Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5 : CHAIRUL IRFANI ADITYA S. ANGGER RH. M. FADLY F. UBAIDILLAH ARISSANSYAH S. PAHRURROJI 108081000153 108081000117 108081000084 108081000098 108081000082 108081000091 108081000092
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
Kata Pengantar
Assalammualaikum.Wr.Wb.
Alhamdulilah hirobbil alamin. pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, taufik, dan hidayahnya tugas ini dapat saya selesaikan. tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju kezaman semodern ini. Tujuan dibuatnya tugas ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Evaluasi Kinerja dan juga sebagai pembelajaran untuk Penulis khususnya sebagai pendalaman ilmu Evaluasi Kinerja. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Evaluasi Kinerja, Bpk. Suhendra, S.Ag., MM Akhir kata penulis mengucapkan pemohonan maaf yang sebesar-besarnya karena tugas ini Penulis sadari banyak kesalahan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk penulisan yang lebih baik lagi kedepannya.
Wassalamualaikum.Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 2
BAB II ISI
A. Paradigma Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) ............. 3 1. Kebijakan Penilaian............................................................................... 3 2. Isu Strategis Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil............................ 3 3. Paradigma Penilaian ............................................................................. 3 4. Sasaran Kerja Individu (SKI) ............................................................... 4
8. Aspek Penilaian .................................................................................... 7 9. UU. RI no.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ..................... 7
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 11 B. Saran .................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................13
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 Proses Penyusunan Sasaran Kerja Individu (SKI) PNS..... 4 GAMBAR 1.2 Skematis Penilaian Kinerja .................................................. 5 GAMBAR 1.3 Mekanisme Penilaian Kinerja .............................................. 6
LAMPIRAN-LAMPIRAN JURNAL Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi (Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang) BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Prestasi kinerja individu pegawai sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu diperlukan sistem penilaian kinerja yang dapat diandalkan, dan dapat dijadikan dasar untuk penilaian kinerja dan pengembangan prestasi pegawai sesuai tujuan organisasi. Dengan demikian, setiap pegawai dapat menilai seberapa jauh kinerjanya telah menghasilkan prestasi yang diharapkan sesuai tujuan organisasi. Dalam penilaian kinerja individu PNS selain memperhatikan tugas pokok dan fungsi, juga melakukan penilaian terhadap tugas tambahan yang dibebankan kepada individu PNS yang bersangkutan. Instrumen Penilaian kinerja Individu PNS meliputi : (1) Penilaian kinerja berdasarkan pada Sasaran Kinerja Individu (SKI) yang dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kerja dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya, dikalikan dengan bobot kegiatan; (2) Penilaian perilaku kerja dilakukan dengan cara pengamatan sesuai kriteria yang telah ditetapkan; (3) Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara menggabungkan penilaian SKI dengan penilaian perilaku kerja. B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah selain sebagai tugas kelompok Mata Kuliah Evaluasi Kinerja, juga untuk memberikan informasi mengenai sistem Evaluasi Kinerja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS), seperti :
1.
Pemerintah dalam penilaian kinerja dan instrumen penilaian kinerja individu pegawai.
2.
untuk pengambilan keputusan-keputusan administrasi dan manajemen kepegawaian. 3. Sebagai bahan untuk pengembangan kinerja dan perilaku pegawai serta mempertajam sasaran-sasaran dan strategi organisasi bidang kepegawaian di masa depan.
4.
BAB II ISI
A.
1. Kebijakan Penilaian Kebijakan penilaian prestasi kerja dilaksanakan untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang professional, bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan system prestasi kerja dan system karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, serta untuk menjamin objektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat.
2. Isu Strategis Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil a. b. c. d. e. f. g. h. i. Objektivitas penilaian Penilaian terbuka Pengukuran kinerja Tindak lanjut hasil penilaian Kompetensi Pengembangan Potensi Pengembangan karier Pendidikan dan Pengembangan Kompensasi
3. Paradigma Penilaian
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh Pejabat Penilai terhadap Sasaran Kerja Individu (SKI) dan perilaku kerja PNS.
4. Sasaran Kerja Individu (SKI) Sasaran Kerja Individu adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil, yang disusun dam disepakati bersama antara Pejabat Penilai dengan Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, meliputi : a. b. c. d. Kegiatan tugas pokok jabatan Bobot kegiatan Sasaran kerja yang akan dicapai Target (aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya)
Penetapan Rensta/Renja
Kegiatan tugas pokok Bobot kegiatan Sasaran kerja yang akan dicapai Target (aspek kuantitas, Kualitas, waktu, biaya)
Tidak Setuju
Setuju
Gambar 1.1 Proses Penyusunan Sasaran Kerja Individu (SKI) PNS 5. Perilaku Kerja Perilaku Kerja adalah tanggapan atau reaksi seseorang Pegawai Negeri Sipil terhadap lingkungan kerjanya, meliputi : a. b. c. d. e. f. Orientasi pelayanan Integritas Komitmen Disiplin Kerjasama Kepemimpinan
6. Penilaian Kinerja Penilaian SKI dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya, dikalikan dengan bobot kegiatan. Penilaian perilaku kerja dilakukan dengan cara pengamatan sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara menggabungkan penilaian SKI dengan penilaian perilaku kerja.
SKI
Prestasi
Pegawai
Membuat SKI
Persetujuan Atasan
Pelaksanaan
Kinerja
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subyektif pribadi dari Pejabat Penilai. b. c. d. Terukur : penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara Akuntabel : seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat Partisipasi : seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan kuantitatif dan/atau kualitatif. dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang. melibatkan secara aktif antara Pejabat Penilai dengan Pegawai Negeri Sipil yang dinilai. e. Transparan : seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.
8. Aspek Penilaian Kuantitas adalah ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku. Kualitas adalah ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku. Waktu adalah ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku. Biaya adalah ukuran besar kecilnya anggaran yang digunakan setiap hasil kegiatan sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku.
9. UU. RI no.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Berikut juga di jelaskan melalui Undang-undang RI No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Bagian kedua Asas penyelenggaraan pemerintahan Pasal 20 (1) Penyelenggaraan tertib pemerintah negara; berpedoman asas pada asas umum; umum asas asas
Penyelenggaraan negara yang terdiri atas : asas kepastian hukum, asas penyelenggaraan asas kepentingan asas keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas;
akuntabilitas; asas efisiensi; asas efektivitas. (2) Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintah
menggunakan asas desentralisasi, tugas, pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturang perundang-undangan. (3) Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan daerah menggunakn asas otonomi dan tugas pembantuan. BAB V KEPEGAWAIAN DAERAH Pasal 129 (1) Pemerintah melaksanakan pembinaan manajemen pegawai negeri sipil daerah dalam satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sepil secara nasional. (2) Manajemen pegawai negeri sipil daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pension, gaji, tunjangan,
kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hokum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.
Pasal 130 (1) Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II pada pemerintah daerah provinsi ditetapkan oleh Gubernur. (2) Pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II pada pemerintahan daerah kabupaten/kota ditetapkan Gubernur. oleh bupati/walikota setelah berkonsultasi kepada
Pasal 133 Pengembangan karir pegawai negeri sipil daerah mempertimbangkan integritas dan moralitas, pendidikan dan pelatihan, pangkat, mutasi jabatan, mutasi jabatan antar daerah, dan kompetensi.
Pasal 135 (1) Pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur.
(2) Standar, norma, dan prosedur pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Peninjauan kembali kinerja dan penilaian yang baik memandang dua arah: Meninjau kembali masa lalu dan membandingkannya dengan sasaran yang ditujukan pada bidang-bidang pokok juga pengidentifikasi apa yang telah dicapai dan menilai kemajuan Juga untuk mengetahui adanya kegagalan atau masalah atau mengetahui bidang-bidang yang perlu ditingkatkan, serta melihat perkembangan di masa depan di dalam hubungannya baik dengan sasaran khusus juga pelatihan di masa mendatang, serta pengembangan individu yang bersangkutan.
Penilaian Kinerja Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Penilaian kinerja merupakan faktor penting untuk suksesnya manajemen kinerja. Meskipun penilaian kinerja hanyalah salah satu unsur manajemen kinerja, sistem tersebut penting karena mencerminkan secara langsung rencana stratejik organisasi. Meskipun evaluasi atas kerja tim penting seiring keberadaan tim-tim dalam suatu organisasi , fokus penilaian kinerja pada sebagian besar perusahaan tetap pada karyawan individual. Komponen-komponen aspek Kinerja : Kualitas pekerjaan Kejujuran karyawan Inisiatif Kehadiran
Sikap Kerja sama Keandalan Pengetahuan tentang pekerjaan Tanggung jawab BAB III PENUTUP
A.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang professional, bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan system prestasi kerja dan system karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, serta untuk menjamin objektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat. Penilaian mengenai evaluasi kinerja PNS daerah karena sistem pemerintahan kita yang menganut sistem otonomi daerah yang terdesentralisasi maka gubernur daerahlah yang menjadi panilai utama.
B.
Saran Untuk setiap pegawai negeri sipil secara umum dan esselon 2 khususnya,
diharapkan untuk dapat mampu meningkatkan kinerja pemerintah yang hal ini dijelaskan sebagian dari UU. RI No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, dimana untuk menilai kinerja dari seorang pegawai negeri salah satunya melalui penyelenggaraan pemerintah berpedoman pada asas umum Penyelenggaraan negara yang terdiri atas : asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara; asas kepentingan umum; asas keterbukaan; asas proporsionalitas; asas profesionalitas; asas akuntabilitas; asas efisiensi; asas efektivitas.
DAFTAR PUSTAKA 1) Undang-undang otonomi daerah 2004 no.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. 2) 1997.MOL.Mengelola 3) Mondy R.wayne. Sumber 2008. Daya Manusia dan Hubungan Daya Kekaryawanan.Jakarta:PT.Gramedia Manajemen Sumber Manusia.Jakarta:Erlangga 4) Umar,Husein.2002.Evaluasi kinerja perusahaan.Jakarta:PT. Gramedia