You are on page 1of 18

PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN YANG DAPAT BERINDIKASI TINDAK PIDANA KORUPSI

M. ARIS SUPRIYANTO

PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Efisien Efektif Transparan Terbuka Bersaing Non Diskriminatif Akuntabel

BIDANG HUKUM TERKAIT PENGADAAN


Persiapan Penetapan Penyedia Barang/Jasa Penandatangan Kontrak Berakhirnya Kontrak

HAN

H. Perdata

H. Pidana

KECURANGAN

NIAT BURUK

KESEMPATAN

PENYAKIT

INTEGRITAS MORAL

LINGKUNGAN (INT & EKST)

PELAKU PENYIMPANGAN
1. 2. 3. 4. Anggota Dewan Pejabat Atasan Pelaksana Pengadaan (PA/KPA); Pejabat Pembuat Komitmen (PPK); Panitia/Pejabat Pengadaan/Anggota Unit Layanan Pengadaan; 5. Panitia Penerima/Pemeriksa Barang; 6. Bendahara; 7. Penyedia Barang/Jasa.
Pelaku penyimpangan biasanya dilakukan secara jama,ah (bersamasama).

KESALAHAN DALAM PENGADAAN


a. Perencanaan kegiatan/proyek yang amburadul/sembarangan/tidak seseuai kebutuhan; b. Perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan/proyek yang tidak logis/realistis; c. Perencanaan biaya/HPS kegiatan/proyek yang dimark-up; d. Perencanaan kegiatan/proyek sudah diarahkan kepada produk/perusahaan tertentu; e. Penyusunan persyaratan penyedia barang/jasa yang diskriminatif (membatasi peserta); f. Pemaketan tidak dalam satu bidang pekerjaan; g. Penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan yang terlalu cepat;

h. Pemilihan sistem pengadaan (metoda pemilihan, metoda penyampaian dokumen, metoda evaluasi, jenis kontrak) yang sudah diarahkan pada satu penyedia barang/jasa; i. Pemecahan paket pengadaan dengan tujuan menghindari pelelangan; j. Penyatuan beberapa paket pekerjaan untuk membatasi peserta pelelangan k. Tidak mengumumkan rencana umum pengadaan di awal tahun anngaran; l. Tidak mengumumkan proses pelelangan/seleksi penyedia barang/jasa secara detail; m. Pada saat aanwijzing membuat kesepakatan yang melanggar prosedur;

l. m. n.

o. q. r.

Mengubah dokumen pengadaan tanpa addendum dokumen pengadaan; Menerima penawaran yang terlambat (pelelangan manual); Evaluasi penawaran tidak sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pengadaan (menambah, mangurangi, mengubah kriteria dan/atau tatacara); Tidak melakukan pembuktian kualifikasi secara nyata; Seluruh pelaksanaan pekerjaan dialihkan kepada pihak lain; Pengalihan sebagian pekerjaan melalui sub kontraktor yang tidak ijin dan tidak sesuai dengan kontrak;

s. Pembayaran tidak sesuai pretasi kerja dan tidak sesuai dengan kontrak; t. Pembayaran tidak dipotong prosi uang muka yang telah dibayar; u. Perpanjang waktu pelaksanaan yang tidak sesuai kriteria; v. Tidak diberikan sanksi denda kepada penyedia yang terlambat melaksanakan pekerjaaan akibat kesalahan penyedia barang/jasa; q. PPK tidak memutus kontrak dan tidak memberikan sanksi kepada penyedia yang tidak mampu menyelesaiakan pekerjaan sesuai jadwal yang ditetapkan dalam kontrak; r. Serah terima hasil pekerjaan tanpa dilakukan pengecekan kualitas dan kuantitas dalam kontrak.

IMPLIKASI PENYIMPANGAN
Kerugian Keuangan negara Menutup Kesempatan Pelaku Usaha lain

Melawan Hukum Dalam Pengadaan Barang dan jasa

Pasal 2 UUPTPK

Implikasi Melawan Hukum Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa

Pasal 3 UU PTPK

Delik Suap Pasal 5, 11, 12, 12 B UU PTPK

ATURAN TERKAIT TIPIKOR

PP UU Keuangan Negara

Keppres/ Perpres

PP 58/2005 Keuangan daerah

UU Perbendaharaan negara

PASAL 2 UUTPK
1. Melawan Hukum; 2. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi; 3. Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

PASAL 3 UUTPK
1. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri,orang lain, korporasi; 2. Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, sarana yang ada padanya karena kedudukan atau jabatannya; 3. Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

PASAL 5 UU PTPK (Penyuapan Aktif)


Huruf A: 1. Memberi/menjanjikan sesuatu kepada Pjbt Ngr/Peny neg; 2. Dengan maksud supaya PN/Penyl Negara tsb Berbuat/tidakberbuat sesuatu dalam jabatannya, 3. bertentangan dengan kewajibannya Huruf B Atau 1. Memberi sesuatu kepada PN/Pny Neg 2. karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tdk dilakukan dalam jabatannya

PASAL 11 UU PTPK
1. PN/Penyl. Negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui dan patut diduga; 2. hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya; atau 3. menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya.

PASAL 12 UU PTPK (Penyuapan Pasif)


Pasal 12 huruf a 1. PN atau Penyl. Negara yang menerima hadiah atau janji; 2. Padahal diket.atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tsb diberikan untuk menggerakkan agar melakukan/tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya; 3. bertentangan dengan kewajibannya. Atau Pasal 12 huruf b 1. PN atau Pny Neg. yang menerima hadiah; 2. Padahal diketahui atau patut diduga bhw hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya; 3. bertentangan dengan kewajibannya.

PASAL 12 B(1) UU PTPK


Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau Penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan Dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajibannya atau tugasnya dengan ketentuan sebagai berikut: a. nilainya >=10 juta , pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi b. < 10 juta, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh PU

You might also like