You are on page 1of 7

Potensi & Kandungan

27 Jul 2005 04:30:19 POTENSI KANDUNGAN JANGKRIK BERDASARKAN PENELITIAN JANGKRIK KALUNG (Gryllus Testaceus) merupakan hewan golongan Insekta dimana sudah dikenal sejak jaman dahulu (dari jaman ke jaman) . Penelitian , seminar tentang usaha budidaya jangkrik , perkembangan jaringan organisasi dan pemasaran telah sampai pada tingkat nasional. Berdasarkan Penelitian & Pengembangan (Litbang) ASTRIK (Asosiasi Peternak Jangkrik Indonesia) Pusat, yang pernah dilakukan oleh : Ir. Prayitno, MSi (Staf Pengajar Fak.Peternakan UNSOED, Bid. Keahlian Bioteknologi, NIP.131691606). Manfaat Senyawa Kimia Pada Jangkrik Kalung (Gryllus Testaceus). Roselina Panghiyangani, SSi, M.Kes (Staf Pengajar Fak. Farmasi Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta). Alternatif Pemanfaatan Tepung Jangkrik Sebagai Anti Oksidan. DR. Ir. Mas Yedi Sumaryadi, M.S (Staf Pengajar Fak. Peternakan UNSOED, Bid. Keahlian Fisiologi dan Reproduksi, NIP.131570090). Komposisi Kadar Kolagen, Omega 3 dan Omega 6 pada Jangkrik Kalung (Gryllus Testaceus).

1. Komposisi Asam Amino pada Jangkrik Kalung No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 Jenis Asam Amino Aspartat Glumatat Serin Glysin Threonin Alanin Tirosin Valin Metionin Jumlah (mg/g) 8,76 5,98 4,03 3,41 4,03 3,77 8,11 5,16 0,79 44,76

10. Sistein

11. Leusin

4,81

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada jangkrik kalung, sistein merupakan jenis asam amino dengan jumlah tertinggi. Senyawa ini sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan GSH (glutation) yang merupakan zat antioksidan alami dalam tubuh manusia. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa jangkrik kalung dapat dimanfaatkan sebagai zat antioksidan. Kandungan protein jangkrik kalung yang cukup tinggi, yaitu sebesar 57,32 persen juga dimanfaatkan sebagai pakan burung berkicau, antara lain cucakrawa. Menurut pengalaman dan pengamatan yang dilakukan oleh Paguyuban Pelestari Cucakrawa Bandung Indonesia, cucakrawa yang diberi makanan jangkrik muda/clondo secara rutin memiliki penampilan yang lebih lincah dan tampan, bulu mengkilap serta produktivitas yang sangat tinggi. Selain itu, belakangan ini jangkrik juga dijadikan sebagai pakan ikan Lou Han, Koi dan Arwana karena diduga dapat meningkatkan kilap warna sisik jenis ikan tersebut. 2. Kandungan Asam Lemak pada Jangkrik Kalung No. Jenis Asam Lemak Prosentase (%) 0,1 0,47 0,02 0,83 0,31 0,10 3,92 0,08 0,22 72,55 17,84 0,11 0,23 0,15 0,78

1. Asam Kaproat 2. Asam Keprilat 3. Asam Kaprat 4. Asam Laurat 5. Asam Muresfat 6. Asam Murestoleat 7. Asam Palmitat 8. Asam Palmifoleat (w7) 9. Asam Margarat 10. Asam Stearat (w) 11. Asam Oleat (w9) 12. Asam Linoledat (w6) 13. Asam Linoleat (w3) 14. Asam Arachidat 15. Asam Eikosonoat (w3/EPA)

16. Asam Araekhidonat (w6) 17. Asam Bahenat 18. Asam Docosahexaenoic (w3/DHA) 19. Lignoseric

0,01 0,4 1,02 0,22

Jangkrik Kalung (betina sayap) 0,078% Untuk mendapatkan 1kg. Kolagen Murni diperlukan 1282 kg Jangkrik Kering Jangkrik Kalung (jantan sayap) 0,09% Untuk mendapatkan 1kg. Kolagen Murni diperlukan 1111 kg. Jangkrik Kering Kadar kandungan w3 murni dalam minyak jangkrik 1.25% Setiap 1 liter minyak mengandung 12,5 mg w3 Setiap 1 kg. Jangkrik kering dapat menghasilkan 1,25 mg w3 murni. Kadar kandungan w6 murni dalam minyak jangkrik 0,89% Setiap 1 liter minyak mengandung 8,9 mg w6 Setiap 1 kg. Jangkrik kering dapat menghasilkan 0,89 mg w6 murni.

Catatan : Kolagen, w3 dan w6 murni = 100 % tanpa ada campuran bahan lain. 3. Kandungan Hormon pada Lemak Jangkrik Kalung No. Jenis Hormon Kadar (ppm) 105,49 31,78 259,535

1. Progesterone 2. Testoteron 3. Estrogen (ekstrak P.Benzen)

4. Jumlah Kalori Jangkrik Kalung Jika dibandingkan dengan makanan sumber protein seperti jagung, gandum, beras, dan lain-lain, jangkrik kalung memiliki kandungan kalori tertinggi. Berikut ini adalah daftar jumlah kalori yang terkandung dalam beberapa makanan sumber energi. Jumlah No. Sumber Energi Kalori (kal/gr) 1. Jagung 2. Gandum 3. Beras setengah giling 2,73 4,05 3,75

4. Beras pecah putih 5. Beras giling 6. Pati/tepung 7. Sereal/padi-padian, lainnya 8. Kacang-kacangan muda yang belum dikupas 9. Kentang, umbi-umbian lain 10. Kedelai dan hasil olahannya 11. Daging ikan 12. Telur 13 Susu dan hasil olahannya 14. Mentega/Margarin 15. Madu 16. Coklat 17. Jangkrik

3,41 3,82 3,87 3,87 3,74 2,74 3,47 4,27 4,36 4,27 4,27 3,36 1,83 4,87

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa jangkrik kalung merupakan sumber protein, lemak dan hormon yang dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan manusia, pakan ternak dan farmasi.

Manfaat Jangkrik
Diposting oleh: faisal2008 pada Tips, tags: Budidaya Jangkrik

Jangkrik adalah serangga kecil yang rajin bernyanyi, terutama pada malam hari sehabis hujan. Suaranya yang nyaring menimbulkan sensasi tersendiri seolah membawa kita untuk melawat kembali ke jaman ketika negeri kita terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Suara jangkrik akan semakin keras dengan naiknya suhu di sekitarnya. Seiring dengan bertambahnya waktu, keberadaan jangkrik semakin terdesak dan sulit didapat karena habitat hidupnya semakin sempit. Saat ini orang ramai memelihara jangkrik bukan saja untuk didengarkan keindahan suaranya tetapi untuk keperluan ekonomi, karena harga jualnya yang semakin meningkat. Menurut informasi yang didapat harga per kilogramnya adalah Rp. 30.000,-.

Jangkrik hasil budidaya, biasanya digunakan untuk keperluan pakan ikan, burung atau hewan peliharaan lainnya sedangkan untuk konsumsi (ada juga lho orang yang suka makan jangkrik) biasanya diolah dulu menjadi kue kering atau cukup dengan digoreng saja. Kandungan dan Manfaat Jangkrik mengandung 105,49 ppm hormon progesteron dan 259,535 hormon esterogen. hormon itu diketahui baik untuk membangun vitalitas perempuan. Misalnya, bermanfaat untuk pertumbuhan sekunder serta kesuburan, di samping bisa mengurangi rasa nyeri saat menopause dan membuat siklus menstruasi lancar. Jangkrik juga menghasilkan sumber energi 4,87 kalori per gram, jauh di atas bahan makanan lainnya, data penelitian menyebutkan jangkrik memiliki senyawa kimia seperti asam amino yang dibutuhkan untuk proses pembentukan sel. Selain itu, jangkrik juga mengandung glutation (GSH) dan berfungsi sebagai antioksidan alami pada tubuh manusia Kandungan proteinnya yang mencapai 57,32 persen (sesuai penelitian Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto) membuat jangkrik layak untuk dikonsumsi manusia Mau Bikin Kue Jangkrik ? Begini caranya ; sediakan bahan dasar sbb : Jangkrik1 kg Tepung Terigu ..1 kg Tepung Maizena1 kg Telur .. 10 butir Roombutter/ mentega. 0.5 kg Gula. 0.5 Kg Coklat Bubuk . 100 gram Cara membuat: Jangkrik dihancurkan dengan menggunakan blender hingga lembut, lalu dicampur dengan tepung terigu dan cokelat bubuk. Secara terpisah, dibuat adonan kedua dari telur, room butter, gula dan tepung maizena. Kemudian kedua adonan itu dicampur, digiling, lalu dicetak. Setelah itu dikeringkan dengan oven selama 20 menit. Jadi deh. mengenai rasa jangan dibandingin dengan brownies kukus.dijamin beda!!! Manfaat Lain Disamping manfaat yang telah disebutkan diatas, ternyata jangkrikpun mempunyai kegunaan lain. Pernahkan anda merasa frusatasi dengan ulah si moncong tikus?, berbagai cara dilakukan untuk mengusir tikus mulai dari memasang jebakan sampai dengan memberi racun tapi hasilnya tidak memuaskan? Ya.. karena tikus memiliki insting yang tinggi sehingga mereka akan cepat belajar untuk menghindari jebakan-jebakan yang kita buat ataupun umpan-umpan beracun yang kita pasang.

Ada cara sederhana untuk mengusir tikus, tempatkan 2 atau 3 ekor jangkrik ditempat yang biasa disukai tikus seperti didapur, digudang ataupun di atas langit-langit rumah. Dijamin sang tikus langsung kabur dan tidak betah tinggal di rumah kita. Kenapa demikian? Karena menurut sahibul hikayat tikus tidak menyukai frekwensi suara yang ditimbilkan oleh gesekan-gesekan sayap jangkrik itu..
Entri ini diposting pada Selasa 22 September 2009, 11:42 dan dikategorikan kedalam Tips. Anda dapat mengikuti respon untuk entri ini melalui feed RSS 2.0. Anda dapat meninggalkan sebuah respon, atau trackback dari situs anda.

Kategori: Serangga Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femurbelakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan. Dalam Agama Islam, Belalang adalah salah satu dari dua hewan yang apabila telah terlebih dahulu mati masih dihalalkan untuk dimakan, bersama Ikan.[rujukan?] [sunting]Bacaan

lanjutan

O'Toole, Christopher (2002), Firefly Encyclopedia of Insects and Spiders, ISBN 1-55297-612-2

[sunting]Pranala

luar

(Indonesia) Foto close up dari belalang (Inggris) Tree of Life Web Project

Artikel bertopik serangga ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Kategori: Serangga

Protein Belalang Lebih Tinggi Dari Udang

Berdasarkan penelitian kandungan protein dalam tepung Belalang Kayu (Melanoplus cinereus) ternyata lebih besar dibanding dengan kandungan protein yang dimiliki udang windu.

Kekurangan protein merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Oleh karena itu peningkatan konsumsi protein perlu digalakkan, salah satunya melalui penganekaragaman pangan berprotein tinggi. Penganekaragaman pangan berprotein tinggi yang sudah dikembangkan di Indonesia, salah satunya adalah pembuatan tepung udang, sedangkan tentang pemanfaatan belalang belum sampai pada tahap pembuatan tepung, padahal belalang juga tinggi akan protein (62,2 persen). Berdasarkan alasan tersebut, maka diangkatlah penelitian dengan permasalahan adakah perbedaan antara kadar protein tepung belalang kayu dan tepung udang windu. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kadar protein tepung belalang kayu dan tepung udang windu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional untuk melihat perbedaan antara kadar protein tepung belalang kayu dan tepung udang windu dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini alah tepung belalang kayu dan tepung udang windu yang dibuat dengan cara yang sama, dan sampel dalam penelitian ini adalah tepung belalang kayu (Melanoplus cinereus) dan tepung udang windu (Panaeneous onodon) yang diambil dengan teknik random sampling sebesar 10 kelompok tepung belalang kayu dan 10 kelompok tepung udang windu yang masing-masing sebanyak 1 gram. Kadar protein diuji dengan Independent Sample t Test, di mana hasilnya p = 0,000 (p < 0,05), hingga disimpulkan bahwa ada perbedaan nyata antara kadar protein tepung belalang kayu dan tepung udang windu, di mana protein tepung belalang kayu lebih tinggi dibanding tepung udang windu dengan kadar masing-masing 17,922 dan 9,846 persen.

Saran yang diberikan dalam penelitian ini ialah perlu adanya penelitian mengenai kadar protein secara kualitatif, bukan secara kuantitatif saja dan masyarakat hendaknya memanfaatkan tepung belalang kayu sebagai salah satu alternatif sumber protein hewani disamping tepung udang windu.

# Kusmaryani, 2005 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

You might also like