You are on page 1of 24

TUMBUHAN PAKU

TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. A. Ciri-ciri tumbuhan paku Ciri tumbuhan paku meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm, misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku yang hidup di darat yang tingginya mencapai 5 m misalnya paku tiang (Sphaeropteris). Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa. Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku. Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi sporofit Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar, batang, dan daun sejati. Namun, ada beberapa jenis yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh di bawah tanah disebut rizom dan ada yang tumbuh di atas permukaan tanah. Batang yang yang tumbuh di atas tanah ada yang bercabang menggarpu dan ada yang lurus tidak bercabang. Tumbuhan paku yang tidak memilki akar sejati memilki akar berupa rizoid yang terdapat pada rizom atau pangkal batang. Tumbuhan paku ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang berdaun besar (makrofil). Tumbuhan paku yang berdaun kecil, daunnya berupa sisik. Daun tumbuhan paku memiliki klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang tak berdaun atau berdaun kecil terdapat pada batang.

Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang menghasilkan spora. Pada jenis tumbuhan paku sporofit yang tidak berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang batang. Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangiumnya terletak pada daun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung sporangium disebut daun steril (tropofil). Sporofil ada yang berupa helaian dan ada yang berbentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil yang membentuk struktur seperti kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium berkelompok membentuk sorus. Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang disebut indisium. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Spora yang menghasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus atau protaliaum. Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi gametofit Gametofit tumbuhan paku hanya berukuran beberapa milimeter. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki gametofit berbentuk hati yang disebut protalus. Protalus berupa lembaran, memiliki rizoid pada bagian bawahnya, serta memiliki klorofil untuk fotosintesis. Protalus hidup bebas tanpa bergantung pada sporofit untuk kebutuhan nutrisinya. Gametofit jenis tumbuhan paku tertentu tidak memilki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Makanan tumbuhan paku tanpa klorofil diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan jamur. Gametofit memilki alat reproduksi seksual. Alat reproduksi jantan adalah anteridium. Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagelum. Alat reproduksi betina adalah arkegonium. Arkegonium menghasilkan ovum. Gametofit tumbuhan paku jenis tertentu memiliki dua jenis alat reproduksi pada satu individu. Gametofit dengan dua jenis alat reproduksi disebut gametofit biseksual. Gametofit yang hanya memiliki anteridium saja atau arkegonium saja disebut disebut gametofit uniseksual. Gametofit biseksual dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda). B. Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Paku Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air ( misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial (tumbuhan darat). C. Reproduksi Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan seksual pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut. Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). Pada tumbuhan paku, generasi sporofit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya.

Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit (sporogonium) yang terletak di daun atau di batang. Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n). Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi, yaitu anteridium dan arkegonium, atau satu jenis alat reproduksi, yaitu anteridium saja atau arkegonium saja. Arkegonium menghasilkan satu ovum yang haploid (n). Anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagelum yang haploid (n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n). Metagenesis tumbuhan paku dapat dilihat melalui bagan metagenesis tumbuhan paku, sebagai berikut :

Metagenesis Tumbuhan Paku Arkegonium (n) Spora (n) Mitosis Protalus atau protalium (n) (gametofit) Anteridium (n) Sel telur (n) Spermatozoid (n) Zigot (2n) Tumbuhan paku (2n) (sporofit) Sporangium Spora (n) Meiosis D. Klasifikasi Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Paku Homospora, Paku Homospora yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora yang sama besar. Contohnya adalah paku kawat (Lycopodium) 2. Paku Heterospora

Paku heterospora merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukuran. Spora yang besar disebut makrospora (gamet betina) sedangkan spora yang kecil disebut mikrospora (gamet jantan). Contohnya adalah paku rane (Selaginella) dan Semanggi (Marsilea). 3. Paku Peralihan Paku peralihan merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya. Contoh tumbuhan paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum) Berdasarkan ciri tubuhnya, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat subdivisi, yaitu paku purba (Psilopsida), paku kawat (Lycopsida), Paku ekor kuda (Sphenopsida), dan paku sejati (Pteropsida).
1. Paku Purba (Psilopsida)

Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati. Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil (mikrofil) dan berbentuk sisik. Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora). Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku purba tidak berdaun (Rhynia) dan paku purba berdaun kecil (Psilotum).
2. Paku Kawat (Lycopsida)

Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus Lycopodium dan Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah. Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil (daun yang mengandung mikrosporangium). Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan. Megasporangium terdapat pada megasporofil (daun yang mengandung megasporangium). Megasporangium menghasilkan megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit betina.

Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium.
3. Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)

Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum. Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah subtropis. Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m. Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti sisik. Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silika. Sporangium terdapat pada strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan. Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis. Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.
4. Paku Sejati (Pteropsida)

Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus). Jenis paku yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata), Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), Paku sawah (Azolla pinnata), dan Dicksonia antarctica. E. Manfaat Tumbuhan Paku Beberapa jenis tumbuhan paku dapat diamanfaatkan bagi kepentingan manusia. Jenis tumbuhan paku yang dapat dimanfaatkan yaitu semanggi (Marsilea crenata) dimakan sebagai sayur, paku rane (Selaginella plana) sebagai obat untuk menyembuhkan luka, Paku sawah (Azolla pinnata) sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah, suplir (Adiantum cuneatum) dan paku rusa (Platycerium bifurcatum) sebagai tanaman hias.

PAKU

Apakah tumbuhan paku? Tumbuhan paku termasuk kelompok tumbuhan kuno. fosil tumbuhan paku pertama dimulai awal periode mesozoic sekitar 360 juta tahun yang lalu. Keberadaan tumbuhan paku di muka bumi jauh lebih tua jika dibandingkan dengan hewan darat seperti dinosaurus. Tumbuhan paku berkembang duaratus juta tahun sebelum tanaman berbunga berkembang. Sebagian besar tumbuhan paku tumbuh di tempat lembab dibawah kanopi hutan. Mereka termasuk tumbuhan berpembuluh, dengan struktur internal pembuluh yang sudah berkembang baik untuk mengangkut air dan nutrisi. berbeda dengan tanaman berpembuluh lainnya seperti tanaman berbunga dan konifer, yang tumbuh langsung dari biji, tumbuhan paku tumbuh dari spora, dan memiliki bentuk peralihan yang disebut gametofit. Apa yang membedakan tumbuhan paku dengan tanaman berpembuluh lainnya? Yang pertama, tumbuhan paku hanya terdapat pada daerah yang lembab, dibawah kanopi atau bagian bawah hutan, disepanjang tepi sungai, dan sumber-sumber air pemanen lainnya. Tumbuhan paku sulit untuk dapat hidup di daerah kering dan panas. Yang kedua, untuk dapat berkembang biak tumbuhan paku sangat membutuhkan keberadaan air. Bagaimana Cara tumbuhan paku berkembangbiak? Reproduksi tumbuhan paku lebih rumit jika dibandingkan dengan

tumbuhan berpembuluh lainnya. Proses reproduksi hanya akan terjadi jika cukup kandungan air di lingkungan hidupnya sampai proses reproduksi selesai. Akibatnya tumbuhan paku tidak akan bereproduksi jika kadar air di lingkungannya kurang. Tumbuhan paku memiliki dua bentuk tubuh yaitu bentuk gametofit (n), dan bentuk sporofit (2n). Reproduksi terjadi dengan cara pergiliran keturunan sporofit dengan keturunan gametofit yang dikenal dengan istilag metagenesis. Ciri generasi gametofit: 1. Spora yang jatuh di tempat yang lembab akan tumbuh menjadi prothalium 2. Prothalium merupakan lembaran yang berbentuk hati, pada permukaan bawah terdapat rhizoid, permukaan atas terdapat gamet (antheridia dan archegonia) Ciri generasi sporofit: 1. Terbentuk dari hasil peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) 2. Tumbuhan paku muda menjadi paku dewasa yang tumbuh di atas gametofit 3. Tumbuhan paku dewasa menghasilkan dua jenis daun yaitu daun sporofil dan daun tropofil 4. merupakan fase paling dominan, dan berumur panjang Struktur tubuh tumbuhan paku Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut pinna.

JIka diperhatikan pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. Gambar dibawah ini menunjukkan sporangia yang tergabung dalam struktur sorus (jamak sori).

Tidak semua daun paku memiliki sorus (sori), daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliki sorus disebut daun steril. Daun ini hanya mengandung klorofil dan banyak dimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil. Struktur sorus Bagian luar dari sorus berbentuk selaput tipis yang disebut indusium. Bagian dalam sorus terdapat kumpulan sporangium yang didalamnya berisi ribuan spora.

Jika daun sporofil (daun fertil) diletakkan di atas permukaan kertas polos, maka bentuk spora akan terlihat seperti serbuk bedak berwarna hitam, coklat, kemerahan, kuning atau hijau tergantung jenis tumbuhan pakunya. Masing-masing spora akan tumbuh menjadi paku dewasa melalui proses yang kompleks. Bagaimana spora tumbuh? Spora yang jatuh ditempat ssesuai akan tumbuh menjadi badan berbentuk lembaran yang disebut prothalium atau gametofit. Spora layaknya biji pada tanaman tingkat tinggi. Biji yang tumbuh menjadi menjadi tanaman dewasa, sedangkan spora tumbuh menjadi prothalium atau gametofit. Gametofit berukuran sangat kecil hanya setengah inchi dan dapat diamati dengan menggunakan alat pembesar seperti loup. Gametofit memiliki dua set organ reproduksi, antheridium (jantan) dan archegonium (betina). Antheridium berisi sperma sedangkan archegonium berisi sel telur, masing-masing terletak di permukaan gametofitnya. Sperma akan bergerak kearah sel telur jika lingkungan sekitar dalam keadaan lembab.

Ketika sperma bertemu dengan sel telur terjadi penggabungan materi genetik dihasilkan sel dengan materi genetik yang lengkap. Sel gabungan ini (zigot) merupakan awal dari pertumbuhan tanaman paku. Zigot ini terletak di dalam dan dilindungi oleh struktur gametofit, selanjutnya akan tumbuh menjadi sporofit atau paku dewasa. berikut diagram metagenesis atau siklus hidup tumbuhan paku!

Selain dengan cara di atas, tumbuhan paku juga dapat bereproduksi dengan cara lain, yaitu tanpa peristiwa fertilisasi dari gametofit yang dikenal disebut apogami. Hal ini dapat terjadi pada daerah yang kering dimana tidak cukup air untuk proses fertilisasi. Tumbuhan paku juga dapat tumbuh dengan melalui penyebaran rhizomes atau dapat juga menggunakan daun. Daun dewasa yang bersentuhan dengan tanah akan tumbuh akar dan membentuk tumbuhan baru. Perhatikan gambar dibawah ini!

teknik reproduksi tanpa melalui spora merupakan cara tercepat untuk memperbanyak tumbuhan paku. Tanaman paku yang tumbuh atau di biakkan dengan menggunakan persebaran rhizom, dan tunas daun dewasa memiliki stuktur genetik yang sama dengan induknya. Sedangkan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara fertilisasi lebih meningkatkan keanekaragaman hayati. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan paku 1. kadar air dalam tanah 2. kadar air dalam udara 3. Kandungan hara mineral dalam tanah 4. kadar cahaya untuk fotosintesis 5. Suhu yang optimal 6. Perlindungan dari angin 7. perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya. Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami dilingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing (biasanya tempat lembab). beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar

nitchenya. Jika anda ingin menumbuhkembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal. latihan soal pterydophyta Lengkapilah pernyataan dibawah ini! 1. Istilah Pterydophyta berasal dari bahasa yunani, pteron yang berarti .. 2. Pterydophyta merupakan tumbuhan yang telah memiliki pembuluh pada akar, batang dan daunnya, istilah tumbuhan dengan karakter tersebut adalah 3.Tumbuhan paku dikenal juga dikatakan tumbuhan kormophyta, sebab 4. Jika dilihat dari cara berkembangbiak dengan menggunakan spora, tumbuhan paku termasuk kelompok tanaman . 5. Habitat yang tepat untuk tumbuhan paku adalah 6. Habitus tumbuhan paku biasanany berupa 7. Tumbuhan paku mudah dibedakan dari tumbuhan lain, cirri khasnya adalah . 8. Dalam daur hidupnya tumbuhan paku terdiri atas dua generasi. Generasi yang paling dominan adalah . 9. Sebagian besar tumbuhan paku hidup epifit yang berarti .. 10. Batang tumbuhan paku umumnya berbentuk rhizome yang berarti 11. Tumbuhan paku memiliki dua jenis daun. Fungsi daun tropofil

adalah 12. Nama lain dari dari daun sporofil adalah .. 13. Kumpulan kotak spora tumbuhan paku terletak dalam suatu badan yang disebut . 14. Alat yang mengatur membuka dan menutupnya kotak spora pada tumbuhan paku adalah 15. Apakah peranan dari indusium? . 16. Letak spora tanaman suplir dan paku sarang burung adalah . Dan .. 17. Sebutkan nama komponen penyusun sorus dibawah ini! 18. Tumbuhan memiliki 3 jenis spora. Tumbuhan paku heterospor berarti 19. Jenis tumbuhan paku yang memiliki spora homospor adalah 20. Tumbuhan paku rane merupakan contoh tanaman dengan jenis spora 21. Lengkapilah dianggram daur hidup paku dibawah ini!

22. Perbedaan antara tumbuhan paku homospor dengan tumbuhan paku peralihan adalah . 23. Jenis tumbuhan paku yang memiliki makrospora dan

mikrospora adalah . 24. Lengkapilah diagram pergiliran keturunan paku berikut!

25. Tumbuhan paku dengan cirri: daunnya bersisik, batang bercabang dua (dikotomi) dan daun sporofil menghasilkan spora homospor. Tumbuhan paku dengan cirri tersebut adalah .. 26. Tanaman paku Lycopodium dan selaginela dalam klasifikasi termasuk dalam kelompok . 27. Jenis tumbuhan paku yang menghasilkan nspora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya adalah . 28. Nama tumbuhan paku seperti gambar dibawah adalah .

29. Sebutkan keistimewaan dari tumbuhan paku seperti gambar di atas! 30. Jenis tumbuhan paku yang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran dan pupuk hijau adalah . Dan ..

tumbuhan paku Apakah tumbuhan paku? Tumbuhan paku termasuk kelompok tumbuhan kuno. fosil tumbuhan paku pertama dimulai awal periode mesozoic sekitar 360 juta tahun yang lalu. Keberadaan tumbuhan paku di muka bumi jauh lebih tua jika dibandingkan dengan hewan darat seperti dinosaurus. Tumbuhan paku berkembang duaratus juta tahun sebelum tanaman berbunga berkembang. Sebagian besar tumbuhan paku tumbuh di tempat lembab dibawah kanopi hutan. Mereka termasuk tumbuhan berpembuluh, dengan struktur internal pembuluh yang sudah berkembang baik untuk mengangkut air dan nutrisi. berbeda dengan tanaman berpembuluh lainnya seperti tanaman berbunga dan konifer, yang tumbuh langsung dari biji, tumbuhan paku tumbuh dari spora, dan memiliki bentuk peralihan yang disebut gametofit. Apa yang membedakan tumbuhan paku dengan tanaman berpembuluh lainnya? Yang pertama, tumbuhan paku hanya terdapat pada daerah yang lembab, dibawah kanopi atau bagian bawah hutan, disepanjang tepi sungai, dan sumber-sumber air pemanen lainnya. Tumbuhan paku sulit untuk dapat hidup di daerah kering dan panas. Yang kedua, untuk dapat berkembang biak tumbuhan paku sangat membutuhkan keberadaan air. Bagaimana Cara tumbuhan paku berkembangbiak? Reproduksi tumbuhan paku lebih rumit jika dibandingkan dengan tumbuhan berpembuluh lainnya. Proses reproduksi hanya akan terjadi jika cukup kandungan air di lingkungan hidupnya sampai proses reproduksi selesai. Akibatnya tumbuhan paku tidak akan bereproduksi jika kadar air di lingkungannya kurang. Tumbuhan paku memiliki dua bentuk tubuh yaitu bentuk gametofit (n), dan bentuk sporofit (2n). Reproduksi terjadi dengan cara pergiliran keturunan sporofit dengan keturunan gametofit yang dikenal dengan istilag metagenesis. Ciri generasi gametofit: 1. Spora yang jatuh di tempat yang lembab akan tumbuh menjadi prothalium 2. Prothalium merupakan lembaran yang berbentuk hati, pada permukaan bawah terdapat rhizoid, permukaan atas terdapat gamet (antheridia dan archegonia) Ciri generasi sporofit: 1. Terbentuk dari hasil peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina

(ovum) 2. Tumbuhan paku muda menjadi paku dewasa yang tumbuh di atas gametifit 3. Tumbuhan paku dewasa menghasilkan dua jenis daun yaitu daun sporofil dan daun tropofil 4. Struktur tubuh tumbuhan paku Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut pinna.

JIka diperhatikan pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. Gambar dibawah ini menunjukkan sporangia yang tergabung dalam struktur sorus (jamak sori).

Tidak semua daun paku memiliki sorus (sori), daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliki sorus disebut daun steril. Daun ini banya mengandung klorofil dan banyak dimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Daun ini

disebut daun tropofil.

Struktur sorus Bagian luar dari sorus berbentuk selaput tipis yang disebut indusium. Bagian dalam sorus terdapat kumpulan sporangium yang didalamnya berisi ribuan spora.

Jika daun sporofil (daun fertil) diletakkan di atas permukaan kertas polos, maka bentuk spora akan terlihat seperti serbuk bedak berwarna hitam, ciklat, kemerahan, kuning atau hijau tergantung jenis tumbuhan pakunya. Masing-masing spora akan tumbuh menjadi paku dewasa melalui proses yang kompleks. Bagaimana spora tumbuh? Spora yang jatuh ditempat ssesuai akan tumbuh menjadi badan berbentuk lembaran yang disebut prothalium atau gametofit. Spora layaknya biji pada tanaman tingkat tinggi. Biji yang tumbuh menjadi menjadi tanaman dewasa, sedangkan spora tumbuh menjadi prothalium atau gametofit. Gametofit berukuran sangat kecil hanya setengah inchi dan dapat diamati dengan menggunakan alat pembesar seperti loup. Gametofit memiliki dua set organ reproduksi, antheridium (jantan) dan archegonium (betina). Antheridium berisi sperma sedangkan archegonium berisi sel telur, masing-masing terletak di permukaan gametofitnya. Sperma akan bergerak kearah sel telur jika lingkungan

sekitar dalam keadaan lembab. Ketika sperma bertemu deng sel telur terjadi penggabungan materi genetik dihasilkan sel dengan materi genetik yang lengkap. Sel gabungan ini (zigot) merupakan awal dari pertumbuhan tanaman paku. Zigot ini terletak di dalam dan dilindungi oleh struktur gametofit, selanjutnya akan tumbuh menjadi sporofit atau paku dewasa. berikut diagram metagenesis atau siklus hidup tumbuhan paku!

Selain dengan cara di atas, tumbuhan paku juga dapat bereproduksi dengan cara lain, yaitu tanpa peristiwa fertilisasi dari gametofit yang dikenal disebut apogami. Hal ini dapat terjadi pada daerah yang kering dimana tidak cukup air untuk proses fertilisasi. Tumbuhan paku juga dapat tumbuh dengan melalui penyebaran rhizomes atau dapat juga menggunakan daun. Daun dewasa yang bersentuhan dengan tanah akan tumbuh akar dan membentuk tumbuhan baru. Perhatikan gambar dibawah ini!

teknik reproduksi tanpa melalui spora merupakan cara tercepat untuk memperbanyak tumbuhan paku. Tanaman paku yang tumbuh atau di biakkan dengan menggunakan persebaran rhizom, dan tunas daun dewasa memiliki stuktur genetik yang sama dengan induknya. Sedangkan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara fertilisasi lebih meningkatkan keanekaragaman hayati.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan paku 1. kadar air dalam tanah 2. kadar air dalam udara 3. Kandungan hara mineral dalam tanah 4. kadar cahaya untuk fotosintesis 5. Suhu yang optimal 6. Perlindungan dari angin 7. perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya. Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami dilingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masingmasing (biasanya tempat lembab). beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya. Jika anda ingin menumbuhkembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Apakah tumbuhan paku? Tumbuhan paku termasuk kelompok tumbuhan kuno. fosil tumbuhan paku pertama dimulai awal periode mesozoic sekitar 360 juta tahun yang lalu. Keberadaan tumbuhan paku di muka bumi jauh lebih tua jika dibandingkan dengan hewan darat seperti dinosaurus. Tumbuhan paku berkembang duaratus juta tahun sebelum tanaman berbunga berkembang. Sebagian besar tumbuhan paku tumbuh di tempat lembab dibawah kanopi hutan. Mereka termasuk tumbuhan berpembuluh, dengan struktur internal pembuluh yang

sudah berkembang baik untuk mengangkut air dan nutrisi. berbeda dengan tanaman berpembuluh lainnya seperti tanaman berbunga dan konifer, yang tumbuh langsung dari biji, tumbuhan paku tumbuh dari spora, dan memiliki bentuk peralihan yang disebut gametofit. Apa yang membedakan tumbuhan paku dengan tanaman berpembuluh lainnya? Yang pertama, tumbuhan paku hanya terdapat pada daerah yang lembab, dibawah kanopi atau bagian bawah hutan, disepanjang tepi sungai, dan sumber-sumber air pemanen lainnya. Tumbuhan paku sulit untuk dapat hidup di daerah kering dan panas. Yang kedua, untuk dapat berkembang biak tumbuhan paku sangat membutuhkan keberadaan air. Bagaimana Cara tumbuhan paku berkembangbiak? Reproduksi tumbuhan paku lebih rumit jika dibandingkan dengan tumbuhan berpembuluh lainnya. Proses reproduksi hanya akan terjadi jika cukup kandungan air di lingkungan hidupnya sampai proses reproduksi selesai. Akibatnya tumbuhan paku tidak akan bereproduksi jika kadar air di lingkungannya kurang. Tumbuhan paku memiliki dua bentuk tubuh yaitu bentuk gametofit (n), dan bentuk sporofit (2n). Reproduksi terjadi dengan cara pergiliran keturunan sporofit dengan keturunan gametofit yang dikenal dengan istilag metagenesis. Ciri generasi gametofit: 1. Spora yang jatuh di tempat yang lembab akan tumbuh menjadi prothalium 2. Prothalium merupakan lembaran yang berbentuk hati, pada permukaan bawah terdapat rhizoid, permukaan atas terdapat gamet (antheridia dan archegonia) Ciri generasi sporofit: 1. Terbentuk dari hasil peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) 2. Tumbuhan paku muda menjadi paku dewasa yang tumbuh di atas gametifit 3. Tumbuhan paku dewasa menghasilkan dua jenis daun yaitu daun sporofil dan daun tropofil 4. Struktur tubuh tumbuhan paku Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut pinna.

JIka diperhatikan pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. Gambar dibawah ini menunjukkan sporangia yang tergabung dalam struktur sorus (jamak sori).

Tidak semua daun paku memiliki sorus (sori), daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliki sorus disebut daun steril. Daun ini banya mengandung klorofil dan banyak dimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil.

Struktur sorus Bagian luar dari sorus berbentuk selaput tipis yang disebut indusium. Bagian dalam sorus terdapat kumpulan sporangium yang didalamnya berisi ribuan spora.

Jika daun sporofil (daun fertil) diletakkan di atas permukaan kertas polos, maka bentuk spora akan terlihat seperti serbuk bedak berwarna hitam, ciklat, kemerahan, kuning atau hijau tergantung jenis tumbuhan pakunya. Masing-masing spora akan tumbuh menjadi paku dewasa melalui proses yang kompleks. Bagaimana spora tumbuh? Spora yang jatuh ditempat ssesuai akan tumbuh menjadi badan berbentuk lembaran yang disebut prothalium atau gametofit. Spora layaknya biji pada tanaman tingkat tinggi. Biji yang tumbuh menjadi menjadi tanaman dewasa, sedangkan spora tumbuh menjadi prothalium atau gametofit. Gametofit berukuran sangat kecil hanya setengah inchi dan dapat diamati dengan menggunakan alat pembesar seperti loup. Gametofit memiliki dua set organ reproduksi, antheridium (jantan) dan archegonium (betina). Antheridium berisi sperma sedangkan archegonium berisi sel telur, masing-masing terletak di permukaan gametofitnya. Sperma akan bergerak kearah sel telur jika lingkungan sekitar dalam keadaan lembab. Ketika sperma bertemu deng sel telur terjadi penggabungan materi genetik dihasilkan sel dengan materi genetik yang lengkap. Sel gabungan ini (zigot) merupakan awal dari pertumbuhan tanaman paku. Zigot ini terletak di dalam dan dilindungi oleh struktur gametofit, selanjutnya akan tumbuh menjadi sporofit atau paku dewasa. berikut diagram metagenesis atau siklus hidup tumbuhan paku!

Selain dengan cara di atas, tumbuhan paku juga dapat bereproduksi dengan cara lain, yaitu tanpa peristiwa fertilisasi dari gametofit yang dikenal disebut apogami. Hal ini dapat terjadi pada daerah yang kering dimana tidak cukup air untuk proses fertilisasi. Tumbuhan paku juga dapat tumbuh dengan melalui penyebaran rhizomes atau dapat juga menggunakan daun. Daun dewasa yang bersentuhan dengan tanah akan tumbuh akar dan membentuk tumbuhan baru. Perhatikan gambar dibawah ini!

teknik reproduksi tanpa melalui spora merupakan cara tercepat untuk memperbanyak tumbuhan paku. Tanaman paku yang tumbuh atau di biakkan dengan menggunakan persebaran rhizom, dan tunas daun dewasa memiliki stuktur genetik yang sama dengan induknya. Sedangkan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara fertilisasi lebih meningkatkan keanekaragaman hayati. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan paku 1. kadar air dalam tanah 2. kadar air dalam udara 3. Kandungan hara mineral dalam tanah 4. kadar cahaya untuk fotosintesis

5. Suhu yang optimal 6. Perlindungan dari angin 7. perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya. Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami dilingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masingmasing (biasanya tempat lembab). beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya. Jika anda ingin menumbuhkembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal.

You might also like