You are on page 1of 51

BAB I

PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini komputer sangat pesat pekembangannya dan memiliki peran
yang strategis pada bidang komunikasi, transportasi, industri dan pendidikan. Komputer
sangat membantu untuk proses administrasi disetiap instansi, baik instansi pemerintah atau
pun instansi swasta. Pada dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi komputer memiliki
peran yang sangat penting yaitu sebagai alat bantu yang digunakan untuk beberapa aktivitas
pendidikan diantaranya adalah sebagai alat bantu yang digunakan untuk proses administrasi
dan alat bantu teknis untuk perkuliahan. Apalagi dewasa ini komputer telah didukung oleh
soItware yang membantu kegiatan-kegiatan diperkuliahan khususnya Jurusan Teknik
InIormatika. Selain sebagai penuniang perkuliahan soItware iuga digunakan oleh banyak
instansi yang terkait didalamnya. Dalam setiap pembuatan soItware ada tingkatan-tingkatan
pembuatan, sehimgga makin kesini soItware-soItware makin berkembang dan hampir
mendekati sempurna.
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Diati Bandung adalah salah satu
unsur akademik yang meniadikan mahasiswanya meniadi orang yang ahli dibidang
perkuliahan yang diambilnya. Oleh karena itu matakuliah yang disaiikan kepada mahasiswa
benar-benar materi yang dibutuhkan oleh seorang yang belaiar di Iakultas Sains dan
Teknologi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat transaksi-transaksi yang teriadi di
sebuah konter handphone dalam transaksi itu kita melihat pembayaran dan penyerahan uang
maupun barang tidak dilakukan dengan komputer atau bisa disebut manualisasi, agar
menambah akurasi data dan meminimalkan kesalahan dalam pembuatan transaksi maka
sistem yang lama (manualisasi) perlu diganti dengan sistem yang terkomputerisasi. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan dan memaksimalkan kineria serta akurasi dari sebuah
transaksi. Ada beberapa kelemahan yang teriadi ketika melakukan transaksi diantarnya
adalah pertama, Sistem transaksi handphone yang masih bersiIat manual, sehingga
memungkinkan teriadinya kesalahan dalam proses transaksi diantaranya adalah ada beberapa
barang yang habis dibeli tetapi uangnya tidak ada atau kita lebih memberikan kembalian.
Kedua. Pengecekan kesalahan dilakukan setelah transaksi itu selesai dilaksanakan. Masalah
akan muncul ketika ditemukan adanya kekurangan uang atau barang, teriadi kesalahan
transaksi akan menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik meniadikan permasalahan diatas
sebagai tema dari Tugas Akhir Semester dengan iudul "Sistem Penjualan Handphone ".

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan dan penelitian ada beberapa permasalahan yang bisa di
identiIikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pembuatan perangkat lunak ini dibuat agar dapat digunakan dan
membantu menyelesaikan masalah ?
2. Modul-modul apa saia yang harus ada dan yang digunakan untuk pembuatan
perangkat lunak Sistem Peniualan Handphone ?
3. Siapa saia yang akan menggunakan perangkat lunak Sistem Peniualan Handphone?
4. Hak apa saia yang dimiliki oleh pengguna perangkat lunak Sistem Peniualan
Handphone?
5. Bagaimana 4utput yang dihasilkan oleh perangkat lunak Sistem Peniualan
Handphone?

1.3.Tujuan dan Kegunaan
1.3.1. Tuiuan
Terdapat beberapa tuiuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir
Semester ini. Beberapa tuiuan tersebut diantaranya adalah :
Membuat perangkat lunak Sistem Peniualan Handphone untuk mengoptimalkan
proses transaksi peniualan dan pembelian barang, pendataan barang, pendataan
pemasok, dll.
Memudahkan pembuatan dokumentasi tentang sistem transaksi.
Meniaga keamanan dokumen.
Meminimalkan kesalahan dan meningkatkan akurasi dalam transaksi.

1.3.2. Kegunaan
Terdapat beberapa kegunaan yang didapat oleh mahasiswa dan pemakai perangkat
lunak khususnya pemilik konter dalam pembuatan perangkat lunak maupun dalam penulisan
Tugas Akhir Semester ini. Kegunaannya adalah:

a. Bagi Mahasiswa
Kegunaan yang didapatkan oleh mahasiswa dalam pembuatan Tugas Akhir
Semester adalah:
Mahasiswa dapat mengimplementasikan dan mengaplikasikan segenap
ilmu yang didapat selama kuliah.
Dapat memahami persoalan lebih mendalam terutama dalam pembuatan
perangkat lunak.
Memahami lebih laniut operasi basisdata dan program yang dipakai untuk
membangun perangkat lunak.
b. Bagi pemakai perangkat lunak
Kegunaan yang didapatkan dalam pemakai perangkat lunak pembuatan
Tugas Akhir Semester ini adalah:
Memudahkan sistem transaksi karena prosesnya sudah terkomputerisasi.
Mengurangi dan meminimalisir kesalahan dalam perhitungan pembayaran
karena sudah menggunakan perangkat lunak yang dibangun atau
diciptakan khusus untuk sistem peniualan.
Mengoptimalkan dan mengeIektiIkan iual beli.

1.4.Batasan Masalah
#uang lingkup yang membatasi permasalahan yang akan dibahas pada Tugas Akhir
Semester ini antara lain :
1. Untuk proses studi kasus akan dibatasi sampai proses pembayaran dan
pengecekan barang.
2. Membahas proses tentang relasi database dengan perangkat lunak yang ingin
digunakan.
3. Pembahasan yang dilakukan sampai proses administrasi peniualan handphone
pada pembuatan program, dan akan dianalisa kekurangan sampai perangkat lunak
dapat digunakan.
4. Perangkat lunak ini melakukan proses transaksi dalam ruang lingkup konter
khususnya peniualan handphone.
5. Perangkat lunak yang akan digunakan adalah Visual Basic 6.0 yang bersiIat
standalone, dan
6. Database yang digunakan adalah MicrosoIt Acsess.

1.5.Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak
Proses pengembangan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembuatan sistem transaksi
handphone adalah Model WaterIall, dengan gambaran sebagai berikut:














1.6.aktu dan Tempat
Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soItware ini ialah ketika diberikan tugas ini sampai
akhir semester atau sebelum uiian akhir Semester (UAS), adapun tempat yang digunakan adalah
dilingkungan kosan saya sendiri yang terdapat di Jln. Desa Cipadung gang Wira.

1adwal pembuatan laporan Tugas Akhir Semester
1enis Kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sistem enginering

Analisis
Design
Coding

Testy

Mantenece






SlsLem enalnerlna
Anallsls
ueslan
Codlna
1esLv
ManLenece
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendeIinisikan sistem, yaitu :
a. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendeIinisikan
sistem sebagai iaringan prosedur, metode, dan cara keria yang saling berinteraksi dan
dilakukan untuk pencapaian suatu tuiuan tertentu.
b. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem, mendeIinisikan
sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun Iisik yang saling berinteraksi untuk
mencapai tuiuan tertentu.
Kedua deIinisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan. Yang berbeda
hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada hakekatnya setiap
komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tuiuan tertentu
harus melakukan seiumlah prosedur, metode, dan cara keria yang iuga saling berinteraksi.
Beberapa karakteristik sistem inIormasi adalah sasaran, sumber daya, iaringan komunikasi,
konversi data, masukan data, keluaran inIormasi, dan pengguna-pengguna inIormasi.

2.1.1 Sasaran
Setiap sistem berupaya mencapai satu atau lebih sasaran : artinya, sasaran merupakan
kekuatan pemotivasi yang mengarahkan suatu sistem.

2.1.2 Masukan Proses Keluaran
Masukan terdiri dari semua arus berwuiud (tangible) yang masuk ke dalam sistem di
samping iuga dampak tak berwuiud (intangible) terhadap sistem. Keluaran terdiri dari semua
arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri dari metode yang digunakan untuk mengubah
masukan meniadi keluaran. Mekanisme keria dalam suatu sistem diielaskan dalam gambar
berikut :

Gambar 2.1 Mekanisme Keria Sistem
Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten masukan meniadi keluaran.
2.1.3 Lingkungan
Setiap sistem (barangkali kecuali sistem iagad raya) secara Iisik terbatas. Alam yang
terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan sistem. Suatu batas sistem memisahkan
sistem itu dengan lingkungannya. Walaupun batas-batas sistem tertentu tidak kelihatan dan
mungkin sukar ditetapkan secara pasti, setiap sistem pasti dibatasi oleh batas-batas tertentu.

2.1.4 Saling Kebergantungan
Setiap sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki subsistem-subsistem
yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem lain
yang lebih besar. Hubungan antara subsistem dengan sistem dan dengan supersistem dinamai
hirarki sistem.

2.1.5 Jaringan Keria Sistem
Jaringan keria sistem menggambarkan macam saling kebergantungan yang lain.
Jaringan keria (3etw4rk) terbentuk bilamana sebuah sistem digabungkan dengan sistem lain
yang tingkat hirarkinya sama. Sistem-sistem yang membentuk iaringan keria berinteraksi satu
sama lain melalui penghubung (kopling/c4upli3) atau batas bersama (8ared b4u3darie8)
yang dinamakan antarmuka (i3terface8). Antarmuka ini memungkinkan sumber daya
mengalir di antara sistem-sistem yang berinteraksi.
Subsistem-subsistem yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal iuga
membentuk iaringan keria, karena mereka saling berhubungan. Sumber daya mengalir di
antara subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu subsistem meniadi masukan bagi
subsistem lain yang berantarmuka.
Konsep saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem inIormasi. Konsep
ini mengingatkan analis bahwa sebuah sistem atau subsistem tidak boleh dilihat secara
terpisah dari sistem atau subsistem lain yang terkait dengannya. Konsep ini iuga mengatakan
bahwa analis dapat berpindah ke tingkat sistem yang lebih rendah hirarkinya guna
menyempitkan cakupan analisis.

2.1.6 Kendala
Setiap sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern yang
menentukan konIigurasi atau kemampuan sistem. Batas / b4u3darv sistem, misalnya,
merupakan kendala Iisik yang menentukan ukuran dan bentuk sistem. Dalam beberapa
keadaan kendala dapat dihilangkan atau dikurangi. Cara yang biasa digunakan untuk
engurangi kendala yang mempengaruhi operasi dikenal dengan dekopling (dec4upli3).

2.1.7 Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem
Pengendalian dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena Iaktor inilah yang
meniiwai ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan sekaligus iuga merupakan
maniIestasi nyata dari tiap sistem. Sistem-sistem dibentuk secara langsung atau tidak, untuk
melakukan pengendalian, misal :
Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dalam masing-
masing yuridiksinya.
Sistem kardiovaskuler bertanggung iawab untuk mengontrol aliran darah dan
pendistribusian oksigen dalam tubuh.
Pengendalian bisa berarti menciptakan atau memelihari nilai atau karakteristik suatu
variabel agar selalu berada dalam batas yang telah ditentukan. Melakukan pengendalian
berarti menyebabkan segala sesuatu berialan sesuai keinginan atau rencana sehingga suatu
tuiuan akhir bisa tercapai. Setiap sistem harus mengatur subsistem-subsistemnya agar dapat
mencapai sasaran. Pengendalian adalah proses regulasi (pengaturan) yang dilakukan sistem
untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari rangkaian langkah menuiu sasaran yang
diinginkan. Pengendalian anggaran, pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan
pengendalian sediaan, merupakan proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan
perusahaan.
Pengendalian yang eIektiI tergantung pada umpan balik. Melalui umpan balik, keluaran
sistem dukur terhadap standar untuk menentukan penyimpangan, yang kemudian dikoreksi
dengan mengubah masukan atau proses. Pengendalian yang eIektiI dalam konteks suatu
sistem iuga ditegaskan dengan kaidah keragaman keperalihan (law 4f requi8ite Jarietv).
Menurut kaidah ini, sistem yang baik harus memiliki satu atau lebih mekanisme atau variasi
pengendalian untuk menanggulangi setiap kemungkinan keadaan lepas kendali.


2.2 Konsep Dasar Informasi
InIormasi dibutuhkan oleh manaiemen untuk menghindari proses enthropi. Proses
enthropi adalah proses berakhirnya keberadaan suatu sistem manaiemen yang didahului
kondisi tanpa pola dan tidak menentu. InIormasi adalah hasil pengolahan data yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data sebagai bahan baku inIormasi adalah
gambaran keiadian yang berwuiud karakter, angka, atau simbol tertentu yang memiliki arti.

2.2.1 Siklus InIormasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicara banyak,
sehingga perlu diolah lebih laniut. Data yang diolah melalui suatu model meniadi inIormasi,
penerima kemudian menerima inIormasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan lain yang akan membuat seiumlah data
kembali. Data yang ditangkap dianggap sebagai input, diproses kembali melalui model dan
seterusnya membentuk suatu siklus. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, ("InIormation
Systems Theory and Practice", John Wiley and Sons, New York 1986) siklus ini disebut
dengan Siklus InIormasi (3f4rmati43 Cvcle) atau Siklus Pengolahan Data ( Data Pr4ce88i3
Cvcle).

Gambar 2.2 Siklus inIormasi

2.2.2 Kualitas InIormasi
Agar inIormasi dapat mempunyai manIaat dalam proses pengambilan keputusan,
inIormasi harus mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas inIormasi adalah :
Akurat : yang berarti inIormasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
Tepat waktu : yang berarti inIormasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat.
Mahalnya nilai inIormasi saat ini adalah karena harus cepatnya inIormasi tersebut didapatkan,
sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
#elevan : yang berarti inIormasi harus mempunyai manIaat bagi pihak yang menerimanya.
2.2.3 Konsep Umpan Balik InIormasi
Konsep umpan balik inIormasi menielaskan perihal pencarian sasaran dan saling
mempengaruhi antar bagian sistem yang mengkoreksi dengan sendirinya. Pada dasarnya
konsep umpan balik ini berkaitan dengan cara inIormasi digunakan untuk maksud
pengendalian. Pengendalian sebagai konsepsi inti sistem sangat membutuhkan umpan balik
inIormasi. InIormasi tentang mekanisme sistem atau input sistem iika perlu, untuk meniaga
agar sistem bekeria sesuai dengan rencana pencapaian sistem.
2.2.4 Pendekatan Sistem Dalam Pertukaran InIormasi
Pendekatan sistem adalah suatu gagasan yang bersumber pada paham sinergistik yang
menyatakan bahwa total keluaran suatu organisasi dapat ditingkatkan iika bagian-bagian
komponennya dapat diintegrasikan. Penerapan konsep umpan balik inIormasi, yang iuga
merupakan pengertian dasar pendekatan sistem, selaras dengan paham sinergistik.
Pada masa lalu, eIektivitas organisasi bisnis berada di bawah titip optimum kaarena
terhambatnya komunikasi, yang dapat disebabkan oleh birokrasi atau ketiadaan teknologi.
Dewasa ini ketika kemaiuan teknologi yang semakin pesat menyebabkan umur hidup relatiI
bertambah pendek, organisasi bisnis mulai membutuhkan suatu sistem yang bisa
mengintegrasikan bagian atau sub sistem yang ada, melalui pertukaran inIormasi agar tetap
hidup.
Pendekatan sistem diperlukan untuk mengubah mekanisme pertukaran inIormasi antara
setiap bagian sistem yang terhubungkan melalui ialur kewenangan klasik, agar meniadi
hubungan inIormasi antar setiap bagian sistem secara terintegrasi.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa inIormasi merupakan hal yang sangat penting bagi manaiemen
dalam pengambilan keputusan. InIormasi diperoleh dari sistem inIormasi (i3f4rmati43
8v8tem8) atau disebut iuga pr4ce88i3 8v8tem8 atau i3f4rmati43 pr4ce88i3 8v8tem8 atau
i3f4rmati43e3erati3 8v8tem8. Menurut #obert K. Leitch dan K. #oscoe Davis,
("Accounting InIormation Systems", Prentice-Hall, New Jersey, 1983) hal 6 Sistem InIormasi
adalah : Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersiIat manaierial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.



K4mp43e3 Si8tem 3f4rma8i
John Burch dan Gary Grudnitski, ("InIormation Systems Theory and Practice", John
Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan bahwa sistem inIormasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebutnya sebagai blok bangunan (bl4ck buildi3).
l4ck buildi3 ini kemudian dibagi meniadi :
1. Blok masukan (i3put bl4ck)
2. Blok model (m4del bl4ck)
3. Blok keluaran (4utput bl4ck)
4. Blok teknologi (tec34l4v bl4ck)
5. Blok basis data (data ba8e bl4ck)
6. Blok kendali (c43tr4l8 bl4ck)

Gambar 2.3 Blok Bangunan


2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Dalam organisasi bisnis, harus ada hubungan timbal balik dan keterkaitan yang erat
antara setiap Iungsi manaiemen dengan setiap teknik maneiemen agar kondisi sinergi bisa
tercapai. Fungsi manaiemen menielaskan apa yang dilakukan dan bagaimana mengendalikan
sumber daya agar tuiuan bisa dicapai dari dalam melakukan hal ini bersandar pada
pengetahuan teknik manaiemen. Untuk mewuiudkan keterkaitan antara setiap Iungsi
manaiemen dengan setiap teknik manaiemen, dibutuhkan sistem inIormasi manaiemen yang
akan melingkupi seluruh Iungsi dan teknik manaiemen. Sistem InIormasi Manaiemen ini
bertugas mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data untuk akhirnya menyaiikan
inIormasi kepada semua tingkatan manaiemen berkaitan dengan Iungsi manaiemen dalam
pengelolaan sumber daya. Sistem inIormasi manaiemen bertuiuan menuniang proses
pengambilan keputusan dalam melaksanakan Iungsi manaiemen pada berbagai tingkatan
manaiemen, dengan mewuiudkan hubungan timbal balik dan keterkaitan inIormasi antar
bagian organisasi sehingga sinergi organisasi dapat tercapai.
Gregory M. Scott, ("Prcinciples oI Management InIormation Systems", McGraw-Hill,
New York, 1986) mengemukakan pengertian Sistem InIormasi Manaiemen adalah sebagai
berikut: Sistem InIormasi Manaiemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem
inIormasi yang menyediakan inIromasi baik untuk kebutuhan manaierial maupun kebutuhan
operasi.
Sedangkan Barry E. Cushing, ("Accounting InIormation Systems and Bussiness
Organizations", Addison Wesley Publishing Company, Philippines, 1974) mengemukakan
pengertian Sistem InIormasi Manaiemen adalah sebagai berikut: Sistem InIormasi
Manaiemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu
organisasiyang bertanggung iawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan
inIormasi yang berguna untuk semua tingkatan manaiemen dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.
Menurut Frederick H. Wu, ("Accounting InIormation Systems Theory and Practice",
(International Student Edition: Tokyo: McGraw-Hill Japan, 1984), pengertian Sistem
InIormasi Manaiemen adalah: Kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan inIormasi
untuk mendukung manaiemen.
Menurut Gordon B. Davis, ("Management InIormation Systems: Conceptual Foundations,
Structures and Development", International Student Edition, McGraw-Hill, Kogakusha,
1974) Sistem InIormasi Manaiemen adalah: Sistem manusia/mesin yang menyediakan
inIormasi untuk mendukung operasi, manaiemen dan Iungsi pengambilan keputusan dari
suatu organisasi.
Menurut #aymond McLeod, Jr., ("Sistem InIormasi Manaiemen: Studi Sistem InIormasi
Berbasis Komputer", PT. Prenhallindo, Jakarta, ---- ) hal. 30 menyatakan pengertian Sistem
InIormasi Manaiemen sebagai berikut: Sistem InIormasi Manaiemen adalah suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan inIormasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
sistem serupa Model Sistem InIormasi Manaiemen menurut #aymond McLeod, Jr. ini dapat
digambarkan modelnya sebagai berikut :

Gambar 2.4 Model Sistem InIormasi Manaiemen #aymond McLeod, Jr.

Pera3a3 Si8tem 3f4rma8i dalam Pr48e8 Ma3aieme3
Peranan sistem inIormasi dalam kegiatan manaiemen adalah menyediakan inIormasi
untuk menuniang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manaiemen. InIormasi yang
dipakai untuk membantu pengambilan keputusan dilihat dari asalnya, datang dari luar
organisasi (eksternal). Tugas sistem inIormasi adalah menyediakan inIormasi yang bersiIat
internal. Agar inIormasi yang dihasilkan sistem inIormasi lebih mengena dan berguna bagi
manaiemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan inIormasi bagi setiap
tingkatan manaiemen. Untuk maksud ini harus dimengerti dulu mengenai kegiatan dan tipe
keputusan yang diambil dalam tiap-tiap tingkatan manaiemen.

Si8tem 3f4rma8i da3 Keiata3 Ma3aieme3
Ada 3 tingkatan manaiemen, yaitu manaiemen tingkat atas, menengah, dan bawah.
Masing-masing tingkatan mempunyai tingkatan yang berbeda dan karena itu pengelolaan
inIormasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan iuga berbeda. Pembagian kegiatan
manaiemen menurut tingkatannya adalah sebagai berikut :
Perencanaan strategis, adalah kegiatan manaiemen tingkat atas, yang berupa
penetapan tuiuan dan penentuan strategi serta kebiiaksanaan yang dibutuhkan untuk
pencapaian tuiuan. Pengambilan keputusan dalam perencanaan strategis banyak
dipengaruhi kondisi lingkungan yang dinamis dan serba tak pasti sehingga inIormasi
yang dibutuhkan banyak berupa ringkasan dan bersiIat eksternal. Sistem inIormasi
hanya dapat memberikan inIormasi untuk menuniang pembuatan keputusan.
InIormasi yang diperlukan tidak mempunyai tingkat akurasi yang tinggi dan
seringkali bukan berupa Iakta, tetapi hanya perkiraan saia. Pengalaman dan intuisi
banyak berperan dalam pengambilan keputusan.
Pengendalian manaiemen, adalah kegiatan manaiemen tingkat menengah yang
dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi telah melaksanakan kebiiakan yang
telah ditetapkan untuk mencapai tuiuan organisasi. Pengendalian manaiemen ini
dilakukan antara lain dengan menentukan tindakan dan memIormulasikan aturan
baru untuk kegiatan operasional, mengalokasikan sumber daya dan mengukur
kineria. InIormasi yang dibutuhkan pengendalian manaiemen berupa laporan-
laporan dari pusat pertanggungiawaban yang dilakukan secara terkoordinasi. Dari
laporan-laporan ini dibuat suatu analisa untuk membandingkan kineria
sesungguhnya dengan rencananya. Berdasarkan analisa itu, manaiemen membuat
keputusan-keputusan, misalnya pembuatan sistem operasi baru, pembuatan
anggaran, dan lain-lain.
Pengendalian operasional, merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa tindakan-
tindakan operasional telah diialankan dengan eIisien dan eIektiI. Pengendalian
operasional merupakan penerapan keputusan yang telah dihasilkan oleh tingkatan
pengendalian manaiemen dan menghasilkan inIormasi hasil pelaksanaan tindakan,
menghasilkan inIormasi hasil pelaksanaan tindakan, pengalokasian sumber daya,
dan pengukuran kineria. InIormasi yang dibutuhkan harus mempunyai tingkat
ketepatan tinggi dan bersiIat sangat baru. Sistem inIormasi pada tingkatan ini bisa
disebut menghasilkan keputusan karena keputusan yang dibuat seringkali berulang
rutin dan terstruktur sehingga kebanyakan bisa diotomatisasikan atau diprogramkan.
Karakteristik inIormasi yang dibutuhkan oleh setiap tingkatan manaiemen dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 2.1 Karakteristik inIormasi untuk setiap tingkatan manaiemen
Karakteristik
Informasi
Pengendalian
Operasional
Pengendalian
Manajemen
Perencanaan
Strategis
Sumber Internal ---------~ Eksternal
Ruang Lingkup Sempit ---------~ Sangat Luas
Kedetailan Sangat detail ---------~ Kurang detail
aktu Lampau ---------~ Masa depan
Umur Data Sangat baru ---------~ Lama
Ketelitian Tinggi ---------~ #endah
Frekuensi Sering ---------~ Jarang

2.5 Sistem Informasi dan Tipe Keputusan Manajemen
Secara garis besar ada 2 tipe keputusan yang dibuat oleh manaiemen, yaitu keputusan
yang terstruktur dan keputusan yang tidak terstruktur.
- Keputusan terstruktur, kebanyakan adalah keputusan yang repetitiI, rutin, memiliki
prosedur dan inIormasi yang ielas dan karenanya dapat diprogramkan.
- Keputusan tidak terstruktur, adalah keputusan yang tidak memiliki data masukan dan
prosedur yang ielas karena iarang dilakukan sehingga tidak perlu dipersiapkan secara
khusus, dan karena itu keputusan ini tidak dapat diprogramkan.
Istilah "diprogramkan", yang diambil dari istilah komputer, menielaskan tentang
tersedianya proses pemecahan yang otomatis pada suatu masalah. Program adalah
serangkaian instruksi untuk melaksanakan sebuat tindakan. Karena hanya ada sedikit
sekali persoalan yang dapat dipecahkan secara otomatis, berarti hanya sedikit pula
keputusan pada semua tingkatan manaiemen berdasarkan inIormasi yang tersedia. Bila
keputusan tidak dapat diotomatisasikan melalui desain sistem inIormasi ini, maka tuiuan
sistem inIormasi tersebut berubah meniadi sistem inIormasi untuk meningkatkan
kemampuan manaiemen dalam mengambil suatu keputusan.
2.6 Sistem Informasi dan Pemakaian Komputer
Sebenarnya sistem inIormasi telah ada seiak dulu, yang baru pada saat ini adalah
komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik sistem inIormasi manaiemen telah ada
untuk memberi manaier sistem inIormasi yang memungkinkan mereka merencanakan serta
mengendalikan operasi.
Pada saat ini, ketika segala urusan yang berkaitan pemakaian inIormasi sudah semakin
rumit dan kompleks, maka mutlak diperlukan bantuan komputer. Ada 6 karakteristik
komputer sebagai pengolah inIormasi sebagai alasan tepat dalam pemakaian komputer, yaitu:
Kecepatan. Dalam distribusi inIormasi dan pengolahan data, Iaktor kecepatan sangat
dibutuhkan oleh manaiemen.
Kapasitas. Volume data yang sangat besar bisa diolah dengan cepat.
#epetitiI. Dalam pengolahan data yang memiliki prosedur sama, pengolahan dengan
komputer akan memakan waktu yang singkat.
Input yang pasti. Komputer membutuhkan input yang pasti, karenanya intuisi dan
pertimbangan bukanlah merupakan atribut mesin.
Output yang akurat. Hasil yang sangat akurat bisa diperoleh dan hal ini tidak
terpengaruh oleh kebosanan dan kelelahan.
Dalam sistem manaiemen modern, sebenarnya tidak perlu lagi dipermasalahkan tentang
perlu tidaknya pemakaian komputer dalam sistem inIormasi. Yang meniadi masalah
seharusnya adalah menentukan bagian mana yang tidak atau menentukan sampai seiauh mana
pemrosesan inIormasi harus dikomputerisasi. Yang perlu dipikirkan adalah, bahwa meskipun
komputer hanyalah sebuah alat untuk mengolah data tetapi banyak orang dari pihak
manaiemen yang memandangnya sebagai elemen sentral sistem inIormasi. Sikap ini
cenderung terlalu menyaniung dan bahkan akan mengganggu peran komputer yang
sesungguhnya. Peran sebenarnya dari komputer adalah menyaiikan inIormasi untuk
pengambilan keputusan dan perencanaan serta pengendalian operasi.

2.7 Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah
perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa
pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh MicrosoIt seiak tahun 1991, merupakan
pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (ei33er8 Allpurp48e
Svmb4lic 38tructi43 C4de) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu
Devel4pme3t T44l yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya
yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa
pemrograman komputer yang mendukung obiect (Obiect Orie3ted Pr4rammi3 OOP).
Dalam pemrograman berbasis obyek (OOP), anda perlu memahami istilah obiect, property,
method dan event sebagai berikut :
Object : komponen di dalam sebuah program
Property : karakteristik yang dimiliki obiect
Method : aksi yang dapat dilakukan oleh obiect
Event : keiadian yang dapat dialami oleh obiect
Sebagai ilustrasi anda dapat menganggap sebuah mobil sebagai obyek yang memiliki property,
method dan event. Perhatikan gambar berikut :

Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya anda membuat Iorm, maka Iorm tersebut
memiliki property, method, dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain seperti Delphi daan
Java, VB iuga bersiIat event driven progamming. Artinya anda dapat menyisipkan kode program pada
event yang dimiliki suatu obyek.
Ketika seorang u8er (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer
memintanya untuk memberikan inIormasi. InIormasi ini kemudian disimpan atau diolah oleh
komputer. InIormasi inilah yang disebut dengan DATA.

Visual Basic 6 mengenal beberapa type data, antara lain :
String adalah type data untuk teks (huruI, angka dan tanda baca).
Integer adalah type data untuk angka bulat.
Single adalah type data untuk angka pecahan.
urrency adalah type data untuk angka mata uang.
Date adalah type data untuk tanggal dan iam.
Boolean adalah type data yang bernilai T#UE atau FALSE.

Data yang disimpan di dalam memory komputer membutuhkan sebuah wadah. Wadah inilah yang
disebut dengan VARIABEL. Setiap variabel untuk menyimpan data dengan type tertentu
membutuhkan alokasi iumlah memory (bvte) yang berbeda.
Jariabel dibuat melalui pe3uli8a3 deklara8i variabel di dalam k4de pr4ram .
Dim <namavariabel> As <typedata>
Contoh : Dim namauser As String
Atura3 di dalam pe3amaa3 variabel .
Harus diawali dengan huruI.
Tidak boleh menggunakan spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore ().
Tidak boleh menggunakan karakter-karakter khusus (seperti : , -, *, /, , ~, dll).
Tidak boleh menggunakan kata-kata kunci yang sudah dikenal oleh Visual Basic 6 (seperti : dim,
as, string, integer, dll).
Sebuah variabel hanya dapat menyimpan satu nilai data sesuai dengan type datanya. Cara
mengisi nilai data ke dalam sebuah variabel :
<namavariabel> <nilaidata>
Contoh : namauser 'krisna
Untuk type data tertentu nilaidata harus diapit tanda pembatas. Type data string dibatasi tanda
petikganda : 'nilaidata. Type data date dibatasi tanda pagar : #nilaidata#. Type data lainnya tidak
perlu tanda pembatas.
Sebuah variabel mempunyai ruang-lingkup (8c4pe) dan waktu-hidup (lifetime) :
Variabel global adalah variabel yang dapat dikenali oleh seluruh bagian program. Nilai data yang
tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berialan.
Variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saia. Nilai data
yang tersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut diialankan.
Variabel yang nilai datanya bersiIat tetap dan tidak bisa diubah disebut KONSTANTA.
Penulisan deklarasi konstanta di dalam kode program :
onst <namakontanta> As <typedata> <nilaidata>
Contoh : Const tglgaiian As Date #25/09/2003#

2.8 Basis Data (atabase
Basis data (databa8e) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan
yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Databa8e merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
inIormasi, karena merupakan basis dalam menyediakan inIormasi bagi para pemakai.
Penerapan database dalam sistem inIormasi disebut dengan database system.
Sistem basis data (databa8e 8v8tem) adalah suatu sistem inIormasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan
membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu
organisasi.Dengan sistem basis data ini tiap-tiap orang atau bagian dapat memandang
database dari beberapa sudut pandang yang berbada. Bagian kredit dapat memandangnya
sebagai data piutang, bagian peniualan dapat memandangnya sebagai data peniualan, bagian
personalia dapat memandangnya sebagai data karyawan, bagian gudang dapat
memandangnya sebagai data persediaan.
Semuanya terintegrasi dalam sebuah data yang umum. Berbeda dengan sistem
pengolahan data tradisional, sumber data ditangani sendiri-sendiri untuk tiap aplikasinya.

2.9 Langkah Perancangan atabase Secara Umum
Dalam membuat suatu database diperlukan suatu langkah atau tahapan supaya
pengorganisasian Iile dapat meniadi lebih baik. Langkah utama tersebut adalah
a. Menentukan tipe-tipe Iile.
Basis data dibentuk dari suatu kumpulan Iile. File dalam pemrosesan transaksi dapat
digolongkan sebagai berikut :
a. File induk (Ma8ter file)
b. File transaksi (tra38acti43 file)
c. File laporan (rep4rt file)
d. File seiarah (i8t4rv file)
e. File pelindung (backup file)
I. File keria (w4rki3 file)
b. Membuat akses dan organisasi Iile.
Akses Iile (file acce88) adalah suatu metode yang menuniukkan bagaimana suatu
program komputer akan membaca record-record dari suatu Iile. File dapat diakses dengan
dua cara yaitu secara urut (8eque3tial acce88) atau secara langsung (direct acce88 atau
ra3d4m acce88). Metode urut dilakukan dengan membaca atau menulis suatu record di Iile
dengan membaca terlebih dahulu mulai dari record pertama, urut sampai dengan record yang
diinginkan. Metode akses langsung dilakukan dengan cara langsung membaca record pada
posisinya di Iile tanpa membaca dari record pertama terlebih dahulu.
Organisasi Iile adalah pengaturan dari suatu record secara logika dalam Iile
dihubungkan satu dengan lainnya. File dapat diorganisasikan secara urut atau secara acak.
Walaupun organisasi Iile dan pengaksesan Iile dapat dipandang secara terpisah, tetapi
biasanya pembahasan mengenai organisasi Iile menyangkut keduanya, yaitu sebagai berikut :
File urut merupakan Iile dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara urut
pula.
File urut berindeks atau sering disebut ISAM 3dexed Seque3tial Acce88 Met4d)
merupakan Iile dengan organisasi secara urut dengan pengaksesan secara
langsung.
File akses langsung atau disebut iuga dengan Iile alamat langsung merupakan Iile
dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

2.10 Sistem Manajemen Basis Data
Sistem ini merupakan perangkat lunak yang mengatur proses pengelolaan database.
Pengelolaan ini meliputi pembuatan databa8e, akses terhadap databa8e serta penyimpanan
data dalam databa8e.
Sedangkan pengertian dari databa8e adalah sekumpulan Iile-Iile yang paling
berhubungan satu sama lain atau beberapa kunci penghubung, tersimpan dalam media
penyimpanan diluar memori komputer. Media simpan ini dapat berupa disket, Hardisk.
Databa8e dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik, antara
lain :
a. Merupakan suatu kumpulan "i3terrelated data" yang disimpan bersama tanpa
menggangu satu sama lain atau membentuk kerangkapan data.
b. Kumpulan data dalam databa8e dapat digunakan oleh sebuah program aplikasi
lebih secara optimal.
c. Penambahan data baru, modiIikasi dan pengambilan kembali dari data dapat
dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir di semua organisasi.
Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data secara eIektiI
meniadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan sistem inIormasi manaiemen.
Oleh karena itu, maka tuiuan dari diadakannya pengaturan data adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat
sekarang dan masa yang akan datang.
b. Cara pemasukan data sehingga memudahkan tugas operator dan menyangkut pula
waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang
dimiliki terhadap data yang ditangani.
c. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu "up t4 date" dan dapat
mencerminkan perubahan spesiIik yang teriadi di setiap sistem.
d. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, modiIikasi, pencurian dan
gangguan-gangguan lain.
2.11 Teknik Perancangan Database
Dalam perancangan database dikenal dua macam cara :
Tek3ik N4rmali8a8i
Cara ini dimulai dari dokumen dasar yang sudah ada pada sistem atau sudah
dipakai sistem tersebut, data-data pada dokumen dasar tersebut dipisah-pisah meniadi Iile-Iile
yang tiap Iield pada Iile tersebut bergantung penuh pada kunci utama (Iield kunci) yang
biasanya dikenal dengan bentuk normal ketiga.
Kemudian setiap Iile dalam database tersebut ditentukan hubungannya dengan Iile-Iile
yang lain dengan cara memasang Iield tamu pada Iile-Iile anak atau Iile konektor.
Tek3ik E3titv Relati438ip
Langkah ini sering digunakan pada perancangan sistem, dimulai dengan pembuatan
diagram arus data yang menghasilkan kamus data yang merupakan daItar semua elemen/Iield
yang dibutuhkan dalam sistem terebut. Dari Iield-Iield tersebut dipilih Iield kunci yang
bersiIat unik artinya keseluruhan record dapat dicari dari record tersebut, kemudian baru
dibuat Iile-Iile berdasar kunci record tersebut yang mana elemen/Iield dalam Iield tersebut
bergantung penuh dengan Iiled kunci tersebut. Setelah membuat tabel baru ditentukan relasi
dari tiap tabel tersebut seperti halnya teknik normalisasi.

2.12 Diagram Arus Data (DAD atau ata Flow iagram (DFD
Untuk memudahkan penggambaran suatu sistem yang ada atau sistem yang baru yang
akan dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan Iisik dimana data
tersebut mengalir atau lingkungan Iisik dimana data tersebut akan disimpan, maka kita
menggunakan Diagram Arus Data atau Data Fl4w Diaram. Diagram alur data merupakan
alat yang cukup populer sekarang, karena dapat menggambarkan arus data di dalam suatu
sistem dengan terstruktur dan ielas. Dalam menggambarkan sistem perlu dilakukan
pembentukan simbol, berikut ini simbol-simbol yang sering digunakan dalam diagram alur
data (DAD) :
1. ternal entitv (kesatuan luar atau boundarv (batasan
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan
lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output bagi lingkuangan
luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa
orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan
input serta menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi
kotak dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.5 Notasi kesatuan luar di DAD

2. ata flow (aliran data
Arus data pada diagram arus data diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara
proses, penyimpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menuniukkan arus atau aliran data
yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk
sebagai berikut ini :
Formulir atau dokumen yang digunakan.
Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem.
Masukan oleh komputer.
Komunikasi ucapan.
Surat-surat atau memo.
Data yang dibaca atau direkam pada suatu Iile.
Surat isian yang dicatat pada buku agenda.
Transmisi data dari satu komputer ke komputer yang lain.
Arus data sebaiknya diberi nama yang ielas dan mempunyai arti. Nama dari arus data
dituliskan di samping garis panahnya. Simbol untuk arus data dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2.6 Notasi arus data di DAD

3. Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau keria yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan
keluar dari proses. Untuk physical data Ilow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data Ilow diagram (LDFD), suatu
proses hanya menuniukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat dituniukkan dengan
simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi paniang dengan sudut-sudutnya yang
tumpul. Berikut ini simbol untuk proses :

Gambar 2.7 Notasi proses di DAD

Setiap proses harus diberi penielasan yang lengkap meliputi :
a. IdentiIikasi proses
IdentiIikasi ini umumnya berupa angka yang menuniukkan nomor acuan dari proses dan
ditulis pada bagian atas simbol proses
b. Nama Proses
Nama proses menuniukkan apa yang dikeriakan oleh proses tersebut. Nama proses harus
ielas dan lengkap mengggambarkan kegiatan proses. Nama proses biasanya berbentuk
suatu kalimat yang diawali dengan kata keria dan letaknya berada di bawah identiIikasi
proses.
c. Pemroses
Untuk PDFD yang menuniukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi iuga
proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer, maka
pemroses harus dituniukkan. Pemroses ini menuniukkan siapa dan dimana suatu proses
dilakukan. Untuk LDFD yang prosesnya hanya menuniukkan proses komputersaia, maka
pemroses tidak perlu disebutkan. Untuk LDFD, bila pemroses akan disebutkan dapat iuga
untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya. Keterangan pemroses
ini dapat diletakkan di bawah nama proses.

3. ata store (penyimpanan data
Simpanan data pada DFD dapat disimbolkan sebagai berikut :

Gambar 2.8 Notasi simpanan data di DAD
Nama dari data store menuniukkan nama dari Iile. Untuk PDFD, supaya memperielas
simpanan data ini, penielasan mengenai media dari simpanan data perlu dicantumkan seperti
misalnya buku atau arsip atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedangkan untuk LDFD,
penielasan ini dapat digunakan untuk identiIikasi dari simpanan data yang berguna sebagai
acuan dalam merancang databa8e.
Walaupun DAD mempunyai kebaikan-kebaikan, yaitu dapat menggambarkan sistem
secara terstruktur dengan memecah-mecah meniadi level lebih rendah (dec4mp48iti43), dapat
menuniukkan arus data di sistem, dapat menggambarkan proses paralel di sistem, dapat
menuniukkan simpanan data, dapat menuniukkan kesatuan luar, tetapi DAD iuga mempunyai
keterbatasan. Keterbatasan dari DAD adalah sebagai berikut :
DAD tidak menuniukkan proses perulangan (l44p)
DAD tidak menuniukkan proses keputusan (deci8i43)
DAD tidak menuniukkan proses perhitungan
A Ziya Aktas ("Structured Analysis and Design oI InIormation Systems", Prentice-
Hall, New Jersey, 1987) memberikan pemecahan untuk keterbatasan DAD ini, yaitu dengan
menambahakan penggunaan operational operator (operator hubungan), sehingga kemampuan
DAD dapat lebih ditingkatkan. Operator hubungan ini adalah :
* menuniukkan hubungan suatu logika AN
0 menuniukkan hubungan suatu logika O#
menuniukkan hubungan suatu logika XO#


















BAB III
TIN1AUAN UMUM
ANALISIS SISTEM PEN1UALAN HANDPHONE


3.1. Identifikasi Masalah dan Penyebab Masalah
MengidentiIikasi masalah dan Penyebab Masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam analisis system. Masalah dapat dideIinisikan sebagai suatu hal yang
diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran system tidak dapat
dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap analisis system
adalah mengidentiIikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang teriadi pada Konter
(shanny182 tersebut.
Untuk kasus ini masalah yang teriadi pada system peniualan, persediaan, dan laporan
keuangan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengendalian terhadap persediaan barang kurang terkontrol karena pemasukan dan
pengeluaran barang tidak terinci sehingga tidak diketahui dengan pasti berapa
iumlah barang yang masih tersedia.
2. Data barang disimpan dsalam bentuk arsip, dalam wuiud nota pembelian, sehingga
untuk transaksi peniulan mengalami hambatan. Untuk mencari data barang yang
dibutuhkan pun mengalami kesulitan.
3. Data pelanggan tidak dicatat secara rinci sehingga hal-hal yang terkait dengan
pelanggan sulit didapatkan, seperti data alamat, telepon, dan sebagainya.
4. Tidak ada data pendapatan dan keseluruhan modal yang meniadi aset konter. Hal ini
meniadi halangan dalam menentukan kebiiakan Iinansial karena laporan keuangan
yang dihasilkan tidak akurat.
Dari Permasalahan-permasalahn tersebut di atas dapat diidentiIikasi bahwa penyebab
utama masalah yang bteriadi di Konter (shanny182 adalah karena pengolahan datanya
masih dilakukan secara manual, yaitu dengan mengandalkan kertas untuk pengarsipan data.
Selain itu iuga belum tersedianya Program aplikasi yang dapat membantu untuk mengolah
dan menganalisis transaksi dan laporan.




3.2. Analisis Kelemahan Sistem
Analisis terhadap kelemahan system bertuiuan untuk mengenali lebih iauh apakah
system yang digunakan selama ini masih layak digunakan. Adapun kelemahan system
pengolahan data pada konter (Shanny182 adalah sebagai berikut:
1. Dari segi keandalan
Tingkat kesalahan yang teriadi masih sangat tinggi. Sistem pengolahan data yang
dilakukan secara manual menyebabkan kemungkinan teriadinya kesalahan meniadi
sangat besar. Hal itu iuga menyebabkan pembuatan order atau penanganan transaksi
meniadi tidak eIektiI.
2. Dari segi teknologi
Konter (Shanny182 belum menggunakan teknologi modern, pengolahan data
dilakukan secara manual, tidak menggunakan computer. Perhitungan dilakukan
dengan hanya mengandalkan kalkulator.
3. Dari segi Dokumen
Dokumen-dokumen atau berkas-berkas yang ada semakin hari semakin menumpuk
sehingga kemungkinan teriadinya kerusakan semakin tinggi. Dokumen itu terdiri dari
dokumen pemasok, pelanggan, peniualan dan pembelian.
4. Dari segi Laporan
Laporan pemasok, pelanggan, peniualan, pembelian seta laporan lain tidak dapat
digunakan sebagai sarana mengambil keputusan. Belum adanya laporan keuangan
yangmasuk dan keluar, sehingga mengakibatkan pimpinan konter itu sulit untuk
mengetahui kondisi keuangan konter itu yang sebenarnya.

3.3. Analisis Ekonomi (Economy Analysis
Pengolahan data peniualan dan pembelian membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasi. Pengembangan system diharapkan dapat
memberikan banyak manIaat dan ketidak eIisienan biaya yang teriadi bias diminimalisasi
sekecil mungkin.
3.4. Analisis Pengendalian (ontrol Analysis
Pengendalian atas sebuah system sangatlah dibutuhkan. Keberadaannya untuk
menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan system,
serta untuk meniamin keamanan data dan inIormasi. Dengan adanya pengendalian maka
tugas-tugas atau kineria yang mengalami gangguan bias dibatasi.

Tabel 3.1 Perbandingan Analisis Pengendalian Sistem Lama dengan Sistem Baru
Sistem Lama Sistem Baru yang Direncanakan
1. Tidak ada proteksi terhadap data
sehingga kehilangan data sering teriadi.
2. Bagian administrasi tidak mampu
mengontrol kesalahan dan mengoreksi
inIormasi karena terlalu banyak data dan
data-data itu tidak teratur
1. Dengan adanya password diharapkan hak
akses tergantung pada status user
sehingga system tidak akan dapat diakses
oleh sembarang orang.
2. Bagian administrasi dapat lebih mudah
mengontrol dan mengkoreksi kesalahan
inIormasi dan laporan.

3.5. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis
Dengan adanya system ini ada upaya untuk meningkatkan eIisiensi operasi dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia.
Tabel 3.2 Perbandingan Analisis EIisiensi Sistem Lama dengan Sistem Baru
Sistem Lama Sistem Baru yang direncanakan
1. Penggunaan kalkulator sebagai alat
hitung
1. Diharapkan dengan adanya system
inIormasi ini maka penggunaan teknologi
computer dapat meningkatkan keandalan
dan eIisiensi.

3.6. Prosedur
Prosedur Pemasokan Handphone:
1. Pelanggan menyerahkan spac Handphone ke Peniaga konter
2. Peniaga memeriksa stok Handphone yang ada di konter
3. Jika tidak ada maka transaksi batal
4. Jika ada maka peniaga konter menyerahkan HP ke pelanggan untuk di periksa
5. Pelanggan melakukan pembayaran ke peniaga konter
6. Peniaga konter membuat struk Pemasokan
7. Peniaga konter menyerahkan struk Pemasokan kepada pelanggan
8. Peniaga konter membuat laporan Pemasokan

Gambar 1. Flowmap Peniualan Handphone

Prosedur Pembelian Handphone dan Laporan-lapo0ran:
1. Pemasok mendatangi peniaga konter untuk meniual handphonenya
2. Peniaga Konter memeriksa kelengkapan handphone yang akan di beli
3. iika memenuhi persaratan Handphone tersebut akan di terima, dan iika tidak akan
ditolak
4. Pemasok melakukan pembayaran kepada Peniaga Konter
5. Pemasok membuat struk pembelian untuk Peniaga Konter
6. Peniaga Konter membuat laporan Pembelian
7. Peniaga Konter menyerahkan laporan Pembelian kepada Pemilik konter
8. Pemilik konter memeriksa laporan-laporan yang telah dibuat oleh peniaga konter.
PEMASOK BG PEMBEL
Spac_Hp
Spac_Hp
Periksa
YA
Beli
Barang/Hp
Membuat
Laporan
Gambar 2. Flowmap Pembelian Handphone dan Laporan-laporan

3.7. Analisis kebutuhan system
Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan guna menumiang penerapan sistem
baru, apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau belum, apakah sesuai dengan tuiuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan.

3.7.1. Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras
Mother Board Disesuaikan dengan Prosesor
Prosesor Intel (#) Pentium (#) 4 CPU 3,06 Ghz
#AM DD# II, 1 GB Corsair
Harddisk 120 GB SATA
VGA 128 MB #adeon 9200 SE Atlantis
CD-#W CD-#W Asus 52X32X52X
Monitor 15`` Neq
Speaker Simbada Z 100
Printer Epson Stylus C 58
Tabel 1. Kebutuhan Perangkat keras

3.7.2. Kebutuhan Perangkat Lunak
SO Windows XP Propesional with SP 2
MicrosoIt Access
Visual Basic 6.0

3.8. Data Flow Diagram (DFD

3.8.1. Context Diagram


Gambar 1. Context Diagram

Barang
Menu Manager
Login
Lap_Barang
Lap_Pemasok
Lap_Penjualan
Lap_Pembelian
Besar Menerima Pembayaran
Struk Penjualan_2
Besar Pembayaran
Login
Data Barang
Menu Bg Pembelian
Data Pemasok
Menu Bg Penjualan
Data Pelanggan
Data Barang
Struk Penjualan_1
Login
0
SSTEM PENJUALAN
HANDPHONE

BG PENJUALAN
BG PEMBELAN
PELANGGAN
PEMASOK
MANAGAER
3.8.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 1


Gambar 2. DFD Level 1





[Barang]
Transaksi Penjualan
Transaksi Pembelian
data barang
Data Pemasok
[Login]
[Menu Manager]
[Lap_Barang]
[Lap_Pemasok]
[Lap_Pembelian]
[Lap_Penjualan]
Olah Dta Pembelian
Olah Data Penjualan
[Struk Penjualan_2]
[Besar Pembayaran] [Besar Menerima Pembayaran]
Data Pemasok
Data Barang
Data Barang
Data Pelanggan
[Struk Penjualan_1]
Data Pemasok
Data Barang
Data Pelanggan
[Data Pelanggan]
[Data Pemasok]
[Data Barang]
[Data Barang]
[Menu Bg Pembelian]
[Login]
[Menu Bg Penjualan]
[Login]
BG PENJUALAN
BG PEMBELAN
PELANGGAN
PEMASOK
MANAGAER
1
REGSTRAS
BG
PENJUALAN
2
REGSTRAS
BG
PEMBELAN
3
NPUT DATA
BARANG
4
NPUT DATA
PELANGGAN
5
NPUT
DATA
PEMASOK
Data Pelanggan Data Barang
Data Pemasok
6
TRANSAKS
PEMBELAN
7
TRANSAKS
PENJUALAN
8
PENGOLAHAN
DATA BUAT
LAPORAN

Data Transaksi
Penjualan
Data Transaksi
Pembelian
9
REGSTRAS
MANAGER
3.8.3. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Olah Data Buat Laporan

Gambar 3. Buat Laporan

3.8.4 Entity #elationship Diagram (E#D)



[Lap_Pemasok]
[Lap_Pembelian]
[Lap_Barang]
[Lap_Penjualan]
[Transaksi Penjualan] [Transaksi Pembelian]
[data barang]
[Data Pemasok]
MANAGAER
Data Pemasok
Data Barang
Data Transaksi
Pembelian
Data Transaksi
Penjualan
8.1
PEMBUATAN
LAPORAN
DATA
PEMASOK
8.2
PEMBUATAN
LAPORAN
DATA BARANG
8.3
PEMBUATAN
LAPORAN
DATA
BPEMBELAN
8.4
PEMBUATAN
LAPORAN DATA
PENJUALAN
Dipasok
Dij ual Pada
Barang
Kode_Barang
Kode_Produk
Nama_Barang
Harga_bel i
Harga_jual
Stok
Pelanggan
Kode_Pelanggan
Nama_Pelanggan
Alamat
No_Tel epon
Pemasok
Kode_Pemasok
Nama_Pemasok
Alamat
Kota
Propinsi
No_Tel epon
No_Fax
KontakP
3.8.5 Struktur Tabel
Tabel Barang
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* KodeBarang Text 11 Primary Key
KodeProduk Text 7
NamaBarang Text 30
HargaBeli Number 8
HargaJual Number 8
Stok Number 2
Tabel 2. Struktur Tabel Barang
Tabel Grup
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* KodeGrup Text 3 Primary Key
NamaGrup Text 60
Tabel 3. Struktur Tabel Grup
Tabel Pelanggan
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* Kode Pelanggan Text 5 Primary Key
Nama Pelanggan Text 35
Alamat Text 100
NoTelepon Text 15
Tabel 4. Struktur Tabel Pelanggan
Tabel Pemasok
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* KodePemasok Text 5 Primary Key
NamaPemasok Text 35
Alamat Text 100
Kota Text 50
Propinsi Text 50
NoTelepon Text 15
NoFax Text 15
KontakP Text 30
Tabel 5. Struktur Tabel Pemasok
Tabel Pembelian
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* NoMasuk Text 10 Primary Key
TglMasuk Date/Time 8
KodePemasok Text 5
Total Text 50
UserID Text 5
Tabel 6. Struktur Pembelian

Tabel Pembelian Detail
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* NoMasuk Text 10 Primary Key
KodeBarang Text 11
HargaBeli Number 8
Jumlah Number 2
SubTotal Number 8
Tabel 7. Struktur Pembelian Detail
Tabel Peniualan
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* NoNota Text 10 Primary Key
TglNota Date/Time 8
TotalBayar Number 8
KodePelanggan Text 5
UserID Text 30
Tabel 8. Struktur Peniualan
Tabel Peniualan Detail
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* NoNota Text 10 Primary Key
KodeBarang Text 11
HargaJual Number 8
Jumlah Number 2
SubTotal Number 8
Tabel 8. Struktur Peniualan Detail
Tabel Produk
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* KodeProduk Text 7 Primary Key
KodeGrup Text 3
NamaProduk Text 30
Tabel 8. Struktur Produk

Tabel Pengguna
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan lain
* Id Autonumber 2 Primary Key
UserId Text 30
PassID Text 30
Nama Text 30
Level Text 5
Tabel 8. Struktur Pengguna

3.8.6 Hubungan Antar Tabel


Keterhubungan Antar table






BAB IV
PEMBAHASAN


4.1. Implementasi Sistem Penjualan Handphone

1. Implementasi
Implementasi program Sistem Peniualan Hp merupakan tahap paling penting dimana
sistem yang sudah dirancang diimplementasikan untuk menghasilkan aplikasi yang sesuai
dan siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya.

2. Implementasi Menu Utama
Untuk mengaktiIkan menu-menunya, terlebih dahulu kita harus melakukan LogIn
pada menu Sistem, kemudian akan muncul sebuah Iorm Login Sistem Peniualan Hp.

Gambar 1-Login Sistem Peniualan Hp










Setelah Proses Login maka akan masuk ke menu utama sebagai berikut:

Gambar 2-Tampilan Menu Utama

3. Menjalankan Menu Data
Seperti yang sudah diielaskan diatas bahwa menu Data terdiri dari beberapa submenu.
Dari semua submenu tersebut memiliki Iungsi dan kegunaan masing-masing. Adapun
submenu-submenu tersebut adalah sebagai berikut:










Menialankan Submenu Data Pelanggan

Gambar 3-Manaiemen Data Pelanggan














Menialankan Submenu Data Pemasok

Gambar 4-Managemen Data Pemasok











Menialankan Submenu Data Group

Gambar 5-Pengolahan data Group
Menialankan Submenu Data Produk

Gambar 6-Pengolahan Data Produk
Menialankan Submenu Data Barang

Gambar 7-Pengolahan Data Barang
4. Menialankan Menu Transaksi

Menu transaksi digunakan untuk media link submenu-submenu yang berkaitan
dengan transaksi. Submenu-submenu tersebut adalah Pembelian Barang dan Peniualan
Barang. Berikut adalah pembahasan setiap submenu transaksi:
1. Menialankan Submenu Pembelian Barang
Submenu transaksi pembelian Barang digunakan untuk transaksi pembelian barang
kepada pemasok yang sudah terdaItar atau yang belum terdaItar. Berikut adalah tampilan
gambar transaksi pembelian Barang :

Gambar 8-Transaksi Pembelian Barang

2. Menialankan Submenu Peniualan Barang
Submenu Transaksi Peniualan barang digunakan untuk proses transaksi peniualan
barang yang dilakukan kepada pembeli, berikut adalah tampilan gambar transaksi peniulan
barang :


Gambar 9-Transaksi Peniulan Barang

5. Menialankan Menu Laporan
Pada aplikasi ini terdapat beberapa ienis laporan yang berIungsi dalam menyampaikan
inIormasi kepada pemilik konter, laporan-laporan yang terdapat pada system peniualan
handphone ini adalah sebagai berikut:

1. Laporan Seluruh Pemasok
Laporan ini berIungsi untuk menampilkan inIormasi seluruh pemasok, bentuk
tampilannya adalah sebagai berikut:



Gambar 10-Laporan Seluruh Pemasok

2. Laporan seluruh Barang
Laporan ini berIungsi untuk menampilkan inIormasi Seluruh Barang, bentuk
tampilannya adalah sebagai berikut:
Gambar 13-Laporan Seluruh Barang
3. Laporan Barang Per Grup
Laporan ini berIungsi untuk menampilkan inIormasi daItar barang berdasarkan
grup. Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memilih salah satu nama grup yang ada di
dalam combo. Berikut ini adalah pemilihan group barang pada bagian combo:

Gambar 14-Laporan Barang Per Grup
Setelah memilih klasiIikasi pada bagian combo, maka tekan tombol Tampilkan.
Setelah menekan tombol Tampilkan, maka akan muncul sebuah laporan seperti berikut ini:

Gambar 15-Laporan Barang Berdasarkan Grup
4. Laporan Peniualan Per-Nota
Laporan ini berIungsi untuk menampilkan inIormasi daItar Peniualan per-nota.
Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memilih salah satu nama grup yang ada di dalam
combo. Berikut ini adalah pemilihan Peniualan per-nota pada bagian combo:

Gambar 16-Laporan Peniualan Per-Nota
Setelah memilih Nomor Trsansaksi pada bagian combo, maka tekan tombol
Tampilkan. Setelah menekan tombol Tampilkan, maka akan muncul sebuah laporan seperti
berikut ini:

Gambar 17-Tampilan Laporan Peniualan Per-Nota

5. Laporan Peniualan Per-Periode
Laporan ini berIungsi untuk menampilkan inIormasi daItar Peniualan per-periode.
Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memilih dari tanggal berapa dan sampai tanggal
berapa yang mau di tampilkan yang ada di dalam combo. Berikut ini adalah pemilihan
Peniualan per-nota pada bagian combo:

Gambar 18- Laporan Peniualan Per-Periode
Setelah memilih tanggal berapa saia yang ingin di tampilkan pada bagian combo,
maka tekan tombol Tampilkan. Setelah menekan tombol Tampilkan, maka akan muncul
sebuah laporan seperti berikut ini:

Gambar 19- Laporan Peniualan Per-Periode

6. Laporan Pembelian Per-Nota
Laporan ini berIungsi untuk menampilkan inIormasi daItar Peniualan per-penota.
Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memasukan no transaksi yang mau di tampilkan
yang ada di dalam combo. Berikut ini adalah pemilihan Peniualan per-nota pada bagian
combo:

Gambar 20- Laporan Pembelian Per-Nota

Setelah memilih tanggal berapa saia yang ingin di tampilkan pada bagian combo,
maka tekan tombol Tampil. Setelah menekan tombol Tampil, maka akan muncul sebuah
laporan seperti berikut ini:

Gambar 21-Tampilan Laporan Pembelian Per-Nota
7. Laporan Pembelian Per-Periode
Laporan ini berIungsi untuk menampilkan inIormasi daItar Pembelian per-
periode. Untuk menampilkan laporan ini, kita harus memilih dari tanggal berapa dan sampai
tanggal berapa yang mau di tampilkan yang ada di dalam combo. Berikut ini adalah
pemilihan Peniualan per-nota pada bagian combo:

Gambar 22- Laporan Pembelian Per-Periode
Setelah memilih tanggal berapa saia yang ingin di tampilkan pada bagian combo,
maka tekan tombol Tampil. Setelah menekan tombol Tampil, maka akan muncul sebuah
laporan seperti berikut ini:

Gambar 23-Tampilan Laporan Pembelian Per-periode

6. Menialankan Menu Setting
Menu setting digunakan untuk media link submenu setting. Submenu setting
digunakan untuk pengaturan yang ada dalam proses Login, tampilannya sebagai berikut:

Gambar 24-Manaiemen Pengguna

















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Sistem Peniualan Handphone ini dibuat dengan metode studi kasus, dengan
demikian kita dapat menyelesaikan suatu masalah yang teriadi.
Dengan memakai modul, proses pembuatan system ini dapat terbantu dengan baik
adapun modul yang di pakai adalah modul utama dan modul cetak. modul utama
dipakai untuk mengkoneksikan database ke Visual Basic 6.0 sedangkan modul cetak
digunakan untuk pembuatan struk peniualan.
User yang berkaitan dengan program ini adalah bagian peniualan, bagian pembelian
dan manager. Bagian peniualan bertugas untuk menginputkan data barang dan data
pelanggan serta melakukan proses transaksi, adapun bagian pembelian bertugas
untuk proses transaksi pembelian, menginputkan data barang dan pemasok.
sedangkan manager disini hanya melihat laporan-laporan yang masuk kepada sebuah
sistem.

5.2 Saran
Sistem Peniualan Handphone (shanny182 belum sempurna. Tetapi dalam
pengunaannya paling tidak dilakukan oleh seseorang yang paham komputer. Pemahaman
komputer terhadap aplikasi sistem ini sangat penting sebagai cara untuk mengevaluasi hasil
keria sistem dibandingkan dengan hasil sistem manual.

You might also like