You are on page 1of 23

DEFINISI HUKUM PERDATA Definisi Hukum Perdata menurut para ahli : 1. Sri Sudewi Masjchoen Sofwan ?

Hukum yang mengatur kepentingan warga negara perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lainnya. 2. Prof. Soediman Kartohadiprodjo, S.H. ? Hukum yang mengatur kepentingan perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lainnya. 3. Sudikno Mertokusumo ? Hukum antar perseorangan yang mengatur hak dan kewajiban perseorangan yang satu terhadap yag lain didalam lapangan berkeluarga dan dalam pergaulan masyarakat. 4. Prof. R. Soebekti, S.H. ? Semua hak yang meliputi hukum privat materiil yang mengatur kepentingan perseorangan. Definisi secara umum : ? Suatu peraturan hukum yang mengatur orang / badan hukum yang satu dengan orang / badan hukum yang lain didalam masyarakat yang menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan. Unsur yang terpenting dari Hukum Perdata : 1. norma peraturan 2. sanksi 3. mengikat / dapat dipaksakan AZAS-AZAS HUKUM PERDATA o Azas Individualitas o Azas Kebabasan Berkontrak o Azas Monogami ( dalam hukum perkawinan ) Azas Individualitas ? Dapat menikmati dengan sepenuhnya dan menguasai sebebas-bebasnya (hak eigendom) dan dapat melakukan perbuatan hukum, selain itu juga dapat memiliki hasil, memakai, merusak, memelihara, dsb. Batasan terhadap azas individualitas : a. Hukum Tata Usaha Negara ( campur tangan pemerintah terhadap hak milik ) b. Pembatasan dengan ketentuan hukum bertetangga c. Tidak menyalahgunakan hak dan mengganggu kepentingan orang lain Azas Kebebasan Berkontrak ? Setiap orang berhak mengadakan perjanjian apapun juga, baik yang telah diatur dalam UU maupun yang belum ( pasal 1338 KUHPerdata ) asal perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan UU, ketertiban umum dan kesusilaan. Azas Monogami Seorang laki-laki dalam waktu yang sama hanya diperbolehkan memunyai satu orang istri. Namun dalam pasal 3 ayat (2) UU No.1 Tahun 1974 tentang Undang-Undang Pokok Perkawinan (UUPP) membuka peluang untuk berpoligami dengan memenuhi syarat-syarat pada pasal 3 ayat (2), pasal 4 dan pasal 5 pada UUPP. PERKEMBANGAN KUHPerdata DI INDONESIA ? Hukum Perdata Eropa (Code Civil Des Francais) dikodifikasi tanggal 21 Maret 1804. ? Pada tahun 1807, Code Civil Des Francais diundangkan dengan nama Code Napoleon. ? Tahun 1811 1830, Code Napoleon berlaku di Belanda. ? KUHPerdata Indonesia berasal dari Hukum Perdata Belanda, yaitu buku Burgerlijk Wetboek (BW) dan dikodifikasi pada tanggal 1 Mei 1848. ? Setelah kemerdekaan, KUHPerdata tetap diberlakukan di Indonesia. Hal ini tercantum

dalam pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa segala badan negara dan peraturan yang ada (termasuk KUHPerdata) masih tetap berlaku selama belum ada peraturan yang baru menurut UUD ini. ? Perubahan yang terjadi pada KUHPerdata Indonesia : o Tahun 1960 : UU No.5/1960 mencabut buku II KUHPerdata sepanjang mengatur tentang bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya kecuali hypotek o Tahun 1963 : Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Edaran tertanggal 5 September 1963, dengan mencabut pasal-pasal tertentu dari BW yaitu : pasal 108, 824 (2), 1238, 1460, 1579, 1603 x (1),(2) dan 1682. o Tahun 1974 : UU No.1/1974, mencabut ketentuan pasal 108 tentang kedudukan wanita yang menyatakan wanita tidak cakap bertindak. SISTEMATIKA HUKUM PERDATA A. Menurut Ilmu Pengetahuan Buku I : Hukum Perorangan (Personenrecht) Buku II : Hukum Keluarga (Familierecht) Buku III : Hukum Harta Kekayaan (Vermogensrecht) Buku IV : Hukum Waris (Erfrecht) B. Menurut KUHPerdata Buku I : Perihal Orang (Van Personen) Buku II : Perihal Benda (Van Zaken) Buku III : Perihal Perikatan (Van Verbintennisen) Buku IV : Perihal Pembuktian dan Kadaluarsa (Van Bewijs en Verjaring) HUKUM PERORANGAN Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat menjadi pendukung hak dan kewajiban. Subjek hukum terdiri atas : 1. Manusia / Perorangan ( Natuurlijk Persoon ) 2. Badan Hukum ( Rechtpersoon ) Status manusia sebagai subjek hukum merupakan kodrat / bawaan dari lahir, sedangkan status badan hukum sebagai subjek hukum ada karena pemberian oleh hukum. Manusia dan badan hukum sama-sama manyandang hak dan kewajiban. Hal-hal yang membatasi kewenangan hukum manusia adalah tempat tinggal, umur, nama dan perbuatan seseorang. NAMA, KEWARGANEGARAAN DAN DOMISILI Kegunaan nama : - membedakan satu individu dengan individu lainnya - mengetahui hak dan kewajibannya - sebagai identifikasi seseorang sebagai subjek hukum - untuk mengetahui keturunan, asal usul seseorang - dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kekeluargaan dan pembagian harta warisan Kewarganegaraan dapat mempengaruhi kewenangan berhak seseorang, contoh : dalam pasal 21 (1) UUPA ? hanya WNI yang dapat mempunyai hak milik. Domisili / tempat tinggal adalah tempat dimana seseorang melakukan kegiatannya seharihari. Macam-macam domisili : A. tempat kediaman sesungguhnya, terbagi atas : - tempat kediaman bebas ? bebas memilih tenpa dipengaruhi pihak manapun. - tempat kediaman tidak bebas ? terikat oleh pihak lain, mis: rumah dinas. B. tempat kediaman yang dipilih, terbagi atas : - dipilih atas dasar ketetapan UU ? dalam hukum acara, waktu melakukan eksekusi dari

vonis. - Dipilih secara bebas ? misal dalam waktu melakukan pembayaran, dipilih kantor notaris. KEWENANGAN BERHAK ? kewenangan untuk mendukung hak dan kewajiban keperdataan. Kewenangan berhak manusia ada sejak dia dilahirkan hidup ( jika dilahirkan meninggal, tidak ada kewenangan berhak ? pasal 2 BW ) sampai ia meninggal tanpa tergantung pada faktor agama, jenis kelamin, keadaan ekonomi, serta kedudukan dalam masyarakat. Sedangkan kewenangan berhak badan hukum diawali sejak berdiri dan diakhiri dengan dibubarkannya badan hukum tersebut. Yang membatasi kewenangan berhak manusia : ? Kewarganegaraan ? Tempat tinggal ? Kedudukan / jabatan ? Tingkah laku / perbuatan ? Jenis kelamin, hal tiada ditempat Kewarganegaraan Yang membatasi kewenangan berhak WNA di Indonesia: o Tarif pajak lebih tinggi o Tidak boleh berpolitik dan berideologi o Terbatas dalam kegiatan perseroan dan perkumpulan o Tidak boleh duduk dalam pemerintahan Tempat tinggal Contoh: seseorang yang berdomosili di kota Batam tidak dapat menjadi pemilih pada Pemilu walikota Tanjungpinang. Kedudukan / jabatan Contoh : hakim dan pejabat hukum tidak boleh memiliki barang-barang dalam perkara yang dilelang atas dasar keputusan pengadilan. Tingkah Laku / Perbuatan Contoh : kekuasaan orangtua / wali dapat dicabut oleh pengadilan jika orangtua/wali tersebut pemabuk, suka aniaya anak, dsb. Jenis Kelamin dan hal tiada ditempat Antara laki-laki dan wanita terdapat perbedaan hak dan kewajiban. Dikatakan hal tiada ditempat / keadaan tidak hadir apabila tidak ada kabar atau pemberitahuan untuk waktuyang cukup lama (5 tahun berturut-turut). Bisa disebabkan meninggal, tidak tahu asal usul, dsb. KECAKAPAN BERBUAT Orang yang cakap (wenang melakukan perbuatan hukum ) menurut UU adalah : 1. orang yang dewasa ( diatas 18 tahun) atau pernah melangsungkan perkawinan 2. tidak dibawah pengampuan, yaitu orang dewasa tapi dalam keadaan dungu, gila, pemboros, dll. 3. tidak dilarang oleh UU, misal orang yang dinyatakan pailit oleh UU dilarang untuk melakukan perbuatan hukum. Pendewasaan ? meniadakan keadaan belum dewasa kepada seseorang agar dapat melakukan perbuatan hukum. 2 macam pendewasaan : a. penuh (sempurna), anak dibawah umur memperoleh kedudukan sama dengan orang dewasa dalam semua hal. b. terbatas, hanya disamakan dalam hal perbuatan hukum, namun tetap berada dibawah unmur.

PENGAMPUAN ? keadaan dimana seseorang tidak dapat mengendalikan emosinya, karena sifat-sifat pribadinya sehingga oleh hukum dianggap tidak cakap untuk bertindak sendiri dalam hukum. Curandus ? orang yang dibawah pengampuan Curator ? orang yang ditunjuk sebagai wakil dari seorang curandus Curatele ? lembaga pengampuan Pengampuan terjadi karena adanya keputusan hakim yang didasarkan pada adanya permohonan, yang dapat diajukan oleh : ? Keluarga sedarah ? Keluarga semenda dalam garis menyimpang sampai derajat keempat ? Suami terhadap istri dan sebaliknya ? Diri sendiri ? Kejaksaan Akibat pengampuan : o Orang tersebut kedudukannya sama dengan anak dibawah umur o Perbuatan hukum yang dilakukan dapat dibatalkan ( dapat dimintakan pembatalannya oleh curator) o Pengampuan berakhir apabila keputusan hakim tersebut dicabut atau karena meninggalnya curandus BADAN HUKUM ( RECHTPERSOON) Dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa badan hukum itu : Adalah persekutuan orang-orang Dapat melakukan perbuatan hukum Mempunyai harta kekayaan sendiri Mempunyai pengurus Mempunyai hak dan kewajiban Dapat menggugat dan digugat di pengadilan Istilah badan hukum tidak ada dalam KUHPerdata, namun dalam Buku III KUHPerdata, terdapat istilah perkumpulan, yang terbentuk oleh adanya suatu perjanjian khusus. Perkumpulan itu dapat kita artikan dengan badan hukum. Syarat berdirinya badan hukum : A. Syarat Formal, yaitu syarat yang harus dipenuhi sehubungan dengan permohonan untuk mendapatkan status hukum B. Syarat Material : 1. yang diminta oleh UU ( pasal 1653 KUHPerdata ) 2. menurut doktrin : adanya kekayaan yang terpisah, tujuan, kepentingan tersendiri dan organisasi yang teratur. Pembagian badan hukum Menurut Jenisnya : a. Badan Hukum Publik (negara, pemda, BI, Perusahaan Negara berdasarkan PP, dsb) b. Badan Hukum Perdata (PT, koperasi, parpol, yayasan, badan amal, wakaf, dsb) Menurut Sifatnya : a. Korporasi (gabungan orang yang mempunyai kewajiban yang berbeda dengan anggota lainnya) b. Yayasan (tiap kekayaan bukan merupakan kekayaan orang/badan dan diberi tujuan tertentu) Teori-Teori Badan Hukum ? Teori Fictie ( F.C. von Savigny; da Houwing; C.W. Opzoomer) ? Badan hukum merupakan orang buatan yang dapat melakukan perbuatan hukum seperti

manusia. ? Teori Harta Kekayaan (A. Brinz; E.J.J. van der Heyden) ? Hanya manusia yang bisa menjadi subjek hukum, namun ada kekayaan yang terikat dengan tujuan tertentu yang dinamakan badan hukum. ? Teori Milik Bersama (Planiol; Molengraaff) ? Hak dan kewajiban badan hukum adalah hak dan kewajiban para anggota bersama. Badan hukum hanya suatu konstruksi yuridis saja. ? Teori Kenyataan Yuridis (Mejers) ? Badan hukum merupakan suatu realiteit, konkrit, riil walaupun tidak bisa diraba. Mejers menekankan agar dalam mempersamakan badan hukum dengan manusis hanya pada bidang hukum saja. ? Teori Organ (Otto van Gierke; Mr. L.C. Polano) ? Badan hukum bukan abstrak dan bukan kekayaan yang tidak bersubjek, tetapi merupakan sesuatu yang riil yang dapat membentuk kemauan sendiri dengan perantaraan alat-alat yang ada (pengurus & anggota) sama seperti manusia lainnya. Yang bertindak mewakili badan hukum adalah para pengurusnya yang penunjukkannya berdasarkan AD/ART dan tidak dapat bertindak sewenang-wenang. CATATAN SIPIL ? suatu lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang menyangkut status keperdataan dan terbuka untuk umum. Macam-macam akta catatan sipil : Akta kelahiran ? mencatat peristiwa kelahiran seseorang. a. Akta Kelahiran Umum, mencatat berdasarkan waktu pelaporan kelahiran dalam batas waktu selambat-lambatnya 60 hari kerja (WNI) dan 10 hari kerja (WNA). b. Akta Kelahiran Istimewa, mencatat kelahiran bagi laporan yang telah melampaui batas waktu. c. Akta Kelahiran Dispensasi, mencatat mereka yang lahir sebelum tanggal 31 Desember 1985. Akta Kematian ? mencatat peristiwa kematian seseorang. Akta Perkawinan ? mencatat peristiwa perkawinan. Akta Perceraian ? mencatat peristiwa perceraian. HUKUM PERKAWINAN Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang Pokok Perkawinan: ? suatu ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membantuk keluarga ( rumah tangga) yang bahagia, kekal berdasarkan Ketuhana Yang Maha Esa. Syarat dapat melangsungkan perkawinan menurut pasal 6 UUPP: ? Persetujuan kedua belah pihak ? Seseorang yang belum berumur 21 tahun harus mendapat persetujuan dari orangtua, jika orangtua sudah meninggal dapat meminta persetujuan dari wali/keluarga yang mempunyai hubungan darah garis lurus keatas. Azas-azas Perkawinan 1. Tujuan Perkawinan ? membentuk keluarga / rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Membentuk keluarga : membentuk kesatuan masyarakat terkecil yang terdiri dari suami, istri dan anak. Membentuk rumah tangga : membentuk kesatuan hubungan suami istri dalam satu wadah yang disebut rumah kediaman bersama. 2. Sahnya perkawinan

? jika dilakukan menurut agama dan kepercayaan masing-masing, dan dicatat dalam catatan sipil. 3. Azas Monogami ? seorang suami / istri hanya diperbolehkan memiliki satu orang istri / suami. Jika dikehendaki dan diizinkan oleh agamanya, maka seseorang suami dapat beristri lebih dari satu setelah memenuhi persyaratan yang diputuskan pengadilan. 4. Prinsip Perkawanan ? kedua belah pihak sudah dewasa dan matang jiwa raganya. Perkawinan dilarang antara mereka yang mempunyai hubungan darah garis lurus keatas dan kebawah. 5. Mempersukar Terjadinya Perceraian ? karena tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, maka UU menganut prinsip ini mempersukar terjadinya perceraian. 6. Hak dan Kedudukan Istri ? hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan suami baik dalam kehidupan rumah maupun masyarakat. Pencegahan Perkawinan Pencegahan perkawinan dapat dilakukan apabila ada pihak yang tidak memenuhi syarat. Syarat dapat melangsungkan perkawinan : a. pria berumur 19 tahun dan wanita 16 tahun b. terkena larangan perkawinan pasal 8 UUPP c. tidak terikat perkawinan dgn orang lain, apabila terikat, harus mendapat izin dari istri pertama dan diizinkan pengadilan untuk kawin lagi d. tidak memenuhi tata cara pelaksanaan perkawinan yang telah diatur sendiri Pihak yang berhak mencegah perkawinan : a. keluarga dalam garis lurus keatas dan kebawah b. saudara c. wali d. wali nikah e. pengampu dari salah satu calon mempelai f. pihak-pihak yang berkepentingan Pembatalan Perkawinan Pembatalan perkawinan dapat diajukan apabila salah satu pihak masih terikat perkawinan dengan orang lain dan apabila perkawinan tersebut dilangsungkan di bawah ancaman yang melanggar hukum. Pihak yang dapat membatalkan perkawinan : a. keluarga dalam garis lurus keatas masing-masing pihak b. suami atau istri c. pejabat yang berwenang selama perkawinan belum diputuskan Akibat Perkawinan Terhadap suami dan istri, harus: o Memikul kewajiban hukum, setia, hak dan kedudukan seimbang o Tinggal bersama o Suami melindungi keluarga o Hubungan mengikat / timbal balik Terhadap harta perkawinan: o Harta bawaan tetap dibawah penguasaan masing-masing. o Harta perkawinan adalah benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama, dengan kata lain jika terjadi perceraian, harta perkawinan harus dibagi dua sepanjang tidak ditentukan lain

Terhadap keturunan / kedudukan anak: o Kekuasaan orangtua mulai sejak kelahiran anak dan berakhir ketika anak dewasa/menikah/dicabut oleh pengadilan. o Orangtua wajib memelihara dan mendidik anak sekalipun kehilangan kekuasaan sebagai orangtua/wali. o Anak menjadi ahli waris yang sah. Putusnya Perkawinan Putusnya perkawinan dapat disebabkan oleh : 1. Kematian 2. Perceraian 3. Atas keputusan pengadilan Alasan mengajukan perceraian : a. setelah adanya perpisahan meja dan ranjang serta pernyataan bubarnya perkawinan b. alasan lain seperti berbuat zina, meninggalkan pihak lain tanpa alasan, melakukan KDRT, cacat badan / penyakit, tidak bisa menjalankan kewajiban, selalu terjadi pertengkaran dan perselisihan. Tata cara perceraian diatur dalam pasal 14-18 PP no 9/1975. Perceraian atas keputusan pengadilan terjadi karena adanya gugatan perceraian istri terhadap suami (cerai gugat) Perceraian diajukan suami ? cerai talaq Perceraian diajukan istri ? cerai gugat Proses perceraian 1. Pemanggilan dilakukan oleh jurusita PN atau petugas PA dipanggil 3 hari sebelum sidang Jika tidak jelas maka pemanggilan dilakukan dengan cara pengumuman baik melalui pengadilan, media massa maupun perwakilan RI di Luar Negeri. 2. Persidangan 30 hari setelah gugatan diterima Dapat hadir sendiri / didampingi kuasa haknya Pemeriksaan dengan sidang tertutup Gugatan dapat diterima tanpa kehadiran tergugat 3. Perdamaian Dilakukan sebelum dan selama gugatan perceraian belum diputuskan hakim Perdamaian dapat dilakukan oleh pengadilan dengan/tanpa abntuan pihak lain seperti mediator Jika terjadi perdamaian maka gugatan baru tidak dapat diajukan lagi dengan alasan yang sama 4. Putusan Disampaikan dalam sidang terbuka Perceraian beserta akibatnya berlaku sejak dilakukan pencatatan oleh petugas pencatat ( kecuali bagi Islam) terhitung sejak jatuhnya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap Akibat Putusnya Perkawinan Terhadap anak dan istri: o Bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan anak atau sesuai dengan keputusan pengadilan o Mantan suami berkewajiban memberi biaya penghidupan kepada mantan istri o Hakim dapat menunjuk pihak ketiga bagi anak

Terhadap harta perkawinan: o Harta bawaan tetap dibawah penguasaan masing-masing o Harta bersama diatur menurut hukum masing-masing, yaitu dibagi dua untuk suami dan istri Terhadap status keperdataan dan kebebasan o Keduanya tidak terikat lagi o Bebas melakukan perkawinan dengan pihak lain sepanjang tidak bertentangan dengan UU dan agama masing-masing. Bagi wanita untuk melakukan perkawinan lagi ada masa tunggu 3 bulan. Hal ini untuk memastikan apakah mantan istri sedang hamil atau tidak. Perkawinan campuran ? perkawinan yang dilakukan 2 orang yang berbeda kewarganegaraannya. Perkawinan campuran berakibat pada kewarganegaraan suami/istri dan keturunannya. HUKUM BENDA ? keseluruhan aturan hukum yang mengatur mengenai benda, meliputi pengertian, macammacam benda, dan hak-hak kebendaan. Hukum Benda bersifat tertutup dan memaksa. Tertutup ? seseorang tidak boleh mengadakan hak kebendaan jika hak tersebut tidak diatur dalam UU Memaksa ? harus dipatuhi dan dituruti, tidak boleh menyimpang. Macam-macam benda / barang 1. Benda berwujud dan tidak berwujud Arti penting pembagian ini adalah, bagi benda berwujud bergerak dilakukan dengan penyerahan langsung benda tersebut, bagi benda berwujud tidak bergerak dilakukan dengan balik nama. Contoh yang menggunakan balik nama : tanah, rumah dsb. Sedangkan bagi bend a tidak berwujud (seperti piutang) bisa dilakukan dengan cara cessie ataupun dengan cara penyerahan surat secara langsung. 2. Benda bergerak dan tidak bergerak Arti pentingnya pembagian ini terletak pada penguasaan (bezit), penyerahan (levering), daluarsa (verjaring), serta pembebanan (berzwaring). Benda Bergerak Benda Tidak bergerak Penguasaan Orang yang menguasai benda dianggap pemiliknya Orang yang menguasai benda belum tentu adalah pemiliknya Penyerahan Dilakukan dengan langsung Dilakukan dengan balik nama Daluarsa Tidak mengenal daluarsa Dikenal daluarsa Pembebanan Dengan penggadaian Dengan di hypotek, hak tanggungan 3. Benda habis dipakai dan benda tidak habis dipakai Arti pentingnya pembagian ini terletak pada waktu pembatalan perjanjiannya. Jika dalam perjanjian objeknya adalah benda habis dipakai, apabila terjadi pembatalan perjanjian maka akan terjadi kesulitan untuk pemulihan objek tersebut karena telah terpakai. Maka adri itu, penyelesaiannya adalah dengan cara mengganti dengan benda yang sejenis dan senilai. 4. Benda yang sudah ada dan yang akan ada Arti pentingnya pembagian ini terletak pada pembebanan sebagai jaminan hutang atau pelaksanaan perjanjian. Sesuai dengan pasal 1320 KUHPerdata, syarat sahnya perjanjian adalah adanya sepakat,cakap hukum, objek tertentu, dan halal. Jika objek yang dalam perjanjian itu adalah barang yang sudah ada, maka perjanjian sah-sah saja. Sebaliknya apabila ibjek yang di-perjanjikan adalah barang yang akan ada, maka perjanjian itu batal demi hukum.

5. Benda dalam perdagangan dan benda di luar perdagangan Arti pentingnya terletak pada cara pemindahtanganan. Benda dalam perdagangan dapat diperjualbelikan dan diwariskan secara bebas. Tetapi, jika benda di luar perdagangan tidak dapat diperjualbelikan ataupun diwariskan. Contoh benda di luar perdagangan : benda wakaf, narkotika, perdagangan wanita untuk pelacuran, dan lain sebagainya. 6. Benda dapat dibagi dan tidak dapat dibagi Arti pentingnya pembagian terletak pada pemenuhan prestasi suatu perikatan. Contoh benda dapat dibagi : beras, minyak, air, kertas, dll. Sedangkan contoh benda tidak dapat dibagi : binatang, manusia, mobil, rumah, kapal, dll. Suatu benda dikatakan tidak dapat dibagi karena akan berubah nama dan fungsinya. 7. Benda terdaftar dan benda tidak terdaftar Pada benda terdaftar, kepemilikan dapat dilacak dengan mudah sedangkan pada benda tidak terdaftar lebih sulit untuk pembuktian kepemilikan. Contoh benda terdaftar : rumah, mobil, kapal, motor, dll. Benda-benda tersebut ada surat kepemilikannya. Sedangkan contoh benda tidak terdaftar : uang, telepon, kursi, dll.

click link 5048 clicks

Untuk dapat merequest file lengkap yang dilampirkan pada setiap judul, anda harus menjadi special member, klik Register untuk menjadi free member di Indoskripsi. Semua Special Member dapat mendownload data yang ada di download area. NB: Ada kemungkinan data yang diposting di website ini belum ada filenya, karena dikirim oleh member biasa dan masih menunggu konfirmasi dari member yang bersangkutan. Untuk memastikan data ada atau tidak silahkan login di download area.
Top of Form

00630254746815

UTF-8

Telusuri

CARI CONTENT WEB :


one.indoskripsi.co
Bottom of Form

FREE JOURNAL UNTUK MELENGKAPI REFERENSI KARYA ILMIAH ANDA, FREE? KLIK DISINI HOT DOWNLOAD MAKALAH, FULL PAPER? KLIK DISINI PELUANG KERJA UNTUK FRESH GRADUATE, MAHASISWA TINGKAT AKHIR, BARU LULUS KULIAH? KLIK DISINI BUTUH BEASISWA STUDY, BEASISWA PENELITIAN, INFO BEASISWA TERBARU? KLIK DISINI INGIN KULIAH S2 JARAK JAUH? KLIK DISINI

Jika tertarik untuk memasang iklan di website ini, silahkan klik menu contact Silahkan baca syarat dan ketentuannya

Main Menu

Home Profil Contact Donate Terms and Conditions Report Abuse

Data Menu

Skripsi Tugas Kuliah Artikel


Top of Form

User login
Username: * Password: *
Log in

Create new account Request new password

user_login_block
Bottom of Form

New Member
filsufhidayat Rita Juwita sury iryani bul4n_s4r1 yulmia

Posting Rules
Member indoskripsi tidak boleh mengirim / mengupload skripsi milik orang lain tanpa izin. Laporkan pada kami! Jika karya anda dipublikasikan/dikirim tanpa izin di sini.

New Upgrade Member

ricki yuli anggraini rantarou ad10n0 adil_stelk10

- Check user status - Login Download Area

Search
Re-Search
Looking for more results on hukum perdata indonesia?

Lijit Search
contained http://w w w .lijit.co

Top of Form

g 44582
Bottom of Form

http://one.indoskr

Popular Searches

contoh makalah... proposal skripsi kepemimpinan


dalam... proposal sistem... sistem informasi akuntansi manajemen pemasaran
ekonomi hukum pidana khusus makalah artikel belajar... matematika pancasila pemasaran jaringan aborsi manajemen proyek pajak faktor-faktor yang... pengendalian intern analisis wacana asuransi jiwa perkembangan pekerja...
Looking for more about [term]?

Explore Visitors Map


Medan, Sumatera Utara, ID
Direct (7 views) Referrer: pemasaran internasional (1 view) Referrer: lembaga lembaga negara menurut uud 1945 (1 view) Referrer: sistem peredaran darah hewan invertebrata (1 view) Referrer: hidrolisis amilosa (1 view)

Surabaya, Jawa Timur, ID


Referrer: menghidupkan lampu dengan komputer (2 views) Referrer: jenis wawancara (1 view) Referrer: fungsi pers (1 view) Referrer: teori kenyamanan pasien (1 view)

Referrer: skripsi pendidikan ipa biologi (1 view) Referrer: dasar-dasar pemikiran pendidikan kewarganegaraan (1 view) Referrer: keorganisasian (1 view) Direct (13 views) Referrer: teori kebebasan pers (1 view) Referrer: fisologi kehamilan (1 view) Referrer: pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan menurut islam (1 view) Referrer: data akseptor kb suntik di sultra berdasarkan bkkbn (1 view) Referrer: undang agraria baru sertifikat (1 view) Referrer: kompetensi dasar (1 view) Referrer: sejarah pemikiran islam (1 view) Referrer: skripsi (1 view) Referrer: judul skripsi keperawatan medikal bedah (1 view) Referrer: konsep dasar jaringan komputer (1 view) Referrer: pancasila sebagai etika politik bangsa (1 view) Referrer: pembudidayaan pohon singkong (1 view) Referrer: invansi virus polio pada sistem syaraf pusat (1 view) Referrer: steganografi (1 view) Referrer: skripsi hukum pidana (1 view) Referrer: obat angina pektoris (1 view) Referrer: pergaulan bebas (1 view) Referrer: perkembangan pers di indonesia pada masa orde lama (1 view) Referrer: macam-macam pasar modal (1 view) Referrer: contoh perilaku menyimpang (1 view) Referrer: fungsi dan peranan pers di indonesia (1 view) Referrer: pers pada masa penjajahan orba (1 view) Referrer: manusia dan cinta kasih (1 view) Referrer: skripsi perceraian (1 view) Referrer: dampak pers pada masyarakat (1 view) Referrer: trigatra (1 view) Referrer: capm indonesia (1 view) Referrer: skripsi tentang pendidikan sekolah dasar tema kesehatan (1 view) Referrer: dampak pers (1 view) Referrer: dampak masuknya budaya asing dan hubungannya (1 view) Referrer: mesin turing (1 view) Referrer: skripsi hubungan internasional (1 view) Referrer: perbedaan ekonomi mikro dan makro (1 view) Referrer: kumpulan skripsi (1 view) Referrer: pencemaran lingkungan hidup (1 view) Referrer: pengertian perilaku organisasi (1 view)

Jakarta, Jakarta Raya, ID


Referrer: kebebasan pers dan dampak penyalahgunaannya indoskripsi (2 views) Referrer: cd matematika interaktif (1 view) Referrer: manajemen sumber daya manusia (1 view) Referrer: chisquare (1 view) Direct (11 views) Referrer: kumpulan judul skripsi tentang teknologi dalam pendidikan jasmani dan olahraga (1 view) Referrer: makalah jurnalistik dan pers (1 view) Referrer: makalah perkawinan (1 view) Referrer: bab i latar belakang sosiologi (1 view) Referrer: pandangan politik di kabupaten kaimana (1 view)

Referrer: slot antena (1 view) Referrer: perekonomian indonesia (1 view) Referrer: komputer akuntansi (1 view) Referrer: prinsip-prinsip demokrasi (2 views) Referrer: hakikat bahasa idonesia (1 view) Referrer: pengertian merokok (1 view) Referrer: teori perkembangan agama islam di indonesia (1 view) Referrer: penilaian kinerja siswa (1 view) Referrer: 'pembuatan tepung ikan' (1 view) Referrer: permasalahan ekonomi makro (1 view) Referrer: sel neuron (1 view) Referrer: manusia purba di indonesia (1 view) Referrer: ekonomi perkotaan (1 view) Referrer: artikel tentang proposal kewirausahaan (1 view) Referrer: sistem operasi beos versi (1 view) Referrer: dampak pemanfaatan energi (1 view) Referrer: makalah pancasila sebagai ideologi negara (1 view) Referrer: skripsi inverter (1 view) Referrer: manajemen keuangan pada surat-surat berharga (1 view) Referrer: potensial aksi sistem syaraf (1 view) Referrer: strategi pemasaran (1 view) Referrer: contoh perhitungan pajak bumi dan bangunan (1 view) Referrer: skripsi budya jawa (1 view) Referrer: kebijakan alokasi dana pendidikan (1 view) Referrer: perkembangan investasi di kota padang panjang (1 view) Referrer: peranan dokter dalam hukum perlindungan konsumen (1 view) Referrer: tentang percintaan remaja (1 view) Referrer: daftar pustaka hak asasi manusia (1 view) Referrer: penegakan hukum lingkungan perdata (1 view) Referrer: latar belakang pkn (1 view) Referrer: makalah kemiskinan (1 view) Referrer: tata cara menyelenggaraan jenazah (1 view) Referrer: konsep sehat sakit (1 view) Referrer: tujuan hukum (1 view) Referrer: rangkaian jam digital (1 view) Referrer: pengertian sociolinguistic (1 view) Referrer: makanan bibit ikan mas (1 view) Referrer: fungsi manajemen gr terry (1 view) Referrer: pengertian bahan bakar pengganti alternatif yang ramah lingkungan (1 view) Referrer: makalah buta aksara (1 view) Referrer: gabungan enkripsi dan steganografi (1 view) Referrer: makalah ispa (1 view) Referrer: judul skripsi adm negara dengan studi kasus di dprd (1 view) Referrer: standar dan keseragaman akuntansi (2 views) Referrer: harmonisasi sak with ifrs (1 view) Referrer: strategi pemasaran produk (1 view) Referrer: pemograman (1 view) Referrer: contoh rancangan penelitian laporan akhir stpdn (1 view) Referrer: tips edit foto adobe photoshop 7.0 (1 view) Referrer: pengaruh aktivitas agama terhadap etos kerja (1 view) Referrer: rpp smp kelas vii matematika (1 view) Referrer: alat listrik jaringan (1 view)

Referrer: pembelajaran kooperatif metode group investigation akhmad ... (2 views)

Semarang, Jawa Tengah, ID


Referrer: pengertian afiliasi (1 view) Referrer: abses cerebral (2 views) Referrer: jurnal motivasi belajar (1 view) Referrer: masalah pokok ekonomi (1 view) Referrer: pengertian argumentasi (1 view) Direct (4 views) Referrer: membuat logo dengan corel draw (1 view) Referrer: antibiotik golongan quinolon (1 view) Referrer: pengertian pengolahan data (1 view) Referrer: pengertian telekomunikasi menurut (1 view) Referrer: tantangan dalam mengelola supply chain (1 view) Referrer: artikel pengaruh budaya barat terhadap indonesia (1 view) Referrer: judul skripsi pendidikan 2009 (1 view)

San Francisco, CA, US


Direct (15 views) Referrer: penertian mujtahid (1 view) Referrer: rumah sakit cibabat (1 view) Referrer: ciri ciri sbuah negara hukum (1 view) Referrer: hukum pidana internasional (1 view) Referrer: problema supervisi (1 view) Referrer: faktor yang mempengaruhi pengembangan pribadi (1 view) Referrer: peyorasi (1 view) Referrer: pengertian administrasi negara (1 view)

Yogyakarta, Yogyakarta, ID
Referrer: pengertian desain (1 view) Direct (6 views) Referrer: garis singgung lingkaran (1 view) Referrer: statistik perian dan statistik induktif (1 view) Referrer: implementasi voip (1 view) Referrer: biografi dan ajaran abuyasid al-bustami (1 view)

Madiun, Jawa Timur, ID


Referrer: contoh makalah amdal (1 view)

Cirebon, Jawa Barat, ID


Referrer: dampak pencemaran lingkungan (1 view) Referrer: pengertian goong renteng (1 view) Referrer: pengertian iman kepada allah (1 view) Referrer: sekripsi bahasa indonesia (1 view) Direct (5 views) Referrer: pengertian rokok (1 view) Referrer: pelapisan sosial (1 view) Referrer: aliran konvergensi (1 view) Referrer: makalah tentang sistem administrasi negara (1 view) Referrer: indoskripsi (1 view)

Makasar, Sulawesi Selatan, ID


Referrer: makalah sistem pengamanan komputer (1 view)

Referrer: 7 anggota negara asean (1 view) Referrer: pengertian kualitas pelayanan (1 view) Referrer: dampak merokok bagi kesehatan (1 view) Direct (1 view) Referrer: pengaruh mahasiswa akuntansi belajar akuntansi terhadap prestasi (1 view) Referrer: analisis kerjasama bidan dukun (1 view) Referrer: teori pelayanan publik menurut para ahli (1 view)

Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ID


Referrer: fungsi mail merge (1 view) Referrer: assauri manajemen pemasaran 2009 (1 view) Referrer: endapan konsentrasi mekanik (1 view) Referrer: menghubungkan antar form pada delphi (1 view)

Bandung, Jawa Barat, ID


Referrer: sistem drainase indoskripsi (1 view) Referrer: latar belakang runtuhnya orde baru (1 view)

Bogor, Jawa Barat, ID


Referrer: rangkaian sistem pengapian.cam (1 view) Referrer: hukum acara perdata (1 view) Referrer: skripsi tentang anak angkat (1 view) Referrer: metode pembelajaran mengenai ppkn (1 view)

Bekasi, Jawa Barat, ID


Referrer: jenis metode pengajaran (1 view) Referrer: sejarah akuntansi (1 view) Referrer: penerapan pendekatan realistik pada pembelajaran pecahan sd (1 view)

Batam, Kepulauan Riau, ID


Referrer: sekripsi dengan judul kedudukan harta warisan terhadap anak angkat (1 view) Referrer: pengertian manajemen (1 view) Referrer: ketela pohon (1 view) Referrer: alat kontrasepsi dalam rahim (1 view) Direct (1 view) Referrer: faktor penunjang pembelajaran bahasa (1 view)

Kuningan, Jawa Barat, ID


Referrer: apakah konsep abc dapat dipakai dalam usaha pertanian (1 view)

Kuala Lumpur, Kuala Lumpur, MY


Referrer: bola keranjang (1 view)

Salatiga, Jawa Tengah, ID


Direct (1 view)

Pontianak, Kalimantan Barat, ID


Referrer: skripsi tarbiyah (1 view)

Tangerang, Banten, ID
Referrer: matematika persen (1 view) Referrer: bawang merah special brebes (1 view) Referrer: psikologi olahraga (1 view)

Malang, Jawa Timur, ID


Referrer: pengertian merokok (1 view) Referrer: skripsi pendidikan bahasa inggris (1 view) Referrer: pemisahan kekuasaan (1 view)

Magelang, Jawa Tengah, ID


Referrer: perkembangan pers pada masa orde baru (1 view)

Lembang, Jawa Barat, ID


Referrer: merkantilisme dan kapitalisme (1 view)

Direct

Via Search

Recent Readers
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Direct view

Medan, Sumatera Utara, ID

Search for hukum perdata indonesia

Surabaya, Jawa Timur, ID

Search for menghidupkan lampu dengan komputer

Jakarta, Jakarta Raya, ID Jakarta, Jakarta Raya, ID

Search for kebebasan pers dan dampak penyalahgunaannya indoskripsi

Search for kebebasan pers dan dampak penyalahgunaannya indoskripsi

Surabaya, Jawa Timur, ID Surabaya, Jawa Timur, ID

Search for jenis wawancara

Search for fungsi pers

Semarang, Jawa Tengah, ID San Francisco, CA, US

Search for pengertian afiliasi

9. 10.

Jakarta, Jakarta Raya, ID Jakarta, Jakarta Raya, ID

Search for cd matematika interaktif

Search for manajemen sumber daya manusia

Lijit Search

Special Info

Journal reference Makalah full paper Informasi Beasiswa Informasi Lowongan Kerja Kuliah S2 Jarak Jauh

Posting dan update terbaru


http://one.indoskripsi.com/node/4019

Hukum perdata di Indonesia pada dasarnya bersumber pada Hukum Napoleon kemudian bedasarkan Staatsblaad nomor 23 tahun 1847 tentang burgerlijk wetboek voor Indonesie atau biasa disingkat sebagai BW/KUHPer. BW/KUHPer sebenarnya merupakan suatu aturan hukum yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda yang ditujukan bagi kaum golongan warganegara bukan asli yaitu dari Eropa, Tionghoa dan juga timur asing. Namun demikian berdasarkan kepada pasal 2 aturan peralihan Undang-undang Dasar 1945, seluruh peraturan yang dibuat oleh pemerintah Hindia-Belanda berlaku bagi warga negara Indonesia(azas konkordasi). Beberapa ketentuan yang terdapat didalam BW pada saat ini telah diatur secara terpisah/tersendiri oleh berbagai peraturan perundang-undangan. Misalnya berkaitan tentang tanah, hak tanggungan dan fidusia.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Buku Kesatu - Orang 2 Buku Kedua - Benda/Barang 3 Buku Ketiga - Perikatan 4 Buku Keempat Pembuktian dan Kedaluwarsa

[sunting] Buku Kesatu - Orang


Buku pertama mengatur tentang orang sebagai subyek hukum, hukum perkawinan dan hukum keluarga, termasuk waris. Bab I - Tentang menikmati dan kehilangan hak-hak kewargaan Bab II - Tentang akta-akta catatan sipil Bab III - Tentang tempat tinggal atau domisili Bab IV - Tentang perkawinan Bab V - Tentang hak dan kewajiban suami-istri Bab VI - Tentang harta-bersama menurut undang-undang dan pengurusannya Bab VII - Tentang perjanjian kawin Bab VIII - Tentang gabungan harta-bersama atau perjanjian kawin pada perkawinan kedua atau selanjutnya Bab IX - Tentang pemisahan harta-benda Bab X - Tentang pembubaran perkawinan Bab XI - Tentang pisah meja dan ranjang Bab XII - Tentang keayahan dan asal keturunan anak-anak Bab XIII - Tentang kekeluargaan sedarah dan semenda Bab XIV - Tentang kekuasaan orang tua Bab XIVA - Tentang penentuan, perubaran dan pencabutan tunjangan nafkah

Bab XV - Tentang kebelumdewasaan dan perwalian Bab XVI - Tentang pendewasaan Bab XVII - Tentang pengampuan Bab XVIII - Tentang ketidakhadiran

[sunting] Buku Kedua - Benda/Barang


Buku kedua mengatur mengenai benda sebagai obyek hak manusia dan juga mengenai hak kebendaan. Benda dalam pengertian yang meluas merupakan segala sesuatu yang dapat dihaki (dimiliki) oleh seseorang. Sedangkan maksud dari hak kebendaan adalah suatu hak yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda yang dapat dipertahankan kepada pihak ketiga. Buku kedua tentang benda pada saat ini telah banyak berkurang, yaitu dengan telah diaturnya secara terpisah hal-hal yang berkaitan dengan benda (misal dengan Undangundang No.5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria, Undang-undang N0. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan . Dalam hal telah diatur secara terpisah oleh suatu peraturan perundang-undangan maka dianggap pengaturan mengenai benda didalam BW dianggap tidak berlaku. Bab I - Tentang barang dan pembagiannya Bab II - Tentang besit dan hak-hak yang timbul karenanya Bab III - Tentang hak milik Bab IV - Tentang hak dan kewajiban antara para pemilik pekarangan yang bertetangga Bab V - Tentang kerja rodi Bab VI - Tentang pengabdian pekarangan Bab VII - Tentang hak numpang karang Bab VIII - Tentang hak guna usaha (erfpacht) Bab IX - Tentang bunga tanah dan sepersepuluhan Bab X - Tentang hak pakai hasil Bab XI - Tentang hak pakai dan hak mendiami Bab XII - Tentang pewarisan karena kematian Bab XIII - Tentang surat wasiat Bab XIV - Tentang pelaksana surat wasiat dan pengelola harta peninggalan Bab XV - Tentang hak berpikir dan hak istimewa untuk merinci harta peninggalan Bab XVI - Tentang hal menerima dan menolak warisan Bab XVII - Tentang pemisahan harta peninggalan Bab XVIII - Tentang harta peninggalan yang tak terurus Bab XIX - Tentang piutang dengan hak didahulukan Bab XX - Tentang gadai Bab XXI - Tentang hipotek

[sunting] Buku Ketiga - Perikatan


Buku mengatur tentang perikatan (verbintenis). Maksud penggunaan kata Perikatan disini lebih luas dari pada kata perjanjian. Perikatan ada yang bersumber dari perjanjian namun ada

pula yang bersumber dari suatu perbuatan hukum baik perbuatan hukum yang melanggar hukum (onrechtmatige daad) maupun yang timbul dari pengurusan kepentingan orang lain yang tidak berdasarkan persetujuan (zaakwarneming). Buku ketiga tentang perikatan ini mengatur tentang hak dan kewajiban yang terbit dari perjanjian, perbuatan melanggar hukum dan peristiwa-peristiwa lain yang menerbitkan hak dan kewajiban perseorangan. Buku ketiga bersifat tambahan (aanvulend recht) sehingga terhadap beberapa ketentuan, apabila disepekati secara bersama oleh para pihak maka mereka dapat mengatur secara berbeda dibandingkan apa yang diatur didalam BW. Sampai saat ini tidak terdapat suatu kesepakatan bersama mengenai aturan mana saja yang dapat disimpangi dan aturan mana yang tidak dapat disimpangi. Namun demikian, secara logis yang dapat disimpangi adalah aturan-aturan yang mengatur secara khusus (misal : waktu pengalihan barang dalam jual-beli, eksekusi terlebih dahulu harga penjamin ketimbang harta si berhutang). Sedangkan aturan umum tidak dapat disimpangi (misal : syarat sahnya perjanjian, syarat pembatalan perjanjian). Bab I - Tentang perikatan pada umumnya Bab II - Tentang perikatan yang lahir dari kontrak atau persetujuan Bab III - Tentang perikatan yang lahir karena undang-undang Bab IV - Tentang hapusnya perikatan Bab V - Tentang jual-beli Bab VI - Tentang tukar-menukar Bab VII - Tentang sewa-menyewa Bab VIIA - Tentang perjanjian kerja Bab VIII - Tentang perseroan perdata (persekutuan perdata) Bab IX - Tentang badan hukum Bab X - Tentang penghibahan Bab XI - Tentang penitipan barang Bab XII - Tentang pinjam-pakai Bab XIII - Tentang pinjam pakai habis (verbruiklening) Bab XIV - Tentang bunga tetap atau bunga abadi Bab XV - Tentang persetujuan untung-untungan Bab XVI - Tentang pemberian kuasa Bab XVII - Tentang penanggung Bab XVIII - Tentang perdamaian

[sunting] Buku Keempat Pembuktian dan Kedaluwarsa


Buku keempat mengatur tentang pembuktian dan daluarsa. Hukum tentang pembuktian tidak saja diatur dalam hukum acara (HIR) namun juga diatur didalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Didalam buku keempat ini diatur mengenai prinsip umum tentang pembuktian dan juga mengenai alat-alat bukti. Dikenal adanya 5 macam alat bukti yaitu : a. Surat-surat b. Kesaksian c. Persangkaan d. Pengakuan

e. Sumpah

Daluarsa (lewat waktu) berkaitan dengan adanya jangka waktu tertentu yang dapat mengakibatkan seseorang mendapatkan suatu hak milik (acquisitive verjaring) atau juga karena lewat waktu menyebabkan seseorang dibebaskan dari suatu penagihan atau tuntutan hukum (inquisitive verjaring). Selain itu diatur juga hal-hal mengenai pelepasan hak atau rechtsverwerking yaitu hilangnya hak bukan karena lewatnya waktu tetapi karena sikap atau tindakan seseorang yang menunjukan bahwa ia sudah tidak akan mempergunakan suatu hak. Bab I - Tentang pembuktian pada umumnya Bab II - Tentang pembuktian dengan tulisan Bab III - Tentang pembuktian dengan saksi-saksi Bab IV - Tentang persangkaan Bab V - Tentang pengakuan Bab VI - Tentang sumpah di hadapan hakim Bab VII - Tentang kedaluwarsa pada umumnya

Diperoleh dari "http://id.wikisource.org/wiki/Kitab_Undang-Undang_Hukum_Perdata" Kategori: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


Tampilan

Halaman Pembicaraan Sunting Versi terdahulu Coba Beta Masuk log / buat akun Halaman Utama

Peralatan pribadi

Navigasi

http://id.wikisource.org/wiki/Kitab_Undang-Undang_Hukum_Perdata

Salah satu bidang hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki pada subyek hukum dan hubungan antara subyek hukum. Hukum perdata disebut pula hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan dari hukum publik. Jika hukum publik mengatur hal-hal yang berkaitan dengan negara serta kepentingan umum (misalnya politik dan pemilu (hukum tata negara), kegiatan pemerintahan sehari-hari (hukum administrasi atau tata usaha negara), kejahatan (hukum pidana), maka hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti misalnya kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian, kematian, pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya. Ada beberapa sistem hukum yang berlaku di dunia dan perbedaan sistem hukum tersebut juga mempengaruhi bidang hukum perdata, antara lain sistem hukum AngloSaxon (yaitu sistem hukum yang berlaku di Kerajaan Inggris Raya dan negara-negara persemakmuran atau negara-negara yang terpengaruh oleh Inggris, misalnya Amerika Serikat), sistem hukum Eropa kontinental, sistem hukum komunis, sistem hukum Islam dan sistem-sistem hukum lainnya. Hukum perdata di Indonesia didasarkan pada hukum perdata

di Belanda, khususnya hukum perdata Belanda pada masa penjajahan. Bahkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (dikenal KUHPer.) yang berlaku di Indonesia tidak lain adalah terjemahan yang kurang tepat dari Burgerlijk Wetboek (atau dikenal dengan BW)yang berlaku di kerajaan Belanda dan diberlakukan di Indonesia (dan wilayah jajahan Belanda) berdasarkan azas konkordansi. Untuk Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, BW diberlakukan mulai 1859. Hukum perdata Belanda sendiri disadur dari hukum perdata yang berlaku di Perancis dengan beberapa penyesuaian. Kitab undangundang hukum perdata (disingkat KUHPer) terdiri dari empat bagian, yaitu: * Buku I tentang Orang; mengatur tentang hukum perseorangan dan hukum keluarga, yaitu hukum yang mengatur status serta hak dan kewajiban yang dimiliki oleh subyek hukum. Antara lain ketentuan mengenai timbulnya hak keperdataan seseorang, kelahiran, kedewasaan, perkawinan, keluarga, perceraian dan hilangnya hak keperdataan. Khusus untuk bagian perkawinan, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan. * Buku II tentang Kebendaan; mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan benda, antara lain hak-hak kebendaan, waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan benda meliputi (i) benda berwujud yang tidak bergerak (misalnya tanah, bangunan dan kapal dengan berat tertentu); (ii) benda berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud lainnya selain yang dianggap sebagai benda berwujud tidak bergerak; dan (iii) benda tidak berwujud (misalnya hak tagih atau piutang). Khusus untuk bagian tanah, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 5 tahun 1960 tentang agraria. Begitu pula bagian mengenai penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU tentang hak tanggungan. * Buku III tentang Perikatan; mengatur tentang hukum perikatan (atau kadang disebut juga perjanjian (walaupun istilah ini sesunguhnya mempunyai makna yang berbeda)), yaitu hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara subyek hukum di bidang perikatan, antara lain tentang jenis-jenis perikatan (yang terdiri dari perikatan yang timbul dari (ditetapkan) undang-undang dan perikatan yang timbul dari adanya perjanjian), syarat-syarat dan tata cara pembuatan suatu perjanjian. Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) juga dipakai sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPer, khususnya Buku III. Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPer. * Buku IV tentang Daluarsa dan Pembuktian; mengatur hak dan kewajiban subyek hukum (khususnya batas atau tenggat waktu) dalam mempergunakan hak-haknya dalam hukum perdata dan hal-hal yang berkaitan dengan pembuktian. Sistematika yang ada pada KUHP tetap dipakai sebagai acuan oleh para ahli hukum dan masih diajarkan pada fakultas-fakultas hukum di Indonesia.

http://riana.tblog.com/post/1969988668

Hukum perdata
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan KITAB UNDANGUNDANG HUKUM ACARA PERDATA

Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individuindividu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa (civil law) dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni hukum publik dan hukum privat atau hukum perdata. Dalam sistem Anglo Sakson (common law) tidak dikenal pembagian semacam ini.

Daftar isi
[sembunyikan] 1 Sejarah Hukum Perdata 1.1 KUHPerdata 2 Lihat pula 3 Pranala luar 1.1.1 Isi KUHPerdata

[sunting] Sejarah Hukum Perdata


Hukum perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis yaitu Code Napoleon yang disusun berdasarkan hukum Romawi Corpus Juris Civilis yang pada waktu itu dianggap sebagai hukum yang paling sempurna. Hukum Privat yang berlaku di Perancis dimuat dalam dua kodifikasi yang disebut Code Civil (hukum perdata) dan Code de Commerce (hukum dagang). Sewaktu Perancis menguasai Belanda (1806-1813), kedua kodifikasi itu diberlakukan di negeri Belanda yang masih dipergunakan terus hingga 24 tahun sesudah kemerdekaan Belanda dari Perancis (1813) Pada Tahun 1814 Belanda mulai menyusun Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Sipil) atau KUHS Negeri Belanda, berdasarkan kodifikasi hukum Belanda yang dibuat oleh MR.J.M. KEMPER disebut ONTWERP KEMPER namun sayangnya KEMPER meninggal dunia 1824 sebelum menyelesaikan tugasnya dan dilanjutkan oleh NICOLAI yang menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Belgia. Keinginan Belanda tersebut terealisasi pada tanggal 6 Juli 1880 dengan pembentukan dua kodifikasi yang baru diberlakukan pada tanggal 1 Oktober 1838 oleh karena telah terjadi pemberontakan di Belgia yaitu :
1. Burgerlijk Wetboek yang disingkat BW [atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata-Belanda. 2. Wetboek van Koophandel disingkat WvK [atau yang dikenal dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang]

Kodifikasi ini menurut Prof Mr J, Van Kan BW adalah merupakan terjemahan dari Code Civil hasil jiplakan yang disalin dari bahasa Perancis ke dalam bahasa nasional Belanda

[sunting] KUHPerdata

Yang dimaksud dengan Hukum perdata Indonesia adalah hukum perdata yang berlaku bagi seluruh Wilayah di Indonesia. Hukum perdata yang berlaku di Indonesia adalah hukum perdata barat Belanda yang pada awalnya berinduk pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang aslinya berbahasa Belanda atau dikenal dengan Burgerlijk Wetboek dan biasa disingkat dengan B.W. Sebagian materi B.W. sudah dicabut berlakunya & sudah diganti dengan Undang-Undang RI misalnya mengenai UU Perkawinan, UU Hak Tanggungan, UU Kepailitan. Pada 31 Oktober 1837, Mr.C.J. Scholten van Oud Haarlem di angkat menjadi ketua panitia kodifikasi dengan Mr. A.A. Van Vloten dan Mr. Meyer masing-masing sebagai anggota yang kemudian anggotanya ini diganti dengan Mr. J.Schneither dan Mr. A.J. van Nes. Kodifikasi KUHPdt. Indonesia diumumkan pada tanggal 30 April 1847 melalui Staatsblad No. 23 dan berlaku Januari 1948. Setelah Indonesia Merdeka berdasarkan aturan Pasal 2 aturan peralihan UUD 1945, KUHPdt. Hindia Belanda tetap dinyatakan berlaku sebelum digantikan dengan undang-undang baru berdasarkan Undang Undang Dasar ini. BW Hindia Belanda disebut juga Kitab Undang Undang Hukun Perdata Indonesia sebagai induk hukum perdata Indonesia.
[sunting] Isi KUHPerdata

KUHPerdata terdiri dari 4 bagian yaitu :


1. Buku 1 tentang Orang / Personrecht 2. Buku 2 tentang Benda / Zakenrecht 3. Buku 3 tentang Perikatan /Verbintenessenrecht 4. Buku 4 tentang Daluwarsa dan Pembuktian /Verjaring en Bewijs http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perdata

You might also like