di atas, dalam skala perekonomian nasional dan daerah. Sehingga dengan membaca buku ini secara seksama, maka akan dapat diketahui secara komprehensip tentang prinsip-prinsip dasar, alasan, dampak serta keterbatasan dan usulan solusi dalam penyusunan dan pengambilan keputusan atau kebijaksanaan yang dilakukan para pelaku ekonomi di era kontemporer saat ini, mulai dari pemerintah, otoritas moneter, perbankan, pengusaha, BUMN dan sektor ekonomi UMKM. Penulis menyadari bahwa dalam penyampaian pemikiran dari buku ini masih ada kelemahan dan kekurangannya, sehingga diharapkan saran atau mungkin kritik yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan kualitas tulisan pada buku terbitan selanjutnya.

Jakarta, 1 Mei 2005


Penulis.

3|4Page

Kata Pengantar
Jelas bahwa bagi masyarakat yang ada di Sul-Sel khususnya, apalagi yang ada di perantauan, mengetahui dan memahami berbagai problematika secara tertulis dan lengkap mengenai kondisi perekonomian Sulawesi Selatan (Sul-Sel) terkini adalah sesuatu hal yang penting. Untuk memenuhi kepentingan tersebut, maka buku ini ditulis dalam format ulasan dengan perspektif analitik namun sederhana dan membumi secara faktual karena sesuai keadaan atau kejadian yang didasarkan pada pemikiran logik ilmiah yang berkembang. Rentang waktu analisis sejak krisis ekonomi mulai berlangsung hingga saat ini. Buku ini diuraikan ke dalam delapan (8) bagian besar pokok pembahasan, berupa beberapa ulasan dan analisis peristiwa yang terjadi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Sul-Sel khususnya. Diantaranya menguraikan perihal : mengenai kondisi dan arah perkembangan perekonomian serta kebijaksanaan perekonomian Sul-Sel terkini. Kemudian mengenai masalah ekonomi kerakyatan; mengenai sektor perbankan dan moneter di Sul-Sel; mengenai perusahaan daerah (Perusda); mengenai kegiatan usaha dan bisnis; serta beberapa pembahasan tentang isu ekonomi sektoral terkini yang paling hangat diperbincangkan masyarakat Sul-Sel dan KTI. Analisis buku ini mengacu pada berbagai ulasan, kritik dan saran sesuai aspek atau subyek pembahasan, terutama berkenaan dengan subyek atau topik perihal kebijaksanaan ekonomi, perbankan, kredit, uang, pasar modal, Investasi, sektor keuangan dan utang internasional. Buku ini merupakan refleksi pemikiran penulis yang telah tersampaikan dalam banyak kesempatan secara publik, baik melalui seminar dan dialog ilmiah secara nasional maupun internasional. Sebahagian besar tulisan dalam buku ini telah dimuat atau dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, seperti jurnal Amanna Gappa, Jurnal Analisis dan Jurnal Ekonomi, serta oleh surat khabar atau harian nasional seperti FAJAR, Tribun Timur, Pedoman Rakyat maupun Media Indonesia. Akhirnya, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang ingin berbuat kebaikan demi kemaslahatan rakyat Sul-Sel dan KTI khususnya serta kemaslahatan bangsa Indonesia umumnya. Makassar, 26 Juni 2005 Penulis 4|4Page

You might also like