You are on page 1of 3

Daniel Olovan S 240110090084 4.

2 Pembahasan Pada praktikum kali ini praktikan dituntut untuk menentukan tingkat derajat keasaman tanah dengan menggunakan alat pH meter dan tekanan kelembaban tanah menggunakan alat tensiometer. a. Mengukur derajat keasaman dengan pH meter Dalam pengukuran pH tanah menggunakan pH meter ini dilakukan sebanyak 5 kali dari sampel tanah yang berbeda-beda. Awalnya praktikan melakukan penggalian tanah kemudian menancapkan pH meter lalu diamkan selama 5 menit, setelah itu mencek berapa nilai pH yang tertera pada pH meter. Setelah lima kali melakukan percobaan maka diperoleh nilai pH yang pertama 4.75, pH yang kedua 6.8, pH yang ketiga 4.6, pH yang keempat 6.6, pH yang kelima 7.3. Karena harga pH tanah itu sekitar 4,0 10,0. Menurut Kartasapoetra dan Sutedjo pH pada percobaan yang pertama termasuk golongan asam sekali karena berada diantara 4,6 5,0, pH percobaan yang kedua termasuk golongan netral karena berada diantara 6,6 7,5 , pH percobaan yang ketiga termasuk golongan asam sekali karena berada diantara 4,6 5,0 , pH percobaan yang keempat termasuk golongan netral karena berada diantara 6,6 7,5 dan yang pH percobaan yang terakhir pun sama termasuk golongan netral karena diantara 6,6 7,5. Tanah yang memiliki kadar yang terlalu asam dapat dinaikkan pHnya dengan menambah unsur kapur didalamnya sedangkan tanah yang terlalu basa dapat diturunkan pHnya dengan menambahkan unsur belerang kedalamnya. Dari kelima sample tersebut menunjukan bahwa setiap tanah memiliki pH yang berbeda-beda. pH tanah juga mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap tanaman. Pada tanah yang memiliki pH netral, yaitu pH 6,6 7,5 maka unsur hara tersedia dalam jumlah yang banyak. Tanaman dapat tumbuh dengan optimal dengan pH antara 5,0 8,0. Dari kelima sampel pH tersebut didapat rata-rata pH yaitu 6.01. Tanah dengan pH ini masih terdapat unsur-unsur yang diperlukan dan mudah diserap bagi tanaman. Hal ini terjadi karena pada pH tersebut merupakan pH yang tanah yang mendekati nilai normal Dimana, pada pH netral banyak unsur hara mudah larut dalam air.

Daniel Olovan S 240110090084 b. Pengukuran pF dengan tensiometer Pada pengukuran pF dengan menggunakan alat tensiometer praktikan melakukan lima kali pencatatan dengan selang waktu 45 menit, pada buku penuntun praktikum seharusnya waktu yang dibutuhkan itu adalah 24 jam sehingga praktikan tidak dapat atau belum dapat mengambil kesimpulan bila tanah tersebut tanah basah atau kering. Pada table pengamatan dapat dilihat pada menit ke 45 pF pengamatan = 4.5, menit ke 90 pF pengamatan = 7.0, menit ke 135 pF pengamatan = 8.0, menit ke 180 pF pengamatan = 8.5, menit ke 225 pF pengamatan = 9.5. Dengan menggunakan data tersebut lalu dibuatlah grafik hubungan antara pF dan lama waktu (menit) digunakan grafik linear dan didapatlah persamaan : y = 0.003x + 0.304 R2 = 0.699 Apabila tanah dalam keadaan kering, air yang berada dalam pipa kolom air akan terhisap keluar melalui bagian porus yang berakibat terjadinya penurunan air pada pipa kolom air, dan ruang hampa udara dengan tekanan lebih rendah dari tekanan udara luar ( < 1 atm). Daya isap tanah dapat diamati pada skala manometer yang menunjukkan besarnya daya isap tanah (mmHg). Sebaliknya bila tanah menjadi lembab, daya isap tanah berkurang sehingga air tanah akan terhisap kembali ke dalam pipa kolom air melalui bagian porus, hingga tercapai keseimbangan tekanan udara luar dan tekanan udara di dalam pipa kolom air. Nilai pF berkisar antara 0-7, maksud dari kisaran nilai tersebut yaitu nilai 0 menunjukan tanah yang jenuh dengan air, sedangkan nilai 7 menunjukan tanah dalam keadaan kering mutlak (dipanaskan 105o C). Nilai-nilai pF yang optimal bagi

pertumbuhan tanaman berkisar dari 2-4. Pada pF 2 keadaan air terlalu basah, keadaan udara mulai terbatas dan air mulai turun merembes. Keadaan pF 2,54 adalah keadaan air pada kapasitas lapang sedang pada pF 4,2 atau 15 atm keadaan kritis, akar mulai tidak dapat mengisap air dan mulai layu secara permanen (titik layu permanen). Air yang tersedia bagi tanaman adalah pada keadaan diantara pF 2,54 - 4,2.

Daniel Olovan S 240110090084 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum kali ini antara lain : 1. Setiap tanah memiliki pH yang berbeda-beda. 2. pH tanah mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap tanaman. 3. dari praktikum ini didapat nilai rata-rata pH yaitu 6.01 dimana tanah jenis ini masih terdapat unsur-unsur yang diperlukan dan mudah diserap bagi tanaman. 4. Berdasarkan nilai pH tanah, tanaman dapat tumbuh dengan baik antara pH 5,0 8,0 5. Tensiometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan berapa besar tekanan atau gaya yang dibutuhkan untuk menarik air. Prisip kerja

tensiometeri adalah perbedaan potensial dari tinggi ke rendah. 6. Nilai pF dipengaruhi oleh tekstur tanah dan struktur tanah. 7. Nilai-nilai pF yang penting bagi pertumbuhan tanaman adalah berkisar dari 24.

5.2 Saran Adapun saran untuk praktkum selanjutnya : 1. Dalam memilih sample tanah hendaknya memilih tanah yang tidak ada serasah dan berbatu agar mudah dalam melakukan percobaan. 2. Disarankan agar jumlah alat yang digunakan memadai agar paraktikum dapat berjalan lebih efisien. 3. Sebelum praktikum hendaknya alat alat yang akan dipakai diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan dan harus dalam keadaan bersih. 4. Dalam pembacaan skala praktikan harus teliti agar nilai yang didapat sesuai dengan keadaan tanah.

You might also like