You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG

BAB II PEMBAHASAN HORMON


A. Defenisi Hormon Hormone berasal dari kata menggerakkan kelompok sel. : horman (bahasa yunani) yang berarti

yaitu pembawa pesan kimiawi antara sel atau antar Semua organism multiseluler, termasuk tumbuhan

memproduksi hormone. Hormone ialah zat aktif yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan yang di pengaruhi umumnya terletak jauh dari tempat hormone tersebut di hasilkan, misalnya hormone pemacu folikel (FSH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya merangsang jaringan tertentu di bawah ovarium. Selain itu, hormone merupakan zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormone akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormone berbeda dengan saraf. Perubahan yang di control oleh hormone biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu yang panjang. Hormone berfungsi untuk Memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktifitas tertentu. B. SISTEM ENDOKTRIN BESERTA HORMON YANG DIHASILKAN Kelenjar endoktrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah yang beredar dalam jaringan. Kelenjar tanpa melewati ductus atau saluran dan hasil sekresinya

disebut hormon. Beberapa dari organ endoktrin ada yang menghasilkan satu macam hormone (hormone tunggal). Disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormone ganda, misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain. Berasal dari sel-sel epitel yang menghasilkan proliferasi kearah pengikat sel epitel yang telah berprolifersi dan membentuk sebuah kelenjar endoktrin, tumbuh dan berkembang dalam pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkannya disebut hormone, dialirakan langsung kedalam darah. Dalam keadaan fisiologis hormone mempunyai pengaturan sendiri sehingga

kadarnya selalu dalam keadaan optimum untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada dibawah pengaruhnya, mekanisme pengaturan ini disebut system umpan balik negatif. Misalnya, hipofise terhadap hormon seks yang dihasilkan oleh gonad, hipofise pars anterior menghasilklan gonadottropin yang merangsang kelenjar gonad menghasilkan hormon seks. Hormone yang dihasilkan kelenjar endoktrin beberapa macam. Zat yang secara fungsional dapat dikualifikasikan sebagai hormon kimia dikategorikan sebagai hormon organik. Fungsi kelenjar endoktrin 1. Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu. 2. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh. 3. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh. 4. Merangsang pertumbuhan jaringan. 5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus. 6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidratarang, vitamin, dan air.

1. KELENJAR HIPOFISE Suatu kelenjar endoktrin yang terletak didasar yang terletak didasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormone dari semua organ-organ endoktrin. Dapat dikatakan sebagai pemimpin, sebab hormone-hormon yang dihasilkan dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua lobus.

o LOBUS ANTERIOR Lobus anterior (adenohipofise) yang menghasilkan sejumlah hormone yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain. 1. Hormone somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh. 2. Hormone tirototropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormone tiroksin 3. Hormone adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal. 4. Hormone gonadotropik berasal dari follicle stimulating hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel Graaf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis. 5. Luteinizing hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesterone dalam ovarium dan testosterone dalam testis. 6. Interstitial cell stimulating hormone (ICSH). o LOBUS POSTERIOR Lobus posterior disebut juga neurohipofise, mengeluarkan 2 jenis hormone: 1. Hormone antidiuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal, membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormone pituitrin. 2. Hormone oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofise tulang sphenoid.

Fisiologi kelenjar hipofise Fungsi kelenjar hipofise dapat diatur oleh susunan saraf pusat melalui hipotelamus.pengaturan dilakukan oleh sejumlah hormone yang dihasilkan oleh hipotelamus diatur oleh hormone dan sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus, kecepatan sekresi hormone berbeda-beda. Berbagai hormone yang ada dalam darah dapat menghambat dan mempercepat rangsangan dari hipotalamus. Hormone-hormon hipotalamus menghasilkan bermacam-macam

hormone yang masuk dalam darah di alirkan pembuluh darah di dalam tubuh untuk mencapai organ yang di tuju. Sel-sel yang ada dalam hipotalamus akan di pengaruhi oleh kerja hormone yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin lain.

2. Kelenjar tiroid Terdiri atas dua lobus yang terletak disebelah kanan trakea, di ikat bersama jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring. Atas pengaruh hormone yang di hasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormone tiroksin. Adapun hormone tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/metabolism dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani. Thyroid stimulating hormone (TSH), yang di lepaskan oleh kelenjar hipofisis, memudahkan sintesis dan pelepasan tiroksin (T4) dan triiodotironin (T#). TSH adalah glikoprotein yang terdiri dari dua rantai di sebut, dan .

Fisiologi kelenjar tiroid Kelenjar ini menghasilkan hormone tiroksin yang memegang perenan penting dalam mengatur metabolism yang dihasilkannya, merangsang laju selsel dalam tubuh melakukan oksidasi terhadap bahan makanan, memegang peranan penting dalam pengawasa metabolisme secara keseluruhan. Hormone tiroid memerlukan bantuan TSH (thyroid stimulating hormone) untuk endositosis koloid oleh mikrovili, enzim proteolitik untuk memecahkan ikatan hormone T3 (triiodotironin) dan T4 (tetraiodotironin) dari triglobulin untuk melepaskan T3 dan T4. Kelainan pada kelenjar tiroid dan obatnya Hipotiroidisme Hipotiroidisme adalah suatu keadaan di mana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormone tiroid. Tanpa hormone ini tubuh tidak bekerja dengan semestinya sehingga bisa menimbulkan pertumbuhan badan yang lambat, lambat berbicara, lemah bertambah berat badan, rambut rontok, kulit kering, dan meningkatkan sensifitas pada pilek. Hipotiroid yang sangat berat di sebut miksedema. Preparat yang di gunakan untuk mengatasi masalah ini adalah levotthyroksin, yaitu Na dan thyroxine. Levothyroxine, adalah suatu hormon tiroid, selain untuk

hipotiroidisme juga digunakan untuk gondong (pembesaran kelenjar tiroid). Hipertiroidisme Hipertiroidisme adalah suatu keadaan di mana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilakan sejumlah besar hormone tiroid. Hipertiroidisme bisa di temukan dalam bentuk penyakit Graves. obat yang di gunakanuntuk mengatasi hal ini adalah carbimazole dan thiamazole.

Carbimazole adalah obat yang digunakan untuk menurunkan hormon tiroid yang diproduksi kelenjar tiroid. Yodium adalah senyawa kimia yang digunakan kelenjar tiroid sebagai bagian dari hormon tiroid. Yodium harus diubah di dalam tubuh menjadi bentuk yang bisa dipakai sebelum dikombinasi dengan komponen lainnya menjadi hormon tiroid. Carbimazole bekerja dengan cara mencegah perubahan Yodium ke bentuk yang dapat digunakan. Carbimazole juga bekerja dengan memblokade penggabungan antara yodium yang telah berubah dengan komponen lainnya untuk menjadi hormon tiroid. Sehingga menurunkan produksi hormon tiroid. Oleh karena itu Carbimazole berguna dalam pengobatan pada kondisi hormon tiroid diproduksi berlebihan oleh kelenjar tiroid (hipertiroidisme). Carbimazole hanya menurunkan produksi hormon tiroid setelah diminum, tetapi tidak dapat menurunkan kadar tiroid dalam darah karena pengaruh produksi hormon terdahulu. Hormon tiroid yang diproduksi sebelumnya harus dipakai oleh tubuh dahulu sebelum kadarnya dalam darah menjadi berkurang. Hal ini memerlukan waktu tiga hingga empat minggu. Thiamazole: adalah senyawa antitiroid tiourelin yang menghambat pembentukan hormon tiroid dengan cara mengganggu penggabungan residu tyrosyl dari thyroglobulin. Hal ini dilakukan dengan mengganggu oksidasi ion Yodium dan senyawa iodotyrosyl dengan cara menhambat kerja enzim peroksidase.

Obat yang meringankan gejala hipertiroidisme Obat Mekanisme kerja Obat yang meringankan gejala hipertiroidisme Indikasi Efek samping

Propranolol Antagonis reseptor adrenergic . Menekan taki kardi dan efekke Kolamin lain

Preparat darurat untuk pembedahan pasien Hipertiroi. Tirotoksitosis pada kehamilan, badai tiroid.

Sedasi SSP dan depresi. Menekan gagal jantung

Obat yang meringankan gejala hipotiroidisme Menggantikan kadar serum Levotiroksi n (mis. Syinthroid) normal T4 dan T3 Obat pilihan untuk hipotiroid Tidak ada toksisitas pada kadar penggantian. OD menyebabkan efek hipertiroid. Liotironin (cytomel) Menggantikan T3 Di gunakan pada pasien hipotiroid yang sulit mengabsorpsi levotiroksin liotriks Menggantikan T4 dan T3 Bila konversi T4 dan T3 rendah abnormal (koma miksodema), litoriks dapat lebih berguna daripada levotiroksin -

3. Kelenjar Paratiroid Kelenjar ini terletak di setiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini terdiri dari empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormone paratiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormone yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Sintesa dan Metabolisme Hormon Paratiroid (PTH) Hormon paratiroid (PTH) manusia adalah suatu polipeptida linear dengan berat molekul 9500 yang mengandung 84 residu asam amino. Strukturnya sangat mirip dengan PTH sapi dan babi. PTH disintesis sebagai bagian dari suatu molekul yang lebih besar yang mengandung 115 residu asam amino (prapo-PTH). Setelah prapo-PTH masuk ke dalam retikulum endoplasma, maka leader sequence yang terdiri dari 25 residu asam amino dikeluarkan dari terminal N untuk membentuk polipeptida pro-PTH yang terdiri dari 90 asam amino. Efek Hormon Paratiroid PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan memobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat plasma, PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urine.

Kelainan pada kelenjar paratiroid

Hipoparatiroidisme Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia

mengakibatkan tetani. Dengan gejala khas kejang, khususnya pada tangan dan kaki di sebut karpopedal spasmus. Gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.

Hiperparatiroidisme Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar.

Keserimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium di keluarkan kembali dari tulang dan di masukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian keropos. Disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk Kristal pada tulang, kalsiumnya di edarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal. Hiperfungsi paratiroid terjadi karena kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormone paratiroksin dari biasanya.

Fisiologi kelenjar paratiroid Di atur dan di awasi oleh kelenjar hipofise. Hormone paratiroksin (HPT) adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat dalam cairan ekstra seluler. Produksi HPT akan meningkat apabila kadar kalsium dalam plasma menurun. Dalam keadaan fisiologis kadar kalsium dalam plasma berada dalam pengawasan homeostik. Dalam batas yang sangat sempit di pengaruhi oleh perubahan diet setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dan darah. Hambatan kerja paratiroid mengakibatkan penurunan kadar magnesium dalam darah, konsentrasi magnesium sangat di perlukan bagi fungsi kelenjar paratiroid agar menghasilkan hormone nyang di perlukan tubuh.

4. Kelenjar timus Terletak di dalam madiastimun di belakang osternum, kelenjar timus hanya di jumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kirakira 10 gr atau lebihsedikit. Ukurannya bertambah pada usia remaja dari 3040 gr kemudian berkerut lagi. Fisiologi kelenjar timus Suatu sumber dari sel yang mempunyai kemampuan imunologis. Sumber hormone timus mempersiapkan proliferasi dan mutasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial imunologisa dalam jaringan lain sehingga pertumbuhan meningkat masa bayi sampai remaja. Setelah dewasa pertumbuhan akan berkurang sehingga akan mengurangi aktifitas kelamin.

5. Kelenjar suprarenalis atau adrenal Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gr. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas dua bagian yaitu: 1. Bagian luar yang berwarna kekuningan menghasilkan kartisol yang di sebut korteks 2. Bagian medulla menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin). Fisiologi kelenjar suprarenal Glukokortikoid Kortisol adalah glukokortiroid yang di lepaskan oleh kelenjar adrenal yang membantu memelihara homeostatis dengan mengatur banyak ensim di seluruh tubuh. Sintesis: system limbic pada akhirnya mengontrol produksi kortison dengan mangatur pelepasan corticotrophin releasing hormone (CRH)

dari hipotalamus melalui neuron serotoninergik, dopaminergik, dan kolinergik. CRH mempengaruhi (ACTH) dari pelepasan anterior. hormone ACTH

adrenikortikotropik

hipofisis

mengaktifasi adenilat siklase pada korteks adrenal. Transport ke jaringan: kortisol di sekresi ke dalam darah, di situ terikat 90% dengan CBG dan albumin. Kortisol aktif (10% sisanya) secara bebas berdifusi ke dalam sel, di situ bekerja melalui reseptor intra sel. Metabolism: dalam hati, kortisol di konversi menjadi derifat dihidrodan tetra hidro- yang selanjutnya di konjugasi oleh asam glukoronat sulfat. Gagal hati menyebabkan penurunan metabolism dan penurunan sintesis CBG. Jadi dalam darah terdapat kortisol tak terikat yang lebih banyak. Indikasi klinis: terapi penggantian pada insufisiensi adrenokortikal, hyperplasia adrenal congenital bentuk boros-garam, pemyakit otoimun. dll. Efek samping: supresi adrenal ( infusiensi pada putus obat, sindron cushing (osteoporosis, atrofi kulit, distribusi lemak sentral, toleransi glukosa lemak abnormal), dll. Fungsinya: meningkatkankegiatan metebolisme berbagai zat dalam tubuh, menurunkan ambang rangsang susunan saraf pusat, mengingatkan sekresi asam lambung, manguatkan efek noradrenalin terhadap pembuluh darah dan merendahkan permiabilitas dinding pembuluh darah, menurunkan daya tahan terhadap infeksi dan menghambat pembentukan antibody, menghambat pelepasan histamine dalam reaksi alrgi. Mineralokortikoid Aldosteron adalah mineralokortikoid utama. Zat ini menahan natrium (dan kemudian air) dalam darah. Zat ini di rangsang dalam jalur renninangiostensin.

Meningkatkan retensi ekskresi ion K di ginjal (tubulus distal dan tubulus koligentes), meningkatkan retensi Na di kelenjar keringat dan saluran pencernaan. Pada ginjal aldosteron meningkat.

6. Kelenjar pielanis Kelenjar pienalis (epifise) ini terdapat di dalam otak (ventrikel) berbentuk kecil merah seperti sebuah camera. Fungsinya belum di ketahui secara jelas. Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membentuk pancreas dan kelenjar kelamin.

7. Kelenjar pankreatika Kelenjar ini terdapat di belakang lambung di depan vertebra lumbalis satu dan dua terdiri atas sel-sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormone glucagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan insulin. Hormone yang di berikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut di cerna oleh ensim-ensim pencernaan. Hormone insulin Insulin di buat oleh sel-sel beta pulau pancreas dan di lepaskan sebagai respon terhadap peningkatan kadar glikosa serum.

Prinsip Kerja Insulin farmakokinetik PO/IV Catatan Beberpa kerja terapeutik dapat di sebabkan oleh mekanisme selain blockade respon PO/IV.70% diabsorpsi, awetan kerja lambat, waktu paruh=1 minggu. Pengobatan lama. Pasien jangan menghentikan terapipenggantian jika gejala hipotiroid hilang.

PO/IV.70% diabsorpsi, awetan kerja cepat, waktu paruh=beberapa jam.

Karena waktu paruh pendek, kadar serum berbeda-beda sesuai pemberian dosis.

Jenis Insulin

Jenis Insulin Waktu Aturan pengaturan gula darah Rapid-Acting Digunakan bersamaan makan. Jenis ini Onset 15-30 menit digunakan bersamaan dengan jenis insulin Peak 30-90 menit longer-acting. Duration 1-5 jam Short Acting Onset - 1 jam Digunakan untuk mencukupi insulin setelah makan 30 -60 menit. Peak 2-5 jam Duration 2-8 jam Intermediate-Acting Onset 1 - 2 jam Digunakan untuk mencukupi insulin selama setengah hari atau sepanjang malam. Jenis ini Peak 3 - 12 jam biasa dikombinasi dengan jenis rapid-acting atau short-acting. Duration 18 - 24 jam Long-Acting Onset Peak Duration Onset Peak Duration - 3 jam Digunakan untuk mencukupi insulin seharian. Jenis ini biasa dikombinasi dengan jenis rapid6 -20 jam acting atau short-acting. 20 - 36 jam Pre-Mixed* Produk ini biasanya digunakan dua kali sehari sebelum makan.Premixed insulin adalah 10 -30menit kombinasi dengan proporsi yang spesifik - 12 jam insulin intermediate-acting dan insulin short14- 24 jam lebih acting insulin di satu boto atau insulin pen.

8. Kelenjar kelamin Kelenjar testis terdapat pada pria, terletak pada skrotum dan menghasilkan hormone testosterone. Fungi hormone testosterone menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain,

menghasilkan sel-sel mani (spermatozoid), serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada pria. Kelenjar ovarika terdapat pada wanita, terletak pada ovarium samping kiri dan kanan uterus. Kelenjar ini menghasilkan hormone progesterone dan estrogen. Hormone mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain. Hormone testosterone Sel-sel leydig pada testis pada testis menghasilkan testosterone (jumlah yang lebih kecil di hasilkan ovarium wanita) sebagai respon terhadap stimulasi LH. Testosterone menyebabkan cirri-ciri seks sekunder pria dan kemampuan reproduksi. Kerja: meningkatkan perkembangan dan pemeliharaan organ seks pria, produksi sperma, massa otot, libido, dan cirri seks sekunder lain. Indikasi: defisiensi androgen (deficit pertumbuhan, impotensi), pubertas terlambat pada pria, meringankan kanker payu dara, pembengkakan dan nyeri payudara pasca persalinan. Efek yang tidak di inginkan: a. Pada wanita yaitu firialisme, menstruasi yang tidak teratur. b. Pada pria yaitu kanker prostat, ginekomastia, kebotakan berpola, penurunan jumlah sperma,. Steroid Anabolik Steroid anabolic adalah derivate testosterone yang secara relative mempunyai efek anabolic (membangun) yang lebih dari efek androgenic (maskulinisasi). Kerja: meningkatkan sintesis protein anabolic

Indikasi: anemia refrakter, penyakit yang menyebabkan kekurusan, katabolisme yang di induksi oleh kortikosteroid (dari terapi jangka panjang) Penyalah gunaan: kapasitas pembentukan otot dari steroid anabolic menyebabkan penyalah gunaan yang di kalangan atlet. Efek samping dari pada pengguna ini lebih buruk pada pasien dengan indikasi yang sesuai, karena atlet lebih sering menggunakan dengan dosis yang lebih tinggi untuk periode waktu yang lebih lama. Efek yang tidak di inginkan: sama dengan efek yang di sebabkan oleh testosterone. Estrogen Mekanisme: menginduksi sintesis protein spesifik melalui reseptor intra sel. Indikasi: kontrasepsi, yang vaginitis terkait atrofik, osteoporosis, perdarahan penyakit imunisasi

kardiovaskuler

menopause,

haemoragik, kegagalan perkembangan ovarium, hirsutisme, kanker prostat. Efek yang tidak di inginkan: nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi toleransi), nyeri tekan payudara dan edema, dan ginekomastia. Kontra indikasi: kehamilan (teratogenik), neoplasma yang tergantung estrogen, perdarahan pervaginam, kerusakan hati, kelainan

tromboembolik. Farmakokinetik: sebagian besar estrogen di absorpsi debgan baik secara oral. Estrogen cenderung cepat di degradasi oleh hati selama lintasan pertama dari saluran cerna. Metabolitnya adalah glukoronida dan konjugat sulfide yaitu estradiol, estron dan estriol.

Progestin Mekanisme: menginduksi sintesis protein spesifik melalui reseptor intra sel. Indikasi: kontrasepsi, pendarahan menstruasi hemoragik atau tidak teratur, karsinoma endometrium, hipoventilasi. Efek yang tidak di inginkan: maskulinisasi pada penggunaan lama, lain-lain toksissitas minimal Farmakokinetik: di metabolism oleh hati menjadi konjugat sulfat. Sebagian besar dosis awal cepat di degradasi oleh metabolism lintasan pertama, sehingga progesterone tidak mencapai jaringan target bila di berikan secara oral.

OKSITOSIN A. DEFENISI
Oksitosin berasal dari bahasa yunani yang berarti kelahiran cepat merupakan hormone mamalia yabg juga berperan sebagai neurotransmitter di otak. Oksitosin dibuat oleh sel-sel magnocellular neurosecretory dalam otak. Pada manusia, oksitosin dilepaskan oleh pria maupun wanita saat berpelukan, bersentuhan, dan orgasme. Pada otak, oksitosin berperan dalam interaksi dan hubungan sosial, dan kemungkinan juga terlibat dalam pembentukkan rasa saling percaya diantara manusia. Pada wanita, oksitosin dilepaskan dalam jumlah besar setelah pembesaran cervix dan vagina selama melahirkan, setelah menstimulasi puting susu, dan menyusui. Oksitosin sintetis dijual untuk pengobatan dengan nama pasar Pitocin dan Syntocinon. Oxytocin ada di asam amnio peptida sembilan yang disintesa pada syaraf hipotalamus dan dialirkan ke akson dari Pituitary Posterior untuk disekresikan ke dalam darah. Oxytocin juga disekresikan ke dalam otak dan

dari beberapa jaringan. Adapun fungsi dari Oksitosin adalah menstimulasi kontraksi otot halus kandungan sewaktu melahirkan. Pada waktu akhir kehamilan, uterus harus berkontraksi secara hebat dan semakin lama agar janin keluar. Sepanjang tahap kehamilan selanjutnya, terjadi peningkatan yang besar pada reseptor Oksitosin pada sel otot halus kandungan, yang diasosiasikan dengan peningkatan iritabilitas dari uterus. Oksitosin dilepaskan sepanjang masa melahirkan sewaktu janin menstimulasi leher rahim dan vagina. Dan hal itu meningkatkan kontraksi otot halus kandungan agar terjadi proses melahirkan. Pada kasus dimana kontraksi tidak cukup agar terjadi kelahiran, dokter terkadang memberikan Oksitosin untuk menstimulasi lebih lanjut kontraksi kandungan- perhatian besar harus dilakukan pada beberapa situasi untuk memastikan janin keluar dengan baik dan mencegah pecahnya uterus. Sediaan yang ada adalah Oksitosin sintetik. 1. Isoxsuprine HCl Isoxsuprine membantu memperlebar pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih baik. Kegunaannya pada bidang kebidanan adalah kebalikan dari Oksitosin yaitu memperlemah kontraksi. Biasa digunakan untuk mencegah kelahiran immatur dan prematur, kontraksi Tetani dan Dismenore. 2. Ritodrine HCl Ritodrine hydrochloride adalah obat Tokolitik digunakan untuk menghentikan persalinan prematur. Ritodrine adalah kelas Beta-2 agoni yang digunakan untuk relaksasi pada otot halus. Ritodrine hydrochloride bekerja pada reseptor Beta 2 yang ada di otot kandungan. Obat ini menurunkan kontraksi kandungan sehingga kerjanya sebagai relaksan kandungan.

farmakokinetik

Efek samping

Intraksi obat

BAB III PENUTUP

A. KASIMPULAN
1. Hormone ialah zat aktif yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. 2. Kelenjar yang menghasilkan hormone-hormon adalah kelenjar hipofisis yang terdiri dari lobus posterior dan lobus asterior, kellenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar suprarenal, dan kelenjar timus. 3. Hormone-hormon yang di hasilkan oleh masing-masing kelenjar memiliki fungsi yang berbeda-beda, dan masing-masing Memberikan efek yang berbeda-beda pula. 4. Oksitosin adalah hormone yang menginduksi kontraksi uterus hamil dan mendorong pengeluaran susu dari payudara wanita setelah melahirkan. 5. Oksitosin di keluarkan oleh kelenjar kelenjar hipofisis lobus posterior.

B. SARAN
1.

You might also like