You are on page 1of 37

Oleh: KELOMPOK 1

Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan: 1. Tujuan 2. Paradigma 3. Bidang yang diteliti 4. Spesialisasi bidang/ilmu garapan

5. Tempat penelitian
6. Teknik yang digunakan 7. Pendekatan 8. Hadirnya variabel 9. Pemakaian 10. Hasil yang diperoleh 11. Keilmiahan 12. Taraf penelitian

a. Penelitian Eksploratif

Pengertian: Penelitian eksploratif adalah salah satu jenis penelitian sosial yang tujuannya untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian. Tujuan: untuk menjadikan topik baru lebih dikenal oleh masyarakat luas, memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan, menggeneralisasi gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif, membuka kemungkinan akan diadakannya penelitian lanjutan terhadap topik yang dibahas, serta menentukan teknik dan arah yang akan digunakan dalam penelitian berikutnya. Suatu penelitian yang secara sistematis merancang, mengembangkan dan mengevaluasi program-program instruksional, proses dan produk yang harus memenuhi kriteria konsistensi internal dan efektivitas Bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan suatu prototipe baru atau yang sudah ada dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil yang lebih produktif, efektif dan efisien Penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang dilakukan terdahulu atau sebelumnya.

b. Penelitian developmental

c. Penelitian verifikatif

a. Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teoriteori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam b. Penelitian kualitatif Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif

a. Penelitian Sosial Secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dan sebagainya. b. Penelitian Eksakta Secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dan sebagainya.

Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dan lain-lain.

a. Longitudinal
Pada metode ini, sample subjek yang sama dipelajari dalam waktu tertentu. Metode ini memungkinkan adanya penyelidikan intensif terhadap individu karena peneliti menyimpulkan data tentang subjek yang sama pada berbagai tingkatan

b. Cross-sectional
Metode ini meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra faktor-faktor pertumbuhan yang lebih sedikit.

a. Survey Research (Penelitian Survei) Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti b. Experimen Research (Penelitian Percobaan) Dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti

a. Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah) Dilaksanakan langsung di lapangan. b. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya c. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) Dilaksanakan pada tempat tertentu / laboratorium, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

a. Penelitian Survei: Penelitian Exploratif (Penjajagan) Penelitian Deskriptif Penelitian Evaluasi Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) Penelitian Prediksi Penelitian Pengembangan Sosial b. Penelitian Eksperimen
Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel penelitian. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.

Mc Millan dan Schumancher mengistilahkannya dengan fungsi, yaitu penelitian murni (pure research), penelitian terapan (applied research), dan penelitian evaluasi (evaluation research). a. Penelitian Murni (Pure Research) Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu b. Penelitian Terapan (Applied Research) Penelitian terapan ialah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis c. Penelitian Evaluasi (Evaluation Research) penelitian ini bertujuan untuk membantu dalam pengambilan keputusan mengenai lebih baik atau tidaknya sesuatu untuk dilaksanakan dibandingkan dengan yang lainnya dilihat dari sudut efektifitas, biaya, dan lain-lain.

a. Basic Research (Penelitian Dasar) Penelitian yang mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. b. Applied Reseach (Penelitian Terapan) Penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

a. Penelitian Ilmiah

Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan Penelitian ini tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah. Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya

b. Penelitian non ilmiah

a. Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. b. Explanatif Penelitian Eksplanatori adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui karena bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration).

a. Identifikasi masalah b. Penentuan Masalah Penelitian c. Merumuskan masalah d. Sumber informasi

Permasalahan biasanya akan muncul apabila terdapat kesenjangan atau perbedaan antara kenyataan dan yang diharapkan. Pada saat ini banyak sekali kesenjangan mengenai pengetahuan dan teknologi, informasi yang tersedia kurang mencukupi, teknologi yang ada tidak memenuhi kebutuhan, dan sebagainya. Untuk itulah penelitian dilakukan, sehingga kesenjangan tersebut tidak dapat dihilangkan sama sekali, minimal dapat diperkecil.

Penentuan masalah penelitian adalah sesuatu yang sangat penting bagi seorang peneliti. Setelah masalah diidentifikasi si peniliti harus secara tepat menentukan permasalahannya. Karena kesalahan di dalam menentukan masalah, maka tujuan penelitian tidak akan tercapai atau kalaupun tercapai akan memakan waktu yang cukup lama.

Dipilih dari hal-hal yang menjadi perhatian dan memerlukan pemecahan. Memudahkan dalam pengumpulan dan penjajagan data yang terkait dengan permasalahan. Memudahkan dalam mengobservasi fakta-fakta yang relevan yang memungkinkan akan menjadi kunci untuk memecahkan kesulitan atau permasalahan yang ditemukan. Memiliki literatur yang akan menjadi landasan teoritis untuk pembentukan asumsi sebagai landasan untuk pembentukan hipotesis.

1. Pertimbangan personal Apakah masalah penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan harapan-harapan yang lain? Apakah saya benar-benar tertarik dengan permasalahan tersebut? Apakan untuk meneliti permasalah tersebut saya memiliki keterampilan, kecakapan, dan latar belakang pengetahuan yang memadai? Apakah saya memiliki akses peralatan, laboratorium, dan materi-materi yang diperlukan untuk meneliti permasalahan tersebut? Apakah aya memiliki waktu dan biaya untuk menyelesaikan penelitian tersebut? Dapatkan saya memperoleh data yang akurat? Apakah masalah yang saya teliti memiliki signifikansi bagi keperluan lembaga tempat saya menyerahkan laporan? Dapatkah saya memperoleh bantuan administrasi, petunjuk/pembimbing, dan kerjasama untuk melaksanakan penelitian ini? 2. Pertimbangan sosial Apakah hasil penelitian ini dihargai dan memiliki kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan di lapangan? Apakah temuan-temuan yang diperoleh memiliki nilai terhadap para pendidik, orang tua, dan para pekerja social, dan yang lainnya? Apakah penelitian ini akan merupakan petunjuk bagi pengembangan penelitian- penelitian yang lain? Apabila judul ini telah diteliti apakah perlu diperluas di luar keterbatasan yang ada sekarang? Akankah peralatan dan teknik yang tidak cukup reliable dalam melaksanakan penelitian ini, maka kesimpulan-kesimpulannya akan memiliki nilai yang diragukan?

KESALAHAN UMUM : 1. Pengumpulan data tanpa tujuan atau rencana yang didefinisikan secara baik. 2. Mengambil kelompok data yang ada dan berusaha untuk menyesuaikan pertanyaan penelitian untuk hal tersebut. 3. Definisi-definisi tujuan terlalu umum atau istilah-istilah memiliki arti ganda yang menyebabkan interpretasi-interpretasi dan kesimpulankesimpulan menjadi bercabang dan tidak sahih. 4. Mengerjakan penelitian tanpa penelaahan literatur yang sesuai dengan permasalahan. 5. Gagal dalam mencari kerangka konsep-konsep dan teori yang menjadi dasar penelitian 6. Tidak membuat asumsi yang jelas sebagai dasar penelitian yang dapat dievalusi. 7. Tidak mengemukakan keterbatasan-keterbatasan yang terdapat dalam pendekatan, secara implisit atau eksplisit, keterbatasan-keterbatasan pada kesimpulan dan bagaimana mengaplikasikannya pada situasi yang lain. 8. Tidak megantisipasi hipotesis alternative

MERUMUSKAN MASALAH Disarankan sebaiknya rumusan masalah tersebut: Dibuat dalam bentuk pertanyaan dan pertanyaan tersebut sudah merupakan setengah jawaban dari permasalahan yang akan diteliti. Padat dan jelas Memberikan petunjuk untuk kemungkinan mengumpulkan data Minimal memiliki dua jenis variable, yaitu: variabel bebas, adalah variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat (variabel yang dipengaruhi) Sebagai contoh, di bawah ini diberikan beberapa contoh rumusan masalah sebagai berikut:

Ketika permasalahan sudah ditentukan dan jelas, maka sumber informasi dapat mulai dicari. Sumber informasi yang tersedia dalam suatu institusi akademik adalah : Buku pegangan kuliah yang digunakan para dosen untuk mengajar. Sifat buku ini biasanya berisi teori dan latihan. Buku ini cocok untuk pengajaran dan dasar dari teori-teori yang sedang dipelajari.

buku umum referensi seperti ensiklopedia dan kamus bidang ilmu tertentu yang digunakan untuk mengenalkan hal-hal dasar. Cocok untuk mahasiswa pemula jurnal ilmiah digunakan untuk mendapatkan pengembangan terbaru dalam bidang ilmu tertentu dan sangat cocok untuk menjadi referensi karya ilmiah. Jurnal ilmiah dapat dalam bentu cetak maupun digital (database online) sumber informasi di Internet berupa situs-situs yang sesuai dengan bidang ilmu. Sifat informasi beragam dalam waktu dan ketepatan. Sumber informasi perlu verifikasi sebelum digunakan. Data statistik dan data-data dari pemerintah dapat didapatkan secara online seperti misalnya pada situs Badan Statistik Nasional. Perkembangan daerahdaerah tertentu atau negara tertentu dapat dipantau dari situs resmi pemerintah terkait. Sumber informasi lain adalah hasil wawancara dan hasil observasi dari mahasiswa yang berkaitan dengan karya yang sedang dikerjakan.

Kepekaan seseorang dalam mengangkat masalah menjadi masalah penelitian di perlukan minat dan pengetahuan atau keahlian. Minat dan pengetahuan penelitian ini keduanya harus ada pada seseorang yang ingin meneliti. Minat saja belum menjamin kepekaan masalah penelitian. Minat dan pengetahuan atau keahlian sebagai dasar kepekaan terhadap masalah penelitian ini di pengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain : 1. Profesi 2. Sosialisasi 3. Akademis 4. Kebutuhan dan Praktek Kehidupan Sehari-hari 5. Pengalaman Lapangan 6. Bahan Bacaan atau Kepustakaan

Sistem

penulisan referensi Harvard membahas format untuk penulisan dan pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini juga dikenal dengan sebutan author-date system, sistem penulis-tanggal dan parenthetical referencing,penulisan referensi dalam kurung.

Asal

Mula Asal mula dari sistem penulisan referensi Harvard adalah dari makalah karya Edward Laurens Mark. Penggunaan Sistem Harvard digunakan terutama dalam ilmu sosial, dengan versi pertama dari tuntunan gaya APA yang sudah diterbitkan pada tahun 1929.

Cara

pengutipan Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi Harvard adalah nama penulis, tahun penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam kurung.

Contoh

dari rujukan buku adalah: Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing. Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The Hague: Holland Research Foundation.

Contoh

dari rujukan jurnal

adalah: Smith, John Maynard. (1998). The origin of altruism. Nature 393: 63940.

Contoh

pengutipan surat kabar formal

adalah: Bowcott, O. (2005, 18 October). "Protests halt online auction to shoot stag", The Guardian. Diakses 7 Februari 2006. Bila publikasinya offline: Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online auction to shoot stag. The Guardian.

Kelebihan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa seorang pembaca yang mengenal bidang itu besar kemungkinan akan dapat mengenali kutipan itu tanpa perlu melihat bagian daftar rujukan. Kelebihan lain adalah bahwa bila referensi yang sama dikutip lebih dari satu kali. Dengan sistem penulisan referensi Harvard, tidak ada kesukaran pemberian ulang nomor bila kutipan dalam teks diubah. Penulisan referensi sistem penulis-tanggal bekerja baik saat dikombinasikan dengan catatan kaki substantif.

Sistem

penulisan referensi Harvard adalah bahwa sistem ini memakan tempat. Aturan dapat menjadi rumit atau tidak jelas bagi referensi non-akademik. Bila menghapus kalimat yang dikutip, editor harus mengecek bagian daftar rujukan, untuk melihat kalau-kalau referensi itu digunakan di tempat lain dalam artikel, dan bila tidak, menghapus referensi itu. Sistem ini mungkin tidak dikenal atau mengganggu bagi pembaca umum, yang tidak terbiasa dengan artikel jurnal.

Sistem

penulisan vancouver berbeda dengan sistem penulisan Harvard dimana pada sistem ini menggunakan sistem nomor, dalam daftar rujukan nama pengarang disusun menurut urutan pemunculan dalam naskah. Penulisan daftar pustaka sistem vancouver (author-number style) beserta variasinya banyak digunakan dibidang kedokteran dan kesehatan.

Makalah majalah ilmiah standar (Standard journal article):

Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart transplantation is associated with an increased risk for pancreatobiliary disease. Ann Intern Med 1996 Jun 1;124(11):980-3).

Kelompok buku dan karangan ilmiah lain (Books and other Monograps)

Ringsven MK, Bond D. Gerontolog and leadership skills for nurses. 2nd ed. Albany (NY): Deimar Publishers; 1996. Philips SJ, Whisnant JP. Hypertension and stroke. In: Laragh JH, Brenner BM, editors. Hypertension: pathophysiology, diagnosis, and management. 2 nd ed. New York: Raven Press; 1995. p. 46578. Kaplan SJ. Post-hospital homehealth care: the elderlys access and utilization [dissertation]. St. Louis (MO): Washington Univ.; 1995.

Majalah ilmiah didalam Format elcktronik (Journal article in electronic format).

Morse SS. Factors in the emergence of infectious diseases. Emerg Infect Dis (serial online] 1995 Jan-Mar [cited 1996 Jun 5]; 1(1).[24 screens]. Available from: URL.,http://www.ede.gov.neidedmFID eid htm.

Nama

penulis dan tahun tulisan tidak disertakan dalam naskah (teks), kecuali yang dianggap amat penting. Pembaca lebih mudah menelusur sumber rujukan dari kutipan dalam naskah Lebih ringkas

Para

pembaca harus memahami isi tulisan lebih seksama dengan menggali lagi referensi-referensi yang ada dalam tulisan penulis.

You might also like