You are on page 1of 21

Eritema Multiforme

Definisi
Merupakan sindroma mukokutaneus yang akut, self-limited, biasanya ringan, dan sering rekurens. Biasanya berhubungan dengan infeksi akut, terutama infeksi herpes simpleks virus. Didefinisan hanya dengan karakteristik klinis : plak berbentuk target (iris) predominan pada wajah dan ekstremitas.

Klasifikasi
EM minor : lesi kulit tanpa keterlibatan membran mukosa. EM mayor : lesi kulit dengan keterlibatan membran mukosa. Herpes-associated EM EM mukosal (Fuchs syndrome, ectodermosis pluriorificialis: lesi membran mukosa tanpa keterlibatan kulit.

Epidemiologi
Lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Laki-laki : perempuan = 3: 2 Rekurensi terjadi pada sekitar 30% pasien. Infeksi HIV dan kelainan autoimun tidak meningkatkan resiko EM (berbeda dengan SJS).

Etiologi
Virus Herpes merupakan penyebab tersering, pada kasus rekurens. M.pneumoniae merupakan penyebab tersering kedua dan sering pada kasus pediatrik. Obat merupakan penyebab yang jarang.

Temuan klinis
Menentukan suspek EM berdasarkan manisfestasi klinis. Menentukan perlu atau tidak rawat inap pada EM mayor dengan lesi oral, kemungkinan diagnosis SJS, atau gejala konstitusional berat. Menentukan penyebab EM dengan anamnesis adanya herpes rekurens, radiografi, atau infeksi M.pneumonia.

Anamnesis
Gejala prodromal biasa tidak ada, jika ada biasanya ringan seperti infeksi saluran napas atas (batuk, rinitis, demam) Pada EMM, demam diatas 38,5 terjadi pada 1/3 kasus. Riwayat serangan sebelumnya ditemukan pada 1/3 pasien. Riwayat herpes yang rekurens.

Lesi Kulit
Lesi biasanya muncul dalam 3 hari. Lesi biasanya simetris, disrtibusi sering pada permukaan ekstensor ekstremitas, wajah, leher; jarang pada paha, bokong dan tubuh. Lesi pertama muncul pada daerah akral menyebar dengan pola sentripetal. Biasanya lesi asimptomatik, terkadang pasien mengeluh gatal dan rasa terbakar.

Lesi tipikal :plak atau papul eritem berbentuk roda yang regular, sirkular yang bertahan 1 minggu atau lebih. Ukuran beberapa milimeter sampai 3 cm. Tepi lesi eritem dan edem, tengah lesi dapat lebih gelap, cincin konsentrik. Tengah lesi dapat menjadi nekrotik atau berubah menjadi vesikel atau bula lesi target/iris.

Lesi EM adalah papular, beda dengan SJS-TEN yang tipikal makula. Lesi EM biasanya terdapat pada <10% luas permukaan tubuh.

Lesi Membran Mukosa


Terdapat pada 70% pasien, biasanya terbatas pada kavitas oral. Predileksi : bibir, gingivae, dan sisi ventral lidah. Lesi pada mata dimulai dengan rasa sakit dan konjungtivitis bilateral dimana vesikel dan erosi dapat terjadi. Mukosa nasal, uretral, dan anal dapat terlibat.

EM biasanya mengikuti herpes rekurens dengan interval 7 hari (2-17 hari)

Pengobatan
Tujuan : mengurangi durasi demam, erupsi dan lama perawatan di rumah sakit. Sistemik kortikosteroid prednisone, 50-80 mg/hari dalam dosis terbagi, quickly tapered Topikal steroid, anestesik lokal simptomatik untuk erosi mukosa mulut.

You might also like