You are on page 1of 3

SUHU TUBUH Suhu Tubuh Normal Suhu tubuh dalam fungsi optimalnya menetap pada rentang sempit.

Suhu dewasa normal rata-rata adalah 98,60 F (370C) 10 F. Tidak ada suhu tunggal yang normal bagi masing-masing individu. Suhu untuk orang dewasa sehat dapat bervariasi dengan lebar tergantung pada faktor lingkungan.

Fisiologi Suhu Tubuh  Panas secara normal diproduksi tubuh dalam empat ara : Produksi panas adalah suatu proses konstan dengan metabolisme basal, menggunakan 55% sampai 60% total mekanisme seorang, atau jumlah energi yang digunakan, atau dihabiskan kapan saja. Latihan meningkatkan kerja otot sehingga meningkatkan kecepatan

metabolisme melalui produksi suhu tubuh. Gemetar adalah suatu bentuk kerja otot. Sekresi hormon tiroid meningkatkan metabolisme melalui pemecahan glukosa dan lemak. Saat gula darah turun, rangsangan pada sistem saraf simpatetik dimana epineprin dan neropeneprin meningkatkan produksi suhu dalam tubuh.

 Suhu hilang dari tubuh melalaui empat cara. Gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan hipertermia Suhu hilang melalui radiasi : Perpindahan panas dari permukaa suatu objek lainnya tanpa ada kontak aktual antara keduanya. Kehilangan panas melalui radiasi akan meningkat bila pembuluh darah perifer dilatasi. Suhu hilang melalui konduksi : perpindahan panas suatu obyek atau permukaan apa saja melalui kontak langsung dengan tubuh. Air mengkonduksikan panas lebih baik dari udara. Suhu hilang akibat kinveksi : udara panas sekitar kulit tubuh mengalir ke udara lebih dingin melalui arus konveksi. Suhu hilang melalui evaporasi : efek eveaporasi dari kehilangan panas tak terlihat (IWL) sebagai energi yang diperlukan untuk merubah air dasri bentuk cairan menjadi gas. Diaforesis (berkeringat) mengatur suhu tubuh melalui evaporasi.

 Tubuh secara normal mempertahankan keseimbangan antara produksi dan penghilangan suhu melalui sistem pengendali sushu. Hipotalamus bekerja sebagai sebuah termostat, merasakan perubahan minor suhu tubuh dan mengaktifkan penghilangan atau produksi panas untuk

mempertahankan suhu inti tubuh tetap dalam kisaran fisilogis yang aman. Pengaturan prilaku melibatkan kerja volunter, mempertebal pakaian, bergerak ke tempat yang lebih dingin atau lebih hangat untuk mempertahankan suhu tubuh. Peran kulit dalam pengaturan kerja volunter meliputi sebagai penyekat tubuh vaso konstriksi (yang mempengaruhi aliran darah dan hilangnya panas ke kulit), dan sensasi suhu. Suhu berpindah daru darah melalui dinding pembuluh, ke permukaan kulit dan hilang lingkungan sekitar melalui mekanisme penghilangan panas. Bila suhu tubuh rendah, pumbuluh darah konstriksi. Saat suhu tinggi, hipotalamus menghambat konstriksi dan pembulu dilatasi. Saat kulit menjadi dingin, sensori mengiri, informasi ke hipotalamus, yang mengakibatkan menggigil, menghambat keringat dan vasokonstriksi.

Rasional Selain itu untuk mampu menentukan dengan benar suhu tubuh pasien, perawat menerapkan pengetahuan tentang mekanisme pengendalian suhu tubuh untuk mengerti pengaturan suhu. Pengertian ini harus meliputi kisaran normal suhu tubuh dan faktor yang dapat mempengaruhi suhu tubuh klien, fisiologi dari produksi dan penghilangan panas tubuh, mekanisme pengendalian suhu dan makna dari demam.

Demam  Demam adalah suhu tubuh lebih dari 100,40 F (380 C) dalam keadaan istirahat.  Demam mengakibatkan gangguan pada titik pengaturan hipotalamus. Pirogen seperti bakteri, virus, dan antigen tertentu menignkatkan suhu tubuh.  Setelah pirogen masuk ke dalam tubuh, sel darah putih diproduksi untui

mempertahankan tubuh dari infeksi.  Respon fisiologis dari demam meliputi hal-hal berikut ini : Produksi dan penyimpanan panas melalui vasokontriksi, gemetar dan piloereksi (tingkat kedinginan), meningkatkan metabolisme dan kebutuhan oksigen

meningkatkan kecepatan jantung dan respirasi, gelisah dan disorientasi bila kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, terjadi kejang-kejang pada anak dengan demam tinggi.  Setelah penyebab demam disembuhkan, titik atur hipotalamus mengatur kembali dan mekanisme penghilangan panas dimulai (vasodilatasi dan diaporesis)  Demam merupakan mekanisme pertahanan penting yang membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang pelepasan interleukin I, yang merangsang produksi antibodi. Antibodi bekerja paling baik pada suhu yang lebih tinggi. Pengkajian 

You might also like