You are on page 1of 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI KODE KOMPETENSI ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR

: SMK NEGERI 1 POGALAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) : X/1 (Gasal) : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan : A.1 : 36 x 45 Menit : Mengidentifikasi obyek secera terencana dan sistematis untuk memperoleh gejala alam biotik : Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah dan masing-masing diberikan Contohnya.

INDIKATOR

I. TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Siswa dapat membedakan pengertian Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan. 2. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah dan memberikan contoh masing-masing. 3. Siswa dapat menjelaskan pengertian penelitian ilmiah. II. MATERI PEMBELAJARAN : METODE ILMIAH A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) 1. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Disiplin Ilmu Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas manusia. Manusia memiliki rasa ingin tahu mengenai benda-benda dan gejala-gejala alam di sekitarnya, dan dirinya sendiri. Dari rasa ingin tahu tsb, manusia menggunakan akal pikirannya untuk mencari tahu serta mempelajari gejala-gejala alam agar dapat bermanfaat dalam kehidupannya. Jadi , Ilmu pengetahuanalam (sains) adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam secara apa adanya. 2. Ciri Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu pengetahuan alam memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Konkret Ilmu pengetahuan alam memiliki objek kajian berupa benda-benda atau gejala-gejala alam yang nyata dan dapat ditangkap oleh indera. b. Logis Ilmu pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan cara berpikir logis. Cara berpikir logis adalah cara berpikir dengan menggunakan logika dan objek. Kesimpulan yang diambil berdasarkan logika-logika tertentu, baik secara induktif atau deduktif. c. Objektif Hasil dari ilmu pengetahuan alam merupakan suatu produk yang terhindar dari maksudmaksud tertentu pelaku (subjektif), baik itu berupa kepentingan seseorang maupun golongan. d. Empiris Ilmu pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris, yaitu pengalaman konkret yang dapat dirasakan oleh semua orang dan dapat dibuktikan secara ilmiah. e. Sistematis Hasil kajian ilmu pengetahuan alam, baik hasil penelitian atau kajian ilmiah, didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan berurutan. f. Teori-teorinya berlaku umum

Begitu banyak teori-teori sains yang lahir dari ilmuwan yang mengkaji gejala-gejala alam. Teori-teori itu berlaku umum dan dapat diketahui oleh orang lain tanpa batas. B. Proses Ilmiah Proses ilmiah merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah. Proses pemecahan masalah-masalah tersebut harus menggunakan langkah-langkah yang objektifdan sistematis, langkah ini biasanya dikenal dengan metode ilmiah. Langkah-langkah dari metode ilmiah dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Merumuskan masalah 2. Observasi 3. Menyusun hipotesis 4. Eksperimentasi 5. Menarik kesimpulan 6. Menguji kesimpulan Beberapa kriteria dari metode ilmiah 1. Berdasarkan fakta 2. Bebas dari prasangka 3. Menggunakan prinsip analisis 4. Menggunakan hipotesis 5. Menggunakan ukuran objektif 6. Menggunakan teknik kualifikasi Kegunaan metode ilmiah Kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia antara lain sebagai berikut : 1. Membantu pemecahan masalah dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan. 2. Menguji ulang hasil penelitian irang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif. 3. Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki. C. Produk Ilmiah Produk ilmiah adalah produk yang dihasilkan berupa fakta atau teori yang diperoleh dengan menggunakan proses ilmiah dan sikap ilmiah.

III. METODE PEMBELAJARAN : 1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan konsep 2. Strategi Pembelajaran : CTL 3. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif (CL) 4. Teknik Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan Studi dokumentasi IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN : 1. Pertemuan 1 dan 2(4 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/ memotivasi siswa. Guru menerangkan materi Semester gasal, alokasi waktu, serta model pembelajaran serta penilaian yang akan dilalui. b. Inti : 1) Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 1, Subkompetensi 1.1, tentang Metode Ilmiah, Sub subkompetensi: Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam. Proses Ilmiah Produk Ilmiah 2) Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. 3) Guru membentuk kelompok kerja siswa untuk mengerjakan tugas Buku IPA SMK Kelas X, Subkompetensi 1.1 c. Penutup : 1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran hari ini. 2) Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan kegiatan 1.1 sebagai tugas rumah.

2. Pertemuan 3 (2 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa Guru melakukan refresing atas materi pertemuan sebelumnya. b. Inti : Guru mengevaluasi dan mengapresiasi hasil kerja siswa pada kegiatan 1.1.1 Siswa mengerjakan Evaluasi Subkompetensi 1.1. Guru dan siswa membahas pertanyaan-jawaban evaluasi subkompetensi 1.1 c. Penutup : Siswa dan guru membuat kesimpulan atas materi subkompetensi 1.1. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari di rumah materi pertemuan berikutnya. V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR : 1. Buku modul IPA Kls X 2. LKs 3. Lingkungan PENILAIAN 1. Uji kompetensi kognitif (soal-soal pilihan ganda) Terlampir 2. Uji pengetahuan konsep (soal-soal essai) terlampir 3. Proses Keseriusan dalam kerja kelompok Inisiatif individu Kemampuan siswa dalam berdiskusi

VI.

VII. Catatan Kepala Sekolah

Pogalan, Mengetahui, Kepala SMK N 1 Pogalan

Januari 2009

Guru mata pelajaran

Drs. H. MASRUKIN Nip. 131 855 907

Kukuh Yuwono Nip. 132 072 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI KODE KOMPETENSI ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR

: SMK NEGERI 1 POGALAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) : X/1 (Gasal) : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan : A.1 : 36 x 45 Menit : Mengidentifikasi obyek secera terencana dan sistematis untuk memperoleh gejala alam biotik : Mengidentifikasi gejala-gejala alam biotik di lingkungan sekitar secara cermat dan masalah yang ditemukan dirumuskan dengan jelas

INDIKATOR

I.

TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa. 2. Siswa dapat mempratikkan langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa. 3. Siswa dapat menginventarisir masalah untuk diangkat menjadi bahan kajian. 4. Siswa dapat menjelaskan tentang skala dan instrumen pengukuran. MATERI PEMBELAJARAN : PERUMUSAN MASALAH A. Ketrampilan Proses Para pakar dalam menentukan ilmu pengetahuan mereka bekerja keras secara sistematis, teliti, tekun dan disiplin. Proses penentuan itu adalah melakukan observasi, menggolongkan, menafsirkan, memprediksi, mengidentifikasi variabeldan mengkomunikasikan hasil. Seorang pelajar dan seluruh pelajar akan dilatih untuk melakukan ketrampilan proses. Dalam berlatih melakukan ketrampilan proses yaitu mengajukan pertanyaan dan merumuskan masalah. 1. Mengajukan pertanyaan Pertanyaan adalah kalimat interrogative yang membutuhkan jawaban, sedangkan bertanya adalah kegiatan untuk meminta keterampilan dan penjelasan tentang sesuatu. Ada beberapa tipe pertanyaan. Menurut sifatnya, ada 2 macam yaitu : pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang menuntut berbagai alternative jawaban (divergen) sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang menuntut jawaban tunggal (konvergen). Dalam kegiatan ilmiah ada 4 macam pertanyaan yang perlu dikembangkan yaitu sebagai berikut : a.Pertanyaan untuk mengungkap fakta. b. Pertanyaan tentang prosedur. c.Pertanyaan tentang penggunaan alat atau bahan tertentu. d. Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan. 2. Perumusan Masalah Sebelum membuat perumusan suatu masalah, ada dua hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu mengenali masalah dan memilih suatu masalah. Sesuatu masalah apabila ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara apa yang ada dengan apa yang seharusnya, serta antara yang tersedia dengan yang dibutuhkan. Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan masalah antara lain sebagai berikut : a.Pilihlah masalah yang menarik

II.

b. Peneliti cukup memiliki keahlian teknik dalam mengerjakan penelitian. c.Pilih penelitian yang dapat dilakukan dengan keberadaan waktu yang tersedia. d. Kegunaan apa yang diteliti, praktis atau pengembangan teori. e.Layak untuk diteliti. f. Percobaan hendaknya sesuai dengan tingkat kemantangan dan pengetahuan. g. Usahakan sarana pendukung mudah diperoleh h. Masalah yang diteliti tidak mengandung bahaya bagi peneliti. Dalam merumuskan masalah hendaknya memperhatikan beberapa petunjuk seperti berikut ini. a. Rumusan masalah hendaknya berupa kalimat Tanya dan menunjukkan hubungan antara dua variable atau lebih. b. Rumusan masalah hendaknya singkat dan jelas serta tidak menimbulkan penafsiran ganda. c. Rumusan masalah hendaknya memberikan gambaran kemungkinan mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan tersebut. d. Rumusan masalah harus dapat dijawab secara empiris atau dengan pengamatan. Pertanyaan harus mempertanyakan karakteristik variable gejala atau objek yang diamati III. METODE PEMBELAJARAN : 1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan konsep 2. Strategi Pembelajaran : CTL 3. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif (CL) 4. Teknik Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan Studi dokumentasi KEGIATAN PEMBELAJARAN : 1. Pertemuan 4 dan 5(4 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa Guru melakukan refresing atas materi pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan Inti : Guru mengevaluasi dan mengapresiasi hasil kerja siswa Siswa mendiskusikan perumusan masalah yang akan diangkat menjadi masalah penelitian. Mengidentifikasi variabel Merumuskan definisi operasional variabel. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Penutup Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pertemuan hari ini. Guru memberi tugas rumah kepada siswa 2. Pertemuan 6 (2 x 45 menit) Materi ajar : Ulangan Harian. a. Pembuka : Persiapan ulangan harian. b. Inti : Pelaksanaan Ulangan Harian (Soal terlampir) c. Penutup : Mengumpulkan hasil ulangan Memberikan tugas rumah kepada siswa untuk pertemuan berikutnya. V. ALAT/BAHAN/SUMBER PEMBELAJARAN : 1. Buku Modul IPA SMK Kls X 2. LKS 3. Lingkungan

IV.

VI.

PENILAIAN : 1. Uji kompetensi kognitif 2. Uji pengetahuan konsep 3. Proses Keseriusan dalam kerja kelompok. Inisiatif individu. Kemampuan siswa dalam berdiskusi CATATAN KEPALA SEKOLAH :

VII.

Pogalan, Mengetahui, Kepala SMK N 1 Pogalan

Januari 2009

Guru mata pelajaran

Drs. H. MASRUKIN Nip. 131 855 907

Kukuh Yuwono Nip. 132 072 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER KODE KOMPETENSI ALIKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR

: : : : : :

SMK NEGERI 1 POGALAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) X / I (GANJIL) A.1 36 X 45 Menit Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh gejala alam biotik.

INDIKATOR

: Hipotesis disusun sebagai solusi terhadap masalah yang telah dirumuskan. Rumusan hipotesis memperlihatkan hubungan antar variable.

I.

TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Siswa dapat menyusun suatu hipotesis sebagai suatu solusi terhadap masalah yang telah dirumuskan.

II. MATERI PEMBELAJARAN : PERUMUSAN HIPOTESIS A. Menyusun Kerangka berpikir. Langkah awal dari metodeilmiah adalah merumuskan masalah, setelah merumuskan masalah langkah selanjutnya adalah mengumpulkan keterangan, baik secara teoristis maupun keterangan dari fakta empiris yang berhubungan dengan permasalahan. Dari rumusan masalah yang telah ada, perlu disusun suatu kerangka berpikir dengan cara sebagai berikut : 1. Datang langsung ke perpustakaan dan mencari buku-buku atau literature yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. 2. Dengan melakukan pengamatan langsung di tempat atau lingkungan sekitar permasalahan dari kajian pustaka dan data empiris sehingga dapat dibuat suatu kerangka berpikir. B. Perumusan Hipotesis Setiap akan melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya akan mempunyai berbagai macam pertanyaan yang kan dicari jawabannya. Setelah menggumpulkan data-data, baik dengan cara teoristis maupun berdasarkan fakta empiris, maka akan timbul jawaban-jawaban yang bersifat sementara. Jawaban yang besifat sementara inilah yang disebut hipotesis. Jadi hipotesis adalah suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang perlu diuji secara empiris. Untuk dapat menyusun suatu hipotesis harus diketahui teori-teori utama yang berkaitan dengan variable yang dipermasalahkan. Hipotesis dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Hipotesis alternatif yaitu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh dari variabel manipulasi terhadap variabel respon. 2. Hipotesis nol yaitu hipotesis yang mnenyatakan tidak adanya pengaruh variabel manipulasi terhadap variabel respon. Ada beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Hipotesis hendaknya menyatakan pertautan antara dua variabel. 2. Hipotesis hendaknya dinyatakan dalam bentuk pernyataan. 3. Hipotesis hendaknya dinyatakan dalam kalimat yang singkat tetapi jelas. 4. Hipotesis hendaknya dapat diuji. Ada beberapa ciri dari suatu hipotesis yang baik, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Hipotesis harus menyatakan suatu hubungan. 2. Hipotesis harus sesuai fakta. 3. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu 4. Hipotesis harus dapat di uji.

5. Hipotesis harus sederhana. 6. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta. III. METODE PEMBELAJARAN : 1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan konsep 2. Strategi Pembelajaran : CTL 3. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning (CL) 4. Teknik Pembelajaran : Ceramah, Diskusi atau Tanya jawab IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN : 1. Pertemuan 7 (2 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya. b. Inti :

Siswa bekerja dalam kelompok mempelajari modul IPA tentang kerangka berpikir. Guru memberikan bimbingan pada kelompok dalam melakukan kegiatan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya. Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang hasilnya bagus.

c. Penutup : Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan. Guru memberikan tugas rumah untuk memepelajari materi untuk pertemuan berikutnya. 2. Pertemuan 8 (2 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya. b. Inti :

Siswa bekerja dalam kelompok mempelajari modul IPA tentang Perumusan masalah. Guru memberikan bimbingan pada kelompok dalam melakukan kegiatan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya. Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang hasilnya bagus.

c. Penutup : Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan latihan soal di LKS

V. SUMBER BELAJAR : 1. Buku Modul IPA untuk SMK kls X 2. LKS IPA untuk SMK kls x 3. Lingkungan VI. PENILAIAN : 1. Uji kompetensi kognitif (soal-soal pilihan ganda) terlampir 2. Uji pengetahuan konsep (saol-soal essai) 3. Proses a. Keseriusan dalam kerja kelompok b. Inisiatif individu c. Kemampuan siswa dalam berdiskusi

VII. Catatan Kepala Sekolah :

Pogalan, Mengetahui, Kepala SMK N 1 Pogalan

Januari 2009

Guru mata pelajaran

Drs. H. MASRUKIN Nip. 131 855 907

Kukuh Yuwono Nip. 132 072 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER KODE KOMPETENSI ALIKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR

: : : : : :

SMK NEGERI 1 POGALAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) X / I (GANJIL) A.1 36 X 45 Menit Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh gejala alam biotik.

INDIKATOR

: Rencana penelitian disusun dengan variabel-variabel (manipulasi, respon dan kontrol) yang diukur, prosedur, cara pengumpulan data dan mengolah data di uraikan dengan jelas.

I.

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menyusun suatu rancangan penelitian dengan variable-variabel yang diuraikan secara jelas.

II. Materi Pembelajaran : A. Rancangan Penelitian Setelah hipotesis disusun, maka langkah selanjutnya adalah menguji kebenaran hipotesis dengan suatu eksperimen. Sebelum melakukan eksperimen perlu dibuat suatu rancangan penelitian berdasarkan dugaan sementara. Eksperimen merupakan salah satu tahap dalam metode ilmiah yang menggunakan langkah-langkah yang sistematis dengan berpikir logis yang sudah standar dan baku. Hal ini penting agar : 1. Peneliti dapat memfokuskan penelitiannya sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. 2. Orang lain dapat menilai bahwa hasil penelitian itu dapat dipercaya atau tidak. 3. Dapat dicek ulang oleh orang lain dengan langkah-langkah yang sama. Sebelum melakukan eksperimen perlu dibuat rancangan penelitian yang berdasarkan pada hipotesis. Suatu eksperimen dinilai layak atau tidak itu ditentukan oleh berikut : 1. Kemampuan peneliti 2. Biaya 3. Waktu Peranan penelitian adalah untuk mendiskripsika, menerangkan, menyusun teori, memprediksi, dan memgendalikan. 1. Mendiskripsikan adalah mengembangkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipermasalahkan. 2. Menerangkan adalah menrangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa. 3. Menyusun teori adalah mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antar kondisi dan peristiwa. 4. Memprediksi yaitu membuat ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai gejala-gejala yang bakal muncul. 5. Mengendalikan adalah melakukan tindakan-tindakan guna mengendalikan gejala-gejala. Penelitian berdasarkan kegunaannya dapat dibedakan menjadi sebagai berikut : Penelitian dasar mencakup pengembangan teori Penelitian terapan, mengkonsentrasikan pada penerapan teori untuk menyelasaian suatu masalah. Penelitian evaluasi, mencakup pengambilan keputusan terhadap kelemahan relatif dari dua atau lebih aksi atau tindakan alternatif. Penelitian pengembangan, diarahkan pada pengembangan dari produk efektif yang dapat digunakan. Penelitian aksi, dikonsentrasikan dengan penyelesaian segera untuk masalah lokal. Berdasarkan metodenya, penelitian dibedakan menjadi :

1. 2. 3. 4. 5.

1. Penelitian sejarah Metode penelitian ini merupakan catatan observasi orang lain yang tidak dapat diulang kembali. Penelitian ini merupakan penyelidikan kritis terhadap keadaan perkembangan serta pengalaman di masa lampau. 2. Penelitian Diskriptif. Metode ini dalam meneliti status kelompok manusia, obyek, kondisi suatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. 3. Penelitian korelasional. Untuk mendeteksi sejauh mana interaksi suatu faktor berkaitan dengan interaksi pada faktor yang lain. 4. Penelitian eksperimen atau sebab akibat. Untuk mengkaji kemungkinan sebab akibat dengan mendasarkan pada pengamatan akibat yang ada. Dalam membuat rancangan penelitian, ada bebrapa langkah yang harus diikuti. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menyusun tujuan penelitian. Perumusan tujuan penelitian, harus mengaju pada rumusan masalah. Tujuan penelitian berguna untuk menrangkan suatu gejala atau menguji suatu hipotesis. 2. Menyusun hipotesis yang akan diuji 3. Menyusun variabel 4. Memilih alat dan bahan yang akan digunakan 5. Menetukan langkah kerja 6. Menetukan populasi atau sampel 7. Menetapkan cara menganalisa data. B. Pengumpulan Data 1. Pengertian Data Data penelitian adalah fajta atau keterangan-keterangan yang yang ingin diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti. Jenis atau kelompok data yang akan diperoleh tergantung kepada sumber data yang ditetapkan. Macam-macam Data a. Menurut cara memperolehnya : 1) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama dan diolah oleh organisasi atau perorangan. 2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh suatu organisasi atau perorangan melalui pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya. b. Menurut sifatnya 1) Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka 2) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. 2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data Faktor faktor yang sangat menentukan agar peneliti memperoleh data yang baik dalam pelaksanaan penelitian sebagai berikut : a. Peneliti harus memahami tujuan penelitian b. Peneliti memusatkan perhatian pada hipotesi atau hal-hal yang perlu dipecahkan dalam penelitian. c. Peneliti harus memahami sampel yang menjadi sumber data. d. Peneliti harus memahami pedoman kerja e. Peneliti harus memahami cara mendokumntasikan data. 3. Cara pengumpulan data Secara garis besar, pemilihan metode dan instrumen pengumpulan data dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut: a. Tujuan penelitian b. Sampel penelitian

c. d. e. f. a.

b.

c.

d.

Lokasi penelitian Biaya dan waktu penelitian Pelaksanaan penelitian Menganalisa data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau metode sebagai berikut : Teknik observasi Teknik observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati langsung di lapangan. Mengamati bukan hanya melihat, melainkan merekam,menghitung, mengukur dan mencatat. Beberapa cara yang biasa dilakukan dalam observasi sebagai berikut : 1. Membuat catatan informal yang digunakan pada waktu mengadakan observasi. 2. Membuat daftar cek, yaitu daftar yang berisi catatan setiap faktor secara sisteamtis. 3. Membuat skala penelitian, yaitu skala yang digunakan untuk menetapkan penilaian secara bertingkat dan untuk mengamati kondisi data secara kualitatif. 4. Mencatat dengan menggunakan alat bantu, misal kamera, perekam suara dll. Teknik wawancara (interview) Wawancara adalah teknik komunikasi langsung antara peneliti dan sampel. Berdasarkan tujuannya, wawancara dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Wawancara survei, bertujuan mencari data suatu populasi tertentu. 2. Wawancara diagnostik, bertujuan mendiagnosis seseorang tentang masalah yang dihadapi. Angket (kuesioner) Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaanyang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Angket dapat disebut sebagai wawancara tertulis karena peneliti tidak perlu harus bertatap muka dengan responden. Namun diperlukan pengertian dan kerja sama dari responden agar mengisi angket secara obyektif. Jenis-jenis pertanyaan pada angket dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Pertenyaan tertutup, yaitu semua pertanyaan yang diajukan sudah ada alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih. 2. Pertanyaan terbuka, yaitu kemungkinan jawaban dari pertanyaan dalam angket tidak ditentukan sehingga responen bebas memberikan jawabannya. Langkah-langkah menyusun angket, yaitu : 1. Menentukan tujuan kuesioner 2. Menetukan variabel yang akan digunakan. 3. Menetukan jenis-jenis bahjan atau jawaban yang diperlukan untuk setiap variabel. 4. Menetukan jenis data yang akan dikumpulkan. Keuntungan teknik angket adalah : 1. Tidak memrlukan hadirnya peneliti karena dapat dikirim melalui pos atau media yang lain. 2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3. Dapt dijawab oleh responden menurut kesempatan dan waktu yang tersedia. 4. Dapat dibuat anonim sehingga responden dapat menjawab secara jujur dan obyektif. 5. Bersifat standar sehingga responden mendapatkan pertanyaan yang sama. Tes. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Jika ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan dievaluasi, tes dibedakan sebagai berikut : 1. Tes kepribadian 2. Tes bakat 3. Tes intelegensi 4. Tes sikap 5. Tes minat 6. Tes prestasi

e. Analisa Media Massa Media massa dapat juga menjadi sumber untuk pengumpulan data, misalnya radio, televisi, koran, majalah dan buletin C. Mengolah Data (Analisa Data) Analisa data merupakan tahap akhir dari mata rantai penelitian. Langkah-langkah analisis data sebagai berikut : 1. Memilah data. Tujuannya untuk memperlancar pelaksanaan langkah selanjutnya. 2. Kontrol kualitas data. Tujuannya untuk memisahkan data yang kosong atau isian data yang tidak konsisten. 3. Mengikhtisarkan data atau mengkategorikan data 4. Menganalisa data. Analisa data dibedakan berdasarkan desain penelitiannya. 5. Visualisasi hasil penelitian. Tujuannya untuk menampilkan data agar diketahui oleh publik. III. Metode Pembalajaran : 1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan konsep 2. Strategi Pembelajaran : CTL 3. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning (CL) 4. Teknik Pembelajaran : Diskusi atau Tanya jawab IV. Kegiatan Pembelajaran : 1. Pertemuan 9 ( 2 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan Inti : Guru bersama siswa membahas soal-soal latihan LKS. Guru mengevaluasi dan mengapresiasi hasil kerja siswa. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mempelajari modul IPA tentang rancangan penelitian Guru memberikan bimbingan pada kelompok dalam melakukan kegiatan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lain menanggapinya. Guru memberikan penjelasan yang menjadi kesulitan siswa. c. Penutup : Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan Guru memberikan tugas rumah siswa untuk mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya. 2. Pertemuan 10 (2 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan inti ; Melanjutkan presentasi dari hasil diskusi kelompok tentang rancangan penelitian. Guru memberikan penjelasan dan keterangan yang menjadi kesulitan siswa. c. Penutup : Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal di LKs. 3. Pertemuan 11 (2x 45 menit) d. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya.

e. Kegiatan inti ; Melanjutkan presentasi dari hasil diskusi kelompok tentang rancangan penelitian. Guru memberikan penjelasan dan keterangan yang menjadi kesulitan siswa. f. Penutup : Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal di LKs dan mempersiapkan diri untuk ulangan harian.

4. Pertemuan 12 (2x 45 menit) Ulangan Harian II a. Pembuka : Persiapan untuk ulangan Harian b. Kegiatan Inti : Mengawasi Pelaksanaan ulangan harian c. Penutup : Mengumpulkan hasil ulangan harian Memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi pertemuan berikutnya.

V. SUMBER BELAJAR : 1. Buku Modul IPA untuk SMK kls X 2. LKS IPA untuk SMK kls x 3. Lingkungan VI. PENILAIAN : 1. Uji kompetensi kognitif (soal-soal pilihan ganda) terlampir 2. Uji pengetahuan konsep (saol-soal essai) 3. Proses a. Keseriusan dalam kerja kelompok b. Inisiatif individu c. Kemampuan siswa dalam berdiskusi VII. Catatan Kepala Sekolah :

Pogalan, Mengetahui, Kepala SMK N 1 Pogalan

Januari 2009

Guru mata pelajaran

Drs. H. MASRUKIN Nip. 131 855 907

Kukuh Yuwono Nip. 132 072 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER KODE KOMPETENSI ALIKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR

: : : : : :

SMK NEGERI 1 POGALAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) X / I (GANJIL) A.1 36 X 45 Menit Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh gejala alam biotik.

INDIKATOR

: Variabel-variabel penelitian diperlakukan dan diukur dengan teliti/akurat, diolah serta kesimpulan yang dibuat sesuai dengan data.

I.

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mengukur variabel-varibel penelitian dengan teliti dan akurat. 2. Siswa dapat membuat laporan penelitian dan mengkomunikasikan hasil serta mempertahankan argumentasi yang sesuai.

II. Materi Pembelajaran : Pelaksanaan dan Laporan Penelitian A. Pelaksanaan Penelitian Ilmiah 1. Melakukan pengamatan Pengamatan atau observasi merupakan kemampuan mendiskripsikan suatu obyek beserta perubahannya atas fakta-fakta yang diperoleh. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan alat indera. Pengamatan dapat juga dilakukan secara tidak langsung dengan menggunkan alat bantu. Obsevasi kualitatif biasanya dengan menggunakan alat indera. Untuk dapat mengetahui bentuk dan wujud kita menggunakan indera penglihatan. Dengan mendengar kita dapat mengenali suara obyek yang ada di sekitar kita. Dengan meraba kita mengetahui kasar halusnya permukaan obyek yang kita amati. Dengan membau kita dapat membedakan aroma obyek yang kita amati dan dengan pengecap kita dapat membedakan rasa dari obyek yang kita amati. Observasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Ada keterbatasan yang dimiliki oleh indera, sehingga kita memerlukan alat bantu dalam mengamati suatu obyek. Alat Dari kegiatan pengamatan yang dilakukan dengan indara ataupun memggunakan alat bantu akan diperoleh gambaran tentang obyek yang kita amati. Dari hasil pengamatan ini dapat dibuat suatu deskripsi atau gambaran ciri-ciri dari suatu obyek dengan benar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan hasil pengamatan adalah sebagai berikut : a. Menampilkan hasil pengamatan dalam bentuk deskripsi. b. Menampilkan hasil pengamatan dalam bentuk data, meliputi sebagai berikut : 1. Gambar 2. Mengukur 3. Menghitung 2. Pengelompokan Biasanya obyek yang diamati dalam suatu penelitian sangat banyak. Setelah melakukan pengamatan, hal yang dilakukan adalah mengelompokkan obyek yang diamati berdasarkan perbedaan dan kesamaan yang diperoleh dalam pengamatan. Pegelompokan ini lebih dikenal

dikenal dengan istilah klasifikasi. Klasifikasi digunakan untuk membantu menyederhanakan obyek agar mudah dipahami dan dimengerti. Observasi digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik suatu obyek dari perbedaan dan kesamaan. Dalam melakukan klasifikasi ada tiga prinsip yaitu sebagai berikut : a. Sistem klasifikasi dirancang sehingga memiliki kegunaan. b. Sistem klasifikasi bersifat tidak tetap serta dapat pula diubah dan disesuaikan dengan kegunaannya. c. Setiap kelompok dapat dikelompokkan lebih dari satu cara sesuai dengan kebutuhan. Klasaifikasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Menyusun klasifikasi biner, yaitu dengan melihat ciri-ciri yang tampak. b. Menyusun klasifikasi bertingkat. Menurut Funk, klasifikasi bertingkat memiliki karakteristik yang khusus yang memungkinkan pengelompokan disusun dengan berbeda sesuai dengan ciri yang dibutuhkan. c. Klasifikasi berseri, dilakukan dengan cara obyek dimasukkan dalam urutan berdasarkan ada tidaknya obyek tersebut menunjukkan ciri-ciri tertentu. Untuk mengelompokkan data-data yang telah diperoleh dari pengamatan, digunakan pasangan sifat-sifat serta ciri-ciri yang menonjol dari obyek tersebut. 3. Penyajian data pengamatan Data yang diperoleh dari hasil pengamatan biasanya diolah terlebih dahulu, baru kemudian disajikan atau ditampilkan. Cara penampilan data tersebut harus mudah dibaca dan dipahami oleh pihak lain. Biasanya data yang diperoleh ditampilkan secara sistematis dan komunikatif. Beberapa tampilan data dapat disajikan dalam bentuk : a. Tabel Tabel adalah bentuk yang paling sederhana dari penyampian data tabel terdiri dari dua bagian yati baris dan kolom. Dari tabel dapat diketahui hubungan antara variabel-varibel yang diamati dari suatu obyek dan dapt dilihat dengan jelas. b. Grafik Grafik adalah bentuk dua dimensi dari dua variabel yang diukur atau yang diamati.grafik terdiri dari dua sumbu yaitu vetikal yang disebut ordinat dan yang horizontal disebut absis. c. Diagram Beberapa macam diagram antara lain : 1) Diagram batang, diagram ini biasanya digunakan untuk membandingkan data dari satu waktu ke waktu yang lain. 2) Digram lingkaran, adalah diagram yang berbentuk lingkaran dan terpotong-potong menjadi beberapa bagan yang berbeda. Selain menggunakan diagram batang dan lingkaran, dapat juga digunakan histogram. 4. Menafsirkan data Penafsiran disebut juga interpretasi. Penafsiran adalah bentuk analisi yang digunakan untuk memberikan keterangan terperinci tentang arti yang sebenarnya dari data yang disajikan di mana data yang disajikan tersebut kurang jelas. 5. Memprakirakan hasi-hasil pengolahan data Memperkirakan sama dengan membuat prediksi dari yang kan dihasilkan dalam penelitian. Prakiran dihasilkan berdasarkan hasil-hasil observasi dan pengukuran yang memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Prakiraan didasarkan pada observasi yang dilakukan dengan cermat mengenai hubungan antara beberapa kejadian. Untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan datang didasarkan pada fakta-fakta dan data yang ada pada masa sekarang ini. Dalam membuat suatu prakiraan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Prakiraan intrapolasi, adalah prakiraan yang didasarkan pada data yang telah terjadi. 2. Prakiraan ekstrapolasi, adlah prakiraan yang didasarkan pada logika di luar data yang ada. 6. Memperbaiki dugaan berdasarkan data di lapangan

Data yang telah diolah dan telah dilakukan analisis kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Kesimpulan tersebut tidak boleh bersifat subyektif tetapi harus berpedoman pada pandangan obyektif. Penarikan kesimpulan didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang dibuat dapat berupa penolakan terhadap hipotesis dan dapat pula yang mendukung hipotesis. B. Penulisan Laporan Ilmiah Suatu penelitian dapat dikatakan menjadi penelitian ilmiah bila hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan ilmiah. Penulisan laporan ilmiah dapat digunakan sebagai media komunikasi antara pembaca dan peneliti. Laporan-loporan hasil penelitian yang berbentuk makalah disusun secara sistematis dan menggunakan kaidah penulisan ilmiah yang disebut karya ilmiah. Secara umum laporan ilmiah dapat dibedakan menjadi berikut : 1. Laporan lengkap atau monograf 2. Artikel penelitian ilmiah 3. Laporan ringkas atau summary report 4. Laporan untuk administrator dan pembuat kebijakan atau policy maker Penulisan laporan ilmiah tersebut biasanya dipublikasikan melalui majalah ilmiah, setelah mendapat persetujuan dari peneliti lain. Penulisan ilmiah biasanya diawali dengan membuat kerangka tulisan yang sering disebut outline. Outline ini biasanya digunakan untuk membantu dalam penulisan laporan ilmiah selanjutnya. Dari outline peneliti dapat melihat apakah semua materi telah masuk atau masih ada materi serta hal-hal yang masih tertinggal. Setelah outline dibuat, kemudian dikembangkan dengan menambah subtopik, bagian, subbagian dll. Ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam pembuatan outline suatu penelitian di antaranya sebagai berikut : 1. Outline dibuat sederhana dengan mengatur topik dalam urutan yang logis dan mudah dibaca. 2. Outline dapat dikembangkan dengan cara mengembangkan judul, subjudul, bagian, subbagian. 3. Outline dapat pula dikembangkan dengan mengatur kembali topik-topik yang ingin dianalisis dengan pengaturan yang lebih efektif dan rasional. 4. Penulisan dapat dimulai dengan menggunakan outline, tabel-tabel, grafik dan data lainnya sebagai pedomen. Secara garis besar suatu laporan penelitian berisi tentang hal-hal sebagai berikut. 1. Bagian awal yang berisi judul, abstrak dan pendahuluan. 2. Bagian inti yang berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, metodologi, hasil diskusi, kesimpulan, dan saran-saran. Berikut ini adalah susunan dari suatu laporan penelitian. 1. Judul Judul berisi kata-kata yang tepat dan padat sehingga dapat memberikan indikasi tentang isi laporan. 2. Kata pengantar Kata pengantar ini berisi tentang tujuan dari penulisan ilmiah, ucapan terima kasih. 3. Abstrak Abstrak berisi ringkasan dari seluruh kegiatan penelitian mulai dari tujuan, tata cara penelitian, serta hasil penelitian, dan kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan penelitian. 4. Daftar isi Daftar isi berisi tentang judul dari masing-masing bab, bagian, subbagian dll. 5. Pendahuluan Dalam pendahuluan ditulis tentang hal-hal yang melatar belakangi pelaksanaan penelitian, masalah dari penelitian, ruang lingkup penelitian, serta alasan-alasan yang mendasari dilakukan penelitian tersebut. Pada pendahuluan ini juga berisi tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian adalah suatu pernyataan tentang suatu hal yang ingin diketahui atau yang diselidiki. Tujuan penelitian dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang jelas dan tegas. 6. Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini berisi teori-teori yang dapat digunakan sebagai dasar dari pelaksanaan penelitian. Teori ini juga dapat menjadi acuan dari penelitian. 7. Pelaksanaan Penelitian Dalam bab ini berisi tentang bahan-bahan yanmg diperlukan dalam penelitian, alat-alat yang dipakai dan berisi tata cara penelitian. 8. Hasil dan Pembahasan Berisi tentang data-data atau penemuan-penemuan yang dihasilkan dalam penelitian, dapat ditunjang dengan menampilkan tabel, grafik,serta gambar-gambar yang mendukung. Selain itu juga berisi penafsira dari penemuan, kesimpulan dan perbandingan antara hasil yang diperoleh dengan penemuan dari peneliti-peneliti sebelumnya. 9. Kesimpulan Dalam bab ini biasanya berisi tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan. 10. Daftar Pustaka Berisi tentang acuan-acuan yang perlu dibaca yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan penelitian. 11. Lampiran Berisi tentang materi yang berupa tabel, grafik, diagram dan dapat pula berupa gambar-gambar yang mendukung hasil penelitian. Dari uraian diatas dapat diketahui susunan serta tata cara pembuatan laporan ilmiah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Laporan penelitian ditulis dengan kalimat yang jelas dan sederhana, jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang. 2. Ditulis dengan menggunakan ejaan yang benar. 3. Kalimat yang digunakan biasanya kalimat aktif. 4. Pada bagian bab, subbab dan gambar-gambar diberi nomor dan disampaikan dengan sistematis. C. Ketrampilan proses Sains Terpadu Dari seluruh uraian diatas, bahwa ketrampilan proses sains dasar sangat diperlukan dalam memecahkan suatu masalah ilmiah. Dalam melakukan penelitian harus dilakukan secara bertahap, mulai dari menyusun kerangka acuan, menyusun proposal sampai melaksanakan penelitian, dan menyusun laporannya. 1. Kerangka Acuan Penelitian Kerangka acuan penelitian berisi tentang pokok-pokok pikiran yang rasional yang mendasari dilakukan suatu penelitian. Kerangka acuan terdiri dari : a. Judul penelitian Judul penelitian berfungsi sebagai nama sekaligus identitas penelitian. Judul penelitian ringkas dan spesifik, cukup jelas untuk memberi gambaran mengenai masalah yang diteliti. b. Latar belakang Menunjukkan suatu konteks maslah yang diteliti serta kepentingan penelitian tersebut. c. Rumusan masalah Merumuskan masalah adalah langkah peneliti yang paling sulit. Penelitian eksperimen perlu memiliki rumusan masalah, sedangkan penelitian pengamatan harus memiliki pertanyaan penelitian. d. Tujuan Penelitian pengamatan bertujuan untuk menguraikan atau mendiskripsikan suatu gejala atau obyek. Tujuan penelitian eksperimen menerangkan suatu gejala atau hipotesis. e. Manfaat penelitian Dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek teoristis yang memiliki sumbangan terhadap ilmu pengetahuan sedangkan aspek praktis mempunyai manfaat penerapannya di masyarakat. 2. Proposal Penelitian Merupakan pengembangan dari kerangka acuan dan disusun berdasarkan kerangka acuan. Proposal penelitian memuat antara lain : a. Identifikasi variabel penelitian

Biasanya mengacu pada rumusan masalah dan variabel yang berpengaruh pada masalah tersebut. b. Tinjauan pustaka Biasanya peneliti dituntut untuk berpikir dekduktif atau menelaah masalah berdasarkan konsep teori yang relevan. Tinjauan pustaka memuat teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalahyang diteliti. c. Hipotesis Tidak semua penelitian memiliki hipotesis. Hipotesis pada umumnya terdapat pada penelitian eksperimen. Penelitian deskriptif dan kualitatif tidak memiliki hipotesis. d. Metode penelitian Pada bagian ini menguraikan bagaimna cara melakukan penelitian tersebut. Metode penelitian dimulai dari menentukan variabel, sampel dan operasional variabel, prosedur pengumpulan data, analisis data. D. Laporan Penelitian Laporan penelitian sangat penting sebagai dokumen juga sebagai alat komunikasi hasil penelitian dengan pihak-pihak lain. Sistematika laporan penelitian ilmiah. BAB I PENDAHULAUAN A. Latar belakang masalah B. Rumusan masalah C. Tujuan penelitian D. Manfaat penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori B. Kajian dan hasil penelitian C. Rumusan hipotesis METODE PENELITIAN A. Variabel dan difinisi operasional variabel B. Rancangan penelitian C. Sasaran penelitian D. Instrumen, alat dan bahan E. Prosedur pelaksanaan penelitian F. Rencana analisis data G. Jadwal penelitian DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data B. Interpretasi data C. Uji hipotesis D. Pembahasan KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran-saran

BAB III

BAB IV

BAB V

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

III. Metode Pembalajaran : 5. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan konsep 6. Strategi Pembelajaran : CTL 7. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning (CL) 8. Teknik Pembelajaran : Diskusi atau Tanya jawab IV. Kegiatan Pembelajaran :

1. Pertemuan 13 ( 2 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan Inti : Siswa bekerja dalam kelompok untuk mempelajari modul IPA tentang pelaksanan penelitian Guru memberikan bimbingan pada kelompok dalam melakukan kegiatan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lain menanggapinya. Guru memberikan penjelasan yang menjadi kesulitan siswa. c. Penutup : Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan Guru memberikan tugas rumah siswa untuk mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya. 2. Pertemuan 14 (2 x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan inti ; Melanjutkan presentasi dari hasil diskusi kelompok tentang pelaksanan penelitian. Guru memberikan penjelasan dan keterangan yang menjadi kesulitan siswa. c. Penutup : Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal di LKs. 3. Pertemuan 15 (2x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan inti ; Siswa bekerja dalam kelompok untuk mempelajari modul IPA tentang laporan penelitian ilmiah Masing-masing kelompok mepresentasikan dari hasil diskusi kelompok tentang laporan penelitian ilmiah. Guru memberikan penjelasan dan keterangan yang menjadi kesulitan siswa. c. Penutup : Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal di LKs dan mempersiapkan diri untuk ulangan harian. 4. Pertemuan 16 (2x 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi/memotivasi siswa. Guru melakukan penyegaran atas materi pertemuan sebelumnya b. Kegiatan Inti : Melanjutkan presentasi hasil diskusi kelompok tentang laporan penelitian ilmiah Guru memberikan penjelasan dan keterangan yang menjadi kesulitan siswa c. Penutup :

Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pertemuan ini Memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan latihan-latihan soal yang ada di lks 5. Pertemuan 17 (2 X 45 menit) a. Pembuka : Apersepsi dan motivasi Persiapan untuk ulangan harian III b. Kegiatan Inti : Pelaksanaan ulangan harian Mengawasi jalannya ulangan harian c. Penutup : Mengumpulkan hasil ulangan harian V. SUMBER BELAJAR : 4. Buku Modul IPA untuk SMK kls X 5. LKS IPA untuk SMK kls x 6. Lingkungan VI. PENILAIAN : 4. Uji kompetensi kognitif (soal-soal pilihan ganda) terlampir 5. Uji pengetahuan konsep (saol-soal essai) 6. Proses d. Keseriusan dalam kerja kelompok e. Inisiatif individu f. Kemampuan siswa dalam berdiskusi VII. Catatan Kepala Sekolah :

Pogalan, Mengetahui, Kepala SMK N 1 Pogalan

Januari 2009

Guru mata pelajaran

Drs. H. MASRUKIN Nip. 131 855 907 LAMPIRAN 1

Kukuh Yuwono Nip. 132 072 001

You might also like