You are on page 1of 6

Batang tumbuhan sangat berperan bagi kehidupan tumbuhan. Berfungsi memberikan penegak tubuh tumbuhan.

Fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagai berikut : a. Fungsi batang sebagai alat angkut ( transportasi ). b. Fungsi batang sebagai penyimpan zat makanan. c. Fungsi batang sebagai penyokong tubuh. 2. Struktur Daun dan Fungsinya. Daun memiliki tulang daun, sebagai kelanjutan dari pembuluh kayu atau tapis yang terdapat pada batang sampai akar. Tulang daun ini menyambung dengan batang sampai akar. Selain pembuluh kayu ( xylem ) dan pembuluh tapis ( floem ), daun juga memiliki bagian-bagian yang sangat berperan bagi kehidupan tumbuhan. Tumbuhan melakukan fotosintesis pada siang hari. Hasil fotosintesis diangkut oleh pembuluh tapis dari daun keseluruh bagian tumbuhan. Proses fotosintesis terjadi karena ada zat hijau daun yang disebut klorofil. Klorofil dalam kotak yang disebut kloropas. Kloropas banyak terdapat pada bagian jaringan tiang atau palisade dan jaringan spons. Selain sebagai alat pangangkut dan tempat terjadinya fotosintesis, daun juga berfungsi sebagai alat pernapasan melalui stomata atau mulut daun. a. Fungsi daun sebagai alat angkut Air dari dalam tanah masuk ke akar kemudian dibawa oleh xylem menuju batang, dan kemudian ke daun, karena cairan yang ada di daun diuapkan. Penguapan air itu menyebabkan daun mengisap air yang ada di bawahnya, yaitu di pembuluh xylem batang. Kemampuan daun untuk menghisap air disebut daya hisap daun. Daya hisap daun dipengaruhi oelh faktor-faktor diantaranya adanya tekanan akar, proses kapilaritas batang, dan daya hisap daun itu sendiri. Sedangkan zat makanan hasil fotosintesis disalurkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan melalui jaringan pembuluh tapis atau floem. Zat makanan itu diangkut melalui floem sampai di akar untuk digunakan berbagai aktivitas kehidupan tumbuhan. b. Fungsi daun sebagai alat pernapasan Setiap aktivitas pada tubuh makhluk hidup membutuhkan energi. Energi diperoleh dari fotosintesis. Oksigen diperoleh dari pernafasan atu respirasi. Alat pernafasan pada tumbuhan berupa stomata dan ruang-ruang antar sel di daun atau jaringan spons. Dalam bernafas, tumbuhan mengambil oksigen. Oksigen digunakan untuk membakar zat makanan sehingga diperoleh energi. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk membakar zat makanan menjadi energi dan zat-zat kimia yang lebih sederhana disebut respirasi aerob.sedangkan respirasi yang tidak menggunakan oksigen bebas, tetapi menggunakan enzim, disebut respirasi anaerob. Pada proses respirasi ini dihasilkan energi dan zat sisa yang berupa uap air serta karbondioksida. Proses respirasi yterjadi di dalam sel pada bagian mitokondria.

Dengan demikian, alat respirasi pada tumbuhan itu terdiri dari stomata pada daun dan lentisel pada batang. Sebagai alat pernapasan pambantu adalah akar.

c. Fungsi daun sebagai alat penguapan Pada umumnya makhluk hidup dan khususnya tumbuhan, dalam hidupnya akan menghasilkan zat sisa yang berupa karbondioksida air.Zat sisi bila tidak dikeluarkan akan membantu proses lainnya mengeluarkan zat sisa memerlukan alat pengeluaran Alat pengeluaran pada tumbuhan tingkat tinggi adalah stomata dan inti sel. Kelebihan air yang dibuang melalui ujung tepi daun berupa tetes-tetes air yang disebut gutasi. Sel yang mengeluarkannya disebut hidatoda. Proses pengeluaran uap air pada tumbuhan itu disebut transpirasi. Jadi, dapat dipertegas bahwa, besar kecilnya penguapan pada tumbuhan di pengapuhi oleh : 1. Gerak angin : semakin besar kecepatan gerak angin maka semakin besar pula penguapannya. 2.Kelembaban : semakin tinggi kelembaban maka semakin kecil penguapannya. 3. Suhu: semakin tinggi suhu udara maka semakin besar penguapannya

4.Struktur Bunga, Buah dan Biji Anda telah memahami struktur dan fungsi dari organ utama tumbuhan, yaitu akar, batang dan daun. Organ-organ tersebut adalah bunga, buah dan biji. a. Struktur dan Fungsi Organ Bunga Bunga terdiri dari lima bagian utama, yaitu mahkota, putik, benangsari, kelopak dan dasar bunga. Fungsi mahkota untuk menarik perhatian serangga agar terjadi penyerbukan. Putik memiliki bakal buah, bakal biji dan sel telur. Sel telur berfungsi sebagai bahan keturunan, sehingga putik disebut sebagai alat kelamin betina. Benangsari memiliki serbuksari. Serbuksari berfungsi sebagai sel kelamin jantan atau sperma sehingga serbuksari disebut alat kelamin jantan . kelopak sebagai pelindung bunga alat perhiasan secara kawin. b. Struktur dan Fungsi Organ Buah Pada buah terdapat kulit luar sebagai pelindung, daging sebagai cadangan makanan bagi biji yang akan tumbuh, dan bijinya sebagai bakal individu baru dari tumbuhan itu sendri. c. Struktur dan Fungsi Organ Biji Biji yang terdiri dari selaput biji berfungsi sebagai pelindung biji, persediaan makanan, bahan tunas dan bahan akar. Pada biji dan keping biji yang disebut kotiledon. Keping biji adalah sebagai daun pertama. Pada tumbuhan dikotil seperti pada mangga ada dua buah keping ( itulah arti di = dua ), sedangkan pada tumbuhan monokotil seperti biji jagung ada satu buah ( mono = satu ).

Bahkan tunas adalah kuncup daun yang mulai tumbuh, belum berkembang dewasa..

C. STRUKTUR TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Bahan dasar penyusun organisme apapun, termasuk hewan, adalah sel. Sel merupakan unit terkecil dari organisme yang dapat melaksanakan fungsi hidup. Sendiri dan dapat memproduksikan diri.Sel-sel yang bentuk dan fungsinya sama menyusun jaringan. Jaringan-jaringan akan membentuk organ. Organ-organ akan membentuk sistem organ. Sistem- sistem organ akan membentuk individu. 1. Jaringan Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan Jaringan penyusun tubuh manusia maupun hewan ada empat macam, yaitu 1) jaringan epitelium , 2) jaringan ikat, 3) jaringan otot, dan 4) jaringan saraf . Penjelasan dari tiaptiap jaringan tersebut adalah sebagai berikut. a. Jaringan Epitelium Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran baik diluar maupun di dalam tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi lapisan terluar tubuh disebut epidermis; jaringan epitelium yang membatasi organ dalam disebut endotelium.

b. Jaringan ikat Jaringan ikat sering disebut juga jaringan penyokong atau penyambung. Jaringan ikat terdiri atas dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jarinagn ikat padat. Jaringan ikat longgar berfungsi memberi bentuk organ-organ dalam misalnya: kelenjar limfa, sumsum tulang dan hati, menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jaringan ikat padat teratur dan tak teratur. Jaringan ikat tak teratur adalah mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat di dalam dermis kulit dan pembungkus tulang. Selain menyusun dua tipe jaringan ikat dasar, jaringan ikat juga menyusun tulang rawan ( kartilago ) dengan tulang ( tulang keras ).

c. Jaringan otot Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dengan inti yang tampak jelas batasnya. Fungsi otot sebagai alat gerak aktif

d. Jaringan Saraf Jaringan saraf atas sel-sel saraf ( neuron ) yang mempunyai ciri khusus yaitu memiliki julungan sitoplasma yang panjang. Sel saraf terletak menyebar di seluruh tubuh. Neuron adalah alat perantara otak dan tubuh.

2.

Organ Penyusun Sistem Gerak Manusia dan Hewan Menurut letak dan keadaannya sistem rangka pada makhluk hidup itu terdiri dari rangka dalam ( endoskeleton ) dan rangka luar ( eksoskeleton ). Endoskeleton terdapat pada manusia, ikan, burung, amphibi, reptil, dan mamalia atau tergolong vertebrata. Eksoskeleton terdapat pada hewan avertebrata atau invertebrata seperti pada serangga, udang, laba-laba, dan lipan. Secara umum manusia dan vertebrata banyak memiliki kesamaan, yaitu tubuhnya disusun oleh rangka, dan rangkanya terbentuk dari tulang atau dengan kata lain rangka yang saling berhubungan. Tulang merupakan alat gerak pasif ( statis ), sebab tulang tak dapat bergerak tanpa bantuan otot. Disamping itu, rangka dan tulang juga berfungsi menguatkan dan memberi bentuk tubuh, tempat melekatnya otot, pelindung organ dalam, serta tempat pembentukan sel-sel darah. Pada tubuh manusia maupun vertebrata, rangka dibagi dalam tiga kelompok, yaitu tulang tengkorak, tulang badan dan tulang anggota gerak. Rangka berfungsi sebagai penegak dan pembentuk tubuh, tempat melekatnya otot, pelindung alat-alat tubuh yang penting seperti otak, paru-paru, mata dan jantung, serta tempat dibuatnya butir-butir darah merah pada sumsung tulang. Sedangkan tulang baik pada manusia maupun vertebrata dibedakan menjadi dua, yaitu tulang keras dan tulang rawan.

3.

Tulang Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang rawan ( kartilago ) dan tulang ( tulang keras ). a. Kartilago ( Tulang Rawan ) Tulang rawan mengandung banyak zat perekat berupa protein dan mengandung sedikit zat kapur, sehingga sifat tulang rawan kuat dan lentur. Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastik, dan fibrosa atau fibrokartilago.  Tulang Rawan Hialin Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan sederhana dengan bahan yang seragam. Tulang rawan hialin ini bening seperti kaca.  Tulang rawan elastik Bentuk serat-serat elastik bergelombang atau lentur. Tulang rawan ini terdapat di hidung dan daun telinga.  Tulang rawan fibrosa ( fibrokartilago )

Tulang ini terdapat di perlekatan ligament, sambungan (antar ruas) tulang belakang, dan simfisis pubis.

b. Tulang (tulang keras) Yang dimaksud tulang dalam kehidupan sehari-hari adalah tulang keras. Tulang berasal dari kartilago (tulang rawan). Proses dari tulang rawan menjadi tulang disebut osifikasi. Ruang antar sel tulang banyak berisi zat kapur, yaitu kalsium karbonat, kalsium fosfat, sedikit zat perekat dan protein.

Selanjutnya, berdasarkan sifat bahan penyusunnya terdapat dua macam tulang yaitu:  Tulang kompak Tulang kompak adalah tulang yang mempunyai bahan penyusun yang rapat dan padat, misalnya lapisan luar tulang pipa.  Tulang spons Tulang spons adalah tulang yang mempunyai bahan penyusun berongga, misalnya tulang pendek, tulang pipih, dan ujung tulang panjang dekat sambungan tulang.

Sedangkan berdasarkan bentuknya, tulang terbagi atas tulang pipa, tulang pipih, dan tualng pendek. Penjelasannya sebagai berikut :  Tulang pipa Bentuk tulang pipa adalah bulat panjang seperti pipa. Bagian tengah tulang pipa berisi sumsum kuning dan lemak. Contoh tulang pipa adalah tulang lengan atas, tulang paha, tulang betis, tulang ruas jari kaki, dan tulang ruas jari tangan.  Tulang pipih Bentuk tulang ini pipih, di dalamnya berongga-rongga seperti spons. Tulang ini berisi sumsum merah sebagai tempat pembuatan sel darah merah. Contoh tulang pipih ini adalah tulang usus, tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat dan tulang tengkorak.  Tulang pendek Bentuk tulang ini bulat pendek. Sama halnya dengan tulang pipih, tulang pendek juga berisi sumsum merah. Contohnya adalah ruas-ruas tulang belakang, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan. c. Sumsum Tulang Sumsum tulang mengisi rongga bagian dalam tulang. Ada dua macam sumsum tulang, yaitu sumsum merah dan sumsum kuning. Sumsum merah merupakan tempat pembuatan sel darah merah. Sumsum kuning terdapat pada tulang

anggota gerak orang dewasa. Sumsum kuning ini terbentuk dari campuran sel jaringan ikat, misalnya jaringan lemak dan sumsum merah. d. Pertumbuhan Tulang Tulang merupakan jaringan hidup yang dapat tumbuh dan memperbaiaki sendiri bagian yang rusak. Beberapa jenis tulang tumbuh dari tulang rawan, misalnya tulang pipa. Proses ini dimulai dengan munculnya pembuluh darah pada tulang rawan, dan sel tulang (osteoblas) menghasilkan jaringan tulang. Proses penulangan (osifikasi) dimulai sejak calon bayi (fetus ) masih dalam kandungan. Beberapa jenis tulang lainnya terbentuk dari sel tulang. Tulang tumbuh membesar dan memanjang. Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada daerah pertumbuhan di dekat ujung tulang yang disebut cakra epifise. Pada saat pertumbuhan tersebut, rongga di dalam tulang juga bertambah besar dan panjang.

You might also like