You are on page 1of 29

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Kemajuan zaman kerap kali diikuti beraneka ragamnya aktivitasaktivitas yang dilakukan oleh masyarakat pada berbagai segi kehidupan. Dalam suatu perusahaan ada yang berskala menengah maupun perusahaan yang berskala kecil yang bergerak dibidang produksi barang maupun jasa yang berusaha menciptakan produk atau jasa dengan kuantitas dan memiliki kualitas yang baik. Agar usaha tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita dapat memenuhi kebutuhan pasar serta memberikan kepuasan pada konsumen, sehingga dapat meningkatkan harga jual perusahaan. Kondisi demikian memunculkan dua hal penting yang terkait dengan perusahaan yakni peluang (opportunity) dan ancaman (treath). Peluang berarti suatu kondisi yang akan memberikan manfaat apabila dicapai melalui usaha-usaha tertentu dan merupakan ancaman apabila pasar yang ada dimanfaatkan oleh pesaing. Maka pemasaran salah satu fungsi atau kegiatan perusahaan untuk meraih peluang ini sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar bagi perkembangan perusahaan. Tujuan umum dari setiap perusahaan adalah untuk memperoleh laba tertentu, dan hal itu akan dapat tercapai apabila kegiatan penjualan

dapat dilaksanakan secara berhasil sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan penjualan merupakan salah satu dari seluruh kegiatan pemasaran lainnya dimana keberhasilan pemasaran akan ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang dimaksud berupa faktor internal yaitu faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang terdiri dari beberapa variabel seperti produk, promosi, harga dan distribusi yang sering disebut markating mix. Dalam suatu perusahaan harga adalah nilai suatu barang /jasa diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimilikinya kepada pihak lain atau sejumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa

kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Kaitannya dengan hal tersebut, maka semakin disadari oleh pengusaha akan perlunya suatu harga jual produk yang tepat sehingga upaya yang mereka lakukan dalam prospek pasar semakin kompetitif, karena penetapan harga jual yang tepat itu dapat meningkatkan omset penjualan sehingga dapat menghasilkan laba, karena perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya agar menunjang bertahannya suatu perusahaan, demikian juga dengan pengusaha-pengusaha Handphone yang ada di Kota Palopo. Harus betul-betul menciptakan produk Handphone yang
2

berkualitas agar dapat meningkatkan penjualan perusahaan sehingga menjadi objek penelitian ini. Dengan demikian perusahaan harus dapat bersaing dalam menghadapi tantangan dari berbagai perusahaan sejenis. Adapun yang termasuk dalam biaya distribusi adalah: 1. Jumlah penyalur Pada dasarnya suatu perusahaan pasti membutuhkan penyalur untuk penjualan produk-produk yang dihasilkannya, ini digunakan oleh perusahaan karena perusahaan merasa tidak mampu untuk

mengadakan secara langsung dan juga untuk memperluas pasar. Panjang pendeknya saluran distribusi tergantung dari tingkat perantara yang digunakan oleh perusahaan. 2. Daerah pemasaran Semakin besar suatu perusahaan tentunya semakin banyak pula daerah pemasaran yang dituju, dengan demikian apabilah daerah pemasaran sudah meluas maka biaya distribusi yang digunakan semakin besar pula. 3. Salesmen Merupakan saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaanperusahaan untuk menjual hasil produksinya secara langsung, tentunya dalam hal ini perusahaan harus memikirkan biaya

transportasi salesmen, gaji salesmen dan masih banyak lagi yang dibutuhkan oleh para konsumen. Dari ketiga biaya distribusi diatas tentunya ada biaya distribusi, diantaranya: 1. Biaya administrsi 2. Biaya pengiriman 3. Biaya penjualan Perusahaan harus dapat mengendalikan setiap rupiah biaya distribusi yang akan dikeluarkan. Dalam pemilihan saluran distribusi seorang pengusaha harus bijaksana, sebab dalam pemilihan distribusi yang tidak tepat akan berakibat pada barang yang dipasarkan diluar jangkauan perusahaan. Berdasarakan latar belakang diatas penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul analisi penetapan harga jual dalam meningkatkan volume penjualan Handphone pada Toko GCC (Global Cellular Communication ) di Kota Palopo.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian diatas, maka dalam penelitian ini dapat kemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah penetapan harga jual dapat meningkatkan volume penjualan Handphone pada Toko Gcc (Global Cellular Comunication)? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan, adapun yang menjadi tujuan tersebut antara lain: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi distribusi terhadap peningkatan volume penjualan. 2. Untuk mengetahui adanya prdoduk baru yang akan datang. 3. Untuk mengetahui perkembangan penetapan harga jual handphone selama enam tahun yaitu 2005 sampai dengan 2011. D. Manfaat penelitian 1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan dalam menetapkan harga jual Handphone dimasa yang akan datang. 2. Untuk memperoleh masukan sehingga dapat lebih memperbaiki dan mempertahankan apa yang dicapai.

BAB II LANDASAN TEORI A. Arti dan Pentingnya Strategi Menurut Agustinus Sri Wahyudi (1996:49) ada dua faktor yang membuat analisis lingkungan menjadi suatu analisi penting dalam manajemen strategi dan harus selalu dilakukan oleh manejer punjak, yaitu 1. Bahwa organisasi/perusahaan tidak berdiri sendiri (terisolasi) tetapi berinteraksi dengan bagian-bagian dari lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat. Dalam banyak kasus, beberapa perusahaan akan hancur karena ketidak mampuan mengalisa dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang selalu berfluktuasi. 2. Pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan kompleks dapat mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari suatu perusahaan. Rumit serta tidak pastinya masa depan membuat para penyusun strategi harus lebih berhati-hati dalam melakukan analisa lingkungan. Sejumlah asumsi-asumsi yang relevan harus dikaji ulang setiap waktu agar penyesuaian-penyesuaian dapat segera dilakukan. Asumsi adalah suatu anggapan dasar atau pengendalian yang ditetapkan sebelumnya agar suatu teori/keputusan dapat diimplementasikan. Perubahan

perusahaan yang terjadi pada asumsi akan mengakibatkan tidak

berlakunya suatu strategi, walaupun strategi tersebut sangat baik dan tepat. Kita dapat ketahui kegagalan strategi yang telah dibuat terkadang diidentikkan dengan kegagalan para penyusun strategi tanpa dikaji terlebih dahulu mengenai asumsi yang mendasari asumsi tersebut. Adapun dalam suatu perusahaan dapat mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan suatu produk agar dapat membrikan suatu kepuasan kepada konsumen sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat memberikan laba seperti yang diharapkan melalui produk, yang dihasilkannya. Sedangkan analisa internal lebih

memfokuskan pada identipikasi strength (kekuatan) dan weakaness (kelemahan) dari perusahaan. Menurut Agustinus Sri Wahyudi (1996:49) dengan melakukan kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT). Tidak ada suatu cara terbaik untuk melakukan analisa Strength Weaknes Opportunity Threat ( SWOT). Yang paling utama adalah membagi berbagai macam pandangan/perspektip bersama-sama

sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut.jika analisa bersifat menyeluruh maka penentuan tujuan, sasaran dan strategi akan mudah untuk dilakukan. Banyak strategi yang dapat dihasilkan.

Berikut ini disajikan beberapa bentuk analisa yang dapat digunakan para pimpinan perusahaan dalam melakukan analisa lingkungan. Bentuk analisa menurut Agustinus Sri Wahyudi (1996:51) adalah sebagai berikut: 1. Analisa Produk (Produk Analisis) Menganalisa dan membandingkan semua atribut produk atau jasa terhadap produk atau jasa dari para pesaing. 2. Analisa Pasar (Market Analisis) Analisa ini mengidentifikasi semua karakteristik dari pasar (antara lain demografis, geografis, gaya hidup dan lain-lain) dimana produk tersebut bersaing. 3. Analisa lingkungan (Environment Analisis) Analisa ini menganalisa semua perubahan yang terjadi pada variabel lingkungan antara ekonomi, sosial, politik, dan perubahan pemerintah. 4. Analisa pelanggan (Consumer Analisi) Mengalisa motif konsumen membeli produk, melakukan segmentasi pasar dan mengidentifiksi profil konsumen antara lain: tingkat sosial, kebudayaan, jenis kelamin dan sebagainya. Ada dua metode untuk melakukan analisa ini : 1. Analisa Cross Sectioral yang membandingkan rasio keuangan dari perusahaan-perusahaan sejenis pada suatu industri dalam waktu yang bersamaan.

2. Analisa time series yaitu, mengevaluasi kinerja perusahaan dengan membandingkan rasio-rasio keuangan sendiri dalam beberapa waktu yang berbeda. Menurut OP. Simorangkir, (1998:48) memberikan definisi tentang strategi pemasaran adalah merupakan suatu keputusan terpadu

(marketing Mix) yang diteliti keseimbangannya dan diberikan identitasnya yang jelas agar sasaran tercapai dan dapat meningkatkan usaha kecil, selanjutnya OP. Simorangkir (1998:40) untuk melaksanakan pemsaran terpadu terhadap jasa harus memperhatikan atau menentukan empat yang terpisah, yaitu produk, Harga, Promosi, Lokasi.

B. Pengertian Pemasaran Dalam suatu perusahaan dapat mekukan suatu pemasaran yang salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, setiap satu perusahaan akan berkembang dan mendapatkan laba. Artinya pemasaran sering dikacaukan dengan pengertian-pengertian yaitu Penjualan, Perdagangan, Dan Distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan suatu kegiatan pemasaran secara keseluruhan. Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk

menghasilkan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan pada

konsumen sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat memberikan laba sperti yang diharapakan. Pemasaran dapat kita tingkatkan dengan adanya kualitas barang yang bermutu, dengan adanya merek-merek yang terbaru maka, para konsumen dapat tertarik dengan kualitas yang bermutu. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika mengiginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang baik pada perusahaan Dalam pemasaran telah banyak diperoleh definisi-definisi yang dikemukakan. Definisi-definisi tersebut mula-mula menitik beratkan pada barang, Yang diperlukan untuk melaksanakan proses penjualan, dan kemudian pada fungsi-fungsi yang dijalankan untuk memungkinkan dilakukan transaksi-transaksi pemasaran. Kotler (2002:7) secara luas mengemukakan pengertian pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merancanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang mendapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun yang potensial. Berdasarkan definisi diatas tersebut dapat diketahui beberapa istilah.

10

a. Produk Produk merupakan salah satu cara untuk memasarkan bagaimana cara konsumen bisa tertarik pada produk tersebut agar bisa berbisa terjual dipasaran. b. kebtuhan kebutuhan adalah suatu keadaan yang yand ingin dirasakan oleh seseorang. c. Permintaan Ingin suatu produk yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk. d. Keinginan Merupakan salah satu keberanian untuk memperoleh sesuatu.

C. DIMENSI-DIMENSI KEPUTUSAN Keputusan apa yang dihadapi suatu usaha adalah strategi, sehingga mendapat perhatian manajemen . secara tipikal, menurut Amin Widjaja Tunggal (1994-3) masalah-masalah strategi mempunyai dimensidimensi sebagai berikut:

11

a. Masalah-masalah

strategi

memerlukan

keputusan-keputusan

manejemen punjak Karena adanya keputusan strategi melingkupi beberapa, segi oprasi suatu perusahaan, maka keputusan-keputusan strategi memerlukan ketrlibatan manajemen punjak. Biasanya hanya manajemen punjak mempunyai pandangan yang diperlukan untuk memahami implikasi alokasi sumber daya yang diperlukan. b. Masalah-masalah strategi memerlukan jumlah biaya sumber daya perusahaan yang besar. Keputusan-keputusan strategi meliputi alokasi yang subtansial dari manusia, aktiva fisik, atau uang yang harus diarahkan kembali dari sumber daya internal, maupun dijamin dari luar perusahaan. c. Masalah strategi sering mempengaruhi jangka panjang perusahaan. Keputusan-keputusan strategi seolah-olah melakukan komitmen

perusahaan untuk waktu yang lama, secara tipikal adalah lima tahun, bagaimanapun juga pengaruh dari keputusandemikian sering berakhir jauh lebih lama. Manajemen strategi adalah perancanaan berskala besar (disebut perancanaan strategi) yang berorentasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut Visi), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar

memungkinkan suatu organisasi berientaraksi secara efektif disebut misi.

12

Dalam

menghasilkan

sesuatu

perancanaan

opersional

untuk

menghasilkan barang dan jasa serta pelayanan yang berkualitas dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan disebut tujuan strategi dan berbagai sasaran. Menurut Amin Widjaya Tunggal (1994:5) masalah manajemen strategi berhubungan dengan: 1. Alokasi sumber daya waktu dan uang yang berbatas terhadap usaha jangka panjang. 2. Memahami kebutuhan untuk komitmen yang bergabung oleh setiap orang apabila manajemen jangka panjang menjadi efektif. Pencampuran dari nilai pribadi (personal values) dengan tujuan perusahaan. Identipikasi sikap manajemen terhadap resiko,

pertumbuhan, motivasi dan persaingan kompetitif ( Competitive rivalry). 3. Membangun hubungan yang positif antara kelompok manajemen. 4. Memindahkan perancanaan. informasi secara bebas pada seluruh proses

13

D. Pengertian Harga Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat pemasaran / marketing yaitu adanya promotion atau produk, harga, distribusi, promosi) harga adalah salah satu nilai tukar produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga juga dapat menentukan suatu keberhasilan suatu perusahaan karena menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik nerupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Adapun penetapan harga yaitu: 1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal. 2. Mempertahankan perusahaan dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional contoh: gaji/ upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, biaya trnsprotasi dan lainlain.

14

3. Menggapai perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tetap akan mempercepat tercapainya modal kembali. Cara penetapan harga produk pada biaya standar menurut Kartadinata adalah biaya yang ditentukan lebih dulu untuk

memproduksikan suatu unit atau jumlah produk dalam jangka waktu produksi berikutnya (2000:213) biaya yang ditentukan lebih dulu itu meliputi biaya bahan baku, biaya tenega kerja, dan biaya overhead pabrik. Oleh sebab itu biaya standar merupakan biaya yang direncanakan untuk suatu produk berdasarkan kondisi usaha saat ini. Manfaat biaya standar menurut Willson dan Campbell (1991:244) sebagai berikut: 1. Standar memberikan suatu tolak ukur yang lebih baik mengenai prestasi pelaksanaan. 2. Memungkinkan dipergunakannya prinsip perkecualian dengan akibat penghematan waktu menurut Supriyono (2000:98) prinsip

perkecualian menitikberatkan pada hal-hal penyimpangan disbanding dengan standar yang sudah ditetapkan. 3. Memungkinkan biaya yang ekonomis dan memungkinkan pelaporan yang segerah atas informasi pengendalian biaya. 4. Standar berlaku sebagai insentif bagi karyawan.

15

Biaya menurut para akuntan dapat didefinisikan se bagai suatu nilai tukar persyarat, guna memperoleh dalam manajemen keuangan. Persyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan ditanyakan dengan pengurangan gas atau aktiva lainnya pada saat ini atau dimasa mendatang (Matz dan Usry, 1990:19) Mulyadi (1990:8). Mengatakan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari pengertian biaya tersebut terdapat empat unsur pokok sebagai berikut: 1. Biaya merupakan pengerbanan sumber ekonomi 2. Diukur dalam satuan uang 3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva ini disebut juga dengan istilah harga pokok, berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka biaya dapat disimpulkan sebagai pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan dalam satuan uang untuk tujuan tertentu.adapun biaya yang dinyatakan sebagai harga penukaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat ( Kardinata, (2000:24)

16

E. Peranan Harga Menurut Buchari (2002:169) harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang menurut Saladin (2003:95) harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk dan jasa. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Adapun peranan alokasi dari harga yaitu fungsi harga membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengolakasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Peranan

informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam ,mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. (T.jiptono,1997:152)

17

Dalam menetukan keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan makna yang dihasilkan dari informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Penetapan harga harus diarahkan demi tercapainya tujuan sasaran penetapan harga dibagi menjadi tiga (S tanton,1984:31) berorientasi pada laba untuk mencapai target laba intestasi atau laba penjualan perusahaan. Menurut Alma (1992:45) dalam menetukan kebijakan harga ada tiga kemungkinan yaitu : a. Penetapan harga diatas harga saingan Cara ini dapat dilakukan kalau perusahaan dapat menyakinkan konsumen bahwa barang yang dijual mempunyai kualitas yang lebih baik bentuk yang lebih menarik dan mempunyai kelibihan lain dari barang yang sejenis yang telah ada dipasaran. b. Penetapan harga dibawah harga saingan kebijakan ini dipilih untuk menarik lebih banyak langganan untuk barang yang baru diperkenalkan dan belum stabil kedudukannya dipasar. c. Mengikuti harga saingan cara ini dipilih untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ketempat lain menurut Swasta (1997:246) tingkat harga terjadih dipengaruhi oleh beberapa fakto, seperti:

18

1. Keadaan Perekonomian Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku 2. Permintaan dan penawaran Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Penawaran yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu.

F. TUJUAN DENGAN METODE PENETAPAN HARGA Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan variasi, dalam penetapan harga menurut Marras ( 1999. Hal. 181185), harga dapat ditentukan atau dihitung: a. Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan (cost plus pricing method). Metode penetapan harga ini adalah metode yang paling sederhana di mana penjualan atau produsen menetapkan harga jual untuk satu barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk laba yang diinginkan (margin) pada tiap-tiap unit tersebut sehingga formula menjadi : Cost plus pricing method = Biaya total + laba = Harga jual Metode ini mempertimbangkan bahwa ada bermacam-macam jenis biaya dan biaya ini dipengaruhi secara berbeda oleh kenaikan atau penurunan keluaran (output)= hasil nyata.

19

Para pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah Mark Up (kelebihan harga jual diatas harga belinya). Jadi formulanya menjadi. Harga beli+Mark Up = Harga jual b. Harga yang berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan suplai. Metode penetapan harga yang lain adalah menentukan harga terbaik demi tercapainya laba yang optimal melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar. Metode ini memang paling cocok bagi perusahaan yang tujuan penetapan harga-harganya memaksimalkan laba. Dalam menentukan harga dan

mendayagunakannya tentunya perlu pemahaman tentang konsepkonsep istilah berikut seperti: 1. Biaya tetap total (Total fixed cost) 2. Biaya variabel (Variable cost) 3. Biaya total (Total cost) 4. Biaya marginal (Marginal cost) Analisa suplai dan permintaan yang dipakai sebagai dasar penetapan harga kurang didayagunakan dalam kalangan bisnis. Menurut mereka analisa ini hanyan bisa dipakai untuk mempelajari perkembangan harga masa lalu, tidak bisa didayagunakan sebagai pegangan praktis dalam penetapan harga sekarang dan akan datang.
20

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka pikir Setiap perusahaan tentu mempunyai maksud dan tujuan yang diingin dicapai. Dalam rangka pencapaian maksud dan tujuan tersebut perusahaan harus mempunyai strategi, salah satunya penetuan harga jual. Penelitian ini hanya mengkaji satu faktor saja yaitu biaya produksi. Faktor biaya produksi sangat berperan menentukan harga jual. Agar harga jual sesuai dengan yang diinginkan, maka harus memperhatikan biaya untuk memproduksi suatu produk, karena biaya akan memberikan informasi batas bawah terhadap harga jual yang ditentukan. Dengan memperhatikan biaya produksi tersebut diharapkan akan tepat dalam penentuan harga jual. Hal ini menunjukkan suatu keterkaitan antara biaya produksi dan harga jual . secara umum untuk membentuk harga jual suatu produk merupakan penjumlahan antara laba yang diinginkan dengan biaya produksi. Adapun kualitas total tersebut merupakan kunci menuju penciptaan nilai kepuasan pelanggan. Adapun skema dari kerangka piki berikut ini:

21

Gambar 1. SKEMA KERANGKA PIKIR

Toko GCC (Global Celluler Comunication)

Penetapan Harga Jual

Harga Jual

Konsumen

Volume Penjualan

B. Hipotesi Berdasarkan rumusan diatas masalah yang telah dikemukakan maka di ajukan hipotesis sebagai berikut : diduga bahwa

penetapan harga jual dapat meningkatkan volume penjualan handphone pada Toko GCC Palopo
22

BAB IV METODE PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN Lokasi penilitian yaitu kota palopo tepat Toko GCC sedangkan waktu penelitian di rencanakan kurang lebih dari satu bulan.

B. JENIS DAN SUMBER DATA 1. Adapun Jenis-jenis data sebagai berikut a. Data primer adalah secara langsung diambil dari objek/objek penelitian perongan maupun organisasi b. Data sekunder data yang tidak didapat secara langsung dari objek penelitian penelitian mendapatkan data yang sudah jadi

dikumpulkan oelh pihak lain dengan dengan berbagai cara atau metode baik 2. Adapun sumber data sebagai berikut: a. Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu pada organisasi secara internal b. Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada diluar organisasi

23

C. METODE PENGUMPULAN DATA Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah informasi yang ada hubungannya dengan penulisan ini: Berdasarkan sumber data di bagi menjadi 2 yaitu: 1. data primer adalah data yang diusahakan/didapat oleh peniliti. 2. data sekunder adalah data yang didapat dari orang/instansi lain.

D. METODE ANALISIS Adapun metode analisis yang digunakan dalam penganalisaan adalah sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif yang mempengaruhi penetapan harga jual terdapat volume penjualan handphone pada Toko GCC (Global Celluler Comunication) Palopo 2. Analisis kuantitatif sebagai dasar analisis masalah yang berhubungan dengan penetapan harga jual pengaruhnya terhadap volume

penjualan handphone pada Toko GCC (Global Celluler Comunication) Palopo, adapun rumus menurut Soekawati (1989:15) sebagai berikut : a. Margin pemasaran adalah selisih harga beli dan harga jual dengan formulasi sebagai berikut : M = Hp Hb

24

Dimana : M = Margin Pemasaran Hp = Harga Penjualan Hb = Harga Pembelian b. Efisiensi pemasaran adalah keseluruhan biaya yang di keluarkan dan dibandingkan dengan nilai produk tersebut dengan formulasi sebagai berikut :



    

x 100 %

c. Menggunakan analisis regresi linear berganda dengan formulasi menurut Sugiono (2004:211) sebagai berikut : Y = bo + b1 X1 + b2 X2 + e Y = Jumlah penjualan Handphone (Unit) X1 = Penetapan harga jual (Rupiah) X2 = Konsumen (Orang) e = Variable pengganggu

E. DEFENISI OPERASIONAL Dalam perusahaan dapat digunakan beberapa istilah sehingga dapat didefinisikan menjadi petunjuk pnelitian yaitu :

25

1. Strategi pemasaran yaitu melakukan suatu pemasaran yang salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, setiap satu perusahaan akan berkembang dan mendapatkan laba. 2. Keputusan strategi yaitu suatu keputusan yang dihadapi suatu usaha adalah strategi sehingga mendapat perhatian manajemen. 3. Harga yaitu merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran dalam satu produk karena harga adalah satu dari empat pemsaran/marketing. 4. Peranan harga yaitu menentukan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutukan dimana informasi sangat dibutuhkan 5. Tujuan dengan metode penetapan harga yaitu adanya pencapaian harga yang telah ditetapkan untuk mencapai laba yang optimal melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar.

F. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penelitian ini penulis menyusun dalam dalam enam bab yaitu I. Pendahuluan yang berisakan, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. II. Landasan teori yang berisikan, arti dan pentingnya strategi, pengertian pemsaran, dimensi-dimensi keputusan strategi, pengertian harga, peranan harga, tujuan dengan metode penelitian harga.
26

III. Kerangka potensial, kerangka pikir, hipotesis. IV. Metode penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis, defenisi operasional, sistematika penulisan. V. Hasil penelitian dan pembahasan VI. Penutup berisikan simpulan dan saran.

27

DAFTAR PUSTAKA

Bilson Simamora, 2001, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, Edisi Pertama, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Buchari Alma, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Bandung, Alfabeta. T, Jiptono ,1997, Statistik (Teori dan Aplikasi), Edisi Keenam, Jakarta, Erlangga. OP. Smorangkir, 1998, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo. Saladin, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo. Supriyono, dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga. Kotle, Philip dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2, Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga. Agustinus Sri Wahyudi,1996, Philip dan gary Armstrong, 2003, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Jakarta, PT. Indeks Gramedia. Marras, Charles W, Hair, Joseph F, Mc. Daniel, Carl, 1999, Pemasaran, Buku Satu, Edisi Pertama, Jakarta, Salemba Empat. Mulyadi, Sofian Effendi, 1989, Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi, Jakarta, PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Amin Wijaya Tunggal, 1994, Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Jakarta, Ghalia Indonesia. Riduwan Drs. M.BA, 2003, Dasar-dasar Statistika, Cetakan Ketiga, Bandung, Alfabeta.

28

T.jipto, Amstrong , 2001, Statistik Non Parametik Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Soekawati, 2001, Metode Statistika, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Bandung, Tarsito. Swasta, 1997, Marketing dan pangsa pasar, gralia Indonesia, kakarta. Matz, dan Usry, 1990, Dasar-dasar manajemen, cetakan kedua edisi revisi, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.

29

You might also like