You are on page 1of 10

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

JurnalIlmiah FaktorfaktoryangMempengaruhiGuruPraktek SewaktuMengajarMatematikadiSekolahDasar Penulis:Agustinus.S.Paseru UniversitasKristenIndonesiaToraja 2010 ArtikelIlmiahinitelahditerbitkandalamedisicetakpadaJurnalHIPOTESIS, UniversitasSawerigadingMakassar EdisiFebruari2010

Koleksi:www.bukuku.net

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

FaktorFaktoryangMempengaruhiGuruPraktek SewaktuMengajarMatematikadiSekolahDasar Agustinus.S.Paseru UniversitasKristenIndonesiaToraja ABSTRAK


Hasilkajiantelahdapatmengenalpastiskimpengkongsepanterhadapmatematika dan pembelajaran matemtika dengan beberapa aspek antara lain adalah pandangan terhadap matematika, pendekatan pengajaran, tehknik penyusunan soal, dan pandangan terhadap pembelajaran. Kajian juga mengenal pasti bahwa tindakan dan keputusan mengajar di pengaruhi oleh buku teks, guru kelas (guru pembimbing), dan kuliah metodologi [pengajaran yang di peroleh praktikan sebelumnya. Katakunci:GuruPraktekMengajarMatematikaSekolahDasar

LatarBelakang Ahli pendidikan berpendapat bahwa peningkatan mutu pengajaran matematikadapatdihasilkanmelaluipeningkatankuantitas(penambahanmateri) pengetahuanmatematikadankemahirantehnikyangdimilikiguru.Pendidiksudah mulai menyadari bahwa peningkatan dalam mutu pengajaran matematika adalah lebihkompleksdaripadasekedarmembekaligurudenganpengetahuanmatematika dankemahirantentangteknikmengajar. Adakajianyangmenganalisistindakandankeputusanmengajar,tetapikajian itu tidak memberi perhatian yang serius kepada sumber tindakan dan keputusan mengajar praktikan dari sudut pandang atau prespektif mereka sendiri (Clark & Yinger, 1979; Shavelson, 1976; Steffe, 1987). Kajian itu kurang memberi tumpuan kepada faktorfaktor yang mempengaruhi pembentukan "skim pengajaran" yang dimilikigurupraktekataupraktika. LandasanTeori Skim adalah satu susunan tiga serangkai yang terdiri daripada suasana pencetus, tindakan atau operasi, dan hasil yang diharapkan (Nik Aziz, 1999). Menurut Piaget (1980) semua tindakan yang diulangi atau dirumuskan melalui penggunaan pada hal barn dapat di anggap skim. Suasan pencetus yang menjadi unsur pertama bagi skim tidak merupakan, sesuatu yang wujud diluar pemikiran, tetapi terwujud dalam struktur mental manusia. Skim berfungsi mengawal dan menyelaraskan tindakan motor deria, tindakan dalaman (Nik Aziz, 1992). Dengan
Koleksi:www.bukuku.net

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

istilah skim pengajaran yang digunakan dalam penulisan ini dimaksudkan sebagai aktivitas mental yang mengawal dan menyelaraskan sembarang tindakan dan tingkahlakugurusewaktumengajar. Coney (1985) dan Steffe (1987) menegaskan bahwa ahli pendidikan matematika,masihbelummempunyaigambaranyangmenyeluruhtentang"skim pengajaran " Praktikan matematika. Banyak persoalan mendasar mengenai " skim pengajaran" yang masih belum di analisis dari sudut pandang atau perspektif praktikansendiri. METODOLOGI Subyek Subyek terdiri dari 10 mahasiswa program D2PGSD FKIP UKI TORAJA tahun 2007/2008yangmelakukanpraktekpengalamanlapangan(PPL)disekolahdasar (SD). PPL untuk mahasiswa Program D2PGSD dilaksanakan dalam semester lima yangmerupakansemesterterakhirdalamprogramD2PGSD. Selama mengadakan PPL tersebut mahasiswa mengajar berbagai mata pelajaran yang ada di SD. Di antara mata pelajaran yang diajarkan adalah Matematika, IPA, PMP, Kesenian, Olah Raga dan yang lain. Selama PPL tersebut mahasiswa terns menerus berada di SD di bawah bimbingan seorang dosen pembimbing. PraktikantersebuttelahmenempuhmatakuliahPendidikanmatematika1,2, dan3.PendidikanMatematika1dan2adalahmatakuliahmatematikayangisinya adalah content/pengetahuan matematika, sedangkan pendidikan matematika 3 berisitentangmetodemengajarmatematikadisekolahdasar. ProsedurPengambilanData Data kajian ini diperoleh melalui prosedur seperti yang digunakan oleh Nik Aziz (1992) dengan beberapa perubahan dan tambahan yang langkahlangkahnya adalahsebagaiberikut: 1. Menjawab pertanyaan/soal selidik. Pada akhir pengambilan kuliah pendidikan matemtika 3, subyek diminta mengisi/menjawab soal tentang pengkonsepan matematikadanpengajaranmatematika 2. Wawancarapertama.Berdasarkanhasiljawabanatassoalsebelumnyadiadakan wawancara guna mengumpulkan data yang lengkap tentang pengkonsepan matematikadanpengajaranmatemtika 3. Wawancarakedua.Wawancarainidilaksanakansewaktumahasiswamelakukun PPLdisekolah.Subyekdimintamenguraisumberisipelajaranmatematikayang
Koleksi:www.bukuku.net

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

4.

5.

6.

7. HASILKAJIAN Hasil kajian di bagi kedalam tiga bagian, yaitu skim pengkonsepan, peranan guru,dansumbertindakandankeputusanmengajaryangdigunakan. SkimPengkonsepan Sebelum menjalani latihan mengajar, praktikan mempunyai pengkonsepan yang masih sangat ideal terhadap matematika dan pengajaran matematika. Pada umumnya pengkonsepan itu terdiri dari buah pikiran yang disampaikan kepada merekaolehdosenataudiperolehdaribukupsikologidanilmupendidikan.Halitu adalah sejalan dengan pendapat dari Lorne dan Rian (1973). Setelah menjali PPL, pandangan mereka terhadap matematika dan pengajaran matemtika menggambarkan suatu skim pengkonsepan yang mempunyai cirriciri sebagai berikut: Pandanganterhadapmatematika Matematika sekolah di anggap sebagai suatu bidang ilmu yang bersifat dualstikdanstatis.Merekamemandangpenyelesaianmasalahsebagaisesuatuyang menghasilkan dua kemungkinan, yaitu penyelesaian yang betul seperti yang
Koleksi:www.bukuku.net

di masukkan dalam rencana pelajaran sebelum subyek mengajar. Sehabis mengajar, subyek di minta menguraikan sumber/latar belakang tindakan dan keputusanspontanyangmerekabuatsewaktumengajar. Membuatkarangan.Subyekdimintamembuatkaranganmenjelangberakhirnya PPLsecararingkastentanghalberikut: a. Menyatakan suatu peristiwa dalam latihan mengajar yang member makna istimewa,danmengapaperistiwatersebutdianggapistimewa. b. Nilai pengalaman mengajar dan menguraikan pandangan subyek tentang matematikadanpengajaranmatemtika c. Menyatakan masalah serius yang di hadapi subyek sewaktu mengajar matemtika Wawancara ketiga. Dalam minggu terakhir subyek diminta membuat refleksi pengalaman mengajar dan menguraikan pandangan terhadap matemtika dan pengajaran terhadap matemtika. Selain itu subyek juga diminta menguraikan factoryangmempengaruhitindakandantingkahlakumerekasewaktumenjalam PPL. Pengamatan dalam kelas sewaktu subyek mengajar atau member tes matematika Wawancaradenganbeberapamuridyangbarusajadiajarolehpraktikan.

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

diajarkan oleh mereka kepada murid, dan penyelesaian yang salah murid tidak diberidoronganuntukdapatmenyelesaikanmasalahmenurutcaranyasendiri. Bahkan tidak jarang ada praktikan yang tidak senang kalau ada murid yang mempertanyakan cara mereka mengajar. Sebagai contoh seorang praktikan mengajar penjumlahan 2 + 3 1/3. Praktikan tersebut mengubah bentuk soal denganmenjumlahkan"2+3=5"dan"+1/3".Seterusnyagurumengubah"+ 1/3"menjadi,3/6+2/6=5/6". Akhirnya guru menulis hasilnya sebagai "5 + 5/6 = 5 5/6". Pada saat berlangsung pelajaran, terdapat seorang murid sertanya cara lain untuk menyelesaikansoaltersebut. Petikanberikutadalahsituasiyangterjadipadasaatitu. Murid : Apakahadacaralainuntukmencarihasildari2+31/3ituBu? Praktikan : Caralainyabolehsaja.Kamuubahdulu2menjadi5/2dan31/3 menjadi10/3.Jadibegini(menulisdipapantulissambilmenjelaskan). 2+3'/3=5/2+10/3=15/6+20/6=35/6=5/56.Hasilnyayasama saja. Ini lebih malah lebih sulit makanya digunakan cara saya saja yang tadi. Ditinjaudaripetikantersebut,nampaknyapraktikankurangsenangkalauada murid yang akan menggunakan cara lain. Praktikan menginginkan supaya murid menggunakancarayangdiajarkanolehnyasaja.Disinipraktikankurangmemahami apayangadadalampemikiranmuridsehinggadiasertacarayanglain. Mungkin sekali murid yang bertanya tersebut mempunyai konsep bahwa penambahanbilanganpecahanhanyadapatdilakukanjikabentuknyaadalah"a/b+ c/d" atau mungkin murid tersebut mempunyai cara lain yang sesungguhnya ingin ditunjukkankepadagurutetpisayingpraktikantidakmemberkesempatan. Mungkin sekali murid yang sertanya tersebutmempunyai skim penambahan pecahan tertentu yang seharusnya justru menjadi tugas guru untuk mengenalnya guna mengembangkan skim yang di punyai oleh murid tersebut. Kenyataan ini menunjukkan bahwa praktikan belum mempunyai gambaran yang menyeluruh tentangskimpengajaran(Coney,1985danSteffe,1987). PendekatanMengajar Pendekatan perhitungan (Computational approach) di anggap sebagai pendekatan yang paling sesuai mengajar matemtika sekolah. Misalnya banyak
Koleksi:www.bukuku.net

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

praktikan menekankan terhadap kemampuan menghitung sehingga mereka tidak mempunyaiwaktuuntukmembimbingmuridmuridmembentukmaknabagikonsep matemtika. Pendekatan ini menjukkan suatu pandangan bahwa matemtika adalah suatuhimpunanperaturanuntukmenghasilkanjawabanpadamasalahtertentu. Praktikan juga kurang pengetahuan dalam mengenal kelemahankelemahan murid dan meremidiasi. Dalam beberapa situasi, Praktikan radar bahwa sebagian murid gagal untuk memahami pengajaran mereka tetapi praktikan tidak mengetahuicarayangpalingefektifdanefesienuntukmengatasimasalahitu. Praktikan juga lemah dalam menggunakan waktu di kelas, pemilihan isi, dan ketepatan penyampaian isi. Kelemahan ini menjadi begitu nyata apabila mereka berhadapandengankelasyanglemah.Sebagianbesarwaktuhanyadigunakanguru untukmemberiketerangandanmuriddisuruhmenyalinapayangditulisdipapan tulis.Muridyangbelumjelasapayangdiberikanolehgurudijelaskandengancara yangsamasebelumnya,tetapilebihpelandarisebelunya. Dalamkasusininampaknyapraktikanberpendapatbahwacaramenerangkan sebelumyaterlalucepatsehinggaperludiulangbagianakyangbelummemehami. Dalamhalininampakbahwakemampuanpraktikandalammendeteksikelemahan muridmasihterbatas,apalagisampaimencaritahuskimmatematikayangdipunyai oleh murid berkaitan dengan konsep yang diajarkan. Petikan berikut adalah salah satupernyataandariseorangpraktikanX. Sayalebihsukamengajarkelasyangmuridnyapandai.Tidakadamuridyang membuat keributan. Mereka dengan senang hati mengerjakan semua tugas yang saya berikan. Kelas yang lemah muridnya banyak yang rebut dan kalau disuruh mengerjakantugashanyabeberapamuridsajayangmaumengerjakantugas. TekhnikPenyoalan Tidak banya usaha, yang dilakukan oleh praktikan untuk membimbingmurid untukmembuatrefleksidanpengabstrakanterhadapisipelajaran.Soaltesulangan yangdiberikanpraktikanmasihterlampaupanjangdansulitbagimurid.Praktikan mengambil sebagian soal ulangan dari soalsoal bersama dalam catur bulan sebelumnya. Fenomena ini menunjukkan bahwa praktikan belum mempunyai pengkonsepan yang baik dalam pembuatan soal dan penilaian. Bahkan diantara praktikan sendiri mengakui bahwa mereka kurang dalam tehknik pembuatan soal dan evaluasi. Praktikan sering memberikan soal dalam konteks yang berbeda dengan yang diberikan. Misalnya, yang diberikan adalah soal penambahan dalam bentuk simbolik, tetapi guru memberikan juga memberikan soal penambahan
Koleksi:www.bukuku.net

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

dalamkontekscerita. PerspektifTerhadapPembelajaran Semua praktikan menganggap bahwa muridmurid sebagai penerima pengalaman deria secara obyektif danpasif yang dapat mempelajari matematika sekolah apabila diberi drill yang cukup. Dalam beberapa situasi pengajaran, praktikankurangsensitifpadakesulitanmatematikayangdialamiolehmurid.Pada umumnyamerekaternssajmengajartanpamempertimbangkanapakahmuridyang diajarmemahamiapayangmerekaajarkanatautidak. Pada umumya, pandangan praktikan terhadap matematika dan pengajaran matematika membayangkan suatu skim pengkonsepan yang sejalan dengan pandangan neobehaviourisme, dimana prinsip dasar pengajaran terdiri dari tiga komponenyaitu,adanyarangsangan,gerakbalasdanpeneguhan. PerananGuru Data wawancara dan observasi dalam kelas sewaktu praktikan mengajar menunjukkan bahwa cara pengajaran dari semua subyek mempunyai beberapa persamaan.Merekamelaksanakankurikulummatematikasecara"indoktrinasi"dan bukansecara"parundingan(Negotation)". Dari pandangan mereka peran guru adalah untuk memastikan bahwa murid dapat menghasilkan jawaban yang betul dalam menyelesaikan soalsoal yang ada dalam buku teks murid. Tidak ada petunjuk atau tanda yang jelas bahwa guru mengajar berdasrkan skim tindakan dan opersi dari murid. Bahkan interaksi guru murid terjadi hanya terjadi sewaktu guru memberikan pekerjaan dalam kelas dan sewaktumemeriksajawabanmurid. SumberTindakandanKeputusanMengajar PengaruhBukuTeks Semua praktikan hanya menggunakan buku teks sekolah. Dalam mengajar, praktikan mengajar mengikuti buku dan tidak pernah menyimpang dari apa yang tertera dalam buku teks. Praktikan menganggap buku teks sebagai sumber pengajaranbagimerekatetapibukansumberpembelajaranbagimurid. Denganitumerekamengajardenganbukuteksuntukmendapatkansoalsoal pekerjaan rumah (PR) dan bagi murid buku teks tersebut hanya digunakan untuk mencariPRsaja.PenemuaniniadalahsejalandengantemuanKhunsdanFreeman (1979),danBuah(1986)yangmenyatakanbahwabukuteksbanyakmempengaruhi tindakandankeputusanguru.
Koleksi:www.bukuku.net

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

PengaruhBukuPembimbing Guru praktek tidak banyak menerima nasehat dari guru pembimbing. Bagaimanapun perlakuan dan saran dari guru pembimbing mempunyai pengaruh yangkuatatastingkahlakudankeputusanmengajarpraktikan.Selainitupraktikan juga mempunyai perasaan segan kepada guru pembimbing sehingga praktikan cenderungmengikutinormasekolah. Semuasarandarigurupembimbingditerimabegitusajaolehpraktikantanpa membuatrefleksitentangkesesuaiandankeberkesanandarisaranyangdiberikan. Apa yang diberikan oleh praktikan nampaknya adalah tidak berbeda dengan apa yangdinyatakanolehBauerfeld(1979)ataupunLanier(1985). Misalnya, jika terjadi bahwa format SAP yang ada disekolah, praktikan akan begitu saja mengikuti format yang ada di sekolah tersebut tanpa memberi penjelasankepadagurupembimbing.Praktikantidakberammengutarakanbahwa yang penting dalam SAP adalah substansinya dan aktualisasinya dalam pelaksaan danbukansekedarformatnya. PengaruhKuliahMetodologiPengajaran Tingkah laku dan keputusan mengajar praktikan ternyata juga di pengaruhi oleh mated dalam kuliah metodologi pengajaran. Sewaktu mengajar, praktikan membuatrefleksipadaidedangagasanyangdibicarakandalamkuliahmetodologi. Keadaan im adalah seperti apa yang dinyatakan oleh Lortie dan Rian (1973), praktikanjugamerasakanbahwasebagianideyangdibicarakandalamkelasadalah bersifatumumdankadangkadangsukaruntukdilaksanakan.Dalamkenyataannya praktikan merasa masih mengalami kesulitan mentedemahkan/menggunakan metodemengajartertentuuntuksuatutopicyangtertentupula. SIMPULANDANIMPLIKASI Tindakan dan keputusan praktikan adalah sejalan dengan pandangan neobehaviorisme dimana kurikulum matematika dilaksanakan dengan menggunakankaedahimposisi(imposition)ataupengenaan.Tidakadatandatanda praktikan memandang pengajaran matematika sebagai suatu proses dimana guru berusahamengembangkanmaknamatematikayangsamasamadipunyaiolehguru danmurid. Dari kaca mata praktikan, peranan guru matematika adalah sematamata untuk melatih murid menggunakan kemampuan khusus dan mengingat fakta tertentu.Untukmencapaiinipraktikanmenggunakantehknikdemonstrasidandrill. Apabila murid tidak berhasil mencapai tujuanya, guru mengulang kembali seperti
Koleksi:www.bukuku.net

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

apayangtelahdiberikansebelumnya. Dengancarainitentunyamuridakanmudahmenjadibosan.Implikasidarihal ini adalah bahwa latihan mengajar dalam kelompok kecil (micro teaching) dalam pendidikanguruharuslebihdiidentifikasikanlagi.Pembelajarankonstruktifperludi identifikasikan yang memungkinkan praktikan dapat mengajar dalam berbagai konteksdancara. Sumber tindakan dan keputusan mengajar praktikan dipengaruhi oleh buku teks. Tetapi kemampuan menggunakan buku teks secar efektif dan efisien masih perlu di tingkatkan. Pengetahuan dan pengalamanyang baik dalam menggunakan bukuteksdapatmengubahtingkahlakupraktikandalammengajar. DAFTARPUSTAKA Barliner, D.C. 1984, The halffull Glass: A review of research on teaching. In P.L Hosford (Ed), Using what we know about teaching. Alexandria, VA: Associationforsupervisionandcurriculumdevelopment. Buah, S.W. 1986. Preservice teacher sources of decisions in teaching secondary mathematics.JournalforResearchinmathematicsEducation,17,2130 Clark.C.M.danYinger,R.J.1979.ResearchonTeacherplanning:Aprogressreport. JournalofCurriculumStudies,11,175177 Cooney, T.J. 1973, A. beginning teacher's view of problem solving. Journal for ResearchinMathematicEducation,16,234336. Kuhns, T.M. dan Freeman, D.J. 1979. The potential influence of textbooks on teacher's selection of content for elementary Scholl mathematics. East Lansing:MichiganStateUniversity,InstituteforResearchonTeaching. Lanier, P.E. 1981. Mathematics classroom inqury: The need, a menthol and the promise.ResearchseriesNo.101,TheInstituteforResearchonTheaching, MichiganStateUniversity. NikAziz,N.P.1992.PenghayatanMatematikaKBSRdanKBSM:AgendaTindakan. KualaLumpurDewanBahasadanPustaka. Nik Aziz, N.P. 1999. Pendekatan Konstruktivisme Radikal Dalam Pendidikan Matematika.KualaLumpur:UniversitiMalaya Piaget, J. 1980. The Psychogenesis of knowledge and it's epistemological signifmance. In Massimo PiatelliPalmarini (Ed), Language and Learning: The debate between Jean Piaget and Noam Chomsky, Cambridge, MA: HarvardUniversityPress. Steffe, L.S. 1987 Principles of mathematical curricular desgn in ealy childhood
Koleksi:www.bukuku.net

Jurnal:FaktoryangMempengaruhi Guru Praktek

10

teacher education. Paper presented at the Annual Meeting of The AmericanEducationalResearchAsosiation,Washington,D.C. Thompshon, A.G. 1984. The relatationship of teacher conceptions of mathematics teachingtoinstructionalpractice.EducationalStudiesInMathematics,15, 15127.

Koleksi:www.bukuku.net

You might also like