You are on page 1of 17

Perencanaan Transportasi Teknik transportasi (khususnya perencanaan transportasi) bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pergerakan dari

orang dan barang (transport) ini adalah inti ketertiban dari perencanaan sipil. Segi rencana dari perencanaan transportasi berhubungan dengan rencana daerah kota, dan meliputi keputusan ramalan secara teknik dan faktor politik. Ramalan secara teknik dari pengguna jalan biasanya meliputi apa yang disebut 4 tingkatan rencana model transportasi daerah kota, dibutuhkan pendapat dari generasi perjalanan (berapa banyak perjalanan yang dimaksud), penyaluran perjalanan (pilihan tujuan, dimana pengguna jalan pergi), pilihan cara (apa cara yang akan diambil), dan penempatan jalur (jalan mana atau jalur yang akan digunakan), dan penempatan jalur (jalan mana atau jalur yang akan digunakan). Beberapa pengalaman ramalan dapat dijadikan salahsatu dari segi keputusan pengguna jalan, termasuk pemilik kendaraan, rangkaian perjalanan (keputusan untuk hubungan bepergian individual bersama-sama disebuah perjalanan) dan pilihan dari kediaman atau lokasi bisnis (pengetahuan digunakan sebagai ramalan). Segi rencana dari perencanaan transportasi memasukkan ukuran dari fasilitas transportasi (berapa banyak jalur atau berapa banyak kapasitas fasilitas yang dimiliki), penentuan bahan dan ukuran yang digunakan dalam pengaspalan, perencanaan ilmu ukur (pengaturan vertical dan horizontal) dari jalan (atau lintasan). Penggunaan dan perawatan meliputi perencanaan lalu lintas sehingga kendaraaan berpindah dengan lancar di jalan atau lintasan. Cara yang lebih bagus adalah penandaan, lampu, dan jalur penyebrangan. Teknologi yang lebih baru meliputi sistem kemampuan transportasi, termasuk kemajuan sistem informasi pengguna jalan, misal ketidaktepatan pesan penanda, dan kemajuan sistem control lalu lintas, misal jalur yang melandai. Faktor manusia merupakan aspek yang paling penting dari aspek perencanaan transportasi, khususnya mengenai antar pengemudi kendaraan dan antar pengguna dari tanda jalan, lampu, dan jalur penyebrangan. Perencanaan Lalu Lintas Perencanaan lalu lintas adalah cabang dari perencanaan sipil yang digunakan perencana teknik untuk mencapai keamanan dan kenyamanan perpindahan orang dan barang-barang. Sebagian besar terfokus pada penelitian dan pembuatan dari kebutuhan infrastruktur yang berubah-ubah pada perpindahan ini, misal jalan, jalur lintasan kereta api, jembatan, rambu lalu lintas dan lampu lalu lintas. Bagaimanapun perkembangannya, malah sebaliknya pertambahan bangunan infrasruktur, unsur penggerak biasanya memajukan kedalam penggelolaan rambu jalan (digunakan dalam waktu lama dalam transport rel). Ini merupakan cara mengukur kekuatan dan kepraktisan rambu lalu lintas, sistem hubungan pengendalian (sebagai contoh tanda rambu yang terbuka pada jalur diberi petunjuk berbeda secara bergiliran pada setiap waktu) untuk mengatur rambu terutama pada jam tersibuk. Hubungan antara kekuatan jalur (Q) (kendaraan per jam) kecepatan maksimum (V) (kilometer/jam) dan berat jenis (kendaraan/kilometer) adalah Q = KV. Pengamatan untuk akses fasilitas terbatas menyebabkan terjadinya kekuatan maksimum, kecepatan tidak menurun apabila berat jenis bertambah, tapi situasi diatas merupakan permulaan, bertambahnya berat jenis menurunkan kecepatan, dan melampui batas permulaan, pertambahan berat jenis menurunkan kekuatan dengan baik. Oleh karena itu, pengaturan berat jenis lalu lintas oleh berkurangnya tingkat kendaraan memasuki jalan raya selama periode puncak dapat diatasi antara kecepatan dan kekuatan jalur pada kemacetan tinggi. Jalur yang melandai, lampu pada pintu masuk lereng ditangani dengan tingkatan yang mana kendaraan diijinkan untuk memasuki fasilitas jalur utama, menyediakan kegunaan ini Perencanaan lalu lintas mempunyai beberapa hubungan dengan beberapa peraturan : Perencanaan transportasi Kemacetan lalu lintas Perencanaan jalan raya

Pengaturan transportasi Pengaturan daerah kota Penandaan jalur Perencanaan Jalan Raya Perencanaan jalan raya adalah proses dari bentuk dan konstruksi dari kenyamanan dan keamanan jalan raya dan jalan. Ini dijadikan peranan penting pada abad ke-20 dan dijadikan akar dari ketentuan perencanaan sipil. Standar dari perencanaan jalan raya akan terus-menerus meningkat. Rencana seperti kelas, susunan permukaan, jarak pandang, dan radius mendatar tikungan tajam, dan ketegakan kelandaian pada hubungan untuk mengatur tempat, rencana itu semua unsur yang sangat penting dari perencanaan jalan raya. Banyak para pembangun yang memiliki pencaharian luas pada jaringan jalan raya. Rencana Standar asuransi digunakan di Amerika Serikat khususnya pangkal pada penertiban dari American Association of State Highway and Transportation Officials lebih penting dari penelitian, disebarluaskan oleh dewan pengurus penelitian transportasi, lembaga perencanaan transportasi, administrasi jalan raya federal, dan departemen administrasi. Perencanaan dalam menangani spesialisasi bentuk, konstruksi, penggunaan jalan raya, jalan dan lainnya yang berhubungan dengan fasilitas kendaraan. Perencanaan Bandara Perencana dalam menangani spesialisasi bentuk dan konstruksi bandara. Perencana bandara harus menghitung khusus benturan dalam syarat pesawat terbang pada bentuk dan fasilitas bandara. Sebagai salah satu contoh penelitian atas petunjuk lingkaran utama untuk menentukan orientasi landasan pacu. Perencanaan Jalan Kereta Perencana dalam menangani spesialisasi bentuk, konstruksi dan penggunaan dari jalan kereta api dan sistem perpindahan massa digunakan pemandu jalan tertentu (seperti lampu rel atau sistem monorel). Tugas khusus termasuk faktor kesejajaran dan bentuk permukaan, lokasi stasiun dan bentuk, dan perkiraan harga konstruksi perencana jalan raya bisanya dapat pindah kedalam lahan spesialisasi dari pemberangkatan kereta api yang mana fokus pada pengawasan perpindahan kereta api. Perencanaan Pelabuhan sungai dan pelabuhan laut Perencana dalam menangani spesialisasi bentuk, konstruksi dan penggunaan dari pelabuhan sungai, pelabuhan laut, terusan, dan fasilitas bahari lainnya. Ini tidak perlu dipikirkan karena ada perencanaan dari komando angkatan laut. Lajur lalu lintas Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Berbagai jalur di pusat kota Jakarta, jalur lambat di kiri, jalur cepat di kanannya yang terdiri dari dua lajur, jalur khusus bus di kanannya

Lajur lalu lintas sebagai bagian jalan Lajur lalu lintas adalah bagian dari jalur lalu lintas tempat lalu lintas bergerak, untuk satu kendaraan. Lebar satu lajur yang dijadikan acuan adalah 3,5 meter, sehingga bila dilewati oleh kendaraan dengan lebar maksimum 2,5 meter masih ada ruang bebas sebesar 0,5 meter di kiri kanan kendaraan. Lajur yang sebelah kiri diperuntukkan untuk kendaraan yang berjalan dengankecepatan rendah dan yang sebelah kanannya untuk kendaraan yang berjalan dengan kecepatan lebih tinggi, atau di jalan tol antar kota yang memiliki dua lajur, lajur kanan hanya diperuntukkan untuk kendaraan yang menyalib. Daftar isi [sembunyikan]

o o

1 Marka jalan pemisah lajur 1.1 Marka pada ruas 1.2 Marka pada persimpangan 2 Beberapa istilah lajur 3 Lihat pula

[sunting]Marka jalan pemisah lajur [sunting]Marka pada ruas Untuk memisahkan dan menandai lajur yang satu dengan lajur lainnya, lajur lalu lintas diberi marka jalan:

Marka utuh yang berarti pengendara tidak boleh berpindah lajur Marka putus-putus yang berarti pengendara boleh berpindah lajur

[sunting]Marka pada persimpangan

Marka simbol panah di tengah lajur dimulut persimpangan untuk menunjukkan lajur yang harus

diikuti pada saat melalui persimpangan

Marka simbul segitiga dimulut persimpangan untuk menunjukkan bahwa pengemudi yang

memasuki persimpangan harus memberikan perioritas pada kendaraan yang ada di kanan.

Marka tulisan STOP yang mewajibkan pengemudi untuk berhenti dan bila memungkinkan baru

masuk persimpangan. [sunting]Beberapa istilah lajur Lajur tunggu adalah lajur khusus sebelum bukaan separator yang berfungsi sebagai tempat kendaraan menunggu sebelum melakukan perpindahan jalur.

Lajur percepatan adalah lajur khusus setelah bukaan separator yang berfungsi untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan pada saat menggabung dengan lajur cepat atau lambat. Lajur perlambatan adalah lajur untuk memperlambat kendaraan sebelum membelok kekiri atau membelok kekanan, biasanya diterapkan pada jalan dengan kecepatan rencana yang tinggi. Taper adalah bagian dari lajur jalan yang menyerong yang berfungsi untuk mengarahkan lalu lintas pindah lajur. Lajur Khusus Bus adalah lajur yang secara khusus dipergunakan oleh bus baik secara paruh waktu maupun purna waktu yang dilengkapi dengan marka jalan lambang. [sunting]

Rekayasa lalu lintas adalah salah satu cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa untuk mengalirkan lalu lintasorang dan barang secara aman dan effisien dengan merencanakan, membangun dan mengoperasikan geometrik jalan, dan dilengkapi denganrambu lalu lintas, marka jalan serta alat pemberi isyarat lalu lintas. Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar lalu lintas perlu mengenali permasalahan yang terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikaan geometric, pembangunan fasilitas pengaman jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu. Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan pulaupulau lalu lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan perioritas bagi angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunanpelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Jalan khusus adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha. Perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol.

Penyelenggaraan jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan. Pengaturan jalan kegiatan perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan perencanaan umum, dan penyusunan peraturan perundang-undangan jalan. Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan jalan. Pengembangan jalan adalah kegiatan pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan Pengawasan jalan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan tertib pengaturan, pembinaan, dan pengembangan jalan. Penyelenggaraan jalan adalah pihak yang melakukan peraturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya. Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebanding serta dilengkapai dengan pagar ruang milik jalan. Daftar isi [sembunyikan]

1 Pengelompokan Jalan 1.1 Jalan umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas

1.1.1 Sistem jaringan jalan 1.1.1.1 Sistem jaringan jalan primer 1.1.1.2 Sistem jaringan jalan sekunder 1.1.2 Jalan umum menurut fungsi 1.1.2.1 Jalan arteri 1.1.2.2 Jalan kolektor 1.1.2.3 Jalan lokal 1.1.2.4 Jalan lingkungan 1.1.3 Jalan umum menurut status 1.1.3.1 Jalan nasional 1.1.3.2 Jalan provinsi 1.1.3.3 Jalan kabupaten 1.1.3.4 Jalan kota 1.1.3.5 Jalan desa 1.1.4 Jalan umum menurut kelas

o o o o o o o

2 Bagian jalan 2.1 Ruang manfaat jalan 2.2 Ruang milik jalan 2.3 Ruang pengawasan jalan 3 Pembangunan jalan 4 Perekonomian jalan 5 Sejarah Pembangunan Jalan 5.1 Jalan Mesopotamia-Mesir 5.2 Jalan di Eropa dan China 5.3 Jalan Romawi 5.4 Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa 6 Sejarah Teknik Membangun Jalan 7 Lihat pula

[sunting]Pengelompokan Jalan Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. [sunting]Jalan umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas [sunting]Sistem jaringan jalan Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalansekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan. [sunting]Sistem jaringan jalan primer Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:

menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat

kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan; dan

menghubungkan antarpusat kegiatan nasional.

[sunting]Sistem jaringan jalan sekunder Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang

menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil. [sunting]Jalan umum menurut fungsi Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. [sunting]Jalan arteri Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. [sunting]Jalan kolektor Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. [sunting]Jalan lokal Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. [sunting]Jalan lingkungan Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. [sunting]Jalan umum menurut status Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa. [sunting]Jalan nasional Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. [sunting]Jalan provinsi Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi. [sunting]Jalan kabupaten Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten. [sunting]Jalan kota

Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antara persil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota. [sunting]Jalan desa Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan. [sunting]Jalan umum menurut kelas Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan dikelompokan atas bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang, dan jalan kecil. [sunting]Bagian jalan [sunting]Ruang manfaat jalan Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Ruang manfaat jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh departemen yang berwenang. Ruang manfaat jalan hanya diperuntukkan bagi median, pengerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya. Trotoar hanya diperuntukkan bagi lalu lintas pejalan kaki, walau pada prakteknya banyak digunakan untuk keperluan lain semisal parkir atau tempat berjualan. [sunting]Ruang milik jalan Ruang milik jalan terdiri dari ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan. Ruang milik jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, kedalaman, dan tinggi tertentu. Ruang milik jalan diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas di masa akan datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan. Sejalur tanah tertentu dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai lansekap jalan. [sunting]Ruang pengawasan jalan Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang penggunaannya ada di bawah pengawasan penyelenggara jalan. Ruang pengawasan jalan diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan serta pengamanan fungsi jalan. Ruang pengawasan jalan merupakan ruang sepanjang jalan di luar ruang milik jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu.

Dalam hal ruang milik jalan tidak cukup luas, lebar ruang pengawasan jalan ditentukan dari tepi badan jalan paling sedikit dengan ukuran sebagai berikut:

jalan arteri primer 15 (lima belas) meter; jalan kolektor primer 10 (sepuluh) meter; jalan lokal primer 7 (tujuh) meter; jalan lingkungan primer 5 (lima) meter; jalan arteri sekunder 15 (lima belas) meter; jalan kolektor sekunder 5 (lima) meter; jalan lokal sekunder 3 (tiga) meter; jalan lingkungan sekunder 2 (dua) meter; dan jembatan 100 (seratus) meter ke arah hilir dan hulu.

[sunting]Pembangunan jalan

Jalan di Jepang Pada dasarnya pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatandan terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasanhutan). Pelbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini. Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat denganaspal ataupun semen. Pengaliran/ drainase air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan. Air yang berkumpul di permukaan jalan setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan. Karena itu permukaan jalan sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.

Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan. Fungsinya adalah untuk menandakan batas lintasan. [sunting]Perekonomian jalan Jalan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual makanan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ. Satu contoh yang baik bagi ekonomi lalu lintas dapat dilihat di pasar Machap, Johor Malaysia. Sehubungan itu, Machap telah menjadi tempat istirahat bagi bus jarak-jauh karena adanya fasilitas istirahat yang lengkap di situ dan juga letaknya di pertengahan Lebuh Raya Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang untuk pelayanan restoran dan kamar kecil. Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berlaku di Machap sebenarnya tidak hanya bergantung kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah hubungan pihak pemilik restoran dengan sopir bus. Untuk menarik lebih banyak sopir bus datang ke mari bersama penumpangnya, pemilik restoran berusaha menarik hati sopir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi langsung perusahaan bus tersebut agar memilih suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.

Dipersimpangan konflik yang terjadi dikelompokkan atas:

1. 2. 3. 4.

Berpotongan atau disebut juga crossing, dimana dua arus berpotongan langsung. Bergabung atau disebut juga merging, dimana dua arus bergabung. Berpisah atau disebut juga sebagai diverging, dimana dua arus berpisah Bersilangan atau disebut juga weaving, dimana dua arus saling bersilangan, terjadi

pada bundaran lalu lintas. [sunting]Bentuk Pengendalian Persimpangan

Pendekatan dalam pengendalian persimpangan Bentuk pengendalian tergantung kepada besarnya arus lalu lintas, semakin besar arus semakin besar konflik yang terjadi semakin kompleks pengendaliannya atau dijalan bebas hambatan memerlukan penanganan khusus. [sunting]Persimpangan Sederhana Bila arus masih rendah dan kecepatan lalu lintas rendah dapat diterapkan, dimana kendaraan yang datang dari kiri mendapat perioritas lebih dulu. Persimpangan seperti ini banyak ditemukan di jalan lingkungan kawasan pemukiman. [sunting]Persimpangan Perioritas Bila suatu persimpangan arus dijalan utama (mayor) bersimpangan dengan dengan jalan kecil (minor) maka kendaraan yang berada di jalan utama mendapat hak terlebih dahulu, untuk menegaskan hal tersebut digunakan rambu lalu lintas 'beri kesempatan' berupa segitiga terbalik yang ditempatkan dijalan minor, untuk lebih mempertegas digunakan rambu 'stop' dimanapengemudi dijalan minor wajib berhenti dan masih dilengkapi marka jalan sebagai pelengkap rambu Beri Kesempatan dan Rambu Stop. [sunting]Lampu Lalu Lintas

Urutan isyarat lampu lalu lintas Bila arus sudah semakin tinggi, atau dua jalan dengan tingkatan yang sama bertemu maka digunakan lampu lalu lintas. Isyarat lampu yang digunakan ditetapkan berdasarkan ketentuan internasional Vienna Convention on Road Signs and Signals tahun 1968 , dimana isyarat lampumerah berarti berhenti, isyarat lampu kuning berarti bersiap untuk berhenti atau jalan, sedang isyarat lampu hijau berarti berjalan. Urutan lampu menyala seperti ditunjukkan dalam gambar adalah: 1. 2. 3. 4. Lampu merah menyala, kendaraan berhenti Lampu merah dan kuning menyala, kendaraan bersiap untuk berjalan Lampu hijau, kendaran berjalan Lampu kuning, kendaraan berhenti kecuali terlalu dekat dengan garis henti atau kalau

berhenti dapat mengakibatkan celaka kendaraan masih bisa berjalan.

[sunting]Bundaran Lalu Lintas Digunakan bila lahan mencukupi untuk membangun bundaran di tengah persimpangan. Persimpangan ini mempunyai kapasitas kurang lebih sama dengan lalu lintas. Aturan yang berlaku pada bundaran lalu lintas adalah kendaraan yang berada di bundaran mendapat perioritas terlebih dahulu. [sunting]Persimpangan Tidak Sebidang Jembatan Semanggi Digunakan untuk mengendalikan persimpangan dengan arus yang tinggi atau pada jalan bebas hambatan atau jalan tol. Salah satu persimpangan tidak sebidang pertama di Indonesia adalahJembatan Semanggi di Jakarta Bentuk persimpangan tidak sebidang dapat berbentuk:

Jembatan layang yang disebut juga Flyover Terowongan yang disebut juga Underpass Interchange merupakan persilangan yang bisa berpindah dari ruas yang satu ke ruas yang

lain, salah satu bentuk yang populer adalah jembatan semanggi atau dengan bentuk diamont. Ekonomi transportasi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan transportasi untuk kebutuhan produksi, distribusi dan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah perlu mengedepankan pentingnya transportasi sebagai urat nadi perekonomian. Ekonomi transportasi meliputi prinsip-prinsip analisis dan penerapan konsep ekonomi teknik dalam penggunaaan/pengoperasian moda transportasi, optimalisasi lalu lintas serta investasi pada infrastruktur transportasi termasuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi parameterparameter biaya dan manfaat, seperti biaya investasi, operasi dan pemeliharaan, nilai waktu, biaya operasi kendaraan, dan besaran ekonomi lainnya, memperhatikan aspek akuntansi yang perlu dilakukan dalam kajian infrastruktur transportasi, serta menerapkan beberapa metoda kajian kelayakan investasi. Daftar isi [sembunyikan]

o o

1 Keekonomian dalam perencanaan transportasi 2 Pembiayaan proyek transportasi 2.1 Dana preservasi transportasi 2.2 Kemitraan Pemerintah dengan Swasta 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pranala luar

[sunting]Keekonomian dalam perencanaan transportasi

Dalam perencanaan transportasi untuk memenuhi permintaan kebutuhan transportasi yang senantiasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi diperlukan pengembangan jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan lingkungan. Sistem transportasi yang efisien ini menggunakan pertimbangan ekonomi sebagai acuan dalam investasi sarana dan prasarana transportasi. [sunting]Pembiayaan proyek transportasi Pembiayaan proyek transportasi diperoleh dari dua sumber yaitu pemerintah dan swasta, sumber pendanaan pemrintah berasal dari anggaran pembangunan baik pusat maupun daerah, sedangkan pembiayaan dari swasta diperoleh dari pengguna sistem yang dibangun oleh swasta seperti pada jalan tol.

[sunting]Dana preservasi transportasi Sumber pembiayaan/preservasi[1] transportasi bisa diperoleh dari berbagai sumber[2] di antaranya:

pajak bahan bakar, merupakan salah satu sumber pendapatan yang biasa digunakan

diberbagai Negara didunia karena semakin banyak berjalan semakin banyak bahan bakar yang dipakai yang berarti semakin besar sumbangan terhadap dana transportasi.

retribusi pengendalian lalu lintas, merupakan suatu pungutan kepada masyarakat yang akan

memasuki suatu kawasan (biasanya dipusat kota) dengan tujuan untuk mengurangi beban lalu lintas di kawasan yang dikendalikan itu. Sudah diterapkan diberbagai kota di antaranya Singapore, London, Stockholm dan beberapa kota lainnya.

pajak kendaraan bermotor, merupakan pajak tahunan yang masuk ke kas daerah, di Indonesia

pajak ini merupakan primadona pajak daerah. Walaupun itu pendapatan dari sektor transportasi masuknya adalah ke kas daerah.

retribusi parkir, merupakan salah satu bentuk yang juga digunakan untuk mengendalikan

jumlah kendaraan yang menuju atau masuk ke suatu kawasan. [sunting]Kemitraan Pemerintah dengan Swasta Menurut Maman[3] kondisi infrastruktur Indonesia masih memprihatinkan. Untuk sektor jalan, panjang jaringan jalan rata-rata hanya 217 km per 1000 km2. Padahal, jalan merupakan infrastruktur transportasi utama Indonesia. Sektor jalan harus melayani lebih dari 84% total penumpang. Bahkan untuk pengangkutan barang, jalan melayani porsi sekitar 91,25% dari total muatan. Oleh karena itu peran serta swasta dalam pembangunan infrastruktur harus dimaksimalisasi. [sunting] Tingkat polusi udara yang semakin meningkat tidak dapat dipisahkan dengan masalah perencanaan dan manajemen transportasi. Manajemen transportasi yang baik memang harus diterapkan untuk melancarkan arus lalu lintas dan meningkatkan tingkat mobilitas

serta berkelanjutan. Upaya ini sangat baik karena dapat menurunkan tingkat emisi dan konsumsi bahan bakar.Untuk itu diperlukan pemikiran dan perencanaan yang tepat dalam membuat sebuah sarana transportasi umum yang dapat memecahkan permasalahan lingkungan yang diakibatkan perningkatan kebutuhan akan transportasi, selain juga menurunkan kemacetan lalu lintas. Sistem transportasi umum yang dikelola dengan baik dapat menurunkan tingkat pertumbuhan jumlah pengendara kendaraan pribadi dan motor pertahunnya dalam periodeh 2000 2005 2006 2015 sebesar 0,8 kali dan 0,5 kali dari pertumbuhan selama periode 1999 2000. Hal ini dapat menurunkan tingkat polutan secara signifikan. Untuk membangun sistem transportasi yang baik memang memerlukan proses yang jangka panjang. Pertumbuhan kendaraan yang pesat seperti sekarang ini dalam bidang teknologi tidak dapat memecahkan masalah polusi udara, karena itu diperlukan efektivitas dari tranportasi umum itu sendiri agar menjadi kunci penurunan emisi kendaraan jangka panjang. Kebijakan pemerintah kota dalam pengelolaan transportasi yang salah akan berakibatkan fatal dibelakang hari. Sebagai contoh: Kebijakan pemberian ijin usaha angkutan darat dengan jarak pendek menggunakan AngKot (Angkutan kota dengan mobil kecil) Kerugian apa dikemudian hari? Penggunaan BBM sangat besar dan boros. Terjadi kemacetan disetiap jaringan jalan terutama pada pusat-pusat keramian. Sulit pengaturannya. Beban kota semakin tinggi seperti penggunaan lahan untuk terminal dan parkir

kendaraan. Tingkat polusi udara yang tinggi Timbul masalah keamanan dan keselamatan Keindahan dan kebersihan kota akan terganggu Dll.

Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal (dari mana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan pengangkutan diakhiri). Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang berusaha mengatasi kesenjangan jarak dan waktu. Jasa transportasi merupakan salah satu factor masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.Manusia sangat membutuhkan transportasi karena untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beraneka ragam yang umumnya berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Selain itu manfaat transportasi dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan masyarakat, yakni manfaat ekonomi, manfaat social, manfaat politis, dan manfaat kewilayahan.Kemudahan yang dapat diperoleh karena transportasi bagi manusia adalah mudahnya mengatasi jarak anatara sumber daya manusia dengan sumber daya alam atau barang produksi yang dibutuhkan manusia yang terletak pada masing-masing geografi.Karena begitu pentingnya transportasi bagi kehidupan manusia, maka perlu

dilakukan pengelolaan atau manajemen transportasi yang baik.Pada umumnya, manajemen transportasi menghadapi tiga tugas utama: 1. Menyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan misi organisasi secara

keseluruhan, 2. 3. Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan Mengoperasikan angkutanSecara garis besar, manajemen transportas dapat ditinjau

dari dua sisi yaitu: 1. 2. Manajemen transportasi dalam industri atau perusahaan Manajemen transportasi dalam masyarakat (public transport)Sedangkan jenis alat

transportasi yang sudah umum dikenal yaitu meliputi: 1. 3. 4. 5. 6. 7. Angkutan jalan raya2. Angkutan kereta api

Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) Angkutan laut Angkutan udara Angkutan pipa Angkutan gabungan (kontainerisasi)

Negara dan kota yang telah maju tidak terdapat Angkot, mereka menggunakan angkutan masal yang bersih dan nyaman, seperti: angkutan kereta listrik, monorel atau MRT.Upaya penurunan emisi gas kendaraan ini telah dimulai dengan adanya program Busway di Jakarta dan akan diikuti dengan sistem transportasi yang lebih konprehensif dalam tingkat makro. Peran Pemerintah dalam masalah penurunan emisi gas buang memang sangat besar, kerena kebijakan yang dihasilkan dalam hal tata transportasi memungkinkan adanya perubahan dalam masalah transportasi. Inisiatif dari pemerintah daerah dalam masalah transportasi memang sangat diperlukan, karena manajemen dan perencanaan transportasi seharusnya dilakukan oleh pemerintah daerah terutama dinas perhubungan. Contoh yang bisa dilihat Jakarta, di wilayah Jakarta ini harus diciptakan sebuah sistem penegakan pengawasan atas penggunaan lahan agar mengacu sesuai dengan master plan Jakarta. Dalam menjalankan master plan ini seharusnya diadakan evaluasi atas penggunaan lahan yang ada dan juga penyelenggaraan dengar pendapat seputar draft regulasi sebagai revisi dari penggunaan lahan. Tindakan lain yang dapat dilakukan dalam mencangkup persiapan atas blueprint infrastruktur transportasi yang berkesinambungan dan skema pengaturan keperluan lalu lintas yang komprehensif. Kegiatan inspeksi dan perawatan (I&M) diimplementasikan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan no 14 tahun 1992. Dalam rangka meningkatkan implementasinya, regulasi yang berlaku seharusnya dikaji ulang dan kebijakan pemerintah seputasr inspeksi kendaraan pada tingkat nasional juga dikembangkan beriringan. Program ini harus dilaksanakan secara aktif pada tingkat nasional melalui pengembangan standar operasi dan prosedur I&M dan sistem informasi untuk penyebaran data. Juga diperlukan sistem keperluan pelaporan dari program ini. Kampanye publik juga menjadi

sarana efektif yang menjadi komponen penting dalam mempromosikan program ini secara nasional. Bagaimana dengan manajemen transportasi Kota -depok? Semoga dapat belajar dari pengalaman pengelolaan transportasi kota-kota besar di Indonesia yang masih banyak tidak teratur untuk tidak terulang di Kota kota yang sedang tumbuh. Ditulis dalam Saya setuju bahwa angkot memiliki banyak kerugian dibalik manfaatnya. Kebanyakan supir angkot2 pd saat dijalan berkemudi dgn ugal2an. Karena menurut saya, kebanyakan pengemudi dijalan, berkonsentrasi untuk berkendaraan aman, cepat, dan sampai tujuan. Akan tetapi , konsentrasi supir angkot di jalan terbagi2, misalnya untuk mencari sewa(penumpang) sehingga antar sesama supir angkot saling berebut yg mengakibatkan lalu lintas kacau, menurunkan penumpang di sembarang tempat sehingga dpt mengakibatkan konflik dgn pengendara lain, dll. Hal ini dpt menggangu pengguna jalan lainnya DAN POLISI JUGA SEAKAN2 SUDAH BOSAN memperingatkannya walaupun sebenarnya sudah banyak insiden yg melibatkan angkot, seakan2 kita harus menghormati mereka dgn alasan utk mencari sesuap nasi walaupun mereka berulang2 kali melakukan hal yg salah di depan kita. Jd saya setuju bahwa untuk memecahkan masalah kemacetan yg berdampak besar bagi negara dgn menata ulang lagi sistem transportasi kota dan masalah angkot harus benar2 dikelola dgn profesional oleh Departemen Perhubungan (yg saat ini seakan2 angkat tangan dgn masalah angkot) dan kembalikan fungsi2 terminal seperti semestinya.

o
apa yang disamaikan pak Kusumo DS itu banyak benarnya. Yang kurang tepat itu terjadi ego sektor dalam rekayasa moda transportasi itu sendiri, sehingga penataan yang semula ditujukan untuk memperlancar urat nadi pekenonomian, akhirnya bergeser arah tujuan. Sehingga harapan tinggal harapan. apalagi kita ini terkadang tidak mau bersusah payah memprediksi OD/Demand Forecast, sehingga kedepan lebih banyak melesetnya perencanaan tsb. Runway. Pengertian : Lintasan/jalur pesawat udara mendarat atau lepas landas Taxiway. Pengertian : Lintasan/jalur sebagai sarana/akses pesawat terbang dari lintasan runway menuju ke areal terminal. Taxiway harus ditata sedemikian ... appron : lantai parkir pesawat. ... appron. Arti appron : lantai parkir pesawat. a. Deskripsi yang berhubungan : ... Perencanaan geometrik adalah bagian dari perencanaan jalan yang bersangkut paut dengan dimensi nyata dari bentuk fisik dari suatu jalan beserta bagian-bagiannya, masing-masing disesuaikan dengan tuntutan serta sifat-sifat lalu lintas untuk memperoleh modal layanan transfortasi yang mengakses hingga ke rumah-rumah. Dalam perencanaan geometrik jalan terdapat beberapa parameter perencanaan seperti kendaraan rencana, kecepatan rencana, volume dan kapasitas jalan, dan tingkat pelayanan yang diberikan oleh

jalan tersebut. Parameter parameter ini merupakan penentu tingkat kenyamanan dan keamanan yang dihasilkan oleh suatu bentuk geometrik jalan Dalam menentukan trase kita akan menghadapi beberapa persoalan diantaranya mengenai bentuk dari permukaan alam yang tidak teratur, turun naik kemudian keadaan tanah dasar dan lain sebagainya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan trase diantaranya yaitu : 1. Perencanaan Garis trase dibuat sependek mungkin. 2. Dipilih Route rencana jalan dipilih sedatar mungkin mengikuti garis kontur atau transis. 3. Syarat antara sudut belokan pertama dan sudut belokan kedua diusahakan sepanjang panjangnya. (4,0 cm pada gambar dengan skala 1 : 10.000). 4. Perencanaan sudut belok pada masing-masing tikungan disesuaikan dengan kecepatan rencana kendaraan (Vr) . Walaupun kita tahu bahwa jarak yang tersingkat untuk menghubungkan dua tempat adalah merupakan garis lurus, tetapi dalam hai ini tidak mungkin untuk membuat centre line selurus lurusnya karena banyak menghadapi rintangan rintangan yang berupa bukit, lembah, sungai yang sukar dilalui, maka trase jalan dibuat sedemikian rupa dengan memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan pemakai jalan. Untuk menghitung koordinat ada dua alternatif hitungan, yaitu : 1. Pengukuran lapangan langsung. 2. Perhitungan pada peta topografi. Pada perencanaan disini hanya akan dibahas perhitungan koordinat dari peta topografi. Yaitu dengan cara menginterpolasi koordinat yang telah ada pada peta topografi yaitu dengan adanya perpotongan sumbu X dan sumbu Y.

You might also like