You are on page 1of 2

Definisi Sosiologi Ekonomi;Sosiologi ekonomi, menurut yang diperkenalkan oleh Weber dan Durkheim, dapat secara sederhana didefinisikan

sebagai perspektif sosiologi yang diterapkan dalam fenomena sosiologi. Pengertian yang sama tetapi lebih terperinci yaitu aplikasi dari bagian referensi, variabel dan penjelasan model sosiologi dalam perhatiannya kepada produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi dari barang ekonomi (langka) dan jasa. Konsep Aktor.Secara umum, aktor dari ekonomi yaitu individual dan aktor dari sosiologi ekonomi yakni grup, institusi dan masyarakat. Dalam ekonomi mikro, pendekatan individu telah dijelaskan secara sistematik oleh ekonom Austria, Carl Menger, dan diberikan label metodologi individual oleh Schumpeter. Dalam sosiologi, fokus aktor nya yaitu interaksi antar aktor dan aktor dalam masyarakat. Perbedaan lain antara mikro ekonomi dan sosiologi ekonomi yaitu dalam konteks lingkup tindakan rasional. Menurut tradisi ekonomi, tindakan rasional yakni ketika menggunakan secara efisien sumber daya yang ada. Sedangkan menurut sosiologi, selain pengertian tersebut yang oleh Weber disebut formal rationality, ada pengertian yang lain yaitu substantive rationality, dimana ini merujuk kepada alokasi dalam pedoman prinsip-prinsip yang lain, seperti loyalitas kelompok atau nilainilai suci. Jadi secara jelas perbedaan keduanya dalam melihat tindakan rasional yaitu ekonomi lebih menekankan pada asumsi, sedangkan sosiologi kepada variabel.

produksi, tiap orang harus bekerja untuk bertahan hidup. Marx sering mengkritik Adam Smith atas teori Invisible Hand-nya. 2.Max Weber(1864-1920). Beliau banyak sekali menghasilkan tulisantulisan, seperti yang paling terkenal antara lain The protestant ethic and the spirit of capitalism,dan Economy and Society. 3.Emile Durkheim(1858-1917). Tidak seperti Weber, Emile tidak banyak

mengetahui tentang ilmu ekonomi, tidak banyak membuat tulisan dan tidak memberikan kontribusi yang banyak pada Sosiologi Ekonomi. Pada bukunya The Division of Labor in society yang memiliki banyak keterkaitan pada Sosiologi Ekonomi, di mana pada buku tersebut di sebutkan bahwa perubahan struktur sosial sebagaimana perkembangan masyarakat dari status yang tidak dibedakan pada masa

antara Mainstream Ekonomi dengan Ekonomi Sosiologi dapat primodialisme untuk sebuah langkah yang dikarakteristikkan dibedakan melalui: 1. Konsep pelaku, 2. Konsep tindakan dengan pembagian tenaga kerja yang kompleks pada dunia Ekonomi, 3. Batasan-Batasan dalam Tindakan Ekonomi, 4. yang modern. Hubungan Ekonomi dengan Masyarakat, 5. Tujuan Analisa, 6. Model yang dipakai, dan 7. Kebiasaan-kebiasaan Intelektual. 4. Goerg Simmel(1858-1918). Fokus pada analisa-analisa ketertarikan. Biasanya menunjukkan fenomena ekonomi Ilmu ekonomi sosiologi mencapai puncaknya pada diantara yang lebih luas cakupannya. tahun 1890-1920 dengan tokoh-tokoh klasik, dan juga pada Sementara tokoh-tokoh setelah era Klasik antara lain: awal 1980an hingga sekarang, di mana tetap menggabungkan antara analisa ekonomi dengan analisa hubungan-hubungan 1. Joseph Schumpeter(1883-1950). sosial. Berikut ini adalah beberapa tokoh ahli Ekonomi Sosiologi Klasik antara lain: 2. Karl Polanyi(1886-1964).

3. Talcott Parsons(1902-1979). 1. Karl Marx(1818-1883). Beliau berpendapat daya tarik materi juga menentukan struktur dan proses dalam masyarakat. Poin utama yang di angkat oleh Marx adalah tenaga kerja dan

Sejak masa penerapan ilmu Sosiologi Ekonomi sebagai salah satu pilihan dalam menjelaskan perilaku

masyarakat pada umumnya, memberikan manfaat kepada ahli sosiologi pada praktiknya secara luas, selain analisa ekonomi yang sesuai.  PERKEMBANGAN KEILMUAN Ada beberapa periode perkembangan keilmuan seiring berkembangnya Sosiologi Ekonomi, yaitu yangpertama, Yunani kuno, yangkedua pada sekitar abad-XIV agama mengalami perkembangan yang sangat pesat, namun yang terjadi dengan keilmuan justru sebaliknya, zaman ini disebut zaman Skolastik. Skolastik disebut juga dengan zaman kegelapan, di Eropa agama kristen mengalami perkembangan yang sangat pesat, pada zaman ini kaum pemuka agama dianggap sebagai yang mengetahui segalanya, sehingga jika ada yang bertentangan dengan Gereja maka harus minta maaf dan tidak boleh mempertahankan anggapannya meskipun benar, atau akan dihukum mati. Salah satu contohnya adalah Galileo Galilei, salah satu ilmuwan besar Italia yang dihukum dengan dikucilkan sampai akhirnya mati karena mempertahankan pendapat bahwa bumi beredar mengitari matahari, beliau dianggap merusak iman, sementara Gereja beranggapan Matahari yang beredar mengitari Bumi. Karena banyak ilmuwan yang berbeda pendapat dan tidak mau minta maaf banyak ilmuwan yang dihukum mati, sehingga pada masa tersebut keilmuwan tidak berkembang, justru mengalami kemunduran karna banyak ilmuwan yang mati.

 Individualisme  Laizzes Faire  Minim peran Negara Dengan tercapainya hal-hal di atas diharapkan akan meningkatkan tingkat kreatifitas masyarakat sehingga akan tercapai prestasi yang tinggi sehingga masyarakatnya akan makin kompetitif.

Contoh tokoh di era Kapitalisme Klasik adalah John stuart Mill. Pada era Kapitalisme Modern adalah John Maynard Keynes, yang pada saat itu sedang booming tentang prinsip Welfare State, dimana tiap individu berhak untuk mendapatkan standar hidup minimal dan pemerintah bertanggungjawab untuk menyediakan lapangan kerja. Pada era tersebut J.M.Keynes juga banyak dikritik oleh banyak pihak, antara lain:

New left: yaitu berorientasi pada negara berkembang yang menolak aliran kapitalis tapi juga tidak sependapat dengan aliran marxist. New right: yaitu aliran yang ingin kembali pada kapitalisme klasik. Yang biasa disebut juga dengan Neo-Konservatisme. Tokohnya antara lain adalah Milton Friedman. Dengan ciri-ciri sebagai berikut: o Deregulasi ekonomi o Dekonsentrasi pemerintah o Kebijakan pemerintah pusat kurang o Kebijakan pemerintah pusat bersifat kaku pada pelaksanaannya di daerah. o Pengalihan fungsi-fungsi pemerintah ke swasta o Kesangsian pada detente. Neo-Marxist: pendukung pemikiran Marxist, yang terkenal dengan teori Dependensi-nya.

Yangketiga yaitu pada sekitar abad-XVII, era Renaissance atau pencerahan kembali, dimana zaman Skolastik tersebut menimbulkan adanya kekuatan secara berlebihan untuk menguasai dunia. Hal tersebut menimbulkan gejolak Conselior oleh Marthin Luther King, sehingga akhirnya hak memeluk

agama tidak lagi terkekang. Perlahan tapi pasti keilmuan mulai berkembang lagi dan hingga sekarang pada budaya barat antara urusan kenegaraan dengan agama dipisah untuk menghindari terjadinya hal seperti pada zaman skolastik yang secara langsung menyebabkan matinya keilmuan.

MASYARAKAT KAPITALIS

Berikut ini adalah ciri-ciri dari masyarakat Kapitalis:

You might also like