You are on page 1of 17

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan Setiap perusahaan pasti memiliki aktiva tetap, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Aktiva tetap adalah sebagai sarana bagi perusahaan didalam menjalankan kegiatan operasional seperti bangunan atau gedung, mesin untuk berproduksi, kendaraan dan lain-lain. Aktiva tetap biasanya memiliki masa pemakaian yang lama agar bisa diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan selama bertahun -tahun. Namun demikian, manfaat yang diberikan aktiva tetap umumnya semakin lama semakin menurun pemakaiannya secara terus-menerus dan menyebabkan terjadi penyusutan. Penyusutan sendiri adalah proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya. Disini berlaku sebagai pengurang dalam menentukan atau menghitung laba. Dengan demikian penyusutan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya laba yang diperoleh dari perhitungan komersil dan fiskal. Perusahaan harus mampu menerapkan metode penyusutan yang tepat pada aktiva tertentu, metode penyusutan yang berbeda akan menghasilkan alokasi biaya penyusutan yang berbeda sehingga akan mempengaruhi harga pokok penjualan dan beban usaha yang mempengaruhi besarnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Oleh sebab itu, metode penyusutan aktiva tetap harus ditentukan secara tepat agar biaya penyusutan yang dibebankan dapat mencerminkan kewajaran nilai aktiva tetap pada neraca.

Besarnya beban penyusutan aktiva tetap mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu perlu diadakan analisis terhadap metode penyusutan yang diterapkan perusahaan pada aktiva tetapnya. Pada umumnya nilai ekonomis suatu aktiva tetap akan mengalami penurunan yang disebabkan pemakaian dan kerusakan, keusangan karena faktor ekonomis dan teknis. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan analisis penyusutan metodemetode penyusutan aktiva tetap dan selanjutnya sebagai judul skripsi adalah : Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana metode penyusutan aktiva tetap yang diterapkan pada PT. XYZ. 2. Bagaimana pengaruh metode penyusutan aktiva tetap terhadap laba perusahaan.

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi. Maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui metode penyusutan yang diterapkan perusahaan.

2. Untuk mengetahui pengaruh metode penyusutan yang diterapkan pada aktiva tetap terhadap laba perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan akan diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis Dapat memberikan pemahaman tentang berbagai metode penyusutan dan penerapannya didalam praktik. 2. Bagi perusahaan Untuk dapat menjadi sumbangan penulisan berupa saran atau usul bagi pihak manajemen dan sebagai bahan masukan untuk pencatatan lebih lanjut atas aktiva tetap dan sebagai bahan evaluasi aktiva tet p yang a selama ini dijalankan. 3. Bagi pembaca lainnya Dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan penelitian lebih lanjut bagi peneliti lainnya.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 3 (tiga) bab. Sistematika penulisan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut : Bab 1: Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah yang menguraikan pandangan umum tentang pengaruh metode penyusutan aktiva tetap yang diterapkan terhadap

laba perusahaan. Selanjutnya bab ini juga menguraikan tentang rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2: Tinjauan Kepustakaan Bab ini menguraikan tentang teori dan konsep yang berhubungan dengan masalah penelitian, antara lain mengenai pengertian analisis, pengertian aktiva tetap, pengertian penyusutan, pengertian laba, serta teori-teori lainnya. Bab 3: Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan metode penelitian yaitu menggunakan metode historis, dengan cara mempelajari arsip-arsip yang ada pada perusahaan; menggunakan metode deskriptif analisis, dengan cara

menggambarkan yang sebenarnya berdasarkan apa yang nampak dengan mengumpulkan dan menyajikan data yang digunakan; metode kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku referensi dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Analisis Pengertian Analisis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan 2. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004;189), bahwa : Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing bagian dalam keseluruhan.

2.2 Aktiva Tetap 2.2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.16 (2004:16.2) : Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu aktiva tetap mempunyai beberapa sifat, yaitu : 1. Masa manfaatnya jangka panjang atau lebih dari satu tahun 2. Dimiliki dan digunakan dalam operasi normal perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa 3. Tidak ditujukan untuk dijual kembali atau diperdagangkan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan aktiva tersebut 2.2.2 Bentuk-bentuk Aktiva Tetap Secara garis besar aktiva tetap dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu : 1. Aktiva Tetap Berwujud Zaki Baridwan (1992:271) mengungkapkan : Aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal . Jadi aktiva tetap berwujud ini mempunyai sifat permanen atau dengan kata lain dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama. Aktiva tetap berwujud ini masih dibagi lagi menjadi : a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah

b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bisa diganti dengan aktiva aktiva sejenis, misalnya: bangunan, mesin, peralatan, kendaraan dan lain-lain. c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis, misalnya: sumber-sumber alam seperti hasil tambang, hutan, dan lain-lain. 2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud Pengertian aktiva tetap tidak berwujud menurut Zaki Baridwan (1992:355) adalah : Aktiva-aktiva yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik. Pada umumnya aktiva tetap tidak berwujud merupakan hak-hak yang dimiliki yang dapat digunakan lebih dari satu tahun. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:19.3): Aktiva tidak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Aktiva tidak berwujud antara lain dapat berbentuk lisensi, merek dagang, (termasuk merek produk), hak paten, hak cipta, waralaba.

2.3 Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud 2.3.1 Pengertian Penyusutan Menurut Standar Akuntasi Keuangan (2004:17.1): Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. 7

Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang : 1. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi; dan 2. Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas; dan 3. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi. 2.3.2 Metode Penyusutan Jumlah yang dapat disusutkan dialokasi ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode. Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan periodik menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:17.3) antara lain : A. Metode berdasarkan faktor waktu 1. Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method) 2. Penyusutan Pembebanan Menurun (dipercepat) (Reducing Charge Method) a. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Method) b. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method) c. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method) 8

B. Metode Berdasarkan Faktor Penggunaan / Berdasarkan Kegiatan / Pembebanan Variabel 1. Metode Jam Pemakaian / Unit Jam Jasa (Service Hours Method) 2. Metode Output Produksi / Jumlah Unit Produksi (Productive Output Method) C. Metode Depresiasi Khusus 1. Metode berdasarkan Tarif Kelompok atau Tarif Komposit Penyusutan Kelompok (Group And Composite Method) 2. Metode Anuitas (Annuity Method) 3. Metode Penggantian dan Penempatan (Replacement and Location Method) 4. Sistem persediaan (Inventory System)

2.4 Laba 2.4.1 Pengertian Laba Laba merupakan tujuan semua perusahaan, namun perhitungan laba untuk suatu jangka waktu tertentu ternyata hanya mendekati tepat atau layak saja karena perhitungan yang tepat baru dapat terjadi dalam perusahaan jika perusahaan mengakhiri kegiatan usahanya dan menjual seluruj aktiva yang ada. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004; 18-19) pengertian laba adalah sebagai berikut : Definisi penghasilan (Income) meliputi baik pendapatan (Revenue) maupun keuntungan (Gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal sengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (Fees), bunga, Royalty, dan sewa. Keuntungan 9

mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak mungkin timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian pada hakikatnya tidak berbeda dengan pendapatan. Oleh karena itu, pos tersebut tidak dipandang sebagai unsur terpisah dalam kerangka dasar ini. 2.4.2 Hubungan antara Metode Penyusutan dengan Laba Jumlah dari biaya penyusutan aktiva tetap sangat tergantung pada metode penyusutan yang diterapkan didalam perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan pada biaya operasional dilaporan laba rugi, sehingga besarnya nilai penyusutan akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Dari banyaknya aktiva tetap yang disusutkan, tidak semuanya diikutsertakan dalam proses produksi. Untuk aktiva tetap yang diikutsertakan dalam proses produksi, nilai penyusutannya pasti akan mempengaruhi harga pokok produksi dan harga pokok penjualan karena kedua komponen tersebut sangat berpengaruh terhadap besarnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Sedangkan untuk aktiva tetap yang tidak diikutsertakan dalam proses produksi nilai penyusutannya akan mempengaruhi biaya operasional perusahaan yang tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi besarnya laba usaha perusahaan. Oleh karena itu pemilihan metode penyusutan dari beberapa metode yang ada haruslah tepat, karena nilai penyusutan akan mempe ngaruhi besarnya laba perusahaan. Naik turunnya laba perusahaan di setiap periode tergantung dari pemilihan metode penyusutan.

10

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1. Metode Historis Metode berdasarkan data historis yang ada pada perusahaan dilaksanakan dengan membaca dan mempelajari arsip-arsip yang ada dalam perusahaan yang diteliti. 2. Metode Deskriptif Analisis Suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan yang sebenarnya berdasarkan apa yang nampak, biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menyajikan data yang digunakan, dianalisis yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai objek yang diteliti. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah dimulai dari metode pengumpulan data, operasionalisasi variabel, pengembangan instrument, analisis data dan pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. 3. Metode Kepustakaan Penelitian dalam membaca, mempelajari buku-buku referensi dan sumbersumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

11

3.2 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian dan pengumpulan data penelitian ini adalah : 1. Studi Lapangan (Field Research) Yaitu peninjauan yang dilaksanakan dengan mengadakan peninjauan langsung ketempat terdapatnya masalah, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Studi ini meliputi pengumpulan data langsung dengan mengadakan penelitian terhadap objek-objek yang diteliti untuk memperoleh data primer, dengan melakukan : a. Pengamatan Langsung (Observasi) Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek penelitian dengan melihat kegiatan yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti. b. Wawancara (Interview) Yaitu tanya jawab secara langsung dengan bagian yang terkait dengan objek yang sedang diteliti yang ada didalam perusahaan tersebut. Dalam wawancara tersebut penulis melakukan konsultasi dan tanya jawab langsung dengan orang yang berwenang dalam instansi yang bersangkutan. Dari wawancara tersebut akan diperoleh data mengenai aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi berikut uraian tugas serta pendapat mereka mengenai penerapan metode penyusutan aktiva tetap dan biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan aktiva tetap. Data yang telah diperoleh akan dianalisis untuk kemudian dibuat simpulan.

12

c. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaanpertanyaan tertulis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti kemudian diajukan penulis kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Kuisioner berisi pertanyaan mengenai metode penyusutan aktiva tetap yang diterapkan, besarnya biaya reparasi dan pemeliharaan serta laba perusahaan dengan mengacu pada indikator-indikator yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh dari kuisioner ini berupa data primer dan akan dianalisis untuk membuktikan hipotesis yang dikemukakan. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan yaitu teknik berdasarkan literatur guna memperoleh dasar teoritis dalam pemecahan masalah yang diteliti. Data dari literatur berguna sebagai bahan pertimbangan atas data yang diperoleh dari penelitian. Dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang diperoleh dengan penelaahan buku-buku referensi dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk dijadikan dasar melakukan analisis terhadap operasi perusahaan. Dengan studi kepustakaan, akan diperoleh gambaran dalam menganalisis pengaruh metode penyusutan terhadap laba, kemudian metode penyusustan yang diterapkan perusahaan yang akan digunakan untuk penyususnan skripsi. Data yang diperoleh akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari, sehingga akhirnya dapat disimpulkan yang akan menjawab permasalahan. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan analisis agar lebih mudah dipahami dan ditindaklanjuti.

13

3.3 Teknik Pengembangan Instrumen Yang dimaksud dengan instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk menghimpun data. Data yang diharapkan dari penelitian ini bersumber dari kepustakaan dan lapangan. Data kepustakaan merupakan data sekunder dan lebih dimanfaatkan untuk mengidentifikasi indikator penerapan metode penyusutan aktiva tetap terhadap peningkatan pendapatan perusahaan. Data primer diperoleh melalui penelitian lapangan yaitu dengan mengadakan wawancara dan kuesioner sebagai data yang berasal dari responden yang termasuk dalam sampel penelitian.

3.4 Operasional Variabel Berdasarkan Hipotesis yaitu : Penerapan metode penyusutan aktiva tetap bila dilaksanakan dengan tepat, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan perusahaan, maka terdapat dua variabel yang akan dianalisis hubungannya, yaitu : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Varabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lainnya (variabel yang tidak tergantung pada variabel lain). Variabel bebas berfungsi menerangkan variabel lainnya. Pada penelitian ini variabel bebas berupa Penerapan metode penyusutan aktiva tetap. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat merupakan variabel yang saling berhubungan dengan data yang berada pada variabel lain atau variabel yang tergantung pada variabel lain. Variabel terikat berfungsi diterangkan oleh variabel lainnya. Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, berupa peningkatan pendapatan perusahaan.

14

Skala pengukuran yang diambil dalam penelitian ini adalah skala ordinal dan skala rasio. Skala ordinal ini memungkinkan peneliti mengurutkan responden kedalam urutan rangking atas dasar hidupnya terhadap masalah tertentu, dalam hal ini yaitu penerapan metode penyusutan aktiva tetap terhadap peningkatan pendapatan perusahaan. Skala rasio, yaitu data yang mempergunakan angkaangka yang nampak pada laporan keuangan dengan memperbandingkan angka yang satu dengan angka yang lainnya menurut suatu rumusan pengertian tertentu.

3.5 Rancangan Analisis Pengujian Hipotesis Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan : Hipotesis I Hipotesis ini dikemukakan untuk mengetahui tentang ketepatan metode penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan. Prosedur yang digunakan dalam rangka menganalisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Penurunan nilai perusahaan disebabkan oleh waktu dan penggunaan, dianalisis berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner maka dilakukan analisis terhadap besarnya penurunnya nilai aktiva tetap yang disebabkan karena berjalannya waktu. 2. Pengaruh keusangan, dianalisis berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara dan kuisioner. 3. Pola biaya reparasi dan pemeliharaan, dan tingkat efisiensi operasi serta taksiran perubahan pendapatan perusahaan dianalisis dengan bantuan statistik yaitu uji hipotesis rata-rata, yang bertujuan untuk menguji apakah data-data yang diperoleh relatif konstan / tidak. Hipotesis II Hipotesis ini dikemukakan untuk menganalisis bagaimana penerapan metode penyusustan aktiva tetap dalam kaitannya dengan laba perusahaan, maka 15

penyusutan aktiva tetap akan diukur dengan beberapa metode penyusutan aktiva tetap yang berbeda, kemudian dievaluasi dan dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap laba perusahaan.

3.6 Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis yang telah disusun, data-data yang diperoleh diringkas dan dianalisis. Data yang diukur dengan menggunakan skala rasio dianalisis dengan menggunakan uji dua pihak berdasarkan hasil analisis dapat diketahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.

3.7 Penarikan Kesimpulan Simpulan yang ditarik merupakan hasil dari pengujian yang dilakukan dari hipotesis yang telah diterapkan. Simpulan yang berhasil ditarik menjelaskan hasil akhir simpulan.

16

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1994. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Penyusutan Aktiva Tetap , dalam www.contohskripsi.net Pengaruh Penyusutan Terhadap Laba , dalam www.docs-finders.com Metode Penelitian , dalam www.scribd.com

17

You might also like