You are on page 1of 2

8.

3 KEUTAMAAN ORANG BELILMU

Kita mengetahui bahwa orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang


tinggi dan mulia di sisi Allah dan masyarakat. Al quran menggelari golongan ini
dengan gelar yang mulia. Mereka digelari sebagai “Al Raaikun fil Ilm” (Al Imran
: 7), “Ulul Ilmi” (Al Imran : 18), “Al A’limun” (Al Ankabut : 43), “Al Ahya’
“ (Al Fatir : 35) dan berbagai nama baik lainnya.

Allah SWT juga berfirman dalam Al quran “Allah akan mengakat orang-
orang yang beriman yang mempunyai ilmu diantara kamu dengan beberapa
drajat” (QS. Al Mujaddallah : 11)

Dari ayat tersebut bisa kita lihat bahwasanya orang berilmu derajatnya
lebih tinggi dibandingkan dengan orang tidak berilmu, kita sebagai kaum
muslimin juga tahu bahwasanya manusia diangkat sebagai kholifah dimuka bumi
ini dikarenakan pengetahuannya bukan karena bentuknya atau asal kejadiannya.

Sementara itu dalam surat lain Allah SWT berfirman “ Katakanlah :


Samakah orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu” ( QS. Az Zumar : 9),
disini Allah SWT menyuruh manusia untuk berfikir apa orang yang beilmu dan
tidak berilmu itu sama. Dengan demikian jelah bahwa islam sangat memuliakan
orang-orang berilmu karena apa yang disampaikannya akan menjadi penerang
jalan yang lurus, amalan orang yang berilmu sama dengan amalan jihad.

Daya usaha orang untuk mencari ilmu melalui sumber dan pancaindra
yang dikaruniakan Allah SWT membimbing seseorang kearah mengenal dan
mengakui ketauhidan Robbul Jalil. Orang menuntut ilmu sepatutnya mengenal
dan mengakui keesaan Allah SWT dan keagungannya. Hasilnya, orang yang
berilmu akan tunduk, kerdil dan hina berhadapan dennngan keagungan dan
kekuasaan Allah SWT.
Orang berilmu amat menjunjung tinggi prinsip kebenaran. Mereka tidak
menafikan kebenaran dari pihak lain dan tidak pula merasa kebenaran hanya
mutlak dari dirinya. Berlapang dada dan merendah diri adalah akhlak murni orang
berilmu.

Keberanian orang berilmu adlah hasil keyakinan teguh atas kekuatan dan
kekuasaan Allah SWT. Disebutkan dalam firmannya “sesungguhnya yang takut
kepada Allah di antara hamba-hambanya, hanyalah ulama, sesungguhnya Allah
maha perkasa lagi maha pengampun” (Fatir : 28).

Orang berilmu mengetahui bagaimana kerusakan yang akan timbul dari


amal yang tanpa ilmu, sebagaimana yang dikatakan khalifah Umar bin Abdul Azis
“barang siapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka dia banyak merusak
daripada memperbaiki”.

Dalam kehidupan masyarakat dalam sehari-hari kita juga dapat


mengetahui apa bedanya orang berilmu dan tidak keutamaannya adalah orang
berilmu lebih dihormati dan dihargai, mereka tidak mudah ditiipu orang lain. Tapi
orang berilmu harus didasari dengan iman karena kalau tidak ilmu itu akan lebih
condong ke hal yang negatif begitu juga sebaliknya orang beriman juga harus
memiliki ilmu.

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah SWT kepada semua manusia
yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah
dengan membagi-bagikan ilmu kepada yang membutuhkan. Jangan sombong
dengan ilmu yang sedikit, Karena jika Allah SWT berkehendak ilmu itu akan sirna
dalam sekejap, amalkanlah ilmu itu sebatas yang kau mampu. Seperti pepatah
“Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak bebuah”.

You might also like