You are on page 1of 6

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN SILABUS DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER

Bagi guru pemula bahkan mungkin mahasiswa keguruan, menyusun silabus adalah hal baru yang sangat sulit untuk dibayangkan wujudnya. Pada materi kuliah untuk pengembangan kurikulum, pastilah diberi materi tentang menyusun silabus. Akan tetapi, tidak sedikit yang mengalami kesulitan pada waktu menyusunnya agar sesuai dengan kebutuhan kurikulum sekarang ini, yaitu kurikulum KTSP atau kurikulum 2006. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan silabus? Agar lebih mudah untuk mendapatkan gambaran tentang silabus, Kenneth Croft (1980) mengadopsi pendapat dari makalah milik McKay tentang silabus. McKay menyatakan bahwa .a syllabus provides a focus for what should be studied, a long with a rasionale for how the content should be selected and ordered. Dengan kata lain, sebuah silabus memberikan fokus mengenai apa yang harus dipelajari, serta penjelasan mengenai bagaimana konten harus dipilih dan disusun. Jadi apabila seorang pengajar akan memberikan materi pembelajaran atau melaksanakan kegiatan belajar mengajar, maka harus mempersiapkan silabus agar dapat memberikan alur yang jelas dan pasti bagi peserta didik tentang materi yang diberikan beserta kemampuan yang harus dicapai. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses menyatakan bahwa silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi pembelajaran/tema pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Perkembangan silabus yang baru, harus memasukkan unsur pendidikan karakter di dalamnya, serta direncanakan untuk dimasukkan sebagai nilai-nilai perilaku yang harus ditanamkan kepada siswa. Mengapa nilai-nilai perilaku? Karena karakter sendiri berarti nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Menurut Koesoema (2007) dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Karakter, memberikan gambaran tentang karakter sebagai berikut: Disini, istilah karakter dianggap sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.

Pendidikan karakter berarti suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga manjadi insan kamil (sempurna). Kaitannya dengan penyusunan silabus, pendidikan karakter atau penanaman nilai-nilai tersebut semakin diperjelas dalam bagian isi silabus. Seperti yang telah diungkapkan oleh Koesoema tentang makna karakter yang dianggap sama dengan kepribadian, maka pendidikan karakter hampir sama pula dengan mengajarkan kepribadian. Langkah-langkah menyusun silabus adalah sebagai berikut:
1. Petakan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) 2. Pilihlah dan tentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dengan mengacu atau menggunakan sumber belajar 3. Merancang kegiatan pembelajaran dengan mengggunakan metode pembelajaran yang sudah banyak digunakan. Buatlah kegiatan pembelajaran tersebut semenarik

mungkin dan dapat memotivasi siswa untuk siap belajar.


4. Tentukan indikator pencapaian agar lebih mudah merancang penilaiannya. 5. Susunlah penilaian dengan menyertakan teknik yang digunakan, bentuk instrumen, dan berikan contoh soal.

6. Alokasikan waktu kegiatan pembelajaran. Sesuaikan dengan materi yang akan diberikan.
7. Masukkan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku yang digunakan, CD, kaset, atau website. 8. Dan terakhir tentukan nilai karakter apa yang harus ditanamkan melalui materi yang diberikan tersebut.

Contoh silabus dengan pendidikan karakter:

Silabus Berkarakter Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran : SMP : VII/1 : Bahasa Inggris

Standar Kompetensi : 6. Menulis Kompetensi Dasar : 6.1 Mengungkapkan makna gagasan dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan

berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat

Kompetensi Dasar

Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Sumber Nilai Karakter Belajar

6.1.Mengungka pkan makna gagasan dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat

Teks fungsional pendek berbentuk:

1. Membaca contoh teks fungsional pendek berupa notices yang ada di lingkungan kelas / sekolah. Notices yang

berkaitan lingkungan kelas dan sekolah.

1. Mengung Tes LisanProduk tulisan 1. What do the kapkan following makna dan Tulis 2 X 40 notices mean? atau minutes maksud - Keep this class notices clean. yang dipajank - Be on time. an. 2. Mengklas ifikasikan notices berdasar kan tempat yang sering dijumpai. 3. Menulis notices berdasar kan tempatn ya.

Notices di lingkungan sekitar .

Seperti :

2. Dalam kelompok kecil, menjawab pertanyaanpertanyaan pemahaman makna dan maksud notices yang dipajankan.

- Keep off the grass. - No Littering. - Put the rubbish into the rubbish bin. - Keep silent. - Put the book on the right place. - Pray before doing anything. - Dont be late. - Dont make a noise. - No Smoking. - Dont spit on the floor.

Notices dari internet, buku, dll.

Kerjasama Disiplin Peduli lingkungan. Hidup sehat. Iman dan taqwa. Kesantunan.

- Keep this class clean. 3. Mengidentifikasi dan - Be on time. - Keep off the grass. - No Littering.
mengklasifikasikan notices berdasarkan tempat yang sering dijumpai.

4. Secara berpasangan, siswa menulis - Put the beberapa notices rubbish into yang relevan the rubbish berdasarkan bin. tempatnya.

- Keep silent. - Put the book 5. Secara individu,

on the right place. - Pray before doing anything. - Dont be late. - Dont make a noise. - No Smoking. - Dont spit on the floor. - Say No to Drugs. - No Bullying. - Dont anything on the tables.

menulis notices untuk ditempel di tempat yang relevan (dikompetisikan).

- Say No to Drugs. - No Bullying. - Dont anything on the tables.

2. Classify those notices based on the places you frequently find.

3. In pairs, write at least 5 notices and the places.

4. Individually, write at least 5 notices and state the places. Write as best as possible in font and colours.

Daftar Pustaka: Croft, Kenneth. 1980. Readings on English as a Second Language. Boston: Little Brown Company

Koesoema, Doni A. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo ___________. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP ___________.2010. Materi Pelatihan Pendidikan Karakter.

You might also like